Dalam pembentukan sebuah kesepakatan bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, sehingga dalam proses pelaksanaan
negosiasi terdapat istilah yang dikenal dengan deadlock.
DEADLOCK?
CARA MENCEGAH / MENGATASI DEADLOCK?
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan mediasi adalah upaya
menyelesaikan sengketa para pihak dengan kesepakatan bersama melalui mediator yang bersikap netral
dan tidak membuat keputusan atau kesimpulan bagi para pihak tetapi menunjang fasilitator untuk
terlaksananya dialog antar pihak dengan suasana keterbukaan, kejujuran, dan tukar pendapat untuk
mencapai mufakat.
RUANG LINGKUPNYA?
Mediasi sebagai salah satu bentuk penyelesaian sengketa memiliki ruang lingkup utama berupa wilayah
privat/perdata.
Sengketa-sengketa perdata berupa sengketa keluarga, waris, kekayaan, kontrak, perbankan, bisnis,
lingkungan hidup dan berbagai jenis sengketa perdata lainnya dapat diselesaikan melalui jalur mediasi.
Penyelesaian sengketa melalui jalur mediasi dapat ditempuh di pengadilan maupun diluar pengadilan.
RUANG LINGKUP MEDIASI DI PENGADILAN
Mengenai ruang lingkup mediasi di Pengadilan diatur dalam Pasal 2 Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, yaitu :
• Pasal 2
• Ketentuan mengenai Prosedur Mediasi dalam Peraturan Mahkamah Agung ini berlaku dalam proses berperkara di
Pengadilan baik dalam lingkungan peradilan umum maupun peradilan agama.
• Pengadilan di luar lingkungan peradilan umum dan peradilan agama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
menerapkan Mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung ini sepanjang dimungkinkan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KEUNTUNGAN MELAKUKAN MEDIASI