Anda di halaman 1dari 12

BAB I :PERSFEKTIF SOSIOLOGI

Menurut C.Wright mills 1959 Imajinasi atau perspektif sosiologi


memungkinklan kita untuk menangkap antara hubungan sejarah dengan
biografi. Yang dimaksud dengan sejarah adalah bahwa setiap masyarakat
terletak pada suatu arus peristiwa yang luas. Dan yang dimaksud dengan
biografi adalah pengalaman khas individu. Secara singkatnya manusia
melakukan apa yang mereka lakukan bukan kerena mekanisme internal yang
mereka warisi, seperti naluri , pengeruh external ( pengalaman) menjadi bagian
dari pola pikir atau motifasi kita.
A. SEJARAH SOSIOLOGI.
Kemunculan sosiologi pertama kali adalah karena gejolak sosial dalam revolusi
industri di Amerika dan Prancis.
Dan terdapat beberapa pelopor ilmu sosiologi yaistu sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Auguste comte yang dikenal dengan positiveme


Herbert spencer dengan prinsip kelangsungan hidup yang paling sepadan
Kals marx dengan teori konflik kelas
Emile durkheim dengan pengembangan bahwa sosiologi adalah suatu
displin ilmu tersendiri.
5. Max weber dengan teori etika protestan
6. Harriet martineau adalah seorang sosiolog perempuan pertama dengan
bukunya society in america.
Sedangkan di amerika utara sendiri terdapat beberapa tokoh sosiologi seperti
1. Jane addams dengan teori revormasi sosial
2. W.E.B. Du bois yang membahas tentang hubungan antar ras
3. Talcott persons dan c. Wrigh mills yang membahas tentang teori versuss
revormasi.
Dari teori teori yang tercipta begitu banyak sehingga memunculkan
persitegangan dan melahirkan sosiologi tarapan yang menjadikan sosiologi
sebagai kajian intuk menyelesaikan masalah.
B. PERSFEKTIF TEORITIS DALAM SOSIOLOGI.
1. Iteraksionisme simbolis
Para penganut interaksionisme simbolis mengkaji mengenai bagaimana
manusia menggunakan simbol untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lain
dengan tujuan mengembangkan pandangan mereka mengenai dunia, kemudian
mereka menerapkan interaksi simbolis dalam kehidupan sehari hari
2. Analisis fungsional
Analisis fungsional menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu
kesatuan yang utuh, masyarakat terdiri atas bagian badian yang berhubungan
yang saling bekerja sama.

3.Menerapkan analisis fungsional


Para fungsionalis menekankan bahwa industrialisasi dan urbanisasi
meruntuhkan fungsi tradisional keluarga.
4. Teori Konflik.
Para pakar teori konflik menekankan bahwa dalam masyarakat terjadi
persaingan yang sengit dalam merebutkan sumber daya yang tebatas.
5. Karl marx dengan teori konflik
Ia menyimpulkan bahwa kunci sejarah manusia adalah perjuanan kelas sosial.
dalam masyarakat beberapa kelompok kecil menguasai alat produksi dan
mengekplotasi orang orang yang tidak mengusainya.
6. Teori konflik masa kini.
Dalam konflik masa kini para ahli mempelajari bagaimana konflik menembus
setiap lapisan masyarakat entah itu kelompok kecil atau organisasi. Jika orang
yang berwenang mencoba menekankan konformitas atas apa yang harus mereka
lakukan,maka akan menimbulkan kemarahan.
7. Kaum feminis dan teori konflik.
Kaum meminismenekankan bahwa pria dan wanita seharusnya memiliki hak
yang sama. Saat mereka memandang hubungan laki laki dengan wanita mereka
memandang adanya suatu konflik yang dapat di telusuri ke akar sejarah.
8. Jenjang analisis: makro dan mikro.
Perbedaan antar tiga perspektif terletak pada jenjang analisianya. Para ahli
teori konflik lebih memusatkan perhatiaanya pada pola masyarakat macrp level.
Sebaliknya penganut inteaksionisme memusatkan perhatiannya pada jenjang
mikro pada interaksi sosial apa yang dilakukan saat mereka bersama orang lain.
9. Menyatukan perspektif persfektif teoritis.
Dalma melaksanakan penelitian , para ahli sering terbentur pada temuan
yang mencengankan . Temuan tesebut harus di jelaskan,untuk itu diperlukan
teori dengan demikian saat sosiolog mengkaji kehidupan sosial mereka
mengkominasikan teori dengan hasil penelitian.
C. PENELITIAN SOSIOLOGI
1. Suatu model penelitian.
Meilih topik
Merumuskan masalah
Meninjau bahan pustaka

Merumuskan hipotesis
Memilih metode penelitian
Mengumpulkan data
Analisis hasi
Berbagi hasil

2. Metode penelitian.
o Survei
o Memilih sampel
o Mengajukan pertanyaan ang netral ( artinya pertanyaan yang
betul2 murni tanpa melibatkan informasi yang kita ketahui
sebelumnya)
o Observasi partisipatif
o Analisis sekunder ( menelaah hasil studi dengan topik yang sama)
o Dokumen
o Eksperimen
o Langkah tak mencolok ( orang yang di teliti tidak sadar mereka
sedang di teliti)
3. Etika Dalam Penelitian
Melindungi subjek (tidak menimbulkan kerugian pada subjek yang di
teliti)
Mengelabui subjek ( tidak mengganggu objek yang diteliti)
Nilai dalam penelitian sosiologi ( penilaian secara pribadi peneliti tidak
boleh mempengaruhi hasil penelitian)
BAB 2 : KEBUDAYAAN
Indikasi kebudayaan merupakan norma, bahasa,nilai kepercayaan,bahkan nilai
material yang di turunkan ke generasi berikutnya.
A. KEBUDAYAAN DAN ORIENTASI YANG DIANGGAP BENAR MENGENAI
KEHIDUPAN.
Dalam mencapai kesadaran mengenai kebudayaan berada di tingkat yang
sama merupakan soal yang berbeda. Tutur kata gerak, isyarat, kepercayaan, dan
adat istiadat selalu dianggap benar . kita menganggap bahwa semua itu normal
atau alami dan hampir selalu mengikutinya.
B. MEMPRAKTEKKAN RELATIVME BUDAYA.
Relativme budaya artinya kita dapat mencoba memahami suatu kebudayaan
dari sudut pandang sendiri. Relativme budaya melihat bagaimana unsur suatu
kebudayaan cocok satu sama lain tanpa menilai apakah unsur tersebut lebih
tinggi ataupun lebih rendah daripada unsur kebudayaan yang lain.
C. KOMPONEN KEBUDAYAAN SIMBOLIS
1.Gerak simbolis ( menggunakan tubuh untuk berkomunikasi dengan orang
lain)

2.Bahasa (menggunakan kata kata untuk penekanan yang lebih mendalam


dalam berkomunikasi) berupa pengalaman, masa lalu,mengarahkan pada
tujuan.

D. NILAI, NORMA, dan SANKSI.


Nilai merupakan kehidupan yang di kehendaki dan norma adalah nilai nilai yang
mengatur dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan sanksi adalah reaksi
yang diperoleh karena menaati atau melanggar norma yang telah di tetapkan
yaitu seperi nilai : Folkway dan Mores, Folkways merupakan norma yang tidak
ditegakkan secara tegas, sedangkan mores adalah hal yang dianggap penting
bagi nilai inti kita dan kita menuntut konformitas terhadap norma tersebut
contohnya seperti pemerkosaan, membunuh dll.
E. BERBAGAI DUNIA SUBKULTUR
Subkultur terdiri atas pengalaman yang mendorong mereka untuk memiliki
cara pandang khas mengenai hidup atau sebagian daripadanya.
F. PERANG KEBUDAYAAN KETIKA KEBUDAYAAN BERBENTURAN.
Kaum tradisional dengan sengit memp[ertahankan hubungan keluarga dan
nilai nilai yang telah mereka anut sejak lahir, namun jika dibandingkan dengan
nilai kebudayaan jaman sekarang seperti tejadinya kawin sesama jenis. Maka
akan menimbulkan perbenturan agama. Nilai nilai yang dianu olrh budaya
tradisional membutakan mata tentang nilai nilai yang baru seperti nilai yang
terbentuk akibat berubahan jaman. Dan menjadi kan perbandingan antara nilai
tradisional nilai yang ideal dan nilai jaman sekarang nilai yang real atau nyata.
G. TEKNOLOGI DALAM KAMPUNG GLOBAL.
Teknologi menerangkan kerangka non material kebudayaan suatu kelompok,
jadi jika masyarakat mengenal teknologi otomatis akan merubah kebudayaan
kelompoktersebut.

BAB 3 : SOSIALISASI.
A. SIFAT MANUSIA.
Sifat manusia dipengaruhi oleh atau lingkungan dia tinggal dan juga cara cara
dalam memenuhu kebutuhannya. Perbedaan sifat tesebut dapat kita lihat
diantara anak yang besar di hutan, anak yang terisolasi,dan juga anak yang
dibesarkan di panti asuhan yang telah terbiasa bersosialisasi dengan sesama.
B. SOSIALISASI KEDALAM DIRI , PIKIRAN dan EMOSI.
1. Looking glass self.

Looking glass self memuliki 3 unsur yaitu ;


-membayangkan bagaimana kita nambak bagi orang yang di sekeliling
kita.
-menafsirkan reaksi orang lain.
-mengembangkan suatu konsep diri.

2. Mead dan pengambilan peran (role-talking)


-imitasi , 3 tahun meniru orang lain
-permainan, 3-6 bepura pura mengambil peran orang lain.
-pertandingan, permainan sang anak terorganisasi.
3. Peaget dan perkembangan penalaran.
Hal ini memiliki 4 tahapan yaitu
-tahapan sensori motor ,terbatas pada kontak dengan lingkungan.
-tahap pra operasional, tahap berkembang menggunakan simbol.
-tahap operasional konkrit ,memahami sebab akibat ,kecepatan .
-tahap operasional formal ,membuat konsep dan menarik kesimpulan secara
umum.
4. Sosialisasi dan emosi.
Emosi global ,manusia pada umumnya mengalami emosi mendasar seperti,
menangis, jengkel,kebahagiaan , kesedihan, ketakutan,ketakutan.
5. Agen sosialisasi.
-Keluarga , keluarga merupakan agen sosialisasi yang mendasar dan tahap
pertama bagi anak.
-lingkungan hunian , yaitu lingkungan sekitar.
-agama, nilai nilai yang mempengaruhiproses sosialisasi.
-penitipan anak
-sekolah dan kelompok sebaya.
-tempat kerja.
Dalam bersosialisasi juga terdapat proses yang di sebut resosialisasi yaitu
proses dimana mereka mempelajari norma, sikap, dan perilaku yang baru

yang sepadan dengan nilai yang akan mereka jalani.Sosialisasi yang terjadi
dalam perjalanan hidup juga merupakan agen sosioalisasi in formal.

BAB 4 : STRUKTUR SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL.


A. MAKRO SOSIOLOGI DAN MIKRO SOSIOLOGI.
1. Perspektif makrososiologi : Struktur sosial.perbedaan dalam perilaku dan
sikap kita tidak disebabkan oleh faktor biologis atau apa yang dianggap
faktor genetik melainkan lokasi orang dalam struktur sosial. unsur dari
perspektif tersebut adalah sebagai berikut
-kebudayaan ,
-kelas sosial
-status sosial
-status bawaan dan capaian.
-peran
-kelompok
-institusi sosial
-masyarakat dan transpormasinya, seperti masyarakat agraria dan
masyarakat industri.
2. Pemersatu masyarakat.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhio kebersamaan masyarakat
yaitu sebasai berikut ;
-solidaritas , mekanis, dan organis , yaitu rasa kebersamaan rasa
kepedulian terhadap sesama.
B. PERSEPEKTIF MIKROSOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
Perspektif mikrososiologi adalah ciri yang lebih luas dalam masyarakat.
Sterotin dalam kehidupan sehari hari, yaitu ciri dalam pertemuan pertama
sangat mempengaruhi interaksi selanjutnya dengan orang tersebut.
Ruang pribadi, yaitu membentengi diri agar tidak bersentuhan denggan
oran lain. Di amerika terdapat 4 zona jarak yaitu jarak intim,pribadi,jarak
sosial,jarakpublik.
Drama turgi:penyajian diri dalam keghidupan sehari hari , yang dimaksud
dengan istilah ini adalah kehidupan layak nya sebuah pementasan drama.
Etmologi menungkapkan asumsi latar belakang, yang dimaksud etmologi
adalah kajian terhadap bagaimana kita menggunakan akal sehat untuk
memahami kehidupan sehari hari.
KONSTUKSI SOSIAL MENGENAI REALITAS.
Penganut intaksionisme simbilis menekankan bahwa ide membentuk realitas
kehidupan kita sendiri.
BAB 5: KELOMPOK SOSIAL DAN ORGANISASI SOSIAL
1. Kelompok sisial dan organisasi.

Kelomopk sosial dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kelompok sosial


primer dan sekunder.
Kelompok sosial primer adalah kelompok sosial yang palin inti.. yaitu kelompok
sosial dalam keluarga, karena hal ini adalah yangg mempengaruhi atau
membentuk kepribadian seseorang.
Dan kelompok sosial sekunder adalah kelompok sosial yang lebih formal serta
lebih besar.
Dalam kelompok banyak sekali terjadinya implikasi yang secara sosial beraneka
ragam.
Kesetiaan seseorang pada kelompoknya mengakibatkan adanya pengkotak
kotakan atau pembedaan dalam ras etnic.
Dalam kehidupan sosial juga terdapat kelompok baru yitu kelompok dalam
dunia maya atau ninternet.
2. Birokrasi.
Birokrasi adalah kelompok sosial baru yangg menggeser nilai kesetiaan menjadi
nilai akhir,
Adapun ciri ciri birokrasi itu adalah sebagai berikut:
Rasionalisme masyarakat, yitu dalam kehidupan sehari hari masyarakat
cenderung lebih memilih pada nilai hasil, dalam birokrasi peraturan adalah hal
yang sangat mutlak,dan dari peraturan yang mengikat sehingga seorang pekerja
akan terpisah dengan hasil pada akhirnya.
3. Bekerja untuk korporasi.
a.stereotip dengan kebudayaan korporasi tersulung, bukan hanya hal yang
paling utama yang dituntut yang memengaruhi keberadaan seseorangg akan
tetapi juga sikap dalam sosialisasi serta pembedaan ras.
b.Pengaruh besarnya kelompok pada sikap dan perilaku.
Jika seseorang tinggal dalam kelompok kecil maka kelompok tersebut sangat
intim dan informal, akan tetapi saat kelompok tersebut tumbuh maka
kelompok tersebut menjadi forrmal dan kehilangan keintimannya.
c. Kepemimpinan.
Pemimpin bukan hanya ada dalam formal, karena pemimpin hanya orang
yang memengaruhi perilaku,pendapat,serta sikap orang lain.dalam
kepemimpinan terdapat 2 tipe pemimpin yaitu, pemimpin instrumental,
pemimpin yang berorientasi pada tugas serta tujuan awal kwlompok. Dan
pemimpin expresif yaitu tipe pemimpin sosioemosianal, pemimpin tipe ini
terkadan tidak diakui sebagai pemimpin, akan tetapi dia nyata sebaai
pemimpin.

Terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang dapat di kelompokkan sebaggai


berikut :
-gaya kepemimpinan otoriter yaitu gaya kepemimpinan yang bersifat
memerintah
-gaya kepemimpinan demokratis yaitu gaya yan bersifat kerja sama.
d. Konsekuensi global pada dinamika kelompok
Pikiran kelompok merupakan salah satu hal yang harus di hadapi oleh
seorang pemimpin,pikiran kelompok terbentuk dari pikiran dan jua pengaruh
teman sebaya, Karena kelompok dengan mudah dapat menggantikan
pendapat seseorang.

BAB 6 : PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL.


1. Norma memungkinkan kehidupan sosial.
Norma memungkinkan kehiduan sosial dengan membuat suatu perilaku dapat
diprediksi. Norma adalah nilai untuk tatanan nsosial maksudnya adalah
norma mengatur sosial dengan berdasarkan kepada kebiasaan.
2. Sanksi.
Ketidak setujuan terhadap pelangaran atas norma disebut sanksi negatif, dan
sedangkan sanksi positif adalah senyuman atau hadiah lebih besar yang didapat
saat melakukan aturan aturan norma.
3. Persfektif interaksionisme simbolis.
1.Teori asosiasi difrensial yaitu sebagian dari manusia belajar untuk melanggar
norma atau peraturan yang ada melalui kelompok kelompok berbeda.
2.Teori pengendalian ,yaitu teori yang menekankan adanya dua sistem kontrol
yang menekan motivasi kita untuk menyimpang. Yaitu pengendalian batin yang
mencangkup moralitas, hati nurani, prinsip keagamaan , ide mengenai yang
salah dan yang benar. Dan pengendalian luar yaito oran orang yang
memengaruhi kita agar tidak menyimpang seperti keluarga.
3. teori pemberian label ,yaitu yaitu seperti label untuk pelacur, pemabuk dll.
Dalam pemberian label terdapat beberapa penyangkalan yang dilakukan untuk
menetralisirnya yaitu sbb :

-penyangkalan tanggung jawab


-penyangkalan cedera.
-penyengkalan atas korban.
- mengutuk para pengutuk
-mengatasnamakan kesetiaan.
Seseorang atau kelompok ada merangkul nilai nilai yang dianggap menyimpang
dari norma seperti gang motor.
4.Kekuatan label., yaitu kekuatan label dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang
mengarah kepada hal positif atau negatif seperti , label menuju sukses atau label
menuju masalah.
4. Perspektif fungsionalisme
Penyimpangan juga memberikan manfaat pada masyarakat yaitu sebagai berikut
;
-mengklarifikasi batas batas moral dan menegakkan norma.
-mempromosikan persatuan sosial.
Mempromosikan perubahan sosial.
5. Teori ketegangan
Teori ketegangan, yaitu teori bagaimana nilai nilai sosial menghasilkan
penyimpangan.kejahatan merupakan bagian alami dari masyarakat, dapat di
contohkan seperti seseoran yan di halang halangi untuk menuju tujuannya akan
mengakibatkan orang ersebut melakkan penyimpanan.
6. Persfektif konflik.
Konflik merupak sesuatu yan mendasar dalam kehidupan, konflik mendasar pada
kelas,dan sistem peradilan pidana. Kelompok yang berada dalam posisi puncak
cenderung mendapatkan perlakuan yang berbeda terhadapa kelas pekerja.Dan
hukum merupakan alat yang digunakan oleh kaum kapitalis untuk menindas
kaum pekerja.
7. Residivisme
Kegagalan penegak hukum atau norma memberikan efek jera kepada pelaku
penyimpangan disebut resividisme. Salah satu yindakan akhir adalah hukum
mati, hukum mati dilakukan sesuai denan tindakan yan ia lakukan, dengan
akantetapi hukum mati tidak dilakukan secara merata , terantung letak geografis
kejahatan.
8. Perubahan hukum.

Kejahatan merupakan kelakuan menyimpan yang bersifat relatif, Kejahatan


atau penyimpanan merupakan penyakit jiwa sesuai yang di katakan ahli
piskolog. Karena penyimpanan tidak dapat di hindari maka suatu ukuran
masyarakat ialah bagaimana masyarakat memperlakukan para penyimpangnya,
penjara bukanlah sesuatu yang baik bagi msayarakat., penjara merupakan pola
diskriminasi yang luas.
9. Kelas
Yaitu membedakan kelas seseorang yang memiliki prestasi,memiliki kekuasanan
hal hal ini yang menjadi sumber dalam sosial.
10.Perspektif fungsionalis.
Para ahli berpendapat bahwa pola perilaku yan menandakan masyarakat ada
karena pola tersebut memberi manfaat bagi masyarakat. Setiap orang diberikan
fungsi atas apa yang mampu di perbuat atau golongannya.
11.Persfektif konflik.
Perbedaan kelas menimbulkan konflik yaitu sebaai berikut..
-Masyarakat ada karena terorganisir.
-sikap kepemimpinan.
- secara alami manusia berpusat pada dirinya.

BAB 8 :KELAS SOSIAL DI AMERIKA SERIKAT.


Agar manusia di harai salah satu usagha yan di lakukan adalah dengan
memperagakan prestisenya.
1. Model sosiologi menggenai kelas sosial.
Pandangan marx mengenai kelas sosial dibagi menjadi 3 yaitu :
-kaum kapitalis , bourjuis mereka yan memiliki alat produksi.
-pekerja , proretal orang yang bekerja untuk kaum kapitalis.
-orang yan tidak terkait , seperti penemis dan lai lain.
Kedudukan seseoran dalam kelas sosial mampu menghasilkan kepentingan
kontradiktif.
Sedankan menurut wright kelas sosial adalah sbb :
-para kapitalis
-para boujois kecil
-para manager

-Para pekerja.
2. Memutakhir kan teori weber
1.Kelas kapitalis, kaum kapitalis adalah kaum yang duduk di tangga
tertinggi, pengaruh satu orang kaum kapitalis lebih berpengaruh
dibandingkan 99 persen orang biasa. Kelas kapitalis dapat di bedakan
menjadi kaum kapitalis lama dan kaum kapitalis baru, semakin lama
kapitalis semakin banyak pertise yang di dapatkan
2.Kelas bawah, kelas bawah adalah kelas terendah dimana nyaris tak
memiliki kesempatan untuk naik kemanapun.
3. Kesehatan mental,di Amerika di buktikan bahwa kesehatan mental kelas
nawah lebih buruk daripada kelas atas, hal ini diakibatkan stres karena
terkait dengan pemenuuhan kebutuhan atau pun kemiskinan.
4. Mobilitas sosial
Terdapat beberapa tipe mobilitas sosial yaitu sebaai berikut :
-Mobilitas antargenerasi , yaitu perubahan yan terjadi diantara enerasi.
-Mobilitas sosial ke atas,yaitu yaitu mobilitas yang mengarah kepada
kehidupan nyan lebih baik.
-Mobilitas sosial kebawah, yaitu mobilitas yang mengarah kepada
penurunan kualitas kehidupan.
Dalam mobilitas sosial tidak hanya bercerita tentang seorang laki laki, akan
tetapi kaum feminis juga membuktikan diri bahwa mereka pantas untuk di
perhitunkan dalam mobilitas sosial.
5. Kemiskinan.
Banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan, akan tetapi secara garis besar
dapat di simpulan bahwa penyebab kemiskinan adalah
-

Ras etnisitas , yaitu membedakan antara ras sengga mennimnnulkan


terdiskriminasinya suatu golongan atau ras yang dianggap kuran
berkualitas.
Pendidikan, yaitu salah satu faktor yang sangat berpengaruh, kurang nya
pendidikan mengakibatkan banyak individu tidak dapat memperoleh
pekerjaan yan layak.
Feminisasi kemiskinan, yaitu kemiskinan juga terjadi akibat mobilisasi
sosial hanya di motori oleh seorang , sehingga peluang untuk
meningkatkan kehidupan kecil.
Usia lanjut , hal ini jua menjadi faktor kmiskinan karena tidak diakui lagi
sebagai tenaga kerja sehingga sumber pendapatan menjadi sulit.

6. Dinamika kemiskinan.

Beberapa orang berpandangan bahwa orangg oran yan terlahir miskin terjebak
dalam budaya kemiskinan, hal tersebut menjadikan mereka miskin secara
mendasar dan pola pikir.
Kepercayaan bahwa setiap orang dapat maju asalkan dia cukup giat berupaya
merupakan dorongan agar oran oranng dapat bekerja keras.
Hal tersebut menjadi mitos yanng mengalihkan perhatian masyarakat tterhadap
kesalahan atas kegagaan , mitos ini lah yang dikenal dengan mitos horagio alger.

Anda mungkin juga menyukai