Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KARAKTERISTIK KEPENDUDUKAN

KABUPATEN MAGETAN

Dosen Pengampu :
Wulan Dwi Purnamasari, S.T., M.T.

Disusun oleh :
Andi Nayla Salsabila Pasamalangi 235060601111007

Fany Oktavia Pristiyanti 235060601111011

Royyan Zain 235060601111016

Ajeng Nilla Kharisma 235060601111019

Ilfi Nurdiana 235060601111023

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kependudukan ini
dengan baik dan tepat waktu. Dalam laporan ini, penulis membahas tentang karakteristik
kependudukan Kota Magetan dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kependudukan di Universitas Brawijaya.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu yaitu Ibu Wulan Dwi Permatasari yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan laporan kependudukan ini

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam menyusun laporan ini baik
dari segi susunan kalimat maupun tata Bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar untuk kedepannya
penulis dapat memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi pembaca.

Malang, 11 Oktober

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat............................................................................................................2
1.2.1 Tujuan..........................................................................................................................2
1.2.2 Manfaat.........................................................................................................................2
1.3 Ruang....................................................................................................................................2
1.3.1 Ruang Lingkup Materi....................................................................................................2
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah.................................................................................................3
1.3.3 Ruang Lingkup Waktu....................................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan Laporan..........................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Penduduk..........................................................................................................3
2.2 Pengertian Jumlah Penduduk.............................................................................................3
2.3 Pengertian Kepadatan Penduduk.......................................................................................3
2.4 Pengertian Sebaran Penduduk...........................................................................................4
2.5 Pengertian Migrasi..............................................................................................................4
2.6 Pengertian Mata Pencaharian............................................................................................5
2.7 Pengertian Pendidikan........................................................................................................5
2.8 Pengertian Tingkat Pendidikan..........................................................................................5
2.9 Pengertian Fasilitas Pendidikan.........................................................................................6
BAB 3 KARAKTERISTIK PENDUDUK WILAYAH PERENCANAAN......................................6
3.1 Jumlah dan Sebaran Penduduk..........................................................................................6
3.2 Kepadatan Penduduk..........................................................................................................7
3.3 Trend Pertumbuhan Penduduk..........................................................................................8
3.4 Kelahiran, Kematian, dan Migrasi.....................................................................................9
3.5 Karakteristik Penduduk Menurut Usia...........................................................................10
3.6 Karakteristik Penduduk Menurut Jenis Kelamin...........................................................12
3.7 Karakteristik Penduduk Menurut Mata Pencaharian....................................................14
3.7.1 Berdasarkan Daerah.........................................................................................................14
3.7.2 Berdasarkan Jenis Pekerjaan..........................................................................................15

ii
3.7.3 Berdasarkan Golongan.....................................................................................................16
3.8 Karakteristik Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.................................................17
3.8.1 Sekolah Dasar.................................................................Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Sekolah Menengah Pertama..........................................Error! Bookmark not defined.
3.8.3 Sekolah Menengah Atas................................................Error! Bookmark not defined.
3.8.4 Madrasah Ibtidaiyah.....................................................Error! Bookmark not defined.
3.8.5 Madrasah Tsanawiyah..................................................Error! Bookmark not defined.
3.8.6 Madrasah Aliyah............................................................Error! Bookmark not defined.
3.9 Fasilitas Peribadatan.........................................................................................................18
3.10 Perhitungan Proyeksi Penduduk 10 tahun Mendatang..................................................19

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang laporan karakteristik Kabupaten Magetan mengacu pada data
terkini mengenai jumlah penduduk Kabupaten Magetan, struktur demografi, sebaran
geografis dan berbagai faktor yang berhubungan dengan jumlah penduduk Kabupaten
Magetan. Tujuan dari laporan ini adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh
mengenai situasi kependudukan di wilayah tersebut. Beberapa poin penting yang
dapat dibahas dalam laporan ini adalah:

1. Tingkat Kelahiran dan Kematian : Informasi mengenai jumlah kelahiran dan


kematian di suatu wilayah. Hal ini penting untuk memahami pertumbuhan populasi
dan menilai kebutuhan layanan kesehatan dan pendidikan.
2. Migrasi : Data kedatangan dan keberangkatan penduduk Kabupaten Magetan. Hal
ini dapat mencakup migrasi internal (antar kota atau kabupaten) dan eksternal (antar
provinsi atau negara).
3. Usia: Menganalisis sebaran penduduk menurut kelompok umur (anak-anak, dewasa
muda, dewasa, lanjut usia) untuk mendapatkan gambaran tentang profil demografi
penduduk.
4. Jenis Kelamin : Informasi perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
di Kabupaten Magetan. Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan terkait pendidikan,
kesehatan, dan layanan sosial.
5. Agama: Informasi tentang keragaman etnis dan agama di wilayah tersebut. Hal ini
dapat mempengaruhi kebijakan terkait agama dan budaya.
6. Mata Pencaharian: Informasi mengenai peluang kerja yang ada di Kabupaten
Magetan dan tingkat pengangguran. Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan terkait
perekonomian dan ketenagakerjaan.
7. Pendidikan: Informasi mengenai tingkat pendidikan penduduk, termasuk jumlah
penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Hal ini
penting dalam perencanaan pendidikan daerah.

Laporan ini ,merupakan alat yang penting bagi pemerintah daerah, lembaga
penelitian, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk merencanakan pembangunan dan

1
mengambil keputusan kebijakan yang berdasarkan pada pemahaman yang kuat
tentang karakteristik penduduk Kabupaten Magetan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik sebaran penduduk Kabupaten Magetan
2. Mengetahui karakteristik kepadatan penduduk Kabupaten Magetan
3. Mengetahui karakteristik jumlah penduduk Kabupaten Magetan
4. Mengetahui jumlah warga yang bermigrasi di Kabupaten Magetan
5. Mengetahui karakteristik mata pencaharian di Kabupaten Magetan
6. Mengetahui karakteristik pendidikan Kabupaten Magetan
7. Mengetahui karaktmaeristik fasilitas pendidikan di Kabupaten Magetan
8. Mengetahui karakteristik fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Magetan.

1.2.2 Manfaat
1. Memberikan gambaran kependudukan dan karakteristik demografi yang terjadi
di Kabupaten Magetan.
2. Sebagai bahan referensi dan manfaat bagi akademisi dalam menambah
pengetahuan tentang kependudukan.
Sebagai pembahasan lebih lanjut dalam hal kependudukan bagi
pemerintah dan masyarakat.

1.3 Ruang
Ruang lingkup pada laporan ini meliputi Ruang Lingkup Materi, Ruang
Lingkup Wilayah dan Ruang Lingkup Waktu. Ruang lingkup materi adalah batasan
penjelasan inti dari laporan kependudukan ini. Ruang lingkup wilayah adalah batasan
wilayah yang dijadikan objek kajian laporan. Sedangkan ruang lingkup waktu adalah
batasan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.
1.3.1 Ruang Lingkup Materi
Pada sub bab ruang lingkup materi berisi tentang apa saja materi yang akan
dibahas dalam laporan ini. Materi-materi yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu
karakteristik sebran penduduk, kepadatan penduduk, jumlah penduduk, jumlah warga
yang melakukan migrasi, karakteristik mata pencahariannya, karakteristik pendidikan,
tingkat pendidikan, serta fasilitas ibadah.

2
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah
Kabupaten Magetan merupakan sebuah wilayah yang terletak di provinsi Jawa
Timur. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Magetan sebagai berikut.
Sebelah Utara : Kabupaten Ngawi
Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah)
Sebelah Selatan : Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri
Sebelah Timur : Kota Madiun dan Kabupaten Madiun

1.3.3 Ruang Lingkup Waktu


Laporan kependudukan Kabupaten Magetan meliputi data dari kurun waktu
2016 hinnga 2022.
1.4 Sistematika Penulisan Laporan
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka laporan ini akan
sistematika menjadi 4 bab yang saling berkaitan satu sama lain. Bab yang akan
dibahas yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode penelitian,
Bab IV Kesimpulan. Berikut akan dibahas secara singkat isi dari masing-masing bab
yang akan dipaparkan.

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi uraian dari latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup,
dan sistematika pembahasan. Latar belakang membahas tentang garis besar
permasalahan yang ingin dikaji oleh penulis. Tujuan membahas tentang target tertentu
yang akan diperoleh dari pelaksanaan kegiatan. Manfaat berisi tentang suatu hal yang
didapatkan baik oleh mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka berisi teori-teori dari para ahli maupun hasil penelitian
terdahulu yang dapat digunakan sebagai dasar argumentasi maupun penjelas. Dalam
penelitian kualitatif, keberadaan teori baik dirujuk dari para ahli maupun dari
penelitian terdahulu digunakan sebagai penjelas atau pembahasan hasil penelitian
yang dilakukan. Teori-teori yang digunakan harus memiliki sumber referensi yang
jelas dan telah diuji kebenarannya.

3
BAB III KARAKTERISTIK PENDUDUK WILAYAH PERENCANAAN

Pada Bab ini dijelaskan secara rinci mengenair karaakteristik yang ada pada
suatu wilayah. Bab ini menguraikan apa saja karekteristik yang ada seperti jumlah dan
sebaran penduduk, kepadatan penduduk, tren pertumbuhan penduduk, kelahiran,
kematian, dan migrasi,, penduduk berdasarkan usia, berdasarkan tingkat Pendidikan,
berdasarkan jenis kelamin, serta fasilitas peribadatan yang ada.

BAB IV KESIMPULAN

Kesimpulan merupakan uraian jawaban dari karakteristik penduduk wilayah


perencanaan yang telah dikaji. Pada kesimpulan tidak dituliskan secara panjang
seperti pada tinjauan pustaka, melainkan ditulis secara singkat,

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Penduduk
Menurut UUD Pasal 26 Tahun 1945, penduduk adalah sekelompok warga
negara yang bertempat tinggal di wilayah tertentu, yang wilayah tersebut dijadikannya
domisili atau wilayah sementara dan dapat ditinggali secara menetap. Lembaga BPS
menjelaskan bahwa penduduk adalah semua orang yag berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili
kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
Penduduk adalah jumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada
waktu tertentu dan merupakan hasil dari prosesproses demografi yaitu fertilitas,
mortalitas, dan migrasi (Said, 2012). Penduduk merupakan unsur penting dalam
kegiatan ekonomi serta usaha membangun suatu perekonomian karena penduduk
menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan tenaga kerja usahawan
dalam menciptakan kegiatan ekonomi (Sukirno,2005:142). Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang ada disuatu wilayah yaitu tingkat
kelahiran, tingkat kematian, dan tingkat migrasi atau perpindahan penduduk.

