BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui negosiasi.
2. Mengetahui bagaimana mengelola negosiasi antar budaya.
3. Mengetahui apa saja tipe,gaya, taktik serta proses dalam negosiasi antar
budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2
spesifik. Manajer juga harus mengetahui komposisi dari tim yang terlibat,
kekukasaan di alokasikan pada anggota, dan tingkat persiapan tim.
Manajemen negosiasi antar budaya yang sukses memerlukan manejer yang harus
memahami isu dan variabel yang berkaitan. Dimana mereka harus:
a. Mendapatkan pengetahuan spesifik dari para pihak dalam pertemuan
mendatang.
b. Mempersiapkan dengan menyesuaikan dan mengontrol situasi.
c. Menjadi inovatif.
1. Lokasi (location)
Ketika masalahnya sangat penting, kebanyakan pebisnis akan memilih
tempat yang netral. Misalnya perusahaan Amerika negosiasi dengan
perusahaan Timur jauh, kemudian bertemu di Hawai, dan perusahaan
Amerika Selatan bernegosiasi dengan perusahaan Eropa di New York
City. Sejumlah menfaat dapat diambil dengan menggunakan tempat netral
untuk bernegosiasi.
2. Time Limits (Batas Waktu)
Merupakan taktik negosiasi penting ketika satu pihak dalam keterbatasan
waktu. Hal ini benar ketika pihak ini sepakat bertemu ditempat pihak lain.
Misalnya Negosiator Amerika yang pergi ke London mendiskusikan suatu
usaha dengan perusahaan Inggris. Dengan demikian tuan rumah
(perusahaan Inggris) pasti tahu berapa lama mereka (perusahaan Amerika)
akan tinggal. Sehingga mereka dapat merencanakan strategi sebelum batas
waktu.
memengaruhi hasil, baik positif maupun negatif dan dibahas secara bertahap
(Philip R. Harris, Robert T. Moran, Sarah V. Moran, 2004:77).
Basic conception of negotiation process.
Terdapat dua pendekatan bertentangan pada konsep negosiasi :strategic
dan synergistic. Dimana dalam strategic model, sumber daya dirasakan
sebagai terbatas, dan synergistic model, sumber daya yang tidak terbatas.
Neg0tiator selection criteria
Termasuk menegosiasikan kriteria pengalaman, senioritas,afiliasi politik,
jender, ikatan etnik, pertalian keluarga, pengetahuan teknis, dan atribut
personal. Masing masing budaya mempunyai pereferensi dalam seleksi.
Significance of type of issue
Mendefinisikan isu dalam negosiasi adalah kritis. Biasanya isu subtantif
memfokus pada kontrol dan penggunaan sumber daya: ruang, daya,
properti.
Bases of trust
Setiap negosiator dalam beberapa hal harus menghadapi isu krisis tentang
kepercayaan. Kepercayaan dapat berdasar pada hukum tertulis dari negara
tertentu atau atas dasar persahabatan, saling menghormati, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Negosiasi adalah proses bargaining, tawar menawar dengan satu atau lebih pihak
untuk sampai pada solusi yang dapat diterima bagi semua. Negosiasi menjelaskan
12
proses diskusi dengan mana dua pihak atau lebih bermaksud mencapai
kesepakatan yang dapat diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa negosiasi antar budaya pada
hakikatnya adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih yang berasal dari
budaya yang berbeda mendiskusikan kepentingan bersama dan bertentangan
dengan maksud mencari solusi dan mencapai kesepakatan untuk mendapatkan
manfaat bersama.
3.2. Saran
Dengan mempelajari Negosiasi Antar Budaya maka ini bisa menjadi acuan
ataupun pedoman kita, terkait pentingnya memahami atau mempelajari
pentingnya budaya baik didalam ataupun diluar negara kita terlebih dalam hal
bernegosiasi.