Anda di halaman 1dari 47

ACHMAD CHOLIL, S.AG., S.H., LL.

M
MERENCANAKAN DAN Hakim Yustisial
MERANCANG PROSES MEDIASI Mahkamah Agung RI
MERENCANAKAN DAN
MERANCANG PROSES MEDIASI
STANDAR KOMPETENSI/
TUJUAN HASIL BELAJAR
Peserta Diklat
dapat membuat
rencana dan
merancang proses
mediasi.
KOMPETENSI INTERPERSONAL

❖ Persepsi diri mediator.


❖ Komunikasi
interpersonal.
❖ Pengelolaan diri
dalam mediasi.
KOMPETENSI PROSES MEDIASI

❖ Dasar Hukum Mediasi.


❖ Keahlian penanganan proses
mediasi.
❖ Mengungkap agenda tersembunyi.
❖ Penyelesaian sengketa/konflik dan
keahlian negosiasi.
❖ Teknik dan metode mediasi.
KOMPETENSI PENGELOLAAN MEDIASI
❖ Merencanakan dan merancang
proses mediasi, termasuk
melakukan kajian awal
(assessment).
❖ Memfasilitasi para pihak.
❖ Menjaga keberlangsungan
mediasi.
❖ Mengakhiri proses mediasi secara
efektif dan efisien.
KOMPETENSI ETIS DAN PENGEMBANGAN
PROFESI
❖ Kode Etik Mediator dan
Konsekuensi
Pelanggarannya.
❖ Pengembangan Profesi
Mediator.
MODUL DIKLAT
MEDIATOR HAKIM
TUGAS PERORANGAN
1. Pelajari resume perkara dari
kedua pihak.
2. Bayangkan bila Anda sebagai
Mediator. Apakah data yang
ada sudah cukup?
3. Bila belum, tuliskan data apa
yang belum ada dan
bagaimana cara mencarinya.
Tulis jawaban di kertas.
TUGAS PERORANGAN
Berdasarkan data awal yang ada, jawab
pertanyaan berikut:
1. Siapa para pihak?
2. Apa tuntutan para pihak?
3. Apa kira-kira kepentingan para pihak?
4. Apa isu yang ada?
5. Apa saja masalah yang ada?
6. Apa upaya yang telah dilakukan para
pihak sebelumnya (bila ada)?
7. Apa kemungkinan-kemungkinan solusi
dari masalah tersebut?
DISKUSI KELOMPOK

Diskusikan hasil
kerja Anda
dengan anggota
kelompok.
PERENCANAAN MEDIASI
Dalam membuat rencana mediasi,
mediator perlu:

1. Mengidentifikasi isu dan interest yang


penting bagi para pihak dan pilihan
penyelesaian yang potensial.
2. Memilih pendekatan mediasi yang
dapat mengurangi dampak negatif
dan menambah dampak positif.
PERENCANAAN MEDIASI
Dalam membuat rencana mediasi,
mediator perlu:

3. Menilai kondisi hubungan para pihak


yang dapat mempengaruhi dinamika
mediasi.
4. Identifikasi masalah yang mungkin
terjadi dan rencana untuk
mengatasinya.
PERSIAPAN UNTUK PERTEMUAN PERTAMA
Sangat penting menciptakan tone
pertemuan yang positif dan harmonis
sejak awal pertemuan;
Untuk itu, mediator perlu mempersiapkan
pernyataan pembuka/opening statement
dengan baik.
Pernyataan pembuka menjadi tolak ukur
bagi para pihak dalam menilai kualitas
mediator dan memprediksi arah mediasi.
THE POWER OF OPENING STATEMENT
Pernyataan pembuka yang
efektif membuat para pihak
merasa mediator memang
memiliki kapasitas dan
kemampuan sehingga akan
menimbulkan kepercayaan
baik terhadap mediator dan
juga terhadap prosesnya.
PERNYATAAN PEMBUKA
1. Perkenalan mediator dengan para pihak & para
pihak memperkenalkan diri;
2. Penghargaan terhadap para pihak atas
kesediaan mereka untuk menyelesaikan masalah
bersama-sama;
3. Penjelasan tentang mediasi (pengertian,
maksud, tujuan dan sifat kerahasiaan);
4. Menjelaskan peran mediator (tidak memutus &
netralitas mediator);
5. Menjelaskan tahapan proses mediasi;
PERNYATAAN PEMBUKA
6. Penjelasan konsep Kaukus;
7. Penjelasan tentang itikad baik dalam
mediasi;
8. Penjelasan tentang kesepakatan mediasi
(seluruhnya dan sebagian);
9. Usulan panduan tingkah laku;
10. Menjawab pertanyaan yang diajukan para
pihak;
11. Menghasilkan kesepakatan untuk memulai
proses.
ACHMAD CHOLIL, S.AG., S.H., LL.M
PENANGANAN & PENYELESAIAN Hakim Yustisial
KONFLIK/SENGKETA Mahkamah Agung RI
PENANGANAN & PENYELESAIAN
KONFLIK/SENGKETA
STANDAR KOMPETENSI/
TUJUAN HASIL BELAJAR
Peserta Diklat dapat
menunjukkan
kemampuan menangani
dan menyelesaikan
sengketa dengan
membuat strategi
penyelesaian sengketa
.
FUNGSI ANALISA KONFLIK
1. Informasi latar belakang, sejarah,
dan kondisi terkini;
2. Identifikasi pihak-pihak yang
relevan;
3. Memahami perspektif semua
pihak;
4. Identifikasi faktor internal,
eksternal, pendukung dan
penghambat.
MOORE’S CIRCLE OF CONFLICT
5 sumber utama konflik menurut
Christoper Moore:
1. Konflik Relasi/hubungan;
2. Konflik Data;
3. Konflik Kepentingan;
4. Konflik Struktural;
5. Konflik Nilai.
1. KONFLIK HUBUNGAN
❖ Mengontrol emosi melalui pembentukan prosedur dan aturan
dasar serta tata cara dalam proses mediasi, termasuk
dengan menggunakan kaukus.
❖ Dorong para pihak untuk mengungkapkan perasaannya
secara positif (mis. tidak menyalahkan orang lain).
❖ Ciptakan suasana positif.
❖ Ajak para pihak untuk berfikir terbuka & memahami posisi
pihak lain.
❖ Tingkatkan kuantitas dan kualitas komunikasi.
❖ Hentikan perilaku negatif yang terus berulang.
2. KONFLIK DATA

