Disusun oleh :
DEAN SYAEFUL HANAN
043250153
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................1
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kota........................................................................................2
2.2 Permasalahan dalam Perkotaan................................................................3
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................4
3.2 Lokasi Penelitian........................................................................................4
3.3 Data dan Sumber Data...............................................................................4
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................................4
3.5 Metode Pengumpulan Data........................................................................5
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan Kota di Kota Padang...........................................................6
4.2 Pembagian Permasalahan Kota dan Penanganannya di Kota Padang.....15
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................10
5.2 Saran........................................................................................................10
Daftar Pustaka...................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II LANDASAN
TEORI
2
permukiman kumuh perkotaan yang cermat, rinci dan aktual sangat diperlukan.
Oleh karena itu kegiatan interpretasi citra penginderaan jauh dengan metode
tertentu untuk menemukenali agihan spasial tentang permukiman kumuh di suatu
wilayah (perkotaan) merupakan sebuah alternatif kegiatan yang dipandang lebih
efektif dan efisien dalam mendukung perolehan data yang dimaksud. Kata kunci :
perkotaan, permukiman kumuh, interpretasi foto udara untuk permukiman
khususnya, harus cepat mendapatkan perhatian karena hal ini menyangkut
masalah kebutuhan primer fisik penduduk/ penghuninya. Bagi penduduk kota
yang sudah berpenghidupan mapan dan sejahtera tentu hal ini bukan merupakan
masalah yang serius, namun bagi penduduk yang miskin baik penduduk kota itu
sendiri maupun pendatang perihal kebutuhan permukiman sangat perlu
diperhatikan. Karena umu7mnya mereka ini untuk memenuhi kebutuhan tempat
hunian, menempati daerah – daerah permukiman yang kondisinya
memprihantinkan yaitu daerah yang disebut dengan daerah kumuh.1
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
4
3.1 Metode Pengumpulan Data
1. Survey Primer
Survei primer merupakan metode pencarian data dan informasi
yang dilakukan secara langsung melalui responden di lapangan. Metode
ini dapat berupa observasi dan hasil wawancara.
a. Observasi
Merupakan pengumpulan data dan informasi melalui
pengamatan langsung guna mendapatkan data obyektif dan dapat
dipertanggungjawakan.
2. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan
melakukan kajian secara sungguh-sungguh tentang teori-teori dan konsep-
konsep yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti sebagai dasar dalam
melangkah pada tahap penelitian selanjutnya.
5
BAB IV
PEMBAHASAN
6
Padang ke arah Utara kota dan arah Timur kota. Penataan ruang Kota Padang
mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) No.4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010-2030, bahwa tujuan penataan
ruang Kota Padang untuk mengatasi permasalahan kota dan mengembangkan
potensi kota yang sejalan dengan tujuan pembangunan kota. Arah Timur Kota
Padang dikembangkan sebagai kawasan permukiman dan pusat pendidikan,
sedangkan arah Barat kota dikembangkan sebagai kawasan komersial perkotaan
dan pusat bisnis. Hal ini sejalan dengan pembangunan kota yang berbasis mitigasi
bencana. Salah satu upaya Pemerintah Kota Padang adalah melakukan
pemindahan pusat pemerintahan kota ke wilayah Timur kota pada tahun 2010.
Dengan demikian akan berkurang kepadatan penduduk pada kawasan pinggir
pantai.3
7
Kota Padang. Namun, permasalahannya adalah kurangnya sumber daya manusia yang
berkualitas. Banyak diantara masyarakat Kota Padang yang bekerja tidak sesuai bidang nya
sehingga dapat menghambat kemajuan perekonomian di Kota Padang. Untuk itu, diperlukan
adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada. Meski sumber daya manusia
sudah memadai, sumber daya alam juga harus terus diperhatikan dan dikendalikan
pemanfaatannya.
2. Aspek Morfologi
Dalam pembangunan wilayah perkotaan di Kota Padang
tentu terdapat berbagai pengaruh dari faktor alam dan manusia.
Akibat pengaruh dari faktor alam dan faktor manusia tersebut
maka perkembangan Kota Padang mebawa perubahan kondisi
fisik kota yang mengarah ke wilayah tertentu, yang kemudian akan
membentuk pola tertentu pula. Perkembangan yang terjadi di
segala aspek kehidupan penduduk Kota Padang menuntut
peningkatan kebutuhan akan ruang sebagai tempat dibangunnya
fasilitas dan penduduk beraktivitas, sehingga terjadi perubahan
kenampakan fisik kota ke arah tertentu. Faktor alam yang
mempengaruhi kondisi fisik dan pola ruang Kota Padang terjadi
saat terjadi gempa besar di Kota Padang, sehingga mempengaruhi
morfologi kota.
Faktor-faktor pengaruh ini jika dibiarkan akan bekerja
dengan sendirinya, yang mengakibatkan perkembangan kota ke
arah yang tidak diinginkan atau tidak sesuai dengan rencana
pengembangan Kota Padang. Sehingga peran perencana kota
sangat penting dalam merencanakan dan mengendalikan pola
ruang Kota Padang.
3. Aspek Geografi
Wilayah Kota Padang merupakan wilayah yang cukup
unik dikarenakan terdapat wilayah pesisir dan
8
perbukitan sekaligus. Sehingga mitigasi bencana di setiap wilayah
berbeda-beda. Pada daerah pesisir pantai, pemerintah sudah
memasang pemecah ombak untuk mengurangi abrasi pantai yang
terus terjadi. Sedangkan di daerah perbukitan, pemerintah telah
menentukan wilayah yang tidak boleh untuk dibangun sehingga
kondisi tanah tetap stabil dan dapat meminimalisir terjadinya
longsor.
4. Aspek Hukum
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proporsi penduduk kota terus bertambah. Perkembangan penduduk kota
merupakan manifestasi yang nyata dari era revolusi perkotaan. Dampak
lanjutannya adalah semakin menurunnya kualitas hunian di kota Padang.
Lonjakan jumlah pendatang yang tidak tertampung atau tidak mampu menjangkau
fasilitas perumahan yang memadai menyebabkan kesemrawutan kota; semakin
banyak yang menggunakan trotoar dan bahu jalan, kolong jembatan, dan
pinggiran rel kereta api sebagai alternatif tempat tinggal. Kawasan kumuh pun
menjadi bertambah dari tahun ke tahun. Dilihat dari lonjakan jumlah pendatang,
maka dari itu lahan pemukiman harus dikelola secara efisien agar dapat
mengurangi kawasan kumuh dan permasalahan kota lainnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Padang Panjang. (2020). Kota Padang Panjang Dalam Angka Padang
Panjang Municipality In Figures 2020. BPS Kota Padang Panjang. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota
Padang Panjang. (2020). Statistik Daerah Kota Padang Panjang 2020. BPS Kota Padang Panjang.
[DPUPR] Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. RTRW Kota Padang Panjang Tahun 2012-2032
11