Anda di halaman 1dari 20

TANGUNG JAWAB DAN LANGKAH PENCEGAHAN AKULAKU

DALAM MENJAMIN KEAMANAN AKUN KONSUMEN

Millatina Azizah V, Sylvana M D Hutabarat

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta/Fakultas Hukum/Ilmu
Hukum/Jl. RS. Fatmawati No. 1, Jakarta Selatan 12450
Email : Millatinaazizah@gmail.com
Sylvana.hutabarat@upnvj.com

ABSTRACT
The Akulaku application is an online consumer financing. Problems arise
when there has been a breach of service user accounts that has caused losses to
service users. Robby felt aggrieved because suddenly in his account there was a
bill of Rp. 5,000,000 and Robby asked Akulaku to take responsibility but did not
come up with a good enough solution. For this reason, it is necessary to research
whether the responsible actions taken by Akulaku are in accordance with existing
regulations. This research is a normative study using a statutory approach. The
legal materials used include primary, secondary, and tertiary legal materials. The
results show that Akulaku's actions to make compensation are in accordance with
Article 19 of the UUPK but there are still many violations committed by Akulaku
according to the ITE Law, 2016 Menkominfo Regulation, POJK No. 1 /
POJK.07 / 2013 and POJK No. 13 / POJK.02 / 2018

Key words: Akulaku, Account break-in, Loss.

ABSTRAK
Aplikasi Akulaku merupakan pembiayaan konsumen secara online.
Persoalan muncul saat telah terjadinya pembobolan akun pengguna jasa yang
meneybabkan kerugian bagi pengguna jasa. Robby merasa dirugikan sebab tiba
tiba didalam akunnya terdapat tagihan sebesar Rp. 5.000.000 dan Robby pun
meminta pertanggung jawaban Akulaku namun tidak mendapatkan solusi yang
cukup baik. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian apakah tindakan tanggung jawab
yang dilakukan oleh Akulaku sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Penelitian
ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan
perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan meliputi bahan hukum
primer, sekunder, dan tersier.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan
Akulaku untuk melakukan ganti rugi telah sesuai dengan Pasal 19 UUPK namun
masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Akulaku menurut UU ITE,
Peraturan Menkominfo 2016, POJK No. 1/POJK.07/2013 dan POJK No.
13/POJK.02/ 2018
Kata kunci : Akulaku, Pembobolan akun, Kerugian

1
2 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

PENDAHULUAN inovasi finansial dengan sentuhan


Perkembangan teknologi teknologi modern, yang memanfaatkan
informasi utamanya interconnection- perkembangan teknologi informasi untuk
networking (internet), membawa menciptakan inovasi baru di sektor jasa
pengaruh besar di seluruh lini kehidupan keuangan, yang lebih cepat dan mudah
manusia. Kehidupan modern saat ini digunakan3.Kepala Sub Bagian Perizinan
sangat bergantung pada kemajuan Fintech Direktorat Pengaturan,
teknologi1. Asosiasi Penyedia Jasa Pengawasan, dan Perizinan Fintech
Internet Indonesia (APJII) pada tahun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Alvin
2017 menyatakan jumlah pengguna Taulu mengatakan, bahwa hingga tahun
internet di Indonesia mencapai 143, 26 2018 total transaksi dari industri fintech
juta jiwa. Seiring berkembangnya ilmu peer to peer (P2P) lending mencapai Rp
pengetahuan dan teknologi yang semakin 26 triliun4, data lain bisa dilihat dari
pesat di era digital saat ini juga telah jumlah perusahaan Fintech berizin dan
mempengaruhi pola perilaku manusia terdaftar di OJK per Januari 2019, yang
dalam mengakses beragam informasi dan berjumlah 99 perusahaan5, sebelumnya
berbagai fitur layanan elektronik. Salah per Desember 2018 jumlah perusahaan
satu perkembangan teknologi yang Fintech terdaftar adalah 88 perusahaan.6
menjadi bahan kajian terkini di Indonesia Kehadiran perusahaan berbasis fintech di
adalah Teknologi Finansial atau Financial satu sisi membawa kemudahan bagi
Technology (Fintech) dalam Lembaga konsumen untuk lebih leluasa memilih
keuangan.2 Financial Technologyatau produk yang sesuai dengan keinginan,
yang sering disebut Fintech muncul akan tetapi di sisi lain membawa dampak
memberikan kemudahan keperluan yang negatif, dimana konsumen dapat menjadi
berkaitan dengan berbagai aspek dari objek aktivitas bisnis untuk mendapatkan
layanan keuangan, mulai dari metode
pembayaran, transfer dana, dan metode
3
Ivan Rifqi Anindita, Aminah, Budi
Ispriyarso “Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna
lainnya. Bisnis Fintech merupakan Layanan Pembayaran Berbasis Teknologi di
Indonesia”,Jurnal Hukum, Vol.13. Fakultas Hukum
Dipenogoro
1
Barda Nawawi Arief. (2005).‘Kebijakan 4
Danang Sugianto, ‘Transaksi Fintech di
Penanggulangan Cyber Crime dan Cyber Sex’ Jurnal Indonesia Tembus Rp 26 Triliun’ (2019) diakses 21
Law Reform Vol 11. agustus 2020
2
Imanuel Aditya Wulanata Chrismastianto, 5
Publikasi OJK, ‘Penyelenggara Fintech
(2017).“Analisis SWOT Implementasi Teknologi Terdaftar di OJK per Februari 2019’ (2019) ) diakses
Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan di 21 agustus 2020
Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.20, 6
Publikasi OJK, ‘Penyelenggara Fintech
Edisi 1, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pelita Terdaftar di OJK per Desember 2018’ (2018)
Harapan Tanggerang, hlm. 133. diakses 21 agustus 2020.
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam… 3

keuntungan setinggi-tingginya dari dan tanggung jawab yang harus dilakukan


pelaku usaha. Fenomena ini oleh pelaku usaha yang bersangkutan.
menyebabkan kedudukan konsumen tidak Perlindungan konsumen harus
seimbang dengan pelaku usaha, dan mendapatkan perhatian yang lebih, karena
berada pada posisi yang lemah7. investasi asing telah menjadi bagian
pembangunan Indonesia8. Termasuk
Berbicara soal Fintech berarti
perlindungan konsumen dalam kebocoran
berbicara juga soal data pribadi karena
data pribadi baik dengan atau tidaknya
ketika seseorang menggunakan aplikasi
unsur kesengajaan dapat berujung pada
berbasis Fintech maka erat hubungannya
suatu tindakan pidana seperti pencurian.
dengan data pribadi yang tersimpan erat
Selain itu ketika terjadi pembobolan akun
diaplikasi tersebut. Data pribadi adalah
pihak fintech sering sekali melakukan
suatu hak privasi masing-masing individu
tindakan lepas tangan, dimana mereka
yang patut dan sangat perlu untuk
tidak mau tau permasalahan yang terjadi
dilindungi. Melindungi data pribadi
dan menyalahkan satu pihak saja yaitu
adalah bentuk suatu kekhususan dari
pihak korban.
perlindungan terhadap privasi.
Maka dari itu sangat dibutuhkan
Salah satu lembaga bantuan
perlindungan data pribadi konsumen dan
hukum ternama di Indonesia yang
tanggung jawab pelaku usaha agar hal hal
merupakan salah satu pihak dari Koalisi
diatas tidak terjadi lagi. Perlindungan
Advokat Perlindungan Data Pribadi yaitu
hukum diartikan sebagai pemberian
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta
perlindungan kepada kepentingan
sejak tahun 2010 menyatakan bahwa telah
individu yang dilindungi oleh hukum9.
menerima 5000 pengaduan megenai kasus
Keinginan yang hendak dicapai dalam
penyalahgunaan data pribadi yang
perlindungan konsumen adalah
beberapa diantaranya digunakan oleh
menciptakan rasa aman bagi konsumen
oknum tidak
dalam memenuhi kebutuhan hidup,
Isu mengenai penyalahgunaan
terbukti bahwa semua norma
data pribadi yang semakin hari semakin
8
Erman Rajagukguk. (2002). Hukum
meningkat menimbulkan urgensi akan Perlindungan Konsumen, Pentingnya Hukum
Perlindungan Konsumen dalam era perdagangan
pentingnya perlindungan hukum bagi
bebas. Bandung: Mandar Maju,hlm. 2
konsumen yang terkena pembobolan akun
9
Desak Ayu Lila Astuti, A.A Ngurah
Wirasila,(2018), “Perlindungan Hukum Terhadap
7
Indosentius Samsul. (2004). Perlindungan Konnsumen Transaksi e-commerce Dalam Hal
Konsumen, Kemungkinan Penerapan Tanggung Terjadinya Kerugian” Kertha
Jawab Mutlak. Jakarta: Universitas Indonesia, hlm. Semaya,journal,Fakultas Hukum Universitas
2. Udayana, Denpasar, hlm.6
4 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

perlindungan konsumen dalam Undang – menurut saya peraturan tersebut masih


Undang Perlindungan Konsumen belum kuat untuk memberikan keadilan
memiliki sanksi pidana.10 Dr. Sinta Dewi untuk para konsumen yang mengalami
Rosadi menggunakan istilah perlindungan kerugian seperti diatas. Karena
privasi karena ada dua istilah yang ketidakpahaman terhadap unsur dan
digunakan secara bergantian, yaitu muatan yang tertuang dalam UU
perlindungan privasi dan data pribadi Perlindungan Konsumen dan UU ITEE
yang sebenarnya secara teori memiliki selama ini tidak sesuai dengan apa yang
pengertian berbeda. Privasi memiliki dipikirkan oleh para penyedia jasa
pengertian dan konteks yang lebih abstrak fintech. Kekhususan peraturan mengenai
(limited accessibility) atau kendali atas masalah diatas seperti UU Perlidungan
informasi pribadi (information control), Data Diri yang belum disahkan
sedangkan perlindungan data pribadi seharusnya dapat memperkuat
adalah perlindungan khusus tentang perlindungan untuk para konsumen
bagaimana undang-undang melindungi, sebagai bentuk tanggung jawab para
bagaimana data pribadi dikumpulkan, pelaku usaha dalam menjaga kemanan
didaftarkan, disimpan, dieksploitasi dan data konsumennya. Penelitian ini akan
disebarluaskan11 memfokuskan pada tanggung jawab
Walaupun sudah ada Undang – pelaku usaha terhadap keamanan data
Undang Nomor 8 tentang Perlindungan konsumen dalam bisnis Fintech di
Konsumen (selanjutnya disebut UUPK) Indonesia. Tanggung jawab sosial
dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun perusahaan diperkenalkan melalui
2008 tentang Informasi dan Transaksi Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007
Elektronik dan Undang-Undang Nomor mengenai hukum perusahaan. Awalnya
19 Tahun 2016 tentang perubahan atas tanggung jawab sosial ini hanya
Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 berbentuk sukarela namun karena sudah
tentang Informasi dan Transaksi ditetapkan maka ketentuan ini menjadi
Elektronik (Selanjutnya disebut UU ITE) kewajiban bagi perusahaan untuk
yang mengatur masalah diatas namun menjalaninya. 12
Perlindungan terhadap
data pribadi konsumen Fintech mutlak
10
Yusuf Shofie,(2003), Perlidungan diperlukan, harus ada aturan yang
Konsumen dan Intrumen-instrumen hukumnya,
Bandung : Citra Aditya Bakti,hlm.30-31 12
Binoto Nadapdap & Sylvana Murni
11
Sinta Dewi Rosadi,(2015), Cyber Law Deborah Hutabarat(,2015),”Tanggung Jawab Sosial
Aspek Data Privasi Menurut Hukum Internasional, Perusahaan: Antara Kewajiban Dan
Regional dan Nasional, Refika Aditama, Bandung, Kesukarelaan”,Jurnal Yuridis,Fakultas Hukum
hlm.1 UPNVJ
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam… 5

menjamin kerahasiaan data pribadi sebelum Robby login, pad akhirnya


konsumen dalam bisnis Fintech (required Robby bisa login kembali dengan
regulatory reform regarding the mengganti nomor telepon yang baru.
information technology, particularly on Kemudian Robby pun ingin
the protection of misuse of personal membayar tagihannya di bulan ini yaitu
data)13 ada 4 tagihan dengan nominal Rp326,000
Salah satu contoh kasus nyata namun Robby sangat kaget ternyata di
adalah kasus Robby Septiawan sebagai akunnya sudah ada 27 transaksi lain
pengguna akun aku laku. Robby dengan total nominal Rp 5,096,000 dan
Septiawan adalah korban pembobolan itu bukan Robby yang melakukan,
akun Akulaku, ada 27 transaksi dengan transaksinya berupa pembelian pulsa
nominal kurang lebihnya 5 juta, dan jelas pada tanggal 05/06/2020 mulai pukul ,
bukan Robby yang melakukan transaksi 17.54 s/d 18.03 ke
tersebut. Kira kira seminggu yang lalu nomor 083117971339 dan itu bukan
tiba tiba akun Akulaku Robby log out nomor Robby serta Robby pun tidak
dengan sendirinya, Robby mencoba mengetahui itu nomor siapa. Setelah itu
untuk login kembali namun tidak kunjung pun Robby langsung menelfon CS
bisa padahal untuk kata sandinya sudah Akulaku kembali dan menceritakan
benar dan Robby pun mencoba untuk perihal akunnya tersebut, tetapi pihak
reset kata sandi dan hasilnya pun juga Akulaku tetap membebankan tagihannya
tidak bisa. Lalu Robby menelepon CS kepada Robby untuk dibayarkan.
Akulaku pada tanggal 17/06/2020. Sampai saat ini belum ada
Kemudian Robby pun mendapat kejelasan dari pihak Akulaku dan saya
informasi bahwa nomor telepon di sangat berharap dapat segera
akunnya sudah berubah menjadi diselesaikan. Pihak Akulakupun tidak
083117971339 yang seharusnya itu mau tahu dan hanya bisa menyalahkan
adalah 0896**** dan Robby sadar korban untuk segera melunasi pinjaman
penyebab tidak bisa login ke akunnya tersebut. Sedangkan pelaku hidup aman
adalah karena hal tersebut. Robby pun tentram karena belum adanya regulasi
disarankan oleh pihak Akulaku untuk yang jelas terhadap kasus ini.14
mengganti nomor telepon di menu
13
Lastuti Abubakar & Tri Handayani, 14
Robby Septiawan,(2020),”Pembobolan
Financial Technology: Legal Challenges for Akun AkuLaku yang sangat merugikan”
Indonesia Financial Sector (IOP Conference Series: https://mediakonsumen.com/2020/06/18/surat-
Earth and Environmental Science 2018) 175 IOP pembaca/pembobolan-akun-akulaku-yang-sangat-
Publishing 1, 4 merugikan, Diakses Kamis 29 Oktober 2020
6 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

Robby Septiawan membagikan berlakunya perjanjian hanyalah antara


pengalamannya melalui Platform Media pihak-pihak yang membuat perjanjian
Konsumen dimana media konsumen saja.16 dan identifikasi masalah dari kasus
adalah sebuah startup yang berdedikasi ini adalah Inkonsistensi hukum atau
untuk menjadi media sosial komunitas ketidak sesuaian antara aturan dan
konsumen pertama dan terbesar di implementasi, dimana peraturan yang
Indonesia, untuk saling berbagi cerita, mengatur tidak digunakan pada saat
pengalaman, opini, ulasan, informasi dan terjadinya masalah di kehidupan
lainnya. Untuk konsumen yang masyarakat sehari hari. Sehingga hal ini
membutuhkan pertimbangan sebelum lah yang menarik perhatian penulis untuk
membeli suatu produk barang atau jasa meneliti terkait bagaimana bentuk
bisa membaca pengalaman konsumen tanggung jawab AkuLaku sebagai pelaku
lainnya di sini. Begitu juga jika terjadi usaha dan tindakan pencegahan agar
permasalahan yang dialami konsumen tidak terjadinya pembobolan akun. Oleh
dapat disampaikan disini. Oleh sebab itu, itu penulis membuat penelitian dengan
pembahasan konsumen akan selalu aktual judul “Tanggung Jawab dan Langkah
dan selalu penting untuk dikaji ulang.15 Pencegahan Akulaku Dalam
Dalam kasus ini penulis Menjamin Akun Konsumen”
menggunakan landasan teori
perlindungan konsumen dimana prinsip PEMBAHASAN
yang diambil adalah The privity of BENTUK TANGGUNG JAWAB
contract, doktrin ini menyatakan pelaku AKULAKU DALAM MENJAGA
usaha mempunyai kewajiban untuk KEAMANAN KONSUMENNYA
melindungi konsumen, tetapi hal itu baru Hukum adalah alat untuk
dapat dilakukan jika diantara mereka memelihara ketertiban dalam
telah terjalin suatu hubungan kontraktual. masyarakat, tetapi, seperti masyarakat
Pelaku usaha tidak dapat disalahkan yang sedang membangun dan
diluar hal-hal yang dperjanjikan. Dengan berkembang termasuk Indonesia, yang
demikian konsumen dapat menggugat dalam definisi kita berarti masyarakat
berdasarkan wanprestasi. Hal ini sesuai yang sedang berubah secara cepat,
dengan ketentuan dalam pasal 1340 BW hukum tidak mungkin memiliki fungsi
yang menyatakan tentang ruang lingkup yang seperti itu saja melainkan hukum
Sri Redjeki Hartono. (2001). “Perlindungan
15

Konsumen di Indonesia (Tinjauan Makro)”, Jurnal 16


Shidarta,(2006) Hukum Perlindungan
Mimbar Hukum, No. 39/X/2001, hlm. 147 Konsumen Indonesia, PT Grasindo, Jakarta
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam… 7

juga harus dapat membantu proses maka dengan itu sangatlah penting
perubahan masyarakat itu17.Contoh perlindungan konsumen dalam
yang sangat nyata adalah menjamin keadilan bagi konsumen22.
perkembangan dalam perekonomian Namun, pada awal perkembangan
seperti halnya dalam hal transaksi hukum perlindungan konsumen, posisi
bukan hanya dilakukan secara face to konsumen semakin diperparah, setelah
face akan tetapi dapat melalui disahkannya Persetujuan Organisasi
internet/online atau yang sekarang Perdagangan Dunia/ World Trade
dikenal dengan istilah E-Commerce. Organization (WTO) oleh Pemerintah
Pentingnya permasalahan Republik Indonesia berdasarkan
hukum di bidang transaksi elektronik Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994.
terutama dalam memberikan Pengesahan tersebut memungkinkan
perlindungan terhadap para pihak yang produkproduk dari negara lain
melakukan transaksi melalui internet18. memenuhi pasar Indonesia.23 Di satu
Hukum perlindungan konsumen sisi konsumen Indonesia memang
merupakan hukum mengenai asas dan mempunyai banyak pilihan tentang
kaidah untuk melindungi konsumen produk dan jasa yang sesuai dengan
dalam permasalahan dengan penjual.19 keinginan, kebutuhan, dan kemampuan
Berkaitan dengan perlindungan daya beli. Namun di sisi lain, bagi
terhadap hak-hak konsumen dari konsumen yang kurang kritis hal itu
sesuatu yang mengakibatkan tidak akan tetap berpotensi untuk
terpenuhinya hak-hak tersebut. 20Tanpa mengakibatkan terjadinya kerugian.
adanya perlindungan hukum bagi akibat penggunaan produk barang
konsumen maka bisa jadi akan terjadi dan/atau jasa.24 Oleh sebab itu,
banyaknya kecurangan kecurangan21 konsumen sangat memerlukan bantuan
advokasi, perlindungan, serta upaya
17
Mochtar Kusumaatmadja, (2002), Fungsi
dan Pembangunan Nasional, Bina Cipta, hlm. 11.
18
Ahmad M.Ramli,(2000), “Perlindungan
Hukum Dalam Transaksi E-Commerce, Jurnal
Hukum Bisnis”, Jakarta,hlm. 14.
19
Mochtar Kusumaatmadja, (2009). Asas dan
Perlindungan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, hlm.
89 22
Edenborough,(1995),Intelectual Property
20
Philipus M. Hadjon,(1987) Perlindungan Law, Cavendish Publishing, London, hlm. 269
Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu, 23
Ahmadi Miru, (2011), Prinsip-Prinsip
Surabaya, hlm. 25. Perlindungan Hukum bagi Konsumen di Indonesia.
21
Yusuf Shofie, (2000).Perlindungan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 7
Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, 24
Zulham. (2013). Hukum Perlindungan
Citra Aditya Bakti, Bandung: hlm.15. Konsumen. Jakarta: Kencana, hlm, 3
8 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

penyelesaian sengketa secara patut atas Presiden Republik Indonesia Nomor 9


hak-hak konsumen.25 Tahun 2009 Tentang Lembaga

Akulaku adalah produk dari Pembiayaan terkait “Pembiayaan

suatu e-commerce di indonesia, yang konsumen (consumer finance) dimana

didalam aplikasinya tersedia hal ini adalah kegiatan pembiayaan

pembiayaan pembelian berupa barang yang fungsinya ada untuk pengadaan

rumah tangga, seperti peralatan barang yang berdasarkan kebutuhan

elektronik dan keperluan lainnya. konsumen dengan system pembayaran

Akulaku sebagai lembaga pembiayaan yang bisa dilakukan secara angsuran”.

