Anda di halaman 1dari 11

28

e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN : LITERASI DIGITAL DAN SELF-


DIRECTED LEARNING PADA MAHASISWA SKRIPSI

M. Firman Akbar1, Filia Dina Anggaraeni2


Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
13088mfa@gmail.com, filiadina@yahoo.co.id

Abstraction. Thesis is one of the responsibilities and final assignments of students to


earn a bachelor's degree. To complete the task, it takes the ability to initiate in self-
directed, known as Self-directed learning. One of the things that contribute to maximize
the process of completion of the thesis is the competence of Digital Literacy, namely the
ability to understand and operate digital technology optimally. Faculty of Psychology USU,
is an educational institution that also gives demands to students to complete the thesis as
a requirement for a bachelor's degree. Since 2009, the Faculty has been actively
implementing digital devices in various learning processes. This study is a quantitative
research that is correlational and aims to know the relationship of digital literacy with self-
directed learning on thesis students at the Faculty of Psychology, University of North
Sumatra. This study uses digital literacy scales based on aspects of digital literacy and the
scale of self-directed learning based on aspects of self-directed learning. The results of
data analysis showed a significant relationship between digital literacy with self-directed
learning in thesis students at the Faculty of Psychology, University of North Sumatra.
Keywords: Digital literacy, self-directed learnin, thesis student
Abstraksi. Skripsi merupakan salah satu tanggung jawab dan tugas akhir mahasiswa
untuk meraih gelar sarjana. Untuk menyelesaikan tugas tersebut, dibutuhkan kemampuan
untuk berinisiatif dalam mengarahkan diri sendiri yang dikenal sebagai Self-directed
learning. Salah satu hal yang turut berkontribusi untuk memaksimalkan proses
penyelesaian skripsi adalah kompetensi Literasi Digital, yaitu kemampuan untuk
memahami serta mengoperasikan teknologi digital secara optimal. Fakultas Psikologi
USU, merupakan institusi pendidikan yang juga memberi tuntutan kepada mahasiswa
untuk menyelesaikan skripsi sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana. Sejak tahun
2009, Fakultas ini telah aktif menerapkan perangkat digital dalam berbagai proses
pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional
dan bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi digital dengan self-directed learning
pada mahasiswa skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini
menggunakan skala literasi digital berdasarkan aspek-aspek literasi digital dan skala self-
directed learning berdasarkan aspek-aspek self-directed learning. Hasil analisa data
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara literasi digital dengan self-directed
learning pada mahasiswa skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Kata kunci : literasi Digital, self-directed learnin, mahasiswa skripsi

PENDAHULUAN kelulusan (Ushfuriyah, 2015). Skripsi


merupakan suatu karya ilmiah yang
Tuntutan akademik pada tiap ditulis oleh mahasiswa sebagai bukti
jenjang pendidikan di Indonesia berbeda- kemampuan akademik dalam melakukan
beda. Khusus pada perguruan tinggi, penelitian yang kemudian dipertahankan
mahasiswa dituntut untuk mengerjakan dalam suatu ujian sidang (Wirartha
tugas akhir/skripsi sebagai syarat
29
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

