Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ANTROPOLOGI: ISU-ISU SOSIAL BUDAYA - VOL. 22 NO.

02 (DECEMBER 2020)

Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
x (x) (xxxx): x-xx

Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal


of Social and Cultural Anthropology)
Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/anthropos

KEBIASAAN MAHASISWA DALAM MENUNDA PENYELESAIAN ENAM PENUGASAN KKNI


(Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan)

Harri Wijaya (1 *)
Department of Anthropology Education, Faculty of Social Science Graduate School of Universitas Negeri Medan, Indonesia

ARTICLE INFORMATION
ABSTRACT

Submitted : 23rd January, 2021


This study aims to obtain data about the habit of delaying work of students in
Review : --th , January 2021
the Anthropology Education Study Program, Medan State University. The
Accepted : --th , January 2021
method used in this research is a qualitative research method with a
Published : --th January 2021
descriptive approach. The research was conducted at Jalan Willem Iskandar
Available Online : January2020
Pasar V Medan Estate Percut Sei Tuan Deli Serdang. Data collection
techniques obtained through observation, interviews with several informants.
KEYWORDS The results of this study based on the findings illustrate that the delay in doing
assignments for students is caused by several factors. Factors that influence a
person's habits in delaying work tasks such as laziness, friend factors,
problems in assigning tasks, and the number of tasks. The habit of delaying
Penundaan, Tugas, Kebiasaan students is divided into two types, namely functional procrastination (useful
procrastination) and dysfunctional procrastination (useless delay).