konsumen sudah terdaftar di OJK sejak Oleh karena itu, Aplikasi Akulaku

bulan April 2018 dalam naungan PT. merupakan pembiayaan online maka

Silver Artha Indonesia. Pasal 1 Ayat aturan yang akan dipakai adalah Pasal

(1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 1 Ayat (2) UU ITE yakni terkaitnya

05/2014 Tentang Penyelenggaraan dengan definisi transaksi elektronik

Usaha Perusahaan Pembiayaan adalah perbuatan hukum yang

mengatur bahwa Perusahaan melakukan dengan menggunakan

Pembiayaan adalah badan usaha dalam komputer, jaringan komputer, dan/atau

kegiatannya memberikan pembiayaan media elektronik lainnya”. Untuk

untuk pengadaan barang dan/atau jasa”. mengikat antara para pihak dalam

Selanjutnya, dalam Peraturan Presiden Aplikasi Akulaku dibutuhkan

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun perjanjian atau kontrak yang diatur

2009 juga Tentang Lembaga dalam Pasal 1 Ayat (17) UU ITE

Pembiayaan khususnya Pasal 1 Ayat bahwa kontrak elektronik yaitu

(1) mengatur bahwa lembaga perjanjian para pihak yang dibuat

pembiayaan adalah badan usaha yang melalui sistem elektronik

melakukan kegiatan pembiayaan dalam Pada saat ini Akulaku juga

bentuk penyediaan dana atau barang merupakan perusahaan yang

modal”. membawahi beberapa perusahaan yang

Aplikasi Akulaku ini termasuk ada di Indonesia: yang pertama adalah

dalam Pasal 1 Ayat (7) Peraturan PT. Akulaku Silver Indonesia, yaitu
perusahaan yang terkait dengan
25
Holijah. (2014). “Pengintegrasian Urgensi
dan Eksistensi Tanggung Jawab Mutlak Produk penyelenggara sistem elektronik yang
Barang Cacat Tersembunyi Pelaku Usaha dalam
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang dapat bertanggung jawab terhadap
Perlindungan Konsumen di Era Globalisasi”, Jurnal
Dinamika Hukum, Vol. 14 N0. 1, hlm. 177 aplikasi bernama Akulaku serta tertera
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam… 9

pada surat pendaftaran penanaman Namun aplikasi Akulaku hanya


modal yang sudah disahkan oleh Badan bermodalkan kepercayaan yang
Koordinasi Penanaman Modal didapatkan dari konsumen sedangkan
(BKPM); dan yang kedua adalah, PT Akulaku ini tidak memberikan jaminan
Akulaku Finance Indonesia, yang kepada para konsumennya, sehingga
sebelum ini bernama PT. Maxima Auto tidaklah sedikit konsumen Akulaku
Finance yang terdaftar sebagai yang mengalami kekecewaan karena
perusahaan pembiayaan serta sudah kelalaian dan kesalahan Aplikasi
memiliki izin dari OJK yang memiliki Akulaku. Ada kasus yang dapat dikaji
kegiatan usaha pembiayaan multiguna dari posting komplain di
kepada para pengguna aplikasi mediakonsumen.com diantaranya
Akulaku. adalah kasus Robby Septiawan.
Aplikasi Akulaku ini menjadi Pada tanggal 10 Juni 2020
salah satu aplikasi yang unik karena Robby Septiawan ingin membuka
selain menjadi lembaga pembiayaan Aplikasi Akulakunya karena sempat
online, di dalam aplikasinya juga terjadi log out otomatis, namun
menawarkan beberapa produk baik terdapat kejanggalan pada akunnya,
barang maupun jasa. Akulaku bisa karena akun Robby tidak bisa dibuka
berkembang sampai seperti ini juga Kembali atau melakukan kegiatan log
atas terobosan yang ada pada lembaga in, tetapi Robby berfikir bahwa pada
pembiayaan online sehingga beberapa saat itu sedang terjadi error biasa pada
marketplace memutuskan untuk Aplikasi Akulaku dan Robby tidak
bergabung dengan Akulaku, seperti : menaruh curiga sama sekali pada
Bukalapak, Blibli, Tiket.com, Shopee, kejadian tersebut.
dan JD. ID. Namun setelah satu minggu
Aplikasi Akulaku mempunyai kemudian Robby kembali mencoba
sesuatu hal unik lainnya karena melakukan log in pada akunnya namun
transaksi yang ditawarkan tidak perlu tetap tidak bisa, padahal nomor dan
untuk bertatap muka apalagi dalam password yang Robby sudah masukan
kondisi yang sekarang masyarakat adalah benar. Tepatnya pada tanggal 17
diwajibkan untuk berada dirumah saja. Juni 2020 akhirnya Robby memutuskan
Sekarang hanya dengan mengklik untuk menelfon Customer Service yang
melalui aplikasinya, konsumen dapat ada di Web Akulaku dan betapa
memesan barang yang diinginkan. kagetnya pada saat CS Akulaku
10 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

memberitahu jika nomor handphone di Bentuk penyelesaian yang


aplikasi Akulaku Robby sudah dilakukan Akulaku adalah pembebasan
berubah. tagihan pada akun Robby Septiawan
Robby pun mendapat informasi sebesar Rp. 5.000.000. Setelah Robby
bahwa nomor telepon di akunnya sudah Septiawan mengunggah keluhannya di
berubah menjadi 083117971339 yang media konsumen dan menghubungi
seharusnya itu adalah 0896**** dan kembali pihak Akulaku akhirnya
Robby sadar penyebab tidak bisa login dilakukan komunikasi via telfon bahwa
ke akunnya adalah karena hal tersebut. akulaku membebaskan tagihan yang
Robby pun disarankan oleh pihak diterima Robby karena kasus
Akulaku untuk mengganti nomor pembobolan tersebut sesuai dengan
telepon di menu sebelum Robby login, Pasal 19D UUPK, Pelaku usaha
pada akhirnya Robby bisa login diwajibkan mengganti rugi jika
kembali dengan mengganti nomor pengguna jasa mendapatkan kerugian
telepon yang baru. pada saat memakai barang atau jasa
Kemudian Robby pun ingin dari pelaku usaha tersebut.
membayar tagihannya di bulan juni Ada beberapa bentuk
yaitu ada 4 tagihan dengan nominal tangggung jawab yang dilanggar oleh
Rp326,000 namun Robby sangat kaget Akulaku sebagai pelaku usaha
ternyata di akunnya sudah ada 27 diantaranya adalah UUPK, pada Pasal
transaksi lain dengan total nominal Rp 4D UUPK bahwa Robby mempunyai
5,096,000 dan itu bukan Robby yang hak untuk didengar pendapat dan
melakukannya, transaksinya berupa keluhannya atas barang dan jasa yang
pembelian pulsa pada tanggal 5 Juni digunakan. Faktanya, Customer
2020 mulai pukul 17.54 sampai dengan Service Akulaku tidak memberikan
18.03 ke nomor 083117971339 dan itu penanganan yang serius atas masalah
bukan nomor Robby serta Robby pun Robby karena hanya diberikan
tidak mengetahui itu nomor siapa. perintah bahwa Robby harus segera
Setelah itu pun Robby langsung menyelesaikan tagihan yang ada pada
menelfon CS Akulaku kembali dan akunnya, maka dari itu hal ini
menceritakan perihal akunnya tersebut, membawa implikasi bahwa Robby
tetapi pihak Akulaku tetap Septiawan lebih memilih untuk
membebankan tagihannya kepada posting melalui mediakonsumen.com.
Robby untuk dibayarkan pada saat itu. Aplikasi Akulaku berkewajiban untuk
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam…
11

beritikad baik dimana hal tersebut bisa terbilang penting dalam hal ini
diatur dalam Pasal 7A UUPK dalam karena informasi tersebut merupakan
hal ini pihak Akulaku sejak awal hak Robby sebagai pengguna jasa
haruslah memberikan solusi pada Akulaku, jika tidak adanya informasi
permasalahan Robby Septiawan megenai perubahan nomor telfon yang
bukannya malah menyerahkan ada pada akun Akulaku Robby
permasalahan tersebut kepada Robby Septiawan itu berarti adanya suatu
untuk segera melunasi tagihan yang cacat informasi.27 yang bisa saja
ada pada akunnya. setelah Robby menyebabkan kerugian namun pada
mengunggah permasalahannya pada kasus ini telah terjadinya kerugian
situs media konsumen barulah pihak tersebut yaitu dengan dibobolnya akun
Akulaku bertikad baik untuk Robby dan adanya transaksi sampai
menyelesaikan permasalahan yang Rp. 5000.000 atas nama Robby namun
dialami oleh Robby. Lalu menurut bukan Robby yang melakukannya.
Pasal 7B UUPK juga Pihak Akulaku Menurut UU ITE, Akulaku
berkewajiban memberikan informasi termasuk sebagai penyelenggara
yang benar, jelas, jujur mengenai sistem elektronik sekaligus pelaku
kondisi dan jaminan barang dan/atau usaha harus mengadakan sistem
jasa serta memberi penjelasan elektronik yang handal dan sangat
penggunaan, perbaikan dan aman serta adanya tanggung jawab
pemeliharaan. Bagi konsumen, terhadap beroperasinya sistem tersebut
informasi mengenai barang dan / atau dengan sebagaimana mestinya.28
jasa merupakan kebutuhan pokok, Faktanya Akulaku belum mempunyai
sebelum ia menggunakan sumber dana system elektronik yang handal dan
(gaji, gaji, honorarium atau nama lain) sangat aman karena akun Akulaku
untuk melakukan transaksi26. Robby Septiawan telah mengalami
Kewajiban Akulaku yang harus peretasan. Akulaku sebagai
memberikan informasi terhadap penyelenggara sistem elektronik harus
perubahan data pribadi Robby yaitu lah bersifat bertanggung jawab.29
berupa perubahan nomor telfonnya Awalnya Akulaku belum bertanggung
26
Dwi Desi Yayi Tarina, Sylvana Murni
Deborah Hutabarat, and Muthia Sakti,(2019)
27
Nurhayati Abbas, (1996) Hukum
“Implementation of Labeling Standars For Food Perlindungan Konsumen dan Beberapa Aspeknya,
Packaging Products In Indonesia”, International Elips Project, Ujung Pandang, hlm. 13
Journals of Multicultural and Multireligious 28
Lihat Pasal 15 ayat 1 UU ITE
Understanding, 6, 7 29
Lihat Pasal 15 ayat 2 UU ITE
12 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

jawab atas peretasan yang terjadi pada rahasia Data Pribadi, namun pada
akun Robby Septiawan dan kasus ini Akulaku sama sekali tidak
menyerahkan seluruh memberitahu kenapa akun AkuLaku
permasalahannya pada Robby sebagai Robby Septiawan bisa diretas.
pengguna jasa. Dalam hal ini pihak 2. harus dipastikan telah diterima oleh
Akulaku sebagai pelaku transaksi Pemilik Data Pribadi jika kegagalan
elektronik juga wajib memiliki itikad tersebut mengandung potensi
baik dalam melakukan interaksi dan kerugian bagi yang bersangkutan,
pertukaran informasi elektronik dan namun lagi lagi Robby mendapatkan
dokumen elektronik selama transaksi informasi tersebut setelah terjadinya
berlangsung30. kerugian dan itupun karena Robby
Pada Peraturan Menkominfo yang menanyakan hal tersebut
No. 20 Tahun 2016 tentang terlebih dahulu
Perlindungan Data Pribadi Dalam 3. pemberitahuan tertulis dikirimkan
Sistem Elektronik. Akulaku sebagai kepada Pemilik Data Pribadi paling
penyelenggara sistem elektronik lambat 14 (empat belas) hari sejak
berkewajiban memberitahukan secara diketahui adanya kegagalan tersebut,
tertulis kepada Pemilik Data Pribadi tetapi sampai terjadinya kegagalan
jika terjadi kegagalan perlindungan pengamanan data pribadi Robby
rahasia Data Pribadi dalam Sistem tidak mendapatkan satupun
Elektronik yang dikelolanya, yang pemberitahuan tertulis32
dimaksudkan dalam kegagalan Peraturan Menkominfo
perlindungan data pribadi jika tersebut juga mengatur mengenai
terjadinya kelalaian dalam menjaga sanksi administratif yang akan
kebenaran, keabsahan, kerahasiaan, didapatkan penyelenggara jika
keakuratan dan relevansi serta melanggar atau kedapatan lalai dalam
kesesuaian dengan tujuan diperolehnya, menjaga data pribadi pengguna jasa
dikumpulkan, diolah, dan dianalisanya karena setiap orang yang telah
31
data tersebut. Adapun ketentuannya mendapatkan, lalu dikumpulkan dan
adalah sebagai berikut: mengalami proses pengolahan serta
1. harus disertai alasan atau penyebab analisis dan atau disebarluaskan data
terjadinya kegagalan perlindungan pribadi tersebut tanpa adanya hak
30
Lihat Pasal 17 ayat 1 UU ITE
31
Lihat Pasal Pasal 28B Menkominfo No.20 32
Lihat Pasal 28C Menkominfo No.20 Tahun
Tahun 2016 2016
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam…
13

