BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh para pihak di luar Pengadilan. Mediasi telah tumbuh dan berkembang
dan memuaskan kedua belah pihak. Prinsip mediasi adalah sama-sama menang
(win-win solution), sehingga para pihak yang terlibat sengketa merasakan tidak
adanya pihak menang dan pihak kalah. Mediasi bukan hanya mempercepat
yang dapat diuraikan secara terperinci dan dibedakan dari proses pengambilan
keputusan lainnya.1
2
Gatot Supramono, “Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia”, (Jakarta: Rineka
Cipta,2008). 34.
3
Syahrizal Abbas, ““Tahapan Mediasi” dalam Mediasi dan Perdamaian”, (Jakarta: Mahkamah Agung
RI, 2004), 41-49.
3
harus diikuti mediator dalam penyelesaian sengketa para pihak tidak hanya
bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga bagi para pihak yang memilih mediasi
sebagai alternatif penyelesaian sengketa. Langkah kerja yang akan ditempuh
mediator dapat juga diberitahukan kepada para pihak, sehingga mereka dapat
mempersiapkan diri menghadapi proses mediasi. Dalam langkah tersebut
tergambar jelas langkah-langkah yang akan dilalui bersama antara para pihak
dengan mediator. Hal ini cukup berarti guna menepis kesan bahwa
penyelesaian sengketa melalui mediasi sangat berbelit dan sulit diwujudkan.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki titik fokus pada efektivitas mediasi yang dilakukan
Kabupaten Malang.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Malang.
5
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Kabupaten Malang..
2. Manfaat praktis
selanjutnya.
F. Definisi Operasional
berikut ini:
1. Efektivitas
Mediator adalah hakim aau pihak lain yang memiliki sertifikat mediator
sebagai pihak netral yang membantu para pihak yang berperkara dalam
3. Mediasi
Mediasi berasal dari bahasa latin mediere, yang berarti berada di tengah.
4. Perkara Perceraian
5
M. Sastra Raja, Kamus Isilah dan Umum. (Surabaya: Nasional, 1987), 457.
6
Pasal 1 ayat (2) Ketentuan Umum Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2016
Tentang 2016 Tentang Mediasi di Pengadilan.
7
Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Edisi IV Cet. VII (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003), 345.
8
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),
726.
7
Masih bingung
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini terdapat lima bab.
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab yang memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan
sistematika penulisan.
yaitu tentang kerangka teori yang berisi tinjauan umum yang dibahas tentang
Bab ini merupakan inti dari penelitian, seperti hasil analisis data yang
analisis data dalam penelitian ini yaitu pemaparan Efektivitas Mediator Non
Kabupaten Malang.
Bab V Penutup
8
Bab ini berisi hasil dari penelitian yang disajikan didalam bentuk kesimpulan
dari pembahasan penelitian yang telah dilakukan serta saran yang berkaitan
dengan penelitian.