NIM: C1M022099
Perubahan sosial menurut para ahli adalah perubahan yang terjadi pada tata kehidupan masyarakat yang
berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah. Berikut adalah
beberapa pengertian perubahan sosial menurut para ahli:
Gillin: Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah
diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi,
maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat¹.
Durkheim: Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam
kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik².
Weber: Perubahan sosial merupakan situasi yang terjadi di masyarakat akibat ketidaksamaan dengan
unsur-unsur sosial yang ada³.
Ogburn: Perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik itu material maupun yang immaterial,
yang ditekankan yakni ialah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial tersebut.
William F. Ogburn, perubahan2 sosial mencakup unsur2 kebudayaan baik yg materil maupun immateril.
Menurut Mac Iver, perubahan sosial dlm kebudayaan materil mencakup: mesin ketik, alat pencetak,
telekomunikasi , dll. Immateril adalh cultur element mencakup: cara berfikir, pergaulan hidup, seni, dll.
Sebaliknya masyarakat memiliki unsur yang saling bertentangan, persaingan, kompetisi, letupan yg
menggungu masy.
Roger, et al: suatu proses yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur & fungsi dari suatu
sistem kemasyarakatan
Proses Perubahan
Terlihat menyolok pada perubahan sikap dan perilaku sosial para petani "Revolusi Hijau"
Green Revolution--- addopsi atau penggunaan berbagai inovasi teknologi - pemakaian bibit unggul
Blue Revolution---teknologi pembudidayaan berbagai jenis hewan air, ikan air tawar dan udang
Berdampak pada gaya hidup para petani melalui persepsi, sikap, perilaku serta pola hubungan masyarakat
Karakteristik Perubahan
Ada beberapa model karakteristik perubahan terhadap perubahan social yang terjadi di masyarakat
khususnya pada masyarakat di wilayah pedesaan yakni
Karakteristik teknologi: adopsi inovasi terhadap perilaku (proses social, perubahan social)
Model pendekatan memperkenalkan teknologi: secara paksaan,sukarela, edkatif, dan akan menghasilkan
tingkat adopsi yg berbeda
Model structural fungsional: masyarakat sebagai suatu organisme yang memiliki peran masing
masing dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan keterikatan struktur menjadi satu dan
equilibrium
Model konflik: masyarakat tidak selalu damai dan harmonis, mereka juga saling bertentangan,
berkompetisi, bersaing, yang mengganggu masyarakat
Model interaksi simbolik: mengkritisi structural fumgsional, dan struktur yang ada itu berasal dari
kesepakatan Bersama dan dapat mendefinisikan realitas Kembali sesuai dengan
kebutuhan,suasana lingkungan dan waktu
Model Pandangan etnometodologi bahwa; norma2 dan interaksi membentuk jalinan yg halus dan
njilimet yg selalu harus diberi definisi yang baru sesuai dengan situasi yang dihadapi
proses perubanan yang disengaja dan direncanakan pembangunan berarti perubahan yang disengaja atau
Direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehandaki ke arah yang dikehendaki
developmen, sekalipun istilah developmen sebenarnya berarti perkembangan tanpa perencanaan
pembangunan masyarakat desa juga disebut rural development.
Pembangunan »masyarakat desa berarti pembangunan masyarakat tradisional rnenjadi manusia modern .
Pembangunan masyarakat desa berarti membangun swadaya masyarakat dan rasa percaya pada diri
sendiri .
Pembangunan pcdesaan tidak lain dari pembangunan usaha tani atau membangun pertanian .
Landasan Pembangunan
Kepres Nomor 319 Tahun 1968 tentang Repelita I, Ketetapan MPR
Undang-undang'Nomor 5 'Tahun 1974, pembangunan desa yang diIaksanakan oleh Pemerintah terutama
bertumpu pada Departemen Dalam Negeri.
Pasal 80 Undang-undang itu menyai takan bahwa Kepala Wilayah adalah pcnguasa tunggal di bidang
pemerintahan dan berkewajiban untuk mengkoordinasikan pembangunan dan membina kehidupan
masyara- kat di segala bidang.
Desa
Desa tertinggal
Desa mandiri
Desa berkembang
Proses perubahan
division of labor, yakni bila desa itu telah menunjukkan tumbuh dan.berkernbangnya kelompok-
kelompok kerja yang berbeda-beda tetapi saling ada ketergantungan atau jalinan
semakin bertambahnya hubungana yang sistemik déngan masyarakat yang lebih luas
muncul dan berkembangnya fenomena birokratisasi dan impersonalisasi dalam kegiatan usaha
adanya perubahan sosial dan ekonomi yang dipengaruhi oleh alih fungsi lahan dan interaksi antar
ruang.
Daerah tujuan urbanisasi menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibu kota.
Daerah tersebut letaknya sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan dan perniagaan.
Faktor Pendorong
Kurangnya lapangan kerja di desa sehingga banyak tenaga produktif yang pindah ke kota.
Pemilikan tanah di desa semakin sempit sehingga tanah garapan petani hanya sedikit.
Kurangnya sarana dan prasarana di desa, seperti pendidikan, hiburan, dan rekreasi.
Faktor yang membuat penduduk desa merasa tidak nyaman atau tidak puas dengan kondisi desa,
seperti kemiskinan, dan rendahnya upah buruh.
Faktor Penarik
Faktor yang membuat penduduk desa tertarik atau berharap dengan kondisi kota, seperti
tingginya tingkat kebudayaan dan pendidikan,
Fasilitas dan pelayanan di kota lebih banyak dan lengkap sehingga menjadi daya tarik bagi orang
Memperlancar hubungan antara desa dan kota baik komunikasi ataupun transportasinya.
Membuat rencana induk kota yang dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan
perumahan, lapangan kerja, taman kota, tempat rekreasi, dan lain sebagainya
Meningkatkan upah kerja di pedesaan, misalnya dengan menetapkan standar minimum regional
atau nasional
Dampak positif:
Dampak negatif:
Lingkungan hidup yang tidak sehat akan menimbulkan kriminalitas dan kerawanan sosial
Permasalahan mengenai perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
Jumlah tenaga kerja yang tidak terdidik dan terlatih di kota semakin meningkat.
Terjadinya ketegangan sosial karena perbedaan latar belakang antara orang desa dengan ciri
kekeluargaan dan gotong royong, serta orang kota dengan ciri materialistis dan individualistis