Konsep Dan
Penerapannya
Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No. 1 Tahun 2008 Pasal 1 butir 6, menyebutkan “Mediator
adalah pihak yang bersifat netral dan tidak memihak, yang berfungsi membantu para pihak dalam
mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa”.
Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No. 1 Tahun 2008 telah diganti dengan Peraturan
Mahkamah Agung (Perma) No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
John W Head, “Mediasi adalah suatu prosedur penengahan dimana seseorang bertindak sebagai
"kendaraan" untuk berkomunikasi anatarpara pihak, sehingga pandangan mereka yang berbeda
atas sengketa tersebut dipahami dan didamaikan, tetapi tanggung jawab tercapainya perdamaian
tetap pada para pihak sendiri”.
“
“… the intervention in negotiation or a conflict of an acceptable third party who has limited or no
authoritative decision-making power but who assists the involved parties in voluntarily reaching a
mutually acceptable settlement of issues in disputes.”
Dari definisi yang disebutkan Cristopher Moore, dapat dilihat ketegasan hubungan antara
mediasi dan negosiasi, yaitu mediasi merupakan sebuah intervensi terhadap proses negosiasi
yang dilakukan oleh pihak ketiga (mediator).
B. MEDIASI DAN NEGOSIASI
Mediasi adalah sebuah intervensi terhadap proses negosiasi atau atas suatu konflik yang
dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak memihak
Negosiasi tidak dibatasi waktu meskipun dalam UU No 30 Tahun 1999 ditentukan paling lama
30 hari, bahkan ada kalanya perkara yang sudah digelar di pengadilan masih terbuka untuk
dibawa ke forum negosiasi.
“
“Penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui alternatif penyelesaian sengketa diselesaikan
dalam pertemuan langsung (NEGOSIASI) oleh para pihak dalam waktu paling lama 14 hari dan
hasilnya dituangkan dalam suatu kesepakatan tertulis.”
Adanya perbedaan kekuatan dari para pihak dapat diatasi oleh mediasi, melalui cara-cara
2. Manfaat lainnya : sebagai berikut:
1) Menyediakan sebuah suasana yang tidak mengancam;
2) Memberi setiap pihak kemampuan untuk berbicara dan didengarkan oleh pihak lainnya
denganlebih leluasa;
3) Meminimalkan perbedaan diantara mereka dengan menciptakan situasi informal;
4) Perilaku mediator yang netral tidak memihak memberikan kenyamanan tersendiri;
5) Tidak menekan setiap pihak untuk menyetujui suatu penyelesaian.
E. PERSYARATAN MEDIATOR
Peraturan Pemerintah No 54 tahun 2000, Kriteria untuk menjadi mediator lembaga penyedia
jasa pelayanan penyelesaian sengketa lingkungan hidup diluar pengadilan, yaitu :
Para pihak setuju memilih seorang Terkadang juga suatu Banyak kasus terdapat Mediasi dapat dilaksanakan
mediator atau meminta bantuan mediasi dan seorang konferensi awal atau jarak jauh dimanapun. setiap tempat, yang
organisasi mediasi untuk menunjuk mediator diangkat oleh (teleconference) dimana dinilai nyaman dan menyenangkan
atau mengangkat mediator. pengadilan. masalah prosedural disepakati. oleh para pihak .
Pasal 11 ayat 4
Penggunaan ruang Mediasi Pengadilan untuk Mediasi tidak
dikenakan biaya.
Pasal 11 ayat 1
Mediasi diselenggarakan di ruang Mediasi Pengadilan atau di
tempat lain di luar Pengadilan yang disepakati oleh Para Pihak.
I. BERAKHIRNYA MEDIASI
Beberapa kemungkinan berakhirnya mediasi dengan konsekuensi sebagai
berikut:
(1) Masing-masing pihak memiliki kebebasan setiap saat untuk mengakhiri
mediasi hanya dengan menyatakan menarik diri.
(2) Jika mediasi berjalan dengan sukses, para pihak emenandatangani suatu
dokumen yang menguraikan beberapa persyaratan penyelesaian
sengketa.
(3) Jika mediasi tidak berhasil pada tahap pertama, para pihak mungkin
setuu untuk menunda sementara mediasi.
Kaitannya dengan kegagalan mediasi adalah tentang kelanjutan proses tersebut, yaitu apakah dilanjutkan ke Arbitrase atau ke
Pengadilan; Terdapat dua pilihan :
(1) Jika upaya mediasi tidak dapat dicapai, para pihak berdasarkan kesepakatan secara tertulis dapat mengajukan upaya
penyelesaiannya melalui lembaga arbitrase atau arbitrase ad hoc (Pasal 6 ayat 9 UU No 30/1999).
(2) Pasal 32 ayat 1 PERMA No 1/2016: Mediator wajib menyatakan Mediasi tidak berhasil mencapai kesepakatan dan
memberitahukannya secara tertulis kepada Hakim Pemeriksa Perkara.
THANKS
Do you have any questions?