✓ Menyepakati penggunaan
data otentik (Misalnya:
Sertifikat tanah asli)
✓ Bicara dengan para pihak
untuk menjelaskan, menguji dan
memperbaiki data yang salah.
3. KONFLIK NILAI
❑ Bantu para pihak mencapai kesepakatan kecil untuk
membantu sedikit meredakan ketegangan.
❑ Hindari permasalah terkait identitas atau perbedaan
nilai.
❑ Ubah hubungan para pihak tapi jangan ubah apa yang
mereka percayai.
❑ Ciptakan satu nilai baru yang dapat diterima semua
pihak.
❑ Akui adanya perbedaan nilai.
❑ Utamakan dialog dengan mengedepankan rasa hormat.
4. KONFLIK STRUKTURAL
❖ Melakukan klarifikasi kembali terhadap
peraturan mengenai proses pelaksanaan
mediasi yang telah disepakati atau bahkan
kalau perlu mengubah peraturan terkait.
❖ Mengubah atau menghilangkan perilaku
destruktif.
❖ Membangun proses yang adil dan dapat
diterima semua pihak.
❖ Mengubah suasana perundingan berbasis
posisi menjadi kepentingan.
5. KONFLIK KEPENTINGAN
5A. KONFLIK KEPENTINGAN SUBSTANTIF

 Fasilitasi curah pendapat.


 Dorong para pihak untuk
bersama-sama membangun
solusi & alternatif solusi.
 Fasilitasi para pihak untuk
mencari kompromi.
5B. KONFLIK KEPENTINGAN PROSEDURAL
 Minta pendapat ahli atau lembaga
kompeten untuk menilai data.
 Gunakan standar objektif.
 Pastikan proses berjalan fair & transparan.
 Pastikan semua pihak memiliki kesempatan
yang sama dalam proses.
 Dorong para pihak untuk fokus pada solusi.
5C. KONFLIK KEPENTINGAN PSIKOLOGIS
 Jangan anggap remeh perasaan para
pihak.
 Anggap Kepentingan Psikologis sama
pentingnya dengan Kepentingan
Substantif dan Prosedural.
 Jangan menghakimi perasaan para pihak.
 Fasilitasi para pihak untuk fokus pada
masa depan untuk menjaga silaturahmi.
ACHMAD CHOLIL, S.AG., S.H., LL.M
KETERAMPILAN NEGOSIASI Hakim Yustisial
DALAM PROSES MEDIASI Mahkamah Agung RI
KETERAMPILAN NEGOSIASI
DALAM PROSES MEDIASI
STANDAR KOMPETENSI/
TUJUAN HASIL BELAJAR
Peserta dapat menunjukkan
kemampuan menangani dan
menyelesaikan sengketa
dengan menerapkan
keterampilan negosiasi dalam
proses mediasi dan dalam
mengenali dinamika para
pihak yang bersengketa.
APA ITU NEGOSIASI?

“Suatu upaya bersama


antara para pihak untuk
mencapai kesepakatan
yang dapat diterima
bersama”
MENGAPA PERLU NEGOSIASI?
◆ Membuka jalur komunikasi.
◆ Mencoba upaya rekonsiliasi.
◆ Menjajagi alternatif/opsi yang
ada untuk menyelesaikan
sengketa.
◆ Untuk mendapatkan kesepakatan
yang bermanfaat dan dapat
diterima.
POSISI >< KEPENTINGAN
TIPS HADAPI PIHAK YG MEMPERTAHANKAN
POSISI
 Tidak memperhatikan posisi yang
diucapkan para pihak dan terus
fasilitasi / dorong agar para
pihak fokus pada kepentingan.
 Jangan meminta jalan
keluar/solusi secara spesifik pada
tahap awal negosiasi.
TIPS HADAPI PIHAK YG MEMPERTAHANKAN
POSISI
 Jangan membiarkan atau
mendorong pihak lawan untuk
memberikan penawaran
kembali yang juga fokus pada
posisi.
 Pisahkan masalah dari
pihak/orangnya.
TIPS HADAPI PIHAK YG MEMPERTAHANKAN
POSISI
 Tanyakan kepada para pihak
apakah masalah harus
diselesaikan dengan cara “Win-
Lose”. Tegaskan bahwa
sebagai mediator Anda harus
mencari jalan keluar yang
dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
TIPS HADAPI PIHAK YG MEMPERTAHANKAN
POSISI
 Tanyakan mengapa suatu posisi
tertentu bermanfaat bagi yang
bersangkutan. Coba cari isu yang
melatarbelakangi posisi tersebut.
 Gunakan teknik reframing
 Tanyakan bagaimana kriteria untuk
mengevaluasi posisi yang ditawarkan.
TIPS HADAPI PIHAK YG MEMPERTAHANKAN
POSISI
 Berikan tanggapan dengan
memberikan saran-saran dan
tawarkan agar saran-saran
tersebut dipertimbangkan untuk
melihat apakah ada saran-saran
yang dapat membantu memenuhi
kepentingan para pihak.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
©2019

Anda mungkin juga menyukai