Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN

LINTAS
BUDAYA
Perbedaan Aspek Budaya Antar Negara, Negosiasi dan Pengambilan
Keputusan di Lingkungan Multi Budaya
ANGGOTA KELOMPOK 6:

Ni Luh Renia Sasti Devi (1807521237)

Ni Komang Darmayanti (1807521240)

Luchia Jenifer Chircia Bana (1807521243)

Ni Wayan Yarsini (1807521245)

Desak Agung Sri Prabawati Gayatri (1807521249)


CONTENTS OF THIS PRESENTATION
1. Pengertian Negosiasi dan Proses Negosiasi
2. Perbedaan Budaya dan Perbedaan Gaya Negosiasi di Lingkungan Global
3. Gaya Negosiasi : China, Amerika, dan Timur Tengah
4. Pengertian dan Proses Pengambilan Keputusan
5. Pengaruh Budaya dalam Pengambilan Keputusan di Lingkungan Multi Budaya

6. Negosiasi dan Pengambilan Keputusan Gaya Eropa


7. Negosiasi dan Pengambilan Keputusan Gaya Jepang
8. Negosiasi dan Pengambilan Keputusan Gaya Timur Tengah
9. Dampak Toleran Ambiguity dan Risk Avoidance Terhadap Negosiasi
01
PENGERTIAN NEGOSIASI DAN
PROSES NEGOASI
Pengertian Negosiasi
Negosiasi merupakan salah satu bentuk komunikasi,
dimana negosiasi dalam konteks komunikasi dapat dijelaskan
sebagai sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang
terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang
berbeda dan bertentangan.
Proses Negoisasi

Secara definisi negosiasi dapat diartikan sebagai


sebuah proses yang dilakukan oleh beberapa pihak untuk
menyelesaikan masalah, melakukan perundingan untuk
mencapai suatu keputusan bersama, melakukan kegiatan
tawar menawar untuk mendapatkan keuntungan
tertetntu, dan atau berusaha menyelesaikan
permasalahan untuk keuntungan tertentu.
02
Perbedaan Budaya dan Perbedaan Gaya
Negosiasi di Lingkungan Global
Pengertian

 
Konsep budaya dapat dijelaskan sebagai fenomena pada tingkat
grup, seperti berbagi keyakinan, nilai-nilai, ekspektasi
perilaku, keyakinan budaya, dan harapan perilaku yang
berbeda pada setiap negara. Kesalahan atribusi budaya juga
dapat terjadi pada proses negosiasi dimana terdapat
kecenderungan untuk mengabaikan faktor situasional
mendukung dalam penjelasan budaya.
Terdapat empat dimensi yang jelaskan perbedaan antar budaya:

20% 10% 50% 25%

Individualisme Power Distance Masculinity/Fem Uncertaincy


/Kolektivisme ininity Avoidance
03
GAYA NEGOSIASI: CHINA,
AMERIKA DAN TIMUR TENGAH
Negosiator Sukses di Seluruh Dunia

Berikut ini adalah profil-profil terpilih tentang apa yang


diperlukan untuk menjadi negosiator yang sukses seperti
yang dipersepsikan oleh orang-orang di negara asal mereka.
Ini adalah profil negosiator China, Amerika, India, Arab,
Swedia, dan Italia, berdasarkan pilihan dari karya Pierre
Casse, dan memberikan beberapa wawasan tentang apa
yang diharapkan dari negosiator yang berbeda dan apa yang
mereka harapkan dari orang lain.
NEGOSIATOR CHINA
1. Sesuai dengan adat ketimuran
2. Orang China lebih menyukai pembahasan prinsip-prinsip umum
3. Mitra bisnis
4. Kesepakatan bisnis
5. Negara China dikuasai sepenuhnya oleh partai komunis
6. Mementingkan kejujuran
7. Mementingkan arbitrase
8. Terdapat jaringan bisnis (guanxi)
9. Tidak memakai budaya lain sebagai ukuran
10.Keputusan bisnis
Negosiator Amerika menurut Casse

1.Mereka menghormati, sopan, dan jujur dalam negosiasi


tetapi beroperasi dari pendirian yang tegas sejak awal,
tanpa mengungkapkan pilihan yang terbuka untuk
negosiasi.
2.Mereka umumnya berpengalaman dalam masalah yang
dihadapi dan bagaimana mengatur waktu interaksi dan
menunggu pihak lain untuk mengambil langkah pertama
dalam negosiasi.
3.Mereka secara eksplisit tentang posisi mereka dan hanya
akan mengungkapkan kompromi mereka ketika negosiasi
menemui jalan buntu.
Negosiator India
 Mereka rendah hati dan jujur ​serta bertindak dengan niat baik, pada saat yang sama
percaya bahwa lawan akan bertindak serupa.
 Mereka bertindak dengan pengendalian diri dan berusaha mencapai hasil yang sama-
sama menguntungkan bagi semua pihak, dalam semangat satyagraha, sehingga
menempatkan proses negosiasi pada tingkat spiritual.
 Mereka menghormati pihak lain, sangat sabar dalam menjelaskan dan bernegosiasi,
tidak menghina orang lain, dan mengingat gambaran besarnya.
 Mereka akan bermeditasi dan memercayai naluri mereka untuk mempertimbangkan
sudut pandang lawan, tidak menyimpan rahasia, dan bersedia berubah pikiran.
Negosiator Arab
 Mereka memiliki tingkat rasa hormat, kepercayaan, dan prestise untuk menjadi
mediator.
 Mereka mempertahankan 'wajah' untuk semua pihak dengan menghormati martabat
mereka, meminimalkan konflik di antara lawan, dan menghindari situasi yang akan
membuat pihak mana pun merasa rendah diri.
 Mereka menggunakan teknik persuasif seperti merujuk pada orang lain yang dihormati
dan apa yang diinginkan orang tersebut, dan menggunakan konferensi untuk menengahi
masalah.
 Mereka mempertahankan ketidakberpihakan mereka dan mencari solusi yang terhormat
untuk semua pihak.
Negosiator Swedia
 Sopan, tepat waktu, serius, dan bijaksana, meskipun cenderung terlalu
berhati-hati.
 Mereka menjalankan rapat secara efisien dengan sedikit emosi yang terlihat,
dan suka langsung terjun ke bisnis.
 Mereka bisa sangat fleksibel, tetapi waspada terhadap konfrontasi dan
membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap ide-ide baru dari pihak lain
dalam negosiasi.
Negosiator Italia
 Mereka dramatis, tidak menyembunyikan emosi, dan menggunakan serta
membaca gerakan nonverbal - khas budaya Italia.
 Mereka menggunakan pujian dalam komunikasi negosiasi dan - selalu
berhati-hati dalam menciptakan kesan yang baik (the bella figura) - sangat
membantu dan simpatik untuk menjaga reputasi mereka.
 Mereka bijaksana dalam menangani konfrontasi dan cenderung tidak
beropini, tetapi mereka juga kreatif dalam menemukan cara untuk keluar dari
lawan dalam negosiasi
Gaya Negosiasi

Internet sebagai
Membandingkan Profil Mengelola Negosiasi
Pendukung Negosiasi

Mengelola Resolusi Konteks dalam


E- Negosiasi
Konflik Negosiasi
04
Pengertian dan Proses
Pengambilan Keputusan
Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan merupakan hasil dari serangkaian


keputusan kecil dan besar. Keputusan tersebut mencakup
keputusan yang dibuat oleh masing-masing pihak sebelum
negosiasi sebenarnya dimulai misalnya, dalam menentukan
posisi perusahaan dan penggunaan proposal yang mungkin
disarankan atau diterima.
Pengaruh budaya pada pengambilan keputusan

Sangat penting bagi manajer internasional untuk memahami pengaruh


budaya pada gaya dan proses pengambilan keputusan. Budaya
mempengaruhi pengambilan keputusan baik melalui konteks yang lebih
luas dari budaya, yang menghasilkan pola pengambilan keputusan
kolektif, dan melalui sistem nilai berbasis budaya yang mempengaruhi
persepsi atau interpretasi setiap individu pembuat keputusan terhadap
suatu situasi.
Pendekatan pengambilan keputusan

Selain memengaruhi berbagai tahapan proses


pengambilan keputusan, sistem nilai memengaruhi
pendekatan keseluruhan pembuat keputusan dari
berbagai budaya. Tingkat utilitarianisme relatif
versus idealisme moral dalam masyarakat mana
pun memengaruhi pendekatan keseluruhannya
terhadap masalah.
Contoh pengambilan keputusan di China
05
Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap
Pengambilan Keputusan
●Makna budaya organisasi adalah kumpulan norma-norma, nilai-nilai, ritual,
simbol, bahasa, cara berpikir dan bertindak yang berlaku dalam organisasi dan
menjadi kebiasaan serta membentuk perilaku anggota dan citra organisasi. Makna
pengambilan keputusan adalah aktivitas yang dilakukan pimpinan organisasi
dengan melibatkan seluruh komponen organisasi dalam upaya pemecahan masalah,
dengan rangkaian kegiatan:
●(1) mengidentifikasi masalah, (2) menentukan target penyelesaian, (3)
membuat alternatif, (4) mengevaluasi alternatif, (5) menetapkan alternatif yang
dipilih, (6) pelaksanaan alternatif yang dipilih, (7) memonitor pelaksanaan.
Mohr D, Meterko M, Young G,
Robbins dan Coulter
Charns M pembuatan keputusan manajerial dapat
Salah satu tanggung jawab utama mengikuti pengasumsian rasional seandainya
pemimpin strategis adalah menciptakan sarat-sarat dibawah ini dipernuhi: Manajer
dan mempertahankan karakteristik dihadapkan dengan suatu masalah sederhana
organisasi yang menghargai dan di mana tujuan- tujuannya jelas dan alternatif-
mendorong usaha-usaha kolektif. alternatifnya terbatas, di mana tekanan-
Mungkin yang sangat fundamental dalam tekanan waktu sangat sedikit dan biaya untuk
hal ini adalah budaya organisasi, yang
mana sebagai hal yang menentukan MENURUT mencari dan mengevaluasi alternatif tadi
rendah, untuk itu budaya organisasi
terhadap pengambilan keputusan para mendukung inovasi dan mengambil resiko, dan
pemimpin strategis. BEBERAPA di mana hasil-hasil relatif kongkrit dan dapat
diukur.

AHLI
Gamage dan Pang Stoner
budaya organisasi adalah kerangka
budaya organisasi adalah transaksi dengan
kerja yang menjadi pedoman
asumsi dasar dan kepercayaan bersama
tingkah laku sehari-hari dan
dengan anggota organisasi. Budaya organisasi membuat keputusan untuk
memainkan peran kunci dalam menyelamatkan karyawan dan mengarahkan
lembaga, asumsi dan kepercayaan
tindakan mereka untuk mencapai
administrator, dasar anggapan yang pasti, dan
tujuan organisasi
mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
“Dari beberapa pernyataan yang telah dikemukakan di atas, kiranya
telah jelas bahwa budaya organisasi sangat berperan penting dalam
pengambilan keputusan organisasi. Proses pengambilan keputusan adalah
menyangkut pemilihan alternatif yang akan dikerjakan yang meliputi
seluruh fungsi-fungsi manajerial. Sehingga budaya organisasi pun
memiliki pengaruh yang besar di dalamnya.”
Contoh-Contoh Keputusan Manajerial yang dipengaruhi oleh Budaya
(Robbins et al 2003)

PERTAMA KETIGA
Dalam Fungsi Dalam fungsi
Perencanaan memimpin atau
(Planning) menggerakkan
Dapat (leading/actuating)
dijelaskan

KEDUA KEEMPAT
Dalam fungsi Dalam fungsi
pengorganisasian pengendalian
(organizing) (controlling)
06
Pembuatan Keputusan
di Eropa
Pengambilan keputusan ditingkat Uni Eropa
melibatkan berbagai lembaga-lembaga Eropa,
khususnya: Parlemen Eropa, Dewan Eropa, Dewan Uni
Eropa, dan Komisi Eropa. (European Commission
Directorate-General for Communication Citizens
Information, 2014)
Uni Eropa memiliki beberapa jenis undang-undang, setiap jenis perbuatan hukum
diterapkan dengan cara yang berbeda:

Regulation Directive Decision Recommendations


adalah hukum yang and Opinions
adalah hukum yang mengikat negara-negara sebuah keputusan
anggota, atau dapat ditujukan kepada
berlaku dan mengikat di tidak memiliki kekuatan
sekelompok negara negara-negara anggota,
semua negara anggota yang mengikat.
anggota untuk kelompok orang, atau
secara langsung.
mencapai tujuan bahkan individu.
tertentu.
Mekanisme undang-undang yang disahkan di dalam Uni Eropa, yakni setiap hukum Eropa
didasarkan pada sebuah artikel perjanjian khusus, disebut sebagai ‘legal basis’. Hal itu
menentukan prosedur legislatif yang harus diikuti. Perjanjian tersebut menetapkan proses
pengambilan keputusan, termasuk usulan dari Komisi Eropa, successive readings oleh
Dewan dan Parlemen, dan pendapat dari badan penasehat. Hal itu ditetapkan saat
unanimity diperlukan, dan ketika qualified majority dirasa cukup untuk Dewan
mengadopsi undang-undang tersebut. Sebagian besar dari undang- undang Uni Eropa
diadopsi menggunakan ‘ordinary legislative procedure’.
● Dalam prosedur ini, Parlemen dan Dewan berbagi kekuasaan legislatif. Prosedur
dimulai dari Komisi Eropa. Ketika mempertimbangkan proposal. Komisi sering
meminta pendapat terkait topik yang diajukan kepada pemerintah, pebisnis,
organisasi masyarakat sipil dan individu. Pendapat dikumpulkan sebagai daya tawar
untuk diajukan ke dalam usulan Komisi yang akan disampaikan kepada Dewan dan
Parlemen.
● Kemudian tugas Dewan dan Parlemen adalah membaca usulan dari Komisi dan
mendiskusikan proposal tersebut. Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai di kedua
lembaga penting tersebut dilakukan pembacaan kedua. Dalam second reading,
proposal diletakkan sebelum ‘conciliation committee’ yang terdiri dari jumlah yang
sama dari wakil-wakil Dewan dan Parlemen. Perwakilan Komisi juga menghadiri
pertemuan Komite dan berkontribusi dalam diskusi tersebut.
● Setelah Komite mencapai kesepakatan, teks yang telah disepakati dikirim ke
Parlemen dan Dewan untuk third reading, sehingga akhirnya dapat diadopsi sebagai
hukum. Dalam kebanyakan kasus, suara Parlemen pada proposal yang diajukan
adalah simple majority. Sedangkan Dewan memiliki suara yang qualified majority, di
mana setidaknya ada setengah dari jumlah anggota Uni Eropa, mempresentasikan
sekitar dua pertiga dari penduduk, dan suara yang mendukung.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai