Anda di halaman 1dari 4

Halaman 201-208

Teori Heckscher-Ohlin

Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Heckscher (pada 1919)
dan Betil Ohlin (pafa 1933) mengemukakan penjelasan berbeda mengenai perdagangan internasional
yang belum dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif.

Sebelum membahas mengenai Teori Heckscher-Ohlin, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai Teori
Klasik yang mendorong munculnya Teori Heckscher-Ohlin.

 Teori Klasik Comparative Advantage menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat


terjadi karena adanya prtedaan dalam productivity of labor (faktor produksi yang secara
eksplisit dinyatakan) antarnegara (Salvatore, 2006). Namun teori ini tidak menjelaskan
mengenai penyebab perbedaan produktivitas tersebut.

Teori Heckscher-Ohlin

 Teori Heckscher-Ohlin menyatakan penyebab perbedaan produktivitas karena adanya jumlah


atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factor) masing-masing negara, sehingga
selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan.
 Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam
memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya.
Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut
memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahala dalam meproduksinya.
 Teori Heckscher-Ohlin memprediksi bahwa negara-negara yang akan mengeskpor barang secara
intensif menggunakan faktor berlimpah secara lokal,
 Dalam analisisnya, Teori Heckscher-Ohlin menggunakan dua kurva. Pertama adalah kurva
isocost, yaitu kurva yang menggambarkan total biayaa produksi yang sama, kedua adalah kurva
isoquant, yaitu kurva yang menggambarkan total produksi yang sama

Teori Heckscher-Ohlin menggunakan asumsi sebagai berikut

1. Perdagangan internasional terjadi antara dua negara.


2. Masing-masing negara memproduksi dua macam barang.
3. Masing-masing negara menggunakan dua macam faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan kapital.

Kesimpulan dari Teori Heckscher-Ohlin

 Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah faktor produksi yang
dimiliki oleh masing-masing negara.
 Comparative advantage atau keunggulan komparatif dari suatu jenis produk yang dimilikioleh
masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktpr produksi yang dimiliki.
 Masing-masing negara akan cenderung berpspesialisasi produksi dan mengekspor batang
tertentu karena negara itu memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk
memproduksinya.
 Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut
memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahala dalam meproduksinya.

Teori Siklus Hidup Produk

Raymond Vernon yang mula-mula mengajukan teori siklus hidup produk pada pertengahan 1960-an.
Teori Siklus Hidup Produk merupakan jawaban atas kegagalan teori H-O yaitu bahwa jalan hidup suatu
produk menimbulkan keunggulan komparatif pada tiap tahap menciptakan perdagangan. Menurut
model ini, pada tahap awal penciptaan sebuah produk baru dan pengenalannya ke pasar, biasanya
proses produksinya mensyaratkan tenaga kerja terampil namun begitu produk itu matang dan telah
memperoleh pasar yang luas, maka produk itupun menjadi standar (Salvatore:1997).

Menurut Sak Onkvisit dan John J. Shaw, berdasarkan teori IPLC terdapat lima tahapan, yaitu tahap I
sampai tahap V yang memberi gambaran tentang perkembangan suatu produk. Tahapan-tahapan itu
adalah (Hamdy:2001) :

1. Inovasi lokal

2. Inovasi di luar negeri

3. Maturity

4. Imitasi di luar

5. Pembalikan

Teori Siklus Hidup Produk menguraikan tiga tahapan dalam siklus perdagangan internasional: new
product, maturing product dan standardised product yang mengacu pada kondisi sebuah produk sejak
awal diproduksi, menjadi matang dan selanjutnya siap dijual setelah mengalami standarisasi. Konsep
IPLC juga menguraikan bagaimana orientasi produsen akan berubah seiring dengan tingkat kematangan
produk dan akseptabilitasnya di pasaran.

PENGEVALUASIAN TEORI SIKLUS HIDUP PRODUK

Asumsi-asumsi lain yang digunakan oleh teori PLC adalah:

1. Meskipun perusahaan-perusahaan di negara maju ,dalam mempunyai akses yang sama dalam
memperoleh pengetahuan ilmiah dan kemampuan untuk menyerap pengetahuan ilmiah, tetapi produk
baru yang diciptakan tidaklah sama.

2. Karakteristik pasar komoditas dalam teori PLC adalah: pasar dengan penghasilan konsumen tinggi,
upah buruh tinggi, kapital yang relatif banyak.
3. Adanya ancaman dan harapan di pasar menimbulkan dorongan untuk melakukan inovasi dan
penemuan untuk mempertahankan stabilitas profit.

4. Pada awal penciptaan produk baru sangat meyakinkan untuk melakukan investasi dalam skala yang
besar.

5. Komunikasi yang efektif antara produsen dengan konsumen sangat diperlukan, karena dibutuhkan
untuk pengembangan produk baru.

6. Adanya skala ekonomis melalui sikap belajar dengan melakukan. dan adanya eksternal ekonomis
karena dekatnya lokasi pasar dan lokasi produksi sangat dekat.

TEORI PERDAGANGAN BARU

Teori perdagangan baru muncul pada 1970-an ketika sejumlah ahli ekonomi menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan untuk mencapai skala ekonomi memiliki dampak penting bagi perdagangan
internasional.

Skala Ekonomi (economies of scale) merupakan pengurangan biaya per unit dihubungkan dengan skala
output yang besar.

Skala Ekonomi memiliki beberapa sumber, meliputi kemampuan untuk menyebarkan biaya tetap pada
volume besar, dan kemampuan para produsen volume besar untuk memanfaatkan para pekerja yang
memiliki keahlian tertentu dan perlengkapan yang lebih produktif daripada yang lebih sedikit.

Teori ini memiliki dua poin utama:

1. Melalui dampaknya dalam skala ekonomi, perdagangan dapat meningkatkan jenis-jenis dari barang
yang tersedia bagi para pemakainya dan menurunkan biaya rata-rata barang tersebut.

2. Dalam industri ketik output yng dibutuhkan untuk memperoleh skala ekonomi mewakili proporsi yang
penting dari keseluruhan jumlah permintaan di dunia, pangsa pasar global hanya dapat mendukung
sejunlah kecil perusahaan.

MENINGKATKAN JENIS PRODUK DAN MENGURANGI BIAYA

Masing-masing negara dapat mengkhususkan dalam memproduksi produk dalam kisaran yang lebih
sempit daripada tidak melakukan perdagangan, bahkan dengan membeli barang yang tidak dibuat dari
negara lain, setiap negara dapat menambah jenis barang yang tersedia bagi para penggunanya dan
menurunkan biaya atas barang tersebut secara terus menerus. Jadi, perdagangan menawarkan
kesempatan untuk memeperoleh keuntungan timbal balik ketika dukungan sumber daya atau teknologi
negara-negara yang tidak berbeda.

SKALA EKONOMI, KEUNGGULAN PENHGERAK PERTAMA, DAN POLA PERDAGANGAN

Keunggulan penggerak utama (first-mover adventages) adalah keuntungan elonomi dan strategis yang
tumbuh pada orang-orang yang baru akan memasuki suatu industri.
Kemampuan untuk merebut skala ekonomi lebih maju daripada orang-orang yang akan memasuki
industri sehingga manfaat dari struktur biaya yang rendah, merupakan keuntungan yang penting dari
penggerak pertama.

Anda mungkin juga menyukai