CORRESPONDENCE

E-mail: irmalinisyafrita@gmail.com

A. PENDAHULUAN

Aktivitas mahasiswa tidak terlepas dari diantaranya banyak waktu yang terbuang dengan
kegiatan belajar dan keharusan mengerjakan tugas- sia-sia, tugas-tugas menjadi terbengkalai, bahkan
tugas mata kuliah yang bersifat akademik maupun bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal,
kegiatan non akademik seperti organisasi mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan
kemahasiswaan. Tugas akademik yang dimaksud untuk mengerjakan tugas. (Avico & Mujidin, 2014).
berupa penyelesaian tugas kuliah, laporan penelitian Sedangkan dampak positif dari menunda biasanya
dan penyelesaian tugas akhir atau skripsi. hanya sementara misalnya untuk mengurangi
Keseluruhan tugas diharapkan mampu untuk kecemasan. Sedangkan menurut van Eerde
meningkatkan daya nalar dan perilaku mahasiswa. menunda memberikan hasil yang positif ketika
Pendidikan bertujuan untuk pengembangan potensi dilakukan untuk menyelesaikan tugas dengan
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, tingkat kesulitan mudah, alasannya dibawah
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang tekanan waktu menunda seringkali menemukan
demokratis dan bertanggung jawab (Nitami, cara untuk mengerjakan tugas dengan lebih cepat
Daharnis, & Yusri, 2015). Permasalahan yang sering dengan kualitas yang tidak jauh berbeda (Tjundjing,
terjadi, mahasiswa yang sering menunda-nunda 2006). Enam penugasan KKNI berlaku sesuai
mengerjakan tugas lebih suka menikmati waktu dengan peraturan Rektorat Universitas Negeri
luang, tenggang waktu panjang yang akhirnya Medan pada Tahun 2016. Dalam sistem enam
menyebabkan mahasiswa tersebut mengerjakan penugasan KKNI ini setiap mahasiswa diwajibkan
tugas dengan tidak maksimal dan terlambat dalam untuk pemenuhan enam penugasan yang terdiri
pengumpulan tugas (Saleem & Rafique, 2012). dari, Critial Journal Review (CJR), Critical Book
Apabila kebiasaan menunda ini muncul secara terus Review (CBR), Mini Riset (MR), Rekayasa Ide (RI),
menerus, akan memberikan dampak. Ferrari Project, Tugas Rutin (TR). Penugasan tersebut
menyatakan bahwa penundaan yang dilakukan diberlakukan untuk setiap mata kuliah yang
mahasiswa menimbulkan dampak negatif diampuh, kecuali matakuliah Magang/PLP dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pendidikan Antropologi Unimed.
Kebiasaan menunda lebih banyak dikenal Gambaran tentang pola kebiasaan
dalam lingkungan akademik dan berhubungan menunda yang diharapkan dapat memberikan
dengan penundaan penyelesaian tugas akademik. inspirasi bagi guru, dosen, dan orangtua dalam
Kebiasaan menunda tugas akademik dijelaskan membantu peserta didiknya menemukan solusi,
sebagai suatu kecenderungan seseorang untuk memperhatikan penyebab terjadinya penundaan
menunda, mengakhiri, dan mengabaikan dalam serta dampak kebiasaan menunda.
menyelesaikan tugas kuliah, sehingga seringkali
tugasnya tidak selesai tepat waktu. Menurut Ferrari B. METODE PENELITIAN
(Chornelia, 2013). seorang procrastinator
menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan
Jenis penelitian yang digunakan peneliti
aktivitas lain, yang dipandang lebih menyenangkan
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatakan
dan mendatangkan hiburan bagi para pelaku,
studi kasus. Penelitian kualitatif menurut (Creswell,
seperti kegiatan diluar non akademik dan membaca
2007), adalah studi penenlitian yang menggali dan
(koran, majalah, atau buku cerita lainnya), nonton,
membahas atau menggambarkan pemaknaan
ngobrol, jalan, mendengarkan musik dan
individu ataupun kelompok terhadap suatu
sebagainya, sehingga menyita waktu yang dimiliki
permasalahan atau isu kemanusiaan atau sosial.
untuk mengerjakan tugas yang harus
Studi kasus menurut Creswell (Creswell,
diselesaikannya.
2019), adalah spesifikasi kasus dalam suatu
Pembiaran terhadap permasalahan
kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok
kebiasaan menunda peneliti pandang menjadi
budaya ataupun suatu potret kehidupan. Adapun
permasalahan serius bagi dunia pendidikan dan
karakteristik dari studi kasus Creswell membagi
juga bagi kepribadian individu. Hal itu menjadi
kedalam beberapa bagian yaitu: (1)
asumsi dasar peneliti untuk melakukan penelitian
Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi, (2) Kasus
tentang kebiasaan menunda. Penulis melihat
tersebut merupakan sebuah sistem yang terikat
fenomena mengenai penundaan dalam pengerjakan
oleh waktu dan tempat, (3) Studi kasus
tugas menarik untuk diteliti karena permasalahan ini
menggunakan berbagai sumber informasi dalam
merupakan hal yang sering terjadi di kalangan
pengumpulan datanya untuk memberikan
pelajar dan mahasiswa dalam proses belajar.
gambaran secara rinci dan mendalam terkait respon
Gambaran tentang pola kebiasaan menunda yang
dari suatu peristiwa, (4) Menggunakan pendekatan
diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi guru,
studi kasus, peneliti akan menghabiskan waktu
dosen, dan orangtua dalam membantu peserta
dalam menggambarkan konteks untuk suatu kasus.
didiknya menemukan solusi terhadap dampak
kebiasaan menunda. Tuliasan ini berdasarkan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Prodi
Pendidikan Antropologi Unimed dalam
menyelesaikan enam Penugasan Kurikulum
Kerangka Nasional Indonesia (KKNI). A. Latar Belakang Mahasiswa Prodi Pendidikan
Penelitian mengenai kebiasaan menunda Antropologi Melakukan Kebiasaan Menunda
telah dilakukan oleh beberapahli sebelumnya yang
juga digunakan penulis sebagai referensi dalam Penelitian yang dilakukan penulis untuk
tulisan ini yaitu seperti artikel yang ditulis oleh menelusuri faktor yang menjadi alasan mahasiswa
Saleem dan Rafique (2012) yang menyatakan melakukan penundaan pengerjaan penugasan
penundaan tugas disengaja dan mahasiswapun melalui hasil wawancara dengan informan, terkait
menyadari akan penundaan tugas tersebut. alasan melakukan penundaan pengerjaan 6
Mahasiswa akan cenderung melakukan kegiatan penugasan tersebut dapat dilihat dari berbagai
pada tanggungjawab yang kurang penting, daripada jawaban masing-masing informan sebagai berikut:
memenuhi kewajiban yang lebih penting seperti Berdasarkan wawancara dengan saudara Rio
mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Silalahi (23 Tahun) stambuk 2016, pendapat Rio
Sedangkan Zhu mengungkapkan Kebiasaan mengenai kebiasaan menunda pada mahasiswa
menunda tugas akademik memiliki ciri-ciri bahwa hal yang melatarbelakangi informan
diantaranya: keputusan penundaan dilakukan melakukan penundaan karena faktor diri sendiri
sendiri oleh yang bersangkutan, tidak akan dimana informan mengalamai kesulitan dalam
menyelesaikan semua tugas yang diberikan, memahami penugasan, sehingga informan
memilih tugas mana yang mereka suka, karena melakukan penundaan dalam memulai suatu
menganggap tugas terlalu sulit dilakukan oleh siswa. penugasan, ditambah dengan faktor sekitar yaitu
Yang menjadi perbedaan penelitian terdahulu dan pertemanan yang selalu mengajak informan
tulisan ini yaitu terletak pada subjek penelitian dan melakukan kegiatan yang tidak produktif seperti
juga batasan yang ditetapkan. Tulisan ini membatasi bermain game.
penelitian dalam penundaan pengerjaan tugas yang Hasil Wawancara berikutnya yaitu
diterapkan dalam kerangka kualifikasi nasional wawancara dengan saudari Yesti Pratiwi (22
Indonesia (KKNI). Tulisan ini membahas mengenai Tahun) stambuk 2016 berpendapat bahwa alasan
hal yang melatarbelakangi mahasiswa Prodi utama adalah kemalasan, dan menunda pengerjaan
Pendidikan Antropologi Unimed melakukan penugasan dengan Sistem Kebut Semalam sehinga
kebiasaan menunda dan bentuk kebiasaan membuat informan mengerjakan penugasan
menunda yang dilakukan mahasiswa Prodi tersebut ketika pegumpulan tugas sudah mendekati
“deadline”. Selanjutnya adalah faktor lingkungan
yakni teman, dimana saat melihat teman nya yang malas informan juga terpengaruh sehingga
kemalasan itu mempengaruhi informan, ini bisa disimpulkan bahwa faktor tersebut adalah faktor yang
disebut faktor motivasi yang dipengaruhi oleh suatu datang dari diri sendiri. Selanjutnya informan mengatakan
lingkungan. faktor pertemanan mempengaruhi alasan ia menunda
Hasil Wawancara berikutnya yaitu pengerjaan penugasan.
wawancara dengan saudara Erick Malau (22 Hasil Wawancara berikutnya yaitu wawancara
Tahun) stambuk 2016 berpendapat hal yang paling dengan saudari Erlin Nainggolan (19 Tahun) stambuk 2019,
mendasar membuat ia menunda ialah karena faktor berpendapat bahwa memiliki kendala pada dosen, dimana
“gadget” yang berisikan aplikasi game sehinga dosen yang tidak diketahui kapan akan memberi informasi
membuat seseorang kecanduan. Serta kemalasan tentang cara penyelesaian penugasan tersebut sehingga
ketika menghadapi banyaknya tugas yang mebuat membuat informan harus menunda pengerjaan tugas.
sang informan menjadi jenuh dan menunda Selanjutnya adalah ketika informan lelah dalam
pengerjaan penugasan yang bersifat wajib dan perkuliahan, ia memilih untuk membaca sesuatu ataupun
dengan tingkat kesulitan yang acak. beristirahat sembari menunggu mengumpulkan niat dan
Hasil Wawancara berikutnya yaitu tenaga untuk melakukan pengerjaan penugasan.
wawancara dengan saudari Clara Sitohang (19 Hasil Wawancara berikutnya yaitu
Tahun) stambuk 2019, berpendapat bahwa wawancara dengan saudara Jeremia Manik (22
informan mengalami kesulitan dengan banyaknya Tahun) stambuk 2019, berpendapat bahwa dia
jumlah tugas dari setiap mata kuliah, ditambah malas dalam melakukan pengerjaan penugasan.
dengan kewajiban informan sebagai seorang anak Berdasarkan hasil wawancara tersebut, informan
dalam membantu orangtua sehingga terhambat merasa sulit dan kebingungan memulai darimana
dalam pengrjaan penugasan. Dapat dilihat bahwa sehingga ia tidak mampu untuk mengerjakanya dan
informan mengatakan jika dia akan menunda membuat ia menunda tugasnya. Selanjutnya ketika
karena tugas tersebut sulit dan tidak dimengerti dan ia sulit dalam mencari referensi terkait tugas itu
lebih memilih untuk menyicil tugas, asalkan sesuai karena memiliki sumber yang minim, ditambah
dengan yang diharapkan. dengan faktor teman yang selalu membuat dia
Hasil Wawancara berikutnya yaitu teralihkan dalam pengerjaan tugas.
wawancara dengan saudari Juliana Astry (21 Hasil Wawancara berikutnya yaitu
Tahun) stambuk 2018, berpendapat bahwa ia wawancara dengan saudara Yuda Sagala (21
menunda karena faktor pemilahan tugas yang Tahun) stambuk 2019, berpendapat alasan
sudah mendekati deadline, sehingga ketika tugas informan menunda adalah bahwa ia punya kegiatan
yang baru diterima maka akan dia tunda pengerjaan yang harus dilakukan dan dikerjakan, lalu
nya dikarenakan ia masih memiliki banyak waktu menyampingkan tugas tersebut. Berdasarkan hasil
dan tugas yang akan dikumpulkan masih memiliki wawancara tersebut, ia punya kekhawatiran bahwa
jarak waktu yang tidak singkat. Dapat dilihat pula tugas yang akan dikerjakan tidak akan sesuai
bahwa informan merasa keberatan dengan ekspektasi yang diharapkan sehingga ia melaukan
banyaknya tugas sehingga ia mau tidak mau harus berbagai kegiatan dalam upaya mendistraksi diri
mengerjakan tugas tersebut. dari banyak nya tugas sulit yang diberikan oleh
Hasil Wawancara berikutnya yaitu wawancara dosen kepadanya.
dengan saudari Siska Sitorus (21 Tahun) stambuk 2016, Hasil Wawancara berikutnya yaitu
berpendapat bahwa ia melakukan iforman karena merasa wawancara dengan saudari Jennica Lovia Rara (22
mood nya belum berada pada fase produktif. Sehingga Tahun) stambuk 2016, berpendapat bahwa ia
membuat informan harus menunggu waktu untuk merasa kesulitan dengan banyaknya tugas yang
mendapatkan mood nya kembali supaya ia mengerjakan diberikan dari berbagai mata kuliah. Berdasarkan
penugasan tersebut. Iforman mengatakan bahwa di masa hasil wawancara tersebut, informan bahwa dia lelah
SMA di adalah seorang anak yang rajin dalam melakukan dikarenakan jarak dari rumah kekampusnya jauh
pengerjaan tugas dan tidak menunda, namun pada saat ditambah dengan banyaknya tugas membuat
kuliah informan memiliki alasan tersendiri saat ia menunda. informan lelah dan jenuh. Menghadapi hal tersebut,
Ketika dia sudah memenuhi penugasan perkuliahan, ada informan lebih memilih untuk bermain bersama
perubahan cara pengerjaan yang diberikan oleh dosen kawan sepergaulan dan mengerjakan tugas
sehingga semua yang ia kerjakan seperti sia-sia. Hal perkuliahannya ketika sudah mendekati hari H.
tersebut merupakan alasan pribadi mengapa ia menunda, Hasil Wawancara berikutnya yaitu wawancara
karena khawatir jika tugas yang sudah dikerjakan, ternyata dengan saudari Chia Fonda (22 Tahun) stambuk 2016,
tidak sesuai dengan yang diminta oleh dosen. berpendapat bahwa menunda yang dilakukan nya adalah
Hasil Wawancara berikutnya yaitu wawancara suatu hal yang terpaksa dikarenakan internet di daerah
dengan saudari Elena Siregar (20 Tahun) stambuk 2018, tempat tinggal informan sangat sulit diperoleh sehingga
berpendapat alasan melakukan menunda adalah jika bisa membuat informan kesulitan dalam mencari berbagai
dikerjakan esok hari mengapa harus memaksakan diri referensi untuk pemenuhan penugasan. Informan juga
untuk mengerjakan sekarang. Ditambah dengan karena mengatakan bahwa tugas yang diberikan merupakan hal
banyaknya tugas yang diberikan serta dosen yang tidak yang sangat wajib untuk dikerjakan, tetapi karena faktor
memahami mahasiswa bahwa mereka mempunyai banyak lingkungan dan ekonomi membuat dia harus menunda
hal yang harus dikerjakan. tugasnya, ditambah dengan tingkat kesulitan yang
Hasil Wawancara berikutnya yaitu wawancara membuat ia bingung bagaiman cara penyelesain tugas
dengan saudari Glori Siagian (20 Tahun) stambuk 2018, tersebut.
berpendapat bahwa jika ia mengerjakan tugas di akhir hari Hasil Wawancara berikutnya yaitu wawancara
pengumpulan maka ia akan mendapatkan inspirasi dalam dengan saudari Desi Damayanti Gultom (21 Tahun)
pengerjaan tugas tersebut. Faktor gadget juga merupakan stambuk 2018, berpendapat bahwa faktor yang sering
faktor lainnya dimana dia terdistraksi dengan adanya membuat ia menunda adalah kemalasan dengan
kehadiran berbagai aplikasi sosial media. Dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif. Informan
juga mengatakan faktor tingkat kesulitan bisa saja membuat sering melakukan penundaan tugas pada tugas cbr
dia menunda suatu tugas dimana ketika tugas itu sulit dia dan cjr dimana tugas itu mudah karena jawabannya
akan menuda tugas tersebut,sedangkan ketika memperoleh sudah tersedia di sumber referensi, sehingga ia
tugas yang ringan sebisa mungkin akan dia kerjakan tepat merasa itu hal yang mudah karena bisa dikerjakan
waktu. kapan saja.
Hasil Wawancara berikutnya yaitu wawancara Berdasarkan hasil wawancara diatas
dengan saudara Ijon Gabe Sinaga (24 Tahun) stambuk menurut informan Clara Sitohang (19 Tahun)
2016, berpendapat bahwa dia sering menunda dan stambuk 2019, mengatakan bahwa ketika dia
mengerjakan penugasan dengan sistem kebut semalam. menunda maka akan mucul rasa khawatir sehingga
Disaat terdesak, informan akan semakin memicu beberapa berujung frustrasi. Faktor selanjutnya adalah ketika
ide yang akan muncul sehingga membuat dia lebih mudah dia menhdapi banyaknya tugas di harus bergadang
dalam melakukan pemenuhan tugas. Berdasarkan hasil karena tidak bisa mengerjakan tugas itu di waktu
wawancara tersebut, informan mengakui bahwa yang sebelumnya disebabkan oleh kegiatan lain yang
membuat ia menunda ialah faktor dosen, dimana semua lebih penting. Berdasarkan hasil wawancara diatas
dosen memberikan tugas hanyalah sebuah formalitas. dapat dilihat bahwa informan mengatakan jika tugas
Informan mengatakan hal tersebut karena ia mengalami yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa
ketika dia sudah bersusah keras dalam melakukan tugas terlalu banyak, maka akan membuat mahasiswa
tersebut, hasil tugas yang telah ia kerjakan hanya akan akan melakukan kegiatan plagiat dalam rangka
disamaratakan dengan mahasiswa lain. Hal tersebut mempermudah pengerjaan tugas tersebut.
membuat ia sering menunda karena dengan mengerjakan Berdasarkan hasil wawancara diatas
tanpa perlu berpikir keras, tetap hasilnya akan sama saja. menurut informan Juliana Astry (21 Tahun) stambuk
2018, mengatakan bahwa bahwa ia tidak sering
B. Pola perilaku kebiasaan menunda melakukan penundaan pengerjaan penugasan,
Mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi hanya saja kegiatan kampus lain yang membuat
sang informan harus melakukan penundaan
Pembahasan tentang pola perilaku meliputi ditambah dengan berbagai kegiatan diluar kampus
pembawaan diri, resiko, seberapa sering dan tugas yang mengalihkan dia melakukan pengerjaan
apa saja pada kebiasaan menunda dalam penugasan sehingga sulit bagi dia dalam membagi
melakukan pengerjan penugasan, untuk waktu. Faktor lainnya ialah karena ia terlalu
memperoleh hasil yang dibutuhkan. Melalui memberi toleransi pada tugas yang memiliki jangka
wawancara dengan informan Rio Silalahi (23 waktu yang cukup lama, sehingga resiko yang akan
Tahun) stambuk 2016, mengatakan bahwa tugas terjadi akan membuat tugas yang ia kerjakan akan
yang terlalu banyak akan mengakibatkan stress menjadi tidak maksimal.
pada mahasiswa dikarenakan tugas itu disertakan Berdasarkan hasil wawancara diatas
dengan kegiatan kegiatan lain yang membuat menurut informan Siska Sitorus (21 Tahun)
mahasiswa tersudut dan membuat mahasiswa stambuk 2016, mengatakan bahwa tugas yang
menjadi malas untuk menyelesaikan tugas tersebut. diberikan sangat mudah diselesaikan dalam waktu
Dapat dilihat bahwa informan juga sering sehari, sehingga ia melakukan penundaan
melakukan penundaan tugas CBR, karena buku pengerjaan tugas tersebut. Selanjutnya informan
yang menjadi sumber referensi yang diberikan juga mengatakan bahwa ia sering menunda, dia
dosen sangatlah banyak dengan ketersediaan buku mengakaui bahwa tugas yang ditunda ketika
yang terbatas. Selain itu informan mengatakan dikerjakan pada deadline akan menghasilkan tugas
bahwa ketika ia sulit mengatur waktu, maka disaat yang tidak maksimal dan menjadi terburu-bur
mengerjakan tugas tersebut hasilnya tidak akan terutama di bagian tugas CBR dan CJR karena
maksimal. waktu pengumpulan yang diberikan cukup lama.
Berdasarkan hasil wawancara diatas Berdasarkan hasil wawancara diatas
menurut informan Yesti Pratiwi (22 Tahun) stambuk menurut informan Elena Siregar (20 Tahun)
2016, mengatakan jika ia sering menunda stambuk 2018, informan mengatakan bahwa ia
pengerjaan penugasan terutama di tugas Rekayasa menyadari jika melakukan penundaan penugasan
Ide dan Projek, karena panduan pengerjaan dan itu merupakan hal yang tidak baik. Karena tugas
arah tujuan hasil pengerjaan nya yang kurang jelas. yang diberikan pada mahasiswa itu merupakan cara
Informan juga mengatkan bahwa selama agar menambah wawasan kepada mahasiswa itu
perkuliahan, tugas yang diberikan oleh dosen sendiri. Namun itu semua tergantung pembawaan
kepadanya sudah dikerjakan secara maksimal, diri sendiri apakah bisa menyesuaikan diri pada
tetapi merasa nilai yang diperoleh tidak sesuai setiap tugas dengan tingkat kesulitan tertentu,
dengan apa yang dikerjakan dan merasa ketidak bagaimana pemilahan tugas yang diurutkan mulai
adilan dengan penilaian yang diberikan dosen. dari yang mudah hingga ke tingkat yang sukar.
Berdasarkan hasil wawancara diatas Berdasar pada hasil wawancara diatas, informan
menurut informan Ercik Malau (22 Tahun) stambuk juga mengatakan bahwa ia sangat sering
2016, mengatakan bahwa ketika menghadapi melakukan pengerjan penugasan pada tugas CBR
berbagai tugas yang sulit ia mencoba mecari mood dimana dia harus memulai dari proses mencari
dengan membaca buku dan bermain game. referensi, mengkritisi dan membandingkan dengan
Selanjutnya adalah ketika informan mengatakan buku yang lain. Sehingga informan merasa bosan
pada saat ia tersudut, maka informan akan ketika harus mengerjakan tugas tersebut.
mengerjakan tugas dengan asal-asalan dan tidak Berdasarkan hasil wawancara diatas
sesuai dengan harapan sehingga merasa khawatir menurut informan Glori Siagian (20 Tahun) stambuk
akan terkena teguran dosen dan nilai menjadi turun. 2018, mengatakan bahwa dia menunda bukan
Selain itu informan juga mengatakan bahwa ia karena ia memiliki kegiatan lain, tetapi karena dia
mengerjakan tugas tersebut dengan mecicil. pengumpulan tugas dan penurunan nilai yang
Berdasrkan hasil wawancara tersebut, dapat dilihat diberikan oleh dosen kepada mahasiswa
bahwa informan tidak ingin tergesa-gesa dalam Berdasarkan hasil wawancara diatas
melakukan sebuah penugasan dikarenakan ingin menurut informan Desi Damayanti Gultom (21
memiliki hasil yang maksimal ketika sedang Tahun) stambuk 2018, mengatakan bahwa ia sering
mengerjakan tugas perkuliahannya. Informan melakukan penundaan penugasan terutama pada
mengatkan bahwa ia sering melakukan penundaan tugas CBR dan CJR karena akan menghabiskan
terutama pada tugas CBR dan CJR yang dituntut banyak waktu dalam pengerjaannya. Terkadang
kepada mahasiswa agar mampu memahami dan informan merasa jika mengerjakan dengan cepat
mengkritisi isi dari buku tersebut. dan terburu-buru akan berisiko membuat tugas itu
Berdasarkan hasil wawancara diatas tidak akan maksimal. Informan menambahkan
