Anda di halaman 1dari 13

MENGATASI NEGOSIASI DEADLOCK

Adi Prasetio 20150520010


LATAR BELAKANG
Setiap manusia pasti pernah melakukan negosiasi. Negosiasi juga berperan penting dalam kesuksesan dalam berbisnis. Akan tetapi,
negosiasi juga dapat berpotensi untuk memicu terjadinya konflik dan dapat menyebabkan kegagalan pada bisnis tersebut jika
masing – masing pihak tidak dapat mengendalikan diri. Terdapat beberapa penyebab terjadinya koflik dalam negosiasi yaitu
(Jackman 2005, 72) :
1. Ketika salah satu pihak menolak untuk bergerak dari posisi awal negosiasi
2. Lebih fokus dari orang dan posisi daripada masalah yang ada.
3. Adanya agenda tersembunyi dan rasa tidak saling percaya terhadap motivasu pihak lawan
4. Manipulasi dan perilaku agresif terhadap salah satu pihak atau lebih
5. Keinginan untuk menang tanpa memikirkan resiko yang ada
6. Mengejar sasaran yang tinggi dan tidak realitis.
7. Tidak bersedia meluangkan waktu untuk menjajaki posisi lawan atau adanya penolakan untuk menghargai sudut pandang lawan
8. Kurang jelasnya peran dari masing – masing pihak.
9. Kriteria subyektif yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan atau proses pengambilan keputusan yang tidak jelas.

Dalam pembentukan sebuah kesepakatan bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, sehingga dalam proses pelaksanaan
negosiasi terdapat istilah yang dikenal dengan deadlock.
DEADLOCK?
CARA MENCEGAH / MENGATASI DEADLOCK?

cara mengatasi negosiasi deadlock yang menggunakan 3 cara yakni


1. Mediasi
2. Konsiliasi
3. Arbitrase.
MEDIASI ITU APA?
GARIS BESAR PENGERTIAN MEDIASI

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan mediasi adalah upaya
menyelesaikan sengketa para pihak dengan kesepakatan bersama melalui mediator yang bersikap netral
dan tidak membuat keputusan atau kesimpulan bagi para pihak tetapi menunjang fasilitator untuk
terlaksananya dialog antar pihak dengan suasana keterbukaan, kejujuran, dan tukar pendapat untuk
mencapai mufakat.
RUANG LINGKUPNYA?

 Mediasi sebagai salah satu bentuk penyelesaian sengketa memiliki ruang lingkup utama berupa wilayah
privat/perdata.
 Sengketa-sengketa perdata berupa sengketa keluarga, waris, kekayaan, kontrak, perbankan, bisnis,
lingkungan hidup dan berbagai jenis sengketa perdata lainnya dapat diselesaikan melalui jalur mediasi.
 Penyelesaian sengketa melalui jalur mediasi dapat ditempuh di pengadilan maupun diluar pengadilan.
RUANG LINGKUP MEDIASI DI PENGADILAN

Mengenai ruang lingkup mediasi di Pengadilan diatur dalam Pasal 2 Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, yaitu :

• Pasal 2

• Ketentuan mengenai Prosedur Mediasi dalam Peraturan Mahkamah Agung ini berlaku dalam proses berperkara di
Pengadilan baik dalam lingkungan peradilan umum maupun peradilan agama.

• Pengadilan di luar lingkungan peradilan umum dan peradilan agama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
menerapkan Mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung ini sepanjang dimungkinkan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KEUNTUNGAN MELAKUKAN MEDIASI

Mediasi dapat memberikan keuntungan (manfaat) antara lain:


 Mediasi diharapkan dapat menyelesaikan sengketa secara cepat dan relatif murah dibandingkan
dengan membawa perselisihan tersebut ke Pengadilan atau ke lembaga arbitrase.
 Mediasi bukan terfokus pada hak-hak hukumnya saja, tetapi perhatiannya lebih kepada
kepentingan para pihak secara nyata dan pada kebutuhan emosi atau psikologi mereka.
 Mediasi memberikan kesempatan para pihak untuk berpartisipasi secara langsung dan secara
informal dalam menyelesaikan perselisihan mereka.
 Mediasi memberikan para pihak kemampuan untuk melakukan control terhadap proses dan
hasilnya.
 Mediasi memberikan hasil yang tahan uji dan akan mampu menciptakan saling pengertian yang
lebih baik di antara para pihak yang bersengketa karena mereka sendiri yang memutuskannya.
 Mediasi mampu menghilangkan konflik atau permusuhan yang hampir selalu mengiringi setiap
putusan yang bersifat memaksa yang dijatuhkan oleh hakim di Pengadilan atau arbiter pada
lembaga arbitrase.
KONSILIASI ?
ARBITRASE ?
KESIMPULAN
 Negosiasi deadlock dapat terjadi pada kegiatan bisnis.
 Negosiasi deadlock sendiri merupakan kondisi buntu antara pihak-pihak terkait yang
tidak mendapatkan solusi memuaskan pada saat proses negosiasi.
 Terdapat beberapa cara untuk mengatasi negosiasi deadlock, yaitu
a. Mediasi solusi efektif untuk menghindari kemungkinan terjadinya konflik yang
lebih besar akibat kondisi yang disebabkan oleh deadlock
b. Konsiliasi konsiliasi dalam banyak hal mirip dengan mediasi otoritatif di mana mediator
juga lebih banyak mengarahkan para pihak.
c. Arbitrase cara penyelesaian sengketa di luar peradilan
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai