Anda di halaman 1dari 13

Annisa Lutfiani/Solidarity

SOLIDARITY

SOLIDARITY
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity

DAMPAK PEMBANGUNAN INDUSTRI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL


EKONOMI MASYARAKAT DESA SURODADI KECAMATAN GRINGSING
KABUPATEN BATANG
Annisa Luthfiani, dan Kuncoro Bayu Prasetyo
Annisaluthfiani26101995@gmail.com , MrBayu@mail.unnes.ac.id  ,
Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa yang menarik di tengah
Diterima
pembangunan ekonomi yang cakupan nya sudah sampai Desa yang pada tahap
Disetujui
Dipublikasikan berikutnya pembangunan ini mengalami dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi
_______________ masyarakat yang terjadi di Desa Surodadi Kecamatan Batang. Tujuan dalam
Keywords: Contraints, penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasikan perubahan sosial yang terjadi akibat
exertion, Sparkol adanya pembangunan industrialisasi, (2) mengetahui akibat industrialisasi tersebut
Videoscribe
berdampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Surodadi
___________________
Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
(1) Pembangunan Industri berdampak pada perubahan sosial berupa struktur dan
kebiasaan masyarakat yang sebelum adanya industri dalma keseharian nya
masyarakat masih tradisional, (2) faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk
berubah adalah masuknya arus teknologi, dibangunya infrastruktur baru dan
masuknya para pendatang dari luar daerah, (3) Keberadaan Industri merubah
kehidupan sosial ekonomi dimana penghasilan yang mulai meningkat
mempengaruhi perubahan cara masyarakat untuk memanfaatkan barang dan jasa.

The background of this research is an interesting phenomenon in the middle


of economic development whose coverage had reached the village, which in the next
stage of this development experienced an impact on the socio-economic life of the
community, one of which occurred in Surodadi Village, Batang District. The
objectives of this study are: (1) to identify the social changes that occur due to
industrialization development, (2) to find out that the industrialization has an impact
on the socio-economic life of the people in Surodadi Village, Gringsing District,
Batang Regency. The results of this study indicate that: (1) Industrial development
has an impact on social change in the form of structures and habits of society which
before the existence of the industry in their daily life, society was still traditional, (2)
factors that influence society to change are the entry of technology, the construction
of new infrastructure and the entry of immigrants from outside the region, (3) The
existence of industry changes the socio-economic life where increasing income
affects changes in the way people use goods and services.
© 2020 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-7133
Gedung C6 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: unnessosant@gmail.com

1
PENDAHULUAN kebutuhan dasar nya (basic need
Industrialisasi adalah salah satu cara approaach). ,(BPS, 2019).
pemerintah untuk membangun masyarakat Analisa mengenai faktor-faktor apa
yang lebih maju melalui industrialisasi
saja yang menjadikan perkembangan
pemerintah mampu memperluas lapangan
pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak seimbang di provinsi
masyarakat. punjab Pakistan, dilakukan oleh Qasim dan
Desa Surodadi adalah salah satu Chaudhary (2015). Dalam penelitian
desa di Kecamatan Gringsing Kabupaten tersebut penentu perkembangan masyarakat
Batang yang sedang di bangun banyak dianalisa melalui HDI (Human
industri besar yang mengakibatkan adanya Development Index) dan NIHDI (Not
perubahan-perubahan didalam masyarakat. Income Human Development Index). HDI
Perubahan tersebut terjadi pada aspek (Human Development Index) adalah tingkat
kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi kesejahteeraan manusia dilihat secara
masyarakat sekitar. industrialisasi dapat individu seperti tingkat kesehatan,
menimbulkan perubahan-perubahan pada pendapatan dan tingkat pendidikan
pola perilaku sosial nilai-nilai sosial, seseorang sedangkan NIHDI (Not Income
norma-norma sosial di dalam masyarakat Human Development Index) adalah tingkat
setempat. Dimana datangnya industrialisasi pertumbuhan masyarakat secara
memungkinkan datangnya banyak imigran menyeluruh atau umum seperti
pencari kerja yang memiliki beragam pembangunan infratsruktur, remitasi
budaya yang kadang kala tidak sejalan (perputaran uang), kepadatan penduduk dan
dengan nilai-nilai sosial, norma-norma industrialisasi. Hasil kedua model
sosial, pola prilaku sosial, yang ada dalam menunjukkan bahwa infrastruktur sosial,
masyarakat setempat. industrialisasi,remitansi berdampak positif
Perubahan-perubahan dalam terhadap HDI dan NIHDI sementara
masyarakat Indonesia merupakan akibat kepadatan penduduk berdampak positif
dari adanya pembangunan yang terhadap HDI tetapi memiliki hubungan
dilaksanakan pemerintah bersama rakyat tidak signifikan dengan NIHDI.
Indonesia sendiri. Perhatian utama Nuridha (2012) dalam penelitian
pemerintah dalam pembangunan nasional nya menjelaskan bahwa masuknya
tertuju pada pembangunan pedesaan, konsepsi-konsepsi dan praktek-praktek
dengan menitik beratkan pada program industrialisasi pada masyarakat Desa
pembanguan untuk kemajuan pedesaan, Tegalrejo Kecamatan Ceper Kabupaten
karena sebagian besar penduduk masih Klaten menyebabkan nilai-nilai masyarakat
berpenghasilan rendah bahkan masih berada tradisional goncang, pecah dan rontok
dalam garis kemiskinan. Data BPS (badan secara berangsur-angsur. Hubungan sosial
pusat statistik) menunjukkan pada tahun atas dasar kekeluargaan, hubungan pribadi
2019 angka kemiskinan di Indonesia masih saling tatap muka dan mesra, harus
tinggi yaitu 25,14 Juta jiwa yang tersebar di disesuaikan untuk menyesuaikan diri
seluruh Indonesia, masyarakat yang dengan pola hidup berdasarkan nilai-nilai
tergolong miskin adalah masyarakat yag masyarakat modern. Batas-batas buruk baik
memiliki rentang upah antara Rp0- dalam masyarakat menjadi kabur, batas-
Rp400.00,00 atau tidak bisa memenuhi batas susila sedang bergeser. Hubungan
kekeluargaan yang tadinya amat erat,
Annisa Lutfiani/Solidarity

