MODUL
Batasan Arbitrase
Arbitrase di pakai untuk menjabarkan suatu bentuk tata cara bagaimana
menyelesaikan sengketa yang timbul sehingga mencapai suatu hasil tertentu yang
secara hukum final dan mengikat. Persyaratan utama bagi proses arbitrase ialah
kewajiban pada para pihak membuat suatu kesepakatan tertulis atau perjanjian
arbitrase (arbitration clause/ agreement) dan kemudian menyepakati hukum dan tata
cara bagaimana mereka akan mengakhiri penyelesaiannya. institusi arbitrase dipilih
bagi pelaku usaha komersial internasional, disebabkan karena tidak adanya badan
pengadilan komersial internasional yang dapat diandalkan dan efektif. Arbitrase
dianggap sebagai satu satunya yang paling tepat untuk menyelesaikan sengketa
transaksi internasional.
MODUL 7
KEWENANGAN ABITRASE
Jenis Arbitrase
Pada prinsipnya arbitrase ad-hoc tidak terikat dan terkait dengan salah satu badan
arbitrase. Para arbiternya ditentukan sendiri dengan kesepakatan para pihak. Oleh
karena arbitrase ad-hoc tidak terkait dengan salah satu badan arbitrase, dapat
dikatakan jenis arbitrase tidak memiliki aturan cara tersendiri mengenai tata cara
pemeriksaan sengketa.
Arbitrase Institusional (Institutional1 Arbitration) merupakan lembaga atau badan
arbitrase yang bersifat "permanen" , karena sifatnya yang permanen tersebut, maka
disebut “permanent arbitral body”. Arbitrase instusional sengaja didirikan
pembentukannya ditujukan untuk menanggani sengketa yang mungkin timbul bagi
mereka yang menghendaki penyelesaian di luar pengadilan. Arbitrase ini merupakan
wadah yang sengaja didirikan untuk menampung perselisihan yang timbul dari
perjanjian. Pihak-pihak yang ingin penyelesaian perselisihan mereka dilakukan oleh
arbitrase, dapat memperjanjikan akan diputus oleh arbitrase institusional yang
bersangkutan.
MODUL 9
PEMERIKSAAN DAN PUTUSAN ARBITRASE