menurut informan Erlin Nainggolan (19 Tahun) bahwa disaat harus menghadapi beberapa tugas
stambuk 2019, kegiatan tugas menugas itu yang membuat penat, dia membutuhkan istirahat.
membuat semua menjadi rumit dikarenakan banyak Selain itu faktor tugas yang bisa di copy paste
nya tugas dari setiap mata kuliah, yang menurutnya sering membuat ia merasa sepele akan tugas
di waktu kapanpun ia mengerjakan tugasnya maka tersebut. I
hasilnya akan sama saja. Selain itu, tugas yang Berdasarkan hasil wawancara diatas
bersifat individu sering ia tunda dikarenakan tidak menurut informan Andreas Nduru (21 Tahun)
adanya rasa semangat dalam diri untuk stambuk 2016, Dikatakan bahwa informan sering
mengerjakan tugas tersebut. menunda pengerjaan penugasan terutama pada
Berdasarkan hasil wawancara diatas bagian mengkritisi buku dan jurnal dengan alasan
menurut informan Jeremia Manik (22 Tahun) bahwa mahasiswa juga seorang manusia yang
stambuk 2019, tugas yang ditunda itu karena membutuhkan hiburan dan hidup tidak hanya untuk
kurang nya sumber literature dan pemberian jangka mengerjakan tugas saja. Hal itulah yang membuat
waktu yang acak sehingga membuat sang informan informan merasa bahwa penundaan yang sering ia
sering menunda, terutama di tugas mini riset lakukan akan menjadi kurang maksimal, ditambah
dimana dia harus menghadapi beberapa orang pada pembagian bahasan pada saat presentase
dengan kepribadian yang tertentu. Selain itu faktor yang kurang baik pula.
lainnya adalah tugas yang diberikan dosen arah Berdasarkan hasil wawancara diatas
dan tujuan tidak sesuai dengan konteks utama dari menurut informan Ijon Gabe (24 Tahun) stambuk
mata kuliah sehingga membuat informan menjadi 2016, mengatakan bahwa tugas yang ia sering
kebingungan dan melakukan penundaan. Informan tunda pengerjaannya adalah tugas critical book
juga menyadari bagaimana resiko yang akan review dimana harus membaca, memahamim
terjadi, maka akan semakin tugas tersebut akan mengkritisi dan membandingkan dengan buku yang
semakin menumpuk. lain sehingga memakan waktu dan tidak bisa
Berdasarkan hasil wawancara diatas membagikan waktu dengan tugas yang lain.
menurut informan Yuda Sagala (21 Tahun) stambuk Berdasarkan wawancara diatas, menurut informan
2019, tugas yang sering ia tunda adalah ketika tugas yang diberikan selama ini hanyalah sebuah
mengkritik sebuah buku dan jurnal dimana dia formalitas, dimana ia merasakan tidak adanya
merasa kesulitan ketika harus mengkritis sesuatu. feedback yang membuat mahasiswa itu merasa
Selain itu, informan juga mengakui akan resiko jika tertarik dan tertantang dalam mengerjakan tugas
dia melakukan penundaan tersebut, yang akan tersebut.
membuat ia akan terburu-buru sehingga membuat Berdasarkan hasil penelitian diatas, dengan
tugas yang telah dikerjakan tidak akan menjadi merujuk kepada Ferrari dalam M. N. Ghufron, 2003
maksimal dan aka nada banyak kesalahan dalam isi tentang jenis penundaan yang dilakukang oleh
tugas tersebut. mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi Universits
Berdasarkan hasil wawancara diatas Negeri Medan yaitu:
menurut informan Jennica Lovia Rara (22 Tahun) 1. Functional Procrastination (penundaan yang
stambuk 2016, mengatakan bahwa ia mengetahui bermanfaat), mahasiswa melakukan penundaan
resiko yang akan dialami sehingga membuat ia dalam pengerjaan penugasan karena menunggu
menjadi gelisah dan sulit untuk tidur ditambah akan penjelasan yang lebih rinci serta format yang
menyebabkan sakit pada dirinya. Tugas yang sering digunakan dalam penulisan atau pengerjaan tugas.
ia tunda adalah tugas rutin dimana tugas rutin itu Penundaan tugas jenis ini dapat dikatakan memberi
adalah kewajiban yang sangat banyak dan selalu dampak positif agar pengerjaan tugas lebih akurat
ada di setiap pertemuan yang membuat informan dan optimal.
merasa malas dan melakukan 2. Dysfunctional Procrastination (penundaan yang
Berdasarkan hasil wawancara diatas tidak bermanfaat), yaitu penundaan yang dilakukan
menurut informan Chia Fonda (22 Tahun) stambuk oleh mahasiswa sebagai bentuk dari kemalasan
2016, mengatakan ia akan lebih memilih untuk serta membuang-buang waktu dengan bermain
membantu orangtua yang merupakan kewajiban dengan teman. Mahasiswa dalam tulisan ini
yang paling penting, sehingga informan beralasan bahwa kemalasan dalam penundaan
mengkesampingkan tugas tersebut dan timbul karena adanya rasa jenuh dan stress dalam
menundanya. CBR merupakan tugas yang sering mengerjakan beberapa tugas seperti Critical Book
ditunda oleh informan karena mengalami kesulitan Review, Crtical Journal Review, dan jenis tugas
dalam mencari sumber referensi dengan lainnya. Penundaan ini dapat dikategorikan sebagai
ketersediaan yang sedikit. Selain itu resiko yang jenis penundaan Decisional procrastination atau
diungkapkan ketika informan melakukan penundaan menunda dengan sengaja. Selain daripada itu
adalah akan adanya keterlambatan dalam mahasiswa juga melakukan kegiatan lain seperti
kegiatan organisasi ataupun nongkrong dengan sedangkan penundaan yang bersifat negatif
teman karena jenuh dengan rutinitas dan tuga diakibatkan karena kemalasan, nongkrong dan
perkuliahan. Penundaan jenis ini dapat kegiatan lain yang menghambat pengerjaan tugas.
dikategorikan sebagai penundaan avoidance
procrastination atau menunda dengan melakukan
kegiatan lain. E. SARAN

D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitan yang diperoleh penulis


melihat adanya manfaat serta dampak negatif dari
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis penundaan pengerjaan tugas. Dengan demikian
menyimpulkan ; penulis memberikan beberapa saran terkait dengan
1. Beberapa faktor yang menjadi latarbelakang kebiasaan menunda.
timbulnya kebiasaan menunda mengerjakan 1. Bagi mahasiswa diharapkan agar mampu
penugasan yaitu seperti faktor malas dari dalam diri mengatur waktu serta memahami
mahasiswa, pengaruh teman, banyaknya jumlah pentingnya pengerjaan tugas dengan tepat
tugas, tugas yang kurang dimengerti, kebingungan waktu agar tugas tersebut dapat
membagi waktu dalam mengerjakan beberapa memberikan hasil yang optimal serta
tugas, kegiatan diluar akademik seperti organisasi, mahasiswa lebih memahaminya.
adanya protes yang tumbuh dari diri mahasiswa 2. Bagi para dosen diharapkan agar
karena tidak feedback dari dosen atas tugas tugas memberikan feedback serta penilaian
yang telah dikerjakan. kepada tugas mahasiswa karena
2. Perilaku kebiasaan menunda yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa
mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi mengeluh dengan tidak adanya feedback
Universitas Negeri Medan memiliki 2 jenis yaitu dari tugas yang dikerjakan karena tidak
penundaan yang bersifat positif dan penundaan mengetahui yang salah dari tugas yang
yang bersifat negative atau merugikan. Penundaan dikerjakan.
yang bersifat positif yang dilakukan seperti
menunggu kejelasan yang lebih rinci dari dosen,
DAFTAR PUSTAKA

Al Heilat, M. Q., Al Subhien, A. M., & Al Qudah, M. F. (2014). The Relationship between the
Academic Procrastination and Self-Efficacy among Sample of King Saud University Students .
Journal of Education and Practice, 101-111.
Avico, R. S., & Mujidin. (2014). Hubungan Antara Konformitas dengan Prokrastinasi Akademik Pada
Mahasiswa Bengkulu Yang Bersekolah Di Yogyakarta. Jurnal Fakultas Psikologi, 62-65.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastination. Cambridge: Da Capo Press.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastination: Why You Do It, What to Do About I Know.
Reading Mass : Addison Wesley Pub. Co.,.
Chornelia, A. (2013). Pengaruh Stres terhadap Prokrastinasi pada Siswa SMP Katolik Wignya Mnadala
Tumpang-Malang. Journal Psikovidya, 54-67.
Creswell, J. W. (2019). RESEARCH DESIGN: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan
Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dumas, T. M., Ellis, W. E., & Wolfe, D. A. (2012). Identity Development as a Buffer of adolescent risk
behaviors in theContext of Peer Group Pressure and Control. Journal of Adolescence, 917-927.
Ghufron, M. N., & S, R. R. (2011). Teori-Teori Psikologi . Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Itryah. (2014). Hubungan antara Persepsi terhadap Tugas Akademik dengan Prokrastinasi Akademik
pada Siswa Kelas V111 SMP Negeri 7 Palembang. Journal Of Adolescence, 917-927.
Julianda, B. N. (2012). Prokrastinasi dan Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya. Surabaya.
Kartadinata, I., & Tjundjing, S. (2008). I Love You Tomorrow: Prokrastinasi Akademik dan
Manajemen Waktu. Anima: Indonesian Psychological Journal, 109-119.
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nafessa. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrasinasi Akademik Siswa Yang Menjadi
Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah. ANTHROPOS, 53-67.
Nitami, M., Daharnis, & Yusri. (2015). Hubungan Motivasi Belajar dengan Prokrastinasi Akademik
Siswa. Konselor, 1-12.
Saleem, M., & Rafique, R. (2012). Procrastination and Self-Esteem among University Students. .
Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 50-53.
Soekanto, S., & Sulistyowati, B. (2013). Sosioologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Tatih, S. (2015). Pengaruh perfeksionisme terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang
sedang mengerjakan skripsi di fakultas pikologi UIN sunan gunung djati Bandung. Jurnal
Ilmiah Psikologi, 58-68.
Tjundjing, S. (2006). Apakah Prokrastinasi Menurunkan Prestasi? Sebuah Meta-Analisis. Anima:
Indonesian Psychological Journal, 17-27.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti studi kasus Creswell membagi kedalam

adalah penelitian kualitatif dengan beberapa bagian yaitu: (1) Mengidentifikasi

pendekatakan studi kasus. Penelitian kualitatif kasus untuk suatu studi, (2) Kasus tersebut

menurut (Creswell, 2007), adalah studi merupakan sebuah sistem yang terikat oleh

penenlitian yang menggali dan membahas atau waktu dan tempat, (3) Studi kasus

menggambarkan pemaknaan individu ataupun menggunakan berbagai sumber informasi

kelompok terhadap suatu permasalahan atau dalam pengumpulan datanya untuk

isu kemanusiaan atau sosial. memberikan gambaran secara rinci dan

Studi kasus menurut Creswell mendalam terkait respon dari suatu peristiwa,

(Creswell, 2019), adalah spesifikasi kasus (4) Menggunakan pendekatan studi kasus,

dalam suatu kejadian baik itu yang mencakup peneliti akan menghabiskan waktu dalam

individu, kelompok budaya ataupun suatu menggambarkan konteks untuk suatu kasus.

potret kehidupan. Adapun karakteristik dari


Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai