MODUL I
LINIER PROGRAMMING
Kelompok 4 :
1.Rani Odelia Japri (1800019252)
2.Ramadhani Alfajri (1800019260)
3.Syamsu Dhuha (1800019265)
A. Deskripsi Perusahaan
Berdiri : 1983
No Telpon : 081904196214
UKM Kerajianan kulit ini telah berdiri sejak tahun 1983 yang berada di
daerah bantul. Pak Paijan merupakan kulit ini pendiri usaha kerajinan kulit ini.
Produk-produk kerajinan kulit ini adalah seperti Ikat Pingang, jaket, sepatu, dan
berbagai model tas. Kebanyakan bahan baku produk yang di produksi oleh usaha
Bapak Paijan ini berasal dari kulit sapi, Kulit Buaya, Kulit Kambing, Daun
Pandan, Dan dari bahan tiruan elastis seperti vinil juga Produksi produk ini ada
beberapa orang yang menyelasaikan ditempat kerja atau ukmnya langsung, dan
ada secara rumahan.
B. Latar Belakang Masalah
Dengan adanya perkembangan teknologi industry merupakan salah satu
proses kunci dalam perubahan struktur perekonomian yang ditandai dengan
terjadinya keseimbangan proses interaksi antara pengembangan teknologi,
inovasi, spesialisasi produksi, dan perdagangan antarnegara dengan peningkatan
pendapatan masyarakat (Arlini, 2006). Industrialisasi tidak terlepas dari usaha
meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuannya meningkatkan
secara optimal sumber daya alam. Menurut Sutarta (2005) industrialisasi bukan
tujuan utama dalam pembangunan melainkan strategi-strategi yang mendukung
proses pembangunan. Maka oleh sebab itu Usaha kecil dan menengah (UKM)
memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi
penciptaan lapangan kerja.
Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah
satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga
dengan negara Indonesia. UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam
lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara atau
pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga
banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang
dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki
fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih
besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang
akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
UKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya
UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di
Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
mengganggur. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia.
Di daerah-daerah padat penduduk seperti sekitar sekolah atau universitas,
usaha toko kelontong merupakan peluang yang luar biasa. Bisnis bisa dimulai
dengan modal yang cukup terjangkau serta tidak memerlukan biaya produksi.
Wirausahawan hanya perlu menyediakan stock barang yang cukup dan sedang
diperlukan oleh pasarnya.
UKM kerajinan kulit Bapak Paijan adalah UKM yang memproduksi
berbagai jenis produk berbahan kulit seperti Ikat Pinggang, berbagai model tas,
jaket, dan sepatu. Produk – produknya sudah dipasarkan di berbagai wilayah di
Jogja dan sekitarnya, namun itu semua tidak lepas dari berbagai masalah yang
timbul didalam ukm kerajinan kulit Bapak Paijan, adapun masalah yang timbul
diantaranya masalah modal, masalah bahan baku, masalah pemasaran, masalah
fasilitas yang ada itu semua dapat mempengaruhi perkembangan pada ukm
kerajinan kulit Bapak Paijan.
UKM kerajinan kulit Bapak Paijan yang memproduksi berbagai jenis
produk berbahan kulit seperti Ikat pinggang, jaket, berbagai model tas dan
dompet. Produk-produknya sudah dipasarkan diberbagai toko diwilayah
Yogyakarta. Namun, dalam UKM kerajinan kulit Bapak Paijan memiliki
masalah yaitu harga bahan baku yang naik turun akan terjadi masalah keuangan
yang tidak optimal, belum detail biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Dengan adanya permasalahan yang sering terjadi, dalam laporan kami
akan membahas bagaimana penyelesaiaan mengenai permasalahan yang sering
terja di diantaranya masalah financial menggunakan metode Linear
Programming. Dimana masalah financial disini meliputi keuntungan perusahaan
yang diperoleh selama dalam jangka waktu perbulan setiap pembuatan. Untuk
lebih detailnya kita akan melakukan riset perhitungan menggunakan metode
Linear Programming.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka kami mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang ada adalah:
1. Bagaimana cara mendapatkan profit maksimal dengan berbagai macam
keterbatasan yang ada?
