E-COMMERCE
Disusun Oleh:
Rizki Erviana (NIM: 3201504047)
ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas segala
rahmat dan karunia-NYA, Penulis dapat menyelesaikan makalah Peluang dan
Tantangan UKM Dalam Persaingan Bisnis Global ASEAN (Kal Bar) sesuai
dengn waktu yang telah ditetapkan. Penulisan tugas makalah ini merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah E-Commerce. Pada
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Dosen E-Commerce Bapak Mahendra Jaya, S.E., M.M.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Jenis Industri
Kota Pontianak memiliki industri tekstil yang tidak kalah dengan kota lainnya
dan dapat bersaing dalam pemenuhan kebutuhan pasar di Kalimantan Barat
bahkan hingga ke luar kalimantan. Industri tekstil memang sangat digemari oleh
pengusaha, terlihat dari banyaknya konveksi dan toko-toko baju yang berdiri di
Pontianak. Selain karena peluang bisnis yang menggiurkan tampaknya para
pengusaha ini juga hobi dan memiliki kepuasan tersendiri jika pakaian hasil
industrinya banyak digunakan oleh masyarakat. Hal ini lah yang mendasari
banyaknya industri tekstil di Pontianak yang kian tumbuh dan berkembang
dengan pesat.
Industri tekstil seolah memberikan angin segar bagi para pegiat bisnis,
banyaknya permintaan pakaian dengan mode-mode terbaru membuat para
pengusaha berlomba-lomba berinovasi tanpa henti. Pemerintah diharapkan
dapat menjembatani para pengusaha dalam pemenuhan bahan baku maupun
pelatihan keterampilan para pekerja/karyawan guna memperlancar pertumbuhan
ekonomi di Kalimantan Barat.
1
C. Pemasaran dan Pasar
Meski masih menjadi salah satu penyumbang terbesar, tahun lalu, industri
tekstil dan garmen mengalami penurunan nilai ekspor. Beberapa dekade terakhir
industri tekstil memang sedang tumbuh cukup pesat, baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan
bahwa, ekspor produk tekstil turun 2,81% ke US$ 6,23 miliar. Padahal, tahun
sebelumnya, ekspor tekstil mencapai angka US$ 6,41 miliar.
Tahun 2017 merupakan tahun yang ditunggu oleh para pengusaha industri
tekstil. Bagaimana tidak, permintaan untuk ekspor setiap tahun semakin
bertambah, apalagi dengan sudah banyaknya negara-negara Eropa maupun
Asia yang menggunakan produk dari Indonesia. Pangsa pasar industri tekstil
adalah universal, tak terkecuali anak-anak, remaja maupun orang tua adalah
targetnya. Di Kalimantan Barat permintaan akan kebutuhan tekstil sangat besar
yang mengakibatkan suburnya pertumbuhan industri tekstil ini. Momen-momen
hari raya maupun hari besar keagamaan sering dijadikan momentum untuk
menciptakan barang dalam hal memenuhi kebutuhan pasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peluang Industri
Para industri kreatif seperti konveksi atau rumah produksi pakaian kini telah
bisa bersaing dalam menjual produk-produk industrinya, baik ke luar kota hingga
ke luar negeri. Tanpa disadari hal ini merupakan salah satu indikator
pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Jika industri tekstil berkembang cukup
pesat, berarti negara tersebut memiliki jumlah pertumbuhan ekonomi yang baik.
1). Naiknya biaya produksi akibat sebagian besar bahan baku merupakan
bahan impor, hal ini dikarenakan imbas nilai tukar rupiah terhadap dollar.
2). Menurunnya permintaan pasar dalam negeri, khususnya untuk mode atau
desain pakaian. Penikmat fashion umumnya memiliki selera
berpenampilan yang tinggi dan mengikuti fashion Eropa dan luar negeri.
3). Banyaknya produk bekas yang masuk ke Indonesia baik yang legal
maupun ilegal, sehingga mengakibatkan timbulnya persaingan baru pada
industri tekstil.
4). Permasalahan hubungan dengan pekerja. Kebutuhan ekonomi yang terus
naik mengakibatkan permintaan upah kerja ikut naik sehingga jika para
pengusaha tidak pandai-pandai dalam mengambil sebuah kebijakan
maka akan berpengaruh pada hubungan dengan pekerja/karyawan.
3
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan dalam
industri tekstil diantaranya adalah:
4
BAB III
KESIMPULAN
1). Jika dilihat dari pangsa pasar, industri tekstil di Indonesia memiliki
peluang yang sangat besar untuk menjadi produsen tekstil dunia. Hasil
produksi industri tekstil di Indonesia juga telah banyak diekspor ke
negara-negara Eropa dan Asia.
2). Banyaknya kultur budaya di Indonesia menjadikan keberagaman ide,
kreasi dan inovasi para pengusaha tekstil dalam menentukan mode atau
desainnya, ditambah lagi dengan campuran mode-mode fashion eropa
yang menjadikan industri ini memiliki pangsa pasar yang sangat luas.
3). Industri tekstil telah memiliki penikmatnya dalam kelas tertentu bahkan
sebelum industri itu lahir. Tak dapat dipungkiri bahwa persaingan di
industri tekstil sangat berat, ditambah lagi adanya produk-produk bekas
dari luar negeri. Namun itu bukan menjadi masalah besar karena
penikmat fashion juga telah memiliki kelasnya sendiri.
4). Pemerintah harus menjadi sebuah wadah yang dapat mengatur
kebijakan-kebijakan baik dalam hal pajak penghasilan, bea cukai, hingga
upah kerja. Pemerintah juga hendaknya terus mengembangkan kreatifitas
dan keterampilan masyarakatnya sehingga kedepannya akan banyak
lapangan pekerjaan baru terutama dalam bidang industri tekstil.
5
DAFTAR PUSTAKA
Wicaksono, A. (2015, Oktober 15). Ada 4 Kendala yang Dihadapi Industri Tekstil. Dipetik
Juni 23, 2017, dari MetroTV News:
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/10/15/441125/ada-4-kendala-
yang-dihadapi-industri-tekstil