Anda di halaman 1dari 6

Nama : josia kalangi

Nim : 210311040148
Kelas : D

Pembangunan desa dan kota merupakan dua hal yang saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan desa yang berhasil dapat
menjadi sumber daya bagi pembangunan kota, sebaliknya, pembangunan kota
yang berkembang dapat memberikan dampak positif bagi desa sekitarnya.
Oleh karena itu, penting untuk memahami keterkaitan antara pembangunan
desa dan kota agar dapat mengoptimalkan potensi yang ada dan mencapai
tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Pembangunan desa dan kota merupakan dua hal yang saling terkait dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan desa dan kota
memiliki karakteristik yang berbeda, namun keduanya sama-sama memiliki
tantangan dalam proses pembangunan.
Keterkaitan antara pembangunan desa dan kota sangat penting untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan keterkaitan pembangunan desa dan
kota meliputi peningkatan aksesibilitas dan mobilitas, peningkatan
infrastruktur, pengembangan ekonomi desa dan kota, pengembangan sumber
daya manusia, pemberdayaan masyarakat, pengelolaan lingkungan hidup,
pengembangan pariwisata, peningkatan kesejahteraan masyarakat,
pengembangan kebudayaan, peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan
pendidikan masyarakat, peningkatan kesejahteraan sosial, peningkatan
keamanan dan ketertiban masyarakat, peningkatan pelayanan publik,
pengembangan teknologi dan inovasi, serta pengembangan industri kreatif.

 Keterkaitan antara pembangunan desa dan kota melibatkan sejumlah


aspek yang penting. Pembangunan desa dan kota saling mempengaruhi
dalam konteks ekonomi, sosial, dan lingkungan:
1.Ekonomi: Desa dan kota saling tergantung dalam hal perekonomian. Desa
menyediakan sumber daya alam seperti pertanian dan peternakan, sementara
kota menyediakan pasar dan industri. Kedua entitas ini dapat saling
menguntungkan dalam hal perdagangan dan pertukaran barang dan jasa.
2.Sosial: Penduduk desa dan kota dapat saling bermigrasi untuk mencari
pekerjaan, pendidikan, atau akses layanan kesehatan yang lebih baik. Ini
menciptakan keberagaman budaya dan meningkatkan kesadaran sosial di
antara penduduk desa dan kota.
3.infrastruktur: Pembangunan desa dan kota berkaitan dengan pengembangan
infrastruktur seperti jalan, listrik, dan air bersih. Pembangunan infrastruktur
yang baik di desa dapat meningkatkan konektivitas dengan kota dan
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan sosial.
4.Lingkungan: Pembangunan desa dan kota mempengaruhi lingkungan
sekitarnya. Pemantapan infrastruktur di kota harus diimbangi dengan
keberlanjutan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam di desa harus
dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
5.Pendidikan dan Kesehatan: Keterkaitan pembangunan desa dan kota juga
terlihat dalam akses pendidikan dan layanan kesehatan. Kota biasanya
memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, dan upaya
kolaboratif antara desa dan kota dapat meningkatkan akses penduduk desa
terhadap layanan tersebut.
6.Pengentasan Kemiskinan: Pembangunan desa dan kota yang terkoordinasi
dapat membantu dalam mengentaskan kemiskinan dengan menciptakan
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memberikan akses pendidikan
yang layak.
Keterkaitan yang erat antara desa dan kota menekankan pentingnya kerjasama
dan koordinasi dalam perencanaan pembangunan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

perbedaan karakteristik desa dan kota


Agropolitan merupakan konsep pengembangan yang mengintegrasikan sektor
pertanian dan agribisnis dengan pembangunan ekonomi dan sosial di suatu
wilayah, baik itu desa maupun kota. Namun, perbedaan karakteristik antara
agropolitan di desa dan kota bisa mencakup beberapa hal:
1. Lahan dan Produksi Pertanian:
Desa : Desa agropolitan memiliki lahan pertanian yang luas. Aktivitas utama
melibatkan pertanian tradisional, seperti tanaman padi, jagung, dan
peternakan sapi atau ayam.
Kota Agropolitan: Kota agropolitan memiliki lahan pertanian yang terbatas,
sering kali dalam bentuk pertanian perkotaan atau hidroponik. Produksi di kota
lebih terfokus pada tanaman organik, sayuran, atau peternakan terpadu dalam
ruang terbatas.
2. Pengolahan dan Agroindustri:
Desa Agropolitan: Desa agropolitan cenderung memiliki agroindustri yang
lebih sederhana, seperti pengolahan hasil pertanian lokal, misalnya
pengolahan hasil buah-buahan atau pengolahan produk susu.
Kota Agropolitan: Kota agropolitan memiliki potensi untuk agroindustri yang
lebih maju dan beragam, termasuk pengolahan makanan organik, industri
perkebunan, atau produksi produk pertanian berbasis teknologi tinggi.
3. Pasar dan Distribusi:
Desa Agropolitan: Pasar desa agropolitan biasanya lebih lokal dan pasokan
kebutuhan pangan terutama memenuhi kebutuhan lokal dan sekitarnya.
Kota Agropolitan: Pasar kota agropolitan lebih luas dan kompleks, mencakup
pasar lokal, regional, dan bahkan nasional. Distribusi hasil pertanian lebih
terdiversifikasi dan mencakup rantai pasokan yang lebih kompleks.
4. Akses ke Teknologi dan Pengetahuan:
Desa Agropolitan: Akses terhadap teknologi pertanian dan pengetahuan
umumnya lebih terbatas di desa agropolitan, meskipun ada upaya untuk
meningkatkan keterampilan petani dan penerapan teknologi pertanian yang
ramah lingkungan.
Kota Agropolitan: Akses ke teknologi modern dan pengetahuan pertanian
lebih baik di kota agropolitan. Ada lebih banyak akses ke pelatihan, riset, dan
teknologi inovatif dalam pertanian di kota.
5. Gaya Hidup dan Penduduk:
Desa Agropolitan: Gaya hidup desa agropolitan cenderung lebih tradisional dan
terkait erat dengan kegiatan pertanian. Penduduk desa umumnya memiliki
pengetahuan mendalam tentang praktik pertanian dan budaya lokal.
Kota Agropolitan: Gaya hidup penduduk kota agropolitan lebih modern,
dengan kegiatan pertanian yang diintegrasikan ke dalam kehidupan perkotaan
yang sibuk. Masyarakat kota memiliki akses lebih baik ke pendidikan formal
dan beragam kesempatan pekerjaan di sektor pertanian dan agribisnis.

Perbedaan ini mencerminkan konteks geografis dan sosial yang berbeda di


mana konsep agropolitan diterapkan. Meskipun demikian, baik di desa
maupun kota, pengembangan agropolitan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan petani, meningkatkan produksi pangan, dan mencapai
keberlanjutan ekonomi.

Tantangan pembangunan desa dan kota


Pembangunan desa dan kota memiliki tantangan yang berbeda-beda.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pembangunan desa dan kota antara
lain:
Perbedaan karakteristik desa dan kota yang mempengaruhi jenis dan skala
pembangunan yang dilakukan.
Keterbatasan sumber daya yang tersedia, terutama di desa-desa yang masih
tergolong miskin.
Keterbatasan infrastruktur dan teknologi yang dapat mempengaruhi
aksesibilitas dan mobilitas penduduk serta kelancaran aktivitas ekonomi.
Keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas dan kurangnya
kesempatan dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

UPAYA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KETERKAITAN


PEMBANGUNAN DESA DAN KOTA
Pemerintah melakukan berbagai upaya seperti peningkatan aksesibilitas dan
mobilitas, peningkatan infrastruktur, pengembangan ekonomi desa dan kota,
pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan masyarakat,
pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan pariwisata, dan pengembangan
teknologi dan inovasi untuk meningkatkan keterkaitan pembangunan desa dan
kota.

PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN MOBILITAS


Keterkaitan antara pembangunan desa dan kota sangat erat, dan salah satu
aspek yang penting dalam meningkatkan keterkaitan tersebut adalah
peningkatan aksesibilitas dan mobilitas. Peningkatan aksesibilitas dan mobilitas
akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas dan berinteraksi antara
desa dan kota, serta meningkatkan konektivitas antara kedua wilayah.
Upaya pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas antara desa
dan kota meliputi:
1. Peningkatan Jaringan Transportasi
Pemerintah perlu meningkatkan jaringan transportasi antara desa dan kota,
seperti pembangunan jalan raya, jembatan, dan transportasi umum. Hal ini
akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas dan berinteraksi antara
desa dan kota.
2. Peningkatan Akses Internet
Pemerintah juga perlu meningkatkan akses internet di wilayah desa, sehingga
masyarakat dapat terhubung dengan mudah dan cepat dengan kota melalui
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Peningkatan Aksesibilitas Fisik
Pemerintah perlu memperhatikan aksesibilitas fisik di wilayah desa, seperti
membangun trotoar, jalan setapak, dan fasilitas umum yang ramah bagi
penyandang disabilitas. Hal ini akan memudahkan masyarakat desa untuk
beraktivitas dan berinteraksi dengan kota.

Pengembangan ekonomi desa dan kota


Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Pengembangan ekonomi desa dan kota menjadi salah satu fokus utama
pembangunan daerah. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah tersebut. Salah satu cara untuk
mencapai hal ini adalah dengan memperkuat keterkaitan antara desa dan kota
dalam pengembangan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai