Anda di halaman 1dari 9

Jurnal

JINS, 1 (1) (2022): 1-12


ISSN xxxxxxx (Print), ISSN xxxxxx (Online)
Available online https://talenta.usu.ac.id/is

Kondisi Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pasca Keberadaan PT. Imasco


Di Desa Grenden Kecamatan Puger

Moch. Agung Adiansyah*, Hadi Prayitno, Sari Dewi Poerwanti3


Universitas Jember, Indonesia

Abstrak
Industri merupakan sektor yang berperan penting dalam perkembangan suatu wilayah dan hal tersebut merupakan langkah
yang diambil pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Kabupaten Jember sendiri tepatnya diwilayah
Desa Grenden terdapat potensi alam batu gamping yang sangat masif, dengan potensi alam yang sangat melimpah
tentunya hal ini dimanfaatkan oleh investor asing guna membangun industri semen terbesar di Kabupaten Jember, yakni
PT. Imasco asal Hongshi Group China. Alih-alih masyarakat berharap adanya pembangunan industri semen PT. Imasco
masyarakat lokal dapat terserap dan mengurangi angka pengangguran. Sayang nya harapan masyarakat tidak sesuai
ekspektasi yang dimana keberadaan PT. Imasco justru menambah masalah baru dan memperparah kondisi sebelumnya,
sehingga kesejahteraan masyarakat belum bisa terpenuhi. Penelitian ini bertujuan guna menganalisis dan mendiskripsikan
kondisi kesejahteraan sosial masyarakat pasca keberadaaan PT. Imasco di Desa Grenden Kecamatan Puger. Metode
penelitian yang digunakan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, penarikan kesimpulan, serta teknik keabsahan data yang digunakan yakni triangulasi metode. Hasil penelitian
menunjukan bahwa kondisi masyarakat pasca keberadaan PT. Imasco justru menambah polemik dan masalah daripada
kondisi sebelumnya seperti mulai adanya potensi konflik antara masyarakat lokal dengan masyarakat pendatang,
terjadainya kecemburan sosial, adanya peluang usaha baru seperti membukan warung menjaga parkir kendaraan imasco,
namun hal itu inisiatif warga setempat, adapun penyerapan tenag kerja lokal dari pihak PT. Imasco tetapi tidak optimal
hanya orang-orang tertentu saja, kemacetan lalu lintas akibat transportasi PT. Imasco membuat mengganggu kenyamanan
pengendara umum, kerusakan jalan yang semakin parah akibat transportasi imasco, polusi udara dan debu yang justru
menambah masalah daripada sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa berbagai dampak yang timbul akibat industri semen
PT. imasco, masyarakat justru merasakan banyak polemik dan masalah daripada kondisi sebelum adanya PT. Imasco,
seperti halnya adanya konflik, terjadinya kecemburuan sosial, banyaknya debu, adapun ketersedian lapangan pekerjaan
dari PT. Imasco, tetapi hal itu belum sepenuhnya didapat oleh masyarakat Grenden. Dari problem tersebut maka
keberadaan industri PT. Imasco belum bisa menjawab harapan masyarakat dan mensejahterahkan masyarakat Desa
Grenden, adapun penyerapan tenaga kerja yang seharusnya bisa menambah pendapat masyarakat justru tidak optimal
dalam implementasinya oleh pihak PT. Imasco. Pembangunan industri yang tidak menempatkan masyarakat sebagai fokus
utamanya (people centered development), sehingga memunculkan banyak ketimpangan dan distorsi yang terjadi di
masyarakat Grenden. Pembangunan industri seharusnya di imbangi dengan perspektif pembangunan sosial untuk bisa
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar yang terdampak. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi dan perubahan
pandangan yang dimana masyarakat dijadikan entitas utama dalam suatu pembangunan industri, agar kondisi
kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dengan adanya keseimbangan berbagai aspek mulai dari sosial, ekonomi, dan
lingkungan.
Kata Kunci: Kesejahteraan Sosial, Industri, Pembangunan Sosial

