Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM RISET OPERASI I

MODUL I
LINIER PROGRAMMING

Kelompok 4 :
1.Rani Odelia Japri (1800019252)
2.Ramadhani Alfajri (1800019260)
3.Syamsu Dhuha (1800019265)

Asisten : Laras Duana P

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
BAB I
LINEAR PROGRAMMING

A. Deskripsi Perusahaan

Profil Dari UKM

Nama Pemilik : Bapak Paijan

Berdiri : 1983

Lokasi : Jl. Kalimosodo, Tamanan, Kec. Banguntapan, Kab.


Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191

Jenis Usaha : Kerajinan Kulit

No Telpon : 081904196214

Usaha Kerajinan Kulit Bapak Paijan merupakan Usaha Kecil Menengah


yang bergerak di bidang kerajinan Kulit. UKM ini terletak di daerah Jl.
Kalimosodo. Tamanan, Kec. Banguntapan, Bantul, Pemilik UKM ini adalah
Bapak Paijan (64 tahun).

UKM Kerajianan kulit ini telah berdiri sejak tahun 1983 yang berada di
daerah bantul. Pak Paijan merupakan kulit ini pendiri usaha kerajinan kulit ini.
Produk-produk kerajinan kulit ini adalah seperti Ikat Pingang, jaket, sepatu, dan
berbagai model tas. Kebanyakan bahan baku produk yang di produksi oleh usaha
Bapak Paijan ini berasal dari kulit sapi, Kulit Buaya, Kulit Kambing, Daun
Pandan, Dan dari bahan tiruan elastis seperti vinil juga Produksi produk ini ada
beberapa orang yang menyelasaikan ditempat kerja atau ukmnya langsung, dan
ada secara rumahan.
B. Latar Belakang Masalah
Dengan adanya perkembangan teknologi industry merupakan salah satu
proses kunci dalam perubahan struktur perekonomian yang ditandai dengan
terjadinya keseimbangan proses interaksi antara pengembangan teknologi,
inovasi, spesialisasi produksi, dan perdagangan antarnegara dengan peningkatan
pendapatan masyarakat (Arlini, 2006). Industrialisasi tidak terlepas dari usaha
meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuannya meningkatkan
secara optimal sumber daya alam. Menurut Sutarta (2005) industrialisasi bukan
tujuan utama dalam pembangunan melainkan strategi-strategi yang mendukung
proses pembangunan. Maka oleh sebab itu Usaha kecil dan menengah (UKM)
memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi
penciptaan lapangan kerja.
Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah
satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga
dengan negara Indonesia. UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam
lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara atau
pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga
banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang
dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki
fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih
besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang
akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
UKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya
UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di
Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
mengganggur. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia.
Di daerah-daerah padat penduduk seperti sekitar sekolah atau universitas,
usaha toko kelontong merupakan peluang yang luar biasa. Bisnis bisa dimulai
dengan modal yang cukup terjangkau serta tidak memerlukan biaya produksi.
Wirausahawan hanya perlu menyediakan stock barang yang cukup dan sedang
diperlukan oleh pasarnya.
UKM kerajinan kulit Bapak Paijan adalah UKM yang memproduksi
berbagai jenis produk berbahan kulit seperti Ikat Pinggang, berbagai model tas,
jaket, dan sepatu. Produk – produknya sudah dipasarkan di berbagai wilayah di
Jogja dan sekitarnya, namun itu semua tidak lepas dari berbagai masalah yang
timbul didalam ukm kerajinan kulit Bapak Paijan, adapun masalah yang timbul
diantaranya masalah modal, masalah bahan baku, masalah pemasaran, masalah
fasilitas yang ada itu semua dapat mempengaruhi perkembangan pada ukm
kerajinan kulit Bapak Paijan.
UKM kerajinan kulit Bapak Paijan yang memproduksi berbagai jenis
produk berbahan kulit seperti Ikat pinggang, jaket, berbagai model tas dan
dompet. Produk-produknya sudah dipasarkan diberbagai toko diwilayah
Yogyakarta. Namun, dalam UKM kerajinan kulit Bapak Paijan memiliki
masalah yaitu harga bahan baku yang naik turun akan terjadi masalah keuangan
yang tidak optimal, belum detail biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Dengan adanya permasalahan yang sering terjadi, dalam laporan kami
akan membahas bagaimana penyelesaiaan mengenai permasalahan yang sering
terja di diantaranya masalah financial menggunakan metode Linear
Programming. Dimana masalah financial disini meliputi keuntungan perusahaan
yang diperoleh selama dalam jangka waktu perbulan setiap pembuatan. Untuk
lebih detailnya kita akan melakukan riset perhitungan menggunakan metode
Linear Programming.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka kami mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang ada adalah:
1. Bagaimana cara mendapatkan profit maksimal dengan berbagai macam
keterbatasan yang ada?

2. Mengidentifikasi berapa jumlah masing-masing produk yang dihasilkan


untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal?

D. Batasan Masalah
Untuk lebih menfokuskan analisis ini maka diambil batasan-batasan
permasalahan terhadap analisa yang dilakukan yaitu sebagai berikut,
1. Obyek yang diamati adalah produk yang difokuskan pada jaket,tas pinggang
dan Tas Totebag.

2. Penelitian dilakukan di UKM “Kerajian Kulit Bapak Paijan” yang terletak di


Jln.Kalimo Sodo, Kel. Tamanan, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta, 55715.

3. Metode yang digunakan adalah linear Programming.

4. Dalam UKM ini, permasalahan yang diamati dibatasi pada kawasan Bantul
yakni daerah Tamanan.

5. Batasan penelitian ini berfokus pada analisa data permintaan dan pengelolaan
persediaan bahan baku di UKM kerajinan kulit di DIY tepatnya di daerah
Tamanan dengan waktu analisis bulan Oktober 2019.

E. Tujuan
Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai
penulis dalam penyusunan laporan Riset Operasi ini adalah untuk mengetahui
proses produksi, mengetahui cara untuk mendapatkan profit maksimal, bahan
apa saja yang diguankan untuk proses produksi.Tujuan dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah:
1. Mengetahui cara untuk mendapatkan profit maksimal dengan berbagai
macam keterbatasan yang ada.
2. Dapat Mengidentifikasi berapa jumlah masing-masing produk yang
dihasilkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

F. Manfaat
Manfaat UKM untuk perkembangan ekonomi negara UKM mungkin
bukan merupakan usaha untuk kalangan atas. Akan tetapi, adanya UKM sendiri
memberikan dampak yang sangat besar dan signifikan bagi pertumbuhan
beberapa negara, terutama negara kecil dan berkembang. Di mana
masyarakatnya diberi kesempatan untuk menjadi pemilik usaha, yang tidak
harus bersaing dengan beribu manusia untuk mendapatkan lapangan kerja yang
sangat terbatas dan tentu saja ini bisa menjadi solusi bisnis untuk rakyat. Hasil
yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk banyak orang sehingga dapat
menjadi pendukung bagi kegitan kreatif untuk berkembang di Indonesia. Selain
itu juga kegitan ini mempunyai keunggulan dari sisi manfaat, adapun untuk
penjelasannya sebagai berikut:
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat Mengetahui dan mengembangkan pengetahuan serta wawasan
mahasiswa tentang Riset Operasi.
b. Menambah pemahaman mengenai metode dalam Riset Operasi tentang
berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah
masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
c. Mendapatkan pengalaman baru dibidang usaha sekaligus memberikan
gambaran tentang apa memulai suatu kegitan usaha dan proses serta
penanganan masalah masalah yang timbul.
d. Dapat diketahui strategi yang dilakukan oleh pengusaha industri kecil
kerajinan kulit untuk dapat mempertahankan usahanya, sehingga dapat
disusun saran atau rekomendasi dan memberikan gambaran bagi
mahasiswa ketika akan memulai suatu kegitan usaha.
2. Untuk Universitas
a. Sebagai syarat praktikum Riset Operasi 1 modul pertama.
b. Terpenuhinya tugas mata kuliah Riset Operasi.
3. Untuk UKM
a. Membantu Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan
kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan manajemen.
b. Membantu memberi solusi cara untuk mendapatkan profit maksimal
dengan berbagai macam keterbatasan yang ada.
c. Membantu Mengidentifikasi berapa jumlah masing-masing produk yang
dihasilkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

G. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan:


a. Mesin jahit
Mesin ini digunakan untuk menjahit setiap bagian kulit yang akan
disatukan.
b. Tang Jepit
Merupakan jenis tang yang digunakan untuk menjepit kulit dengan
kap alas sepatu agar memudahkan proses penjahitan sehingga kulit tidak
bergerak saat dilakukan proses pengeleman dan penjahitan (sol).
c. Cetakan Kaki
Merupakan alat bantu untuk pemuatan sepatu dimana bahan akan
mengikuti pola cetakan kai yang sudah tersedia, fungsinya cetakan kaki
agar dapat membentuk pola kaki konsumen dengan nilai rata-rata sehingga
pola kaki yang dapat menggunakan sepatu bisa dipakai hampir semua
orang selain itu agar pemakaian sepatu dapat lebih nyaman.
d. Jarum leather
Merupakan proses menyambungkan kulit dengan menggunakan alat
jarum khusus. Dalam proses penjahitan mengunakan Teknik Overcast
Stitch teknik ini digunakan untuk menjahit 2 buah kain dengan hasil
berpola miring-miring.
e. Tatah
Tatah digunakan untuk membuat ukiran pada media kulit pembuatan
ornamen dengan cara dipahat menggunakan pahat khusus denga cara
menurunkan permukaan kulit yang dianggap sebagai latar belakang
sehingga akan menimbulkan kesan menonjol pada bagian permukaan kulit
yang tidak diturunkan sehingga menghasilkan motif yang diinginkan.

2. Bahan yang digunakan:


a. Kulit
Bahan utama untuk membuat jaket, tas, dompet, dll. Memanfaatkan
kulit untuk kerajinan memang banyak kelebihannya. Dibanding bahan
lainnya, bahan produk dari kulit tidak akan mudah rusak dan lumayan
awet. Selain itu bahan produk yang dibuat dari kulit akan terkesan lebih
unik dan serta menarik apabila ditambahkan sedikit hiasan atau warna
untuk produk tersebut.
b. Resleting dan Kancing
Resleting ataupun kancing digunakan untuk menyambung dua sisi
kain sehingga dapat di satukan ataupun di buka dengan mudah tanpa
merusak bagian produk.
c. Rouging Pemolesan Jaket Kulit
Proses pemolesan rouging dimaksudkan untuk menghilangkan
kotoran dan noda yang masih tersisa saat produksi masih berlangsung,
serta menjadikan surface bagian permukaan jaket tampak mengkilat.
d. Benang
Berfungsi untuk menyatukan tiap bagian pola sesuai pola potongan
yang telah dibentuk. Untuk benang yang digunakan sepatu dengan jaket
dan tas berbeda jenisnya, untuk pembuatan sepatu membutuhkan benang
nilon yang kuat sedangkan benang yang digunakan pembutan tas dan jeget
mengunakan jenis benang Terko Satin.
e. Lem Sepatu
Berfungsi untuk merekatkan bagian kulit pada kap sepatu sehingga
mudah untuk melakukan proses penjahitan sepatu.
f. Kain Furing Arrow
Kain yang terbaik dan paling nyaman dipakai sebagai pelapis bagian
dalam jaket. Teksturnya halus dan cenderung tipis sehingga akan terasa
sangat nyaman di kulit, tidak panas, dan mudah menyerap keringat.

H. Proses Produksi

1. Jaket
Proses produksi berawal dari bahan baku kulit sapi yang berupa
lembaran lembaran yang kemudian di potong menjadi 5 ft dan disesuaikan
dengan ukuran yang diinginkan. Setelah itu dibentuk sebuah pola yang
kemudian dipotong sesuai pola yang telah digambar. Selanjutnya penyatuan
setiap bagian pola dengan cara dijahit dan ditambah dengan bahan kain furing
arrow utnuk memberi lapisan jaket agar lebih nyaman dan lebih tebal
kemudian dijahit membentuk pola yang ada dan pemasangan resleting atau
kancing, jika sudah proses terakhir ialah pemolesan dimaksudkan untuk
menghilangkan kotoran dan noda yang masih tersisa saat produksi masih
berlangsung, serta menjadikan surface bagian permukaan jaket tampak
mengkilat. Setelah selesai lakukan pengecekan, jika produk mengalami
kerusakan atau gagal dapat diperbaiki atau diganti. Setelah semua selesai baru
masuk ke quality control untuk produk tersebut.
2. Tas Pinggang
Proses pembuatan tas sama dengan pembuatan jaket, hanya saja tas di
beri motif tatah agar menambah nilai keindahanya dan lebih menarik
konsumen. Produksi berawal dari bahan baku kulit sapi yang berupa lembaran
lembaran yang kemudian di potong menjadi 4-6 ft meter dan disesuai ukuran
yang diinginkan. Setelah itu dibentuk sebuah pola yang kemudian dipotong
sesuai pola yang telah digambar kemudian dilakukan pembentukan motif
dengan cara tatah timbul pada media kulit tersebut dilakukan suatu proses
pembuatan ornamen dengan cara dipahat menggunakan pahat khusus dengan
cara menurunkan permukaan kulit yang dianggap sebagai latar belakang
sehingga akan menimbulkan kesan menonjol pada bagian permukaan kulit
yang tidak diturunkan, setelah itu penyatuan setiap bagian pola dengan cara
dijahit membentuk pola yang ada, pemasangan resleting dan juga
pemasangan tali penggangan. Kemudian lakukan pemolesan dimaksudkan
untuk menghilangkan kotoran dan noda yang masih tersisa saat produksi
masih berlangsung, seta menjadikan surface bagian permukaan jaket tampak
mengkilat. Setelah selesai lakukan pengecekan, jika produk mengalami
kerusakan atau gagal dapat diperbaiki atau diganti. Setelah semua selesai baru
masuk ke quality control untuk produk tersebut.
3. Tas Sling Totebag
Proses pembuatan tas sama dengan pembuatan jaket, hanya saja tas di
beri motif tatah agar menambah nilai keindahanya dan lebih menarik
konsumen. Proses produksi berawal dari bahan baku kulit sapi yang berupa
2-3 lembaran lembaran yang kemudian di potong menjadi 11 ft meter dan
disesuai ukuran yang diinginkan. Setelah itu dibentuk sebuah pola yang
kemudian dipotong sesuai pola yang telah digambar. Kemudian dilakukan
pembentukan motif dengan cara tatah timbul pada media kulit tersebut
dilakukan suatu proses pembuatan ornamen dengan cara dipahat
menggunakan pahat khusus dengan cara menurunkan permukaan kulit yang
dianggap sebagai latar belakang sehingga akan menimbulkan kesan menonjol
pada bagian permukaan kulit yang tidak diturunkan, setelah itu penyatuan
setiap bagian pola dengan cara dijahit membentuk pola yang ada, pemasangan
resleting dan juga pemasangan tali penggangan. Kemudian lakukan
pemolesan dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dan noda yang masih
tersisa saat produksi masih berlangsung, seta menjadikan surface bagian
permukaan jaket tampak mengkilat. Setelah selesai lakukan pengecekan, jika
produk mengalami kerusakan atau gagal dapat diperbaiki atau diganti.Setelah
semua selesai baru masuk ke quality control untuk produk tersebut.

4. OPC (Operation Process Chart)

1. Jaket
Peta Proses Operasi
Nama Objek : Pembuatan Jaket
Nomor Peta : 01
Dipetakan Oleh : Rani Odelia Japri, Ramadhani Alfajri, Syamsu Dhuha
Tanggal Dipetakan : 07 November 2019

Resleting Furing Kulit Jaket

Pembuatan Pola Pembuatan Pola Pengukuran Kulit


0-1 (Pensil & 0-1 (Pensil & 0-1 (Pensil &
Meteran) Meteran) Meteran)

Pemotongan Kulit Pemotongan Kulit


0-2 0-2
(Gunting & Pisau) (Gunting & Pisau)

Penjahitan
0-3
(Mesin Jahit)

Pemolesan
0-4
(Rouging)

1-1 Pemeriksaan

Peniympanan

Simbol Keterangan Jumlah Waktu(Menit)


Operasi 4 415
Pemeriksaan 1 5

Penyimpanan 1 0

Total 6 420

2. Tas Pinggang
Peta Proses Operasi
Nama Objek : Pembuatan Tas Pinggang
Nomor Peta : 02
Dipetakan Oleh : Rani Odelia Japri, Ramadhani Alfajri, Syamsu Dhuha
Tanggal Dipetakan : 07 November 2019

Resleting Lem Tatah Furing Kulit Tas Pinggang

Pembuatan Pola Pembuatan Pola Pengukuran Kulit


0-1 (Pensil & 0-1 (Pensil & 0-1 (Pensil &
Meteran) Meteran) Meteran)

Pemotongan Kulit Pemotongan Kulit


0-2 0-2
(Gunting & Pisau) (Gunting & Pisau)

Motif
0-3
(Pahat)

0-4 Penjahitan
(Mesin Jahit)

Pemolesan
0-5
(Rouging)

1-1 Pemeriksaan

Peniympanan

Simbol Keterangan Jumlah Waktu(Menit)


Operasi 415
Pemeriksaan 5

Penyimpanan 0

7 Total 420

3. Tas Totebag
Peta Proses Operasi
Nama Objek : Pembuatan Totebag
Nomor Peta : 03
Dipetakan Oleh : Rani Odelia Japri, Ramadhani Alfajri, Syamsu Dhuha
Tanggal Dipetakan : 07 November 2019
Resleting Lem Tatah Furing Kulit Tas Totebag

Pembuatan Pola Pembuatan Pola Pengukuran Kulit


0-1 (Pensil & 0-1 (Pensil & 0-1 (Pensil &
Meteran) Meteran) Meteran)

Pemotongan Kulit Pemotongan Kulit


0-2 0-2
(Gunting & Pisau) (Gunting & Pisau)

Motif
0-3
(Pahat)

0-4 Penjahitan
(Mesin Jahit)

Pemolesan
0-5
(Rouging)

1-1 Pemeriksaan

Peniympanan
Simbol Keterangan Jumlah Waktu(Menit)
Operasi 415

Pemeriksaan 5

Penyimpanan 0

6 Total 420

I. Pengumpulan Data
1. Detail Jenis Produksi
Pemilik : Bapak Paijan
Alamat : Jl. Kalimosodo, Kec. Banguntapan, Kab.Bantul,Daerah
Jenis Usaha : Kerajinan Kulit.
Jenis Produk : Jaket kulit, Tas Pinggang, dan Totebag.

2. Harga Jual
Harga jual dari produk ini adalah:
a. .Jaket = Rp 500.000 /Unit
b. Tas Pinggang = Rp 70.000 /Unit
c. Tas Totebag = Rp 300.000 /Unit

3. Data Permintaan Barang


Data permintaan barang dalam 1 bulan yang kami peroleh dari Bapak
Jumaki dari masing-masing produk adalah:
Tabel 1.1 Data Permintaan Barang
Produk Permintaan
Jaket 15 unit / bulan
Tas Pinggang 700 unit / bulan

Tas Totebag 80 unit/ bulan

Permintaan barang adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta


pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan
konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Data permintaan
barang didapat dari rata-rata penjualan perbulan.

4. Data Kapasitas Produksi Barang


Data kapasitas produksi dalam 1 bulan yang kami peroleh dari Bapak
Jumaki dari masing-masing produk adalah:
1. Dari Produk
Tabel 1.2 Data Produksi Barang
Produk Kapasitas
Jaket 20 unit / bulan
Tas Pinggang 800 unit / bulan
Tas Totebag 100 unit / bulan
Untuk menghitung besar kapasitas produksi barang per masing-masing
produk dapat dilakukan dengan menentukan besar proporsi produk dengan
cara:
Kemudian setelah di proporsikan baru menghitung total kapasitas tiap
masing- masing produksi. Kapasitas produksi didapat dengan cara:
Kapasitas = 60 x (Jam kerja / Bulan * Jumlah Karyawan * Hari Kerja).
OPC
Maka hasil yang didapatkan untuk menghasilkan kapasitas produksi
tiap masing-masing unit produksi adalah sebagai berikut.
Kapasitas = 60 x 7 x 26 x 3 = 136.5
420
Kapasitas produksi adalah tingkat kemampuan berproduksi secara
optimum dari sebuah fasilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah output
pada satu periode waktu tertentu.

5. Data Bahan Baku per Bulan


Sumber daya yang digunakan dan kapasitasnya:
Tabel 1.5 Data Persediaan Bahan Baku per Bulan
Bahan Baku Kapasitas
Kulit Sapi 330 ft (11 ft)
Resleting Tas 26 buah (30 cm)
Resleting Jaket 26 buah (60 cm)
Kancing 120 buah (5/unit)
Lem Aibon 78 botol
Kain Furing Arrow 65 m (2,5 m )
Benang Terko satin 52 roll
Benang Nilon 26 roll

6. Biaya Bahan Baku per Bulan


Tabel 1.6 Biaya Bahan Baku perbulan
Bahan Baku Jumlah Harga Total Harga

Kulit Sapi 330 ft Rp. 26.000 Rp. 8.580.000

Resleting Tas 26 buah Rp. 5.000 Rp. 130.000

Resleting Jaket 26 buah Rp. 13.000 Rp. 338.000

Kancing 120 buah Rp. 2.500 Rp. 300.000

Lem Aibon 78 botol Rp. 12.000 Rp. 936.000


Kain Furing 65 meter Rp. 13.000 Rp. 845.000
Arrow

Benang Terko 52 roll Rp. 8.000 Rp. 416.000


satin

Benang nilon 26 roll Rp. 4.500 Rp. 117.000

7. Bahan Baku per Unit


Tabel 1.7 Bahan Baku per Unit
Bahan Jaket Tas Pinggang Tas Totebag(1
Baku set)
Kulit Sapi 40 ft 6 ft 8 ft
Resleting - 1 buah 1 buah
Tas
Resleting 1 buah - -
Jaket
Kancing 5 buah - -
Lem 0.5 botol 0.5 botol 1 botol
Kain Furing 1.5 meter 1 meter 1,5 meter
Benang 1 roll 1 roll 1,5 roll
Terko satin

8. Biaya Bahan Baku per Unit


Tabel 1.8 Keterangan per Bahan Baku
Bahan Baku Harga
Kulit Sapi Rp. 26.000 /ft
Resleting Tas Rp. 5.000 /buah
Resleting Jaket Rp. 13.000 /buah
Kancing Rp. 2.500 /buah
Lem Rp. 12.000 /botol
Kain Furing Rp. 13.000 /meter
Benang Terko satin Rp. 8.000 /roll
Benang Nilon Rp. 4.500 /roll

9. Biaya Produksi
Biaya bahan baku produksi per unit:
1. Jaket
Tabel 1.9 Biaya Bahan Baku Jaket
Bahan Baku Jumlah Harga Total
Kulit Sapi 26ft Rp. 26.000/ft Rp. 676.000
Resleting Jaket 1 buah Rp. 13.000/buah Rp. 13.000
Kancing 1 buah Rp. 2.500/buah Rp. 2.500
Lem 0,5 botol Rp. 12.000/botol Rp. 6.000
Kain Furing 1,5 meter Rp. 13.000/meter Rp. 19.500
Benang Terko 1 roll Rp. 8.000/roll Rp. 8.000
Satin
Jumlah Total Rp. 725.000

2. Tas Pinggang
Tabel 1.10 Biaya Bahan Baku Tas Pinggang
Bahan Baku Jumlah Harga Total
Kulit Sapi 2,5 ft Rp. 26.000/ft Rp.65.000
Resleting Tas 1 buah Rp. 5.000/buah Rp. 5.000
Lem 0,2 botol Rp. 12.000/botol Rp. 2.400
Kain Furing 0,5 meter Rp. 13.000/meter Rp. 6.500
Benang Terko 0,5 roll Rp. 8.000/roll Rp. 4.000
Satin
Jumlah Total Rp. 82.900
3. Tas Totebag
Tabel 1.11 Biaya Bahan Baku Tas Totebag
Bahan Baku Jumlah Harga Total
Kulit Sapi 6 ft Rp. 26.000/ft Rp. 156.000
Resleting Tas 1 buah Rp. 5.000/buah Rp. 5.000
Lem 0,5 botol Rp. 12.000/botol Rp. 6.000
Kain Furing 1 meter Rp. 13.000/meter Rp. 13.000
Benang Terko 1 roll Rp. 8.000/roll Rp. 8.000
Satin
Jumlah Total Rp. 191.000

10. Tenaga Kerja Langsung


a. Jumlah karyawan
UKM Kerajinan Kulit Jm memiliki karyawan sebanyak 3 orang yang
bekerja setiap hari selama 8 jam.
b. Gaji Karyawan
Karyawan di UKM Kerajinan Kulit Jm di gaji berdasarkan setiap unit
model tas yang dapat mereka buat. Untuk satu jaket di upah sebesar Rp
180.000,-/unit, Tas Pinggang Rp 40.000,-/ unit, totebag Rp 100.000,-/
unit.
c. Jam Kerja
UKM Kerajinan Kulit Jm menerapkan jam kerja 8 jam per hari selama
26 hari perbulan.

11. Biaya Overhead


Biaya Listrik = Rp.150.000
= Rp.150.000

12. Kontribusi Margin


Keuntungan penjualan per unit dari produksi tas ransel
Keuntungan = harga jual produk – ( biaya bahan baku + tenaga kerja) +
(listrik + gudang).
Biaya Jaket Tas Pinggang Tas Totebag
Harga Jual Rp.1.000.000 Rp.90.000 Rp.300.000
Biaya Produksi Rp. 725.000 Rp. 82.900 Rp.191.000
Biaya Tenaga Rp.180.000 Rp.40 .000 Rp.100.000
Kerja
Kontribusi Rp.1.905.000 Rp.212.900 Rp.491.000
Margin

J. Pengolahan Data
0. Formulasi Matematis
Maksimasi : Z =1.905.000X1+212.900X2+491.000X3
a.Variabel keputusan
X1 = Jaket
X2 = Tas Pinggang
X3 = Totebag
b. Dengan Batasan / Konstrain:
26 X1 + 2,5 X2 + 6 X3 ≤ 330 (Kulit Sapi)
1 X1 + ≤ 26 (Resleting Jaket)
+ 1 X2 + 1 X3 ≤ 26 (Resleting Tas)
1 X1 + ≤ 120 (Kancing)
0,5 X1 + 0,5 X2 + 0,5 X3 ≤ 78 (Lem Aibon)
1,5 X1 + 1 X2 + 1 X3 ≤ 65 (Kain Furing)
1 X1 + 1 X2 + 1 X3 ≤ 52 (BenangTerko Satin)
X1 ≤ 20 (Produksi Jaket)
X2 ≤ 800 (Produksi Tas Pinggang)
X3 ≤ 100 (Produksi Tas Totebag)
420X1 420X2 420X3 ≤ 24696 (Waktu)
X1 ≤ 15 (Permintaan Jaket)
X2 ≤ 700 (Permintaan Tas Pinggang)
X3 ≤ 80 (Permintaan Tas Totebag)
X1 , X2, X3 ≥ 0

2. Langkah – Langkah
a. Membuka aplikasi LINGO 11.0

Gambar1 Tampilan Awal Aplikasi LINGO


b. Masukan semua coding sesuai dengan data dan formulasi yang telah dibuat.

Gambar 2 Tampilan Formulasi Linear Programming


c.Klik tombol solve untuk menyelesaikan permasalahan yang ada

Gambar 3 Tampilan Hasil Output Lingo

3.Input Data
sets:
vk/1..3/: x,
koef_fungsi_tujuan,koef_btskulitsapi,koef_btsresletingjaket,koef_b
tsresletingtas,koef_btskancing,koef_btslem,koef_btskainfuring,koef
_btsbenangterkosatin,koef_btskpstwaktu,koef_btskpstjaket,koef_btsk
psttp,koef_btskpsttt,koef_btsmintajaket,koef_btsmintatp,koef_btsmi
ntatt;
endsets
data:
koef_fungsi_tujuan= 1905000 2129000 491000;
koef_btskulitsapi= 26 2.5 6;
koef_btsresletingjaket= 1;
koef_btsresletingtas= 1 0 1;
koef_btskancing= 1;
koef_btslem= 0.5 0.5 0.5;
koef_btskainfuring= 1.5 1 1;
koef_btsbenangterkosatin= 1 1 1;
rhs_kulitsapi= 330;
rhs_resletingjaket= 26;
rhs_resletingtas= 26;
rhs_kancing= 120;
rhs_lem= 78;
rhs_kainfuring= 65;
rhs_benangterkosatin= 52;
rhs_waktu= 24696;
rhs_kpstjaket= 20;
rhs_kpsttp= 800;
rhs_kpsttt= 100;
rhs_mintajaket= 15;
rhs_mintatp= 700;
rhs_mintatt= 80;
enddata

!fungsi tujuan;
max=@sum (vk(i) : koef_fungsi_tujuan(i) * x(i));
@sum (vk(i) :koef_btskulitsapi(i) * x(i)) <= rhs_kulitsapi;
@sum (vk(i) :koef_btsresletingjaket(i) * x(i)) <=
rhs_resletingjaket;
@sum (vk(i) :koef_btsresletingtas(i) * x(i)) <= rhs_resletingtas;
@sum (vk(i) :koef_btskancing(i) * x(i)) <= rhs_resletingkancing;
@sum (vk(i) :koef_btslem(i) * x(i)) <= rhs_lem;
@sum (vk(i) :koef_btskainfuring(i) * x(i)) <= rhs_kainfuring;
@sum (vk(i) :koef_btsbenangterkosatin(i) * x(i)) <=
rhs_benangterkosatin;
@sum (vk(i) :koef_btskpstwaktu(i) * x(i)) <= rhs_waktu;
@sum (vk(i) :koef_btskpstjaket(i) * x(i)) <= rhs_kpstjaket;
@sum (vk(i) :koef_btskpsttp(i) * x(i)) <= rhs_kpsttp;
@sum (vk(i) :koef_btskpsttt(i) * x(i)) <= rhs_kpsttt;
@sum (vk(i) :koef_btsmintajaket(i) * x(i)) <= rhs_mintajaket;
@sum (vk(i) :koef_btsmintatp(i) * x(i)) <= rhs_mintatp;
@sum (vk(i) :koef_btsmintatt(i) * x(i)) <= rhs_mintatt;
@for (vk(i) :x(i) >= 0);
end

4.Output Lingo

Gambar 4 Problem Solver

K. Analisis dan Pembahasan


Pada Decision Variable adalah jenis produk atau nama-nama produk dimana jenis-
jenis produk dari UKM Kerajianan Jm Bapak Paijan terdiri dari 3 yaitu Jaket, Tas
Pinggang, dan Tas Totebag.
1. Analisis
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat dilakukan analisis
maksimasi keuntungan dengan menggunakan bantuan software Lingo diperoleh
hasil seperti:
a.Global optimal solution found artinya model perhitungan mendapatkan solusi
yang layak dengan nilai tujuan yang baik atau lebih baik dari semua solusi
yang layak untuk model ini
b.Objective Function adalah keuntungan maksimal dari keseluruhan produk
yang diproduksi oleh UKM ini dalam satu bulan yang bernilai
Rp.55.354.007,-
c.Infeasibilities = 0 yang berarti semua model perhitungan dapat diselesaikan
dengan melakukan literasi (pengulangan) sebanyak 0 kali/ tidak melakukan
pengulangan.
d.Total solver literation = 1 yang berarti hasil optimasi dari data Pada nilai
peubah keputusan ditampilkan nilai peubah keputusan di dalam lingo
melakukan literasi (pengulangan) sebanyak 1 kali melakukan pengulangan
e.Variabel keputusan : X1 = 15 unit
X2 = 700 unit
X3 = 80 unit
2. Pembahasan
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat dilakukan analisis
maksimasi keuntungan dengan menggunakan bantuan software Lingo diperoleh
hasil seperti:
a.Global optimal solution found, ini artinya model perhitungan mendapatkan
solusi yang layak dengan nilai tujuan yang baik atau lebih baik dari semua solusi
yang layak untuk model ini. Objective value = 0.5535400E+08 yang artinya
pada kasus maksimasi keuntungan ini diperoleh nilai maksimum untuk nilai
fungsi tujuan Max Z = 1.905.000X1+212.900X2+491.000X3
b. Infeasibilities = 0, yang artinya pada model ini semua model perhitungan dapat
diselesaikan
c.Total solver literation = 1, yang artinya sistem aplikasi di dalam lingo
melakukan literasi (pengulangan) sebanyak 1 kali melakukan pengulangan
d.Ada tiga variabel keputusan, yaitu X1 sebagai jaket , X2 sebagai tas dan X3
sebagai sepatu. Agar perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal maka
perusahaan memproduksi ransel sebanyak 20 unit produk, tas pinggang sebanyak
800 dan tas totebag sebanyak 100 unit produk.
Slack memiliki makna apabila kendala dari pembentuk fungsi tujuan masih
kurang dalam kegiatan, sedangkan Surplus memiliki makna apabila kendala dari
pembentuk fungsi tujuan masih lebih dalam kegiatan (aktif).
L. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Setelah mendapatkan hasil dari LINGO di atas dapat di simpulkan bahwa :
a. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal yang harus diproduksi lebih
banyak adalah jaket.
b. Produksi jaket maksimal dalam sebulan 15 produk, produksi tas maksimal
sebulan 20 produk dan sepatu dalam sebulan 38 produk.

c. Keuntungan maksimal yang diperoleh UKM Kerajianan Kulit Bapak


Jumaki dalam satu bulan sebesar Rp.28.314.050,-
2. Saran
Saran dalam mengerjakan laporan Linear Programming dengan
menggunakan LINGO adalah :
a.Tidak semua hasil pengolahan lingo menghasilkan data sesuai dengan
keadaan nyatannya. Karena, real system atau keadaan nyatanya susah
dimasukkan dalam aplikasi pengolahan data (LINGO) ini. Maka dari itu,
sering terjadinya kesulitan bahkan kesalahan saat melakukan analisis
datanya. Saran yang dapat kami sampaikan adalah untuk tidak terlalu
mengandalkan hasil analisis dari aplikasi lingo ini, karena bisa saja keadaan
real di UKM berbeda dari hasil analisis di aplikasi lingo.

b. Saran untuk UKM Kerajianan Kulit Jm Bapak Paijan agar lebih


meningkatkan produksi jaket lebih banyak lagi, agar UKM mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.
Lampiran

Global optimal solution found.


Objective value: 0.5535400E+08
Objective bound: 0.5535400E+08
Infeasibilities: 0.000000
Extended solver steps: 1
Total solver iterations: 61

Variable Value Reduced


Cost
RHS_KULITSAPI 330.0000
0.000000
RHS_RESLETINGJAKET 26.00000
0.000000
RHS_RESLETINGTAS 26.00000
0.000000
RHS_KANCING 120.0000
0.000000
RHS_LEM 78.00000
0.000000
RHS_KAINFURING 65.00000
0.000000
RHS_BENANGTERKOSATIN 52.00000
0.000000
RHS_WAKTU 24696.00
0.000000
RHS_KPSTJAKET 20.00000
0.000000
RHS_KPSTTP 800.0000
0.000000
RHS_KPSTTT 100.0000
0.000000
RHS_MINTAJAKET 15.00000
0.000000
RHS_MINTATP 700.0000
0.000000
RHS_MINTATT 80.00000
0.000000
RHS_RESLETINGKANCING 26.00000
0.000000
X( 1) 0.000000
224000.0
X( 2) 26.00000
0.000000
X( 3) 0.000000
1638000.
KOEF_FUNGSI_TUJUAN( 1) 1905000.
0.000000
KOEF_FUNGSI_TUJUAN( 2) 2129000.
0.000000
KOEF_FUNGSI_TUJUAN( 3) 491000.0
0.000000
KOEF_BTSKULITSAPI( 1) 26.00000
0.000000
KOEF_BTSKULITSAPI( 2) 2.500000
0.000000
KOEF_BTSKULITSAPI( 3) 6.000000
0.000000
KOEF_BTSRESLETINGJAKET( 1) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSRESLETINGJAKET( 2) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSRESLETINGJAKET( 3) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSRESLETINGTAS( 1) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSRESLETINGTAS( 2) 0.000000
0.000000
KOEF_BTSRESLETINGTAS( 3) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSKANCING( 1) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSKANCING( 2) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSKANCING( 3) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSLEM( 1) 0.5000000
0.000000
KOEF_BTSLEM( 2) 0.5000000
0.000000
KOEF_BTSLEM( 3) 0.5000000
0.000000
KOEF_BTSKAINFURING( 1) 1.500000
0.000000
KOEF_BTSKAINFURING( 2) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSKAINFURING( 3) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSBENANGTERKOSATIN( 1) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSBENANGTERKOSATIN( 2) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSBENANGTERKOSATIN( 3) 1.000000
0.000000
KOEF_BTSKPSTWAKTU( 1) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTWAKTU( 2) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTWAKTU( 3) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTJAKET( 1) 1.003086
0.000000
KOEF_BTSKPSTJAKET( 2) 0.7182118
0.000000
KOEF_BTSKPSTJAKET( 3) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTTP( 1) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTTP( 2) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTTP( 3) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTTT( 1) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTTT( 2) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSKPSTTT( 3) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSMINTAJAKET( 1) 0.7263413
0.000000
KOEF_BTSMINTAJAKET( 2) 0.5769226
0.000000
KOEF_BTSMINTAJAKET( 3) 0.8788183
0.000000
KOEF_BTSMINTATP( 1) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSMINTATP( 2) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSMINTATP( 3) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSMINTATT( 1) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSMINTATT( 2) 1.234568
0.000000
KOEF_BTSMINTATT( 3) 1.234568
0.000000

Row Slack or Surplus Dual


Price
1 0.5535400E+08
1.000000
2 265.0000
0.000000
3 0.000000
2129000.
4 26.00000
0.000000
5 0.000000
0.000000
6 65.00000
0.000000
7 39.00000
0.000000
8 26.00000
0.000000
9 24663.90
0.000000
10 1.326493
0.000000
11 767.9012
0.000000
12 67.90124
0.000000
13 0.1222457E-04
0.000000
14 667.9012
0.000000
15 47.90124
0.000000
16 0.000000
0.000000
17 26.00000
0.000000
18 0.000000
0.000000

Anda mungkin juga menyukai