Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

Analisis dan Penanganan Permasalahan Kota

Studi Kasus : Kota Padang

Disusun oleh :
DEAN SYAEFUL HANAN
043250153

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan alhamdulillah sebagai wujud rasa syukur


kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya juga lah penulis dibimbing dan
dimudahkan dalam menuangkan konsep-konsep pemikiran sehingga karya ilmiah ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Karya ilmiah ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah Perencanaan
Kota. Selain itu, pembuatan karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk merangsang dan
melatih kemampuan menulis, menganalisa dan mencari solusi atas permasalahan yang
ada.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan
pengarahan dan penjelasan serta koreksi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada teman- teman serta berbagai
sumber yang telah melengkapi karya ilmiah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa sebagai manusia tentunya tidak akan luput dari
kesalahan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan sehingga
karya tulis ilmiah ini dapat lebih baik disajiakan.
Akhirnya penulis mengahturkan mohon maaf kepada dosen dan teman- teman
apabila ada kesalahan dan kekliruan dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.

Jakarta, 05 Juni 2023

Dean Syaeful Hanan

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................1
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kota........................................................................................2
2.2 Permasalahan dalam Perkotaan................................................................3
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................4
3.2 Lokasi Penelitian........................................................................................4
3.3 Data dan Sumber Data...............................................................................4
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................................4
3.5 Metode Pengumpulan Data........................................................................5
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan Kota di Kota Padang...........................................................6
4.2 Pembagian Permasalahan Kota dan Penanganannya di Kota Padang.....15
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................10
5.2 Saran........................................................................................................10

Daftar Pustaka...................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu permasalahan kota?
2. Bagaimana pembagian permasalahan kota?
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan kota?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui permasalahan kota.
2. Mengetahui pembagian permasalahan kota.
3. Mengetahui cara mengatasi permasalahan kota.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengurangi permasalahan kota.
2. Meningkatkan kualitas kota.

1
BAB II LANDASAN
TEORI

2.1 Pengertian Kota


Menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 25 Kawasan
perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1987 Pasal 1, kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang
mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam perundang undangan, serta
permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.
Kota merupakan pusat kegiatan manusia dan menawarkan berbagai
kesempatran lebih besar daripada daerah perdesaan. Tidak mengherankan bahwa
banyak penduduk pedesan melakukan migrasi ke kota untuk memperbaiki
kehidupannya. Migrasi desa – kota ini menyebabkan pertambahan penduduk kota
secara umum kurang lebih dua laki lipat dibandingkan pertambahan penduduk
pesedaan. Sebagai akibatnya akan timbul berbagai masalah dalam pengadaan dan
penataan ruang untuk permukiman, pendidikan, kesehatan, perdagangan, rekreasi,
keagamaan, industri, olah raga dan sebagainya (Sutanto, 1995). Pada penataan
ruang Menemukenali Agihan Permukiman Kumuh Di Perkotaan Melalui
Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Erni Suharini Jurusan Geografi FIS UNNES
Abstrak Tingkat pertumbuhan penduduk kota yang lebih cepat dan tidak
seimbang dengan ktersediaan lahan di perkotaan, mengakibatkan tekanan
penggunaan lahan kota. Salah satunya ditandai dengan penggunaan lahan yang
kurang atau tidak layak hunian untuk daerah permukiman. Keadaan yang
demikian akan menimbulkan masalah tata ruang/ lingkungan. Utamanya dalam
kaitan dengan hal ini adalah semakin pesatnya kemunculan permukiman kumuh
di perkotaan. Dalam rangka optimasi pelaksanaan program perbaikan kampung,
data spasial tentang

2
permukiman kumuh perkotaan yang cermat, rinci dan aktual sangat diperlukan.
Oleh karena itu kegiatan interpretasi citra penginderaan jauh dengan metode
tertentu untuk menemukenali agihan spasial tentang permukiman kumuh di suatu
wilayah (perkotaan) merupakan sebuah alternatif kegiatan yang dipandang lebih
efektif dan efisien dalam mendukung perolehan data yang dimaksud. Kata kunci :
perkotaan, permukiman kumuh, interpretasi foto udara untuk permukiman
khususnya, harus cepat mendapatkan perhatian karena hal ini menyangkut
masalah kebutuhan primer fisik penduduk/ penghuninya. Bagi penduduk kota
yang sudah berpenghidupan mapan dan sejahtera tentu hal ini bukan merupakan
masalah yang serius, namun bagi penduduk yang miskin baik penduduk kota itu
sendiri maupun pendatang perihal kebutuhan permukiman sangat perlu
diperhatikan. Karena umu7mnya mereka ini untuk memenuhi kebutuhan tempat
hunian, menempati daerah – daerah permukiman yang kondisinya
memprihantinkan yaitu daerah yang disebut dengan daerah kumuh.1

2.2 Permasalahan dalam Perkotaan


Kepesatan pertulnbuhan kota dewasa ini Inenurijukkan tirigkat
perkembangan yang sangat tinggi. Perkelnbangan kota yang Inerupakan tuntutan
sekaligus jawaban dari perkembangan penduduk Inaupun kegiatan masyarakat
perkotaan semakin sulit dikontrol sehingga sering menimbulkan
persoalanpersoalan yang menyangkut persoalan terhadap kota itu sendiri
(fasilitas., sisteln dan area), maupun terhadap penduduk atau penghuninya.2
Permasalahan dalam Kota dapat meliputi berbagai aspek, diantara nya :
 Aspek Ekonomi
 Aspek Morfologi (Bentuk) Kota
 Aspek Geografi
 Aspek Hukum

3
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Di dalam karya ilmiah ini penulis menggunakan penelitian yang bersifat
deskriptif kualitatif, karena di dalam karya ilmiah ini masalah yang dibahas.
Sehingga menurut penulis hal ini dapat mempersingkat waktu dalam mengerjakan
karya ilmiah ini.

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian pada karya ilmiah dilakukan di beberapa lokasi. Selain
itu, untuk memperkaya sudut pandang dalam karya ilmiah ini, penulis juga
melakukan penelitian dari berbagai pihak.

3.3 Data dan Sumber Data


Di dalam karya ilmiah ini, penulis mendapatkan sumber data dari referensi
yaitu kajian pustaka, serta survey primer yang terdiri dari kegiatan observasi serta
wawancara terhadap berbagai pihak di lingkungan sekitar.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah objek yang akan diteliti dengan penulis dalam ruang
lingkup umum. Dalam karya ilmiah ini yang menjadi populasi adalah masyarakat
Kota Jambi. Sampel adalah objek yang diteliti oleh penulis secara spesifik atau
khusus.

4
3.1 Metode Pengumpulan Data
1. Survey Primer
Survei primer merupakan metode pencarian data dan informasi
yang dilakukan secara langsung melalui responden di lapangan. Metode
ini dapat berupa observasi dan hasil wawancara.
a. Observasi
Merupakan pengumpulan data dan informasi melalui
pengamatan langsung guna mendapatkan data obyektif dan dapat
dipertanggungjawakan.

2. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan
melakukan kajian secara sungguh-sungguh tentang teori-teori dan konsep-
konsep yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti sebagai dasar dalam
melangkah pada tahap penelitian selanjutnya.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Permasalahan Kota di Kota Padang


Proporsi penduduk kota terus bertambah. Perkembangan penduduk kota
merupakan manifestasi yang nyata dari era revolusi perkotaan. Dampak
lanjutannya adalah semakin menurunnya kualitas hunian di kota Padang.
Lonjakan jumlah pendatang yang tidak tertampung atau tidak mampu menjangkau
fasilitas perumahan yang memadai menyebabkan kesemrawutan kota; semakin
banyak yang menggunakan trotoar dan bahu jalan, kolong jembatan, dan
pinggiran rel kereta api sebagai alternatif tempat tinggal. Kawasan kumuh pun
menjadi bertambah dari tahun ke tahun. Dilihat dari lonjakan jumlah pendatang,
maka dari itu lahan pemukiman harus dikelola secara efisien agar dapat
mengurangi kawasan kumuh dan permasalahan kota lainnya.
Resiko yang muncul akibat pembangunan fisik kota Padang adalah
masyarakat kehilangan tempat tinggal, sementara ganti rugi yyang diberikan baik
oleh pemerintah atau pihak swasta yang berkompeten sering kali tidak memadai
untuk mendapatkan tempat tinggal yang baru. Berdasarkan hasil observasi
penulis, permasalahan pokok yang dihadapi Kota Padang saat ini adalah Kota
Padang rawan terhadap bencana, karena berada pada jalur patahan dan adanya
potensi gelombang dari laut. Wilayah Kota Padang masih banyak kawasan
kumuh dan perumahan tidak layak huni. Selain itu, pembangunan fisik juga tidak
terlalu memperhatikan aspek geografis di suatu wilayah seperti garis sempadan
pantai ataupun sungai. Masyarakat, pemerintah, maupun swasta tetap mendirikan
bangunan di wilayah yang rawan terhadap bencana. Pembangunan wilayah pusat
perekonomian seringkali tidak sesuai sehingga masyarakat dan pelaku ekonomi
lebih memilih melakukan transaksi di bahu jalan ataupun di atas trotoar.
Karakteristik ruang Kota Padang menghadap Samudera Hindia dan
dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan. Perkembangan perkotaan

6
Padang ke arah Utara kota dan arah Timur kota. Penataan ruang Kota Padang
mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) No.4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010-2030, bahwa tujuan penataan
ruang Kota Padang untuk mengatasi permasalahan kota dan mengembangkan
potensi kota yang sejalan dengan tujuan pembangunan kota. Arah Timur Kota
Padang dikembangkan sebagai kawasan permukiman dan pusat pendidikan,
sedangkan arah Barat kota dikembangkan sebagai kawasan komersial perkotaan
dan pusat bisnis. Hal ini sejalan dengan pembangunan kota yang berbasis mitigasi
bencana. Salah satu upaya Pemerintah Kota Padang adalah melakukan
pemindahan pusat pemerintahan kota ke wilayah Timur kota pada tahun 2010.
Dengan demikian akan berkurang kepadatan penduduk pada kawasan pinggir
pantai.3

4.2 Pembagian Permasalahan Kota dan Penanganannya di Kota Padang


Dalam perkotaan, permasalahan dapat dikelompokan atas beberapa aspek.
Kota Padang salah satu kota pesisir yang ada di Indonesia. Artinya, Kota Padang
bukan hanya akan menghadapi permasalahan perkotaan pada umumnya,
melainkan juga harus melakukan mitigasi bencana alam yang tidak terduga.
Berikut adalah aspek permasalahan perkotaan di Kota Padang :
1. Aspek Ekonomi
Sumber daya manusia dan sumber daya alam sangat erat
kaitannya dalam perekonomian suatu kota. Kota Padang
merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Kawasan
Kota Padang yang merupakan wilayah pesisir membuat Kota
Padang memiliki sumber daya alam yang banyak. Selain itu, Kota
Padang merupakan salah satu kota pariwisata yang ada di
Indonesia. Sehingga akan banyak menguntungkan masyarakat
Kota Padang dalam hal ekonomi. Para pelaku pasar akan
banyak berinvestasi di

7
Kota Padang. Namun, permasalahannya adalah kurangnya sumber daya manusia yang
berkualitas. Banyak diantara masyarakat Kota Padang yang bekerja tidak sesuai bidang nya
sehingga dapat menghambat kemajuan perekonomian di Kota Padang. Untuk itu, diperlukan
adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada. Meski sumber daya manusia
sudah memadai, sumber daya alam juga harus terus diperhatikan dan dikendalikan
pemanfaatannya.
2. Aspek Morfologi
Dalam pembangunan wilayah perkotaan di Kota Padang
tentu terdapat berbagai pengaruh dari faktor alam dan manusia.
Akibat pengaruh dari faktor alam dan faktor manusia tersebut
maka perkembangan Kota Padang mebawa perubahan kondisi
fisik kota yang mengarah ke wilayah tertentu, yang kemudian akan
membentuk pola tertentu pula. Perkembangan yang terjadi di
segala aspek kehidupan penduduk Kota Padang menuntut
peningkatan kebutuhan akan ruang sebagai tempat dibangunnya
fasilitas dan penduduk beraktivitas, sehingga terjadi perubahan
kenampakan fisik kota ke arah tertentu. Faktor alam yang
mempengaruhi kondisi fisik dan pola ruang Kota Padang terjadi
saat terjadi gempa besar di Kota Padang, sehingga mempengaruhi
morfologi kota.
Faktor-faktor pengaruh ini jika dibiarkan akan bekerja
dengan sendirinya, yang mengakibatkan perkembangan kota ke
arah yang tidak diinginkan atau tidak sesuai dengan rencana
pengembangan Kota Padang. Sehingga peran perencana kota
sangat penting dalam merencanakan dan mengendalikan pola
ruang Kota Padang.
3. Aspek Geografi
Wilayah Kota Padang merupakan wilayah yang cukup
unik dikarenakan terdapat wilayah pesisir dan

8
perbukitan sekaligus. Sehingga mitigasi bencana di setiap wilayah
berbeda-beda. Pada daerah pesisir pantai, pemerintah sudah
memasang pemecah ombak untuk mengurangi abrasi pantai yang
terus terjadi. Sedangkan di daerah perbukitan, pemerintah telah
menentukan wilayah yang tidak boleh untuk dibangun sehingga
kondisi tanah tetap stabil dan dapat meminimalisir terjadinya
longsor.
4. Aspek Hukum

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Proporsi penduduk kota terus bertambah. Perkembangan penduduk kota
merupakan manifestasi yang nyata dari era revolusi perkotaan. Dampak
lanjutannya adalah semakin menurunnya kualitas hunian di kota Padang.
Lonjakan jumlah pendatang yang tidak tertampung atau tidak mampu menjangkau
fasilitas perumahan yang memadai menyebabkan kesemrawutan kota; semakin
banyak yang menggunakan trotoar dan bahu jalan, kolong jembatan, dan
pinggiran rel kereta api sebagai alternatif tempat tinggal. Kawasan kumuh pun
menjadi bertambah dari tahun ke tahun. Dilihat dari lonjakan jumlah pendatang,
maka dari itu lahan pemukiman harus dikelola secara efisien agar dapat
mengurangi kawasan kumuh dan permasalahan kota lainnya.
10

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Padang Panjang. (2020). Kota Padang Panjang Dalam Angka Padang

Panjang Municipality In Figures 2020. BPS Kota Padang Panjang. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota
Padang Panjang. (2020). Statistik Daerah Kota Padang Panjang 2020. BPS Kota Padang Panjang.

[DPUPR] Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. RTRW Kota Padang Panjang Tahun 2012-2032
11

Anda mungkin juga menyukai