Disusun oleh :
Fajar Avila Aryanto
Khanaya Anggrelia Azzahra
Mita Andini
Muhammad Haikal Ikhsan
Rama Abimanyu Mustofa
Salma Ayu Anggraeni
Shafira Najla Syahna
XII IPS 2
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat serta salam tidak lupa kita junjungkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak ada hambatan yang kami hadapi. Makalah ini disusun
agar para pembaca dapat memahami pengetahuan tentang Interaksi Desa dan Kota.
Kami sebagai penyusun makalah ini berharap materi yang kami sampaikan dalam makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami mohon untuk dimaklumi karena keterbatasan
pengetahuan yang kami berikan. Oleh karena itu, kami berharap para pembaca memberi
kritik dan saran terhadap kesempurnaan makalah kami.
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ada berbagai macam pola dan struktur ruang desa dan kota. Pola dan struktur yang
ada berkaitan dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Kegiatan masyarakat di kota.
Perbedaan ini membuat masyarakat desa saling membutuhkan. Pemenuhan kebutuhan
ini dapat terjadi jika ada interaksi desa dan kota.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian desa dan kota?
2.Apa itu pola interaksi beserta teorinya?
3.Apa saja faktor yang memengaruhi interaksi desa dan kota?
4.Mana saja yang termasuk zona interaksi?
5.Apa dampak yang terjadi?
C. TUJUAN
Agar teman- teman dapat mengetahui dan mempelajari apa itu interaksi desa dan
kota,serta faktor yang memengaruhinya juga dampak positif dan negatif dari adanya
interaksi desa dan kota.
BAB II
PEMBAHASAN
Interaksi berarti hal saling melakukan hubungan, dan memengaruhi. Dengan ini, dapat
dipahami interaksi desa dan kota sebagai keterkaitan lintas ruang yang tercermin
dalam arus orang, barang, jasa, keuangan, dan informasi antara desa dan kota.
B. POLA INTERAKSI
Interaksi desa dan kota terjadi ketika desa dan kota saling bertindak dan bereaksi,
beradaptasi dan menyesuaikan dalam suatu hubungan yang sistematis.
1. Teori Gravitasi
Menurut teori ini, ada hubungan matematis yang tepat antara kekuatan fenomena
yang diungkapkan secara spasial dan jarak dimana fenomena Itu tersebar.
Menurut teori ini, kekuatan interaksi antara kedua wilayah sama dengan jumlah
populasi kedua wilayah dibagi dengan kuadrat jarak antara kedua wilayah.
2. Teori Titik Henti
Teori titik henti digunakan untuk memperkirakan posisi garis batas terluar yang
memisahkan wilayah wilayah dominant yang menjadi lingkup pengaruh dari dua
buah pusat wilayah yang berdampingan. Titik henti menjadi titik keseimbangan
jarak daya tarik dari setiap wilayah yang berdampingan. Teori ini dapat digunakan
untuk memperkirakan penempatan lokasi bangunan fasilitas tertentu, seperti pusat
perdagangan, Industri, rumah sakit, Dan sekolah antara dua wilayah agar lokasi
tersebut lebih diminati oleh penduduk.
3. Teori Potensi Penduduk
Nilai potensi penduduk menggambarkan beberapa besar kemungkinan penduduk
di suatu wilayah untuk menagadakan pergerakan(migrasi) atau berinteraksi
dengan penduduk di wilayah lain.
2
4. Teori grafik
Teori grafik digunakan oleh para ahli geografi untuk menggambarkan struktur tata
ruang jaringan transportasi. Menurut teori grafik, tinggi–rendahnya interaksi antar
wilayah bergantung pada jumlah jalur transportasi yang membentuk pola-pola
jaringan keruangan. Semakin banyak jalur yang menghubungkan dua wilayah,
semakin tinggi mobilitas atau interaksi antar wilayah itu.
D. ZONA INTERAKSI
Pengaruh pada setiap zona sangat bergantung pada jarak zona terhadap pusat kota.
Makin jauh dari pusat kota, makin lemah interaksinya. Menurut Bintarto, wilayah
wilayah zona Interaksi sebagai berikut.
1. City identik dengan kota
2. Suburban (Subdaerah perkotaan), wilayah yang lokasinya berdekatan dengan
pusat kota.
3. Suburban fringe, wilayah yang melingkari wilayah suburban (daerah peralihan
antara kota dan desa).
4. Urban fringe (daerah perkotaan paling luar), wilayah batas terluar suatu kota
yang sifatnya mirip dengan wilayah kota, kecuali inti kota.
5. Rural urban fringe (Daerah batas desa-kota), jalur wilayah yang terletak antara
kota dan desa yang ditandai dengan penggunaan lahan campuran antara sektor
pertanian dan nonpertanian.
6. Rural (daerah pedesaan), Suatu wilayah yang menitikberatkan pada sektor
pertanian.
4
Dampak negatif interaksi desa dan kota antara lain sebagai berikut:
1. Penduduk kota semakin padar.
2. Pengangguran.
3. Kriminalitas.
4. Kota menjadi semakin macet dan kotor.
5. Ketersediaan permukiman yang sehat semakin berkurang.
6. Berkembangnya permukiman kumuh.
7. Penggunaan ruang terbuka hijau untuk tujuan yang tidak tepat.
8. Infrastruktur kota terganggu.
9. Lingkungan menjadi tidak sehat.
10. Risiko bahaya lingkungan, seperti banjir semakin besar.
11. Terjadinya urbanisasi yang menyebabkan berkurangnya tenaga produktif di
desa.
12. Terbuka kemungkinan pola hidup negatif yang terjadi di kota memengaruhi
pola hidup masyarakat desa yang tradisional.
13. Terbuka kemungkinan akan berkurangnya lahan pertanian,daerah resapan
air,dan kawasan hijau lainnya.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Jadi memang interaksi desa dan kota sangat bergunabagi kehidupan masyarakat.
Dan sudah pasti hal tersebut memiliki seba dan akibat. Tidak hanya dampak positif,
hinteraksi desa dan kota pun memiliki dampak negati seperti yang sudah kami
cantumkan pada makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Erlangga Geografi untuk SMA/MA kelas XII kurikulum 2013 REVISI
www.erlangga.co.id