Anda di halaman 1dari 22

INTERAKSI DESA KOTA

KEGIATAN BELAJAR
3
KELOMPOK 3

1. RINA CITA
2. WAHYUDIN
3. HERU YUDO
4. BAIQ NUR
5. G. LIAN Y. NABABAN
6. DEWI
7. LEHA BERUTU
8. NOVA PARATA
9. RIHAN
INTERAKSI DESA KOTA

Interaksi dapat diartikan sebagai suatu hubungan


timbal balik yang saling
berpengaruh antardua wilayah atau lebih yang dapat
menimbulkan gejala, kenampakan ataupun
permasalahan baru.
.
Dalam hubungan timbal balik wilayah ini
terdapat proses:
1) Pergerakan manusia atau mobilitas,
2) Pergerakan atau perpindahan gagasan dan
informasi komunikasi,
3) Pergerakan materi atau benda yang
dinamakan transportasi,
… seperti
perpindahan hasil pertanian, produksi industri,
Faktor-faktor yang
memengaruhi interaksi

Adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional


complementarity);

. Adanya kesempatan untuk berinteraksi (intervening


opportunity);

Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam


ruang (spatial transfer ability)
REGIONAL COMPLEMENTARY
CONTOH

● CONTOH:
Gresik merupakan Kabupaten panghasil ikan bandeng mencapai 88.410
ton/tahun. Ikan bandeng tersebut dipasarkan ke beberapa kota di Jawa
Timur seperti Surabaya, Mojokerto, Jombang, Malang, Kediri, dll. Disisi
lain, kebutuhan akan sayur mayur, buah-buahan dipenuhi dari Kediri,
Malang, Pasuruan, dan Mojokerto terutama sayur kentang, wortel, kubis,
selada, bawang putih dll

—A creative teacher
CONTOH:
Di Jawa Timur, selain Gresik ikan bandeng juga dihasilkan
oleh Kabupaten Sidoarjo.
Kebutuhan konsumsi masyarakat Kota Surabaya akan ikan
bandeng dipenuhi oleh
komoditas yang berasal dari Gresik. Karakteristik ikan
bandeng yang dihasilkan oleh
petambak dari Gresik dirasa lebih murah. Tetapi saat ini
konsumsi ikan bandeng yang
dihasilkan oleh petambak dari Sidoarjo meningkat karena
rasa ikan bandeng yang
lebih gurih dan tidak berbau lumpur, akibatnya permintaan
ikan bandeng dari Gresik
menjadi berkurang karena adanya ikan bandeng dari
Sidoarjo di pasar trandisional.
Spatial Transfer Ability
Dampak Interaksi Desa KOta

Dampak Positif Dampak Negatif


 Tingkat pengetahuan penduduk  Adanya penetrasi budaya kota yang
meningkat kurang sesuai dengan tradisi pedesaan
 meningkatkan aneka produksi dan  munculnya daerah-daerah kumuh
pendapatan masyarakat (slum area)
 wilayah desa akan kehilangan
 produksi pertanian dapat dipasok tenaga kerja berusia produktif
untuk memenuhi konsumsi
wilayah kota
Menurut Bintarto (1983), wilayah-wilayah atau zona interaksi adalah
sebagai berikut.
a. City diartikan sebagai pusat kota
b. Suburban (subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang lokasinya
berdekatan dengan pusat kota.
c. Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan) yaitu suatu wilayah
yang
dilingkari subdaerah perkotaan. Wilayah ini merupakan peralihan kota
dan desa
d. Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luas), yaitu semua batas
wilayah terluar suatu kota. Wilayah ini ditandai dengan sifat-siratnya yang
mirip dengan wilayah kota, kecuali wilayah pusat kota.
e. Rural urban fringe (jalur batas desa dan kota), yaitu suatu wilayah yang
terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan pola penggunaan lahan
campuran antara sektor pertanian dan nonpertanian.
f. Rural merupakan daerah pedesaan
URBANISASI
Cepat atau lambatnya proses urbanisasi tergantunp pada keadaan
masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut dapat menyangkut dua
aspek, yaitu:
a) berubahnya masyarakat desa menjadi masyarakai kota
b) bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya
penduduk desa yang tertarik pada keadaan kota.
Minimnya lahan di daerah perkotaan dan semakin bertambahnya jumlah penduduk karena
urbanisasi menimbulkan permasalahan bagi kota yaitu munculnya rumah-rumah kumuh
di bantaran sungai mengakibatkan sungai makin sempit, daerah resapan air berkurang,
dan banjir tidak dapat dihindarkan ketika musim hujan. Upaya untuk mengatasi masalah
tersebut adalah ….
A. melakukan pengerukan sungai agar sungai semakin dalam
b. mengembalikan penduduk yang tinggal di bantaran sungai ke daerah asal
c. melarang keras penduduk desa untuk pindah ke kota
d. membangun rumah susun untuk memindahkan penduduk dari bantaran sungai
e. membongkar paksa rumah-rumah yang dibangun di bantaran sungai.
2. Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media
social menjadikan perubahan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika, dan
norma yang berlaku. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur, suku, dan
agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan social. Dari berbagai kalangan
dan usia hamper semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media social sebagai salah
satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke public. Berikut ini pernyataan yang
kurang tepat kaitannya interaksi social dengan perubahan social adalah….
A. perubahan social mempengaruhi system sosialnya
b. nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat merupakan
bagian dari perubahan social.
C. Perubahan social dapat disebabkan oleh factor geografis suatu masyarakat.
D. Ruang lingkup perubahan social meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun yang
immaterial
e. Perubahan-perubahan dan dinamika social selalu berhubungan dengan perubahan progresif.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai