Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia termasuk salah satu negara agraris yang sebagian besar

penduduknya bertempat tinggal di kawasan permukiman perdesaan, dan

menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian (BPS 2010).Namun

akibat dari pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan lahan

pertanian semakin berkurang.Berkaitan dengan hal tersebut, maka

diperlukan kesempatan kerja di luar sektor non pertanian yang dapat

menopang kelangsungan hidup masyarakat.Salah satu pilihan pekerjaan di

sektor non pertanian yang dapat diambil oleh masyarakat perdesaan adalah

industri kecil yang dilakukan dalam suatu rumah tangga.Dalam

perkembangannya, industrikecil di perdesaan mempunyai beberapa

kendala yaitu tingkat kemampuan, ketrampilan, keahlian, manajemen

sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan

keuangan.Lemahnya kemampuan manajerial dan sumberdaya manusia ini

mengakibatkan industri kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan

baik. Menurut Mudrajat Kuncoro (2007:368) masalah dasar yang dihadapi

pengusaha kecil adalah: Pertama, kelemahan dalam memperoleh peluang

pasar dan memperbesar pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam struktur

permodalan dan keterbatasan untukmemperoleh jalur terhadap sumber-

sumber permodalan. Ketiga, kelemahan di bidang organisasi dan

manajemen sumber daya manusia.Keempat, keterbatasan jaringan usaha

1
2

kerjasama antar pengusaha kecil (sistem informasi pemasaran).Kelima,

iklim usaha yang kurang kondusif, karena persaingan yang saling

mematikan. Keenam, pembinaan yang telah dilakukan masih kurang

terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap

usaha kecil di Indonesia.

Pembangunan industri kecil bermanfaat besar baik bagi masyarakat

dan pemerintah.Manfaat bagi masyarakat sebagai pilihan tambahan

lapangan pekerjaan, Untuk pemerintah yaitu dapatmembantu mengatasi

kemiskinan di Indonesia.Kemiskinandi Indonesia merupakan masalah

sejak jaman penjajahan.Peluang untuk memecahkan masalah ini hanya

dapat dilahirkan dengan melaksanakan pembangunan yang secara sadar,

nyata dan efektif memang diarahkan untuk menciptakan kesempatan kerja

dan meningkatkan serta meratakan pendapatan seluruh masyarakat.

(Suroto, 1986:1) Untuk menilai keberhasilan dari pembangunan ekonomi

suatu negara salah satu indikatornya adalah dapat dilihat dari kesempatan

kerja yang diciptakan dari pembangunan ekonomi.Salah satu usaha untuk

meningkatkan kesempatan kerja adalah melalui pembangunan sektor

industri. Pembangunan di sektor industri merupakan bagian dari usaha

jangka panjang untuk memperbaiki struktur ekonomi yang tidak

seimbang..

Di Kabupaten Sleman sektor industri merupakan salah satu cara

untuk menciptakan kesempatan kerja dengan tujuan memperbaiki

perekonomian masyarakat. Sektor industri yang berada di Kabupaten


3

Sleman ini terdiri dari industri mebel kayu, pakaian jadi, konveksi, sarung

tangan kulit, industri genteng, industri batu bata, industri sarung tangan

sintetis, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil

industri genteng sebagai obyek yang akan diteliti.

Industri genteng merupakan salah satu jenis industri perdesaan

yang telah dikembangkan di Dusun Berjo Wetan Kelurahan Sidoluhur

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.Usaha industri genteng di Dusun

Berjo Wetan ini berdiri sejak tahun 1930 dan masih berlangsung sampai

sekarang.Jenis genteng yang dihasilkan adalah jenis genteng sokka. Bahan

baku dalam industri genteng adalah tanah liat. Unsur tanah yang

digunakan untuk produksi genteng pun bukan sembarang tanah.Ada 3

jenis tanah yang digunakan, yakni tanah liat yang berwarna agak

keputihan, agak kecoklatan, dan agak kehitaman.

Industri genteng di Dusun Berjo Wetan Desa Sidoluhur Kecamatan

Godean Kabupaten Sleman sangat berpengaruh terhadap kondisi

perekonomian masyarakat disekitar lokasi industri tersebut. Industri

genteng dalam proses produksinya membutuhkan tenaga kerja. Dengan

adanya kegiatan industri ini dapat mengurangi angka pengangguran serta

meningkatkan kesejahteraan bagi penduduk sekitar.

Dalam perkembangannya saat ini industri genteng di Dusun Berjo

Wetan mengalami beberapa hambatan. Hambatan tersebut terkait dengan

faktor-faktor produksi yang mempengaruhi kelancaran berlangsungnya

proses produksi. Faktor produksi tersebut antara lain adalah bahan


4

bakuyang berupa tanah liat. Bahan baku tanah liat yang semula diambil

dari bukit sekitar yakni bukit Berjo sudah tidak menyukupi lagi sehingga

mendatangkan tanah dari wilayah lain. Selain itu tidak sembarang tanah

yang dapat digunakan dalam proses produksi genteng, tanah yang dipakai

adalah percampuran tanah yang didatangkan dari berbagai daerah yaitu

Kulon progo, Moyudan, dan bukit Pare di Kecamatan Seyegan.

Tidak adanya bantuan modal dari pemerintah menyebabkan

pengusaha genteng kesulitan dalam mendapatkan modal.Dengan

tersedianya modal dapat memberikan keberhasilan pengusaha genteng

didalam mengelola usaha meningkatkan produktivitasnya. Faktor produksi

lain yaitu rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berpengaruh terhadap perkembangan usaha industri genteng. Terkait

dengan pemasaran, semakin pesatnya perkembangan industri genteng di

daerah lain yang lebih maju dalam proses produksinya, menyebabkan

industri genteng di Dusun Berjo Wetan kalah bersaing dari segi tempilan

maupun kualitas. Selain itu, terbatasnya alat angkuttrukmengakibatkan

terhambatnya para pengusaha dalam penyediaan bahan bakutanah liat dan

pemasaran produk genteng, sehingga pengusaha genteng harus menunggu

pengusaha/pengrajin lainnya yang sedang menggunakan alat angkut

trukguna keperluan industri. Sulitnya mencari tenaga kerja mengakibatkan

para pengusaha genteng mengerjakan usaha industri genteng sendiri.

Jumlah pengusaha genteng pada tahun 2012 ini mengalami

penurunan. Berdasarkan informasi dari Kepala Dusun di wilayah setempat,


5

industri genteng di dusun Berjo Wetan saat ini hanya tinggal 25 pengrajin

yang sebelumnya pada tahun 2008berjumlah 37 pengrajin. Hal ini

menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi peneliti, mengapa industri

tersebut mengalami penurunan.

Bertitik tolak pada latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “STUDI MANTAN

PENGUSAHA GENTENG DI DUSUN BERJOWETAN DESA

SIDOLUHUR KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengaruh

terhadap perkembangan usaha industri genteng.

2. Terjadinya kemunduran usaha industri genteng.

3. Beberapa pengusaha genteng sudah tidak menjalankan usahanya lagi.

4. Penyebab berhentinya mantan pengusaha genteng dalam menjalankan

usaha industri genteng belum dikaji secara mendalam.

5. Belum adanya solusi yang tepat untuk pengembangan usaha industri

genteng.

C. Pembatasan Masalah

1. Faktor-faktor penyebab mantan pengusaha genteng berhenti

menjalankan usaha industri genteng.


6

2. Solusiyang tepat agar pengusaha genteng di Dusun Berjo Wetan tidak

berhenti menjalankan usaha industri genteng.

D. Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan mantan pengusaha genteng di

Dusun Berjo Wetan berhenti menjalankan usaha industri genteng?

2. Bagaimanakah solusi yang tepat agar pengusaha genteng di Dusun

Berjo Wetan tidak berhenti menjalankan usaha industri genteng?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan mantan pengusaha genteng di Dusun

Berjo Wetan berhenti menjalankan usaha industri genteng.

2. Solusi yang tepat agar pengusaha genteng di Dusun Berjo Wetan tidak

berhenti menjalankan usaha industri genteng.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis

maupun secara praktis.

 Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan pertimbangan dan menambah informasi bagi

penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Geografi industri

khususnya mengenai kegiatan industri genteng.


7

 Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah Daerah Sleman khususnya Kecamatan Godean

penelitian ini diharapkan dapat memberikaninformasi dan masukan

dalam pembuatan kebijakan yang berhubungan dengan

perkembangan industri genteng di Dusun Berjo Wetan, Desa

Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

b. Sebagai masukan bagi instansi terkait dalam mengembangkan dan

menbina industri genteng.

c. Bagi pengusaha industri genteng diharapkan hasil penelitian ini

dapat menambah informasi dan masukan sebagai bahan

pertimbangan untuk menentukan upaya dalam pengembangan dan

meningkatkan industri genteng.

Anda mungkin juga menyukai