ABSTRACT
The Akulaku application is an online consumer financing. Problems arise
when there has been a breach of service user accounts that has caused losses to
service users. Robby felt aggrieved because suddenly in his account there was a
bill of Rp. 5,000,000 and Robby asked Akulaku to take responsibility but did not
come up with a good enough solution. For this reason, it is necessary to research
whether the responsible actions taken by Akulaku are in accordance with existing
regulations. This research is a normative study using a statutory approach. The
legal materials used include primary, secondary, and tertiary legal materials. The
results show that Akulaku's actions to make compensation are in accordance with
Article 19 of the UUPK but there are still many violations committed by Akulaku
according to the ITE Law, 2016 Menkominfo Regulation, POJK No. 1 /
POJK.07 / 2013 and POJK No. 13 / POJK.02 / 2018
ABSTRAK
Aplikasi Akulaku merupakan pembiayaan konsumen secara online.
Persoalan muncul saat telah terjadinya pembobolan akun pengguna jasa yang
meneybabkan kerugian bagi pengguna jasa. Robby merasa dirugikan sebab tiba
tiba didalam akunnya terdapat tagihan sebesar Rp. 5.000.000 dan Robby pun
meminta pertanggung jawaban Akulaku namun tidak mendapatkan solusi yang
cukup baik. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian apakah tindakan tanggung jawab
yang dilakukan oleh Akulaku sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Penelitian
ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan
perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan meliputi bahan hukum
primer, sekunder, dan tersier.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan
Akulaku untuk melakukan ganti rugi telah sesuai dengan Pasal 19 UUPK namun
masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Akulaku menurut UU ITE,
Peraturan Menkominfo 2016, POJK No. 1/POJK.07/2013 dan POJK No.
13/POJK.02/ 2018
Kata kunci : Akulaku, Pembobolan akun, Kerugian
1
2 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...
juga harus dapat membantu proses maka dengan itu sangatlah penting
perubahan masyarakat itu17.Contoh perlindungan konsumen dalam
yang sangat nyata adalah menjamin keadilan bagi konsumen22.
perkembangan dalam perekonomian Namun, pada awal perkembangan
seperti halnya dalam hal transaksi hukum perlindungan konsumen, posisi
bukan hanya dilakukan secara face to konsumen semakin diperparah, setelah
face akan tetapi dapat melalui disahkannya Persetujuan Organisasi
internet/online atau yang sekarang Perdagangan Dunia/ World Trade
dikenal dengan istilah E-Commerce. Organization (WTO) oleh Pemerintah
Pentingnya permasalahan Republik Indonesia berdasarkan
hukum di bidang transaksi elektronik Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994.
terutama dalam memberikan Pengesahan tersebut memungkinkan
perlindungan terhadap para pihak yang produkproduk dari negara lain
melakukan transaksi melalui internet18. memenuhi pasar Indonesia.23 Di satu
Hukum perlindungan konsumen sisi konsumen Indonesia memang
merupakan hukum mengenai asas dan mempunyai banyak pilihan tentang
kaidah untuk melindungi konsumen produk dan jasa yang sesuai dengan
dalam permasalahan dengan penjual.19 keinginan, kebutuhan, dan kemampuan
Berkaitan dengan perlindungan daya beli. Namun di sisi lain, bagi
terhadap hak-hak konsumen dari konsumen yang kurang kritis hal itu
sesuatu yang mengakibatkan tidak akan tetap berpotensi untuk
terpenuhinya hak-hak tersebut. 20Tanpa mengakibatkan terjadinya kerugian.
adanya perlindungan hukum bagi akibat penggunaan produk barang
konsumen maka bisa jadi akan terjadi dan/atau jasa.24 Oleh sebab itu,
banyaknya kecurangan kecurangan21 konsumen sangat memerlukan bantuan
advokasi, perlindungan, serta upaya
17
Mochtar Kusumaatmadja, (2002), Fungsi
dan Pembangunan Nasional, Bina Cipta, hlm. 11.
18
Ahmad M.Ramli,(2000), “Perlindungan
Hukum Dalam Transaksi E-Commerce, Jurnal
Hukum Bisnis”, Jakarta,hlm. 14.
19
Mochtar Kusumaatmadja, (2009). Asas dan
Perlindungan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, hlm.
89 22
Edenborough,(1995),Intelectual Property
20
Philipus M. Hadjon,(1987) Perlindungan Law, Cavendish Publishing, London, hlm. 269
Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu, 23
Ahmadi Miru, (2011), Prinsip-Prinsip
Surabaya, hlm. 25. Perlindungan Hukum bagi Konsumen di Indonesia.
21
Yusuf Shofie, (2000).Perlindungan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 7
Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, 24
Zulham. (2013). Hukum Perlindungan
Citra Aditya Bakti, Bandung: hlm.15. Konsumen. Jakarta: Kencana, hlm, 3
8 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...
konsumen sudah terdaftar di OJK sejak Oleh karena itu, Aplikasi Akulaku
bulan April 2018 dalam naungan PT. merupakan pembiayaan online maka
Silver Artha Indonesia. Pasal 1 Ayat aturan yang akan dipakai adalah Pasal
(1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 1 Ayat (2) UU ITE yakni terkaitnya
untuk pengadaan barang dan/atau jasa”. mengikat antara para pihak dalam
dalam Pasal 1 Ayat (7) Peraturan PT. Akulaku Silver Indonesia, yaitu
perusahaan yang terkait dengan
25
Holijah. (2014). “Pengintegrasian Urgensi
dan Eksistensi Tanggung Jawab Mutlak Produk penyelenggara sistem elektronik yang
Barang Cacat Tersembunyi Pelaku Usaha dalam
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang dapat bertanggung jawab terhadap
Perlindungan Konsumen di Era Globalisasi”, Jurnal
Dinamika Hukum, Vol. 14 N0. 1, hlm. 177 aplikasi bernama Akulaku serta tertera
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam… 9
beritikad baik dimana hal tersebut bisa terbilang penting dalam hal ini
diatur dalam Pasal 7A UUPK dalam karena informasi tersebut merupakan
hal ini pihak Akulaku sejak awal hak Robby sebagai pengguna jasa
haruslah memberikan solusi pada Akulaku, jika tidak adanya informasi
permasalahan Robby Septiawan megenai perubahan nomor telfon yang
bukannya malah menyerahkan ada pada akun Akulaku Robby
permasalahan tersebut kepada Robby Septiawan itu berarti adanya suatu
untuk segera melunasi tagihan yang cacat informasi.27 yang bisa saja
ada pada akunnya. setelah Robby menyebabkan kerugian namun pada
mengunggah permasalahannya pada kasus ini telah terjadinya kerugian
situs media konsumen barulah pihak tersebut yaitu dengan dibobolnya akun
Akulaku bertikad baik untuk Robby dan adanya transaksi sampai
menyelesaikan permasalahan yang Rp. 5000.000 atas nama Robby namun
dialami oleh Robby. Lalu menurut bukan Robby yang melakukannya.
Pasal 7B UUPK juga Pihak Akulaku Menurut UU ITE, Akulaku
berkewajiban memberikan informasi termasuk sebagai penyelenggara
yang benar, jelas, jujur mengenai sistem elektronik sekaligus pelaku
kondisi dan jaminan barang dan/atau usaha harus mengadakan sistem
jasa serta memberi penjelasan elektronik yang handal dan sangat
penggunaan, perbaikan dan aman serta adanya tanggung jawab
pemeliharaan. Bagi konsumen, terhadap beroperasinya sistem tersebut
informasi mengenai barang dan / atau dengan sebagaimana mestinya.28
jasa merupakan kebutuhan pokok, Faktanya Akulaku belum mempunyai
sebelum ia menggunakan sumber dana system elektronik yang handal dan
(gaji, gaji, honorarium atau nama lain) sangat aman karena akun Akulaku
untuk melakukan transaksi26. Robby Septiawan telah mengalami
Kewajiban Akulaku yang harus peretasan. Akulaku sebagai
memberikan informasi terhadap penyelenggara sistem elektronik harus
perubahan data pribadi Robby yaitu lah bersifat bertanggung jawab.29
berupa perubahan nomor telfonnya Awalnya Akulaku belum bertanggung
26
Dwi Desi Yayi Tarina, Sylvana Murni
Deborah Hutabarat, and Muthia Sakti,(2019)
27
Nurhayati Abbas, (1996) Hukum
“Implementation of Labeling Standars For Food Perlindungan Konsumen dan Beberapa Aspeknya,
Packaging Products In Indonesia”, International Elips Project, Ujung Pandang, hlm. 13
Journals of Multicultural and Multireligious 28
Lihat Pasal 15 ayat 1 UU ITE
Understanding, 6, 7 29
Lihat Pasal 15 ayat 2 UU ITE
12 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...
jawab atas peretasan yang terjadi pada rahasia Data Pribadi, namun pada
akun Robby Septiawan dan kasus ini Akulaku sama sekali tidak
menyerahkan seluruh memberitahu kenapa akun AkuLaku
permasalahannya pada Robby sebagai Robby Septiawan bisa diretas.
pengguna jasa. Dalam hal ini pihak 2. harus dipastikan telah diterima oleh
Akulaku sebagai pelaku transaksi Pemilik Data Pribadi jika kegagalan
elektronik juga wajib memiliki itikad tersebut mengandung potensi
baik dalam melakukan interaksi dan kerugian bagi yang bersangkutan,
pertukaran informasi elektronik dan namun lagi lagi Robby mendapatkan
dokumen elektronik selama transaksi informasi tersebut setelah terjadinya
berlangsung30. kerugian dan itupun karena Robby
Pada Peraturan Menkominfo yang menanyakan hal tersebut
No. 20 Tahun 2016 tentang terlebih dahulu
Perlindungan Data Pribadi Dalam 3. pemberitahuan tertulis dikirimkan
Sistem Elektronik. Akulaku sebagai kepada Pemilik Data Pribadi paling
penyelenggara sistem elektronik lambat 14 (empat belas) hari sejak
berkewajiban memberitahukan secara diketahui adanya kegagalan tersebut,
tertulis kepada Pemilik Data Pribadi tetapi sampai terjadinya kegagalan
jika terjadi kegagalan perlindungan pengamanan data pribadi Robby
rahasia Data Pribadi dalam Sistem tidak mendapatkan satupun
Elektronik yang dikelolanya, yang pemberitahuan tertulis32
dimaksudkan dalam kegagalan Peraturan Menkominfo
perlindungan data pribadi jika tersebut juga mengatur mengenai
terjadinya kelalaian dalam menjaga sanksi administratif yang akan
kebenaran, keabsahan, kerahasiaan, didapatkan penyelenggara jika
keakuratan dan relevansi serta melanggar atau kedapatan lalai dalam
kesesuaian dengan tujuan diperolehnya, menjaga data pribadi pengguna jasa
dikumpulkan, diolah, dan dianalisanya karena setiap orang yang telah
31
data tersebut. Adapun ketentuannya mendapatkan, lalu dikumpulkan dan
adalah sebagai berikut: mengalami proses pengolahan serta
1. harus disertai alasan atau penyebab analisis dan atau disebarluaskan data
terjadinya kegagalan perlindungan pribadi tersebut tanpa adanya hak
30
Lihat Pasal 17 ayat 1 UU ITE
31
Lihat Pasal Pasal 28B Menkominfo No.20 32
Lihat Pasal 28C Menkominfo No.20 Tahun
Tahun 2016 2016
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam…
13
Privasi pada laman web Akulaku dan Tetapi pada POJK No.
juga tercantum pada Syarat dan 13/POJK.02/ 2018 ini adanya
Ketentuan yang dimiliki oleh penambahan mengenai kewajiban
Akulaku35. Jika terbukti melakukan penyediaan pusat pelayanan berbasis
pelanggaran terhadap POJK ini maka teknologi dan penyampaian informasi
Akulaku akan dikenakan sanksi tertulis kepada pengguna jasa selain
administratif sebagaimana yang telah mengenai aturan prinsip, Akulaku
diatur dalam Pasal 53 POJK sebagai penyelenggara dinilai wajib
No.1/POJK.07/2013. Sanksi menyediakan pusat pelayanan
administratifnya berupa: peringatan konsumen berbasis teknologi yang
tertulis, denda berupa sejumlah uang paling sedikit terdiri atas penyediaan
tertentu yang wajib dibayarkan, pusat layanan pengguna jasa yang
pembatasan untuk kegiatan usaha, dapat dilaksanakan sendiri atau
pembekuan pada kegiatan usahanya melalui pihak lain yang ahli dalam hal
dan yang terakhir adalah dicabutnya tersebut. Pada saat ini Akulaku telah
izin kegiatan usaha. mempunyai pusat pelayanan berbasis
Dari peraturan diatas ketentuan elektronik. Walaupun sudah ada pusat
tentang Fintech lebih diatur didalam pelayanan berbasis elektronik, namun
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan solusi yang diberikan tidak
Nomor 13 Tahun 2018 tentang Inovasi memuaskan pengguna jasa, karena
Keuangan Digital di Sektor Jasa masih banyaknya pengguna jasa
Keuangan (selanjutnya disebut POJK Akulaku lebih memilih menanyakan
No. 13/POJK.02/ 2018). Sama permasalahannya ke laman web
peraturan diatas penyelenggara bisnis Mediakonsumen.com alih alih
Fintech diwajibkan menjaga menghubungi Customer Service yang
kerahasiaan, keutuhan, dan tidak bisa membantu menangani
ketersediaan data pribadi, data permasalahan pengguna jasa. Selain
transaksi dan data keuangan pengguna itu, Akulaku juga memiliki
jasa yang dikelolanya sejak data kewajiban lain yakni menyediakannya
tersebut diperoleh hingga akhirnya data dan/atau menyampaikannya informasi
tersebut dimusnahkan.36 terkini kepada OJK dan pengguna
jasa mengenai aktivitas layanan
35
Lihat Pasal 49 POJK No.1/POJK.07/2013 keuangan digital penyelenggara dan
36
Lihat Pasal 30 ayat (1) POJK No.
13/POJK.02/ 2018 informasinya telah dituangkan dalam
Millatina Azizah & Sylvana M D, Tanggung Jawab dan Langkah Pencegahan Akulaku dalam…
15
dokumen atau sarana lain yang dapat juga membuka celah baru bagi
digunakan menjadi alat bukti, tetapi kejahatan cyber. Maka dari itu sebagai
seperti yang diketahui perubahan no pelaku usaha dan pengguna jasa kita
telfon yang dialami oleh Robby diwajibkan melakukan langkah
Septiawan tidak disampaikan oleh pencegahan agar tidak terjadinya
Akulaku, setelah ditanya barulah peretasan akun. Banyaknya jenis
Akulaku memberitahu bahwa adanya kejahatan peretasan akun membuat
perubahan pada no telfon pada akun langkah pencegahannya pun berbeda,
Robby Septiawan . namun kali ini penulis ingin
memberikan langkah pencegahan jika
TINDAKAN PENCEGAHAN BAGI terjadinya pencurian data atau phising
PELAKU USAHA DAN PENGGUNA yang termasuk dalam kejahatan
JASA AGAR TIDAK TERJADINYA peretasan akun.
PEMBOBOLAN AKUN Sedehernanya,phising didefinisi
Pilihan antara kan sebagai pencurian data penting
mengembangkan teknologi informasi milik orang lain. Data penting tersebut
(TI) dan mencegah kejahatan seperti nama lengkap, alamat tempat
cyber bak buah simalakama. Dilema ini tinggal, alamat surat elektronik, nomor
jelas terlihat dalam sebuah istilah dunia telepon atau nomor ponsel. Bagi pelaku
TI: Semakin canggih teknologinya, kejahatan, informasi tersebut adalah
semakin lebar pula celah kejahatannya. pintu gerbang untuk masuk lebih jauh
Memasuki era revolusi industri dan membobol akun pengguna jasa.
keempat alias industry digital, para Maraknya kasus pembobolan akun
pendiri financial technology bak pengguna jasa tak pelak membuat para
dilanda demam. Semua berlomba- pengguna jasa menjadi was-was dalam
lomba menggelontorkan investasi demi bertransaksi ataupun menggunakan
menempuh inovasi terkini agar fitur fitur yang ada dalam aplikasi
usahanya terus berkembang. Di satu fintech.
sisi, euforia ini berdampak positif bagi Tindakan yang dilakukan
para pembuat jasa fintech maupun pelaku usaha dalam mencegah
konsumen. Konsumen tak perlu repot- peretasan akun adalah meningkatkan
repot datang langsung untuk urusan kesadaran sumber daya manusia di
remeh-temeh. Namun di sisi lain, lingkungannya untuk memberikan
pilihan untuk masuk di ranah digital perlindungan Data Pribadi dalam
16 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...
tersebut sudah terdaftar pada laman perubahan data diri pengguna jasa
OJK itu sendiri, pengguna jasa bisa tersebut dan mengakibatkan adanya
mengecek hal tersebut secara mandiri kerugian yang dialami oleh pengguna
dengan mengujungi laman OJK. jasa sebagaimana hal tersebut sudah
Dengan mematuhi rambu- diatur dalam pasal 7B UUPK,
rambu tersebut, Penyelenggara jasa haruslah
kejahatan cyber sejatinya bisa dicegah memberikan informasi terkait
dari diri sendiri. Sebab sekalipun perubahan data pengguna maka dari
penyelenggara elektronik punya itu ganti rugi yang diberikan oleh
teknologi tercanggih untuk melindungi Akulaku kepada Robby Septiawan
data pengguna jasa, tanggungjawab adalah pembebasan tagihan sebesar
atas pencurian identitas tetap berada di Rp. 5.000.000, hal tersebut sudah
tangan pengguna jasa itu sendiri. sesuai dengan Pasal 19 UUPK.
Akulaku juga melanggar ketentuan
KESIMPULAN yang ada didalam UU ITE karena
1. Tanggung jawab Akulaku sebagai Akulaku belum mempunyai sistem
penyelenggara jasa yang haruslah elektronik yang aman dan dapat
mengedepankan hak pengguna jasa menjaga kerahasiaan data
untuk didengar dan diberi solusi penggunanya. Selain itu Akulaku juga
sebagaimana diatur dalam Pasal 4D melanggar peraturan Menkominfo
UUPK. Namun pihak Akulaku 2016 dimana jika terjadinya
melanggar hal tersebut karena pihak kegagalan penjagaan data pribadi
Akulaku tidak memberikan solusi maka penyelenggara usaha dimana
atas masalah Robby. Dan kewajiban disini adalah Akulaku wajib
Akulaku sebagai penyelenggara jasa memberitahukan kepada pengguna
yaitu beritikad baik terhadap jasanya yaitu Robby Septiawan,
pengguna jasanya sesuai dengan pasal namun hal tersebut tidak dilakukan
7A UUPK juga dilanggar karena oleh Akulaku. Akulaku berkewajiban
pihak Akulaku hanyalah untuk menjalannya usahanya sesuai
membebankan tagihan tersebut dengan POJK No. 1/POJK.07/2013
sepenuhnya tehadap Robby pada dimana Akulaku harus menerapkan
awalnya. Begitupula dengan Akulaku prinsip yang ada yang dimana salah
jelas melakukan pelanggaran dimana satunya adalah prinsip keamanan data
Akulaku tidak meberitahu perihal begitupula dengan pengadaan layanan
18 Yurispruden Volume..., Nomor...., ........ 201... , Halaman ... -...