Disusun Oleh :
Yulianti Putri (153060011)
Qodrat Fajar Rizki R (153060024)
Reva Febrianda (153060038)
Tridanti Septiani (153060085)
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................... 11
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan tindakan perubahan dari masa lalu, masa kini menuju
ke masa depan yang memerlukan faktor ruang, waktu, dan sumber–sumber daya.
Perencanaan tidak akan pernah berhenti sebab ia berfungsi secara berkelanjutan.
Dalam perencanaan tentunya memiliki tantangan salah satunya mengenai kualitas
lingkungan hidup yang akan semakin menurun karena banyaknya kebutuhan manusia
yang tidak pernah ada batasnya (dinamis). Perencanaan akan berlangsung terus
menerus sebagai upaya penyelesaian masalah yang berkembang. Masalah dalam
suatu wilayah akan terus berkembang seiring juga dengan meningkatnya jumlah
penduduk, yang mana hal tersebut harus disesuaikan dengan suatu perencanaan agar
dapat berkelanjutan.
Kependudukan atau “Demografi” adalah ilmu tentang susunan, jumlah,dan
perkembangan penduduk yang mana memberi uraian atau gambaran statistik
mengenai kondisi pendudukan serta perubahan-perubahannya sepanjang masa. Dalam
kependudukan terdapat tiga komponen penting yang perlu diperhatikan, yakni
kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perpindahan penduduk (migrasi), dan dua
faktor pendukung ataau penunjang yakni mobilisasi sosial dan tingkat perkawinan.
(Donald J. Bogue,Principles of Demography (New York: John Wiley & Sons, 1969)).
kec.cibinong, 2013-2018) hal itu menyebabkan tingkat kriminalitas pun menjadi tinggi.
(Kecamatan Cibinong dalam angka 2017). Oleh karena itu Studio Perencanaan Kota
yang akan dilaksanakan diharapkan dapat menentukan konsep pengembangan di
Kawasan Perkotaan Cibinong di tinjau dari Aspek Kependudukan.
1.2 Isu Strategis
Adapun isu strategis yang terdapat di Kawasan Perkotaan Cibinong adalah
sebagai berikut:
1.2.1 Isu Positif
Budaya politik masyarakat yang bersifat partisipatif cukup berperan
mempengaruhi semakin tingginya tuntutan masyarakat untuk
mengembangkan wilayah.
Adanya hubungan kemasyarakatan yang terjalin cukup baik,
mempengaruhi situasi yang kondusif.
1.2.2 Isu Negatif
Masih rendahnya pemberdayaan masyarakat terutama dalam
pemanfaatan potensi wilayah yang dapat dikembangkan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat
Sasaran
1. Teridentifikasinya kuantitas dan kualitas kependudukan di Kawasan Perkotaan
Cibinong.
2. Teridentifikasinya kondisi sosial budaya di Kawasan Perkotaan Cibinong.
Metodologi:
Gambaran Umum
Metode Pengumplan Data:
Survei Primer
Survei Sekunder
E
V
Tinjauan Teori A
L
U
PROSES Analisis A
S
I
TINJAUAN TEORI
2.1 Demografi
Kependudukan atau “Demografi” adalah ilmu tentang susunan, jumlah, dan
perkembangan penduduk yang memberi uraian atau gambaran statistik mengenai
kondisi pendudukan serta perubahan-perubahannya sepanjang masa. Dalam
kependudukan terdapat tiga komponen penting yang perlu diperhatikan, yakni
kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perpindahan penduduk (migrasi), dan dua
faktor pendukung atau penunjang yakni mobilisasi sosial dan tingkat perkawinan.
Terdapat 4 (empat) tujuan pokok penggunaan Demografi yaitu :
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduuk di masa yang akan datang
dan kemungkinan konsekuensinya. (Donald J. Bogue).
Pada hakekatnya pengertian mengenai penduduk ditekankan pada komposisi
penduduk. Yang memiliki arti sangat luas tidak hanya meliputi pengertian umur, jenis
kelamin, kematian, kelahiran, tingkat pendidikan dan agama. Selain itu komposisi
penduduk juga menyatakan pergerakan sosial yang memperlihatkan status penduduk.
Perubahan ini tidak hanya melalui pertumbuhan secara alami tetapi juga dengan
melalui migrasi yang diakibatkan oleh berbagai kegiatan sosial dan ekonomi.
Pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang menimbulkan berbagai
masalah seperti pengangguran, beban tanggungan penduduk usia kerja, maupun
migrasi besar-besaran ke kota. Peningkatan dan penurunan pertumbuhan penduduk
disebabkan oleh tingkat kematian yang tidak diimbangi dengan tingkat kelahiran.
Penurunan tersebut merupakan hasil dari semakin panjangnya harapan hidup orang
dewasa dan turunnya tingkat kematian bayi kurang dari 1 tahun. Penurunan tingkat
kematian bayi dan peningkatan panjang-usia berarti penurunan tingkat kematian
secara umum, yang nantinya akan turut menjadi determinan bagi menurunnya tingkat
fertilitas, disamping determinan-determinan yang lain seperti pendidikan wanita dan
partisipasi wanita dalam pekerjaan, jasa perencanaan keluarga dan pengaruh tingkat
ekonomi yang membaik. Serta masalah yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang berkaitan dengan kependudukan adalah pertumbuhan populasi yang
cepat serta berpengaruh pada pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari pada
pertumbuhan kesempatan kerja, yang akan menyebabkan pengangguran.
Untuk dapat mengamati kegiatan dan perkembangan penduduk, dilakukan
pencatatan dari waktu ke waktu, yang mencakup jumlah penduduk, struktur
penduduk, kelahiran, kematian dan pergerakan penduduk. Pada hakekatnya
pertumbuhan penduduk ditekankan pada tiga komponen yaitu:
- Kelahiran (Fertilitas),
- Kematian (Mortalitas) dan,
- Migrasi
Untuk memahami karakteristik penduduk, perencanaan bisa melihat secara
menyeluruh dalam struktur ruang maupun dalam struktur ciri tertentu dari penduduk.
Karakteristik penduduk yang perlu di analisis yang berkaitan dengan perencanaan
adalah:
- jumlah penduduk,
- laju pertumbuhan penduduk,
- kepadatan penduduk,
- struktur penduduk,
- migrasi, urbanisasi dan transmigrasi
2.1.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk akan memberikan pengetahuan tentang beban yang harus
ditanggung oleh suatu kota. Adapun penyebaran penduduk pada suatu kota
menunjukkan adanya permasalahan pada kota tersebut. Penaksiran jumlah penduduk
dimaksudkan untuk mendapat besarnya jumlah penduduk secara keseluruhan.
2.1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah memprediksi jumlah
penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang. Sedangkan laju pertumbuhan
penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
1. Tingkat kelahiran
2. Tingkat kematian
3. Tingkat migrasi
Dengan Rumus:
r = {(Pt /P0)(1/t)-1} x 10
Dimana :
r = laju pertumbuhan penduduk
Pt = jumlah penduduk pada tahun ke –t
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
t = selisih tahun pada Pt dan Po
(https://putriprafanda.wordpress.com/2016/10/05)
Dalam mengkaji teori kependudukan ada dua hal penting yang menjadi
pandangan dalam teori kependudukan yaitu dari segi sosial dan segi naturalistik.
1. Sudut Pandang Sosial
Dimulai oleh teori Thomas Robert Malthus (Inggris, 1766 - 1804) yang
menyatakan bahwa kemelaratan disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara
pertumbuhan penduduk dengan pertambahan pangan. Pernyataan yang pokok adalah :
Bahan makanan sangat dibutuhkan sekali untuk hidup.
Kebutuhan biologis dalam kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan
yang bertujuan untuk memperoleh keturunan.
2. Sudut Pandang Naturalistik (Penduduk)
Sudut pandang ini menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk ditentukan oleh
bahan makanan yang bergantung pada lingkungan, sehingga dikenal dengan teori
ekonomi lingkungan seperti :
Teori Pearl, yang menyatakan bahwa manusia itu tumbuh berdasarkan
kurva normal yaitu mula-mula sedikit, kemudian bertambah besar dan
akhirnya berkurang lagi.
Teori Gini, yang menyatakan bahwa penduduk berkembang cepat pada
tingkat awal sangat dipengaruhi oleh hukum biologis.
Teori Sosial oleh Arsen Dumont, yang menyatakan teori kapilaritas sosial
dimana tiap orang cenderung untuk memperoleh status sosial yang lebih
tinggi.
Teori Demografi, yang beranggapan bahwa perubahan penduduk terjadi
sebagai akibat sosial ekonomi penduduk yang saling bergantung satu sama
lain.
2.1.6 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam suatu satuan
tertentu dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100
perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan :
Dimana:
SR = Rasio Jenis Kelamin pada golongan umur i tahun
Pl = Jumlah Penduduk Laki-laki pada golongan umur i tahun
Pp = Jumlah Penduduk Perempuan pada golongan umur i tahun
K = Konstanta, biasanya 100
Besar kecilnya rasio di suatu daerah dipengaruhi oleh :
1. Sex Rasio at Birth
Di beberapa Negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki-laki
per 100 perempuan.
1. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian
perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
2. Pola Migrasi Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Jika suatu daerah SR > 100 berarti daerah tersebut lebih banyak
penduduk laki-lakinya dan sebaliknya jika SR < 100 di daerah tersebut lebih
banyak perempuan daripada laki-laki.
BAB III
METODOLOGI
1. Metode Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus
pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan
metode statistika. Pada umumnya penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif merupakan penelitian sampel besar, karena pada pendekatan
kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial yaitu dalam rangka
pengujian hipotetsis dan menyandarkan kesimpulan pada suatu
probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan menggunakan
pendekatan ini, maka akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel
yang diteliti.
Dalam penelitian ini, metode kuantitatif digunakan untuk indentifikasi
dan analisis karakteristik dan proyeksi penduduk.
2. Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan
paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Menurut
Bodgan dan Taylor (1975:5) yang mendefinisikan bahwa kualititatif
sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan untuk identifikasi dan
analisis sosial budaya.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu:
Dimana:
r : laju pertumbuhan penduduk
Pt : Jumlah penduduk pada tahun ke- t
P0 : Jumlah penduduk pada tahun dasar
t : selisih tahun Pt dengan P0
Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi
penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya
pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya.
Dengan rumus :
P = a + b (x)
Keterangan :
Adapun keuntungan dari metode linier adalah metode ini dapat memperluas
perkiran berdasarkan data masa lampau dan cara ini juga dianggap
penghalusan dari cara ektrapolasi garis lurus, dimana perkembangannya
dianggap tidak ada loncatan. Kerugaian dari metode ini adalah tidak terlalu
rinici dari variable-variabelnya.
Dimana :
Pt+θ = Pt( 1 + r )θ
b=
Keterangan :
Dimana :
r= x 100 %
Keterangan:
4. Metode Aritmatik
Metode Aritmatik digunakan dengan asumsi bahwa tingkat presentasi
pertumbuhan penduduk adalah konstan, yang berarti tiap satuan waktu
pertambahan penduduk akan menjadi besar dan lebih besar lagi.
Pn = Po (1 + rn)
Dimana :
Lung Polinominal
Digunakan untuk Mudah digunakan Tidak dapat
melihat rata – rata karena digunakan untuk
pertumbuhan menggunakan jangka panjang
penduduk proyeksi garis
lurus
Bunga Berganda
Digunakan ketika Dapat digunakan Hasilnya terlalu
perkembangan ketika data yang sederhana
penduduk tersedia sangat
berganda dengan terbatas.
sendirinya
Perkembangan
Aritmatik Untuk jumlah penduduk Tidak melihat
memprediksikan akan bertambah faktor lain yang
jumlah penduduk dengan sendirinya, menyebabkan
di suatu wilayah di diakibatkan dari pertambahan
masa yang akan jumlah jumlah penduduk
datanng secara pertumbuhan
konstan. secara spontan
dengan adanya
. pengembangan
pengembangan
pada wilayah
tersebut.
Cara Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk
Standar Deviasi:
s=
s=
Sex Ratio =
Jika dependency ratio > 100% akibatnya pendapatan per kapita wilayah
tersebut sangat rendah karena penduduk usia produktif sangat sedikit
daripada penduduk usia tidak produktif. Sebaliknya jika dependency ratio<
100% akibatnya pendapatan wilayah tersebut tinggi.
TPAK =
(Sumber Sirusa,Badan Pusat Statistik)