Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Elysa Wulandari, M.T.
Disusun Oleh :
Riska Dwi Rahmadani
(2104110010001)
2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, sebuah awalan yang sangat pantas saya ucapkan kepada
Allah SWT. Yang telah memberi rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan judul “Aksesibilitas Fungsi Jaringan Jalan Terhadap
Sistem Pergerakan dan Aktivitas Masyarakat di Gampong Tanjung selamat”. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yaitu Ibu Dr. Ir. Elysa Wulandari, M.T.
selaku dosen pembimbing dan juga teman kelompok satu Gampong Tanjung Selamat.
Penulis sangat menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kekeliruan dari hal yang paling mendasar hingga yang kopleks
sekalipun dikarenakan terbatasnya pengalaman serta ilmu yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis mengizinkan dan mengundang serta pembaca untuk dapat
memberikan masukan serta kritik yang membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan
ini. Semoga laporan ini dapat memberikan sumbangsi positif bagi kita semua.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kata
pengantar ini, semoga Allah SWT. Senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin.
Banda Aceh,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
ii
5.1 Kondisi Aksesibilitas Pada Eksisting ............................................................... 29
5.2 Tanggapan Responden ..................................................................................... 34
5.2.1 Kenyamanan Penggunaan Jalan .............................................................. 34
5.2.2 Tingkat Pelayanan Jalan .......................................................................... 35
5.2.3 Gangguan Aksesibilitas ........................................................................... 36
5.2.4 Jenis Penyebab Hambatan Berdasarkan Opini Responden ..................... 36
5.2.5 Waktu Terjadinya Kepadatan di Jalan ..................................................... 38
5.3 Karakteristik Responden .................................................................................. 39
5.3.1 Usia dan Jenis Kelamin Responden ........................................................ 39
5.3.2 Status Kependudukan Responden ........................................................... 40
5.3.3 Maksud dan Tujuan Perjalanan Responden ............................................ 40
5.3.4 Jenis Kendaraan yang Digunakan ........................................................... 41
5.3.5 Frekuensi Harian Perjalanan Responden ................................................. 41
5.4 Pembahasan Jawaban Responden .................................................................... 42
LAMPIRAN................................................................................................................47
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Citra Satelit Gampong Tanjung Selamat ................................................ 4
Gambar 2. 2 Diagram Hubungan Guna Lahan dan Transportasi .............................. 10
Gambar 2. 3 Sistem transportasi makro .................................................................... 11
Gambar 3. 1 Peta Citra Satelit Gampong Tanjung Selamat ...................................... 15
Gambar 3. 2 Peta Lokasi Wawancara Dan Observasi ............................................... 18
Gambar 4. 1 Peta Batas Administrasi Gampong Tanjung Selamat ........................... 22
Gambar 4. 2 Peta Batas Administrasi Aceh Besar ..................................................... 23
Gambar 4. 3 Peta Kecamatan Darussalam ................................................................. 24
Gambar 4. 4 Foto Kondisi Eksisting Jalan Gampong Tanjung Selamat ................... 33
Gambar 5. 1 Peta Kondisi Eksisting Gampong ......................................................... 30
Gambar 5. 2 Peta Persebaran Titik Hambatan ........................................................... 31
Gambar 5. 3 Peta Persebaran Titik Kepadatan .......................................................... 32
Gambar 5. 4 Kenyamanan Penggunaan Jalan Berdasarkan Opini Responden .......... 34
Gambar 5. 5 Alasan Kurang Nyaman Responden ..................................................... 35
Gambar 5. 6 Tingkat Pelayanan Jalan Menurut Responden ...................................... 35
Gambar 5. 7 Gangguan Aksesibilitas Menurut Responden ....................................... 36
Gambar 5. 8 Jenis Hambatan Pada Jalan Berdasarkan Opini Respoden ................... 37
Gambar 5. 9 Waktu Terjadinya Kepadatan Pada Jalan Menurut Responden ............ 38
Gambar 5. 10 Usia Responden .................................................................................. 39
Gambar 5. 11 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 39
Gambar 5. 12 Status Kependudukan Responden ....................................................... 40
Gambar 5. 13 Maksud dan Tujuan Perjalanan Responden ........................................ 40
Gambar 5. 14 Jenis Kendaraan yang Digunakan Responden .................................... 41
Gambar 5. 15 Frekuensi Harian Perjalanan Responden ............................................ 42
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas ................................................................ 6
Tabel 3. 1 Kebutuhan Data ........................................................................................ 20
Tabel 3. 2 Waktu Penelitian ....................................................................................... 21
Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Gampong ..................................................................... 25
Tabel 4. 2 Jenis Prasarana Gampong ......................................................................... 26
Tabel 4. 3 Jenis Prasarana Kesehatan ........................................................................ 27
Tabel 4. 4 Sarana Kesehatan ...................................................................................... 28
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UUD Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Jalan, jalan adalah prasarana
transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap
dan perlengkapan yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan
tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan
jalan kabel.
Gampong Tanjung Selamat memiliki bentuk atau pola yang memanjang (linear),
yang dicirikan dari permukiman yang berada di samping jalan dan memadat khususnya
di jalan utama. Suatu wilayah dengan pola seperti ini memiliki kecenderungan dekat
dengan akses transportasi sehingga memudahkan mobilitas masyarakat.
Kecenderungan ini pada Gampong Tanjung Selamat menjadikan tarikan lalulintas
pada jalan menjadi tinggi dikarenakan jumlah penduduk dan penggunaan lahan yang
1
padat terpusat di sebelah tengah gampong, sedangkan wilayah utara dan selatan
gampong berupa lahan pertanian dengan sedikit lahan terbangun.
Letak kawasan Gampong Tanjung Selamat yang dekat dengan pusat kegiatan dan
fasilitas seperti universitas dan pasar berpengaruh pada perputaran pergerakan di jalan
gampong menjadi aktif khususnya pada jam sibuk seperti pagi dan sore dimana banyak
pengguna jalan yang melewati jalan sehingga arus lalulintas terhambat. Selain hal
tersebut, hal yang dapat menghambat pergerakan transportasi di jalan tersebut yakni
adanya pergerakan kendaraan jenis truk muatan yang mana dapat mengakibatkan
terhambatnya arus lalu lintas dari dua arah dikarenakan sisi jalan yang dimuati oleh
truk tersebut.
Oleh karena jaringan jalan memiliki peran dalam struktur ruang dan prasarana
penting dalam suatu wilayah, perlu perhatian khusus dalam hal pengukuran
aksesibilitas fungsi jaringan jalan utama di Gampong Tanjung Selamat pada
transportasi dan pergerakan masyarakat, aktivitas yang menimbulkan interaksi serta
penggunaan layanan sarana dan prasarana di jalan tersebut.
2
Agar tujuan di atas tercapai, maka diperlukan tercapainya beberapa sasaran dalam
penelitian ini, berupa :
3
Gambar 1. 1 Citra Satelit Gampong Tanjung Selamat
Sumber : Google Earth
4
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN KEBIJAKAN
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Pengertian Aksesibilitas
Menurut Black dan Ofyar Z. Tamin dalam Priyambodo (2011), aksesibilitas
adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara
geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas
juga diartikan sebagai ukuran kemudahan yang digunakan untuk mencapai suatu
destinasi atau tujuan lokasi. Ukuran kemudahan tersebut meliputi jarak tempuh, waktu
tempuh, kelengkapan dan kualitas dari fasilitas prasarana yang tersedia. Dalam hal ini
kemudahan dan kenyamanan dapat diukur sehingga dapat dilihat bagaimana cara
lokasi atau tata guna lahan berinteraksi secara mudah atau tidak dengan dihubungkan
oleh sistem jaringan transportasi.
Faktor selanjutnya yaitu tata guna lahan yang memiliki peruntukan sebagai
penyedia fasilitas prasarana di suatu wilayah. Tata guna lahan yang berbeda akan
menghasilkan ukuran aksesibilitas yang berbeda pula dikarenakan adanya
keberagaman aktivitas dan pola pengaturan penggunaan lahan yang tersebar secara
meluas atau berkelompok atau tersebar dalam ruang secara tidak merata.
Dalam kaitan berbagai hal mengenai aksesibilitas, apabila tata guna lahan saling
berdekatan dan hubungan transportasi antar tata guna lahan tersebut memiliki kondisi
yang baik, maka aksesibilitas memiliki ukuran yang tinggi. Namun, jika aktivitas
tersebut saling terpisah jauh dan hubungan transportasi buruk, maka aksesibilitas
5
mempunyai ukuran yang rendah. Adapula pada beberapa kondisi, interaksi-interaksi
tersebut memiliki aksesibilitas menengah, tidak buruk dan tidak pula baik.
6
2.1.3 Sistem Jaringan Jalan
Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan
dan mengikat pusat kegiatan/pusat pertumbuhan, dan simpul transportasi dengan
wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarkis.
(Undang Undang No.2 Tahun 2022 tetang Perubahan kedua atas undang Undang
No.38 tahun 2004 Tentang jalan)
Dalam Pasal 6 UU No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, sistem jaringan jalan adalah
1. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri
dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang
terjalin dalam hubungan hierarkis.
2. Sistem jaringan jalan disusun dengan memperhatikan keterhubungan
antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan.
Jaringan jalan terdiri dari ruas-ruas jalan yang saling menghubungkan antar satu
titik dengan titik yang lain pada titik pertemuan yang merupakan simpul-simpul
transportasi yang dapat memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jalan. Jaringan
jalan terbagi menjadi dua berdasarkan sistem (pelayanan penghubung) menurut Miro,
1997:28:
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang
berwujud pusat-pusat kegiatan. Fungsi jalan pada sistem jaringan primer dibedakan
menjadi jalan arteri primer, kolektor primer, lokal primer, dan lingkungan primer.
Adapun sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencanan tata ruang
wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di
dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan yang
mempunyai fungsi sekunder kedua,fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke
7
persil. Fungsi jalan pada sistem jaringan jalan sekunder terbagi menjadi jalan arteri
sekunder, kolektor sekunder, lokal sekunder, dan lingkungan sekunder.
8
yang terlayani oleh transportasi merupakan ciri utama sistem prasarana transportasi.
Pada dasarnya, sistem prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu:
Sebaran geografis antara tata guna lahan (sistem kegiatan) serta kapasitas dan
lokasi dari fasilitas transportasi (sistem jaringan) digabungkan untuk mendapatkan
arus dan pola pergerakan lalu lintas di daerah perkotaan (sistem pergerakan). Besarnya
arus dan pola pergerakan lalulintas dapat memberikan umpan-balik untuk menetapkan
lokasi tata guna lahan yang membutuhkan prasarana. Di bawah ini terdapat diagram
yang merepresentasikan hubungan tata guna lahan dan transportasi menurut Khisty
(1990):
9
Kebutuhan
Transportasi
Fasilitas
Pergerakan
Transportasi
Nilai Lahan
Sistem transportasi dapat dijelaskan dalam sistem transportasi makro yang terdiri
dari beberapa sistem transportasi mikro. Sistem transportasi secara menyeluruh dapat
diklasifikasi mejadi sistem yang lebih kecil (mikro) dengan adanya kaitan dan
keterhubungan antar masing-masing sistem, dapat dilihat pada diagram berikut:
10
Sistem
Pergerak
an
Sistem Sistem
Kegiatan Jaringan
Setiap tata guna lahan atau sistem kegiatan mempunyai jenis kegiatan spesifik
yang dapat membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses
pemenuhan kebutuhan. Sistem tersebut merupakan sistem pola kegiatan tata guna
lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-
lain. Kegiatan yang muncul dalam sistem ini memerlukan pergerakan sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan setiap hari yang mana tidak dapat dipenuhi hanya dengan
tata guna lahan tersebut. Ukuran maksimal pergerakan berkaitan erat dengan intensitas
dan jenis kegiatan yang dilakukan. Perubahan pada sistem kegiatan akan memberikan
dampak pada sistem jaringan melalui perubahan pada tingkat pelayanan pada sistem
pergerakan. Perubahan pada sistem jaringan dapat mempengaruhi sistem kegiatan
melalui peningkatan pada mobilitas dan aksesibilitas dari sistem pergerakan tersebut
(Tamin, 1997).
11
Klasifikasi Pergerakan:
12
lainnya. Adapun faktor lainnya yang dapat digunakan yaitu lapangan kerja dan
aksesibilitas.
a) Jenis tata guna lahan, jenis tata guna lahan yang berbeda mempunyai ciri
bangkitan lalulintas yang berbeda, seperti jumlah arus lalulintas, jenis lalulintas
(pejalan kaki, truk, mobil), dan lalulintas pada waktu tertentu misalnya kantor
menghasilkan arus lalu lintas pada pagi dan sore hari, sedangkan pertokoan
menghasilkan arus lalu lintas di sepanjang hari.
b) Jumlah aktivitas dan intensitas kegiatan tata guna lahan, bangkitan pergerakan
tidak beragam hanya pada jenis tata guna lahan saja tetapi juga tingkat
aktivitasnya. Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, semakin
tinggi pergerakan arus lalu lintas yang dihasilkan. Salah satu ukuran intensitas
aktivitas sebidang tanah adalah kepadatannya. Tingkat kepadatan dapat dilihat
dari jumlah penghuni dalam bangunan tersebut. Adapun gambaran intensitas
bangunan dilihat dari seberapa besar bangkitan yang ditimbulkan dari
penggunaan lahan. Semakin tinggi tingkat aktivitas suatu tata guna lahan
berbanding lurus dengan tingginya kemampuan lahan dalam menarik
lalulintas.
2.2 Kebijakan
13
lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata rendah.
14
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi Studi
Objek penelitian yang merupakan tempat kegiatan penelitian dilakukan akan
dibahas pada sub-bab lokasi studi ini. Untuk memperjelas lokasi agar mudah dalam
melakukan sasaran dalam penelitian maka dibutuhkan penentuan lokasi studi. Lokasi
yang menjadi objek penelitian pada penelitian ini yaitu di Desa Gampong Tanjung
Selamat Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Adapun alasan
penelitian dilakukan di Desa Gampong Tanjung Selamat yaitu karena desa ini berada
di perbatasan Banda Aceh-Aceh Besar yang mana dapat dianalisis potensi dan
permasalahan konteks keruangan mapun non keruangan serta berpotensi untuk
diterapkan prinsip dan proses dalam bidang perencanaan wilayah dan kota.
15
Luas wilayah Gampong Tanjung Selamat adalah 82 Ha dengan jumlah penduduk
2716 jiwa sehingga memiliki kepadatan penduduk 3,353 jiwa/km2. Gampong Tanjung
Selamat memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut :
Metode atau teknik pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data dan
memperoleh informasi yang dibutuhkan guna mencapai tujuan penelitian yang
ditunjukkan dalam bentuk hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian. Pengumpulan data untuk penelitian dilakukan agar data dan teori yang ada
valid, masuk akal dan juga sesuai kenyataan sehingga peneliti dapat mengetahui
validitas atau kebenaran konsep penelitiannya. Kualitas data dan pemilihan metode
pengumpulan data sangat menentukan hasil akhir sebuah penelitian.
16
A. Data Sekunder
B. Data Primer
- Observasi
Metode ini penulis lakukan dengan melakukan pengamatan yang meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap objek penelitian dengan menggunakan
alat indra di lapangan secara langsung. Observasi dapat dilakukan dengan dua
acara, yaitu observasi non-sistematis yang dilakukan dengan tidak
menggunakan instrument pengamatan dan observasi sistematis yang dilakukan
dengan menggunakan pedoman intstrumen pengamatan. Observasi pada
lapangan lebih difokuskan kepada kondisi jalan dan lalulintas yang ada pada
eksisting kawasan wilayah studi. Kondisi jalan berupa ruas jalan, fisik jalan,
data kelas jalan, kepadatan di jalan oleh pengguna jalan.
- Wawancara
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan perangkat yang
terdiri dari beberapa model pertanyaan terbuka terkait hal-hal yang luput dari
17
observasi namun gejala permasalahannya dirasakan oleh masyarakat desa.
Untuk perolehan data ini penulis akan membuat daftar pertanyaan yang akan
dipertanyakan langsung kepada penduduk gampong. Data yang diperlukan saat
wawancara berkaitan dengan penggunaan jaringan jalan oleh penduduk
gampong, kenyamanan pengguna jalan, ada atau tidaknya hambatan pada
jalan.
Dalam mengolah data pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis
data kuantitatif deskriptif. Data kuantitatif ialah data yang didapatkan dari hasil
penelitian yang lebih terstruktur dan biasanya dapat ditunjukkan dengan angka atau
bilangan sehingga lebih mudah dibaca oleh peneliti. Metode ini akan sangat
18
bergantung kepada kemampuan untuk menghitung data secara akurat serta dapat
menginterpretasikan data yang kompleks. Analisis deskriptif bertujuan untuk
memberikan deskripsi atau gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data
variabel yang diperoleh dari pengelompokkan sasaran tertentu.
