OLEH :
KELOMPOK V
NAMA :
1. Isocost
Isocost adalah kurva anggaran produksi yang mencerminkan kombinasi dari dua
input (faktor produksi) yang mempunyai biaya yang sama. Misalkan untuk
produksi menggunakan input tenaga kerja sebanyak X1 dan mesin sebanyak Y1,
memiliki biaya yang sama bila menggunakan komposisi tenaga kerja sebanyak
X2 dan mesin sebanyak Y2. Konsep isocost disini yang perlu digaris bawahi
adalah biaya dari penggunaan dua faktor produksi tersebut mempunyai biaya
yang sama. Kalau pada isoquant merujuk pada output yang sama, meskipun biaya
pengunaan inputnya bisa saja tidak sama. Sebaliknya, pada isocost yang
ditekankan adalah penggunaan dua faktor produksi tersebut memberikan biaya
yang sama, meskipun output yang dihasilkan belum tentu sama.
Perhatikanlah kurva anggaran produksi (isocost) berikut:
Pada kurva isocost diatas kita melihat garis-garis miring. Garis-garis diatas
merupakan garis kurva isocost. Garis kurva isocost adalah garis anggaran yang
menggambarkan biaya untuk kombinasi penggunaan dua jenis input. Sehingga
kemiringan garis kurva isocost (I) diatas menggambarkan rasio penggunaan biaya
untuk kombinasi menggunakan dua jenis input produksi.
Perhatikanlah gambar A. Misalkan kita melihat kurva isocost I1, artinya garis
tersebut menggambarkan kombinasi penggunaan input berupa mesin dan tenaga
kerja yang mempunyai biaya/anggaran yang sama. Pada gambar diatas, I1, I2, I3
bukan menggambarkan sumbu tenaga kerja, tapi I diatas merupakan symbol
untuk garis isocost yang berbentuk miring. Kemiringan kurva isocost ini
bergantung pada kombinasi tenaga kerja dan modal. Pada gambar A digambarkan
adanya perubahan garis isocost (I). Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan
harga input. Kurva isocost pada gambar A terjadi penurunan biaya input.
Perubahan kemiringan kurva isocost pada bagian tenaga kerja dari I1 ke I2,
menunjukkan bahwa perubahan tersebut mendorong penggunaan tenaga kerja
lebih banyak. Anggap saja harga tenaga kerja (upah) lebih murah sehingga
jumlah tenaga kerja ditambah. Begitu pula yang ditunjukkan pada I3.
Pada gambar B terlihat ada 3 kurva isocost yaitu I1, I2, I3. Pada gambar ini
diilustrasikan terjadi perubahan kemampuan anggaran. Misalkan kurva anggaran
isocost pada I1. Lalu terjadi penambahan kemampuan anggaran, misalkan
perusahaan menambah dana (investasi), sehingga anggaran yang dapat digunakan
untuk membeli mesin (modal) dan atau mengupah tenaga kerja bertambah.
Pergeseran kurva isocostnya akan terjadi dari I1 ke I2. Bila anggaran perusahaan
ditambah lagi maka garis isocost akan berubah ke I3.
Jika terjadi kondisi yang disebut increasing cost, maka produksi di negara A akan
naik untuk memenuhi permintaan di negara B. Kenaikan produksi ini akan
mengakibatkan kenaikan ongkos per unit, sehingga harga akan naik. Sebaliknya,
bagi negara B, produksi akan turun karena sebagian daripada wool diimpor dari
negara A sehingga harga akan terus menurun. Proses penyesuaian ini akan
berjalan terus sampai jumlah yang diekspor oleh negara A (AB) sama dengan
jumlah yang diimpor oleh negara B (FC) dan harga yang terjadi adalah P. Jika
terjadi kondisi yang disebut increasing cost, maka produksi di negara A akan naik
untuk memenuhi permintaan di negara B. Kenaikan produksi ini akan
mengakibatkan kenaikan ongkos per unit, sehingga harga akan naik. Sebaliknya,
bagi negara B, produksi akan turun karena sebagian daripada wool diimpor dari
negara A sehingga harga akan terus menurun. Proses penyesuaian ini akan
berjalan terus sampai jumlah yang diekspor oleh negara A (AB) sama dengan
jumlah yang diimpor oleh negara B (FC) dan harga yang terjadi adalah P.
Pembebanan ongkos angkut (freight cost) sebesar PA’PB’ akan menyebabkan
volume perdagangan menjadi lebih rendah. Jumlah wool yang diekspor oelh
negara A (A’B’) sama dengan impor oleh negara B (F’G’). Berdasarkan
keterangan tersebut, ongkos angkut dapat menyebabkan adanya perbedaan harga
di antara kedua negara yang melakukan perdagangan.
Berdasarkan keterangan di atas, perdagangan internasional dapat dijelaskan
sebagai bentuk interaksi yang lebih luas dari aktivitas permintaan dan penawaran.
Sisi permintaan merepresentasikan pihak yang membutuhkan komoditas di pasar
internasional atau dikenal dengan istilah importir. Pihak yang disebut eksportir
adalah pihak yang menjalankan peran sisi penawaran. Dalam hal ini, sesuai
dengan model dasar teori permintaan dan penawaran, peran yang dijalankan
adalah interaksi keduanya terhadap adanya perubahan pada faktor harga (price)
dan kuantitas komoditas yang diperdagangkan. Pada perkembangan selanjutnya,
kedua unsur dasar dari permintaan dan penawaran tersebut masih tetap digunakan,
akan tetapi lebih berkembang lagi karena mulai disertakannya pembahasan
mengenai nilai tukar (kurs), pendapatan nasional, dan biaya produksi.
Faktor harga dalam perdagangan internasional merepresentasikan nilai komoditas
yang diperdagangkan. Besarnya nilai komoditas ditentukan oleh faktor kapasitas
produktif dari suatu perekonomian dan kekuatan mata uang dalam perdagangan
valuta asing. Faktor kuantitas tidak lagi menyempit pada aspek kelangkaan, akan
tetapi berkembang pada aspek pemenuhan selera internasional. Krugman dan
Obstfeld (1991: 115) menerangkan bahwa pada prinsipnya pola perdagangan
melalui mekanisme permintaan dan penawaran memiliki ciri-ciri umum sebagai
berikut:
Kapasitas produktif suatu perekonomian dapat direpresentasikan melalui
batas-batas kemungkinan produksi dan perbedaan-perbedaan dalam
batasbatas kemungkinan produksi. Inilah yang selanjutnya membuka
peluang terjadinya perdagangan internasional.
Batas-batas kemungkinan untuk menentukan skedul penawaran relatif
suatu negara.
Keseimbangan dunia yang ditentukan oleh besarnya permintaan relatif
dunia dan skedul penawaran relatif dunia yang terletak di antara
skedul-skedul penawaran relatif nasional.
Berdasarkan ketiga ciri-ciri umum ini kemudian berkembang pembahasan
pembahasan sesuai dengan pokok permasalahannya. Misalnya pembahasan dalam
menentukan besarnya keseimbangan pada sisi permintaan internasional yang
dijelaskan melalui mekanisme pertukaran, permasalahan hutang luar neger, posisi
tawar di antara dua negara, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadsyafriadi6.blogspot.com/2016/01/makalah-perdagangan-internasion
al.html
pdf-teori-modern-perdagangan-internasional_compress.pdf
https://www.google.com/search?q=isocost+adalah&oq=isoco&aqs=chrome.1.69i57j6
9i59j0i512l3j0i395i512l4.3881j1j9&client=ms-android-oppo-rvo2&sourceid=chrome
-mobile&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?q=teori+modern&client=ms-android-oppo-rvo2&sxs
rf=APq-WBtWaoufksxKnuaZQnegWNTvRv0fjQ%3A1645019264894&ei=gAANYr
aXNueg4t4Pg9uXiAs&oq=teori+modern&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJ
wEAMyBwgjELADECcyBwgAEEcQsA