TUGAS PATRIOTISME
Ir. Richardus Widodo, MM
Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah, atas berkat rahmat allah yang maha kuasa, kita
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang MENUMBUHKAN DAN
MENGEMBANGKAN JIWA PATRIOTISME DI LINGKUNGAN KARANG TARUNA
dalam mata kuliah Patriotisme.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta menuangkan ide (gagasan) Demi tersusunnya makalah
ini. Tidak lupa pula kepada dosen Patriotisme Universitas 17 Agustus 1945, Ir.
Richardus Widodo, MM., yang telah memberi pengarahan dan bimbingan sehingga
makalah ini dapat tersusun. Semoga keberadaan makalah ini dapat menunjang
pengetahuan kita dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran kita.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan sehingga dapat menjadi tolok ukur
kami dalam penyusunan makalah yang akan datang.
Daftar Isi
Kata
Pengantar.........................................................................................................................
. ii
Daftar
Isi...................................................................................................................................
iii
BAB I Pendahuluan
.................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan
................................................................................................................... 5
BAB II
Pembahasan...................................................................................................................
6
3.1 Kesimpulan
......................................................................................................... 12
3.2 Saran
................................................................................................................... 13
Referensi..........................................................................................................................
........ 14
BAB I
PENDAHULUAN
Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana
pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi
muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.
Sehingga diharapkan dengan adanya Karang Taruna, generasi muda dapat turut
berpartisipasi dalam mengembangkan dan memajukan masyarakat dari berbagai bidang
yang ada. Selain itu juga untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di masyarakat
dan generasi muda untuk dapat dioptimalkan dan dikembangkan untuk memajukan pribadi,
masyarakat, bangsa dan negara. Organisasi ini biasanya tumbuh atas dasar kesadaran dan
rasa tanggung jawab sosial generasi muda dan anak muda yang giat bergerak di bidang
kesejahteraan sosial.
Pada era globalisasi ini, Karang Taruna di masyarakat sudah mulai berkurang khususnya di
kalangan generasi muda. Keberadaan Karang Taruna sendiri masih minim, kinerja Karang
Taruna masih dipertanyakan. Dapat kita lihat, Karang Taruna hanya terdapat di desa dan
kota pinggiran. Hal itu diperkuat dengan pengelolaan yang tidak maksimal dan kurangnya
sarana dan prasarana serta program-program yang tidak dilaksanakan dengan baik. Keadaan
itu dikarenakan sumber daya manusia yang kurang terlatih, kurang pengetahuan dan kurang
pengalaman serta kurangnya dukungan kegiatan Karang Taruna secara optimal oleh
pemerintah. Apabila ditinjau lebih lanjut, dengan berkembangnya Karang Taruna di
masyarakat luas atau bahkan di seluruh Indonesia akan sangat membantu tugas pemerintah
untuk mewujudkan kesejahteraan sosial di Indonesia yang merata dan menyeluruh.
Menurut penulis, berdasarkan fenomena yang terjadi pada saat ini, organisasi Karang
Taruna pada hakikatnya adalah sebuah wadah di mana anak-anak muda dapat berkarya
untuk menciptakan kesejahteraan sosial khususnya bagi masyarakat sekitar. Di beberapa
daerah organisasi Karang Taruna cukup eksis berkegiatan sosial dan cukup berdampak.
Namun bila ditinjau secara menyeluruh di pelosok nusantara, Karang Taruna belum banyak
diapresiasikan oleh pemuda-pemudi di masyarakat.
Dalam hal ini Kementrian Sosial adalah lembaga yang seharusnya cukup bertanggung jawab
akan keadaan ini. Perananan sosialisasi mereka kurang merata di Nusantara ini. Peraturan
menteri sosial tentag pedoman dasar Karang Taruna sudah dibuat pada tahun 2010 silam.
Namun, pedoman tersebut belum disosialisasikan hingga ke daerah-daerah oleh kementrian
sosial secara menyeluruh. Menurut penulis, Karang Taruna merupakan wadah dan sarana
yang cukup bagus dan tepat untuk generasi muda. Namun sayangnya organisasi ini kurang
dicermati oleh pemimpin mulai dari tingkat kecamatan hingga desa. Walaupun ada beberapa
pimpinan daerah yang cukup serius akan wadah ini, akan tetapi sebenarnya mereka adalah
orang-orang yang punya pengalaman positif akan wadah dan sarana ini. Salah satu contoh
kasus jika Karang Taruna mulai berkurang adalah saat ini perayaan 17 Agustus mulai
ditinggalkan oleh kalangan masyarakat perkotaan khususnya kalangan generasi muda dapat
dilihat dari sepinya perlombaan-perlombaan yang biasanya memeriahkan Peringatan Hari
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada era globalisasi saat ini sangat
berpengaruh dimana banyak pergeseran nasionalisme diantaranya terjadi beberapa
fenomena yang terjadi pada saat ini masyarakat sudah mulai meninggalkan cara
memperingati dan merayakan 17 agustus yang merupakan hari bersejarah bagi negara kita.
Permainan yang dilombakan kurang mendapatkan apresiasi dari kalangan masyarakat
karena terdapat bermacam-macam masalah seperti kurangnya dana kurangnya minat warga
sekitar untuk menjadi panitia.
Di era globalisasi ini wawasan kebangsaan generasi muda sudah berkurang akibat pengaruh
globalisasi yang sangat tinggi dari negara lain, sehingga banyak terjadi perbuatan anarkis,
asusila dan lainnya. Hal ini sangat merugikan bagi bangsa indonesia, dimana negara lain
dapat mengambil keuntungan dari terpecah belahnya rakyat indonesia, mengingat indonesia
memiliki sumber alam yang melimpah. Dengan mengadakan sosialisasi tentang wawasan
kebangsaan bagi generasi muda, sehingga pengetahuan generasi muda akan wawasan
kebangsaaan akan meningkat dan generasi muda akan menjadi tongkat estafet untuk
melanjutkan kepemimpinan. Berdasarkan fenomena yang terjadi, perlu adanya suatu cara
untuk mengajak, mengingatkan, menginformasikan atau mengangkat mengenai peran
penting Karang Taruna di masyarakat untuk kalangan generasi muda sebagai bentuk
nasionalisme di masyarakat Indonesia.
Berdasarkan fakta-fakta yang telah dikemukakan di atas bahwa Karang Taruna merupakan
organisasi kemasyarakatan yang diperlukan untuk anak muda yang dapat membantu. Jika
dioptimalkan dapat mengembangkan dan memajukan pribadi, masyarakat, dan juga bangsa
Indonesia. Namun kurangnya kesadaran masyarakat mengenai ini sangatlah kurang.
Sehingga diperlukan peranan Desain Komunikasi Visual dalam menyampaikan informasi
tentang peran penting organisasi Karang Taruna tersebut dengan pengemasan yang menarik
sehingga pesan dapat mudah diterima oleh masyarakat khususnya generasi muda tanpa
mengurangi pesan yang ingin disampaikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang dicapai dalam makalah ini adalah:
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada zaman penjajahan dulu, masalah yang dihadapi oleh pemuda diseluruh wilayah
Hindia Belanda pada saat itu adalah tidak adanya persatuan dan kesatuan. Ketiadaan
rasa persatuan dan kesatuan itulah yang menjadikan perjuangan kaum muda dalam
menghadapi penjajahan pada saat itu terasa sulit. Namun, perjuangan kaum muda tidak
berhenti begitu saja. Melalui semangat patriotisme dan keinginan untuk merdeka
akhirnya pada 28 Oktober 1928 diadakan sebuah kongres pemuda-pemuda dari seluruh
nusantara untuk mengikrarkan semangat dan tekad persatuan yang mereka bawa dari
masing-masing daerah. Ikrar itulah yang sampai saat ini kita kenal dengan sumpah
pemuda yang kita peringati setiap tahunnya.
Melalui semangat sumpah pemuda tersebut melahirkan pergerakan-pergerakan
kepemudaan yang semakin terorganisir. Organisasi pemuda mulai bermunculan
sebagai manifestasi semangat persatuan dan kesatuan untuk melepaskan diri dari
belenggu penjajahan. Organisasi kepemudaan semakin berkembang bahkan hingga
sampai saat ini kita dapat menemukannya pada tingkat yang paling kecil yaitu pada
tingkat desa bahkan pada RT sekalipun.
Berbicara masalah pemuda adalah suatu hal yang sangat menarik. Banyak pendapat
mengatakan "pemuda saat ini adalah pemimpin pada masa yang akan datang". Bahkan
Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno mengatakan "berikan aku 1000 orang tua
akan aku cabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda akan aku guncangkan
dunia." Kita tidak bisa membayangkan bagaimana hebatnya dengan 10 pemuda dapat
mengguncangkan dunia. Hal ini berarti pemuda adalah potensi dan aset masa depan
yang dapat membawa perubahan yang lebih baik dan dengan kuantitas yang besar pada
semua aspek yang dibidangi oleh setiap pemuda.
Potensi dan kekuatan besar tidak ada gunanya jika tidak dipersiapkan secara matang.
Kesalahan dalam pembinaan dan mempersiapkan generasi muda justru akan menjadi
ancaman bagi kehidupan dimasa depan. Jika generasi muda tidak dibina dan diarahkan
dengan baik akan melahirkan generasi yang tidak produktif, manja, menyukai hal yang
sifatnya instan serta ketergantungan pada generasi sebelumnya.
Oleh karena itu dengan banyaknya jumlah pemuda saat ini harus dipersiapkan
dengan baik dan harus ditumbuhkan jiwa patriotisme di dalam diri setiap pemuda,
untuk nantinya dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik pada masa yang
akan datang. Mempersiapkan generasi muda yang berjiwa patriotik bukanlah perkara
yang mudah. Perlu perhatian dari generasi sebelumnya untuk turut serta memberikan
pengalaman-pengalaman mereka sehingga generasi muda dapat belajar dari kegagalan
maupun keberhasilan generasi yang lebih senior.
Transfer pengalaman tersebut didapatkan melalui sebuah interaksi yang dapat
dikemas dalam sebuah organisasi baik formal maupun non formal. Organisasi yang
paling efektif untuk kegiatan semacam itu adalah karang taruna. Berdasarkan Peraturan
Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010 tentang Pedoman Dasar
Karang Taruna dijelaskan karang taruna adalah organisasi yang sifat keanggotaannya
stelsel pasif, artinya jika seseorang berusia antara 13-45 tahun maka orang tersebut
secara otomatis masuk dalam keanggotaan karang taruna. Organisasi karang taruna
juga mudah sekali ditemukan dalam lingkungan kita. Mulai dari tingkat RT, RW, Desa
bahkan sampai pada tingkat nasional kita akan menemukan karang taruna.
Melalui organisasi karang taruna yang begitu luas sifatnya dan terbuka
keangotaannya seharusnya mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas
dengan jiwa patriotisme, kualifikasi intelektual, emosional dan spiritual yang baik.
Karena karang taruna lahir dari masyarakat setempat dan untuk kepentingan
masyarakat. Tetapi kenyatannya banyak pemimpin-pemimpin ditingkat pusat maupun
daerah yang tidak menunjukkan kepemimpinan yang baik.
Banyak pemimpin kita yang terbuai dengan kekuasaan yang dia miliki sehingga
menghalalkan segala macam cara untuk memperoleh keuntungan pribadi bahkan untuk
melanggengkan kekuasaannya. Sebut saja korupsi E-KTP, pungutan liar, jual beli
jabatan serta banyak lagi permasalahan yang muncul dari elite politik serta birokrasi
kita menunjukkan kurangnya etika dalam menjalankan fungsi kepemimpinan.
Oleh karena itu, menghidupkan kembali karang taruna adalah suatu hal yang harus
dilakukan khususnya pada tingkat masyarakat yang paling kecil. Sebagai wadah bagi
pemuda untuk menumbuhkan dan mengembangkan jiwa patriotisme, dan Karang
Taruna yang terlahir kembali ini harus mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif
serta kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat.
Analisis-Analisis Permasalahan Dan Hambatan Karang Taruna Sebagai wadah
bagi remaja.
Kita mengamati bahwa peran Karang Taruna tidak hanya sekedar merehabilitasi dan
pemberdayaan sosial akan tetapi pemuda bisa membangun penguatan dan sinegritas di
kalangan generasi muda di tingkat desa/kelurahan sesuai butir ketiga nawacita. Dan
salah satu kekuatan luar biasa dari Karang Taruna adalah keberadaanya yang terstruktur
dari tingkat desa/kelurahan bahkan nasional. Kekuatan inilah yang berperan penting
untuk mewujudkan nawacita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran, daerah
dan perdesaan, menjadikan segala potensi Karang Taruna bisa sangat signifikan.
1. Program Karantina
Program ini adalah langkah awal kegiatan “Karang Taruna Mengabdi untuk Negeri”
yang bertujuan untuk membangun kesadaran mengenai statusnya sebagai generasi
muda Bangsa Indonesia yang berkewajiban untuk terlibat dalam pembangunan negara
melalui tingkat lokal. Memberikan semangat berkarya dengan melatih kepedulian dan
kepekaan di lingkungan mereka berada dan didorong dengan motivasi pengembangan
diri dari para tokoh inspiratif di negeri ini. Program-Program Karantina ini bisa
dijalankan dalam tempo waktu satu minggu. Harapannya setelah mereka mengikuti
karantina ini dapat menjadi pengalaman baru dan berharga bagi pemuda Karang
Taruna, dapat menumbuh kembangkan semangat berkeTuhanan dan semangat cinta
tanah air, dapat memahami pentingnya organisasi kepemudaan Karang Taruna bagi
pemuda, dan membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab sehingga keterbatasan
waktu bukan menjadi kendala tidak berpartasipasi aktif karena rasa tanggung jawab
yang dimilikinya. Setelah itu semangat membangun negeri ditunjukkan dengan
semakin peduli dengan lingkungan sekitar dan memunculkan kreativitas baru untuk
desa tempat tinggal mereka. Dalam program karantina ini mereka diminta untuk
menciptakan sebuah gagasan yang dilatarbelakangi dari permasalahan yang ada di desa
tempat mereka tinggal atau mengembangkan gagasan yang telah dibuat.
3. Program Karang Taruna Award adalah wujud partisipasi dan dukungan penuh
dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat melalui apresiasi program kerja
Karang Taruna yang dinilai berpengaruh dan membawa perubahan bagi desa sehingga
dinilai mampu menjadi contoh di Karang Taruna diberbagai daerah lainnnya di
Indonesia. Pada program ini semangat mengabdi pemuda Karang Taruna akan
diapresiasi di tingkat nasional dan berkesempatan untuk dipresentasikan dihadapan
seluruh pemuda Karang Taruna yang terpilih dalam rangkaian kegiatan ini, tidak hanya
itu mereka akan dikirim ke beberapa daerah pilihan menebar inspirasi dan gagasan
mereka ke pemuda Karang Taruna di daerah lain. Karang Taruna Award berbeda
dengan lomba, Karang Taruna Award adalah wujud apresiasi positif berupa
penghargaan berdasarkan hasil analisis dari pemerintah pusat yang bekerja sama
dengan pemerintah daerah.
Ketika seluruh pemuda Karang Taruna dari berbagai daerah berkumpul menjadi satu
dengan memaparkan gagasan terbaik mereka diharapkan dapat mengembangkan
semangat cinta tanah air mereka dan menyadari semua gagasan ini adalah bagian dari
upaya membangun negeri, sehingga diharapkan pemuda Karang Taruna menjadi berani
menyuarakan potensi, ide gagasan yang dimilikinya dan membangun kekompakan
anggota Karang Taruna menjadi lebih baik. Demikianlah, semangat bagi Karang
Taruna untuk Maju, dan turut andil membangun Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karang taruna bisa berjiwa patriotisme pada kalangan masyarakat secara bijak dengan
ditumbuhkannya jiwa jiwa patriot di dalam setiap anggotanya dengan peranan para
pembimbing karang tarunanya serta kesadaran diri setiap anggotanya untuk bisa menghargai
para pahlawan serta bangsa juga negaranya sendiri.
Dari jiwa patriotisme yang bisa ditumbuhkan agar bisa menjaga keutuhan NKRI, karena
karang taruna mayoritas berjiwa jiwa muda.
B. SARAN
pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
REFERENSI
https://www.sumbarprov.go.id/details/news/14061