SOLIDARITY
SOLIDARITY
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity
1
PENDAHULUAN kebutuhan dasar nya (basic need
Industrialisasi adalah salah satu cara approaach). ,(BPS, 2019).
pemerintah untuk membangun masyarakat Analisa mengenai faktor-faktor apa
yang lebih maju melalui industrialisasi
saja yang menjadikan perkembangan
pemerintah mampu memperluas lapangan
pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak seimbang di provinsi
masyarakat. punjab Pakistan, dilakukan oleh Qasim dan
Desa Surodadi adalah salah satu Chaudhary (2015). Dalam penelitian
desa di Kecamatan Gringsing Kabupaten tersebut penentu perkembangan masyarakat
Batang yang sedang di bangun banyak dianalisa melalui HDI (Human
industri besar yang mengakibatkan adanya Development Index) dan NIHDI (Not
perubahan-perubahan didalam masyarakat. Income Human Development Index). HDI
Perubahan tersebut terjadi pada aspek (Human Development Index) adalah tingkat
kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi kesejahteeraan manusia dilihat secara
masyarakat sekitar. industrialisasi dapat individu seperti tingkat kesehatan,
menimbulkan perubahan-perubahan pada pendapatan dan tingkat pendidikan
pola perilaku sosial nilai-nilai sosial, seseorang sedangkan NIHDI (Not Income
norma-norma sosial di dalam masyarakat Human Development Index) adalah tingkat
setempat. Dimana datangnya industrialisasi pertumbuhan masyarakat secara
memungkinkan datangnya banyak imigran menyeluruh atau umum seperti
pencari kerja yang memiliki beragam pembangunan infratsruktur, remitasi
budaya yang kadang kala tidak sejalan (perputaran uang), kepadatan penduduk dan
dengan nilai-nilai sosial, norma-norma industrialisasi. Hasil kedua model
sosial, pola prilaku sosial, yang ada dalam menunjukkan bahwa infrastruktur sosial,
masyarakat setempat. industrialisasi,remitansi berdampak positif
Perubahan-perubahan dalam terhadap HDI dan NIHDI sementara
masyarakat Indonesia merupakan akibat kepadatan penduduk berdampak positif
dari adanya pembangunan yang terhadap HDI tetapi memiliki hubungan
dilaksanakan pemerintah bersama rakyat tidak signifikan dengan NIHDI.
Indonesia sendiri. Perhatian utama Nuridha (2012) dalam penelitian
pemerintah dalam pembangunan nasional nya menjelaskan bahwa masuknya
tertuju pada pembangunan pedesaan, konsepsi-konsepsi dan praktek-praktek
dengan menitik beratkan pada program industrialisasi pada masyarakat Desa
pembanguan untuk kemajuan pedesaan, Tegalrejo Kecamatan Ceper Kabupaten
karena sebagian besar penduduk masih Klaten menyebabkan nilai-nilai masyarakat
berpenghasilan rendah bahkan masih berada tradisional goncang, pecah dan rontok
dalam garis kemiskinan. Data BPS (badan secara berangsur-angsur. Hubungan sosial
pusat statistik) menunjukkan pada tahun atas dasar kekeluargaan, hubungan pribadi
2019 angka kemiskinan di Indonesia masih saling tatap muka dan mesra, harus
tinggi yaitu 25,14 Juta jiwa yang tersebar di disesuaikan untuk menyesuaikan diri
seluruh Indonesia, masyarakat yang dengan pola hidup berdasarkan nilai-nilai
tergolong miskin adalah masyarakat yag masyarakat modern. Batas-batas buruk baik
memiliki rentang upah antara Rp0- dalam masyarakat menjadi kabur, batas-
Rp400.00,00 atau tidak bisa memenuhi batas susila sedang bergeser. Hubungan
kekeluargaan yang tadinya amat erat,
Annisa Lutfiani/Solidarity
3
Annisa Lutfiani/Solidarity
4
Annisa Lutfiani/Solidarity
wawancara dengan salah satu warga banyak pabrik pengolahan yang sudah
mengenai rutinitas masyarakat Desa berdiri seperti PT. Bhumi Pala Persada
Surodadi yang sudah berdiri sejak tahun 1992 yang
“.. Kulo kalihan tiyang niki nggih bergerak di bidang pengolahan kayu.
ngoten saben dinane.. ten ngalas Perubahan masyarakat Desa Surodadi
kadang nggeh ten sabin , pengajian paska PT. Cheil Jedang Feed Semarang
ngurus anak, mboten wonten liyane,
1. Perubahan infrastruktur
mung sak niki wonten pabrik tiyang
katah sing kerja mboten ten sawah Desa Surodadi mengalami
maleh ” perubahan seiring dengan adanya
(Hasil wawancara dengan Ibu Industrialisasi. Infrastruktur yang sudah
Sakatiyah , 1 Maret 2019) sangat modern seperti jalan raya yang
sudah teraspal dan banyak pabrik juga
mempengaruhi keberadaan toko-toko
modern yang ada di desa. Masyarakat
Desa pun mengalami perubahan dari
berbagai aspek .Hal ini sesuai dengan
Gambar jalan Desa sebelum Industrialisasi penuturan yangdikatakan oleh Bapak
(Sumber : Dokumentasi pribadi, tanggal 12 Tunari
Maret 2020) “Dulu akses jalannya sepi jadi kampung
Gambaran proses Industrialisasi yang ini hanya sebagai lewatan saja. pada
terjadi Di Desa Surodadi. zaman dahulu hubungan dari
Era industrialisasi di Desa Surodadi desakedesa itu lintasannya hutan sungai
dimulai pada tahun 1992 dimana jalan darat itu masih kebun warga.
perusahaan pengolah kayu pertama warganya juga masih dikit karena tidak
dibangun yaitu PT. Bina Lestari (sekarag ada hubungan sama orang luar.
Jadi,yang nikah juga sama orang-orang
berganti nama menjadi PT Bhumi Pala
kampung ini”.
Persada). Pembangunan sebuah industri (wawancara dengan Bapak Tunari, 6
yang semakin tinggi akan berpengaruh Maret 2019)
pada meningkatnya kebutuhan baik dari Keberadaan PT. Cheil jedang Feed
segi material maupun non material. Seamrang di Desa Surodadi sangat
Kebutuhan material seperti alat dan bahan membawa dampak positif bagi
menjadi bagian pokok dampak dari Pendidikan khususnya sarana
pembangunan industri di sebuah daerah. pendidikan desa. Hal ini dibuktikan
Meningkatnya kebutuhan non material dengan setelah adanya perusahaan
adalah beralihnya fungsi lahan produktif banyak sarana pendidikan yang dulunya
menjadi lahan industri untuk pemenuhan hanya sekolah SD sekarang sudah ada
kebutuhan pokok daerah yang menjadi PAUD,TK, SD/sederajat, dan
dalih bahwa pemanfaatan lahan adalah SMP/sederajat. Hal ini menunjukkan
sebuah pembenaran. Letak geografis yang bahwa keberadaan perusahaan tersebut
strategis menarik minat beberapa membuat banyak penduduk yang
peusahaan untuk menanamkan tertarik untuk bertempat tinggal di Desa
investasinya. Sebelum adanya PT Cheil Surodadi.Dengan demikian pemerintah
Jedang feed Semarang Desa Surodadi mendirikan sarana pendidikan karena
sudah mengalami Industrialisasi dimana semakin banyaknyapenduduk di desa
5
Annisa Lutfiani/Solidarity
6
Annisa Lutfiani/Solidarity
Gambar 5. Bentuk usaha warga desa biasanya habis terpakai untuk memenuhi
surodadi kebutuhan pokok saja. Dengan demikian
(Sumber : Dokumentasi pribadi, dapat dikatakan taraf kehidupan
tanggal 5 Maret 2020). merekahanya terbatas pada tingkat untuk
2. Perubahan pada sumber mata mempertahankan kelangsungan hidup.
pencaharian warga Pendapatan yang diperoleh dari hasil
Mata pencaharian penduduk desa yang bertani masih tergolong rendah.
pada awalnya bekerja di sektor pertanian Penghasilan yang mereka peroleh tidak
berubah menjadi sektor non pertanian. dapat di pastikan atau dihitung setiap
Menurunnya sektor pertanian dan bulannya. Karena bekerja dari bertani itu,
meningkatnya peranan sektor non- biasanya setahun dua kali panen. Jumlah
pertanian yangterjadi sejalan dengan penghasilan yang mereka peroleh dari
perkembangan industri, akan panen tersebut, tergantung dari luas lahan.
menyebabkan perubahan atauperalihan Mata pencaharian menjadi pusat
tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor perekonomian setiap kepala
nonpertanian, yang ditandai dengan keluarga,semakin banyak mata
perubahan proporsi jumlah tenaga kerja pencaharian yang dimiliki maka akan
yang bekerja di sektor pertanian dan non- semakin membantu setiap kepala keluarga
pertanian serta berkurangnya curahan dalam menghidupi anak dan istrinya
waktu (jam kerja) tenaga kerja di sektor Keberadaan industri di Desa Surodadi
pertanian. perekonomian masyarakat menjadi
Menyempitnya lahan pertanian untuk lebihbaik dari keadaan sebelumnya.
kepentingan pembangunan, menyebabkan Seiring berjalannya waktu masyarakat
penduduk yang bermata pencaharian banyak yang tertarik membuka usaha.
sebagai petanimengalihkan kegiatannya Kondisi demikian tercemin dalam
dari sektor pertanian ke sektor kehidupan masyarakatnyadan mata
nonpertanian, hal ini dilakukan untuk pencarian penduduknya yang kian
mempertahankan hidupnya. Banyak beragam. Hal ini, dapat dilihat dengan
petani yang beralih profesi menjadi buruh adanya perubahan kondisi masyarakat
pabrik. Seperti yang dituturkan oleh Bapak sebagian besar dari mereka, tidak hanya
Arifin, selaku perangkat desa: bekerja sebagai petani melainkan mereka
“Banyak warga yang sekarang bekerja dapat bekerja di industri di Desa Surodadi.
menjadi buruh pabrik. Karena kerja di Salah satu warga yaitu bapak
pabrik gajinya lumayan dan tetap. Samsudin yang dahulunya berprofesi
Lagipula kalau tidak kerja di pabrik
sebagai petani. Setelah pabrik membuka
mau kerja apa? kebon dan sawah sudah
jadi pabrik semua.” lowongan pekerjaan, dia melamar
(wawancara dengan Bapak Solikhin, 9 pekerjaan mencoba peruntungan dan ia
maret 2019) diterima di industri tersebut sebagai
Sebelum masuknya industrialisasi karyawan di bagian mekanik. Dari
para kepala keluarga di Desa Surodadi pengahasilan sebagai karyawan. Mereka
mayoritas bekerja sebagai petani dan dapat memenuhi kebutuhan primer dan
hanya berpusat pada satu mata pencaharian sekunder. Seperti wawancara dengan
saja. Penghasilan yang mereka peroleh, Bapak Dimyati sebagai keamanan di
pabrik CJFS. sebagai berikut:
7
Annisa Lutfiani/Solidarity
8
Annisa Lutfiani/Solidarity
dengan salah satu warga yang bernama bidang fashion sebagai kebutuhan yang
datin. harus di penuhi, lebih dari itu kepemilikan
“kehidupan sebelum industrialisasi sepeda motor dan mobil menjadi simbol
sangat berbeda dengan adanya gaya hidup yang baru. Hal ini dapat di
industrialisasi dimana masyarakat buktikan dengan gambar berikut dimana
sudah terpengaruh oleh kehidupan yang
peningkatan kepemilikikan kendaraan
modern, semasa kecil saya masyarakat
masih sering pergi ke pasar untuk meningkkat dari tahun ke tahun. Hal ini
memenuhi kebutuhan nya sedangkan dapat dibuktikan adanya waancara dengan
sekarang masyarkat sekarang sudah bapak mukhlisin sebagai tokoh
perg ke swalayan modern seperti masyaarakat. Berikut kutipan wawancara
indomaret untuk memenuhi kebutuhan nya:
nya “setiap tahun kepemilikan kndaraann
(wawancara dengan Datin, 20 maret transportasi selalu meningkat baik
2020) motor maupun mobil, lebih dari tu
Komponen immateriil yang motor dan mobil semakin kesini
mempengaruhi perubahan gaya hidup menjadi kebutuhan utama”
masyarakat Desa Surodadi yaitu para (wawancara dengan bapak mukhlisin, 5
pendatang dengan kebudayaan yang merke Agustus 2020)
bawa ke Masyarakat Desa Surodadi, para Wawancara dengan bapak budi
pendatang ini umumnya adalah para memperkuat data di atas sebagai bentuk
pencari kerja dari kota lain yang sudah perubahan gaya hidup masyarakat Desa
memiliki kehidupan modern yang sudah Surodadi.
memanfaatkan teknologi handphone “masyarakat sudah jarang yang
sebagai kebutuhan primer dan pola hidup menggunakan sepeda ontel untuk
berkativitas, sekarang minimal
yang berbeda dari kebiasaan masyarakat
menggunakan sepeda motor sebagai
yang masih tradisional. Hal ini dapat alat transsportasi utama, lebih dari itu
dibuktikan dengan wawancar dengan penghasilan dari bekerja industri yang
bapak abidin. banyak mendorong masyarkat untuk
“banyak anak muda Desa sudah membeli mobil sebagai alat trasnportasi
mengalami pergeseran pergaulan baru, yang menurut pandangan saya
dimana pada masa kecil saya dulu mobil tersebut sering berada di garasi
sawah adalah tempat berkumpulnya dari pada di gunakan setiap hari nya”
remaja desa untuk bermain dan (wawancara dengan Budi, 20 Maret
benrcengkarama , sekarang semenjak 2020)
adanya teknologi handphone yang
masuk kedesa para remaja beralih ke
cafe sebagai tempat berkumpul.”
(Wawancara dengan Abidin, 22 Maret
2020)
Perubahan yang terjadi berikutnya
adalah bagaimana masyarkat
Gambar 6. Salah satu mobil milik warga
mengkategorikan kebutuhan dari yang
(Sumber : Dokumentasi pribadi, tanggal
semula bahan pokok saja yang menjadi
15 Maret 2020)
pemenuhan mengalami perubahan dimana
Dari wawancara di atas dapat
masyarakat sudah mulai memperhatikan
disimpulkan bahwa masyarakat Desa
9
Annisa Lutfiani/Solidarity
Surodadi mengalami perubahan gaya bersekolah tinggi. Lebih dari itu pekerjaan
hidup konsumerisme dan hedonisme. juga mengalami pergeseran dimana
Konsumerisme dalam kehidupan sehari pekerjaan yang bagus adalah pekerjaan
hari masyarakat Desa Surodadi dalam yang ada di industri. Akibat nya pada era
bentuk pembelian barang yang non pokok paska indutri pekerjaan yang berhubungan
seperti belanja di swalayan modern yang dengan ladang mulai berkurang karena
hargan nya lebih mahal dari pada pasar banyak pemuda yang bersekolah dan yang
tradisional dan hedonisme yang terjadi mengarap ladang hanya para orang tua
pada masyarakat Desa Surodadi terjadai yang sudah sejak dulu bertani dan tidak
pada kepemilikan barang yang manfaatnya memiliki keahlian yang di butuhkan oleh
tidak begitu vital untuk sehari- hari akan perusahaan. Wawancara dengan bapak
tetapi kepemilikan barang yang di beli Nidhom salah satu petani senior berikut
tersebut sebagai simbol gaya hidup yang membuktikan banyaknya pemuda yang
menjadi simbol kesuksesan warga Desa lebih memilih menjadi pekerja pabrik dari
Surodadi. pada di ladang.
Perubahan yang terjadi pada warga “saya sekarang menggarap lahan
Desa Surodadi adalah cara pandang sendiri sekarang, anak saya sudah
mengnai pendidikan dimana pada era beerja di pabrik sedangkan saya tidak
bisa melarang nya karena itu sudah
sekarang banyak warga yang
pilihan hidupnya. Tidak di pungkiri
menyekolahkan anaknya sampai tingkat bayaran disana lebih banyak dan pasti
universtas dengan jurusan yang di sedangkan di lahan masih ada
butuhkan oleh perusahaan yang beridiri di kemungkinan gagal panen, terlebih
Desa Surodadi. Hal ini menjadi perubahan pekerjaan di ladang sudah bukan pilihan
cara pandang pendidikan di desa dimana mata pencaharian disini karena banyak
remaaja yang mengenyam pendidikan nya pemuda yang sekolah tinggi
sehingga lebih memilih pabrik.”
sampai universitas menjadi prestigebegitu
(wawancara dengan bapak
juga dengan orang tua nya. Bapak Ahmad
Nidhom, 20 maret 2019)
yang salah satu anak nya lulusan sarjana
Perubahan yang terjadi di Desa
dan menjadi tenaga ahli di perusahaan
Surodadi berdasarkan paparan di atas jika
menuturkan :
di analisa merujuk pada perubahan materiil
“Tujuan saya menyekolahkan anak saya
dan non materiil, dimana perubahan
sampai perguruan tinggi karena saya
ingin anak saya memiliki hidup yang materiil terjadi pada perubahan bentuk
layak karena bekerja di industri menjadi infrastruktur Desa Surodadi yang berupa
lebih baik karena mendapat upah yang ladang berubah menjadi pabrik dan banyak
pasti dan orang tua uga ikut bangga” bangunan baru yang sebelumnya tidak ada
(waawancara dengan Bapak seperti pasar modern, warung makan,
Ahmad, 17 maret 2019) bengkel, dan kos-kosan.
Perubahan gaya hidup ini menjadi Perubahan non materiil merujuk
trend di tengah masyarakat Desa Surodadi kepada perubahan diluar fisik seperti
dimana banyak anak yang bersekolah. kebudayaan masyarakat yang mengalami
Sekolah sudah menjadi simbol menuju pergeseran dari cara berpakaian yang
keberhasilan di masa depan. Para orang tua semula sekunder menjadi primer,
juga ikut memotivasi anak-anak nya untuk kebiasaan interaksi yang sudah mulai
10
Annisa Lutfiani/Solidarity
berubah karena kemajuan teknologi, pola karyawan PT.Cheil Jedang Feed Semarang
pikir mengenai keberlangsungan hidup diperlukan ijazah minimal SMA.
yang sudah berubah karena wawasan dan UCAPAN TERIMAKASIH
kemajuan pendidikan dan kebiasaan Ucapan terimakasih disampaikan
mengkonsumsi barang. kepada seluruh masyarakat Desa Surodadi
Perubahan yang terjadi di Desa ,Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang
Surodadi menjadi pilihan masyarakat yang telah membantu dan memberikan
dimana sebagian besar masyarakat informasi serta arahan kepada peneliti
menerima Industri dengan beberapa syarat sehingga peneliti mampu menyelesaikan
seerti pegawai yang harus dari warga desa penelitian mengenai perubahan gaya hidup
dan sebagainya. Asmililasi yang terjadi di masyarakat Desa Surodadi akibat adanya
Desa Surodadi terbilang cepat berdasarkan Industrialisasi.
paparan di atas insutri awal mulai masuk
pada era 1990-an dan hanya satu industri DAFTAR PUSTAKA
saja pada awalnya, namun sekarang
industri telah berkembang pesat di Desa Agustini dan Winarni. 2014.
“Industrialisasi di kabupaten
Surodadi dimana lebih dari 10 perusahaan pasuruan tahun 1992-2007 (a case
atau pabrik telah masuk ke Desa Surodadi study of pasuruan industrial estate
dan masyarkat sudah menganggap sebagai rembang)”. Publika Budaya Vol 2,
sesuatu yang lumrah ketika ada industri No 1 (2014): Maret page. 78-84
baru masuk ke Desa. Amalia danRachmawati. 2013.
PENUTUP “Pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi oleh tenaga kerja
Berdasarkan hasil penelitian dan
indonesia serta pengaruhnya
pembahasan yang telah diuraikan maka terhadap perubahan sosial budaya di
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kampung pandan dalam, ampang
Kondisi masyarakat Desa Surodadi jaya, malaysia”. Jurnal Bumi
mengalami perubahan baik dari segi Indonesia Volume 2, Nomor 1,
material maupun sosial Tahun 2013.
Lebih lanjut perubahan akibat Amstrong, Michael. 2010. Manajemen
Sumber Daya Manusia. PT
pembangunan PT. Cheil Jedang Feed
Elexmedia. Komputindo. Jakarta.
Semarang yang terjadi di Desa Surodadi Ayuningtyas dan Murdianto. 2017.
berupa perubahan Infrastruktur, mata “Dampak Industrialisasi Pedesaan
pencaharian dan prestise sosial masyarakat Terhadap Kesejahteraan
desa yang meliputi perubahan dalam Masyarakat Di Desa Ciherang
pembangunan bangunan usaha dan rumah, Pondok, Kecamatan Caringin,
perubahan profesi, dan perubahan dalam hal Kabupaten Bogor”. Jurnal Sains
Komunikasi dan Pengembangan
prestise sosial Masyarakat [JSKPM], Vol. 1 (2):
setelah adanya PT Cheil Jedang 143-156
Feed Semarang banyaknya toko-toko Bahiru dan Mengistu. 2018. “The
kebutuhan sandang dan pangan yang berdiri Challenges of Women Leaders of
yang berdampak pada peningkatan ekonomi Business Organizations in Addis
warga dan peluang untuk mencari pekerjaan Ababa, Ethiopia, in Balancing
Work-Family
jadi lebih luas. Pendidikan menjadi
Responsibilities”.Journal of
perharian penting karena untuk menjadi
11
Annisa Lutfiani/Solidarity
12
Annisa Lutfiani/Solidarity
13