Interaksi wilayah adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa. Interaksi dilihat sebagai suatu proses sosial, proses ekonomi, porses budaya ataupun proses politik dan sejenisnya yang lambat atau pun cepat dapat menimbulkan suatu realita atau kenyataan. Interaksi antara desa dan kota dapat terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam desa, dalam kota dan diantara desa dan kota. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok, yaitu : 1. Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih 2. Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu : •Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk) •Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah •Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya 3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh : •Kota menjadi sasaran urbanisasi •Terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda Interkasi desa – kota adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak- pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun non fisik. Bentuk interaksi desa – kota antara lain : 1. Kerjasama antar penduduk 2. Penyesuaian terhadap lingkungan 3. Persaingan fasilitas hidup 4. Asimilasi b. Teori Interaksi Desa-Kota Salah satunya adalah teori yang dikemukakan oleh William J. Reilly yaitu teori titik henti (breaking point theory). Inti dari teori titik henti ini adalah “jarak titik henti atau titik pisah dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan itu, dan berbanding terbalik dengan satu di tambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi dengan jumlah penduduk kota atau wilayah yang lebih sedikit penduduknya” c. Zone Interaksi Sebagai tambahan penjelasan perlu diketahui pengertian mengenai zone- zone desa kota yang dapat menimbulkan berbagai wujud interaksi desa kota,yaitu: 1. City diidentikkan dengan kota 2. Suburban atau faubourgh adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota atau inti kota dengan luas yang mencakup daerah penglaju atau ‘comuters’ (sub daerah perkotaan) 3. Suburban fringe adalah suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan antara kota dan desa.(jalur tepi sub daerah perkotaan) 4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat- sifat mirip kota, kecuali inti kota.( jalur tepi daerah perkotaan paling luar) 5. Rural urban fringe adalah suatu jalur daerah yang terletak antara daerah kota dan daerah desa yang dintandai dengan penggunaan tanah campuran (jalur batas desa kota) Beberapa hal yang dapat berpengaruh zone interaksi desa-kota, antara lain: 1.Lokasi pertokoan dan perdagangan. 2.Lokasi pabrik. 3.Lokasi permukiman. d. Faktor Interaksi Desa dan Kota
Edward Ulman mengemukakan bahwa factor-faktor yang
mempengaruhi interaksi antara desa dan kota, antara lain: 1. Adanya wilayah – wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) 2. Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) 3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang (spacial transfer ability) e. Aspek Interaksi Desa dan Kota
1. Aspek Ekonomi, meliputi :
• Melancarkan hubungan antara desa dengan kota • Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota • Meningkatkan pendapatan penduduk • Menimbulkan kawasan perdagangan • Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa
2. Aspek Sosial, meliputi :
• Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota • Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota • Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota
• Aspek Budaya, meliputi :
• Meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah • Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota • Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan masuk desa. f. Interaksi dan Pengaruhnya Pengaruh positif dari interaksi kota ke desa antara lain: • Pengetahuan penduduk desa menjadi lebih meningkat • Banyaknya sekolah dan guru-guru desa yang tersedia di daerah pedesaan dengan pengetahuan yang cukup luas mengenai masalah pembangunan dapat menjadi penggerak kemajuan warga desa yang bersekolah • Dengan terbukanya hubungan desa denagn kota melalui perluasan jalur jalan desa kota dan banyaknya kendaraan bermotor yang sudah dapat emnjangkau daerah pedesaan sanagt meningkatkan frekuensi hubungan sosial ekonomi warga desa dengan warga kota • Teknpologi tepat guna di bidang pertanian dan peternakan meningkatkan produksi desa sehingga penghasilan dapat bertambah Pengaruh negatif yang dapt dilihat di daerah pedesaan antara lain: • Modernisasi kota • Pengaruh televisi • Desa mengalami pengurangan tenaga potensial di bidang pertanian • Perluasan kota telah banyak mengubah tata guna lahan di tepian kota yang berbatasan desa inti kota TERIMA KASIH