2.2 Pengertian Jumlah Penduduk


Jumlah penduduk pada suatu wilayah tidaklah tetap melainkan akan selalu
berubah seiring dengan berjalannya waktu. Jumlah penduduk dapat dihitung dengan
menggunakan data sensus penduduk yang dilakukan oleh lembaga statistik, seperti
Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. Jumlah penduduk pada suatu wilayah dapat
mengalami pertambahan dan pengurangan, hal ini disebabkan oleh adanya factor
kelahiran, kematian, dan juga migrasi. Pertambahan penduduk terjadi karena angka
kelahiran dan kematian tidak seimbang, dimana angka kelahiran lebih besar dari
angka kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka penduduk
yang masuk dan keluar.

2.3 Pengertian Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk adalah suatu keadaan yang dikatakan semakin padat bila
jumlah manusia pada suatu batas ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan
luas ruangannya (Sarwono, 1992). Kepadatan penduduk merupakan perbandingan
antara jumlah penduduk dengan luas daerah yang ditempati. Kepadatan penduduk

3
digunkaan untuk mengukur seberapa padat penduduk disuatu wilayah. Kepadatan
penduduk dipengaruhi oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan
penduduk. Kepadatan penduduk dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu kepadatan
penduduk kasar (Crude Population Density), kepadatan penduduk fisiologis
(Physiological Density), kepadatan penduduk agraris (Agricultural Density), dan
Kepadatan penduduk ekonomis (Economic Density).
Kepadatan penduduk kasar merupakan perbandingan antara jumlah penduduk
dengan seluruh luas wilayah. Kepadatan penduduk agraris merupakan perbandingan
antara jumlah penduduk yang mempunyai aktivitas penduduk disektor pertanian
dengan luas lahan yang dapat diolah untuk kegiatan pertanian. Kepadatan penduduk
fisiologis menunjukkan perbandingan antar jumlah penduduk dengan luas lahan
pertanian yang dapat diolah. Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan
antara jumlah penduduk suatu wilayah dengan kemampuan sector ekonominya.

2.4 Pengertian Sebaran Penduduk


Persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Sebaran penduduk
merujuk pada pola atau distribusi spasial dari populasi manusia di suatu wilayah atau
negara pada suatu periode waktu tertentu. Ini mencakup informasi tentang bagaimana
penduduk terdistribusi di dalam wilayah, apakah itu terpusat di perkotaan atau
tersebar di daerah pedesaan. Sebaran penduduk juga mencakup faktor-faktor seperti
kepadatan penduduk, mobilitas, dan migrasi.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, sebaran penduduk di
Indonesia menunjukkan ciri khas negara dengan pulau-pulau besar seperti Jawa,
Sumatera, dan Kalimantan yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sementara
pulau-pulau kecil seperti Maluku atau Nusa Tenggara memiliki kepadatan yang lebih
rendah. Faktor-faktor seperti aksesibilitas, kesempatan ekonomi, dan infrastruktur
mempengaruhi sebaran penduduk di berbagai wilayah.

2.5 Pengertian Migrasi


Dalam arti luas, migrasi merupakan perubahan tempat tinggal secara
permanen atau semi permanen (Tjiptoherijanto, 2009). Migrasi adalah gejala gerak
berpindah tempat tinggal secara horizontal, melewati batas administrasi, pindah
menuju batas administrasi lain, kelurahan, kabupaten, kota atau negara (Prawiro,
1979). Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah

4
penduduk. Migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk pada suatu
wilayah.
Keragaman kondisi dan potensi antarwilayah di Indonesia merupakan situasi
yang mendudkung terjadinya migrasi. Selain itu, masalah migrasi berkaitan erat
dengna kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata. Perpindahan penduduk
atau yang sering disebut migrasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti bencana
alam, ketersediaan sumber daya alam, lapangan pekerjaan, sarana pendidikan, dan
faktor politik.

2.6 Pengertian Mata Pencaharian


Mata pencaharian adalah aktivitas manusia untuk memperoleh taraf hidup
yang layak diaman antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda sesuai
dengan taraf kemampuan dan keadaan demografisnya (Aswinia, 2022). Faktor yang
mempengaruhi mata pencaharian terbagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal berupa kondisi geologis, tekanan ekonomi, rendahnya
Pendidikan dan keterampilan yang dimiliki, dan kepemilikan lahan yang sempit.
Faktor eksternal berupa adanya perhatian dari pemerintah, dan mata pencaharian baru
(Sulistiyono, et al, 2015).

2.7 Pengertian Pendidikan


Pendidikan memiliki arti luas hidup. Pendidikan berarti seluruh pengetahuan
belajar yang terjadi sepanjang hayat dalam semua tempat serta situasi yang
memeberikan pengaruh positif pada pertumbuhan setaip mahluk individu (Amirin,
2013). Secara harfiah, Pendidikan adalah kegiatan mendidik yang dilakukan oleh
seorang pengajar kepada peserta didik yang diharapkan mampu memberikan contoh
tauladan, pemebelajaran, pengarahan, dan peningktan etika-akhlak, serta menggali
pengetahuan tiap individu. Pengajaran yang diberikan kepada peserta didik tidak
hanya melalui pendidikan formal, namun melalui keluarga serta masyarakat juga
(Marisyah&Firman, 2019).

2.8 Pengertian Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan
umum seseorang termasuk termasuk didalamnya penguasaan teori untuk memutuskan
persoalan±persoalan yang menyangkut kegiatan pencapaian tujuan (Reza, 2017).
Sedangkan menurut ahli lain, pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang

5
atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat potensi dalam
diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspon (Hendrayani, 2020). Pendidikan
formal meliputi SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan
informal dari sikap dan kepribadian yang dibentuk oleh keluarga dan lingkungan.

2.9 Pengertian Fasilitas Pendidikan


Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi, sedangkan
sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah
pengawasan guru. Jadi, fasilitas sekolah adalah sarana untuk melancarkan
pelaksanaan fungsi dalam lingkungan lembaga yang dirancang untuk pengajaran
siswa atau murid di bawah pengawasan guru. Fasilitas pendidikan, khususnya di
sekolah, merujuk pada semua sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran dan pengajaran. Ini meliputi gedung-gedung kelas, perpustakaan,
laboratorium, aula, lapangan olahraga, taman bermain, fasilitas komputer, dan lain
sebagainya.
Fasilitas pendidikan yang memadai sangat penting karena mempengaruhi
kenyamanan, keamanan, dan kualitas pengalaman belajar siswa. Menurut Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, fasilitas pendidikan
yang memadai adalah salah satu faktor penting dalam mendukung tercapainya tujuan
pendidikan yang berkualitas. Fasilitas yang baik dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang kondusif dan memungkinkan guru untuk memberikan pengajaran
yang efektif. Dengan demikian, investasi dalam fasilitas pendidikan merupakan
komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

6
BAB 3
KARAKTERISTIK PENDUDUK WILAYAH PERENCANAAN
3.1 Jumlah dan Sebaran Penduduk
Kabupaten magetan memiliki luas wilayah sebesar 688,85 km 2. Jumlah
penduduk kabupaten magetan sendiri sebesar 628.924 jiwa pada tahun 2018. Jumlah
penduduk tersebut mengalami persebaran di 18 Kecamatan yang ada di kabupaten
Magetan seperti Poncol, Parang, Lembeyan, Takeran, Nguntoronadi, Kawedanan,
Magetan, Ngariboyo, Plaosan, Sidorejo, Panekan, Sukomoro, Bendo, Maospati,
Karangrejo, Karas, Barat, dan Kartoharjo. Dari data dibawah ini dapat diketahui
persebaran penduduk paling banyak terdapat di Kecamatan Panekan dengan total
49.496 jiwa. Jumlah penduduk beserta persebarannya pada setiap kecamatan di
Kabupaten Magetan pada tahun 2018 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Magetan Tahun 2018 1

Kecamatan Jumlah Penduduk 2018


Poncol 28.968
Parang 38.785
Lembeyan 36.801
Takeran 36.547
Nguntoronadi 19.840
Kawedanan 39.122
Magetan 43.204
Ngariboyo 34.426
Plaosan 48.311
Sidorejo 25.376
Panekan 49.496
Sukomoro 28.975
Bendo 38.013
Maospati 44.571
Karangrejo 23.047
Karas 41.068
Barat 28.777
Kartoharjo 23.597
Total 628.924

6
Sumber; BPS Kabupaten Magetan Tahun 2019

Jika data tersebut disajikan ke dalam bentuk grafik maka terbentuklah grafik berikut

Jumlah Penduduk Magetan Tahun 2018


60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
l i i s t
nco rang eyan eran nad anan etan oyo osan rejo ekan oro ndo spat rejo ara ara arjo
k g b o m e g k b h
po pa mb ta toro ed ma ari pla sid pan ko b ao an to
le n aw n g s u m kar k ar
u k
ng

Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Magetan 2018 1

Dalam grafik tersebut terlihat bahwa kecamatan dengan jumlah penduduk


terbanyak adalah Kecamatan Panekan. Sedangkan kecamatan dengan jumlah
penduduk terendah adalah Kecamatan Nguntoronadi.

3.2 Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk merupakan indikator awal yang digunakan untuk
menedeteksi tingkat perkembangan wilayah beserta seluruh kemungkinan dampak
yang ditimbulkan. Kepadatan penduduk disuatu wilayah dapat dipengaruhi oleh
faktor alam, demografi, dan sosial. Kepadatan penduduk adalah ukuran jumlah
penduduk yang tinggal di suatu wilayah. Untuk mengetahui kepadatan penduduk
dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

Jumlah penduduk
Kepadatan Penduduk =
Luas wilayah

Tabel Kepadatan Penduduk Tahun 2018

Kecamatan Kepadatan Penduduk 2018


Poncol 565
Parang 541
Lembeyan 671
Takeran 1436
Nguntoronadi 1187

7
Kawedanan 992
Magetan 2018
Ngariboyo 880
Plaosan 731
Sidorejo 648
Panekan 771
Sukomoro 877
Bendo 886
Maospati 1764
Karangrejo 1521
Karas 1164
Barat 1266
Kartoharjo 943
Total 913
Sumber : Data BPS Kabupaten Magetan tahun 2018

Kepadatan Penduduk 2018


2500

2000

1500

1000

500

0
ol g an an di an an o an jo an ro o ati jo as at jo tal
o nc aran bey ker ona dan get iboy aos ore nek mo end osp gre Kar Bar har To
P P m Ta tor e Ma ar Pl Sid Pa ko B a ran to
Le n aw g Su M a ar
gu K N K K
N

Gambar 3.2 Kepadatan Penduduk Tahun 2018 1

Dari grafik dan tabel diatas dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk terbangyak terdapat
di Kecamatan Magetan.
3.3 Trend Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah besaran persentase perubahan jumlah penduduk di
suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada waktu
sebelumnya. Pada tabel dibawah dapat kita lihat bahwa pertumbuhan penduduk pada

8
tahun 2016 hingga tahun 2019 cenderung konstan. Sedangkan pertumbuhan penduduk
mengalami kenaikan drastis pada tahun 2020 yaitu sebanyak 6,65%.. lalu pada tahun
2021 pertumbuhan penduduk mengalami penurunan yang drastis. Untuk menghitung
tingkat pertumbuhan penduduk dapat digunakan rumus sebgaia berikut.

(tahun n−tahun( n−1))


Tingkat pertumbuhan=
tahun(n−1)
Tabel Pertumbuhan Penduduk 1
Sumber : Data BPS Kabupaten Magetan Tahun 2016-2022

Tahun Jumlah Penduduk Tingkat Pertumbuhan


2016 627984 0
2017 628609 0.10%
2018 628924 0.05%
2019 628977 0.01%
2020 670812 6.65%
2021 674133 0.50%
2022 678343 0.62%
Rata-Rata 1.32%

Sumber : Data BPS Kabupaten Magetan Tahun 2016-2022

Tren Pertumbuhan Penduduk


0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Tingkat Pertumbuhan

Gambar Tren Penduduk Kabupaten Magetan 1

3.4 Kelahiran, Kematian, dan Migrasi


Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
adalah kelahiran, kematian, dan migrasi. Pada tabel di bawah ini dapat terlihat jumlsh
kelahiran, kematian, dan migrasi yang ada pada tahun 2018.

9
2018
Kecamatan kematia migrasi
kelahiran
n datang pindah
Poncol 260 232 277 229
Parang 299 256 447 380
Lembeyan 362 269 507 370
Takeran 337 302 740 485
Nguntoronadi 185 206 304 243
Kawedanan 311 381 688 447
Magetan 379 462 625 566
Ngariboyo 293 365 421 365
Plaosan 412 466 442 353
Sidorejo 227 220 205 183
Panekan 540 469 611 602
Sukomoro 281 275 408 351
Bendo 368 338 543 458
Maospati 362 445 889 739
Karangrejo 213 195 418 365
Karas 330 229 621 447
Barat 299 263 405 427
Kartoharjo 230 175 368 287
Total 5688 5548 8919 7297
Sumber : BPS Kabupaten Magetan 2019

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa total pertambahan penduduk berdasarkan
kelahiran dan migrasi datang lebih besar daripada pengurangan penduduk berdasarlan
kematian dan migrasi pindah.

3.5 Karakteristik Penduduk Menurut Usia


Karakteristik penduduk menurut usia dikelompokan berdasarkan 15 kelompok
usia. Data tersebut juga dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin. Karakteristik
penduduk menurut usia digunakan untuk membuat piramida penduduk dan
menghitung angka beban tanggungan. Berikut adalah Tabel Jumlah Penduduk
Menurut Usia Kabupaten Magetan 2018 :

10
Tabel 3.5.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kabupaten Magetan 2018

JUMLAH
UMUR TOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 15.345 14.371 29.716
5-9 23.583 22.584 46.167
10 - 14 23.605 22.361 45.966
15 -19 23.419 22.217 45.636
20 - 24 23.015 22.418 45.433
25 - 29 22.202 21.170 43.372
30 - 34 22.043 21.890 43.933
35 - 39 26.193 26.929 53.122
40 - 44 25.830 25.686 51.516
45 - 49 23.964 25.306 49.270
50 - 54 24.054 25.856 49.910
55 - 59 20.713 23.510 44.223
60 - 64 20.244 22.226 42.470
65 - 69 16.918 17.307 34.225
70 - 74 11.036 13.024 24.060
75+ 17.878 25.043 42.921
TOTAL 340.042 351.898 340.042
Sumber : BPS Kabupaten Magetan 2019

Tabel tersebut kemudian digunakan untuk menghitung angka beban tanggungan.


Angka beban tanggungan didapat dari perbandingan usia produktif dan non produktif
dikalikan konstanta 100. Angka beban tanggungan dapat dihitung menggunakan rumus
berikut :

Penduduk usiadi bawah15 tahun + Penduduk Usia 65tahun keatas


Angka Beban Tanggungan= × 100
Penduduk Usia 15−65tahun

Perhitungan Angka Beban Tanggungan Kabupaten Magetan Tahun 2018 adalah sebagai
berikut :

121.849+101.206
Angka Beban Tanggungan= ×100
468.885

11
¿ 48

Berdasarkan perhitungan tersebut. Angka Beban Tanggungan Kabupaten Magetan


Tahun 2018 sebesar 48. Hal tersebut berarti setiap 100 orang usia produktif menanggung 48
orang usia tidak produktif.

Berdasarkan tabel jumlah penduduk menurut kelompok usia dan kelamin, Piramida
Penduduk Kabupaten Magetan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Gambar 3.5.1 Piramida Penduduk Kabupaten Magetan Tahun 2018

Piramida Penduduk Kabupaten Magetan 2018


70 - 74
60 - 64
50 - 54
40 - 44
30 - 34
20 - 24
10- 14,0
0-4
30,000 20,000 10,000 0 10,000 20,000 30,000

Perempuan Laki-laki

Sumber Data : BPS Kabupaten Magetan Tahun 2018

Piramida Penduduk Kabupaten Magetan 2018 berbentuk piramida stasioner dengan


jumlah penduduk usia tua dan usia muda hampir menyamai. Penduduk Usia di bawah 15
tahun memiliki persentase 35,83%. Sedangkan penduduk usia lebih dari 65 tahun memiliki
persentase sebsar 29,76%. Kabupaten Magetan dapat dikatan berstruktur usia tua karena
kelompok usia di bawah 15 tahun memiliki persentase kurang dari 40% sedangkan penduduk
usia 65 tahun ke atas memiliki persentase lebih dari 10%.

3.6 Karakteristik Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Karakteristik penduduk menurut jenis kelamin didapat dari pengolahan data jumlah
penduduk menurut jenis kelamin. Data tersebut kemudian diolah dengan cara menghitung
rasio jenis kelaminnya. Rasio jenis kelamin dihitung menggunakan rumus berikut :

Jumlah Penduduk Laki−Laki


Rasio= ×k
Jumlah Penduduk Perempuan

12
Tabel 3.6.1 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Magetan Tahun 2014-2022

RASIO JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN


KECAMATAN MAGETAN
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
PONCOL 97 96 101 101 101 100 104 104 105
PARANG 95 95 97 97 97 97 97 97 97
LAMBEYAN 92 97 96 97 97 96 96 96 96
TAKERAN 95 94 96 97 97 97 97 97 97
NGUNTORONAD
I 95 96 98 99 98 97 97 96 96
KAWEDANAN 94 92 94 95 94 94 94 94 94
MAGETAN 91 93 95 95 94 95 95 95 95
NGARIBOYO 96 93 98 98 98 98 97 98 98
PLAOSAN 98 99 101 101 101 101 101 101 100
SIDOREJO 98 96 99 100 100 99 99 99 99
PANEKAN 96 97 98 99 98 98 98 98 98
SUKOROMO 91 90 93 94 93 93 93 93 93
BENDO 91 91 93 84 93 93 94 94 94
MAOSPATI 90 94 95 94 94 94 95 95 94
KARANGREJO 96 95 95 96 95 95 96 96 96
KARAS 86 102 96 97 96 96 97 97 96
BARAT 91 93 97 97 97 97 97 98 98
KARTO
RAHARJO 94 95 98 98 98 97 97 97 97
TOTAL 94 95 97 97 97 97 97 97 97
Sumber : BPS Kabupaten Magetan Tahun 2015-2023
Dari tabel rasio jenis kelamin berdasarkan Data Series Kependudukan Kebupaten
Magetan dari tahun 2014-2022 terlihat bahwa di sebagian besar kecamatan gender
perempuan mendominasi. Hal tersebut terlihat dari angka rasio yang berkisar di angka 94
keatas memperlihatkan bahwa terdapat 94-97 lelaki tiap 100 perempuan. Data rasio dihitung
menggunakan konstanta sebesar 100. Data tersebut dapat digunakan untuk merencanakan
fasilitas umum terutama bagi perempuan. fasilitas tersebut dapat berupa, ruang untuk

13
menyusui, fasilitas kesehatan bagi ibu hamil, keringanan biaya melahirkan, maupun
tambahan izin cuti kerja bagi ibu pasca melahirkan.

3.7 Karakteristik Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Karakteristik penduduk berdasarkan mata pencaharian mengacu pada perbedaan dan
variasi dalam pekerjaan dan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh individu dalam suatu
kelompok. Karakteristik tersebut dapat memberikan gambaran terkait struktur perekonomian
daerah.

3.7.1 Berdasarkan Daerah


Tabel 3.7.1 Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan Daerah Kabupaten Magetan 2018
Sumber : BPS Kabupaten Magetan 2018

Kecamatan Laki laki Perempuan Jumlah


Poncol 16 4 20
Parang 12 8 20
Lembeyan 16 3 19
Takeran 16 4 20
Nguntoronadi 7 5 12
Kawedanan 24 9 33
Magetan 35 25 60
Ngariboyo 15 4 19
Plaosan 24 4 28
Sidorejo 13 2 15
Panekan 15 7 22
Sukomoro 7 12 19
Bendo 17 7 24
Maospati 20 10 30
Karangrejo 15 9 24
Karas 11 5 16
Barat 16 11 27
Kartoharjo 18 5 23

14
3.7.2 Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 3.7.2 Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan Daerah Kabupaten
Magetan 2018
Sumber : BPS Kabupaten Magetan 2018

Instansi Pemerintah Laki laki Perempuan Jumlah


Badan Kepegawaian Daerah 21 20 41
Badan Kesatuan Bangsa & Politik 23 7 30
Dinas Lingkungan Hidup 69 13 82
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
18 11 29
Desa
Dinas Pengendalian Penduduk KB dan
21 18 39
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
8 5 13
Daerah
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
44 37 81
Aset Daerah
Dinas Koperasi dan Usaha MIkro 24 18 42
Dinas Kependudukan dan Pencatatan SIpil 20 15 35
Dinas Kesehatan dan RSUD dr. Sayidiman 321 941 1262
Dinas Pariwisata dan kebudayaan 30 18 48
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 176 26 202
UPT Badan Pendapatan Provinsi Jawa Timur 12 3 15
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga 1870 2821 4691
Dinas Perhubungan 41 8 49
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 53 25 78
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan
61 55 116
dan Ketahanan Pangan
Dinas Peternakan dan Perikanan 35 24 59
Dinas Sosial 12 14 26
Inspektorat 21 14 35
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 10 17 27
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
21 16 37
Satu pintu
Dinas Komunikasi dan Informatika 15 5 20
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 36 9 45
Dinas Tenaga Kerja 18 6 24
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam
98 3 101
Kebakaran
Sekretariat DPRD 22 10 32
Setdakab. Magetan 111 59 170
Kantor Kecamatan 297 134 431
BPS 15 7 22
Kejaksaan Negeri 20 9 29

15
Pengadilan Agama 26 11 37

3.7.3 Berdasarkan Golongan


Tabel 3.7.3 Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan Golongan Kabupaten Magetan 2018
Sumber : BPS Kabupaten Magetan 2018

Instansi Pemerintah Gol I Gol II Gol III Gol IV


Badan Kepegawaian Daerah . 7 30 4
Badan Kesatuan Bangsa & Politik . 7 19 4
Dinas Lingkungan Hidup 7 44 24 7
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
. 5 21 3
Pemerintah Desa
Dinas Pengendalian Penduduk KB
dan Pemberdayaan Perempuan, . 6 27 6
Perlindungan Anak
Pelaksana Badan Penanggulangan
. 3 10 .
Bencana Daerah
Badan Pendapatan, Pengelolaan
. 19 56 6
Keuangan dan Aset Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan,
. 4 32 6
Penelitian dan Pengembangan Daerah
Dinas Koperasi dan Usaha MIkro . 3 19 4
Dinas Kependudukan dan Pencatatan
1 7 25 2
SIpil
Dinas Kesehatan dan RSUD dr.
2 346 844 70
Sayidiman
Dinas Pariwisata dan kebudayaan 4 11 29 4
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
44 70 86 2
Ruang
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
26 271 1460 2934
Olahraga
Dinas Perhubungan 0 21 22 6
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 3 40 30 5
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura,
. 9 73 34
Perkebunan dan Ketahanan Pangan
Dinas Peternakan dan Perikanan 3 12 41 6
Dinas Sosial 1 5 18 2
Inspektorat . 3 26 7
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan . 7 15 5
Dinas Penanaman Modal dan
1 10 23 3
Pelayanan Terpadu Satu pintu
Dinas Komunikasi dan Informatika . 6 10 4
Dinas Perumahan dan Kawasan
4 19 19 3
Permukiman
Dinas Tenaga Kerja . 4 17 3
Satuan Polisi Pamong Praja dan 11 64 4 101

16
Pemadam Kebakaran
Sekretariat DPRD 2 8 20 2
Setdakab. Magetan 1 48 107 14
BPS . 10 24 2

3.8 Karakteristik Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Karakteristik penduduk menurut tingkat pendidikan dikelompokan 6 diantaranya SD,
SMP, SMA, MI, MTs, dan MA.. Karakteristik penduduk menurut tingkat pendidikan
digunakan untuk membuat diagram jumlah murid. Berikut adalah Tabel Jumlah Penduduk
Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Magetan 2018 :

3.8.1 Tahun 2018


PENDIDIKAN
2018
Sekolah Dasar 36,407
Sekolah Menengah Pertama 17,729
Sekolah Menengah Atas 7,515
Madrasah Ibtidaiyah 14,067
Madrasah Tsanawiyah 11,190
Madrasah Aliyah 3,524
Sumber Data : BPS Kabupaten Magetan Tahun 2018

Jika data tersebut disajikan ke dalam bentuk diagram, maka terbentuklah grafik berikut:

Pendidikan Kabupaten Magetan 2018

3.524
11.190

36.407
14.067

7.515
17.729

Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas


Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah

Sumber Data : BPS Kabupaten Magetan Tahun 2018

Menurut statistik Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018, Kabupaten Magetan
mencatat jumlah murid terbesar pada tingkat Sekolah Dasar. Hal ini dapat dijelaskan melalui
data penduduk menurut usia di Kabupaten Magetan tahun 2018, yang menunjukkan adanya
17
peningkatan pada kelompok usia rentan antara 7 hingga 12 tahun. Jumlah yang banyak dari
anak-anak pada rentang usia ini secara langsung menampakkan dan menggambarkan tingkat
Sekolah Dasar, tingginya partisipasi anak-anak dalam pendidikan dasar di Kabupaten
Magetan tahun 2018.

3.9 Fasilitas Peribadatan


Fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Magetan sudah tercukupi. Hal
tersebut dikarenakan pada Kabupaten Magetan terdapat tempat peribadatan bagi masing-
masing agama mulai dari Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, hingga Konghucu. Meskipun
di setiap kecamatan masih belum terdapat fasilitas peribadatan yang lengkap, akan tetapi
di kabupaten Magetan fasilitas peribadatannya sudah langkap. Tempat peribadatan yang
paling banyak yaitu mushola dengan jumlah 3140 unit mushola selanjutnya masjid
sebanyak 1348 unit.

Tabel Fasilitas Peribadatan Tahun 2018

Tahun 2018
Masji Mushol Gereja Gereja Pur Wihar
d a Protestan Katholik a a
58 112 1 0 0 2
121 187 1 1 1 0
81 239 3 0 0 0
53 181 1 0 0 0
32 104 2 0 0 0
82 182 5 0 0 0
92 137 12 2 0 0
84 144 0 0 0 0
116 194 6 0 0 0
55 92 0 0 0 0
96 385 1 0 0 0
57 262 1 0 0 0
58 292 5 0 0 0
65 190 2 1 1 1
141 102 4 1 0 0
73 95 0 0 0 0
46 116 2 0 0 0

18
38 126 2 0 0 0
1348 3140 48 5 2 3
Sumber: BPS Kabupaten Magetan Tahun 2019

JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN MAGETAN


TAHUN 2016-2020
4000
3500
3000 tahun 2016
2500 tahun 2017
2000 tahun 2018
1500 tahun 2019
1000 tahun 2020
500
0
ji d la n ik ra ar
a ng
as ho ta ol Pu te
M us tes a th ih
e n
o K W l
M Pr ja Ke
j a re
e
G er Ge

Gambar 3.9 Jumlah Tempat Peribadatan

3.10 Perhitungan Proyeksi Penduduk 10 tahun Mendatang


Proyeksi Penduduk dihitung menggunakan metode aritmatika dengan rumus berikut :
Pn=P0 (1+r . n)

Keterangan :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun n (tahun dinyatakan)


P0 = Jumlah penduduk pada tahun 0 (tahun dasar/diketahui)
1 = konstanta
r = persentase pertumbuhan penduduk pertahun
n = proyeksi tahun ke-n

Perhitungan proyeksi jumlah penduduk tahun 2024 sebagai berikut :

P0 = 627.984 (tahun 2016)


n = 8 (proyeksi tahun ke 8)
r = 1,32% (rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk)

19
Pn = P0 (1+r . n)
= 627.984 (1 + (1,32%. 8))

= 694.374

Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Magetan hingga tahun 2032 adalah sebagai
berikut :

Tabel 3.10.1 Tabel Proyeksi Penduduk Kabupaten Magetan hingga Tahun 2032
Jumlah
Tahun
Penduduk
2016 627.984
2017 628.609
2018 628.924
2019 628.977
2020 670.812
2021 674.133
2022 678.343
2023 686.075
2024 694.374
2025 702.672
2026 710.971
2027 719.270
2028 727.569
2029 735.867
2030 744.166
2031 752.465
2032 760.764
Sumber : Hasil Perhitungan

20
BAB 4
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan diatas, dapat diketahui jumlah dan persebaran penduduk,
kepadatan penduduk,kelahiran, kematian, dan migrasi, mata pencaharian, tingkat dan fasilitas
pendidikan, serta fasilitas peribadatan yang ada pada Kabupaten Magetan. Persebaran dan
jumlah penduduk terbesar terdapat pada Kecamatan Panekan dan yang terendah terdapat pada
Kecamatan Ngantoronadi. Kepadatan penduduk di kabupaten Magetan sendiri paling banyak
berada di kecamatan Magetan. Pertumbuhan penduduk pada Kabupaten Malang mengalami
tingkat pertumbuhan yang drastis pada tahun 2020. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
faktor kelahiran, kematian, serta migrasi. Untuk penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
berdasarkan hasil pembahasan diatas, perempuan mempunyai tingkat hidup yang tinggi.
Terlihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Fasilitas
seperti pendidikan dan peribadatan di Kabupaten Magetan juga sudah lengkap, meskipun
tidak tersebar rata diseluruh kecamatan. Dari hasil pembahasan tersebut juga dapat diketahui
proyeksi penduduk untuk 10 tahun kedepan.

Anda mungkin juga menyukai