Anda di halaman 1dari 4

1.

Pajak
Pajak yang dipungut dari masyarakat pada prinsipnya merupakan
peralihan uang dari masyarakat kepada pemerintah. Pemungutannya berdasarkan
tarif dan ketentuan yang diatur dengan undang-undang. Masyarakat yang
berpenghasilan tinggi pasti dikenai tarif pajak penghasilan yang tinggi, sebaliknya
masyarakat yang berpenghasilan rendah pasti dikenai tarif pajak penghasilan yang
rendah. Dalam kondisi tertentu, masyarakat yang berpenghasilan sangat rendah
dan belum berpenghasilan tidak dikenai pajak penghasilan. Hal ini menjadikan
ketimpangan pendapatan antara masyarakat berpenghasilan tinggi dan
berpenghasilan rendah lebih merata setelah dikenai pajak. Pola konsumsi pun
menjadi lebih terkendali karena ada uang dari penghasilan masyarakat yang
dikenai pemungutan pajak. Efek pemungutan pajak tidak dapat dilihat secara
langsung. Pajak tidak memberikan imbal hasil (kontraprestasi) langsung kepada
pembayarnya. Jadi, masyarakat yang membayar pajak lebih besar tidak menikmati
fasilitas tertentu misalnya bantuan tunai dan jaminan sosial. Sebaliknya,
masyarakat yang berpenghasilan di bawah rata-rata pendapatan per kapita
mendapatkan akses tersebut. Pemerintah pusat melalui kementerian atau lembaga
dan pemerintah daerah melalui dinas terkait bertanggung jawab terhadap
penggunaan anggaran tersebut. pemerintah daerah, khususnya pemerintah
provinsi, kota, dan kabupaten harus memastikan bahwa masyarakat yang
membayar pajak di daerahnya dapat melihat realisasi pembangunan di daerah
masing-masing. Selain itu, pemerintah pusat juga harus jeli dan bijak di dalam
penggunaan anggaran untuk pembiayaan pembangunan berskala nasional agar
dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kurva Pajak

Subsidi
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan sesuatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dengan adanya
subsidi, biaya produksi suatu barang atau jasa menjadi lebih rendah sehingga
produsen bersedia menjual produknya lebih murah.Secara umum pelaksanaan
subsidi yang dilakukan oleh pemerintah, dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
konsumen maupun produsen antara lain:
1. Membantu peningkatan kualitas ekonomi;
2. Membantu golongan yang berpendapatan rendah dalam hal pemenuhan
kebutuhan ekonomi;
3. Mencegah terjadinya kebangkrutan bagi pelaku usaha.

Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada konsumen


atauprodusen agar barang dan jasa yang dihasilkan harganya lebih rendah dan
jumlah yang dibeli masyarakat lebih banyak. Subsidi (government transfer
payment) merupakan alat kebijakan pemerintah untuk redistribusi dan stabilisasi.
Kurva Subsidi

2. Eksternalitas positif
Yang dimaksud dengan eksternalitas positif adalah dampak yang
menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap
orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan. meskipun
banyak pasar dimana biaya social melebihi biaya pribadi, ada pula pasar-pasar
yang justru sebaliknya, yakni biaya pribadi para produsen lebih besar dari biaya
sosialnya.di pasar inilah, eksternalitasnya bersifat positif, dalam arti
menguntungan pihak lain (selain produsen dan konsumen).

Contoh yang dapat di kemukakan disini adalah pasar robot industry (robot yang
khusus di rancang untuk melakukan kegiatan atau fungsi tertentu di pabrik-
pabrik).Robot adalah ujung tombak dari kemajuan tekhnologi yang mutakhir.
Sebuah perusahaan yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar
menemukan rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik.
Rancangan ini tidak hanya akan menguntungkan perusahaan yang bersangkutan,
namun juga masyarakat secara keseluruhan karena pada akhrnya rancangan itu
akan menjadi pengetahuan umum yang bermanfaat.
Eksternalitas Negatif
Pengertian eksternalitas negatif adalah efek samping yang negatif dari
suatu tindakan dari pelaku ekonomi (katakanlah suatu perusahaan) yang di derita
oleh pihak yang tidak terlibat dalam tindakan ekonomi tersebut (bystander).
Misalnya pada umumnya pabrik akan mengeluarkan asap. Yang secara umum
dapat dikatakan bahwa setiap tindakan ekonomi berpotensi membawa efek
samping, yang permasalahannya hanya pada tingkat gangguannya saja. Dengan
demikian, pelarangan secara total akan menghentikan kegiatan ekonomi pada
sektor usaha ini. dengan adanya efek negatif ini.

3. Public Goods
Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-rival
dan non-eksklusif. Ini berarti: konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak
akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya;
dan noneksklusif berarti semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut.[1]
Sebagai contoh: jalan raya adalah barang publik, banyaknya pengguna jalan tidak akan
mengurangi manfaat dari jalan tersebut; semua orang dapat menikmati manfaat dari jalan
raya (noneksklusif); dan jalan raya dapat digunakan pada waktu bersamaan.
Istilah barang publik sering digunakan untuk merujuk pada barang yang non-
eksklusif dan barang non-rival. Ini berarti bahwa tidak mungkin mencegah seseorang
untuk tidak mengonsumsi barang publik. Udara dapat dimasukkan sebagai barang publik
karena secara umum tidak mungkin mencegah seseorang untuk menghirupnya. Barang-
barang yang demikian itu sering disebut sebagai barang publik murni.

Anda mungkin juga menyukai