19
3.4 Desain Survey
Tabel 3. 1 Kebutuhan Data
Metode Outp
N Tujuan Variabel Sub Data Sumber Metode Analisis Yang ut
o Variab Yang Data Pengump Yang diguna
el Diperlu ulan Data Diguna kan
kan kan
1. Mengidentif Karakteri • Kon • Rincia • Undan Survey Metode Pemetaa Peta,
ikasi stik disi n g- primer analisis n diagra
kesesuaian kondisi pras lebar Undan ➢ Obser deskripti Gampon m
fungsi eksisting aran jalan g vasi f g jaring
jaringan jalan a • Data Repub Lapan kuantitat an,
jalan utama trans fasilita lik gan if tabel
di Gampong porta s pada Indone ➢ Kuesi hasil
Tanjung si jaring sia oner analisi
Selamat an • Qanun s
pada jalan Kabup Survey masal
pergerakan • Jenis aten sekunder ah
dan aktivitas pusat Aceh
masyarakat kegiat Besar
an • Qanun
Gamp
• Kon • Jenis ong
disi kegiat Tanjun
bang an g
kitan pengg Selam
perg una at
erak jalan • Peratu
an ran
Pemeri
ntah
• RTR
W
Kabup
aten
Aceh
Besar
• Hasil
Survey
Primer
2. Mengidentif Kriteria Volum • Volu • Obser Survey Metode Pemetaa Peta,
ikasi tingkat e ruas me vasi Primer dan deskripti n diagra
efektifitas pelayana jalan lalulin • Wawa Survey f Gampon m
kriteria n jalan tas ncara sekunder kuantitat g jaring
jaringan • Jumla • Studi if dan an,
jalan pada h dokum kualitati tabel
tingkat kendar entasi f hasil
pelayanan aan analisi
jalan di perhar s
Gampong i masal
tanjong • Jumla ah
Selamat h
pemak
ai
jalan
di jam
sibuk
• Distri
busi
jalur
20
3.5 Rencana Kerja
Tabel 3. 2 Waktu Penelitian
MINGGU
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A. Tahap Persiapan
Menyiapkan daftar kebutuhan data
Membuat rencana kerja
Survey awal
Mengumpulkan data sekunder
Membuat peta dasar
Membuat TOR
Meninjau kebijakan
Menyusun laporan pendahuluan
Evaluasi laporan pendahuluan
Merevisi laporan pendahuluan
B. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data
Survey
Reduksi dan tabulasi data
Analisis data
Sintesis
Menuangkan data dan hasil analisis ke
dalam peta
Menarik kesimpulan hasil analisis
(potensi & masalah)
Penyelesaian draft laporan pembahasan
C. Tahap Akhir
Menyusun laporan akhir
Evaluasi laporan akhir
Pengumpulan laporan akhir setelah
revisi
21
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
4.1 Letak Geografis Gampong Tanjung Selamat
Secara geografis Gampong Tanjung Selamat terletak pada koordinat 5°34'33.6"N
95°22'36.4"E. Luas wilayah Gampong Tanjung Selamat adalah 82 Ha dengan jumlah
penduduk 2716 jiwa sehingga memiliki kepadatan penduduk 3,353 jiwa/km2.
Gampong Tanjung Selamat terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Cot Jambee, Dusun
Lampoh Jantong, Dusun Lampoh Goung, dan Dusun Popeh. Secara administrasi dan
geografis Gampong Tanjung Selamat berbatasan dengan:
22
Gampong Tanjung Selamat tereletak di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar. Gampong Tanjung Selamat terletak pada wilayah datar pesisir Utara Aceh
Besar dan berada di bagian barat Kecamatan Darussalam dan berbatasan langsung
dengan Kota Banda Aceh. Jarak Gampong Tanjung Selamat dengan ibu
kotaKabupaten Aceh Besar adalah 60 km. Orbitasi Gampong Tanjung Selamat dengan
ibu kota Pemerintahan Aceh, Kota Banda Aceh berjarak 8 km.
23
Gambar 4. 3 Peta Kecamatan Darussalam
Sumber : Arcgis
Gampong Tanjung Selamat yang terletak di wilayah datar pesisir Utara Aceh Besar
ini memiliki pola bentuk struktur ruang Linier. Bagian utama Gampong adalah Jalan
utama pada sumbu Timur – Barat. Pemukiman berkembang disepanjang ruas jalan
utama dan disepanjang jalan sekunder. Sawah dan ladang terletak setelah area
pemukiman. Disebelah selatan menyusur kesisi Utara terdapat saluran Irigasi
persawahan yang menerus hingga bermuara saluran pembuangan kearah utara
Gampong Tanjung Selamat.
Lahan yang terdapat di wilayah Gampong Tanjung Selamat telah digunakan secara
produktif dengan penggunaan lahan sawah seluas 40 Ha dan lahan non pertanian seluas
41 Ha. Hal ini menunjukan bahwa kawasan Gampong Tanjung Selamat memiliki
sumber daya alam yang memadai dan siap untuk diolah
24
dengan gampong. Para mahasiswa dari berbagai daerah pun kebanyakan menyewa
Rumah atau kamar di Gampong Tanjung Selamat untuk menetap.
Berdasarkan data terakhir hasil sensus 2019 pada RKPG Gampong Tanjung Selamat
dijelaskan bahwa jumlah penduduk gampong ialah sebanyak 4427 jiwa yang tercatat
pada 1199 KK dan tersebar di 5 dusun. Berdasarkan jenis kelamin maka jumlah
penduduk berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 2112 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 2315 jiwa.
Berikut merupakan tabel jumlah penduduk berdasarkan dusun pada Gampong Tanjung
Selamat.
Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Gampong
25
Gampong Tanjung Selamat telah berhasil melaksanakan pembangunan beberapa
infrastruktur, namun dengan luas wilayah dan keterbatasan dana maka tidak semua
kebutuhan dapat terpenuhi sehingga perlu pembangunan yang berkelanjutan sesuai
dengan yang telah dituangkan dalam RPJM Gampong.
Adapun jenis sarana dan prasarana yang terdapat pada Gampong Tanjung Selamat
dijabarkan pada tabel berikut.
26
Selain daripada beberapa jenis sarana dan prasarana gampong yang dijabarkan
secara umum pada tabel di atas, pada Gampong Tanjung Selamat juga terdapat
beberapa sarana dan prasarana lain seperti dalam bidang Pendidikan, Kesehatan,
ekonomi, dan perhubungan serta komunikasi.
27
Tabel 4. 4 Sarana Kesehatan
28
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai data primer yang akan dianalisa sesuai dengan
teori yang telah dijabarkan. Dalam memperoleh data primer berupa hasil penelitian,
maka dilakukan observasi dan wawancara terhadap masyarakan di Gampong Tanjung
Selamat. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menggunakan beberapa
pertanyaan meliputi data responden, karakteristik responden dan tujuh pertanyaan
wawancara yang berkaitan dengan kondisi aksesibilitas jaringan jalan di Gampong
Tanjung Selamat.
29
Gambar 5. 1 Peta Kondisi Eksisting Gampong
Dari hasil observasi yang telah dilakukan di wilayah studi, salah satu sarana yang
dimiliki oleh wilayah studi ialah jaringan jalan. Jaringan jalan pada eksisting termasuk
dalam jalan lokal dengan status jalan Kabupaten dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar
yaitu ruas jalan Jl. Tanjong Deyah - Tanjong Selamat dengan panjang ruas 1,72 km.
Selain daripada jalan lokal tersebut, jaringan jalan pada Gampong Tanjung Selamat
berdasarkan status jalan dikategorikan menjadi jalan desa atau jalan pemukiman. Jalan
desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan antarpermukaan di
dalam desa, serta jalan lingkungan. Penjabaran status jalan tersebut
menginterpretasikan jalan yang ada di wilayah Gampong Tanjung Selamat yang
merupakan wilayah desa yang terdapat di Kabupaten Aceh Besar.
30
Gambar 5. 2 Peta Persebaran Titik Hambatan
Hasil observasi selanjutnya berkenaan dengan persebaran titik hambatan yang
terjadi di jalan gampong. Observasi harian yang dilakukan menghasilkan pemetaan
beberapa titik yang memunculkan hambatan pada jalan utama atau jalan lokal dan jalan
pemukiman pada gampong ini. Titik hambatan tersebut berasal dari beberapa
gangguan pada eksisting jaringan jalan yang dapat mempengaruhi aksesibilitas
pengguna jalan.
Pada jalan utama Gampong Tanjung Selamat terdapat tiga titik hambatan pada peta
berdasarkan observasi yang dilakukan. Dapat dilihat bahwasannya pola permukiman
warga tersebar mengikuti pola jaringan jalan pada Gampong Tanjung Selamat. Pola
permukiman seperti ini menjadikan Gampong Tanjung Selamat terlihat padat sehingga
dapat mempengaruhi kondisi aksesibilitas jalan disekitarnya. Ukuran jalan yang
kurang memadai pada jalan utama gampong menjadi sebuah gangguan yang dapat
menghambat pergerakan pengguna jalan. Jalan utama Gampong Tanjung Selamat
menjadi sarana penting dimana jalan tersebut terdapat fasilitas umum dan menjadi
penghubung untuk menjangkau fasilitas penting di sekitar gampong seperti,
31
Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Pasar Rukoh, Pasar
Tungkop dan SD Tanjung Selamat.
Tiga titik hambatan lain berlokasi di jalan pemukiman atau jalan desa gampong
tersebut. Titik yang berlokasi pada Lorong Lampoh Balee, Jalan Miruk Taman
Komplek Perumahan Tanjung Selamat, dan Lorong Abu Sulheue memiliki gangguan
yang sama-sama disebabkan oleh kondisi fisik jalan yang belum memadai karena
masih berbatu dan belum diaspal. Pada kondisi Jalan Miruk Taman yang
menghubungkan jalan menuju Kantor Keuchik Gampong Tanjung Selamat, menurut
penjelasan sekretaris desa, jalan itu merupakan jalan baru yang di bangun sehingga
kondisinya berpotensi menyebabkan hambatan.
32
Gampong Tanjung Selamat. Aktivitas tata guna lahan seperti rumah kos dan
universitas yang berdekatan dengan Jalan Utama gampong menjadikan jalan pada
waktu tertentu mengalami kepadatan dikarenakan oleh aksesibilitas jalan yang tinggi.
Tingkat aksesibilitas yang tinggi namun tidak diiringi oleh sarana jalan yang memadai
dapat menyebabkan kepadatan pada jalan. Dengan ukuran sebuah desa, tiga kepadatan
yang terjadi pada satu jalur jalan dapat menjadikan pelayanan jaringan jalan terganggu.
33
5.2 Tanggapan Responden
5.2.1 Kenyamanan Penggunaan Jalan
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
nyaman kurang nyaman
Adapun alasan responden yang merasa kurang nyaman dapat dilihat pada gambar
diagram di bawah.
34
KURANG NYAMAN
Jalan
yang
belum
diaspal
25% Jalan
yang
Kurang
Lebar
75%
2
1
35
responden dengan sangat baik. Terdapat pula 7 responden (70%) menjawab baik dan
2 responden lainnya menjawab pelayanan jalan di Gampong Tanjung Selamat kurang
baik.
GANGGUAN AKSESIBILITAS
tidak terdapat
hambatan terdapat
yang hambatan
mengganggu yang
aksesibilitas mengganggu
40% aksesibilitas
60%
36
jalan berbatu
banyaknya jumlah
terdapat tikungan di ukuran jalan yang
kendaraan yang jalan berbatu
jalan kurang lebar
berlalu lalang
jumlah 3 1 1 1
jumlah
Dari 4 orang tersebut, terdapat 3 orang yang menyebutkan bahwa hambatan pada
jalan dikarenakan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang berlalu lalang, 1 orang
menjawab ukuran jalan yang kurang lebar, 1 orang menjawab hambatan disebabkan
oleh adanya tikungan di jalan utama gampong, dan 1 orang terakhir menjawab
hambatan dikarenakan oleh jalan yang berbatu karena belum diaspal.
37
5.2.5 Waktu Terjadinya Kepadatan di Jalan
banyak perjalanan
17.00 - 19.00
12.00 - 14.00
07.00 - 09.00
0 1 2 3 4 5 6
38
5.3 Karakteristik Responden
5.3.1 Usia dan Jenis Kelamin Responden
< 17 tahun
> 30 tahun 20%
30%
24 - 29 tahun
10% 18 - 23 tahun
40%
laki-laki perempuan
50% 50%
39
perempuan. Dalam hal ini berarti terdapat 5 responden laki-laki dan 5 responden
perempuan dari keseluruhan 10 responden.
40%
60%
kantor pasar
20% 20%
asrama USK
10% sekolah
20%
kampus
30%
40
Selanjutnya terdapat gambar diagram tentang maksud dan tujuan perjalanan
responden. Terdapat lima tempat yang dikunjungi oleh seluruh responden pada
wawancara penelitian ini. Adapun sebanyak 30% menjawab kampus sebagai tempat
tujuan dikarenakan mereka merupakan mahasiswa aktif yang bertempat tinggal di
Gampong Tanjung Selamat. Selain itu, 20% dari responden bertujuan ke kantor untuk
berkerja, 20% responden selanjutnya bertujuan ke sekolah, 20% lainnya melakukan
perjalanan ke pasar untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan 10%
responden memiliki tujuan perjalanan menuju asrama USK.
JENIS KENDARAAN
Jalan Kaki
10%
Sepeda
10%
Mobil Motor
20% 60%
41
6
5
5
4
4
3
1
1
0
1 - 3 kali 4 - 7 kali 8 - 10 kali
42
Mengenai data tanggapan responden terhadap beberapa pertanyaan wawancara
pada penelitian ini, terdapat 5 jenis tanggapan yang telah dianalisis. Tanggapan
responden tersebut mencakup beberapa hal seperti, kenyamanan penggunaan jalan,
tingkat pelayanan jalan, gangguan aksesibilitas menurut responden, jenis penyebab
hambatan, dan waktu terjadinya kepadatan di jalan. Berdasarkan tanggapan mengenai
beberapa hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
43
banyak ditemukan pada jalan desa pada saat
observasi yang dapat memunculkan hambatan
didukung oleh jawaban para responden. Dalam hal
ukuran jalan yang kurang lebar ini responden
lebih merujuk pada kondisi jalan utama gampong
dimana jalan tersebut paling banyak dilalui oleh
para pengendara dari gampong maupun bukan.
Hal lain yang menjadi hambatan menurut
responden ialah adanya tikungan di jalan
terkhusus pada jalan utama gampong yang mana
hambatan tersebut berupa pengurangan kecepatan
yang berbeda-beda dari setiap pengguna jalan
sehingga mengakibatkan sedikit hambatan pada
jalan tersebut.
5. Waktu terjadinya Kepadatan jalan di jalan utama gampong paling
kepadatan di jalan sering terjadi pada sore hari (jam sibuk) menurut
menurut responden responden. Banyaknya jumlah pengguna jalan di
Gampong Tanjung Selamat disebabkan oleh
padatnya jumlah penduduk di gampong ini, hal ini
juga diakui oleh Sekretaris Desa yang juga
dimintai informasi mengenai gampong ini. Jumlah
penduduk yang tinggi di gampong ini membuat
bangkitan pergerakan masyarakatnya juga tinggi
dengan didorong oleh tarikan beberapa titik
seperti adanya universitas, pasar, serta sarana
penting disekitar gampong.
44
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Laporan penelitian ini membahas tentang jaringan jalan di Gampong Tanjung Selamat
dalam hal aksesibilitas peruntukan jaringan jalan berasarkan analisis keruang bidang
perencanaan wilayah dan kota. Identifikasi permasalahan ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi terkait aksesibilitas jalan di Gampong Tanjung Selamat
berdasarkan pendapat responden dengan faktor-faktor lain yang muncul seperti
hambatan dan gangguan bagi masyarakat gampong yang beraktivitas menggunakan
sarana jalan. Berdasarkan teori dan hasil analisis yang dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa
45
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. ( 2021). Kecamatan Darussalam Dalam Angka 2021. Aceh
Besar: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2021). Kabupaten Aceh Besar Dalam Angka 2021. Aceh
Besar: Badan Pusat Statistik.
Badan Standardisasi Nasional . (2001). Persyaratan Umum sistem Jaringan Jalan
dan Geometrik Jalan Perumahan. Jakarta.
Firdaus, O. (2000). ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS
JALAN UTAMA KOTA PANGKALPINANG. FROPIL (Forum Profesional
Teknik Sipil), 1(1), 72-80.
Menteri Perhubungan. (2015). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 96 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: Menteri Perhubungan
Republik Indonesia.
Mursalim. (2018). "Pengukuran Aksesibilitas Kecamatan di Wilayah Pemerintahan
Kota Surabaya" Thesis. Fakultas Vokasi, Departemen Teknik Infrastruktur
Sipil, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Ningsih, D. H. (2010). Analisa Optimasi Jaringan Jalan Berdasar Kepadatan
Lalulintas di Wilayah Semarang dengan Berbantuan Sistem Informasi
Geografi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK 15(2), 121-135.
Ningtyas, A. S. (2018). "Pengaruh Kegiatan Terhadap Kinerja Jalan di Koridor
Jalan Pasar Kembang Surabaya" Thesis . Fakultas Arsitektur Desain dan
Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Pemerintah Indonesia. (1993). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan . Jakarta.
Pemerintah Indonesia. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2006 Tentang Jalan. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4655. Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. (2013). Qanun Kabupaten aceh Besar Nomor 4
Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2012 - 2032. Aceh Besar.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. (2013). Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 - 2032. Aceh Besar .
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Penerbit
ITB.
46
LAMPIRAN
Pedoman Penelitian
Dalam upaya memperoleh data pada penelitian ini maka dilakukan wawancara
agar mempermudah pengkajian data data yang diperlukan dalam penelitian. Berikut
merupakan pedoman wawancara yang bersifat general sehingga dapat menyesuaikan
beberapa variable dalam tabel desain survey yang telah tertera dalam laporan
penelitian.
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Tanggal Wawancara :
B. Karakteristik Responden
- Status Penduduk
a. Asli
b. Pendatang (……)
- Frekuensi harian melewati jalan utama
a. 1 – 3 kali
b. 4 – 7 kali
c. 8 – 10 kali
d. Lebih dari 10 kali
- Jenis Kendaraan yang digunakan
a. Mobil
b. Motor
c. Sepeda
d. Jalan kaki
e. Transportasi umum
47
C. Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ukuran lebar jalan di
Gampong Tanjung Selamat
sudah nyaman digunakan?
2. Apakah sistem jaringan jalan di
gampong Tanjung Selamat
sudah dapat melayani aktivitas
masyarakat dengan baik?
3. Dimana sering terjadi kepadatan
di jalan utama Gampong
Tanjung Selamat?
4. Pada saat kapan jalan utama
mulai ramai oleh pengguna
jalan?
5. Tujuan tempat aktivitas apa
yang Anda kunjungi?
6. Adakah hambatan pada jalan
utama sehingga aktivitas Anda
terganggu?
7. Apa penyebab terjadinya
hambatan di jalan utama
gampong ?
48
49