Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kadek Surya Astawa Putra

NIM : 2107511270
No. Absen : 30
RMK PENGANTAR EKONOMI INTERNASIONAL PERTEMUAN 4
Teori H-O ini juga dikenal sebagai The Proportional Factor Theory yang artinya negara-
negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam memproduksi barang akan
melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barang dalam negara tersebut.
Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki
faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksi barang tersebut.
Teori H-O mencoba mengadakan modifikasi terhadap teori klasik untuk mengkaji lebih
lanjut akan faktor-faktor yang menentukan adanya keunggulan komparatif. Modifikasi yang
dilakukan oleh teori H-O meliputi antara lain:
1. Pengaruh ongkos transportasi yang dalam teori klasik dianggap tidak ada atau nol.
2. Pemakaian tiga faktor produksi neoklasik, tanah, modal dan tenaga kerja.
3. Pemberian arti ongkos sebagai harga faktor-faktor produksi dalam bentuk uang sebagai
pengganti teori nilai berdasarkan tenaga kerja.
4. Menitikberatkan pentingnya pengertian tentang produk yang saling ketergantungan dan
pasar serta harga faktor produksi lain yang mendorong perdagangan. Sehingga memberi
jangkauan analisis yang jauh lebih luas dibandingkan dengan teori klasik yang lebih
menitikberatkan pada perdagangan barter.
5. Pernyataan bahwa perdagangan akan mempengaruhi harga-harga yang harus dibayar untuk
berbagai faktor produksi yang dipakai dalam menghasilkan barang-barang yang diekspor.
Jadi asumsi ini berarti bahwa distribusi pendapatan konstan tidak lagi digunakan.
Pada dasarnya teori Heckscher-Ohlin menyampaikan bahwa perdagangan internasional tidak
memiliki banyak perbedaan dan merupakan kelanjutan perdagangan antar daerah, yang menjadi
pembeda utama dari perdagangan internasional dan perdagangan antar daerah adalah masalah
jarak.
Kurva Isocost dan Isoquant Dalam analisisnya, teori H-O (Heckscher-Ohlin) menggunakan
dua kurva pendukung yaitu kurva isocost yang merupakan kurva yang mendeskripsikan kesamaan
total biaya produksi dan yang kedua adalah kurva isoquant, yaitu kurva yang mendeskripsikan
kesamaan total kuantitas produk. Keseimbangan akan terjadi apabilakurva isocost bersinggungan
dengan kurva isoquant, jadi pada titik persinggungan tersebut akan terjadi produksi yang optimal
dengan biaya tertentu.
Kelemahan dari Teori H-O (Heckscher-Ohlin) Sebelum melakukan kritik terhadap teori H-O,
di bawah ini akan dikemukakanhipotesis yang telah dihasilkan oleh Teori H-O, antara lain:
Analisis hipotesis Heckescher-Ohlin meliputi beberapa hal yaitu (Lilimantik, 2015)
1. Proporsi dan struktur faktor produksi yang dimiliki menentukan keunggulan komparatif
dari suatu jenis produk setiap negara.
2. Jumlah faktor produksi setiap negara menentukan biaya atau harga produksi suatu barang.
3. Negara yang mempunyai faktor produksi yang cukup banyak dan memiliki biaya produksi
yang murah maka setiap negara akan mengekspor barang tertentu dengan melaksanakan
spesialisasi produksi.
4. Negara dengan faktor produksi yang sedikit dan memiliki biaya produksi yang mahal akan
memilih untuk mengimpor berbagai barang tersebut.
5. Teori Heckscher-Ohlin memiliki kelemahan ialah perdagangan internasional tidak terjadi
jika suatu negara memiliki jumlah faktor produksi yang relatif sama yang menyebabkan
kesamaan harga barang yang sejenis.
6. Penurunan produksi barang impor dan peningkatan produksi barang ekspor.
7. Harga tenaga kerja yang sama di kedua negara menyebabkan barang yang samamemiliki
harga yang cenderung sama di kedua negara.
8. Negara yang kaya tenaga kerja akan melaksanakan perdagangan dengan negarayang kaya
kapital
Kelemahan dari Teori H-O (Heckscher-Ohlin) Berikut merupakan beberapa kelemahan yang
dimiliki oleh Teori Heckscher- Ohlin dalam mendeskripsikan perdagangan internasional, yaitu:
1. Semua faktor produksi dan pasar produk memiliki masalah pada asumsi persaingan
sempurna karena perdagangan sebagian besar merupakan produk dari negara industri yang
melakukan diferensiasi produk dan skala ekonomi yang tidak dapat dideskripsikan
menggunakan model faktor endowment Heckscher-Ohlin.
2. Kesamaan teknologi yang digunakan kedua negara dalam memproduksi barangmerupakan
asumsi yang tidak valid. Realita di lapangan menunjukkan bahwa sering terdapat
perbedaan teknologi yang dipakai suatu negara.
3. Asumsi suatu negara dalam berdagang melakukan spesialisasi penuh untuk memproduksi
suatu komoditi tidak sepenuhnya benar karena banyak negara memproduksi komoditi yang
sebagian besar berasal dari impor.
4. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor
secarainternasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang
menghasilkan kesamaan relatif harga produk dan faktor antar negara. Maknanya adalah hal
ini merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
5. Menurut teori ini, perbedaan harga barang sejenis dapat terjadi jika adanya perbedaan
jumalah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masingmasingnegara, dengan
demikian, jika jumlah atau proporsi faktor produksi yangdimiliki masing-masing negara
relatif sama maka tidak akan terjadi perdagangan internasional.
Kansep Teori Opportunity Cost dari G. Harberler biasa digambarkan dengan production
possibility curve (PPC). Production possibility curve merupakan kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi daripada output yang dapat dihasilkan dengan sejumlah tertentu faktor
produksi yang dikerjakan dengan sepenuhnya (full employment). Opportunity cost theory atau
teori biaya alternatif menyatakan bahwa biaya dari satu komoditi adalah jumlah komoditi kedua
yang harus dikorbankan, sehingga diperoleh faktor-faktor produksi atau sumber-sumber produksi
yang memadai untuk menghasilkan satu unit tambahan dari komoditi pertama.
Offer curve adalah kurva yang dirancang dan diperkenalkan ke dalam ekonomi internasional
oleh Alfred Marshall dan Ysidro Edgeworth, dua orang ekonom asal Inggris. Mereka
memperkenalkan offer curve pada saat pergantian abad kedua puluh. Sejak saat itu, offer curve
telah digunakan secara luas dalam ekonomi internasional, terutama untuk tujuan pedagogis.

Anda mungkin juga menyukai