sekarang sudah mulai mendirikan cabang di Indonesia pada tahun


longgar.industrialisasi ternyata membawa 1988 yang beralamat di Jl. Raya Arjosari,
pergeseran di masyarakat terlebih kepada Sarirejo, Arjosari, Kec. Rejoso, Pasuruan,
nilai-nilai baru yang muncul dan menggeser Jawa Timur 67181 yang bergerak bidang
nilai-nilai yang lama. pakan dan nutrisi untuk hewan ternak. PT.
Menurut William F. Ogburn, dalam CheilJedang memiliki cabang di beberapa
perubahan sosial mencakup unsur-unsur wilayah Indonesia, salah satunya adalah PT.
kebudayaan baik yang bersifat materiil CheilJedang Semarang Feed yang
maupun yang immaterial dengan beralamat di Jl. Semarang - Pekalongan No.
menekankan pengaruh yang besar dari KM 49, Dusun Ringinsaro, Desa Surodadi,
unsur-unsur kebudayaan yang materiil Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang,
terhadap unsur-unsur materiil, Kebudayaan Jawa tengah, 51281. PT. CheilJedang
materiil adalah sumber utama kemajuan. Semarang didirikan pada 20 Desember
(Lauer ,2001:62) 2016. Sebelah utara lokasi PT. Cheil Jedang
METODE PENELITAN dibatasi oleh laut jawa , sebelah barat dan
Metode penelitian yang digunakan timur di batasi oleh hutan dan sebelah
adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi selatan dibatasi oleh jalan raya pantura
penelitian di Desa Surodadi, Kecamatan anyer – panarukan. Berikutnya peneliti
Gringsing Kabupaten Batang. Informan memilih Desa Surodadi sebagai fokus
utama adalah Kepala Desa , Kepala Dusun, penelitian karena banyak masyarakat lokal
para pendatang dan Masyarakat Desa maupun pendatang yang mengalami
Surodadi sedangkan informan pendukung perubahan akibat industrialisasi berdomisili
adalah Kepala Desa terdahulu, Pemilik di Desa tersebut.
perusahaan dan beberapa Masyarakat Desa
Surodadi.Teknik pengumpulan data dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Keabsahan data dengan teknik triangulasi
data. Teknik analisis data meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Gambar.1 PT. Cheil jedang feed semarang
tampak dari depan
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Sumber : Dokumentasi pribadi, tanggal 5
PT. Cheiljedang adalah salah satu Maret 2020
anak perusahaan Multi-nasional CJ 1. Gambaran Geografis Desa Surodadi
Corporation yang sudah didirikan sejak 1 Desa Surodadi memiliki luas 410,
Agustus 1953 dan berkantor pusat di korea Ha yang terbagi dalam 20 Ha tanah sawah,
selatan yang awalnya bergerak pada 120 Ha tanah hutan negara, 60 Ha tanah
produksi gula. CJ Corporation memiliki hutan warga 60 Ha tanah industri. Dan
bisnis di beberapa bidang, yakni makanan, pemukiman dan pekarangan 100 Ha.
bahan makanan, farmasi, bioteknologi, No Pemakaian lahan Luas
media, hiburan, belanja, dan logistik. CJ 1. Tanah Sawah padi 60 Ha
Corporation awalnya merupakan unit usaha 2. Tanah Ladang Jagung 60 Ha
3. Tanah Hutan negara 120 Ha
Samsung hingga kemudian dipisah pada
4. Tanah Industri 70 Ha
dekade 1990-an. PT. CheilJedang

