PENDAHULUAN
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau
dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat
dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini
sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto. (wikipedia, 10 oktober 2016).
1
Dimana lahan produktif dijadikan perumahan untuk menunjang pertambahan
penduduk.
untuk industri pengolahan, untuk industri ukir-ukiran, kayu anyaman, dan lain–
lain, di samping untuk bahan bangunan. Selain itu, pertanian pun dapat
transformasi dari pertanian ke industri. Hal ini umumnya terjadi di dunia ketiga,
Sulawesi Selatan laju alih fungsi lahan pertanian diklaim masih dalam
lahan pertanian baru sangat kecil, hanya di bawah 1% per tahun dan
produksi pangan karena kita juga tiap tahun merealisasikan pencetakan baru.
Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah
perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula
(seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif
terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan juga dapat
faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan
2
mutu kehidupan yang lebih baik. Alih fungsi lahan biasanya terkait dengan
proses perkembangan wilayah, bahkan dapat dikatakan bahwa alih fungsi lahan
yang lebih didominasi oleh pihak kapitalis dengan mengantongi izin mendirikan
adalah bagaimana dampak sosial alih fungsi lahan petani kakao menjadi lahan
kelapa sawit.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial alih
dan mengetahui dampak alih fungsi lahan pertanian bagi masa depan petani
dapat diketahui, dan di samping itu untuk menambah penghasilan para petani
kelas bawah.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
komunitas kecil yang menetap tetap di suatu tempat (Rahadjo, 2010 : 29)
sedangkan menurut P.H Landis terdapat tiga definisi tentang desa yaitu pertama
desa itu lingkungan yang penduduknya kurang dari 2.500 orang, kedua desa
akrab serba informal satu sama lain, dan yang ketiga desa adalah suatu
Koentjaraningrat desa adalah suatu komunitas kecil yang menetap secara tetap
4) Homogen
4
2.1.2 Tinjauan Perubahan Sosial
Setiap masyarakat pasti akan mengalami suatu perubahan baik itu yang
berdampak luas atau sempit serta ada juga perubahan yang berjalan cepat dan
masyarakat yang biasa disebut rapid social change (Astrid S. Susanto, 1983:
157).
pengertian perubahan sosial adapun hasil - hasil pemikiran dari para tokoh -
a. William F. Ogburn
baik yang material maupun yang immaterial, dan yang ditekankan adalah
immaterial.
5
b. Kingsley Davis
c. Maclver
Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah
e. Selo Soemardjan
kelompok masyarakat.
6
pokok kehidupan masyrakat dan terjadinya dapat direncanakn terlebih
perubahan yang terjadi pada unsur - unsur struktur sosial yang tidak
pada masyarakat.
sosial kebudayaan, hal ini bisa terjadi karena secara umum manusia
dalam perubahan sosial yang terjadi secara tidak langsung juga merubah
suatu perubahan baik dari segi sosial maupun budaya. Ada beberapa
7
itu berbeda. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial
tropika. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai
cokelat.
yang meluas. Buah kakao tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah
kakao jauh lebih besar dari bunganya dan berbentuk bulat hingga memanjang.
Warna buah akan berubah seiring tingkat kematangan buah. Sewaktu muda
buah berwarna hijau hingga ungu. Kulit luar buah ketika sudah masak biasanya
berwarna kuning. Di Indonesia, kakao dikenal dengan dua jenis, yaitu kakao
mulia yang berasal dari varietas cri ollo dengan buah berwarna merah dan kakao
lindak berasal dari varietas forastero dan trinitario dengan warna buah hijau.
Beberapa macam produk dapat dihasilkan dari kakao yaitu berasal dari
kulit, pulp maupun dari biji. Kulit kakao dapat dijadikan kompos, pakan ternak,
8
substrat budidaya jamur, ekstraksi theobromin, dan bahan bakar. Secara umum,
biji kakao dapat diolah menjadi tiga olahan akhir, yaitu lemak kakao, bubuk kakao
dan permen atau makanan cokelat yang dalam pengolahannya saling tergantung
Jenis kakao dibagi atas 3 jenis, yaitu kakao criolo (kakao mulia), kakao
forestero (kakao lindak) dan kakao trinitario. Kakao jenis criolo menghasilkan
mutu biji yang memiliki mutu yang baik, buahnya berwarna merah/hijau, kulitnya
tipis berbintik-bintik kasar dan lunak, bijinya berbintik bulat telur dan berukuran
besar dengan kotiledon berwarna putih pada waktu basah. Jenis forestero
menghasilkan biji kakao yang mutunya sedang, buahnya berwarna hijau, kulitnya
tebal, biji 10 buahnya tipis dan gepeng. Kotiledon berwarna ungu pada waktu
basah. Jenis trinitario bentuknya heterogen, buahnya berwarna hijau merah dan
kotiledon berwarna ungu muda sampai ungu tua pada waktu basah (Hatta,
1992).
Linn.) yang telah difermentasi, dibersihkan dan dikeringkan. Biji kakao yang
berat biji. Berdasarkan jenis tanaman dibedakan atas dua klasifikasi, yaitu jenis
mulia (fine cocoa) dan jenis lindak (bulk cocoa). Berdasarkan jenis mutu kakao
terdapat tiga golongan, yaitu Mutu I, Mutu II dan Mutu IIIMenurut ukuran bijinya
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika
Barat. Meskipun demikian ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal
9
dari Amerika Selatan yaitu Brazil karena lebih banyak ditemukan spesies kelapa
kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia,
kelapa sawit ke Indonesia pada tahun 1948 hanya sebanyak 4 batang yang
berasal dari Bourbon (Mauritius) dan Amsterdam. Keempat batang bibit kelapa
Buah disebut juga fructus, tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan buah
siap panen pada umur 3,5 tahun. Buah terbentuk setelah terjadi penyerbukan
dan pembuahan. Waktu yang dibutuhkan mulai dari penyerbukan sampai buah
matang dan siap panen kurang lebih 5 – 6 bulan. Secara anatomi buah kelapa
sawit terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian pertama adalah perikarpium
yang terdiri dari epikarpium ( kulit buah yang licin dan keras) dan mesokarpium
(daging buah yang berserabut dan mengandung minyak), bagian kedua adalah
biji, yang terdiri dari endokaprium (tempurung berwarna hitam dan keras),
Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis. Curah hujan optimal yang
sepanjang tahun. Lama penyinaran matahari yang optimum antara 5 – 7 jam per
hari, dan suhu optimum berkisar 22º -32ºC. Ketinggian di atas permukaan laut
Kelapa sawit menghendaki tanah yang subur, gembur, memiliki solum yang
tebal, tanpa lapisan padas, datar dan drainasenya baik. Keasaman tanah (pH)
10
sangat menentukan ketersediaan dan keseimbangan unsur – unsur hara dalam
berkisar 5 – 5,5. Permukaan air tanah dan pH sangat erat kaitannya dengan
Alih lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan
dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang
menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu
jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
sektor ekonomi. Pertumbuhan tersebut juga membutuhkan lahan yang lebih luas
lahan.
pertanian karena land rent (sewa lahan). Menurut Barlowe, sewa ekonomi lahan
(land rent) mengandung pengertian nilai ekonomi yang diperoleh oleh satu
11
bidang lahan bila lahan tersebut digunakan untuk kegiatan proses produksi. Land
dibandingkan dengan lahan pertanian yang dikelola oleh petani (Putri 2009).
konversi.
hidup yang lebih baik dari keadaan saat ini dan ingin keluar dari
kampung.
hasil pertanian.
12
7. Konversi multi bentuk atau tanpa bentuk ; konversi dipengaruhi oleh
pertanian. Faktor – faktor penting yang menyebabkan alih fungsi lahan tersebut
antara lain :
berluaskan 2 are, dan jika keluarga itu disertai dengan 3 orang anak yang
masing luas tanah per rumah sama 2 are, maka akan ada penambahan
luas tanah yang di alih fungsikan menjadi bangunan. Dari kejadian tersbut
secara otomatis luas lahan pertanian sedikit demi sedikit akan terkikis
yang berarti kegiatan alih funsi lahan hari demi hari akan bertambah.
13
seperti pusat pebelanjaan, jalan raya, obyek wisata (tempat rekreasi),
3. Ekonomi masyarakat
sewa tanah , dan tingginya harga tanah jika di jual membuat banyak
orang lain untuk kegiatan non pertanian (Industri). Selain itu karena
pertanian atau yang lainnya sering kali membuat petani tidak mempunysi
4. Degradasi lingkungan
merekan miliki.
14
5. Kebijakan pemerintah
fungsi lahan pertanian. Kelmahan pada aspek regulasi atau peraturan itu
berluaskan 2 are, dan jika keluarga itu disertai dengan 3 orang anak yang
masing luas tanah per rumah sama 2 are, maka akan ada penambahan
Pertanian
15
2.5 Penelitian Terdahulu
sudah dilakukan dalam kaitannya dengan Dampak sosial alih fungsi lahan kakao
menjali lahan sawit. Pada penelitian terdahulu ini banyak variabel independen
yang digunakan oleh peneliti. Variabel tersebut antara lain faktor pendapatan
petani, pekerjaan utama, usia petani, pendapat petani tentang keuntungan usaha
16
untuk mendukung ketahanan
pangan yang mantap.
3 Nyak Ilham, Perkembang Analisis Faktor yang menentukan
Yusman an Dan deskriptif dan konversi lahan dikelompokkan
Syaukat, Faktor- menggunaka menjadi 3, yaitu faktor ekonomi,
Supena Faktor yang n tabulasi faktor sosial, dan peraturan
Friyatno Mempengaru pertanahan yang ada. Faktor
2004 hi Konversi ekonomi meliputi nilai kompetitif
Lahan padi, respon petani terhadap
Sawah serta dinamika pasar, lingkungan dan
Dampak daya saing usaha tani, harga
Ekonominya lahan sawah, pajak lahan, PDB
sektor industri, aktivitas industri,
pembangunan sarana prasarana,
jumlah penduduk. Faktor sosil
meliputi perubahan perilaku
(profesi petani), hubungan
pemilik dengan lahan,
pemecahan lahan, pengambilan
keputusan dan apresiasi
pemerintah terhadap aspirasi
masyarakat.
17
Sawah penduduk
Beririgasi di -Tiga alternatif kebijakan untuk
Indonesia mengendalikan konversi lahan
yang perlu dipertimbangkan yang
disesuaikan dengan fase- fase
perkembangan dan fungsi
utama sawah irigasi dalam
bentuk DAS yaitu: Kebijakan
pengendalian melalui otoritas
sentral, kebijakan yang bertujuan
memberikan insentif kepada
pemilik sawah beririgasi, baik
individual maupun olektif, dan
penguatan kemampuan kolektif
masyarakat tani dalam mengelola
sumber daya lahan dan air.
18
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan juni sampai dengan bulan Juli
2017, dan dilakukan di dusun Loloiyo, Desa Karondang, Kecamatan Tana Lili,
Sumber data dalam penelitian ini adalah petani kakao yang sudah beralih
menjadi petani kelapa sawit. yang dijadikan sampel penelitian, disamping itu juga
diperlukan informasi dari aparat setempat. Seperti, kepala Desa dan lain-lain.
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung oleh responden, baik
2. Data sekunder, yaitu data yang sudah tersedia yang bersumber dari
sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki
19
3.4 Metode Pengumpulan Data
langsung di lapangan.
dengan responden.
Data yang diperoleh pada penelitian ini selanjutnya dianalisis sesuai dengan
digunakan dalam rencana penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda.
Regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih
variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
20
Dimana:
Y = Dampak sosial
21