critical review
perencanaan wilayah
Oleh
Auliyaa Syara Diinillah - 3613100012
KATA PENGANTAR
Puji syukur pertama-tama dan sudah sepatutnya kami ucapkan atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan ridho-Nya lah. Tugas critical review yang
mengambil jurnal berjudul Critical Review Jurnal : Perkembangan Wilayah Peri Urban : Kajian
Pada Prespekyif Demografi Dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat. Ini dapat kami selesaikan
tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Perencanaan Wilayah ,yaitu :
1. Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg.
2. Ema Umilia, ST,MT.
Tak lupa juga kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya. Demikian beberapa kata yang penyusun tulis untuk mengantar para pembaca
menjelajahi makalah ini. Kami sebagai penyusun hanyalah manusia biasa yang tentu tak luput
dari kesalahan. Kritik dan saran sangat kami butuhkan demi tercipta yang lebih baik. Jika
terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini, kami sebagai penyusun memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perkembangan wilayah peri urban Kecam atan
Depok pada perspektif demografi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
2.1 Pembahasan
Menurut kajian yang dilakukan dalam penelitian terhadap perkembangan wilayah peri-
urban pada Kecamatan Depok melalui prespektif demografi dan kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar. Dalam kajiannya penelitian ini dilakukan melalui metode deskriptif
berdasarkan pencarian fakta intepretasi yang tepat. Dengan menggolongkan dalam metode
deskriptif yang berkesinambungan. Mengkaji pengetahuan dari masalah serta fenomena dan
kekuatan sosial yang diperoleh dalam interval perkembangan waktu periode yang lama.
Ditinjau juga berdasarkan metode kuantitatif dengan menghubungkan sebab-akibat antar
fenomena atau gejala yang dipahami oleh peneliti.
Dimana penelitian ini dilakukan melalui analisis yang dilakukan berdasarkan kompilasi
antara teknik analisa deskriptif komparatif analisis kuantitatif. Terdapat 5 analisis terbagi atas
2 bagian :
1) Kajian kondisi eksisting wilayah peri urban Kecamatan Depok dalam hubungan
demografi dan kondisi sosial ekonomi yang disorot dalam konteks wilayah peri
urban menggunakan analisis tabulasi silang ( crosstabs analysis) menggunakan
software SPSS. Nilai uji variabel yang digunakan adalah uji chi squre test untuk
mengetahui hubungan antara baris dan kolom dan uji contingency coeffiicient
untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua variabel.
2) Kajian perkembangan wilayah dari tahun ke tahun pada prespektif masyarakat
dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Melalui analisis yang digunakan adalah
analisis transisi demografi, analisis struktur penduduk, dan analisis perubahan
kondisi sosial ekonomi masyarakat. Analisis tersebut digunakan untuk
mendapatkan titik temu antara analisis perubahan perubahan pada
karakteristik penduduk (jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin,
pendatang, dan umur di Kecamatan Depok dengan kondisi sosial ekonomi
masyarakat setempat yang sama sama berlangsung dalam 30 tahun (1980
2010).
2) Hasil Analisis perkembangan Wilayah Peri Urban Kecamatan Depok Tahun 1980
2010.
Periode I (1980 1990)
Dimulai dari tahun 1980, perluasan wilayah perkotaan dari Kota Jogjakarta
belum terlihat secara signifikan, sehingga faktor penarik dari Kecamatan Depok
belum muncul dan belum berdampak bagi pertumbuhan wilayah Kecamatan
Depok.
Selanjutnya pada periode kedua, mulai dari awal tahun 1990 Kecamatan
Depok mulai memasuki proses suburbanisasi. Proses tersebut diawali dengan
adanya perluasan aktivitas perkotaan dari Kota Jogjakarta yang disebabkan oleh
penyempitan lahan non terbangun di Kota Jogjakarta, sehingga para penduduk
asli maupun penduduk pendatang mulai bergeser ke wilayah yang berdekatan
dengan Kota Jogjakarta untuk mendapatkan lahan baru untuk pembangunan.
Periode ketiga ini merupakan periode yang paling ideal untuk menjelaskan
proses suburbanisasi di Kecamatan Depok. Angka migrasi masuk meningkat
tajam diiringi dengan angka migrasi keluar yang mulai menurun lambat. Artinya,
migran mulai merasakan kenyamanan mereka untuk tinggal di Kecamatan
Depok serta mendapatkan beban yang mengh aruskan mereka dekat dengan
Kota Jogjakarta. Hal tersebut ditunjukkan pada angka migrasi keluar yang
cenderung menurun.
Sehingga dapat terlihat perkembangan peri-urban yang terjadi atas dasar analisis
kondisi Eksisting Wilayah Peri Urban pada Perspektif Hubungan Demografi dan Kondisi Sosial
Ekonomi serta perkembangan Wilayah Peri Urban Kecamatan Depok Tahun 1980 2010.
4)
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan oleh penulis didalam jurnal dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Pergeseran urbanisasi ke wilayah peri urban Kecamatan Depok disebut dengan peri -urbanisasi,
dimana terdapat 3 (tiga) periode perkembangan yang dialami yaitu periode pertama (1980-
1990), periode kedua (1990-2000), dan periode ketiga (tahun 2000).
2. Didalam ketiga periode perkembangannya, diiringi dengan proses-proses peri-urbanisasi yang
terjadi di Kecamatan Depok. Mulai dari periode kedua, proses periurbanisasi yang terjadi adalah
suburbanisasi. Selanjutnya pada periode ketiga terjadi proses centripetal migration dan
population retention.
3. Pada proses perkembangannya, penduduk pendatang yang bertambah dari periode ke periode
membawa pengaruh besar terhadap kondisi sosial ekonomi Kecamatan Depok. Pengaruh
tersebut terjadi pada tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, dan kesehatan yang mengalami
perbedaan antara penduduk asli dengan penduduk pendatang.
PERKEM
MBANGANW
WILAYAHPER RIURBAN:KAAJIANPADA
APERSPEKSTTIFDEMOGRA
AFI
DA
ANKONDISI SOSIALEKO ONOMIMASY YARAKAT
(Stud
diKasus:KeccamatanDeppok,KabupatenSleman))
AninndaSarahKiinantidanWWiwandariH Handayani
1
MMahasiswaJJurusanPereencanaanWiilayahdanK Kota,FakultassTeknik,UniiversitasDiponegoro
2
DosenJurrusanPerenccanaanWilayyahdanKota a,FakultasT
Teknik,Univer
ersitasDiponeegoro
email:ani ndasarahkinnanti@yahoo o.com
Abstrrak:Keterbata asanlahandi KotaJogjakaartatidakmen ndukungjumllahpendudukkpendatangyyangsemakin n
menin ngkat,padaha almerekamem mbutuhkanruuanguntukteempattinggaldanberaktiviitaslainnya.O Olehsebabitu u
terjad
dipergeseran urbanisasike ewilayahperiiurbanKecam matanDepok. Jikaperkembbanganwilaya ahperiurban n
Kecam matan Depok dibiarkandan tidak kunjuung dilihat seb bagai kota di masa depan,,akibatnya pembangunan
p n
yang terjadi di wilayah
w ini tid
dak dapat m ensejahteraka an penduduk k setempat, ssehingga timb bul masalah
masallah pada kep pendudukan. Oleh karenaa itu perlu diipahami perk kembangan w wilayah peri urban dalam m
berbaagai perspektiif yang luas. Tujuan dari ppenelitian ini adalah meng gkaji perkembbangan wilaya ah peri urban
n
Kecam matanDepok padaperspekktifdemografifidankondisi sosialekonom mimasyarakaat.Metodeyan ngdigunakan n
adalaah metode dessriptif kuantittatif dengan aalat analisis berupa
b crossttab, analisis ttransisi demografi, analisiss
strukttur pendudukk, dan analissis transisi soosial ekonom mi. Adapun hasil penelitiaan yang dipe eroleh adalah h
Kecam matanDepok masihmemiliikikarakteristtikpendudukyangbersifat kedesaanpaadatahun198 801990,akan n
tetapiipadatahun 19902010,urbanisasidi KotaJogjakartatelahmerrubahpembanngunandiare eaKecamatan n
Depokk dan karaktteristik pendu uduknya mulaai berubah menjadi
m karakteristik perkootaan. Peruba ahannya juga a
diikutti dengan pro
oses perubaha an periurbaniisasi di Wilayyah peri urban Kecamatann Depok. Pada a tahun 19800
hinggga tahun2010 0, proses peri urbanyang terjadi adalah h suburbanissasi, kemudia tahun 2000 hingga tahun n
2010, proses yang g terjadi adala ah centripetaal migration dan
d populatio on retention. Disamping itu, perubahan n
yang terjadi di Keccamatan Depok sebagai akkibat dari berrtambahnya penduduk
p penndatang juga a memberikan n
beraggambentukhu ubungandem mografidankoondisisosialekkonomimasya arakatdiKecaamatanDepok.Olehsebab b
itudip
perlukanarah hankebijakanuntukwilayahhperiurbanyyangbersifatsspasial.
KataK
Kunci:perkem
mbanganperiiurban,demoografi,sosialekonomi
Abstrract:Thelimitedlandavaila abilityintheccityofJogjaka
artacannotsu upportthepoppulationgrow wthwithinthee
urbannareaanylon nger,besideoofthatthecittystillneeds landfortheirractivity.Thuus,thereisgrradualshiftin n
urbannization towa ards the subdistrict of Deepok as Jogja
akartas periurban area. The failure to t notice thee
develo opment of urrbanization in n the periurbban area of Depok
D subdistrict will leadd to developmment which iss
detrimmentaltoitso occupant.The ereforeanundderstandingo ofthedevelop pmentofperiurbanareasu undervariouss
perspectives needss to be made. The goal off this researchh is to study the developm ment of periuurban area off
Depokk,Jogjakartaffromthepersspectiveofdeemographicsa andsocioeco onomiccondititionsofitspop pulation.Thiss
researrch uses desscriptivequantitative methhod by crosstabs analysiss, demographhics transition n, populationn
structture,andsocio oeconomictrransition. TThe results sh how that the e population of Depok Pe eriurban stilll
retainns its rural ch
haracteristics condition
c bettween the yeaar of 1980 unntil 1990 but the year of 1990
1 to 2010,,
urbannizationintoth hecityofJogjjakartasignifiicantlychangeethedevelopm mentoftheaareaandtheccharacteristicss
oftheepopulationg graduallyshifttedtowardsu rbancharacteeristics.Thech hangesalsotoookplacewerrefollowedbyy
thepeeriurbanizatio onofDepokp periurban.Beetweentheyeear1980to20 000,theoccur urringprocesse esintheareaa
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3;; 2013; hal. 727-7337 |727
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
weresuburbanization,thenbetweentheyear2000to2010,theoccurringprocesseswerecentripetalmigration
and population retention. The ongoing changes in Depok periurban as a result of steady inmigration have
also created a relationship between various demographic and socioeconomic relationship within the
population.
Keywords:periurbangrowth,demographic,socioeconomic
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |728
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
kota memiliki angka kesehatan dan tingkat dalam memilih wilayah peri urban sebagai
pendidikan yang tinggi, maka dapat tempat tinggal karena wilayah tersebut
mengindikasikan tingkat perekonomian juga memiiliki persamaan dengan area
turut meningkat, begitu pula sebaliknya. metropolitan.
Aspek perekonomian dapat dilihat dari jenis
matapencaharian,danketenagakerjaan. Counterurbanisasi
Proses counterurbanisasi disebabkan
oleh pelebaran dari kelebihan populasi yang
U diturunkan dari daerah dengan hirarki yang
lebih tinggi. Indikator pertama yang
menjelaskan proses ini adalah terjadinya
perluasan terhadap daerah yang lebih jauh
dari daerah yang berdekatan dengan daerah
metopolitan.Indikatoryangkeduamerupakan
motivasi migran untuk berpindah ke daerah
lain yang lebih jauh dari kota karena mereka
maumerubahlifestylemerekadariperkotaan
menuju kedesaan. Indikator yang ketiga
menjelaskancounterurbanitiesdalammemilih
wilayah peri urban sebagai tempat tinggal
karena mereka mencari persamaan dengan
area metropolitan, namun tidak pada batas
Sumber:Bappeda,2010 adiministrasiareametropolitantersebut.
GAMBAR1 PopulationRetention
WILAYAHPENELITIANKECAMATANDEPOK Indikator pertama dan kedua pada
proses urbanisasi ini adalah periode lama
KAJIANLITERATUR tinggal dan migrasi keluar. Di US dan di UK
Urbanisasi di wilayah peri urban biasa penduduk pendatang memperpanjang lama
disebut dengan periurbanisasi. Proses tinggal mereka dan akhirnya angka migrasi
periurbanisasi tersebut terdiri dari 4 (empat) keluar mulai menurun. Disamping itu kondisi
prosesyaitusuburbanisasi,counterurbanisasi, tersebut dapat menambah jumlah dari
popolation retention, dan sentripetal penduduk yang memiliki umur produktif.
migration(Ford,1999): Kemudian indikator yang ketiga adalah
berdasarkan perubahan pekerjaan di wilayah
suburbanisasi peri urban dari pertanian mulai beralih
Proses suburbanisasi ditandai dari menjadinonpertanian.
adanya area terbangun yang mulai meluas di
wilayah peri urban. Proses terbentuknya CentripetalMigration
prosesurbanisasiditandaidengan3indikator. Proses ini ditandai dengan penurunan
Indikator pertama adalah jarak tempuh oleh populasi desa disebabkan angka migrasi yang
migran dari area metropolitan yang paling keluar. Akan tetapi tidak seluruhnya migasi
berdekatan. Indikator kedua adalah dari desa menuju wilayah kota, namun bisa
munculnyabebanyangharusditanggungoleh juga menuju wilayah yang memiliki sifat
migran terhadap area metropolitan untuk kekotaan. Beberapa dari migran tersebut
memenuhi kebutuhan sosial dan ekonominya tertarik untuk memilih tempat tinggal di
dengan melalukan commuting dan social wilayah peri urban karena memiliki
linkage sebagai bentuk partisipasi pada area aksesbilitas yang mudah ke wilayah
metropoitan tersebut. Indikator ketiga adalah perkotaan.
sifat atau karakteristik migran suburbanisasi
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |729
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
METODEPENELITIAN
TABELI
PendekatanPenelitian SIMULASIANALISISCROSSTAB
Pendekatan penelitian ini bersifat Variabel Demografi
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif Jenis Status Lama Tinggal di
Usia
Kelamin Penduduk Kecamatan
bertujuan untuk memberikan gambaran (4)
(1) (2) Depok (3)
tentang suatu kondisi dimasyarakat tertentu. Variabel Sosial
Gangguan
MenurutWhitneydalamNazir(2003)metode 1A 2A 3A 4A
Kesehatan (A)
deskriptif adalah pencarian fakta dengan Pendidikan
1B 2B 3B 4B
Terakhir (B)
intepretasi yang tepat. Jenis penelitian
Variabel Ekonomi
deskriptif dalam penelitian ini digolongkan ke Jenis Mata
1C 2C 3C 4C
dalam metode deskriptif berkesinambungan Pencaharian (C)
Besar
karena penelitian diadakan dengan mengkaji Pendapatan (D)
1D 2D 3D 4D
pengetahuanpengetahuandarimasalahserta Sumber:AnalisisPeneliti,2013
fenomena dan kekuatankekuatan sosial yang
dapat diperoleh jika hubungan fenomena Bagian yang kedua adalah mengkaji
dikaji dalam suatu interval perkembangan perkembangan wilayah peri urban dari tahun
pada periode yang lama (Nazir, 2003:56). 1980 2010 pada perspektif demografi dan
Sedangakanuntukmetodekuantitatif,peneliti kondisi sosial ekonomi masyarakat. Analisis
sangatmemahamibahwadalamkehidupanini yang digunakan adalah Analisis yang
selalu terdapat hubungan sebabakibat antar digunakan adalah analisis transisi demografi,
fenomenaataugejala(RiansedanAbdi,2009: analisis struktur penduduk, dan analisis
18). perubahankondisisosialekonomimasyarakat.
Analisis tersebut digunakan untuk
TeknikAnalisisPenelitian
mendapatkan titik temu antara analisis
Teknik analisis penelitian yang
perubahanperubahan pada karakteristik
digunakan adalah kompilasi antara teknik
penduduk (jumlah penduduk berdasarkan
analisis deskripif komparatif analisis
jenis kelamin, pendatang, dan umur di
kuantitatif. Terdapat 5(lima) analisis yang
Kecamatan Depok dengan kondisi sosial
beradapada2(dua)bagianpenelitian.Bagian
ekonomi masyarakat setempat yang sama
pertama yaitu mengkaji kondisi eksisting
sama berlangsung dalam 30 tahun (1980
wilayah peri urban kecamatan depok dalam
2010). Input data dari analisis ini diperoleh
hubungan demografi dan kondisi sosial
darisurveisekunderkelembagalembagadan
ekonomi yang disorot dalam konteks wilayah
dinasdinasbersangkutan.
peri urban.menggunakan analisis tabulasi
silang (crosstabs analysis) menggunakan
software SPSS. Nilai uji variabel yang
digunakan adalah uji chisqure test untuk
mengetahuihubunganantarabarisdankolom
dan uji contingency coeffiicient untuk
mengetahui koefisien kontingensi korelasi
antarduavariabel.
Hubungan yang akan dibuktikan terdiri
dari persilangan tabel antara 4 (empat)
variabelpadakolomdemografidan4(empat)
variabel pada baris sosial ekonomi, yang
berarti menghasilkan 16 (enam belas) hasil
persilangan variabel. Pada Tabel I.4 dapat
dilihat simulasi hasil dari persilangan antar
variabelvariabeltersebut.
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |730
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |731
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |732
1994 2013
K
Keterangan
Lahan Terbaangun
AR 5
GAMBA
PE
ERKEMBAN
NGAN LAHA
AN TERBAN
NGUN KECAMATAN DE
EPOK
Prosessub
burbanisasiyyangdimulaipada - Tahun2 2000yangm
mendominasiadalahusia
perio
odeinimemp pengaruhipeningkatanaangka kerja(5
54%);
migraasi masuk di Kecamattan Depok, akan
tetap
pi periode lama
l tinggaal mereka hhanya Jumlahpenduduukbekerjapadaperiodee
semeentara, sehingga angka a migrasi kkeluar ini mulai meningkat
m d an mempen ngaruhi gayaa
masihhtinggi. hidupmerekamenjadiisibukbekerrja,sehinggaa
dapatmen nekanangka kelahiran,namunangkaa
kematianm masihmeninngkat.
75+ Uni 75+ Uni
70 - 74 70 - 74
65 - 69
60 - 64
Modal 65 - 69
60 - 64
Modal 3. PeriodeeIII(200022010)
55 - 59 22000
50 - 54
45 - 49
1990 55 - 59
50 - 54 Perioode ketiga ini merupakkan periodee
45 - 49
40 - 44
35 - 39
40 - 44
35 - 39
yang palin
ng ideal unttuk menjelaskan prosess
30 - 34 30 - 34
25 - 29
20 - 24
25 - 29
20 - 24
suburbanissasi di Kec amatan Depok. Angkaa
15 - 19
10 - 14
5-9
15 - 19
10 - 14 migrasi masuk
m menningkat tajaam diiringii
5-9
0-4 0-4 dengan angka migraasi keluar yang mulaii
400 20 00 200 40 40 20 00 20 40
menurun lambat. A Artinya, miggran mulaii
Sumberr:AnalisisPenelliti,2013
merasakan nkenyamanaanmerekau untuktinggall
GAMBAR3 di Kecamatan Depook serta mendapatkan
m n
KOMPOSISSIPENDUDUK PERIODEII beban yang
y menghharuskan me ereka dekatt
dengan Kota Jogjaakarta. Hal tersebutt
- Akktivitasmigraasisudahmu
ulai ditunjukkan pada anggka migrasi keluar yangg
mempengaruh hikondisiwilayahperiurrban cenderung gmenurun.
KeecamatanDeepok;
- UssiakuliahterrusmenurunnhinggaTahuun
20000;
Sumber:AnalisisPeneliti,2013 15,00
10,00
GAMBAR4 5,00
MIGRASIMASUKDANKELUAR
0,00
1990 2000 2010
Pada periode ini penduduk yang Migrasi masuk Angka Kelahiran
melakukan migrasi masuk di Kecamatan Migrasi Keluar Migrasi Netto
Angka Kematian
Depok tidak hanya berasal dari Kota
Jogjakarta, melainkan tersebar dari wilayah Sumber:AnalisisPeneliti,2013
lainnya di Indonesia. Maka periode ini proses
GAMBAR5
periurbanisasiyangterjadiadalahpopulation TRANSISIDEOGRAFIKECAMATANDEPOK
retentiondancentripetalmigration.
Sifat kekotaan juga ditunjukkan pada
75+ Uni 75+
Uni
periode ini, dimana jumlah penduduk dengan 70 - 74
65 - 69 Modal
70 - 74
65 - 69 2010
60 - 64 60 - 64 Modal
jenis mata pencaharian sektor non pertanian 55 - 59
2000 55 - 59
50 - 54 50 - 54
di periode melonjak berkalikali lipat diiringi 45 - 49
40 - 44
45 - 49
40 - 44
35 - 39 35 - 39
dengan penurunan jumlah penduduk dengan 30 - 34
25 - 29
30 - 34
25 - 29
20 - 24 20 - 24
jenis mata pencaharian pertanian yang juga 15 - 19 15 - 19
10 - 14 10 - 14
menurun drastis. Jumlah penduduk yang 5-9
0-4
5-9
0-4
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |734
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
Sumber:AnalisisPeneliti,2013
GAMBAR5
BENTUKPERKEMBANGANKECAMATANDEPOK
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |735
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |736
Perkembangan Wilayah Peri Urban Aninda dan Wiwandari Handayani
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 727-737 |737