3
Annisa Lutfiani/Solidarity

5. Bangunan dan 100 Ha (sumber : Data pemeluk Agama Desa


Pekarangan Surodadi tahun 2020)
(sumber :data geografis desa Surodadi
tahun 2019) Pendidikan adalah salah satu kebutuhan
2. Gambaran Sosial Ekonomi yang penting bagi masyarakat, namun
Masyarakat Desa Surodadi di Desa Surodadi pendidikan masih
Jumlah penduduk Desa Surodadi belum menjadi prioritas kebutuhan bagi
mencapai 2764 jiwa pada tahun 2019 penduduknya. Sebagian besar
terdiri dari 1.370 laki laki dan 1394 masyarakat hanya lulusan SD dan SMP,
perempuan yang sebagian besar adalah sedangkan penduduk yang berhasil
bekerja sebagai wirausahan dan bertani. mengenyam pendidikan tinggi hanya
Tabel diatas menunjukkan pembagian berjumlah puluhan saja. Perkembangan
lahan yang sebagan besar masih diselimuti zaman yang semakin maju mendorong
lahan hijau yang menjadikan hasil alam masyarakat Desa Surodadi sekarang
adalah sebagai sumber utama. Dengan luas sudah mulai menyekolahkan anak-anak
lahan yang sedemikian menjadikan mereka ke jenjang SMA bahkan ke
masyarakat Desa Surodadi memilih lahan perguruan tinggi walaupun jarak yang
sebagai pengghasilan utama sebelum harus ditempuh jauh. Brikut data
adanya industrialisasi. Berikut data mata pedidikan masyarakat Desa Surodadi,
pencaharian masyarakat Desa Surodadi; Kecamatan Gringsing,Kabupaten
No Mata Pencaharian Jumlah Malang ;
1. Petani 291 No Tingkat pendidikan Jumlah
1. <SD 273
2. Pedagang 598 2. SD 1884
3. Karyawan Pabrik 303 3. SMP 400
4. Wirausaha barang dan 1572 4. SMA 150
jasa 5. Perguruan Tinggi 57
(sumber : data rncian mata pencaharian (sumber data tingkat pendidikan
desa surodadi tahun 2020) masyarakat Desa Surodadi tahun 2020)
Dari segi panganut agama, 3. Kondisi masyarakat Desa Surodadi
masyarakat Desa Surodadi 99 % sebelum adanya PT. Cheil Jedang
mememluk agama Islam. Dari jumlah Feed Semarang
warga 2764 jiwa hanya saru keluarga Kondisi masyarakat Desa Surodadi
yang memeluk agama non-islam itupun sebelum industrialisasi menggambarkan
dengan status sebagai warga pendatang masyarakat yang masih tradisional dan
yang berdomisili di Desa Surodadi memiliki kelas ekonomi menengah
karena kepentingan pekerjaan. kebawah. Hal ini dibuktikan dengan
Berikut detail keadaan sosial- ekonomi spesialisasi pekerjaan dan kebutuhan
masyarkat Desa Surodadi : keseharian yang belum kompleks. Tolak
No Agama Jumlah ukur lainnya adalah masih sedikitnya
1. Islam 2759 kepemilikan kendaraan bermotor. Hasil
2. Kristen 5 hutan dan sawah merupakan sumber
3. Katolik 0 kehidupan baik secara ekonomi maupun
4. Budha 0
sosial dimana pondasi mata pencaharian
5. Hindu 0
utama dan menjadi tempat masyarakat
6. Kong-hu-chu 0
berinteraksi. Berikut merupakan hasil

4
Annisa Lutfiani/Solidarity

wawancara dengan salah satu warga banyak pabrik pengolahan yang sudah
mengenai rutinitas masyarakat Desa berdiri seperti PT. Bhumi Pala Persada
Surodadi yang sudah berdiri sejak tahun 1992 yang
“.. Kulo kalihan tiyang niki nggih bergerak di bidang pengolahan kayu.
ngoten saben dinane.. ten ngalas Perubahan masyarakat Desa Surodadi
kadang nggeh ten sabin , pengajian paska PT. Cheil Jedang Feed Semarang
ngurus anak, mboten wonten liyane,
1. Perubahan infrastruktur
mung sak niki wonten pabrik tiyang
katah sing kerja mboten ten sawah Desa Surodadi mengalami
maleh ” perubahan seiring dengan adanya
(Hasil wawancara dengan Ibu Industrialisasi. Infrastruktur yang sudah
Sakatiyah , 1 Maret 2019) sangat modern seperti jalan raya yang
sudah teraspal dan banyak pabrik juga
mempengaruhi keberadaan toko-toko
modern yang ada di desa. Masyarakat
Desa pun mengalami perubahan dari
berbagai aspek .Hal ini sesuai dengan
Gambar jalan Desa sebelum Industrialisasi penuturan yangdikatakan oleh Bapak
(Sumber : Dokumentasi pribadi, tanggal 12 Tunari
Maret 2020) “Dulu akses jalannya sepi jadi kampung
Gambaran proses Industrialisasi yang ini hanya sebagai lewatan saja. pada
terjadi Di Desa Surodadi. zaman dahulu hubungan dari
Era industrialisasi di Desa Surodadi desakedesa itu lintasannya hutan sungai
dimulai pada tahun 1992 dimana jalan darat itu masih kebun warga.
perusahaan pengolah kayu pertama warganya juga masih dikit karena tidak
dibangun yaitu PT. Bina Lestari (sekarag ada hubungan sama orang luar.
Jadi,yang nikah juga sama orang-orang
berganti nama menjadi PT Bhumi Pala
kampung ini”.
Persada). Pembangunan sebuah industri (wawancara dengan Bapak Tunari, 6
yang semakin tinggi akan berpengaruh Maret 2019)
pada meningkatnya kebutuhan baik dari Keberadaan PT. Cheil jedang Feed
segi material maupun non material. Seamrang di Desa Surodadi sangat
Kebutuhan material seperti alat dan bahan membawa dampak positif bagi
menjadi bagian pokok dampak dari Pendidikan khususnya sarana
pembangunan industri di sebuah daerah. pendidikan desa. Hal ini dibuktikan
Meningkatnya kebutuhan non material dengan setelah adanya perusahaan
adalah beralihnya fungsi lahan produktif banyak sarana pendidikan yang dulunya
menjadi lahan industri untuk pemenuhan hanya sekolah SD sekarang sudah ada
kebutuhan pokok daerah yang menjadi PAUD,TK, SD/sederajat, dan
dalih bahwa pemanfaatan lahan adalah SMP/sederajat. Hal ini menunjukkan
sebuah pembenaran. Letak geografis yang bahwa keberadaan perusahaan tersebut
strategis menarik minat beberapa membuat banyak penduduk yang
peusahaan untuk menanamkan tertarik untuk bertempat tinggal di Desa
investasinya. Sebelum adanya PT Cheil Surodadi.Dengan demikian pemerintah
Jedang feed Semarang Desa Surodadi mendirikan sarana pendidikan karena
sudah mengalami Industrialisasi dimana semakin banyaknyapenduduk di desa

5
Annisa Lutfiani/Solidarity

tersebut yang membutuhkan


pendidikan.

Gambar 3. Bentuk warung bagian


dalam di desa Surodadi
(Sumber : Dokumentasi pribadi,
Gambar 2 tanggal 5 Maret 2020)
(Gambar 2 . SD N 1 Surodadi) Situasidi Desa Surodadi setelahadanya
(Sumber : Dokumentasi pribadi, indusri kegiatan penduduk menjadi
tanggal 8 Maret 2020) beragam. Dilihat dari rombongan para
Keberadaan industri membawa pekerjamenuju ke pabrik menggunakan
perubahan lingkungan fisik di Desa kendaraan motor dan ada juga yang
Surodadi. Hal ini dibuktikan dengan jalan kaki bersama teman-temannya
banyaknya sarana publik, seperti yang kebetulan tempat tinggalnya tidak
pembangunan infrastruktur jalan yang baik jauh daripabrik. Selama jam kerja truk
maka penduduk lebih mudah untuk dengan beban penuh, keluar masuk
bersosialisasi terhadap penduduk yang lain pabrik. Tidakhanya kendaraan pabrik
terutama dengan jarak yang jauh. Seperti yang melintas di jalan utama Desa
yang dikatakan oleh Bapak Mujiono : Suroadadi melainkan kendaraan roda
“Waktu belum ada jalan aspal, akses dua, dan kendaraan pribadi yang keluar
menuju rumah yang berada di ujung masuk dari jalan utama Desa Surodadi.
desa masih sulit. Jalanan berupa batu
yang ditata. Program pembuatan jalan
dari pemerintah tidak merata sampai ke
ujung-ujung. Dengar-dengar pabrik
memberikan bantuan berupa ngaspal (Gambar 4 . Suasana Karyawan pabrik
jalan. Makanya jalan aspal sampai ke di warung ketika jam istirahat kerja)
ujung-ujung desa.”
(Sumber : Dokumentasi pribadi, tanggal
(wawancara dengan Bapak Mujiono, 4
15 Maret 2020)
Maret 2019)
Dengan masuknya industri di Desa
Desa Surodadi mengalami perubahan
Surodadi, warga desa juga
baik dari lingkungan fisik dan non fisik.
memanfaatkan peluang usaha di bidang
Kegiatan penduduk di Desa Surodadi sangat
jasa. Beberapa warga yang memilliki
beragam.Salah satu usaha yang ada yaitu
keahlian pindah dari petani menjadi
Usaha warung Mak Sri berada tidak jauh
pengusaha. Ada yang buka usaha
dengan PT. Cheil Jedang feed Semarang
cucian motor, bengkel, kos-kosan,
hanya berjarak sekitar 100 meter dan
laundri, dan servis elektronik.
disekitarnyaada usaha lain seperti usaha
toko kelontong konter HP, bengkel motor,
dan warung kopi.Warung ini buka pukul
06.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB dan
ada yang buka lebih dari pukul 22.00 WIB.
Bentuk usaha warga desa surodadi 1

6
Annisa Lutfiani/Solidarity

Gambar 5. Bentuk usaha warga desa biasanya habis terpakai untuk memenuhi
surodadi kebutuhan pokok saja. Dengan demikian
(Sumber : Dokumentasi pribadi, dapat dikatakan taraf kehidupan
tanggal 5 Maret 2020). merekahanya terbatas pada tingkat untuk
2. Perubahan pada sumber mata mempertahankan kelangsungan hidup.
pencaharian warga Pendapatan yang diperoleh dari hasil
Mata pencaharian penduduk desa yang bertani masih tergolong rendah.
pada awalnya bekerja di sektor pertanian Penghasilan yang mereka peroleh tidak
berubah menjadi sektor non pertanian. dapat di pastikan atau dihitung setiap
Menurunnya sektor pertanian dan bulannya. Karena bekerja dari bertani itu,
meningkatnya peranan sektor non- biasanya setahun dua kali panen. Jumlah
pertanian yangterjadi sejalan dengan penghasilan yang mereka peroleh dari
perkembangan industri, akan panen tersebut, tergantung dari luas lahan.
menyebabkan perubahan atauperalihan Mata pencaharian menjadi pusat
tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor perekonomian setiap kepala
nonpertanian, yang ditandai dengan keluarga,semakin banyak mata
perubahan proporsi jumlah tenaga kerja pencaharian yang dimiliki maka akan
yang bekerja di sektor pertanian dan non- semakin membantu setiap kepala keluarga
pertanian serta berkurangnya curahan dalam menghidupi anak dan istrinya
waktu (jam kerja) tenaga kerja di sektor Keberadaan industri di Desa Surodadi
pertanian. perekonomian masyarakat menjadi
Menyempitnya lahan pertanian untuk lebihbaik dari keadaan sebelumnya.
kepentingan pembangunan, menyebabkan Seiring berjalannya waktu masyarakat
penduduk yang bermata pencaharian banyak yang tertarik membuka usaha.
sebagai petanimengalihkan kegiatannya Kondisi demikian tercemin dalam
dari sektor pertanian ke sektor kehidupan masyarakatnyadan mata
nonpertanian, hal ini dilakukan untuk pencarian penduduknya yang kian
mempertahankan hidupnya. Banyak beragam. Hal ini, dapat dilihat dengan
petani yang beralih profesi menjadi buruh adanya perubahan kondisi masyarakat
pabrik. Seperti yang dituturkan oleh Bapak sebagian besar dari mereka, tidak hanya
Arifin, selaku perangkat desa: bekerja sebagai petani melainkan mereka
“Banyak warga yang sekarang bekerja dapat bekerja di industri di Desa Surodadi.
menjadi buruh pabrik. Karena kerja di Salah satu warga yaitu bapak
pabrik gajinya lumayan dan tetap. Samsudin yang dahulunya berprofesi
Lagipula kalau tidak kerja di pabrik
sebagai petani. Setelah pabrik membuka
mau kerja apa? kebon dan sawah sudah
jadi pabrik semua.” lowongan pekerjaan, dia melamar
(wawancara dengan Bapak Solikhin, 9 pekerjaan mencoba peruntungan dan ia
maret 2019) diterima di industri tersebut sebagai
Sebelum masuknya industrialisasi karyawan di bagian mekanik. Dari
para kepala keluarga di Desa Surodadi pengahasilan sebagai karyawan. Mereka
mayoritas bekerja sebagai petani dan dapat memenuhi kebutuhan primer dan
hanya berpusat pada satu mata pencaharian sekunder. Seperti wawancara dengan
saja. Penghasilan yang mereka peroleh, Bapak Dimyati sebagai keamanan di
pabrik CJFS. sebagai berikut:

7
Annisa Lutfiani/Solidarity

“sebelum saya bekerja di pabrik kebutuhan para karyawan. Peluang kerja


sebagai satpam. Sayabekerja sebagai dan peluang ekonomi timbul karena
petani yang mana saya rasakan keberadaan industri sebagai perangsang
terkadang penghasilannya untuk
kuat bagi masyarakat sekitanya. Hal inilah
keluarga kurang ditambah badan capek
sekali. Setelah ada peluanglowongan yang mendorong masyarakat Desa
kerja di pabrik saya mencoba melamar Surodadi dalam membaca peluang yang
dan hasilnya saya diterima.Penghasilan ada untuk membuka suatu usaha dalam
yang saya rasakan dalam peningkatan menambahkan perekonomiannya disekitar
perekonomian yang cukupmeningkat Kawasan industrialisasi yang mereka
dan saya bisa menyekolahkan anak ungkapkan dalam wawancara sebagai
selain itu bisa di tabung.”
berikut:
(wawancara dengan Bapak Dimyati, 7
“Industri memberikan perubahan
maret 2019)
terhadap warga sekitar terutama di
Sementara itu seorang kayaryawati bidang ekonomi yang memberikan
yang bernama Muamanah bekerja di mata pencaharian baru ”
pabrik BB. Sebelumnya bekerja menjadi (wawancara dengan Kepala Desa,
ART pocokan (panggilan). Berikut kutipan Bapak Muhlisin, 14 maret 2019)
wawancara nya : 3. Perubahan pada gaya hidup
“Pas ada panggilan buat bantu-bantu, Dampak industrialisasi menjadi kan
sehari saya digaji Rp 60.000,-. biasanya masyarakat Desa Surodadi mengalami
disuruh bersih-bersih rumah sama cuci- perubahan gaya hidup yang cepat,
setrika. Tidak setiap hari saya bekerja.
berkembangnya Industri yang masif
kadang seminggu empat kali, kadang
juga hanya sekali. tidak pasti.” membawa berbagai komponen yang
(Wawancara dengan Muamanah, 7 masuk ke desa baik komponen yang
maret 2019) materiil dan komponen yang non-materiil.
Pengembangan industri besar di Komponen materil berupa infrastruktur
pedesaan pada umumnya dilakukan yang di bangun di desa karena
denganmaksud untuk mendapatkan tenaga berkembangnya industrialsasi. Sedangkan
kerja yang melimpah sehingga dengan non materiil adalah peendatang yang
demikiankondisi kesejahteraan menjadi membawa keberagaman kebudayaan yang
prioritas dalam manajememen industri. menyatu dengan kehidupan masyarakat
Peluang kerjayang ada tidak hanya untuk Desa Surodadi.
masyarakat setempat saja melainkan Infratstuktur yang merubah kebiasaan
masyarakat dari luardesapun memilki masyarakat berkaitan dengan cara jual beli
peluang untuk bekerja karena tidak semua barang yang sebelumnya tidak ada di desa,
masyarakat yang beradadi kawasan seperti toko swalayan modern dimana
tersebut bisa bekerja di pabrik. Masyarkat bentuk bangunan dan cara jual beli yang
yang berada di Kawasan industri tidak baru. Lebih dari itu barang yang di jual
hanya bekerja sebagai karyawan. belikan termasuk barang yang baru bagi
Melainkan, mereka yang tidak bekerja masyarakat. Dengan adanya bentuk
dapat membuka usaha di sekitar lokasi infrastruktur baru tersebut merubah
industry. Terlihat adanya beberapausaha perlahan bagaimana masyarakat Desa
yang dikelola masyarakat, yang tumbuh Surodadi mengkonsumsi barang. Hal ini
dan berkembang untuk memenuhi dapat dibuktikan dengan wawancara

8
Annisa Lutfiani/Solidarity

dengan salah satu warga yang bernama bidang fashion sebagai kebutuhan yang
datin. harus di penuhi, lebih dari itu kepemilikan
“kehidupan sebelum industrialisasi sepeda motor dan mobil menjadi simbol
sangat berbeda dengan adanya gaya hidup yang baru. Hal ini dapat di
industrialisasi dimana masyarakat buktikan dengan gambar berikut dimana
sudah terpengaruh oleh kehidupan yang
peningkatan kepemilikikan kendaraan
modern, semasa kecil saya masyarakat
masih sering pergi ke pasar untuk meningkkat dari tahun ke tahun. Hal ini
memenuhi kebutuhan nya sedangkan dapat dibuktikan adanya waancara dengan
sekarang masyarkat sekarang sudah bapak mukhlisin sebagai tokoh
perg ke swalayan modern seperti masyaarakat. Berikut kutipan wawancara
indomaret untuk memenuhi kebutuhan nya:
nya “setiap tahun kepemilikan kndaraann
(wawancara dengan Datin, 20 maret transportasi selalu meningkat baik
2020) motor maupun mobil, lebih dari tu
Komponen immateriil yang motor dan mobil semakin kesini
mempengaruhi perubahan gaya hidup menjadi kebutuhan utama”
masyarakat Desa Surodadi yaitu para (wawancara dengan bapak mukhlisin, 5
pendatang dengan kebudayaan yang merke Agustus 2020)
bawa ke Masyarakat Desa Surodadi, para Wawancara dengan bapak budi
pendatang ini umumnya adalah para memperkuat data di atas sebagai bentuk
pencari kerja dari kota lain yang sudah perubahan gaya hidup masyarakat Desa
memiliki kehidupan modern yang sudah Surodadi.
memanfaatkan teknologi handphone “masyarakat sudah jarang yang
sebagai kebutuhan primer dan pola hidup menggunakan sepeda ontel untuk
berkativitas, sekarang minimal
yang berbeda dari kebiasaan masyarakat
menggunakan sepeda motor sebagai
yang masih tradisional. Hal ini dapat alat transsportasi utama, lebih dari itu
dibuktikan dengan wawancar dengan penghasilan dari bekerja industri yang
bapak abidin. banyak mendorong masyarkat untuk
“banyak anak muda Desa sudah membeli mobil sebagai alat trasnportasi
mengalami pergeseran pergaulan baru, yang menurut pandangan saya
dimana pada masa kecil saya dulu mobil tersebut sering berada di garasi
sawah adalah tempat berkumpulnya dari pada di gunakan setiap hari nya”
remaja desa untuk bermain dan (wawancara dengan Budi, 20 Maret
benrcengkarama , sekarang semenjak 2020)
adanya teknologi handphone yang
masuk kedesa para remaja beralih ke
cafe sebagai tempat berkumpul.”
(Wawancara dengan Abidin, 22 Maret
2020)
Perubahan yang terjadi berikutnya
adalah bagaimana masyarkat
Gambar 6. Salah satu mobil milik warga
mengkategorikan kebutuhan dari yang
(Sumber : Dokumentasi pribadi, tanggal
semula bahan pokok saja yang menjadi
15 Maret 2020)
pemenuhan mengalami perubahan dimana
Dari wawancara di atas dapat
masyarakat sudah mulai memperhatikan
disimpulkan bahwa masyarakat Desa

9
Annisa Lutfiani/Solidarity

Surodadi mengalami perubahan gaya bersekolah tinggi. Lebih dari itu pekerjaan
hidup konsumerisme dan hedonisme. juga mengalami pergeseran dimana
Konsumerisme dalam kehidupan sehari pekerjaan yang bagus adalah pekerjaan
hari masyarakat Desa Surodadi dalam yang ada di industri. Akibat nya pada era
bentuk pembelian barang yang non pokok paska indutri pekerjaan yang berhubungan
seperti belanja di swalayan modern yang dengan ladang mulai berkurang karena
hargan nya lebih mahal dari pada pasar banyak pemuda yang bersekolah dan yang
tradisional dan hedonisme yang terjadi mengarap ladang hanya para orang tua
pada masyarakat Desa Surodadi terjadai yang sudah sejak dulu bertani dan tidak
pada kepemilikan barang yang manfaatnya memiliki keahlian yang di butuhkan oleh
tidak begitu vital untuk sehari- hari akan perusahaan. Wawancara dengan bapak
tetapi kepemilikan barang yang di beli Nidhom salah satu petani senior berikut
tersebut sebagai simbol gaya hidup yang membuktikan banyaknya pemuda yang
menjadi simbol kesuksesan warga Desa lebih memilih menjadi pekerja pabrik dari
Surodadi. pada di ladang.
Perubahan yang terjadi pada warga “saya sekarang menggarap lahan
Desa Surodadi adalah cara pandang sendiri sekarang, anak saya sudah
mengnai pendidikan dimana pada era beerja di pabrik sedangkan saya tidak
bisa melarang nya karena itu sudah
sekarang banyak warga yang
pilihan hidupnya. Tidak di pungkiri
menyekolahkan anaknya sampai tingkat bayaran disana lebih banyak dan pasti
universtas dengan jurusan yang di sedangkan di lahan masih ada
butuhkan oleh perusahaan yang beridiri di kemungkinan gagal panen, terlebih
Desa Surodadi. Hal ini menjadi perubahan pekerjaan di ladang sudah bukan pilihan
cara pandang pendidikan di desa dimana mata pencaharian disini karena banyak
remaaja yang mengenyam pendidikan nya pemuda yang sekolah tinggi
sehingga lebih memilih pabrik.”
sampai universitas menjadi prestigebegitu
(wawancara dengan bapak
juga dengan orang tua nya. Bapak Ahmad
Nidhom, 20 maret 2019)
yang salah satu anak nya lulusan sarjana
Perubahan yang terjadi di Desa
dan menjadi tenaga ahli di perusahaan
Surodadi berdasarkan paparan di atas jika
menuturkan :
di analisa merujuk pada perubahan materiil
“Tujuan saya menyekolahkan anak saya
dan non materiil, dimana perubahan
sampai perguruan tinggi karena saya
ingin anak saya memiliki hidup yang materiil terjadi pada perubahan bentuk
layak karena bekerja di industri menjadi infrastruktur Desa Surodadi yang berupa
lebih baik karena mendapat upah yang ladang berubah menjadi pabrik dan banyak
pasti dan orang tua uga ikut bangga” bangunan baru yang sebelumnya tidak ada
(waawancara dengan Bapak seperti pasar modern, warung makan,
Ahmad, 17 maret 2019) bengkel, dan kos-kosan.
Perubahan gaya hidup ini menjadi Perubahan non materiil merujuk
trend di tengah masyarakat Desa Surodadi kepada perubahan diluar fisik seperti
dimana banyak anak yang bersekolah. kebudayaan masyarakat yang mengalami
Sekolah sudah menjadi simbol menuju pergeseran dari cara berpakaian yang
keberhasilan di masa depan. Para orang tua semula sekunder menjadi primer,
juga ikut memotivasi anak-anak nya untuk kebiasaan interaksi yang sudah mulai

10
Annisa Lutfiani/Solidarity

berubah karena kemajuan teknologi, pola karyawan PT.Cheil Jedang Feed Semarang
pikir mengenai keberlangsungan hidup diperlukan ijazah minimal SMA.
yang sudah berubah karena wawasan dan UCAPAN TERIMAKASIH
kemajuan pendidikan dan kebiasaan Ucapan terimakasih disampaikan
mengkonsumsi barang. kepada seluruh masyarakat Desa Surodadi
Perubahan yang terjadi di Desa ,Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang
Surodadi menjadi pilihan masyarakat yang telah membantu dan memberikan
dimana sebagian besar masyarakat informasi serta arahan kepada peneliti
menerima Industri dengan beberapa syarat sehingga peneliti mampu menyelesaikan
seerti pegawai yang harus dari warga desa penelitian mengenai perubahan gaya hidup
dan sebagainya. Asmililasi yang terjadi di masyarakat Desa Surodadi akibat adanya
Desa Surodadi terbilang cepat berdasarkan Industrialisasi.
paparan di atas insutri awal mulai masuk
pada era 1990-an dan hanya satu industri DAFTAR PUSTAKA
saja pada awalnya, namun sekarang
industri telah berkembang pesat di Desa Agustini dan Winarni. 2014.
“Industrialisasi di kabupaten
Surodadi dimana lebih dari 10 perusahaan pasuruan tahun 1992-2007 (a case
atau pabrik telah masuk ke Desa Surodadi study of pasuruan industrial estate
dan masyarkat sudah menganggap sebagai rembang)”. Publika Budaya Vol 2,
sesuatu yang lumrah ketika ada industri No 1 (2014): Maret page. 78-84
baru masuk ke Desa. Amalia danRachmawati. 2013.
PENUTUP “Pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi oleh tenaga kerja
Berdasarkan hasil penelitian dan
indonesia serta pengaruhnya
pembahasan yang telah diuraikan maka terhadap perubahan sosial budaya di
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kampung pandan dalam, ampang
Kondisi masyarakat Desa Surodadi jaya, malaysia”. Jurnal Bumi
mengalami perubahan baik dari segi Indonesia Volume 2, Nomor 1,
material maupun sosial Tahun 2013.
Lebih lanjut perubahan akibat Amstrong, Michael. 2010. Manajemen
Sumber Daya Manusia. PT
pembangunan PT. Cheil Jedang Feed
Elexmedia. Komputindo. Jakarta.
Semarang yang terjadi di Desa Surodadi Ayuningtyas dan Murdianto. 2017.
berupa perubahan Infrastruktur, mata “Dampak Industrialisasi Pedesaan
pencaharian dan prestise sosial masyarakat Terhadap Kesejahteraan
desa yang meliputi perubahan dalam Masyarakat Di Desa Ciherang
pembangunan bangunan usaha dan rumah, Pondok, Kecamatan Caringin,
perubahan profesi, dan perubahan dalam hal Kabupaten Bogor”. Jurnal Sains
Komunikasi dan Pengembangan
prestise sosial Masyarakat [JSKPM], Vol. 1 (2):
setelah adanya PT Cheil Jedang 143-156
Feed Semarang banyaknya toko-toko Bahiru dan Mengistu. 2018. “The
kebutuhan sandang dan pangan yang berdiri Challenges of Women Leaders of
yang berdampak pada peningkatan ekonomi Business Organizations in Addis
warga dan peluang untuk mencari pekerjaan Ababa, Ethiopia, in Balancing
Work-Family
jadi lebih luas. Pendidikan menjadi
Responsibilities”.Journal of
perharian penting karena untuk menjadi

11
Annisa Lutfiani/Solidarity

International Women's Studies; Ibrahim, Idi Subandy (ed)1997. Lifestyle


Bridgewater Vol. 19, Iss. 2, (Jan Ecstasy: Kebudayaan Pop dalam
2018): 140-158. Masyarakat Komoditas
BPS.2019:Profil Kemiskinan di Indonesia Indonesia.Yogyakarta: Jalasutra
Maret 2019 No. 56/07/Th. XXII. Ica Wulansari.2017. “Indonesia`s Palm Oil
Cantagnier dan Castelli. 2016. “A Modern Industrialization: The Resistance of
Peace? Schumpeter, the Decline of Tanjung Pusaka Villagers,Central
Conflict, and the Investment–War Kalimantan Against Palm Oil
Trade-Off”. Political Research Industry”Sodality: Jurnal Sosiologi
Quarterly 2016, Vol. 69(4) 852– Pedesaan | April 2017, hal 9-16
864 Irdianingsih dkk. 2013. “Revitalisasi sistem
Chaney, D. 2004. Life Style, Sebuah penyuluhan pertanian dalam
Pengantar perspektif membangun
Komprehensif.Yogyakarta:JALA. industrialisasi pertanian pedesaan”.
SUTTRA. Forum Penelitian Agro
Ciafone, Amanda. 2018. “Selling Local Ekonomi.Volume 31 no.2,
Modernization through the Global Desember 2013 : 89-110
Corporation: Coca-Cola Bottling in Jucu, Ioan Sebastian.2016“From State-
Colombia, 1927-1944”. Historia y Socialist Ambitions of Romanian
Sociedad; Medellin Iss. 34, (Jan- Rural Indutrialisation to Post
Jun 2018): 41-75. Socialist Rural Deindutrialisation:
Douglas J Goodman and George Ritzer. Two Case Studies From Romania”.
2012.Teori Sosiologi Dari Teori Eastern European Countryside;
Sosiologi. Klasik Sampai Torun Vol. 22, Iss. 1, (2016): 165-
Perkembangan Mutakhir Teori 195.
Sosial Postmodern.Jakarta: Koentjaraningrat, 2002. Pengantar Ilmu
Kencana. Antropologi. Jakarta : Halaman
Foster dan Clark. 2018. “Women, Nature, 203.
and Capital in the Industrial Mahdavi dan Azizmohammadlou. 2013.
Revolution”.Monthly Review; New “The effects of industrializationon
York Vol. 69, Iss. 8, (Jan 2018): 1- social capital: the case of Iran”.
24 International Journal of Social
Gandhi, dkk. 2015. “Mining Economics, Vol. 40 No. 9, 2013 pp.
Industrialization and 777-796
Deagrarianization in Rural Mirajiani, dkk. 2014. “Transformasi
Community (A case Study of Pranata Patronase Masyarakat
Community Embalut and Nelayan: Dari Ekonomi Moralitas
Bangunrejo, Tenggarong Seberang Menuju Ekonomi Pasar”. Jurnal
District, Kutai Kartanegara Komunitas. Vol.6 No. 1, 2014, 133-
Regency, East Kalimantan)”. 134.
Sodality : Jurnal Sosiologi Moleong, Lexy J.2006. Metodologi
Pedesaan | April 2015, hlm : 50-62 Penelitian Kualitatif .Bandung: PT
Haghigat, Elhum. 2014. “Establishing the Remaja Rosdakarya.
connection between demographic Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk
and economic factors, and gender SMA/MA Kelas X. Kelompok
status in the Middle East”. The Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.
International Journal of Sociology Jakarta : Erlangga. Hal : 25-26.
and Social Policy; Bingley Vol. 34, Nugraheni, P. N. A. 2003. Perbedaan
Iss. 7/8, (2014): 455-484. Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis

12
Annisa Lutfiani/Solidarity

Nuridha, Sigit Dwi. 2012. “Pengaruh United States, 1870–2010”.


industrialisasi terhadap pergeseran Demographic Research: Volume
nilai sosial pada masyarakat desa 35, Article 6.
tegalrejo kecamatan ceper Sugiono.2008. Metode Penelitian
kabupaten klaten tahun 2012”. Kuantitatif Kualitatif dan
Educitizen, Vol. 1 No. 1 Juni 2013. R&D.Bandung: Alfabeta.
Pada Remaja Ditinjau dari Wardhani,Indah.2017. “Extractive
Lokasi Tempat Tinggal. Industry, Policy Innovations, and
TidakDiterbitkan. Surakarta: Civil Society Movement in
Fakultas Psikologi UMS. Southeast Asia: An
Qasim dan Chaudhary. 2015. Introduction”Surya.Sodality: Jurnal
“Determinants of Human Sosiologi Pedesaan | April 2017, hal
Development Disparities: A Cross 9-16
District Analysis of Punjab, Widya, Esih. 2014. “Perubahan Sosial
Pakistan”. Pakistan Development Budaya Masyarakat di Desa Wisata
Review; Islamabad Vol. 54, Iss. 4, Karangbanjar Kabupaten
(2015): 427-446. Purbalingga”. Solidarity. Vol. 3,
Republik Indonesia. 1999. Undang- No.1, 2014, 61.
Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Yakob dan Nurlianti. 2013.“The Process
Pemerintahan Daerah. Lembaran And Effects Of Demographic
Negara RI Tahun 1999, No. 60. Transition In Penang, Malaysia”.
Sekretariat Negara. Jakarta. Kajian Malaysia, Vol. 31, No.2,
Roy Anggriawan Pratama, Arief 2013, 37–64
Rosyidie.2015“Social Impacts Of
Tourism Industry Caused By
Agricultural Land Use Change In
Tourism Infrastructure
Development In Ubud Region,
Gianyar Regency, Province Of Bali,
Indonesia”ASEAN Journal on
Hospitality and Tourism, Vol 15,
pp. 36-47
Salah, Mohammad. 2015. “The Reluctant
Transformation: State
Industrialization, Religion, and
Human Capital in Nineteenth-
Century Egypt”. The Journal of
Economic History, vol 75, no 1.
Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial:
Sketsa Teori dan Refleksi
Metodologi Kasus Indonesia.
Yogyakarta. Tiara Wacana Yogya.
Soekanto, Soerjono.2013.Sosiologi Suatu
Pengantar, (Jakarta :PT
RajaGrafindo Persada)
Stanfors dan Goldscheider. 2017. “The
forest and the trees:
Industrialization, demographic
change, and the ongoing gender
revolution in Sweden and the

13

Anda mungkin juga menyukai