atau tidak sesuainya dengan biaya terjangkau34. Jelas disini pihak


ketentuan yang ada dalam Peraturan Akulaku telah melakukan pelanggaran
Menteri ini atau peraturan perundang- mengenai keamanan data pengguna
undangan yang lainnya akan dikenai jasa dimana telah dapat diretasnya
sanksi administratif yang sesuai akun Robby yang mengakibatkan
dengan ketentuan peraturan kerugian dan tidak mendapatkannya
perundang-undangan berupa perlakuan yang adil atau solusi yang
peringatan lisan, peringatan tertulis dapat meringankan permasalahan yang
dan penghentian sementara kegiatan; dialami oleh Robby. Lalu pada Pasal 4
dan/atau pengumuman di situs dalam Ayat (1) POJK No. 1/POJK.07/2013
jaringan (website online).33 yang menjadi penguat Pasal 4 huruf D
Peraturan lebih lanjut diatur UUPK bahwa pelaku usaha Jasa
didalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yakni dalam kasus ini
Keuangan Nomor 1 Tahun 2013 Akulaku wajib menyediakan dan/atau
tentang Perlindungan Konsumen menyampaikan informasi mengenai
Sektor Jasa Keuangan (selanjutnya produk dan/atau layanan yang akurat,
disebut POJK No.1/POJK.07.2013). jujur, jelas, dan tidak menyesatkan
Pada POJK No.1/POJK.07/2013 telah agar tidak terjadinya kerugian seperti
diatur mengenai prinsip dari yang dialami oleh Robby Septiawan.
perlindungan konsumen itu sendiri Sesuai dengan POJK
yang wajib disediakan bagi pengguna No.1/POJK.07/2013 yang mewajibkan
jasa, termasuk juga pada konsumen penyelenggara usaha memiliki dan
Fintech sebagai pengguna jasa menerapkan kebijakan dan prosedur
keuangan. Prinsipnya adalah Akulaku yang tertulis terkait perlindungan
haruslah bersifat transparansi, konsumen. Kebijakan tersebut sangat
memperlakukan pengguna jasa dengan wajib dituangkan dalam standar
adil, dapat diandalkan, kerahasiaan prosedur operasional yang kemudian
dan keamanan data/ informasi dijadikan panduan dalam seluruh
konsumen terjamin, penanganan kegiatan operasional penyelenggara
pengaduan serta penyelesaian sengketa usaha itu sendiri pihak Akulaku telah
konsumen secara sederhana, cepat dan memiliki kebijakan terkait kemanan
data pengguna secara tertulis yang
tertuang pada bagian Kebijakan
33
Lihat Pasal 31 Menkominfo No.20 Tahun
2016 34
Lihat Pasal 2 POJK No.1/POJK.07/2013
14 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

Privasi pada laman web Akulaku dan Tetapi pada POJK No.
juga tercantum pada Syarat dan 13/POJK.02/ 2018 ini adanya
Ketentuan yang dimiliki oleh penambahan mengenai kewajiban
Akulaku35. Jika terbukti melakukan penyediaan pusat pelayanan berbasis
pelanggaran terhadap POJK ini maka teknologi dan penyampaian informasi
Akulaku akan dikenakan sanksi tertulis kepada pengguna jasa selain
administratif sebagaimana yang telah mengenai aturan prinsip, Akulaku
diatur dalam Pasal 53 POJK sebagai penyelenggara dinilai wajib
No.1/POJK.07/2013. Sanksi menyediakan pusat pelayanan
administratifnya berupa: peringatan konsumen berbasis teknologi yang
tertulis, denda berupa sejumlah uang paling sedikit terdiri atas penyediaan
tertentu yang wajib dibayarkan, pusat layanan pengguna jasa yang
pembatasan untuk kegiatan usaha, dapat dilaksanakan sendiri atau
pembekuan pada kegiatan usahanya melalui pihak lain yang ahli dalam hal
dan yang terakhir adalah dicabutnya tersebut. Pada saat ini Akulaku telah
izin kegiatan usaha. mempunyai pusat pelayanan berbasis
Dari peraturan diatas ketentuan elektronik. Walaupun sudah ada pusat
tentang Fintech lebih diatur didalam pelayanan berbasis elektronik, namun
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan solusi yang diberikan tidak
Nomor 13 Tahun 2018 tentang Inovasi memuaskan pengguna jasa, karena
Keuangan Digital di Sektor Jasa masih banyaknya pengguna jasa
Keuangan (selanjutnya disebut POJK Akulaku lebih memilih menanyakan
No. 13/POJK.02/ 2018). Sama permasalahannya ke laman web
peraturan diatas penyelenggara bisnis Mediakonsumen.com alih alih
Fintech diwajibkan menjaga menghubungi Customer Service yang
kerahasiaan, keutuhan, dan tidak bisa membantu menangani
ketersediaan data pribadi, data permasalahan pengguna jasa. Selain
transaksi dan data keuangan pengguna itu, Akulaku juga memiliki
jasa yang dikelolanya sejak data kewajiban lain yakni menyediakannya
tersebut diperoleh hingga akhirnya data dan/atau menyampaikannya informasi
tersebut dimusnahkan.36 terkini kepada OJK dan pengguna
jasa mengenai aktivitas layanan
35
Lihat Pasal 49 POJK No.1/POJK.07/2013 keuangan digital penyelenggara dan
36
Lihat Pasal 30 ayat (1) POJK No.
13/POJK.02/ 2018 informasinya telah dituangkan dalam
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam…
15

dokumen atau sarana lain yang dapat juga membuka celah baru bagi
digunakan menjadi alat bukti, tetapi kejahatan cyber. Maka dari itu sebagai
seperti yang diketahui perubahan no pelaku usaha dan pengguna jasa kita
telfon yang dialami oleh Robby diwajibkan melakukan langkah
Septiawan tidak disampaikan oleh pencegahan agar tidak terjadinya
Akulaku, setelah ditanya barulah peretasan akun. Banyaknya jenis
Akulaku memberitahu bahwa adanya kejahatan peretasan akun membuat
perubahan pada no telfon pada akun langkah pencegahannya pun berbeda,
Robby Septiawan . namun kali ini penulis ingin
memberikan langkah pencegahan jika
TINDAKAN PENCEGAHAN BAGI terjadinya pencurian data atau phising
PELAKU USAHA DAN PENGGUNA yang termasuk dalam kejahatan
JASA AGAR TIDAK TERJADINYA peretasan akun.
PEMBOBOLAN AKUN Sedehernanya,phising didefinisi
Pilihan antara kan sebagai pencurian data penting
mengembangkan teknologi informasi milik orang lain. Data penting tersebut
(TI) dan mencegah kejahatan  seperti nama lengkap, alamat tempat
cyber bak buah simalakama. Dilema ini tinggal, alamat surat elektronik, nomor
jelas terlihat dalam sebuah istilah dunia telepon atau nomor ponsel. Bagi pelaku
TI: Semakin canggih teknologinya, kejahatan, informasi tersebut adalah
semakin lebar pula celah kejahatannya. pintu gerbang untuk masuk lebih jauh
Memasuki era revolusi industri dan membobol akun pengguna jasa.
keempat alias industry digital, para Maraknya kasus pembobolan akun
pendiri financial technology bak pengguna jasa tak pelak membuat para
dilanda demam. Semua berlomba- pengguna jasa menjadi was-was dalam
lomba menggelontorkan investasi demi bertransaksi ataupun menggunakan
menempuh inovasi terkini agar fitur fitur yang ada dalam aplikasi
usahanya terus berkembang. Di satu fintech.
sisi, euforia ini berdampak positif bagi Tindakan yang dilakukan
para pembuat jasa fintech maupun pelaku usaha dalam mencegah
konsumen. Konsumen tak perlu repot- peretasan akun adalah meningkatkan
repot datang langsung untuk urusan kesadaran sumber daya manusia di
remeh-temeh. Namun di sisi lain, lingkungannya untuk memberikan
pilihan untuk masuk di ranah digital perlindungan Data Pribadi dalam
16 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

Sistem Elektronik yang dikelolanya pada browser Anda pada saat situs


dan mengadakan pelatihan pencegahan tersebut loading38.
kegagalan perlindungan Data Pribadi Akulaku dalam laman webnya
dalam Sistem Elektronik yang menuliskan bagaimana cara agar
dikelolanya bagi sumber daya manusia terhindar dari phising. Berikutt adalah
di lingkungannya37. Namun pada cara cara yang diberikah oleh Akulaku:
Akulaku sendiri belum adanya 1. Tidak memberikan Kode OTP pada
infromasi bagaimana mereka siapapun termasuk orang yang anda
melakukan tindakan pencegahan agar percaya, karena sering terjadinya
tidak terjadinya peretasan akun. peretasan akun dari pemberian Kode
Pengguna jasa juga OTP.
berkewajiban melakukan tindakan 2. Tidak berbagi akun Akulaku, buatlah
pencegahan agar tidak terkena phising. akun anda hanya anda yang
Caranya adalah Pertama, tidak mengetahuinya.
memberikan sama sekali informasi 3. Sering berganti password agar tidak
pribadi kepada penelepon yang tidak mudah diretas.
dikenal. Sebagaimana banyak terjadi, 4. Tidak membuka link dari orang yang
identitas penelepon bisa dengan mudah tidak dikenal karena hal tersebut
dipalsukan dan seringkali digunakan juga bisa memberi akses untuk
untuk menipu. Kedua adalah berhati- membuka akun anda.
hati saat memberikan informasi 5. Berhati hati dengan akun palsu,
secara online.  Contoh sederhana pastikan akun akun yang berinteraksi
adalah foto yang dibagikan di media dengan anda adalah akun asli.39
sosial atau usia yang didaftarkan di Selain itu pihak pengguna jasa
situs belanja online. Selain itu adalah pun harus teliti dalam memilih fintech
memastikan keaslian sebuah situs yang ingin digunakan apakah hal
sebelum menggunakannya. Pastikan
38
Ibnu Rusydi, Zelvi Agustiana dan Welnof
situs tersebut tersertifikasi Secure Satria,(2020) “Sosialisasi Dalam Mengantisipasi
Kejahatan Internet Di Era Internet Of Think Dan
Sockets Layer (SSL). Hal tersebut bisa Revolusi Industri 4.0 ”, Jurnal Pengabdian Kepada
diidentifikasi dari simbol gembok yang Masyarakat, Vol.1 No.2,
39
Linda Bestari, 2020, “Waspada, ALovers!
muncul di samping kotak URL
Hacker Mulai Mengintai Akun E-Commerce”
https://www.akulaku.com/artikel/akun-belanja-online-
37
Peraturan Menkominfo No. 20 Tahun 2016
aman-dari-hacker/ Diakses pada Kamis, 21 Januari
tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem
Elektronik pasal 6 2021
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam…
17

tersebut sudah terdaftar pada laman perubahan data diri pengguna jasa
OJK itu sendiri, pengguna jasa bisa tersebut dan mengakibatkan adanya
mengecek hal tersebut secara mandiri kerugian yang dialami oleh pengguna
dengan mengujungi laman OJK. jasa sebagaimana hal tersebut sudah
Dengan mematuhi rambu- diatur dalam pasal 7B UUPK,
rambu tersebut, Penyelenggara jasa haruslah
kejahatan cyber sejatinya bisa dicegah memberikan informasi terkait
dari diri sendiri. Sebab sekalipun perubahan data pengguna maka dari
penyelenggara elektronik punya itu ganti rugi yang diberikan oleh
teknologi tercanggih untuk melindungi Akulaku kepada Robby Septiawan
data pengguna jasa, tanggungjawab adalah pembebasan tagihan sebesar
atas pencurian identitas tetap berada di Rp. 5.000.000, hal tersebut sudah
tangan pengguna jasa itu sendiri. sesuai dengan Pasal 19 UUPK.
Akulaku juga melanggar ketentuan
KESIMPULAN yang ada didalam UU ITE karena
1. Tanggung jawab Akulaku sebagai Akulaku belum mempunyai sistem
penyelenggara jasa yang haruslah elektronik yang aman dan dapat
mengedepankan hak pengguna jasa menjaga kerahasiaan data
untuk didengar dan diberi solusi penggunanya. Selain itu Akulaku juga
sebagaimana diatur dalam Pasal 4D melanggar peraturan Menkominfo
UUPK. Namun pihak Akulaku 2016 dimana jika terjadinya
melanggar hal tersebut karena pihak kegagalan penjagaan data pribadi
Akulaku tidak memberikan solusi maka penyelenggara usaha dimana
atas masalah Robby. Dan kewajiban disini adalah Akulaku wajib
Akulaku sebagai penyelenggara jasa memberitahukan kepada pengguna
yaitu beritikad baik terhadap jasanya yaitu Robby Septiawan,
pengguna jasanya sesuai dengan pasal namun hal tersebut tidak dilakukan
7A UUPK juga dilanggar karena oleh Akulaku. Akulaku berkewajiban
pihak Akulaku hanyalah untuk menjalannya usahanya sesuai
membebankan tagihan tersebut dengan POJK No. 1/POJK.07/2013
sepenuhnya tehadap Robby pada dimana Akulaku harus menerapkan
awalnya. Begitupula dengan Akulaku prinsip yang ada yang dimana salah
jelas melakukan pelanggaran dimana satunya adalah prinsip keamanan data
Akulaku tidak meberitahu perihal begitupula dengan pengadaan layanan
18 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

berbasis elektronik yang dapat Data Pribadi Dalam Sistem


diandalkan sesuai dengan POJK No. Elektronik
13/POJK.02/ 2018. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
2. Tindakan Pencegahan dapat Nomor 1 Tahun 2013 tentang
dilakukan oleh Penyelenggara jasa Perlindungan Konsumen Sektor
maupun pengguna jasa. Tindakan Jasa Keuangan
pencegahan yang dilakukan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
penyelenggara jasa bisa dilakukan Nomor 13 Tahun 2018 tentang
sesuai dengan pasal 6 Menkominfo Inovasi Keuangan Digital di
2016 berupa sosialisasi kepada Sektor Jasa Keuangan
pengguna betapa pentingnya menjaga .
keamanan akunnya. selain itu pihak
Buku
pengguna jasa juga haruslah
Abbas, N. (1996). Hukum Perlindungan
memperhatikan larangan apa saja
Konsumen dan Beberapa Aspeknya.
yang telah ditetapkan oleh
In Kerjasama ELIPS Proyek dengan
penyelenggara usaha agar
Fakultas Hukum Universitas
meminimalisir tindakahan
Hasanuddin.
pembobolan akun.
Ahmadi Miru. (2011). Prinsip-Prinsip
Perlindungan Hukum bagi Konsumen
di Indonesia, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA
Indosentius Samsul. (2004).
Perlindungan Konsumen,
Peraturan Perundang-Undangan
Kemungkinan Penerapan Tanggung
Undang – Undang Nomor 8 Tahun Jawab Mutlak. Jakarta: Universitas
1999 tentang Perlindungan Indonesia.
Konsumen Kusumaatmadja, M., 1985. Fungsi Dan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun Perkembangan Hukum Dalam
2008 tentang Informasi dan Pembangunan Nasional. [Bandung]:
Transaksi Elektronik(ITE). Binacipta.
Peraturan Menkominfo Nomor 20 Kusumaatmadja, M. (2019). Asas dan
Tahun 2016 tentang Perlindungan Perlindungan Konsumen. In Sinar
Grafika
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam…
19

Marzuki, Peter Mahmud 2007. Penelitian Jurnal


Hukum, Kencana Prenada Media Abubakar, L. and Handayani, T., 2018.
Group, Jakarta Financial Technology: Legal
Muhhamad, A 2004. Hukum dan Challenges for Indonesia Financial
Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Sector. IOP Conference Series:
Bandung Earth and Environmental Science
Philipus M. Hadjon. Perlindungan Ahmad M.Ramli. Perlindungan Hukum
Hukum Bagi Rakyat Indonesia. Bina Dalam Transaksi E-Commerce.
Ilmu. Surabaya. 1987. Jurnal Hukum Bisnis. Jakarta. 2000.
Rajagukguk,E,2000.Pentingnya Hukum Anindita, I., Aminah, A. and Ispriyarso,
Perlindungan Konsumen dalam era B., 2020. Perlindungan Hukum
perdagangan bebas, Hukum Terhadap Pengguna Layanan
Perlindungan Konsumen,Mandar Pembayaran Berbasis Teknologi di
Maju,Bandung Indonesia. NOTARIUS, 13(2)
Astuti, D & Ngurah Wisasila, A.A, 2018.
Rosadi, S 2015. Cyber Law Aspek Data
Perlindungan Hukum Terhadap
Privasi Menurut Hukum
Konnsumen Transaksi e-commerce
Internasional, Regional dan
Dalam Hal Terjadinya Kerugian
Nasional, Refika Aditama, Bandung
Chrismastianto, I., 2017. Analisis SWOT
Shofie,Y,2003 Perlidungan Konsumen Implementasi Tekonologi Finansial
dan Intrumen-instrumen hukumnya, terhadap Kualitas Layanan
Citra Aditya Bakti, Bandung Perbankan di Indonesia. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, 20(1),
Soekanto, S & Mamudji, S 2003.
Edenbrough. (1995). Intelectual Property
Penelitian Hukum Normatif Suatu
Law. Cavendish Publishing
Tinjauan Singkat, Raja Grafindo,
Holijah. (2014). “Pengintegrasian
Jakarta.
Urgensi dan Eksistensi Tanggung
Soekanto, S 2006. Penelitian Hukum
Jawab Mutlak Produk Barang Cacat
Normatif, PT Raja Grafindo
Tersembunyi Pelaku Usaha dalam
Peresada, Jakarta
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999
Zulham. (2013). Hukum Perlindungan
tentang Perlindungan Konsumen di
Konsumen. Jakarta: Kencana.
Era Globalisasi”, Jurnal Dinamika
Hukum, Vol. 14 N0. 1
20 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...

Nadapdap, B & Hutabarat, S.M, 2015. enggara-Fintech-Terdaftar-di-


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: OJK-per-Februari-2019.aspx>
Antara Kewajiban Dan Diakses pada 21 August 2020
Kesukarelaan  Septiawan, R., 2020. Pembobolan Akun
Nawawi Arief, B., 2006. Kebijakan Akulaku Yang Sangat
Penanggulangan Cyber Crime Dan Merugikan - Media Konsumen.
Cyber Sex. Law Reform, 1(1) <https://mediakonsumen.com/20
Sri Redjeki Hartono. (2001). 20/06/18/surat-
“Perlindungan Konsumen di pembaca/pembobolan-akun-
Indonesia (Tinjauan Makro)”, Jurnal akulaku-yang-sangat-
Mimbar Hukum, No. 39/X/2001 merugikan> Diakses pada 29
Tarina, D. D. Y., Hutabarat, S. M.D., & October 2020
Sakti, M. (2019). Implementation of Kulsum, U., 2021. Redirect Notice.
Labeling Standars For Food [online] Google.com. Available
Packaging Products In Indonesia. at:
International Journals of <https://www.google.com/amp/a
Multicultural and Multireligious mp.kontan.co.id/news/y lki-
Understanding, 6. mencatat-ada-564-aduan-di-
2018-separuhnyas-terkaitjasa-
Internet keuangan> [Accessed 10
Sugianto, D., 2020. Transaksi Fintech Di January 2021].
Indonesia Tembus Rp 26 Rahman, a., 2021. KEJAHATAN
Triliun. CYBER: Menghindari
<https://finance.detik.com/berita Pencurian Identitas Dimulai
-ekonomi-bisnis/d- Dari Diri Sendiri | Finansial -
4445880/transaksi-fintech-di- Bisnis.Com. [online]
indonesia-tembus-rp-26-triliun> Bisnis.com. Available at:
Diakses Pada 21 August 2020 <https://finansial.bisnis.com/rea
 OJK, P., 2020. Penyelenggara Fintech d/20161117/90/603379/menghin
Terdaftar Di OJK Per 1 dari-pencurian-identitas-bisa-
Februari dimulai-dari-diri-sendiri>
2019.<https://www.ojk.go.id/id/ [Accessed 16 January 2021].
berita-dan-
kegiatan/publikasi/Pages/Penyel

Anda mungkin juga menyukai