Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SOSIOLOGI

PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA DALAM MASYARAKAT

Disusun oleh :

XII IPS 2

1. Nur Hasanah
2. Erlena Febriati
3. Hanifah Rifqa S
4. Wirandita H. R
5. Eka Damayanti
6. Putri Sari W
7. Nigel Dewi Elysian

SMA N 2 PLAYEN

Jalan Yogyakarta- Wonosari, Logandeng, Playen, Kabupaten


Gunung Kidul, daerah Istimewa Yogyakarta 55861
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu perubahan sosial dalam masyarakat?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari perubahan sosial?
3. Apa bentuk nyata perubahan sosial di Indonesia dan
dampaknya bagi masyarakat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perubahan sosial.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perubahan
sosial.
3. Untuk menganalisis contoh nyata perubahan sosial di
Indonesia dan dampaknya bagi masyarakat.
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Beberapa pengertian perubahan sosial :

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-


lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. (Wikipedia)

Menurut para ahli :

a. Kingsley Davis ( Soerjono Soekanto:2009)


Perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi
masyarakat.
b. John Lewis Gillin- John Philip Gillin (dalam buku cultural sociology)\
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah
diterima karena ada perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideology atau adanya difusi serta penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat.
c. Selo Soemardjan (Soerjono Seokanto:2009)
Perubahan sosial sebagai segala perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
pada sistem sosialnya, termasuk dalam nilai-nilai, sikap dan pola kelakuan
diantara kelompok dalam masyarakat.

Berdasarkan pengertian perubahan sosial maka dapat disimpulkan bahwa


perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat meliputi
perubahan struktur, sistem, dan organisasi sosial sebagai akibat adanya
modifikasi pola kehidupan manusia yang dipengaruhi faktor kebutuhan
intern dan ekstern masyarakat itu sendiri. 1

1
Dwi Mulyono dan Rizal Qosim, Sosiologi 3(Solo:PT Wangsa Jatra Lestari, 2016), hlm. 8.
B. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT
DAMPAK POSITIF :
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
2. Terciptanya Lapangan Pekerjaan
3. Terciptannya Tenaga Kerja Profesional
4. Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Kerja

DAMPAK NEGATIF :

1. Pergolakan Daerah
Adalah suatu gerakan sosial vertikal dan horizontal, yang dilakukan
serentak dengan berbagai cara untuk melaksanakan kehendak atau cita-
cita.
2. Aksi protes
3. Demonstrasi
Gerakan massal yang bersifat langsung terbuka dalam memperjuangkan
suatu kepentingan atau tuntutan.
4. Kriminalitas
Kejahatan yang disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses
sosial seperti halnya dengan kondisi-kondisi dan proses sosial yang
menghasilkan perilaku lain.
5. Kenakalan Remaja
Suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh anak. Seperti membolos,
siswa bandel, kasar,kebut-kebutan di jalan.
6. Prostitusi
Merupakan suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri pada umum
untuk melakukan tindakan seksual dengan mendapat upah.
Dari berbagai pernyataan diatas, maka perubahan sosial dapat
menyebabkan berbagai dampak. Baik itu dampak positif maupun
dampak negatif yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.2

2
Dwi Mulyono dan Rizal Qosim, Sosiologi 3(Solo:PT Wangsa Jatra Lestari, 2016), hlm. 32
&33.
C. CONTOH NYATA PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA DAN
DAMPAKNYA

Lumbung Padi Terusik Industri


Koran SINDO
Senin, 13 Juli 2015 - 09:46 WIB
views: 17.886

PREDIKAT Kabupaten Karawang sebagai kota lumbung padi nasional yang


disandang sejak puluhan tahun lalu nampaknya bakal bergeser.

Status sebagai kota penghasil padi terbesar nomor dua setelah Indramayu
terancam hilang akibat alih fungsi lahan yang terus terjadi setiap tahunnya.

Kabupaten Karawang yang agraris dalam sepuluh tahun terakhir berubah


menjadi kota industri dengan 1.500 perusahaan mancanegara bermukim di
sejumlah kawasan industri yang dibangun Pemkab Karawang.

Semula perubahan ini seperti membawa kebanggaan masyarakat Karawang


karena tanahnya menjadi primadona bagi indsutriawan mancanegara. Tak
heran ketika Karawang menyandang status ganda sebagai kota lumbung padi
nasional sekaligus kota industri tidak ada protes dengan status itu. Hanya saja
belakangan ini sejumlah elemen masyarakat di Karawang menyadari dampak
negatif masuknya indsutri besar di Karawang adalah habisnya lahan pertanian
yang ada di Karawang terutama di zona industri.
Berdasarkan data Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan
(Distanhutbunak) Kabupaten Karawang, selama kurun waktu 10 tahun terakhir
ada sekitar 182 hektare lahan pertanian beralih fungsi menjadi nonpertanian
setiap tahunnya. Dari hasil sensus tani (ST) luas keseluruhan lahan baik lahan
kering maupun sawah adalah 175.327 hektare. Itu terdiri dari 97.529 hektare
areal persawahan produktif dan sisanya merupakan lahan kering, termasuk
pekarangan.

Jumlah ini dipastikan akan terus menurun seiring dengan gencarnya alih fungsi
lahan yang terjadi di Karawang. Kendati terjadi alih fungsi lahan setiap
tahunnya, namun Distanhutbunak mengklaim produksi beras tidak terganggu.
Menurut Kepala Distanhutbunak Kabupaten Karawang Kadarisman, produksi
beras di Karawang selalu surplus. Capaian produksi padi mencapai 1.070. 505
ton GKP (gabah kering panen) atau setara beras 647.655 ton, yakni sekitar 71
,85% dari target produksi 1.489.781 ton GKP.

Diungkapkannya, rincian produksi tersebut merupakan hasil panen dari


143.699 hektare sawah atau 72,39% dari jumlah keseluruhan luas lahan.
Kadarisman mengatakan, Pemkab Karawang tetap konsisten menjaga status
sebagai lumbung padi nasional, meskipun Karawang tidak bisa menolak
konsekuensi sebagai kota industri. Ke depan perindustrian dan pertanian
diharapkan dapat berjalan beriringan untuk memajukan Karawang.

Predikat lumbung padi nasional yang disandang kota pangkal perjuangan ini
tidak akan dilepas begitu saja, meskipun harus menerima konsekuensi sebagai
kota industri dan kebutuhan lainnya. Alih funsi lahan pun tidak serta merta
dapat dihindari, meskipun ditakutkan akan menurunkan eksistensi Karawang
sebagai kota lumbung padi. “Bupati telah mengeluarkan komitmen, Karawang
harus tetap menjadi lumbung padi nasional, meskipun pembangunan industri
yang pesat. Untuk itu pembangunan industri dan pertanian saat ini digalakan
secara strategis,”ujar Kadarisman.

Pembangunan tersebut, imbuhnya, mencakup dua konsep, yaitu


meminimalisasi alih fungsi lahan dan intensifikasi pertanian. “Saat ini Pemkab
sedang membahas perda (peraturan daerah) tentang lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B). Perda tersebut mengatur bahwa alih fungsi lahan
pertanian akan diminimalisasi, dengan cara melaminating luas tanah yang akan
tetap dipertahankan sebagai lahan pertanian. Saat ini lahan pertanian di
Karawang ada sekitar 94.301 hektare, misalnya 20 tahun mendatang lahan
yang dipertahankan misalnya 90.000 hektare,”terangnya.

Sedangkan konsep intensifikasi pertanian, ungkapnya, merupakan cara untuk


meningkatkan produksi pertanian dengan cara dan teknologi khusus. Pasalnya
pembangunan industri dan perumahan memang sudah tidak bisa dihindari.
Menyeimbangkan hasil panen agar tetap sama dengan panen sebelum ada
pembangunan, maka dilakukanlah intensifikasi pertanian.
“Karawang sendiri dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona industrial, zona kota
untuk perumahan dan usaha lain, dan zona utara untuk pertanian dan
perikanan,”paparnya. Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS)
Karawang menyebutkan, berdasarkan luas lahan, jumlah rumah tangga usaha
pertanian yan menguasai lahan kurang dari 0.50 hektare mengalami penurunan
cukup tajam , yakni dari sebanyak 205.043 rumah tangga hasil sensus tahun
2002 turun menjadi 66.099 rumah tangga hasil sensus 2013.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN

https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial

Anda mungkin juga menyukai