Manajemen Stratejik
Disusun oleh :
Amanda Fairani Roza 3144013
Anna Rosidah IP 3144113
Adapun yang menjadi visi dan misi pada Sentra Industri Rajut Binong Jati
Bandung adalah Sebagai Berikut :
Visi
4. Kirbi sebagai sarana menggali & mengembangkan potensi usaha di bidang rajut
Misi
Ragam produk rajutan seperti baju anak, sweater, syal, dan hasil rajutan lainnya
terpajang di depan rumahnya yang sekaligus menjadi Saung Rajut Binong Jati. Alur produksi
rajutan yang dihasilkan oleh para perajin rajut di Saung Rajut Binong Jati, tentu saja memiliki
ragam motif, warna dan bahan. Ada motif garis, polos, ataupun pola gambar, seperti baju rajutan
bergambar angry bird yang sedang digemari anak kecil.
Ada 3 sistem yang di buat di Saung Rajut Binong Jati ini, pertama tergantung trend
yang sedang dicari orang, seperti sekarang trend Korea. Ada pula permintaan dari konsumen
dan satu lagi dari perajin rajut itu sendiri, ujar Asep Surahwan, Pemilik Saung Rajut Binong
Jati. Motif atau desain rajutan yang dibuat tidak hanya dari para perajin rajut di tempatnya
tersebut melainkan juga bisa dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen dan trend yang
berkembang saat ini. Di setiap sistem motif atau desain itu tentu saja ada kendala, khususnya
bila pesanan rajutan datang dari permintaan konsumen.
Alur produksi rajutan melewati 5 tahap. Tahap pertama, memilih bahan baku
rajutan. Ada 2 bahan baku rajutan yang diproduksi oleh Saung Rajut Binong Jati yaitu akrilik
dan katun. Sekitar 80 persen bahan baku utamanya menggunakan akrilik. Proses kedua, bahan
baku tersebut dirajut menggunakan mesin rajut. Ada 2 cara, yakni dengan satu mesin oleh satu
orang di mana membuat gambar bergaris dan langsung jadi. Lalu cara lain yaitu dengan bantuan
beberapa mesin oleh beberapa orang minimal 3 orang, di antaranya ada yang
membuat strip garis, bagian tangan, dan gambar/ motif depan baju (gambar berpola). Ketiga,
bagian-bagian tadi digabung jadi satu menggunakan mesin lingking. Keempat, setelah jadi satu
hasil rajutan itu disteam menggunakan setrika uap. Terakhir, finishing atau disortir kembali
supaya menjadi sebuah hasil rajutan yang siap dipakai.
4. Produk Sentra Industri Rajut Binong Jati Bandung
a. Strategi Komunikasi
Tujuan komunikasi Dalam pembuatan perancangan media promosi sweater
rajut Binong Jati ini, tujuan komunikasi sangatlah penting agar media yang disampaikan dapat
langsung menuju sasaran. Tujuan dari komunikasi ini yaitu:
b. Pesan Utama
Dalam strategi perancangan media promosi sweater rajut Binong Jati, pesan
informasi yang akandisampaikan kepada target sasaran yaitu Sweater rajut Binong Jati adalah
suatu produk sweater yang memiliki keunikan dari desain dan motifnya. dan memiliki banyak
manfaat saat berpergian, liburan keluarga, sehingga dapat membuat para konsumen lainnya
tertarik.
c. Strategi Kreatif
Agar promosi mencapai tujuan yang diharapkan maka promosi yang dilakukan
harus efektif dan kreatif yakni, bagaimana menciptakan suasana dan situasi yang tepat atau sesuai
dengan produk dan jasa yang ditawarkan untuk menarik khalayak sasaran, dan tentu saja berbeda
dengan promosi yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena jika promosi yang dilakukan kurang
kreatif maka dikhawatirkan tidak akan menembus kerumunan promosi kompetitif dan tidak dapat
menarik perhatian orang banyak
d. Strategi Verbal
Pendekatan verbal adalah ungkapan baik itu dengan cara lisan maupun visual, yang akan
digunakan dalam memperkenalkan Sweater rajut Binong Jati yaitu meliputi :
Pembuatan Tag Line Visual
Konsep pendekatan kreatif dalam pembuatan tag line
visual promosi yaitu Sweater rajut Paling bergaya.
e. Strategi media
Untuk media yang akan dipakai untuk mempromosikan sweater rajut Binong Jati ini adalah
media-media promosi yang efektif dan kreatif dalam mempromosikan sebuah produk sweater
rajut dengan maksud agar promosi ini bisa sampai langsung kepada target sasaran atau
khalayak. Pemilihan Media Didasarkan pada permasalahan yang menjadi pemikiran penulis,
maka untuk pemilihan suatu media diharapkan bisa menjadi solusi dan menjawab permasalahan
yang muncul. Berikut ini adalah pemilihan media.
1. Media Utama
Billboard
Media ini digunakan karena ukurannya besar dan memiliki kemampuan untuk tampil
secara jelas, mewah dan prestise. Media ini akan ditempatkan di jalan-jalan tertentu di
kota Bandung,
Poster
Poster merupakan media lini atas yang juga termasuk media luar ruang. Poster dapat
ditempatkan atau dipasang di tempat-tempat umum. Dengan demikiam, informasi dapat
cepat tersampaikan kepada target audience
Leaflet
Brosur atau pamflet adalah semacam booklet (buku kecil) yang terdiri dari bagian
belakang dan depan. Mungkin hanya terdiri dari satu lembar yang dicetak di kedua
permukaannya. Tapi bias juga dilipat di bagian tengahnya sehinggamenjadi tiga halaman.
Jika dilipat menjadi dua, pampflet itu memiliki nama tersendiri yaitu leaflet.
Spanduk
Spanduk sebagai media yang cukup besar juga memiliki multi fungsi dalam penempatannya,
fungsi utamanya itu mempromosikan sebuah informasi Sweater rajut Binong Jati.
Media Koran
Pemasangan media ini dikarenakan target sasaran sweater rajut Binong Jati yang pada umumnya
anak muda yang banyak mengikuti fashion. Mengingat segmentasinya dewasa. Penempatan
media ini akan ditempatkan di koran lokal seperti : Tribun, dikarenakan koran ini cukup familiar
oleh masyarakatBandung dan sekitarnya.
Strategi Distribusi
Dalam hal pendistribusian produsen selalu berkompeten agar produk yang dipesan konsumen
selalu tepat waktu dan sesuai dengan target yang telah disepakati kedua belah pihak (cepat dan
tepatsasaran).
ANALISIS SWOT
Matriks SWOT digunakan untuk menentukan strategi yang baik bagi perusahaan
maupun industri berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal perusahaan, matriks SWOT
dibuat berdasarkan penilaian lingkungan internal (Strength dan Weakness) dan lingkungan
eksternal (Opportunity dan Threats) untuk memaksimalkan dan memanfaatkan kekuatan serta
peluang dan menghilangkan kelemahan serta menghindari ancaman.
a. Strength ( Kekuatan)
1. Memiliki jaangkauan pasar yang sudah mencakup nasional
2. Pelaku UKM selalu melakukan inovasi produk dan penciptaan produk
3. Pelaku UKM selalu melakukan inovasi produk dan penciptaan produk
4. Pelaku UKM selalu melakukan inovasi produk dan penciptaan produk
b. Weakness (Kelemahan)
1. Struktur organisasi belum terstruktur
2. Belum mengaplikasikan tools untuk membantu mengambil keputusan.
3. Biaya produksi yang besar
4. Kapasitas produksi yang belum memenuhi permintaan
5. Arus kas yang tidak stabil
6. Kurangnya SDM yang terampil dan berpengalaman
7. Akses jalan yang sempit dan kumuh
c. Opportunities (Peluang)
1. Limbah yang dihasilkan bisa di daur ulang
2. Perubahan gaya hidup yang mendorong produk terus berinovasi
3. Memanfaatkan demografi dalam permintaan pembeli
4. Kebijakan pemerintah yang memberdayakan dan mendorong UKM
5. Pemerintah memberikan perlindungan hukum
6. Ketersediaan internet bagi pelaku UKM
7. Teknologi mesin yang sudah modern
d. Threats(Ancaman)
1. Tingginya tingkat suku bunga pinjaman
2. Tingginya tingkat inflasi
3. Keadaan politik yang tidak stabil
4. Persaingan antar UKM yang saling menjatuhkan dalam sisi harga
5. Masuknya pendatang baru yang dapat mengancam pelaku UKM