Anda di halaman 1dari 9

Nama: Fanda Yulia Nurmatasari

NIM: 21105034
Prodi: Sosiologi Agama
Smt/kls: 4-B
Absen: 10

DAMPAK INDUSTRI MENDORONG ADANYA


TRANSFORMASI DARI DESA MENJADI KOTA
DI DESA RANDUHARJO KABUPATEN MOJOKERTO
Oleh: Fanda Yulia Nurmatasari (21105034)

PRODI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

fandayulian@gmail.com

Abstrak
Industrialisasi di pedesaan merupakan suatu langkah pembangunan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi. Kegiatan industri ini tidak dipusatkan di perkotaan saja, melainkan
mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat pedesaan dengan tujuan agar pembangunan
diterapkan secara merata hingga ke lapisan akar rumput. Hadirnya industri di pedesaan, jika
dilihat dari aspek sosial telah menggeser kehidupan pertanian. Sedangkan dari aspek
ekonomi, berdirinya suatu industri di pedesaan dapat membuka kesempatan bekerja dan
kesempatan berusaha bagi warga sekitar. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan pada
hubungan antara keberadaan industri di pedesaan yang dikaitkan dengan adanya transformasi
dari desa menjadi kota yaitu pada Perubahan guna lahan, struktur sosial dan ekonomi
masyarakat serta dampak positif dan negatif dari adanya industri di Desa Randuharjo
Kabupaten Mojokerto.

Kata Kunci: Tranformasi Desa dan Kota, Industrialisasi pedesaan, Alih Fungsi Lahan
Abstract

Industrialization in rural areas is a development step to encourage economic growth.


This industrial activity is not only concentrated in urban areas, but encourages economic
growth at the rural level with the aim that development is implemented evenly down to the
grassroots layer. The presence of industry in rural areas, when viewed from a social aspect,
has shifted agricultural life. Meanwhile, from the economic aspect, the establishment of an
industry in the countryside can open up employment opportunities and business opportunities
for local residents. Therefore, this research is directed at the relationship between the
existence of industry in rural areas which is associated with the transformation from village
to city, namely land use change, social and economic structure of society and the positive
and negative impacts of the existence of industry in Randuharjo Village, Mojokerto Regency.

Keywords: Village and City Transformation, Rural Industrialization, Land Function


Transfer

PENDAHULUAN

Industri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu kegiatan memproses atau
mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan. Dengan melihat definisi di atas
istilah tersebut, dapat diintisarikan bahwa istilah tersebut berkaitan erat dengan kegiatan
perekonomian masyarakat. Kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat dilakukan untuk
memenuhi segala macam kebutuhan masyarakat tersebut baik masyarakat desa maupun kota.

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1979 mengartikan desa :


Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.1

Selain desa ada juga kota, definisi kota yang agak komplet (refresentatif) dijelaskan oleh
Wirth (Safari Imam, 1993: 19), kota adalah sebuah pemukiman yang penduduknya relatif
1
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Repbuplik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa.
besar, padat, permanen, dan dihuni oleh orang yang heterogen.Pengertian ini menunjukkan
bahwa kota memiliki jumlah penduduk yang sangat besar dan padat.2

Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi pergeseran struktur ekonomi di Indonesia.
Kontribusi pertanian cenderung terus mengalami penurunan. Pergeseran struktur ekonomi
yang sedang dialami Indonesia, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang ada di kota-kota
besar, namun juga dirasakan oleh masyarakat yang ada di desa.

Hal ini dapat dibuktikan melalui rendahnya nilai rata-rata seluruh kecamatan yang ada
di Indonesia mengalami penurunan kontribusi pada sektor pertanian. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan industri. Fenomena ini tentu
membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat pedesaan, serta merubah karakteristik
masyarakat pedesaan.

Metode Penelitian

Peneliti menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung


menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Penelitian dilaksanakan sesuai kondisi di lapangan pada saat itu. .Penelitian ini bertujuan
untuk mengatahui proses perubahan karakteristik desa menjadi kota serta pengaruh positif
dan negatif dengan adanya pembangunan industri di wilayah pedesaan di Desa Randuharjo
Kabupaten Mojokerto. Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan data dalam situasi yang
wajar, langsung apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dari luar lingkungan
pembelajaran. Untuk itu peneliti berhubungan langsung dengan situasi dan sumber data yang
akan diteliti.

Hasil Penelitian

Adanya industri di Desa Randuharjo mendorong Perubahan dari wilayah dengan


karakteristik pedesaan menjadi wilayah dengan karakteristik perkotaan. 3 Adanya industri di
wilayah pedesaan diisebabkan oleh banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi industri.
Dari adanya pembangunan Industri juga memiliki dampak positif dan dampak negati yang
diterima masyarakat desa. Salah satu dampak positifnya yaitu masyarakat mendapatkan
sarana dan prasarana infrastruktur, sedangkan Dampak negatifnya ialah terjadinya

2
Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, M.Ag.SOSIOLOGI PERKOTAAN Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya.
CV.Pustaka Setia Bandung: 2017. hl.35
3
Rahmawati, Feptian K., and Jawoto S. Setyono. “Perkembangan Industri di Pedesaan dan Perubahan Karakteristik Wilayah
Desa di Desa Nguwet Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung.” Teknik Perencanaan Wilayah Kota, vol. 3, no. 4,
Nov. 2014, pp. 792-806.
pencemaran lingkungan. Keberadaan industri apabila tidak dikelolah dengan baik seringkali
mengakibatkan polusi air, udara, tanah yang berbahaya bagi makhluk hidup di sekitar
kawasan industri.

PEMBAHASAN

Dalam beberapa dekade ini banyak sekali pembangunan dan pengembangan industri.
Contohnya di Indonesia sendiri perkembangan industri tidak hanya dibangun di wilayah
perkotaan saja, namun di wilayah desapun sekarang dapat dirasakan oleh masyarakat
pedesaan. Perkembangan kawasan industri menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek
sosial dan aspek ekonomi masyarakat pedesaan.

Selain itu juga, pembangunan industri mendorong adanya perubahan wilayah


karakteristik desa menjadi kota (tranformasi). Akibat dari alih fungsi lahan menjadi industri,
tempat perdagangan, dan perumahan-perumahan baru. Pemukiman semakin padat, dapat
dibuktikan dengan bertambahnya perumahan-perumahan, dan penduduk-penduduk baru yang
berasal dari luar kota berimigrasi ke desa karena faktor ekonomi. Mereka bermigrasi untuk
mencari pekerjaan karena di Kabupaten Mojokerto ini banyak sekali industri-industri yang
UMRnya di atas maksimum.

Kebijakan yang di berikan oleh pemerintah Kabupaten Mojokerto mengenai perluasan


pembangunan industri di daerah pedesaan tentu juga memberikan dampak positif dan ada
pula dampak negatifnya. Dalam jangka waktu yang relatif lama, masyarakat pedesaan hanya
terpaku pada satu jenis matapencaharian saja yaitu sebagai buruh pabrik (industri).

Berikut dampak positif dari pembangunan industri antara lain:

1. Mendorong pertumbuhan ekonomi

Banyaknya pembangunan industri memberikan pilihan pekerjaan baru bagi masyarakat


desa Randuharjo. Masyarakat desa tidak lagi bercocok tanam yaitu bertani maupun
berladang. Karena asyarakat desa Randuharjo beranggapan bahwa dengan bertani atau
berladang tidak memberikan atau mendapatkan keuntungan yang banyak, bahkan ada
beberapa petani yang gagal panen dan mengalami kerugian. Namun ada juga yang panennya
berhasil akan tetapi hasil panennya tidak bisa menjamin keuntungan. Karena modal yang di
keluarkan untuk merawat pertanian seperti padi, jagung, kacang dan lainnnya menjadi rugi
dan tidak sesuai dengan ekspetasi. Hasil panen yang didapatkan tidak sebanyak modal yang
dikeluarkan, belum juga tenaga kerja yang digunakan. Sehingga, petani terpaksa galih lubang
tutup lubang untuk modal selanjutnya. Akhirnya kebanyakan petani menjual lahannya ke
perusahaan-perusahaan dengan harga yang sangat mahal.

2. Ketersediaan sarana dan prasarana

Keberadaan industri seringkali juga dapat menstimulasi kemajuan sektor lain, salah
satunya yaitu ketersediaan sarana dan prasarana. Pengembangan kawasan industri di
pedesaan wilayah kabupaten Mojokerto, biasanya dibarengi dengan pembangunan jalan dan
infrastruktur lainnya. Dengan kemajuan sarana dan prasarana ini tentu memberikan
kemudahan kepada masyarakat desa dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya
sebelum adanya pabrik industri kondisi jalan raya masih berlubang, lampu jalan masih belum
ada. Setelah adanya pembangunan industri, jalan di perbaiki diperlebar, di aspal, lampu-
lampu jalanpun juga di fasilitasi sehingga pemerintah bisa mengurai jumlah angka
kecelakaan dan angka perampokan di Desa Randuharjo.

2. Penyedia Lapangan Pekerjaan

Dengan adanya industri menyedia lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi tingkat
pengangguran di Kabupaten Mojokerto dan masyarakat desa memiliki matapencaharian baru
selain pertanian

Berikut adalah dampak Negati dari pembangunan industri antara lain:

1. Pencemaran lingkungan.

Selain membawa dampak positif, keberadaan kawasan industri di pedesaan juga


membawa dampak negatif apabila tidak dapat dikelola dengan baik. Dampak negatif yang
seringkali terjadi yaitu pencemaran lingkungan. Keberadaan industri apabila tidak dikelola
dengan baik seringkali mengakibatkan polusi air, udara, tanah yang berbahaya bagi makhluk
hidup di sekitar kawasan industri. Apalagi pembangunan industri tersebut terletak di kaki
gunung penanggungan, dampaknya sangat berbahaya bisa berakibat tanah longsor.

Aktivitas produksi dengan jumlah yang sangat besar tentu akan menghasilkan limbah
dalam jumlah yang besar pula. Tanpa kapasitas pengelolaan limbah yang memadai tentu
limbah tersebut akan menyerap sampai ke dalam tanah dan menyebabkan terjadinya polusi
tanah yang dapat mempengaruhi kualitas air tanah. Selain itu, kegiatan yang berasal dari
mesin-mesin produksi menghasilkan polusi udara, polusi udara dengan jumlah yang besar
tentu akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan masyarakat pedesaan.

2. Menyebabkan konversi lahan menjadi kawasan industri.

Hal ini disebabkan adanya alih fungsi lahan menjadi industri yang berakibat terjadinya
pergeseran struktur ekonomi. Kontribusi pertanian cenderung terus mengalami penurunan.
Sehingga bahan pangan akan semakin berkurang sedangkan kebutuhan semakin banyak.

3. Kepadatan penduduk

Banyaknya Industri membuka banyak lapangan pekerjaan, sehingga banyak orang-


orang diluar kota yang bermigrasi untuk pencari lapangan pekerjaan.

Analisis Teori

Peneliti mengambil teori Herbert Spencer yaitu teori evolusi sosial. Pada tahap teoritis
evolusi menganggap masyarakat sebagai perkembangan dari bentuk yang sederhana menjadi
bentu-bentuk yang lebih kompleks, mereka percaya bahwa masyarakat-masyarakat yang
berada pada tahap-tahap pengembangan yang lebih maju akan lebih progresif dan pada
masyarakat-masyarakat lainnya. Teori evolusi cenderung bersifat etno sentries karena mereka
menganggap masyarakat modern lebih hebat dari pada masyarakat-masyarakat sebelumnya.4

Dapat di simpulkan bahwa teori evolusi sosial yaitu perkembangan masyarakat dan
kebudayaan bertahap serta perubahan berjalan secara perlahan (masyarakat primitif menuju
masyarakat modern). Alasan peneliti mengambil teori ini karena ada hubungannya dengan
transformasi desa menjadi kota.

Dengan berkembangnya pembangunan industri masyarakat desa yang primitif yaitu


bermatapencaharian petani perlahan mengalami perubahan menjadi pegawai pabrik
(industri). Dan juga karena adanya Industri mendorong orang- orang bermigrasi sehingga
banyak penduduk baru luar kota yang membawa kebudayaannya menjadi tercampur dengan
budaya lokal di Desa Randuharjo.

4
Bruce J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta : PT.Rineka Cipta, 1992),hal.453
Gambar1: Industri Di Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Gambar 2: Ngoro Industri Park (NIP)


Argumentasi

Hal ini menyadarkan kita bahwa sangat penting untuk melakukan perencanaan yang
berkelanjutan di kawasan industri yang ada di pedesaan, agar desa dapat berkembang melalui
industrinya tanpa mengalami dampak negatif yang sudah disebutkan sebelumnya. Perusahaan
industri yang melakukan aktivitas perusahaan dapat mengurangi dampak aktivitas industri
yang merugikan bagi lingkungan dan masyarakat hingga dampak negatif dapat dihilangkan
dalam aktivitas perusahaan baik sosial maupun lingkungan. Kawasan industri mampu
mendukung pembangunan pedesaan yang ada di sekitarnya melalui pengelolaan yang
optimal.

Negara melalui Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


pasal 74, menyebutkan bahwa masing-masing perusahaan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang yang berkaitan dengan sumber daya wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan menjadi kewajiban
bagi perusahaan sebagai timbal balik dari pemanfaatan sumber daya alam disekitar
lingkungan perusahaan dan dampak yang ditimbulkan perusahaan atas aktivitas industri yang
dilakukan di lingkungan masyarakat.

Kesimpulan

Perkembangan kawasan industri menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek sosial


dan aspek ekonomi masyarakat pedesaan. Pembangunan industri mendorong adanya
perubahan wilayah karakteristik desa menjadi kota (tranformasi). Akibat dari alih fungsi
lahan menjadi industri, tempat perdagangan, dan perumahan-perumahan baru.

Kebijakan yang di berikan oleh pemerintah Kabupaten Mojokerto mengenai perluasan


pembangunan industri di daerah pedesaan tentu juga memberikan dampak positif dan ada
pula dampak negatifnya. Dalam jangka waktu yang relatif lama, masyarakat pedesaan hanya
terpaku pada satu jenis matapencaharian saja yaitu sebagai buruh pabrik (industri).
Dampak positifnya yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, Ketersediaan sarana dan
prasarana. Dampak negatifnya antara lain pencemaran lingkungan, menyebabkan konversi
lahan menjadi kawasan industri dan kepadatan penduduk

Sangat penting untuk melakukan perencanaan yang berkelanjutan di kawasan industri


yang ada di pedesaan, agar desa dapat berkembang melalui industrinya tanpa mengalami
dampak negatif yang sudah disebutkan sebelumnya. Perusahaan industri yang melakukan
aktivitas perusahaan dapat mengurangi dampak aktivitas industri yang merugikan bagi
lingkungan dan masyarakat hingga dampak negatif dapat dihilangkan dalam aktivitas
perusahaan baik sosial maupun lingkungan. Kawasan industri mampu mendukung
pembangunan pedesaan yang ada di sekitarnya melalui pengelolaan yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai