Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DESA DAN KOTA

Nama : PATRICIA
Kelas : Xll- llS

1. Jelaskan penyebab utama penduduk desa banyak yang bekerja di


sektor pertanian!
2. Jelaskan pengertian Kawasan perkotaan menurut UU No 22 tahun
1999 tentang Otonomi Daerah!
3. Jelaskan seperti apa Pola Keruangan Kota?
4. Pada Struktur Keruangan Kota, menurut Teori Konsentris, kota dibagi
menjadi 5 zona. Sebutkan dan jelaskan!
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi desa kota!
6. Sebutkan Dampak Positif dan Negatif dari Interaksi Desa dan Kota
bagi Desa!
7. Sebutkan Dampak Positif dan Negatif dari Interaksi Desa dan Kota
bagi Kota!
8. Jelaskan masing-masing peran desa dan kota dalam pembangunan!
9. Apa yang Anda ketahu tentang interaksi dalam kaitannya dengan
wilayah (kota/desa)?
10. Sebutkan ciri-ciri masyarakat kota dan masyarakat desa.

Jawab:
1. Penyebab utama penduduk desa sebagian besar bekerja di sektor pertanian
adalah karena PENDUDUK DESA MASIH MENERUSKAN TRADISI DALAM
PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN
Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani. Berikut beberapa alasan
yang menyebabkan hal tersebut:
 Lahan pertanian di desa masih sangat luas dan adanya kemampuan
yang turun temurun dalam pertanian.
 Pengaruh teknologi di desa masih sangat kurang.
 Sumber daya manusia rendah karena tingkat pendidikan juga
rendah.
 Lapangan pekerjaan lain selain petani tidak tersedia banyak.
2. Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama
bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

3. Pola ruang kota adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah
yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budi daya
terjadi pembagian wilayah pada suatu kota Fungsinya untuk apa untuk apa
itu dibahas pada pola keruangan kota pola keruangan kota yaitu
berdasarkan :

 Teori konsentris

Merupakan teori mengenai perencanaan perkotaan yang dikembangkan


oleh seorang sosiolog asal Amerika Serikat bernama Ernest Burgess
berdasarkan hasil penelitiannya terhadap kota Chicago yang diterapkan
pada tahun 1925.

 Teori sektoral
Adalah bahwa unit-unit kegiatan di perkotaan tidak mengikuti zona-zona
teratur secara konsentris, tetapi membentuk sektor-sektor yang sifatnya
lebih bebas.

 Teori inti ganda


Dibuat berdasarkan fakta bahwa ada kota-kota modern yang memiliki
pusat bisnis, daerah industri dan pemukiman sendiri.

4. Zona 1: Daerah Pusat Bisnis


Salah satu daerah pusat bisnis yang ada di Jakarta berada di Mangga 2
Town Square. Di sini banyak aktivitas perekonomian terjadi hampir setiap
hari mulai dari perkantoran hingga pedagang kaki lima.

Zona 2: Daerah Peralihan


Bisa dikatakan jika daerah ini merupakan tempat bagi orang – orang yang tidak
memiliki tempat tinggal, seperti pengemis yang tinggal di bawah jembatan.
Sudah dipastikan jika lingkungan di sana jauh dari kata layak dan sehat untuk
dijadikan tempat tinggal.

Zona 3: Daerah Pemukiman Pekerja


Para pekerja yang bekerja di daerah sekitar Menteng di Jakarta Pusat
biasanya akan memilih tempat tinggal yang sederhana atau tidak jauh dari
tempat kerjanya. Karena ini disesuaikan dengan pendapatan atau upah
yang mereka peroleh dan kemampuan mereka untuk menyewa tempat
tinggal tersebut.

Zona 4: Daerah Pemukiman Yang Lebih Baik


Berbeda dengan zona 3, daerah pemukiman di sini lebih baik dan biasanya
berada di wilayah kompleks perumahan seperti di Kelapa Gading. Di kompleks
perumahan ini hanya ditempati oleh golongan dengan panghasilan menengah
ke atas seperti pengusaha.

Zona 5: Daerah Para Penglaju


Biasanya daerah ini berada di luar wilayah Jakarta seperti Tangerang dan
Depok. Kedua tempat tersebut mempunyai jumlah penduduk yang cukup
padat dengan keragaman jenis pekerjaan serta kualitas tempat tinggal yang
berbeda pula (tergantung dari tingkat pendapatan). Tidak heran jika memasuki
jam kerja seperti pagi dan sore, kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari.

5. - Regional complementary
merupakan faktor interaksi wilayah yang disebabkan oleh wilayah-wilayah
yang saling melengkapi karena adanya perbedaan sumber daya alam.

- Intervening opportunity
merupakan faktor interaksi wilayah yang disebabkan oleh
adanya pihak ketiga sehingga mempengaruhi interaksi antar
wilayah.

- Spatial transfer ability


merupakan faktor interaksi wilayah yang disebabkan oleh
adanya kemudahan berpindah dalam ruang

6. Dampak positif :

– Kualitas pendidikan penduduk desa meningkat. Adanya Interaksi antara’


desa dan kota menyebabkan terjadi transfer nial Selain itu, fasilitas
pendidikan di kota lebih mudah dijangkau.
– Aksesibilitas wilayah lebih tinggi. Jalur transportasi yang memadal akan
memperlancar interaksi desa dan kota Oleh karena itu, akses Jalan di desa
perlu diperbaiki untuk mendukung jalur transportasi.
– Kesenjangan ekonomi wilayah berkurang. Interaksi yang berkembang
dengan baik akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa
– Kepedulian terhadap lingaingan berbasis kearifan lokal meningkat.
Perilaku ini berkembang seiring dengan isu lingkungan yang terjadi di kota.
Dengan adanya pengetahuan tersebut penduduk desa akan menjaga
lingkungan sebelum terjadi kerusakan lingkungan seperti di kota
– kebutuhan barang yang tidak dihasilan di desa dapat terpenuhi. Kota
memiliki pabrik atau industri olahan produk produk kebutuhan sehari-hari
Produk tersebut didistribusikan desa untuk memenuhi kebutuhan
penduduk desa
– Produktivitas desa makin meningkat. Penggunaan teknologi tepat guna
pada bidang pertanian meningkatkan hasil pertanian dan waktu pengerjaan
lebih cepat.
– jiwa kewirausahaan masyarakat desa meningkat. Masyarakat desa tidak
hanya terfokus pada keglatan pertanian. Masyarakat desa mulai
mengembangkan usaha baru, seperti Kerajinan tangan, Industri rumah
tangga dan perbengkelan.
– Koperasi dan organisasi sosial lebih berkembang. Penyuluhan dan
pendampingan dari pemerintah meningkatkan kinerja koperasi dan
organisasi sosial yang membuat masyarakat desa makin sejahtera

Dampak negatif :

- Memudarnya kehidupan agraris. Minat untuk beraktivitas di sektor


pertanian menurun.Upah dan hasil sektor pertanian dianggap kurang
menjanjikan. Masyarakat melihat lapangan pekerjaan di kota lebih beragam
- Meningkatnya konsumerisme. Maraknya ikan dan promosi mendorong
penduduk desa berperilaku konsumtif.
- Tenaga kerja produktif berkurang. Usia produktif memilih bekerja di kota
karena lapangan pekerjaan di kota lebih beragam. Para pemuda mencari
pekerjaan kbih luyak di kota.
- Terjadi alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan yaitu perubahan penggunaan
lahan untuk tujuan bin, misalnya lahan pertanian dibangun pabrik. Alih
fungsi lahan disebabkan perkembangan wilayah kota ke arah desa. Lahan di
wilayah kota makin sempit karena padatrya penduduk kota. Selain itu,
aktivitas penduduk kota beragam. Perluasan lahan terbangun sangat
diperlukan untuk mendukungaktivitas tersebut, salah satunya meng
allhfungsikan lahan produktif menjadi lahan terbangun.
- Tradisi dan budaya khas desa makin memudar. Modernitas kota
memengaruhi budaya penduduk desa. Arus Informasi mudah tersebar
melalui televisi, surat kabar, hingga internet. Penduduk di desa berpotensi
meniru gaya hidup yang di tampilkan di media. Secara tidak langsung
perilaku ini akan mengikis tradisi dan budaya

7. Dampak positif :

– Kota mendapat kebutuhan seperti bahan pangan dari desa


– Kota mendapat tenaga kerja dari desa
– Kota mendapatkan keutungan dari layanan yang disediakan kepada desa

Dampak negatif :
– Timbulnya pemukiman kumuh di perkotaan
– Banyaknya pengangguran yang datang ke kota
– Munculnya polusi di kota

8. - Peran desa dalam pembangunan


Peranan desa dalam pembangunan wilayah sangat penting karena banyak
potensi yang dimilikinya. Pengembangan desa perlu mempertimbangkan
potensi desa. Desa memiliki potensi fisik dan nonfisik.
-peran kota dalam pembangunan
Kota adalah tempat yang dijadikan sebagai pusat dalam melaksanakan atau
melakukan suatu pembangunan juga kota dapat dijadikan sebagai tempat pusat
pertumbuhan yang bermanfaat untuk membersihkan spread Effect bagi daerah
atau wilayah di sekitarnya

9. Interaksi desa-kota adalah hubungan saling mempengaruhi antara wilayah


desa dengan wilayah kota yang menghasilkan dampak untuk kedua wilayah
tersebut.

10. Masyarakan Kota:

– agamanya rendah
– dapat mengurus dirinya sendiri (individu/perorangan)
- pembagian kerja orang-orangnya tegas dan mempunyai batasan-batasan
yang nyata
- kemungkinan besar mendapatkan kerja lebih dominan orang kota
dibandingan orang desa.
- interaksi lebih banyak karna paktor kepentingan bukan faktor pribadi
– pembagian waktu yang lebih teliti
- perubanhan sosial tanpak lebih nyata

Masyarakan Desa:

– hidup dari pertanian


– sistem kehidupannya berkelompok
– lebih erat dengan sesama
-lebih kental agamanya

Anda mungkin juga menyukai