Abstrak
Industry is a sector that plays an important role in the development of a region and this is a step taken by the government
to improve people's welfare. In Jember Regency itself, precisely in the Grenden Village area, there is a very massive
natural potential of limestone, with abundant natural potential, of course this is used by foreign investors to build the
largest cement industry in Jember Regency, namely PT. Imasco from Hongshi Group China. Instead, the community hopes
for the construction of the cement industry of PT. Imasco local communities can be absorbed and reduce the number of
movements. Unfortunately, people's expectations do not match expectations where the existence of PT. Imasco actually
adds new problems and exacerbates previous conditions, so that the welfare of the community cannot be fulfilled. This
study aims to analyze and describe the condition of social welfare of the community after the existence of PT. Imasco in
Grenden Village, Puger District. The research method used is qualitative with the type of descriptive research obtained
through the collection of observation data, interviews and documentation. The data analysis technique begins with data
collection, namely data reduction, data presentation, conclusion drawing, and data validity techniques used by the
triangulation method. The results showed that the condition of the community after the existence of PT. Imasco actually
adds polemics and problems than previous conditions, such as the potential for conflict between local communities and
immigrant communities, social jealousy, new business opportunities such as opening stalls guarding imasco vehicle

1
Moch. Agung Adiansyah, Kondisi Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pasca Keberadaan PT. Imasco
Di Desa Grenden Kecamatan Puger
parking, but this is an initiative of local residents, as for the absorption of local work from the local community. PT.
Imasco but not optimal, only certain people, traffic jams due to transportation of PT. Imasco makes the comfort of the
general driver, the road damage is getting worse due to imasco transportation, air pollution and dust which actually add
to the problem than before. It can be said that various impacts arising from the cement industry of PT. imasco, people
actually feel a lot of polemics and problems compared to conditions before the existence of PT. Imasco, such as conflicts,
social jealousy, a lot of dust, as for the availability of jobs from PT. Imasco, but it has not been fully obtained by the
Grenden community. From these problems, the existence of PT. Imasco has not been able to answer people's expectations
and prosper the people of Grenden Village, while the absorption of labor that should be able to increase public opinion is
not optimal in its implementation by PT. Imasko. Industrial development that does not place the community as its main
focus (people centered development), has caused a lot of attention and distortion in the Grenden community. Industrial
development must be balanced with the perspective of social development to be able to provide welfare for the
surrounding community that can be enjoyed. Therefore, it is necessary to evaluate and change the view that the
community is the main entity in an industrial development society, so that welfare can be realized by the conditions of
various aspects ranging from social, economic, and environmental.
Password: Community Social Welfare, Industry, Social Development

How to Cite: Adiansyah, Moch. Agung. (2022). Kondisi Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pasca Keberadaan
PT. Imasco Di Desa Grenden Kecamatan Puger, Jurnal, Vol (1): .

*Corresponding author: Moch. Agung Adiansyah


E-mail: mochagung735@gmail.com

2
Jurnal (J) [Font: Times New Roman, size: 12, Italic], Vol (No) (tahun): halaman. [Font: Times New
Roman, size: 12]

PENDAHULUAN
Industri merupakan sektor yang berperan penting dalam perkembangan dan
pembangunan suatu wilayah, hal tersebut pada akhirnya menjadi pilihan bagi
pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, (Darwis, 2015). Setiap aktivitas industri tentunya memiliki tujuan dari
pemerintah untuk dapat meningkatkan dan mencukupi kebutuhan didalam negeri
maupun luar negeri (ekspor). Sebagaimana dikemukakan oleh Parker et al. (1992)
bahwa pengaruh industri terhadap masyarakat bisa berupa nilai-nilai, pengaruh fisik dan
usaha industrial. Kemudian Singgih (1991) menyatakan bahwa dengan dibukanya
lapangan pekerjaan pada suatu industri mengakibatkan terbentuknya kesempatan baru,
yaitu dipekerjakannya masyarakat sebagai karyawan atau kesempatan dalam usaha-
usaha ekonomi bebas yang merupakan usaha langsung atau pendukung untuk memenuhi
kebutuhan industri.
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Timur, secara geografis wilayah Kabupaten Jember ini merupakan wilayah perkebunan,
pertanian dan kehutanan di wilayah utara, timur dan barat, namun di selatan Kabupaten
Jember yakni di Kecamatan Puger terdapat deretan pegunungan kapur yaitu gunung
sadeng, yang dimanfaatkan sebagai sumber daya galian batu kapur oleh masyarakat di
Desa Grenden Kecamatan Puger (Rohmah, 2016). Batu kapur tersebut merupakan
galian industri yang sangat potensial, serta mampu menjadi sumber kehidupan dan
penghidupan bagi masyarakat sekitar.
Sebelum keberadaan PT. Imasco, masyarakat sekitar gunung sadeng sedari dulu
hidup dari pemanfaatan potensi alam gunung kapur untuk menjadi sumber
pendapatannya sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Di desa Grenden sendiri
juga terdapat lahan persawahan serta saluran irigasi yang membantu mengairi sawah-
sawah para petani, dimana sebelum adanya industri pengolahan batu kapur yang
dilakukan oleh PT. Imasco sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai
petani dan penambang batu kapur, dan sebagian lagi terbagi-bagi dalam berbagai
pekerjaan sebagai mata pencahariannya seperti jasa bentor, jasa tukang, pegawai swasta
dan buruh migran, namun sejak berdirinya PT. Imasco di tahun 2018 dan beroperasinya
ditahun 2020 banyak perubahan kondisi yang terjadi di wilayah desa Grenden.
Masyarakat Grenden sendiri alih-alih berharap dengan adanya pembangunan
industri semen PT. Imasco masyarakat lokal dapat terserap dan menambah pendapat

3
Moch. Agung Adiansyah, Kondisi Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pasca Keberadaan PT.
Imasco Di Desa Grenden Kecamatan Puger
bagi masyarakat Grenden, justru yang terjadi harapan tersebut tidak sesuai dengan
ekspektasi. Menurut masyarakat sekitar industri Semen PT. Imasco membuat jalanan
yang sebelumnya masih relatif lengang sekarang malah menjadi macet, udara yang
sebelumnya bersih dan nyaman saat ini justru menjadi tidak nyaman bagi masyarakat,
dikarenakan terdapat banyak polusi udara baik akibat banyaknya truk-truk dan
kendaraan yang keluar masuk dari PT. Imasco ataupun polusi udara. Artinya
keberadaan PT. Imasco bagi sebagian masyarakat justru dianggap mengganggu
kenyamanan masyarakat. Dimana sebenarnya masyarakat sangat berharap imasco
mampu memberikan kondisi kesejahteraan bagi mereka.
Pembangunan industri imasco yang memang sejak awal tidak pernah
memberitahukan atau mengsoalisasikan diri kepada masyarakat untuk membangun
industri semen di kawasan gunung sadeng tersebut termasuk pemberitahuan bahwa
industri tersebut akan dikelola oleh pihak asing, dan masyarakat hanya mendengar
desas-desus dari masyarakat yang lain, perijinnan keberadaan PT. imasco diakui oleh
Sekdes langsung dari pemerintah daerah, artinya sejak awal masyarakat tidak dilibatkan
dan tidak tersosialisasi dengan baik tentang akan adanya pembangunan PT imasco
tersebut, dan hal tersebut mendorong terjadinya polemik didalam masyarakat.
Berangkat dari pemahaman diatas keberadaan industri semen PT. Imasco di
wilayah Grenden cenderung memunculkan kondisi yang tidak sejalan dengan harapan
masyarakat, hal tersebut diperkuat dari berita yang dilansir oleh Mongabay (5/11/2020),
yang memberitakan pernah terjadi aksi ratusan petani terdapat aksi ratusan petani dari
Desa Puger Kulon bersama massa dari elemen mahasiswa, Kabupaten Jember di
Gedung DPRD Jember dan Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air
(PU BMSDA). Mereka mengeluhkan relokasi saluran irigasi disekitar PT Semen
Imasco. Masyarakat khawatir pengalihan irigasi ini akan berkondisipada 3.000 hektar
lahan pertanian di sekitar. Pengalihan itu, berpotensi menyebabkan kekeringan lahan
petani di wilayah itu karena tidak ada air untuk ke hilir. Nurdiyanto, koordinator petani
Puger, mengatakan, kondisi relokasi aliran air menuju sawah di Puger Kulon dan Puger
Wetan sangat lambat. Ada sekitar 3.000 hektar lahan pertanian di Puger Kulon dan
Puger Wetan terancam gagal panen.
Dari berbagai kondisi yang telah dijelaskan diatas, tergambarkan bahwa
pembangunan industri yang hanya berfokus terhadap profit dan keuntungan saja sudah
tidak lagi relevan pada era modern ini (Ridwan, 2019), sehingga dapat dikatakan bahwa

4
Jurnal (J) [Font: Times New Roman, size: 12, Italic], Vol (No) (tahun): halaman. [Font: Times New
Roman, size: 12]

pembangunan industri semen PT. Imasco di Desa Grenden ketika hanya berfokus
terhadap keuntungan perusahaan dan peningkatan ekonominya justru melahirkan
ketimpangan sosial, dan hal itu sudah mulai terjadi riak-riak ditengah-tengah
masyarakat seperti mulai adanya kasak-kusuk yang menggambarkan ketidaknyamanan,
dan ketidakpuasan masyarakat akan keberadaan PT Imasco yang pembangunanya tidak
sesuai dengan harapan mereka, masyarakat juga mulai meresahkan kondisi udara dan
lingkungan menjadi lebih buruk sehingga mengganggu kenyamanan dan usaha
pertanian mereka sebagai masyarakat setempat.
Merujuk pada uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji, meneliti dan
menganalisis lebih jauh bagaimana kondisi kesejahteraan sosial masyarakat pasca
keberadaan industri semen PT. Imaco di Desa Grenden, Kecamatan Puger, Kabupaten
Jember, hal tersebut dilakukan mengingat secara empiris bahwa kondisi yang diterima
masyarakat dengan adanya industri pengolahan batu kapur tersebut tidak hanya
memunculkan kondisi positif saja akan tetapi juga melahirkan kondisi negatif yang
dianggap merugikan dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat baik itu secara
ekonomi, sosial dan kehidupan yang lebih layak serta optimalnya fungsi sosial.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif . Penentuan lokasi menggunakan purposive area. Teknik penentuan informan
meggunakan purposive sampling untuk penentuan informan pokok dan penentuan
informan tambahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni dengan observasi
non-partisipatif, wawancara semi-terstruktur serta studi dokumentasi. Adapun teknik
analisis data yang digunakan menggunakan milik Miles and Huberman dengang diawali
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Dan teknik keabsahan data yang digunakan ialah triangulasi metode

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan fakta dan data yang didapat oleh peneliti di lapangan, Desa
Grenden merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Jember yang berdiri mulai
tahun 1917 dan mempunyai luas wilayah 1.111.690 m2, dan jumlah penduduk sekitar
16.075 terdiri dari suku Madura dan Jawa. Sebagian masyarakat bekerja sebagai petani
dan penambang gamping, selain persawahan yang luas desa Grenden juga mempunyai

5
Moch. Agung Adiansyah, Kondisi Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pasca Keberadaan PT.
Imasco Di Desa Grenden Kecamatan Puger
potensi alam yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan pendapatan
ekonominya, yakni potensi gunung sadeng seluas 249 hektar. Gunung sadeng
merupakan penghasil batuan kapur atau gamping yang menjadi pendapatan utama bagi
masyarakat Grenden khususnya dusun kapuran yang mayoritas bekerja di wilayah
Gunung Sadeng tersebut.
Ditahun 2018 terdapat pembangunan industri semen terbesar di wilayah
kabupaten jember tepatnya di Desa Grenden Kecamatan Puger, yakni PT Semen Imasco
yang merupakan perusahaan manufaktur semen yang termasuk dari bagian Hongshi
Group asal China. Berdirinya PT Imasco ini dulunya tidak ada mediasi dengan pihak
masyarakat Grenden, maupun pihak pemerintah desa. Pembangunan industri semen
Imasco ini langsung disahkan oleh pihak pemerintah kabupaten, sehingga pihak
pemerintah desa atau masyarakat tidak dilibatkan. Banyaknya dampak yang terjadi
pasca keberadaan PT.Imasco yang justru memberikan masalah baru dan problem sosial
bagi masyarakat Grenden. Industri PT. Imasco merupakan kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan batu kapur atau barang mentah diubah menjadi barang jadi yakni
semen yang memiliki nilai yang tinggi. Hal ini senada dengan pendapat Addack (2013)
bahwasannya industri merupakan proses pemenuhan kebutuhan manusia berupa barang
dan jasa yang dapat terpenuhi, artinya industri merupakan proses kegiatan ekonomi
yang bersifat produktif dan terdapat kegiatan pengelolahan barang mentah menjadi
barang yang memiliki nilai komersil yang tinggi.
Kondisi masyarakat sebelum keberadaan PT. Imasco masih belum
memunculkan polemik atau adanya masalah baru, yang dimana masyarakat masih
tergolong harmonis dan masih rukun. Masyarakat dulu memiliki relasi yang cukup baik,
baik itu saat gotong royong dan saling akrab. Masyarakat juga jarang sekali terjadi
pertengkaran, apalagi dulu masih belum banyak warga pendatang. Kondisi lingkungan
yang masih relatif baik dan layak, seperti jalan tidak begitu banyak yang rusak dan
berlubang. Lingkungan yang gersang di wilayah Desa Grenden merupakan hal yang
biasa dirasakan masyarakat, karena memang wilayah tersebut merupakan kawasan
industri batu gamping. Adanya polusi udara yang terjadi masyarakat sudah terbiasa akan
hal itu, dikarenakan memang mereka menyadarinya resiko tinggal diwilayah industri
gamping, tetapi hal tersebut masih bisa ditolerir. Seharusnya pembangunan industri
yang tepat dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat menurut (Suharto, 2004)
kesejahteraan sosial masyarakat yang seharusnya tercapai dengan adanya pembangunan

6
Jurnal (J) [Font: Times New Roman, size: 12, Italic], Vol (No) (tahun): halaman. [Font: Times New
Roman, size: 12]

industri, agar masyarakat dapat lebih berkualitas dan sejahtera dengan ciri:
terpenuhinya segala kebutuhan pokok, mampu memaksimalkan kesempatan sosial yang
ada, setiap warga negara memiliki jaminan kesehatan, mendapat pendidikan yang layak,
memiliki jaminan sosial, rendahnya tingkat kriminalitas dan konflik sosial, tingkat
kebahagian relative lebih tinggi.
Setelah keberadaan PT. Imasco seakan banyak perubahan yang terjadi, sehingga
harapan masyarakat dengan adanya PT. Imasco dapat memberikan dampak kehidupan
yang lebih baik dan sejahtera justru muncul masalah baru dan menambah masalah yang
sebelumnya. Kondisi masyarakat pasca keberadaan PT. Imasco yang justru
memunculkan polemik di tengah masyarakat Grenden, terlihat dari adanya potensi
konflik yang terjadi baik itu masyarakat dengan sopir imasco ataupun masyarakat
dengan pemerintah desa. Adapun masalah sosial yang dialami masyarakat Grenden
yakni, terkait kecemburuan sosial yang terjadi mulai dari masalah akibat tidak
meratanya bansos yang dilakukan oleh PT. Imasco. Seharusnya pembangunan industri
harus di imbangi dengan pembangunan sosial yang merupakan pendekatan sosial,
lingkungan, budaya akan mengalami berbagai macam ketimpangan, oleh sebab itu perlu
adanya pendekatan yang berbasis terhadap masyarakat bukan hanya condong terhadap
aspek tertentu yang lebih dominan, sehingga menghindarkan dari distorsi(Soeharto,
2018)
Menurut Todaro ( dalam Rohmah, 2015), keberadaan industri pada dasarnya
ditujukan untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, seperti adanya
pembukaan lapangan pekerjaan, mendatangkan devisa negara, pembayaran pajak,
maupun meningkatkan kualitas pendidikan, serta membuka peluang usaha. Namun fakta
dilapangan penyerapan tenaga kerja lokal dan peluang usaha seperti membuka warung
dan tukang parkir yang dimanfaatkan oleh masyarakat Grenden, namun terkait
penyerapan tenaga kerja tidak terlalu signifikan apalagi prasyarat yang sulit di capai
oleh masyarakat yakni harus memiliki pendidikan S1. Keberadaan PT. Imasco juga
memberikan dampak kerusakan jalan yang semakin parah, meskipun ada beberapa jalan
yang diperbaiki namun tidak keseluruhan hanya beberapa meter saja itupun mengalami
kerusakan kembali. Transportasi PT. Imasco yang begitu banyak dan tidak pernah libur
tiap harinya menimbulkan kemacetan yang tentunya mengganggu pengendara umum
dan masyarakat sekitar. Keberadaan PT Imasco menimbulkan polusi udara yang

7
Moch. Agung Adiansyah, Kondisi Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pasca Keberadaan PT.
Imasco Di Desa Grenden Kecamatan Puger
semakin memburuk, sebelum adanya PT. Imasco intensitas polusi udara juga sudah ada
apalagi diperparah dengan keberadaan PT. Imasco.

SIMPULAN

Berangkat dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahawa, Dengan
berbagai dampak yang timbul akibat industri semen PT. imasco, masyarakat justru
merasakan banyak polemik dan masalah daripada kondisi sebelum adanya PT. Imasco,
seperti halnya adanya konflik, terjadinya kecemburuan sosial, banyaknya debu, adapun
ketersedian lapangan pekerjaan dari PT. Imasco, tetapi hal itu belum sepenuhnya didapat
oleh masyarakat Grenden. Dari problem tersebut maka keberadaan industri PT. Imasco
belum bisa menjawab harapan masyarakat dan mensejahterahkan masyarakat Desa
Grenden. Pembangunan industri yang tidak menempatkan masyarakat sebagai fokus
utamanya (people centered development), sehingga memunculkan banyak ketimpangan
dan distorsi yang terjadi di masyarakat Grenden. Pembangunan industri seharusnya di
imbangi dengan perspektif pembangunan sosial untuk bisa memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat sekitar yang terdampak. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi dan
perubahan pandangan yang dimana masyarakat dijadikan entitas utama dalam suatu
pembangunan industri, agar kondisi kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dengan
adanya keseimbangan berbagai aspek

SARAN

Perlu adanya pemerataan bansos oleh pihak PT. Imasco, program CSR yang
harus di laksanakan secara optimal, pihak PT. Imasco dan jajarannya untuk lebih toleran
terhadap masyarakat sekitar. Perlu adanya program peningkatan skill atau
pemberdayaan untuk lebih meningkatkan kualitas SDM di Desa Grenden, sehingga
masyarakat dapat meningkatkan mutu untuk dapat bekerja di industri PT. Imasco
Pihak PT. Imasco dan pemerintah untuk bisa melestarikan lingkungan hidup
yang ada di Gunung Sadeng, seperti adanya penghijauan, adanya pembangunan yang
berbasis ramah lingkungan, mengurangi teknik bom guna menjaga kelestarian alam,
perlu adanya perbaikan jalan total sehingga tidak mudah rusak dan mengurangi
kemacetan yang terjadi.

8
Jurnal (J) [Font: Times New Roman, size: 12, Italic], Vol (No) (tahun): halaman. [Font: Times New
Roman, size: 12]

DAFTAR PUSTAKA Jember (Doctoral dissertation, IAIN


Jember). (Skripsi). Jember: Fakultas
Buku Syariah IAIN Jember
Rohmah, F. (2015). Kondisi Sosial-Ekonomi
Adi, I. R. 2015. Kesejahteraan Sosial (Pekerja Industri Semen Puger Di Kecamatan
Sosial, Pembangunan Sosial dan Kajian Puger Kabupaten Jember. (Skripsi).
Pembangunan). Jakarta: PT Raja Grafindo Jember: Fakultas Ekonomi.
Persada.
Bagong, S. 2005. Metode Penelitian Sosial. Internet
Jakarta: Kencana Prenanda Media Group
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Zuhro A. Z., Hakim RZ. 5 November 2020. Petani
Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Puger Protes Industri Semen Alihkan
Persada Saluran Irigasi Mongabay.
Creswell, John W. 2010. Research Design: https://www.mongabay.co.id/2020/11/05/
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan petani-puger-protes-industri-semen-
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar alihkan-saluran-irigasi/
Djamarah & Zain. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fahrudin, A. 2018. Pengantar Kesejahteraan
Sosial. Bandung: PT Rafika Aditama
Moleong, L. J. 2016. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya
Ridwan, A. (2019). Sosiologi Industri Transformasi
Menuju Post-Industri. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: PT
Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta, CV.
Suharto, Edi 2014. Membangun Masyarakat
Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan
Pekerjaan Sosial. Bandung :Refika
Aditama.
Suharto, E. (2017). Mengembangkan Masyarakat
Memberdayakan Rakyat.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sukmawan. (2015). Negara Kesajahteraan &
Pelayanan Sosial. Malang: Intrans
Publishing.

Jurnal dan Skripsi

Adack, J. (2013). KondisiPencemaran Limbah


Industri Terhadap Lingkungan Hidup. Lex
Adiministratum Vol. I No. 3.
Khofifatul, R. (2015). Kontribusi industri Semen
Puger terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat sekitar pabrik di Desa
Pugerkulon Kecamatan Puger Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai