Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL WAWANCARA KEWIRAUSAHAAN

DENGAN PENGUSAHA BATIK

Disusun Oleh :

Bima Sean Bagastara (16501244008)

Aan Nurzeha Sari Putera (16501244023)

Fitrianto Hakim (16501244031)

Mochamad Asyhari Kusno Putro (16501244034)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2018/2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia bila dilihat dari jumlah
pengangguran masih memprihatinkan. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka
pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2018 turun jika dibandingkan dengan
Agustus 2017. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka pengangguran terbuka per
Agustus 2018 sebesar 5,34% atau setara 7,001 juta orang. Data dari BPS membuat Indonesia
berada di urutan ke – 3 negara dengan pengangguran terbanyak di ASEAN. Salah satu faktor
tingginya pengangguran di Indonesia adalah tingginya jumlah lulusan dari SMK dan
Perguruan Tinggi namun tidak sebanding dengan ketersediaan lowongan pekerjaan.

Untuk mengurangi jumlah pengangguran dari SMK dan Perguruan Tinggi salah satu
caranya adalah diadakannya mata pelajaran dan mata kuliah kewirausahaan. Kewirausahaan
adalah satu proses dari menjalankan kegiatan baru kreatif, inovatif dalam memproses sesuatu
untuk dirinya dengan memberi nilai tambah bagi masyarakat. Kewirausahaan berperan
penting dalam membuka lapangan pekerjaan yang baru sehingga mampu mengurangi jumlah
pengangguran.

Oleh karena itu, melalui laporan ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman
penulis mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut penulis adalah seorang
pengusaha yang mampu meneruskan usaha keluarga di bidang konveksi. Kegiatan
wawancara yang dilakukan juga merupakan salah satu tugas di bidang mata kuliah
kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses dari
narasumber, yamg mungkin akan sangat berguna bagi penulis dan pembaca di kemudian hari.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
2. Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.
3. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
4. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

C. Topik Wawancara
Pengusaha Batik Usaha Kecil Menengah (UKM)

D. Waktu dan Tempat Kegiatan


Wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Rabu, kanjung, 6 Februari 2019
Pukul : 11. 15 WIB s/d selesai.
Tempat : Limuny UNY

E. Data Hasil Wawancara


Narasumber : Muhammad Nasiul Wafa’
Pewawancara : Fitrianto Hakim
Juru Foto : Aan Nurzeha Sari Putra
Juru Tulis : Bima Sean Bagastara
Juru Rekam : Mochamad Asyhari Kusno Putro
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha

Nama Perusahaan : Wafa’

Nama Pemilik : Muhammad Nasiul Wafa’

Alamat Perusahaan : Kandring Kanjung, Mojolaban, Sukoharjo.

Bidang Usaha : Pakaian Hem

Usaha ini awalnya didirikan oleh orang tua Muhammad Nasiul Wafa’ sekitar tahun
1980an yang kemudian usaha ini dilanjutkan oleh dirinya dan saudara-saudaranya. Usaha ini
dari awal berdiri hingga saat ini bergerak dalam bidang produksi pakaian. Pada awal masa
berdirinya perusahaan ini hanya mendapat pesanan beberapa kodi saja, dengan penuh
kesabaran dan pengalaman dalam sepak terjangnya perusahaan ini mampu mendapatkan
pesanan hingga beratus-ratus kodi. Selain pesanan hasil produksi juga disebarkan ke beberapa
pasar, dan pada tahun 2006 sudah mulai menyetorkan produk ke pasar Bringharjo. Hingga
saat ini perusahaan Wafa’ belum mempunyai toko fisik tetapi aktif dalam menyuplai produk-
produk ke beberapa toko besar agar mampu menjaga persaingan jual-beli. Produk yang
dihasilkan memiliki ciri yaitu adanya label yang bertuliskan Wafa’ disetiap produknya.

B. Modal dan Keuntungan

Pada saar mendirikan usaha ini modal yang digunakan berasal dari kedua orang tua
Muhammad Nasiul Wafa’. Hingga saat ini perusahaan tersebut mampu mengirim dua kali
setap minggunya ke pasar-pasar dengan omset sekali pengirimannya sekitar Rp. 40.000.000
yang berarti setiap minggunya perusahaan ini mampu mendapatkan omset hingga Rp.
80.000.000, Rp. 320.000.000 setiap bulannya, dan setiap tahunnya mencapaiRp.
3.840.000.000. produk yang dikirim ke pasar pasar umumnya yaitu pakaian hem, bluss
(couple), dan gamis wanita.
C. Hasil Wawancara

Mengapa memilih nama nama perusahaan dengan nama Wafa’

“Awalnya sudah dirundingkan nama wafa berasal dari nama saya yaitu Muhammad Nasiul
Wafa’ , Muhammad yang artinya terpuji, Nasiul yang artinya setia, dan Wafa yang artinya
rezeki. Nah nama wafa diambil dari nama saya agar diharapkan rezeki bisa lancar.”

Dimana lokasi pusat perusahaan?

“Yang dijadikan pusat perusahaan yaitu rumah saya yang beralamat di Kandring Kanjung,
Mojolaban, Sukoharjo.”

Apakah ada keinginan untuk menggeluti bidang lain selain pakaian? Apa kah tidak berminat
untuk memproduksi jas atau pakaian pernikahan?

“Karena awalnya bapak saya keahliannya di bidang konveksi dan berfokus ke produksi baju
hem, bluss dan gamis.Untuk saat ini belum dikarenakan ya kalau jas itu rumit kan dalam
proses pembuatannya, jadi untuk sekarang mungkin belum.bisa memproduksi jas ataupun
pakaian pernikahan.

Bagaimana sejarah perusahaan ini bediri?

“Usaha ini sebenarnya usaha turun temurun, orang tua bapak saya memiliki tujuh orang
anak dan mayoritas dari mereka menggeluti di bidang batik, dan pada tahun 1980an
diulailah usaha ini”

Modal yang digunakan dari dana pribadi atau kelompok?

“Modal yang digunakan oleh bapak saya itu modal sendiri, ya istilahnya yaitu nabung dulu
sedikit-sedikit, awalnya bapak saya ikut kakaknya memotong kain, membuat pola dan lain
lian. Dan beberapa taun setelahnya bapak saya mulai menerima jasa pembuatan pakaian
dari mulai beberapa kodi hingga berates-ratus kodi. Dn selanjutnya bapak saya
mengembangkan usaha sendiri, terus pada tahun 2006 bapak saya mencoba memasukkan
barang ke pasar bringharjo.”

Persebaran pengiriman barang hasil produksi sudah menjanggau berapa tempat?

“Untuk pemasaran sudah mulai pemasaran secara online dari whatsapp dan sebgainya, dan
untuk di pasar bringharjo sendiri bisa didapat di loss 6,8,9,10,11 diatas di lantai 2 juga ada.
Bisa dicek apabila ada laber batik wafa itu berarti produk dari saya”.
Berapa jumlah karyawan di unit produksi?

“Unit produksi itu ada yang memasang kancing, menyetrika, memasukan kedalam plastic,
membersihkan benang benang yang menempel itu disebut karyawan harian yang mencapai 7
orang untuk yang berada di rumah. Dan untuk yang tetap seperti menjahit itu ada sekitar 26
orang.”

Berapa omset yang didapatkan?

“Dalam satu minggu saya ke pasar bringharjo itu dua kali, setiap hari senin dan kamis. Dan
untuk setiap pengiriman itu sekitar 40 juta keatas. Dan itu belum dikurangi dengan biaya
beli bahan dan lain lain.”

Lika liku yang dialami saat berwirusaha?

“Kalau awal ya tau sendiri ya mas, harus cari pelanggan dulu ya lumayan sulitlah. Karena
ya orang-orang belum mengetahui brand wafa itu seperti apa. Tapi ya kalau dari pasar kan
biasa penyebarannya dari mulut ke mulut, contohnya wah label ini ini seperti ini, label itu
seperti itu. Dengan adanya mulut itu label wafa bisa seperti ini.”

Tips dan trik dalam berwirausaha?

“Kan di pasar itu biasanya ada pembantu yang biasa berbicara pada toko2 lainnya. Kan di
pasar itu tidak hanya satu yang menerima suplay dari saya. Ketika di suatu took stoknya
habis maka orang yang membantu ini akan meminjam dulu produk saya dari toko yang lain.
Jadi kita harus bisa mendekati orang orang yang mampu membantu kita dalam menjual
produk. Dan harus tau karakter karakter setiap orangnya.”

Apakah sering menerima pesanan dari luar pasar?

“Biasanya juga ada orderan dari guru-guru, karang taruna, ibu-ibu PKK, bahkan hingga
pabrik-pabrik seperti itu sering memesan ke saya.”

Harapan kedepannya untuk usaha yang dijalani?

“Ya harapannya yang pasti yang terbaik, semoga kedepannya lancar dan dipermudah, dan
semoga sudah bisa mulai eksport produk keluar negeri”.

Apa motivasi bagi rekan-rekan mahasiswa untuk kehidupan selanjutnya?

“Kita itu tidak melulu jadi dosen, tidak melulu jadi guru, jadi kalau bisa kita mencari
pekerjaan yang lain agar bisa disambi gitu kan mas. Mungkin apabila kita sudah jadi guru
ataupun dosen gaji kita sudah cukup, tapi apabila kita ditambah berwirausaha ataupun
bisnis. Kita bisa mendapatkan penghasilan yang lebih untuk membeli kepentingan yang lain
BAB III

ANALISIS HASIL WAWANCARA

1. Jenis Usaha
Usaha ini termasuk dalam jenis usaha konveksi yang dalam kegiatan produksinya
menghasilkan pakaian batik yaitu gamis, hem, bluss dll yang di storkan pada kios-kios
yang ada di pasar bringharjo yogyakarta
2. Pembiayaan
Modal awal dari usaha ini adalah modal sendiri yaitu hasil tabungan pribadi yang
kemudian di kembangkan menjadi usaha produksi konveksi batik.
3. Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan antara lain :
a. Produk :
Produk terdiri dari beraneka ragam motif yang menarik dan elegan serta
memiliki berbagai fariasi baik warna maupun bentuk
b. Harga :
Harga yang di patok untuk pedagang lebih murah karena pemesanan dalam
jumlah banyak sehinga pedagang dapat mengambil laba yang cukup.
c. Suplayer:
Wafa’ batik tidak memiliki toko sebagai tempat berdagangnya namun wafa’
batik menyupalaikan hasil konveksinya pada kios-kios yang ada di pasar
bringharjohal tersebut dipertahankan untuk menjaga motiv saing yang akan timbul
dikalangan pedagang pasar bring harjo karena bila wafa’ batik mempunyai took
tetap akan menimbulkan kecemburuan pada pedagang lain.
d. Promosi :

Mempunyai relasi sanagat penting dalam berbisnis terutama dlam hal


pemasaran dengan relasi kita dapat menawarkan produk kita sehingga di kenal
oleh masyarakat luas hal ini juga termasuk ajang promosi produk. Relasi bias dari
berbagai kalangan termasuk teman kantor dan juga tetangga sekitar.

4. Tips dalam berwirausaha


Dalam berwirausaha ada beberapa hal yang harsu di perhatikan diantaranya :
a. Saling bekerjasama dalam tim
b. Belajar tentang karakter orang
c. Berusaha meraih kepercayaan orang
d. Mencari pegawai yang dapat dipercaya
e. Tau kondisi pasar
5. Motivasi yang dapat di bangun
Beberapa motivasi yang didapat ketika melakukan wawancara ini :
a. Kita jangan hanya menjadi tenaga pengajar cari sampingan yang dapat menunjang
perekonomian dan juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
b. Selalu berusaha menjadi pribadi yang dapat di percaya karena kepercayaan adalah
salah satu modal dalam berwirausaha
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berwirausaha adalah salah satu cara untuk menuju kesuksesan, dengan metode
dan strategi yang benar kita dapat membangun usaha yang mumpuni dan
menghasikan. Berwirausaha juaga dapat mengurangi pengangguran dengan
diserapnya tenaga kerja.
Dengan kemauan, usaha, kerja keras dan kerja cerdas segala kesulitan akan
terpecahan. Terbukti dengan hasil wawancara yang telah dilakukan ketika kita mau
memulai maka aka ada jalan yang terbuka. Banyak mencari relasi dan juga
kepercayaaan adalah kunci usaha.

B. Saran

Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan


laporan kegiatan observasi dan wawancara kewirausahaan ini. Semoga sedikit cerita
sukses dari Mas Wafa’ ini mampu membuka pikiran kita semua untuk memulai
berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

http://meaawzart.blogspot.com/2016/05/makalah-observasi-dan-wawancara.html diakses
pada tanggal 19 Februari 2019 pukul 20.30 WIB

http://wawancararj.blogspot.com/2015/05/laporan-hasil-wawancara-kata-pengantar.html
diakses pada tanggal 19 Februari 2019 pukul 20.30 WIB

http://makalahdoank.blogspot.com/2016/02/laporan-hasil-wawancara-usaha.html diakses
pada tanggal 19 Februari 2019 pukul 20.30 WIB

https://satriabajahitam.com/contoh-laporan-hasil-wawancara/ diakses pada tanggal 19


Februari 2019 pukul 20.30 WIB
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai