Anda di halaman 1dari 12

SDA AIR

PENGELOLAAN SDA AIR


DWI VINA AZALIA (160810101217)
Basis Pengelolan SDA Air
1. Air adalah karunia Tuhan dan menjadi sumber
kehidupan.
2. Air adalah sumber daya alam yg mengalir , yg
tidak mengenal batas wilayah administrasi
manapun. SDA Air
3. Keberadaan air yg mengikuti siklus hidrologi.
4. Mecegah timbulnya konflik dan sekaligus
menempatkan air sebagai unsur pemersatu
wilayah.
5. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan.
Memberikan arahan dalam penyusunan pola

KEBIJAKAN
pengelolaan SDA guna mencapai tujuan pengelolaan
SDA (Pasal 3)

Sumber Daya Air Meliputi arahan konservasi dan pendayagunaan SDA


serta pengendalian daya rusak air untuk memecahkan
masalah SDA dan mengantisipasi perkembangan
kebutuhan pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota (pasal 4)

Disusun pada tingkat nasional, provinsi dan


kabupaten/kota (pasal 5)

Dirumuskan oleh wadah koordinasi SDA Nasional ,


provinsi dan kabupaten/kota sesuai tingkatannya (pasal
6)
Ditetapkan oleh Presiden, Guberner dan
Bupati/Walikota sesuai tingkatannya (pasal 6)
Lingkup Pengelolaan
SDA menurut UU
2 4
Melaksanakan Mengevaluasi

1 3
Merencanakan Memantau
Penyelenggaraan

Pengendalian
Konservasi Pendayagunaan
Daya Rusak
SDA SDA
Air

1. Perlindungan dan 1. Penataangunaan


Pelestarian Sumber Air 1. Pencegahan
2. Penyediaan
2. Pengawetan air 2. Penanggulangan
3. Penggunaan
3. Pengelolaan kualitas air 3. Pemulihan
4. Pengembangan
dan pengendalian 5. Pengusahaan
pencemaran air

TUJUAN Memanfaatkan SDA secara Mecegah menanggulangi,


Menjaga kelangsungan berkelanjutan dg dan memulihkan akibat
keberadaan daya dukung, mengutamakan pemenuhan kerusakan kualitas
daya tampung, dan fungsi kebutuhan pokok kehidupan lingkungan yg diakibatkan
SDA oleh daya rusak air
masyarakat secara adil
UU No.7/2004 SDA yg terkait
dengan POLA PSDA WS

• Pengelolaan SDA adalah upaya merencanakan,


melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi
penyelenggaraan konservasi SDA, pendayagunaan
SDA dan pengendalian daya rusak air. (butir 7, Pasal
1)
• Pola pengelolaan SDA adalah kerangka dasar dalam
merencanakan, melaksanakan, memantau dan
mengevaluasi kegiatan konservasi SDA,
pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak
air. (butir 8, pasal 1)
Struktur Kebijakan Pengelolaan SDA WS
Dewan SDA Nasional
Nasional Wadah Koordinasi SDA WS/Prov.
Kebijakan Nas. SDA
-Dep. Pekerjaan Umum
-Ditjen SDA
-Direktorat Bina Program Pola Pengelolaan SDA WS WS
-Planning Unit Pusat Wewenang
- Renc. Pengelolaan SDA/ Renc. Induk (MP) Pemerintah
- Studi Kelayakan (FS) Pusat
- Program Pengelolaan SDA WS
- Rencana Kegiatan (Action Plan) PSDA WS

Propinsi Wadah Koordinasi Prov.


-Kantor Gubernur Wadah Koordinasi Prov.
-Dinas PSDA Kebijakan Prop. SDA
-Planning Unit Propinsi
Pola Pengelolaan SDA WS) WS
Wewenang
- Renc. Pengelolaan SDA/ Renc. Induk (MP) Pemerintah
- Studi Kelayakan (FS)
Propinsi
- Program Pengelolaan SDA WS
- Rencana Kegiatan (Action Plan) PSDA WS

Wadah Koordinasi Kab/Prov Wadah Koordinasi Kab/Prov


Kab / Kota

Simple Portfolio
-Kantor Bupati / Walikota
-Dinas PSDA
-Planning Unit Propinsi
Kebijakan Kab / Kota SDA
Pola Pengelolaan SDA WS WS
Wewenang

Designed
- Renc. Pengelolaan SDA/ Renc. Induk (MP) Pemerintah
- Studi Kelayakan (FS) Kab/Kota
- Program Pengelolaan SDA WS
- Rencana Kegiatan (Action Plan) PSDA WS
Kebijakan Pengelolaan SDA diselenggarakan
Pengelolaan secara menyeluruh, terpadu, dan
berwawasan lingkungan hidup,
01
SDA dengan tujuan mewujudkan
kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
(pasal 3, ayat 1, RPP PSDA)

Pengelolaan SDA didasarkan pada


kebijakan pengelolaan sumber daya
air di tingkat nasional, provinsi, dan
02 kabupaten/kota, serta pola
pengelolaan sumber daya air yang
berbasis wilayah sungai.
(pasal 3, ayat 2, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
meliputi arahan strategis konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air serta
pengendalian daya rusak air untuk
03 memecahkan masalah sumber daya air dan
mengantisipasi perkembangan situasi dan
kondisi sumber daya air di tingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota.
(pasal 4, RPP PSDA)
Implementasi
Di Bali, implementasi Undang-undang No. 7 Tahun
2004 tentang Sumber Daya Air berkelindan dengan
politik pembangunan pariwisata massal; secara
sinergis menyebabkan perubahan dimensi
pemanfaatan air dari fungsi sosial dan lingkungan
yang mengedepankan keseimbangan harmonis ke
arah fungsi ekonomi yang mengedepankan efisiensi
dan nilai tambah ekonomi. Aktor kapitalis dalam
pengelolaan dan pemanfaatan air yang berperan
mendukung pembangunan berbasis pariwisata
berkembang pesat dan mendorong munculnya
fenomena privatisasi dan komersialisasi air.
Dampak Implementasi

01
Ekploitasi
air secara
02 berlebihan
Penurunan
air untuk
03 pertanian
Penurunan
intensitas
04 tanaman
Penurunan
intensitas
tanaman
Politik Pengelolaan
Sumber Daya Air
Air menjadi hak kepemilikan umum
yang mesti dikelola oleh negara. Suatu negara yang mampu
Pengakuan atas hak-hak dasar mengelola potensi sumber daya air
tersebut sebenarnya sudah tercantum dengan baik dan tidak bergantung
di dalam UUD 1945 Pasal 33. Atas Aspek kepada negara lain akan mampu
dasar itu semestinya kehadiran negara muncul sebagai negara kuat, baik
Kepemilikan
bisa terwujud nyata dan agenda dari sisi manusianya maupun
liberalisasi pengelolaan air bisa pasokan bahan pangannya. Karena
diakhiri. itu, kedaulatan atas air perlu
ditegakkan.
Aspek Aspek
Pemanfaatan Kedaulatan
Air sungai, air tanah, air laut, air
sumur, air danau, dan sebagainya
adalah benda-benda yang bisa
dimanfaatkan secara langsung oleh
setiap individu rakyat, selama tidak
menimbulkan bahaya bagi individu
lainnya
SDA Air

Thank You

Anda mungkin juga menyukai