D. Batasan Masalah
Untuk lebih menfokuskan analisis ini maka diambil batasan-batasan
permasalahan terhadap analisa yang dilakukan yaitu sebagai berikut,
1. Obyek yang diamati adalah produk yang difokuskan pada jaket,tas pinggang
dan Tas Totebag.
4. Dalam UKM ini, permasalahan yang diamati dibatasi pada kawasan Bantul
yakni daerah Tamanan.
5. Batasan penelitian ini berfokus pada analisa data permintaan dan pengelolaan
persediaan bahan baku di UKM kerajinan kulit di DIY tepatnya di daerah
Tamanan dengan waktu analisis bulan Oktober 2019.
E. Tujuan
Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai
penulis dalam penyusunan laporan Riset Operasi ini adalah untuk mengetahui
proses produksi, mengetahui cara untuk mendapatkan profit maksimal, bahan
apa saja yang diguankan untuk proses produksi.Tujuan dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui cara untuk mendapatkan profit maksimal dengan berbagai
macam keterbatasan yang ada.
2. Dapat Mengidentifikasi berapa jumlah masing-masing produk yang
dihasilkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
F. Manfaat
Manfaat UKM untuk perkembangan ekonomi negara UKM mungkin
bukan merupakan usaha untuk kalangan atas. Akan tetapi, adanya UKM sendiri
memberikan dampak yang sangat besar dan signifikan bagi pertumbuhan
beberapa negara, terutama negara kecil dan berkembang. Di mana
masyarakatnya diberi kesempatan untuk menjadi pemilik usaha, yang tidak
harus bersaing dengan beribu manusia untuk mendapatkan lapangan kerja yang
sangat terbatas dan tentu saja ini bisa menjadi solusi bisnis untuk rakyat. Hasil
yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk banyak orang sehingga dapat
menjadi pendukung bagi kegitan kreatif untuk berkembang di Indonesia. Selain
itu juga kegitan ini mempunyai keunggulan dari sisi manfaat, adapun untuk
penjelasannya sebagai berikut:
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat Mengetahui dan mengembangkan pengetahuan serta wawasan
mahasiswa tentang Riset Operasi.
b. Menambah pemahaman mengenai metode dalam Riset Operasi tentang
berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah
masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
c. Mendapatkan pengalaman baru dibidang usaha sekaligus memberikan
gambaran tentang apa memulai suatu kegitan usaha dan proses serta
penanganan masalah masalah yang timbul.
d. Dapat diketahui strategi yang dilakukan oleh pengusaha industri kecil
kerajinan kulit untuk dapat mempertahankan usahanya, sehingga dapat
disusun saran atau rekomendasi dan memberikan gambaran bagi
mahasiswa ketika akan memulai suatu kegitan usaha.
2. Untuk Universitas
a. Sebagai syarat praktikum Riset Operasi 1 modul pertama.
b. Terpenuhinya tugas mata kuliah Riset Operasi.
3. Untuk UKM
a. Membantu Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan
kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan manajemen.
b. Membantu memberi solusi cara untuk mendapatkan profit maksimal
dengan berbagai macam keterbatasan yang ada.
c. Membantu Mengidentifikasi berapa jumlah masing-masing produk yang
dihasilkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
H. Proses Produksi
1. Jaket
Proses produksi berawal dari bahan baku kulit sapi yang berupa
lembaran lembaran yang kemudian di potong menjadi 5 ft dan disesuaikan
dengan ukuran yang diinginkan. Setelah itu dibentuk sebuah pola yang
kemudian dipotong sesuai pola yang telah digambar. Selanjutnya penyatuan
setiap bagian pola dengan cara dijahit dan ditambah dengan bahan kain furing
arrow utnuk memberi lapisan jaket agar lebih nyaman dan lebih tebal
kemudian dijahit membentuk pola yang ada dan pemasangan resleting atau
kancing, jika sudah proses terakhir ialah pemolesan dimaksudkan untuk
menghilangkan kotoran dan noda yang masih tersisa saat produksi masih
berlangsung, serta menjadikan surface bagian permukaan jaket tampak
mengkilat. Setelah selesai lakukan pengecekan, jika produk mengalami
kerusakan atau gagal dapat diperbaiki atau diganti. Setelah semua selesai baru
masuk ke quality control untuk produk tersebut.
2. Tas Pinggang
Proses pembuatan tas sama dengan pembuatan jaket, hanya saja tas di
beri motif tatah agar menambah nilai keindahanya dan lebih menarik
konsumen. Produksi berawal dari bahan baku kulit sapi yang berupa lembaran
lembaran yang kemudian di potong menjadi 4-6 ft meter dan disesuai ukuran
yang diinginkan. Setelah itu dibentuk sebuah pola yang kemudian dipotong
sesuai pola yang telah digambar kemudian dilakukan pembentukan motif
dengan cara tatah timbul pada media kulit tersebut dilakukan suatu proses
pembuatan ornamen dengan cara dipahat menggunakan pahat khusus dengan
cara menurunkan permukaan kulit yang dianggap sebagai latar belakang
sehingga akan menimbulkan kesan menonjol pada bagian permukaan kulit
yang tidak diturunkan, setelah itu penyatuan setiap bagian pola dengan cara
dijahit membentuk pola yang ada, pemasangan resleting dan juga
pemasangan tali penggangan. Kemudian lakukan pemolesan dimaksudkan
untuk menghilangkan kotoran dan noda yang masih tersisa saat produksi
masih berlangsung, seta menjadikan surface bagian permukaan jaket tampak
mengkilat. Setelah selesai lakukan pengecekan, jika produk mengalami
kerusakan atau gagal dapat diperbaiki atau diganti. Setelah semua selesai baru
masuk ke quality control untuk produk tersebut.
3. Tas Sling Totebag
Proses pembuatan tas sama dengan pembuatan jaket, hanya saja tas di
beri motif tatah agar menambah nilai keindahanya dan lebih menarik
konsumen. Proses produksi berawal dari bahan baku kulit sapi yang berupa
2-3 lembaran lembaran yang kemudian di potong menjadi 11 ft meter dan
disesuai ukuran yang diinginkan. Setelah itu dibentuk sebuah pola yang
kemudian dipotong sesuai pola yang telah digambar. Kemudian dilakukan
pembentukan motif dengan cara tatah timbul pada media kulit tersebut
dilakukan suatu proses pembuatan ornamen dengan cara dipahat
menggunakan pahat khusus dengan cara menurunkan permukaan kulit yang
dianggap sebagai latar belakang sehingga akan menimbulkan kesan menonjol
pada bagian permukaan kulit yang tidak diturunkan, setelah itu penyatuan
setiap bagian pola dengan cara dijahit membentuk pola yang ada, pemasangan
resleting dan juga pemasangan tali penggangan. Kemudian lakukan
pemolesan dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dan noda yang masih
tersisa saat produksi masih berlangsung, seta menjadikan surface bagian
permukaan jaket tampak mengkilat. Setelah selesai lakukan pengecekan, jika
produk mengalami kerusakan atau gagal dapat diperbaiki atau diganti.Setelah
semua selesai baru masuk ke quality control untuk produk tersebut.
1. Jaket
Peta Proses Operasi
Nama Objek : Pembuatan Jaket
Nomor Peta : 01
Dipetakan Oleh : Rani Odelia Japri, Ramadhani Alfajri, Syamsu Dhuha
Tanggal Dipetakan : 07 November 2019
Penjahitan
0-3
(Mesin Jahit)
Pemolesan
0-4
(Rouging)
1-1 Pemeriksaan
Peniympanan
Penyimpanan 1 0
Total 6 420
2. Tas Pinggang
Peta Proses Operasi
Nama Objek : Pembuatan Tas Pinggang
Nomor Peta : 02
Dipetakan Oleh : Rani Odelia Japri, Ramadhani Alfajri, Syamsu Dhuha
Tanggal Dipetakan : 07 November 2019
Motif
0-3
(Pahat)
0-4 Penjahitan
(Mesin Jahit)
Pemolesan
0-5
(Rouging)
1-1 Pemeriksaan
Peniympanan
Penyimpanan 0
7 Total 420
3. Tas Totebag
Peta Proses Operasi
Nama Objek : Pembuatan Totebag
Nomor Peta : 03
Dipetakan Oleh : Rani Odelia Japri, Ramadhani Alfajri, Syamsu Dhuha
Tanggal Dipetakan : 07 November 2019
Resleting Lem Tatah Furing Kulit Tas Totebag
Motif
0-3
(Pahat)
0-4 Penjahitan
(Mesin Jahit)
Pemolesan
0-5
(Rouging)
1-1 Pemeriksaan
Peniympanan
Simbol Keterangan Jumlah Waktu(Menit)
Operasi 415
Pemeriksaan 5
Penyimpanan 0
6 Total 420
I. Pengumpulan Data
1. Detail Jenis Produksi
Pemilik : Bapak Paijan
Alamat : Jl. Kalimosodo, Kec. Banguntapan, Kab.Bantul,Daerah
Jenis Usaha : Kerajinan Kulit.
Jenis Produk : Jaket kulit, Tas Pinggang, dan Totebag.
2. Harga Jual
Harga jual dari produk ini adalah:
a. .Jaket = Rp 500.000 /Unit
b. Tas Pinggang = Rp 70.000 /Unit
c. Tas Totebag = Rp 300.000 /Unit
9. Biaya Produksi
Biaya bahan baku produksi per unit:
1. Jaket
Tabel 1.9 Biaya Bahan Baku Jaket
Bahan Baku Jumlah Harga Total
Kulit Sapi 26ft Rp. 26.000/ft Rp. 676.000
Resleting Jaket 1 buah Rp. 13.000/buah Rp. 13.000
Kancing 1 buah Rp. 2.500/buah Rp. 2.500
Lem 0,5 botol Rp. 12.000/botol Rp. 6.000
Kain Furing 1,5 meter Rp. 13.000/meter Rp. 19.500
Benang Terko 1 roll Rp. 8.000/roll Rp. 8.000
Satin
Jumlah Total Rp. 725.000
2. Tas Pinggang
Tabel 1.10 Biaya Bahan Baku Tas Pinggang
Bahan Baku Jumlah Harga Total
Kulit Sapi 2,5 ft Rp. 26.000/ft Rp.65.000
Resleting Tas 1 buah Rp. 5.000/buah Rp. 5.000
Lem 0,2 botol Rp. 12.000/botol Rp. 2.400
Kain Furing 0,5 meter Rp. 13.000/meter Rp. 6.500
Benang Terko 0,5 roll Rp. 8.000/roll Rp. 4.000
Satin
Jumlah Total Rp. 82.900
3. Tas Totebag
Tabel 1.11 Biaya Bahan Baku Tas Totebag
Bahan Baku Jumlah Harga Total
Kulit Sapi 6 ft Rp. 26.000/ft Rp. 156.000
Resleting Tas 1 buah Rp. 5.000/buah Rp. 5.000
Lem 0,5 botol Rp. 12.000/botol Rp. 6.000
Kain Furing 1 meter Rp. 13.000/meter Rp. 13.000
Benang Terko 1 roll Rp. 8.000/roll Rp. 8.000
Satin
Jumlah Total Rp. 191.000
J. Pengolahan Data
0. Formulasi Matematis
Maksimasi : Z =1.905.000X1+212.900X2+491.000X3
a.Variabel keputusan
X1 = Jaket
X2 = Tas Pinggang
X3 = Totebag
b. Dengan Batasan / Konstrain:
26 X1 + 2,5 X2 + 6 X3 ≤ 330 (Kulit Sapi)
1 X1 + ≤ 26 (Resleting Jaket)
+ 1 X2 + 1 X3 ≤ 26 (Resleting Tas)
1 X1 + ≤ 120 (Kancing)
0,5 X1 + 0,5 X2 + 0,5 X3 ≤ 78 (Lem Aibon)
1,5 X1 + 1 X2 + 1 X3 ≤ 65 (Kain Furing)
1 X1 + 1 X2 + 1 X3 ≤ 52 (BenangTerko Satin)
X1 ≤ 20 (Produksi Jaket)
X2 ≤ 800 (Produksi Tas Pinggang)
X3 ≤ 100 (Produksi Tas Totebag)
420X1 420X2 420X3 ≤ 24696 (Waktu)
X1 ≤ 15 (Permintaan Jaket)
X2 ≤ 700 (Permintaan Tas Pinggang)
X3 ≤ 80 (Permintaan Tas Totebag)
X1 , X2, X3 ≥ 0
2. Langkah – Langkah
a. Membuka aplikasi LINGO 11.0
3.Input Data
sets:
vk/1..3/: x,
koef_fungsi_tujuan,koef_btskulitsapi,koef_btsresletingjaket,koef_b
tsresletingtas,koef_btskancing,koef_btslem,koef_btskainfuring,koef
_btsbenangterkosatin,koef_btskpstwaktu,koef_btskpstjaket,koef_btsk
psttp,koef_btskpsttt,koef_btsmintajaket,koef_btsmintatp,koef_btsmi
ntatt;
endsets
data:
koef_fungsi_tujuan= 1905000 2129000 491000;
koef_btskulitsapi= 26 2.5 6;
koef_btsresletingjaket= 1;
koef_btsresletingtas= 1 0 1;
koef_btskancing= 1;
koef_btslem= 0.5 0.5 0.5;
koef_btskainfuring= 1.5 1 1;
koef_btsbenangterkosatin= 1 1 1;
rhs_kulitsapi= 330;
rhs_resletingjaket= 26;
rhs_resletingtas= 26;
rhs_kancing= 120;
rhs_lem= 78;
rhs_kainfuring= 65;
rhs_benangterkosatin= 52;
rhs_waktu= 24696;
rhs_kpstjaket= 20;
rhs_kpsttp= 800;
rhs_kpsttt= 100;
rhs_mintajaket= 15;
rhs_mintatp= 700;
rhs_mintatt= 80;
enddata
!fungsi tujuan;
max=@sum (vk(i) : koef_fungsi_tujuan(i) * x(i));
@sum (vk(i) :koef_btskulitsapi(i) * x(i)) <= rhs_kulitsapi;
@sum (vk(i) :koef_btsresletingjaket(i) * x(i)) <=
rhs_resletingjaket;
@sum (vk(i) :koef_btsresletingtas(i) * x(i)) <= rhs_resletingtas;
@sum (vk(i) :koef_btskancing(i) * x(i)) <= rhs_resletingkancing;
@sum (vk(i) :koef_btslem(i) * x(i)) <= rhs_lem;
@sum (vk(i) :koef_btskainfuring(i) * x(i)) <= rhs_kainfuring;
@sum (vk(i) :koef_btsbenangterkosatin(i) * x(i)) <=
rhs_benangterkosatin;
@sum (vk(i) :koef_btskpstwaktu(i) * x(i)) <= rhs_waktu;
@sum (vk(i) :koef_btskpstjaket(i) * x(i)) <= rhs_kpstjaket;
@sum (vk(i) :koef_btskpsttp(i) * x(i)) <= rhs_kpsttp;
@sum (vk(i) :koef_btskpsttt(i) * x(i)) <= rhs_kpsttt;
@sum (vk(i) :koef_btsmintajaket(i) * x(i)) <= rhs_mintajaket;
@sum (vk(i) :koef_btsmintatp(i) * x(i)) <= rhs_mintatp;
@sum (vk(i) :koef_btsmintatt(i) * x(i)) <= rhs_mintatt;
@for (vk(i) :x(i) >= 0);
end
4.Output Lingo