dalam Arianti, 2014). tujuan yang ingin dicapainya,


Menyelesaikan laporan tugas merencanakan strategi yang akan
akhir bukanlah hal yang mudah, hasil dilakukan, berusaha untuk memecahkan
penelitian yang dilakukan oleh Mujiyah masalah, memanajemen dirinya, serta
dkk (dalam Ushfuriyah, 2015) mengevaluasi pemikiran dan kinerja
mengungkapkan bahwa sekitar 53.3 % yang telah dilakukan. Keterampilan ini
mahasiswa yang mengerjakan tugas akan meningkatkan pengetahuan,
akhir skripsi menganggap bahwa keahlian, dan prestasi individu (Gibbons,
mendapatkan referensi yang berkaitan 2002).
dengan penelitian merupakan kendala Self-directed learning (SDL)
yang paling sering ditemui mahasiswa. sangat dibutuhkan mahasiswa untuk
Kendala dalam pengerjaan tugas menyelesaikan tugas akhir (Ushfuriyah,
akhir juga ditemukan Peneliti di Fakultas 2015). Berdasarkan pengamatan Peneliti
Psikologi USU. Survey yang dilakukan terhadap fenomena di Fakultas Psikologi
terhadap 20 orang mahasiswa Fakultas USU, mahasiswa yang berhasil dalam
Psikologi USU yang sedang proses pengerjaan tugas akhir
mengerjakan tugas akhir menunjukkan merupakan mahasiswa yang tidak
bahwa 65% kendala berasal dari dalam bergantung sepenuhnya pada orang lain.
diri mereka, yaitu merasa effortless atau Mereka akan memiliki inisiatif sendiri
kurang berusaha. Para mahasiswa untuk terus mencari, menemukan dan
merasa malas sehingga sulit untuk memilih apa yang sebenarnya menjadi
mengarahkan diri mereka dalam kebutuhan mereka, seperti judul dan
mengerjakan tugas akhir. Hambatan lain variabel penelitian. Selain itu, mereka
dengan proporsi sekitar 30% adalah juga terampil dalam mengatur waktu
sulitnya menentukan judul penelitian dan dalam menyusun tugas akhir serta
susah mendapatkan sumber informasi mampu mengatur jadwal untuk
yang sesuai dengan penelitian. Selain mendiskusikan gagasan yang telah
itu, 25% mahasiswa sering merasa sulit mereka buat kepada dosen pembimbing.
mengatur waktu, serta 5% merasa segan Hasil penelitian yang dilakukan Hyland &
bertemu dengan dosen dan merasa Kranzow (2011) mengungkapkan bahwa
kurang mendapat dukungan sosial dari SDL memberi pengaruh positif terhadap
orang-orang terdekat. Jika ditinjau performa akademik pada mahasiswa
secara teoritis, kendala yang dialami tingkat pendidikan sarjana dan
mahasiswa seperti sulit mengarahkan pascasarjana.
diri untuk mengerjakan tugas akhir, sulit Di era digital sekarang ini,
menentukan judul, serta sulit untuk pengerjaan skripsi sangat dipermudah
mengatur waktu dalam mengerjakan dengan adanya perkembangan internet
tugas akhir merupakan gambaran dari dan teknologi digital (Patak & Akib,
keterampilan belajar mandiri (Self- 2012). Fenomena ini memunculkan
directed learning) pada diri mahasiswa. sumber referensi ilmiah yang tersedia
Istilah Self-directed learning dalam bentuk digital dan bisa diakses
(SDL) banyak ditemukan dalam literatur untuk mendapatkan jutaan bahkan
psikologi pendidikan orang dewasa milyaran sumber informasi yang berguna
(Jossberger, et al., 2010). Menurut untuk mengerjakan skripsi (Hanum,
Gibbons (2002), SDL merupakan suatu 2014). Perkembangan teknologi ini,
keterampilan dimana seseorang mampu memungkinkan mahasiswa untuk bisa
untuk menentukan sendiri dan memilih mengakses semua informasi dari dalam
30
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

negeri maupun luar negeri, yang bertaraf angka ini melewati rata-rata online orang
nasional ataupun internasional. Semakin Indonesia yaitu sekitar 5,5 jam per hari
banyak sumber belajar yang dimiliki (Nistanto, 2015).
mahasiswa, maka bisa membantu Tingginya tingkat penggunaan
proses kelancaran belajarnya sehingga teknologi digital di kalangan mahasiswa
mempercepat masa studinya (Setiyani, Fakultas Psikologi USU diperkuat
2010). dengan capaian USU dan Fakultas
Berdasarkan hasil wawancara Psikologi yang secara teknis cukup
yang dilakukan dengan beberapa memiliki kesiapan dalam penerapan
mahasiswa Fakultas Psikologi USU, proses pembelajaran berbasis teknologi
didapatkan data bahwa mereka memiliki digital. Universitas Sumatera Utara
motivasi dalam mencari sumber dan (USU) merupakan kampus yang
referensi ilmiah untuk mengerjakan tugas menduduki peringkat 2 kategori Ranking
akhir. Salah satu mahasiswa of World Webometric in Indonesia For
mengungkapkan bahwa proses Repository. Kategori ini diberikan pada
pengerjaan tugas akhir terasa lebih baik kampus di seluruh Indonesia yang
ketika berhadapan langsung dengan menyediakan informasi akademis seperti
perangkat digital yang mereka miliki, hasil-hasil penelitian maupun karya
Mahasiswa Fakultas Psikologi ilmiah yang berbasis teknologi pada
USU bisa dikatakan sudah cukup familiar portal repository yang dimiliki masing-
dengan teknologi digital. Hal ini dapat masing kampus (Hanum, 2014).
dilihat melalui hasil survey secara Sedangkan Fakultas Psikologi USU,
random terhadap 20 orang mahasiswa telah menerapkan teknologi digital sejak
Fakultas Psikologi USU yang sedang tahun 2009 melalui 3 mata kuliah yaitu
menyusun tugas akhir. Hasil survey Psikologi Pendidikan, Paedagogi dan
tersebut menunjukkan bahwa Andragogi (Andra, 2012).
keseluruhan dari mereka memiliki Mahasiswa Fakultas Psikologi
perangkat digital smartphone dan USU telah memanfaatkan penerapan
notebook, serta mereka merasa teknologi digital sejak duduk di bangku
menguasai penggunaan smartphone semester awal, meskipun demikian
dengan baik. Selain itu, 60% sampel beberapa mahasiswa masih merasa
menyatakan bahwa mereka sangat kesulitan dalam menyelesaikan skripsi
sering menggunakan perangkat digital meskipun dengan bantuan teknologi
untuk membantu proses belajar, serta digital.
65% sampel merasa sangat terbantu Melalui wawancara, didapatkan
dengan adanya teknologi digital. data bahwa kemampuan teknis dalam
Mahasiswa Fakultas Psikologi USU juga menggunakan teknologi digital serta
sangat aktif menggunakan perangkat pemahaman mengenai sumber informasi
digital, 70% diantaranya menggunakan yang valid dan terpercaya menjadi salah
perangkat digital untuk mengerjakan satu penghambat dalam pengerjaan
tugas. Tingginya penggunaan teknologi tugas akhir pada mahasiswa Fakultas
digital pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Dari hasil survey
Psikologi USU yang sedang menyusun terhadap 20 orang mahasiswa Fakultas
tugas akhir, terlihat dari 60% dari total Psikologi USU yang sedang
sampel yang mengaku menghabiskan mengerjakan tugas akhir, sekitar 55%
lebih dari 6 jam per hari untuk aktif dari sampel mengalami kendala yang
berkoneksi dengan internet, dimana serupa.
31
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

Untuk meraih hasil yang terhadap penyelesaian tugas yang lebih


maksimal dalam proses belajar, efisien melalui bantuan perangkat lunak
seseorang bukan hanya dituntut untuk dan program komputer, seperti pengolah
mampu menggunakan perangkat digital kata atau lembar kerja (Argentin, 2014).
dengan baik, namun juga harus Berkaitan dengan SDL, penelitian
memahami segala hal yang berkaitan menunjukkan bahwa variabel ini lebih
dengan teknologi digital. Hal ini dikenal sering diuji dalam konteks pendidikan
juga dengan istilah literasi digital (Payton berbasis online (Bracey, 2010). Menurut
& Hague, 2010). Literasi digital dapat Biggs (2003) perkembangan ilmu
diartikan sebagai kemampuan individu pengetahuan dan teknologi akan
untuk menerapkan keterampilan memberi kontribusi terhadap
fungsional pada perangkat digital peningkatan keterampilan SDL manusia.
sehingga ia dapat menemukan dan Melalui pemanfaatan teknologi dan
memilih informasi, berpikir kritis, perangkat digital, individu diberikan
berkreativitas, berkolaborasi bersama ruang untuk mengembangkan
orang lain, berkomunikasi secara efektif, keterampilan SDL melalui berbagai
dan tetap menghiraukan keamanan kegiatan dan sumber daya yang ada
elektronik serta konteks sosial-budaya seperti partisipasi dalam kelompok
yang berkembang (Hague & Payton, belajar online, kegiatan menulis reflektif
2010). serta dialog online (Hiemstra, 1994).
Pada konteks pendidikan, literasi Hasil penelitian juga menunjukkan
digital yang baik juga berperan dalam bahwa terdapat korelasi positif antara
mengembangkan pengetahuan SDL dengan performa belajar pada
seseorang mengenai materi pelajaran peserta didik yang belajar dalam
tertentu dengan mendorong rasa ingin lingkungan berbasis online (Chou &
tahu dan kreativitas yang mereka miliki Chen dalam Hyland & Kranzow, 2011).
(Hague & Payton, 2010). Penelitian Grant (2010) memaparkan hasil
menunjukkan bahwa penggunaan penelitian terhadap penerapan literasi
teknologi seperti e-text dan e-library digital pada beberapa sekolah di Inggris
membuat peserta didik merasa lebih baik yang menekankan pada beberapa poin
karena memungkinkan mereka penting, seperti memberikan ruang
melakukan presentasi yang baik, kreatif terhadap siswa untuk ikut terlibat dalam
dan up-to-date (Hyland & Kranzow, memilih subjek pelajaran, memicu
2011). Penelitian lain yang dilakukan kemandirian peserta didik dalam belajar
oleh Payton & Hague (2010) serta meningkatkan kemampuan
menunjukkan bahwa peserta didik yang berkomunikasi antar siswa melalui
secara ekstensif dan intensif penggunaan teknologi digital. Hal ini
menggunakan teknologi, cenderung menunjukkan di era digital seperti ini,
mudah mengadopsi strategi SDL tidak bisa terlepas dari literasi
pembelajaran dengan menggunakan digital. Artinya keterampilan SDL dalam
berbagai alat teknologi untuk mendukung proses belajar dapat meningkat melalui
proses belajar. kemampuan literasi digital yang baik.
Penelitian yang dilakukan Berdasarkan fenomena serta
Radovan (2014) juga menunjukkan hasil data yang didapat, peneliti merasa perlu
bahwa literasi digital memberi pengaruh untuk melihat apakah literasi digital
positif terhadap performa akademik. memiliki hubungan dengan SDL (self-
literasi digital dapat berkontribusi directed learning) pada mahasiswa
32
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

skripsi Fakultas Psikologi USU. Adapun digital dengan self-directed learning pada
hipotesa yang diajukan dalam penelitian mahasiswa skripsi di Fakultas Psikologi
ini adalah “Ada hubungan antara literasi USU
product moment untuk melihat hubungan
METODE PENELITIAN antar dua variabel.
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan analisis HASIL DAN PEMBAHASAN
korelasional, yaitu metode yang Hasil penelitian ini terdiri dari
bertujuan untuk mendapatkan jawaban hasil uji korelasi dan kategorisasi subjek
tentang ada atau tidaknya hubungan pada kedua variabel. Pada Tabel 1. Hasil
antara variabel satu dengan variabel uji korelasi, dapat dilihat hubungan
yang lain. Subjek pada penelitian ini kedua variabel menunjukkan koefisien
adalah 88 orang mahasiswa skripsi korelasi sebesar 0.436 dengan
Fakultas Psikologi USU yang aktif dan signifikansi 0.01 dengan sumbangan
terdaftar mengambil mata kuliah skripsi efektif sebesar 19 %. Pada tabel 2.
pada semester genap tahun 2017. Kategorisasi kedua variabel pada subjek,
Adapun variabel yang ingin diuji dapat dilihat bahwa penyebaran subjek
yaitu X1 : literasi digital dan X2 : self- pada variabel literasi digital paling
directed learning. Instrumen yang akan banyak berada di kategorisasi sedang,
digunakan pada kedua variabel dalam yaitu sebanyak 76 orang (86.4 %),
penelitian ini adalah skala likert yang sedangkan pada variabel self-directed
dibuat oleh peneliti berdasarkan teori learning, penyebaran terbanyak berada
yang telah dipelajari sebelumnya. Skala pada kategorisasi tinggi yaitu sebanyak
literasi digital memiliki reliabilitas 0.803 67 orang (76.1 %). Jika ditinjau dari
dan Skala SDL memiliki reliabilitas stambuk, maka jumlah subjek terbanyak
0.813. berasal dari stambuk 2013 yaitu
Penelitian ini dilakukan melalui 3 sebanyak 59 orang(67%), lalu stambuk
tahap prosedur, yaitu : tahap persiapan, 2012 sebanyak 19 orang (21.6%) dan
tahap pelaksanaan dan tahap stambuk 2011 sebanyak 10 orang
pengolahan data. Tahap persiapan (11.4%). Jika ditinjau berdasarkan jenis
dilakukan dengan melakukan uji try- kelamin, subjek terbagi dari jenis kelamin
outpada kedua skala, tahap pelaksanaan laki-laki sebanyak 11 orang (12.5%) dan
dilakukan dengan menyebarkan skala jenis kelamin perempuan sebanyak 77
pada 88 orang subjek, dan tahapan orang (87.5%).
pengolahan data dilakukan dengan
bantuan SPSS. Analisis data yang akan
dilakukan adalah analisis pearson-
Tabel.1
Hasil Uji Korelasi

Pearson
Analisis R squared Keterangan
Correlation
Korelasi 0.436** 0.19 Berkorelasi

Tabel 2.
Kategorisasi literasi dan SDL pada subjek
Kategori Lit.Dig % SDL %
Rendah 1 1.1 % 0 0%
33
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

Sedang 76 86.4 % 21 23.9 %


Tinggi 11 12.5 % 67 76.1 %
Total 88 100% 88 100%

Hasil penelitian yang dilakukan tersebut sejalan dengan penelitian


terhadap 88 orang mahasiswa skripsi Timothy et al (2010) yang menunjukkan
Fakultas Psikologi USU menunjukkan bahwa teknologi digital memberi efek
adanya hubungan yang signifikan antara yang positif terhadap SDL melalui
Literasi Digital dengan Self-directed fasilitas maupun fitur yang tersedia untuk
learning(SDL). Hubungan kedua variabel mengakses berbagai sumber informasi.
ini juga memiliki arah positif, yang artinya Dengan adanya teknologi digital, individu
semakin tinggi literasi digital seseorang, akan mampu mengarahkan diri mereka
maka akan semakin tinggi pula SDL sendiri untuk belajar, mencari tahu
yang dimilikinya. Hal tersebut sesuatu serta memecahkan berbagai
menjelaskan bahwa SDL seseorang permasalahan (Hyland & Kranzow,
dapat ditinjau dari kompetensi literasi 2011). Proses pengerjaan skripsi juga
digital yang dimiliki. Bukti yang menjadi akan berbeda jika ditinjau berdasarkan
penguat mengenai hubungan antara era dan generasi manusia. Pada
SDL dan literasi digital adalah penelitian generasi Y dan Z (kelahiran 1990 –
yang dilakukan oleh Know les (2005) 2000) yang telah terpapar teknologi
yang menyatakan bahwa teknologi digital sejak dini, pengerjaan skripsi
pembelajaran berbasis komputer akan sangat dipermudah dengan adanya
menyempurnakan pengalaman SDL internet yang memberikan akses pada
seseorang, terkhusus orang dewasa. Ia jurnal ilmiah dalam versi online yang
menjelaskan bahwa informasi yang dapat diunduh kapan saja dan dimana
didapatkan melalui internet dapat saja (Patak & Akib, 2012). Fitur-fitur yang
diimplementasikan ke dalam terdapat pada teknologi digital mampu
permasalahan yang dialami oleh individu membuat manusia merasa menerima
di kehidupan nyata. Ketika individu sebuah reward, misalnya pada saat
mampu memecahkan masalah bermain game, mendapatkan informasi
berdasarkan solusi yang didapatkan sesuai yang diharapkan ataupun
melalui internet, akan timbul asosiasi berkomunikasi via online dengan orang
pada diri individu terhadap teknologi lain (Feinstein, 2011).
sebagai problem solver. Kemampuan Pada penelitian ini hubungan
pada teknologi inilah yang memunculkan antara literasi digital dengan self-directed
inisiatif (SDL) pada diri individu untuk learning menghasilkan koefisien korelasi
kembali mencari tahu dan mempelajari sebesar 0.436, dimana angka ini
sesuatu yang baru. menunjukkan korelasi yang agak
Pada saat menyelesaikan tugas lemah/moderat. Beberapa hasil
skripsi, mahasiswa pada era ini penelitian terdahulu juga menunjukkan
membutuhkan berbagai macam hasil yang sama. Penelitian yang
informasi digital, baik sebagai referensi dilakukan oleh Weaver (dalam Higgins,
penelitian maupun sebagai rujukan untuk 2012) menunjukkan bahwa penggunaan
merancang skripsi ke dalam format karya komputer pada kurikulum di sekolah
tulis ilmiah yang baik dan benar. Hal memiliki korelasi yang kecil/lemah
34
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

dengan hasil belajar siswa di Amerika. digital dibutuhkan dalam mengerjakan


Lei & Zhao (dalam Higgins, 2012) juga skripsi.
menyatakan bahwa penggunaan Beberapa aspek literasi digital
teknologi digital belum menjadi faktor memang memiliki kemiripan yang sama
kunci dalam proses belajar. Mereka juga dengan karakteristik individu dengan
menekankan bahwa hal yang terpenting SDL yang tinggi. Bracey (2010)
dalam literasi digital adalah mengetahui mengungkapkan bahwa karakteristik
tujuan dan cara penggunaan perangkat seseorang yang memiliki SDL tinggi
digital, bukan seberapa sering dalam adalah: kritis, kreatif, mampu
menggunakan perangkat digital. mengobservasi, merupakan pendengar
Peneliti juga mencoba untuk yang baik dan cukup responsif terhadap
membahas hasil korelasi antara variabel berbagai hal. Jika dibandingkan dengan
literasi digital dan SDL dari sudut aspek-aspekpada literasi digital, maka
pandang teoritis serta pengalaman yang kita akan menemukan kompetensi-
terjadi di lapangan. Secara teori, literasi kompetensi seperti ; kemampuan berpikir
digital sebenarnya bisa dilihat melalui 3 kritis, kreatif, kemampuan mencari dan
aspek, yaitu ; aspek teknis, aspek menemukan informasi, serta peka
kognitif dan aspek sosial (Sholihah, terhadap konteks sosial-budaya yang
2016). Ketiga aspek ini akan saling berkembang. Namun, aspek-aspek lain
berhubungan sehingga menghasilkan seperti kolaborasi dan komunikasi efektif
literasi digital yang tinggi sebagaimana 8 tidak memiliki irisan dengan karakteristik
aspek pembangun literasi digital yang tersebut. Hal ini juga mungkin
dikemukakan Hague & Payton (2010). memperkuat bahwa SDL dan pengerjaan
Jika dihubungkan dengan SDL pada skripsi memang berfokus pada proses
mahasiswa skripsi, maka aspek sosial yang terjadi pada diri individu secara
tidak memberikan kontribusi yang pribadi.Hasil tambahan yang didapatkan
signifikan terhadap SDL, sebab skripsi mengenai penyebaran subjek pada
merupakan tanggung jawab pribadi yang variabel literasi digital dan SDL juga
tidak membutuhkan kerjasama tim di akan dibahas berdasarkan teori dan
dalamnya (Sholihah, 2016). Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan. Sesuai
preeleminary study di lapangan, peneliti dengan hasil survey yang telah dilakukan
menyadari bahwa dalam proses pada tahap pre-eliminary research,
penyusunan aspek-aspek pada variabel peneliti menemukan fenomena dimana
literasi digital, peneliti sengaja membuat mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi
aitem-aitem dengan konten yang USU tergolong sangat aktif dalam
universal. Bunyi aitem dibuat dengan menggunakan perangkat digital, namun
tidak mengarah pada kompetensi- mengalami banyak hambatan ketika
kompetensi digital yang dibutuhkan mengoperasikannya untuk kepentingan
mahasiswa pada saat mengerjakan skripsi. Fenomena ini terbukti dengan
skripsi. Tujuannya adalah untuk melihat hasil penelitian yang menunjukkan
apakah literasi digital yang dilihat dari bahwa literasi digital mahasiswa skripsi
perspektif umum memiliki hubungan Fakultas Psikologi mayoritas berada
dengan SDL pada mahasiswa skripsi. pada tingkat sedang yaitu sebanyak 76
Hal ini menyebabkan hubungan antara orang (86.4%). Penelitian sebelumnya
literasi dan SDL menjadi agak lemah. juga menjelaskan fenomena ini. A’yuni
Sebab, tidak semua kompetensi literasi (2015) menyatakan bahwa tingginya
35
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

intensitas seseorang untuk mencari skripsi Fakultas Psikologi USU tetap


sesuatu dengan bantuan internet tidak memiliki inisiatif yang tinggi untuk
menjamin literasi digital yang tinggi. menyelesaikan skripsi (SDL) meskipun
Sebab, literasi digital bukan hanya dinilai literasi digital yang dimiliki berada pada
dari penggunaan perangkat digital saja, kategori sedang. Hal ini dipengaruhi oleh
melainkan dengan kompetensi lainnya beberapa aspek literasi digital yang tidak
seperti kemampuan untuk mengevaluasi bersinggungan langsung dengan proses
konten yang didapatkan dari internet. penyelesaian skripsi. Selain itu, subjek
Penyebaran jumlah subjek pada variabel yang didominasi oleh stambuk 2013
literasi digital berbeda dengan SDL. memiliki inisiatif yang tinggi untuk
Pada variabel SDL penyebaran menyelesaikan skripsi (SDL) karena
terbanyak berada pada kategori tinggi, termotivasi untuk dapat tamat tepat
yaitu sebanyak 67 orang (76.1 %). Jika waktu. Meskipun demikian, penelitian
ditinjau dari stambuk, maka stambuk yang dilakukan menunjukkan bahwa
2013 menempati urutan teratas terdapat hubungan yang signifikan
berdasarkan jumlah mahasiswanya. antara literasi digital dengan self-directed
Selain itu, stambuk 2013 juga learning. adapun hubungannya termasuk
menempati urutan SDL tertinggi dengan kategori hubungan yang lemah/moderat.
persentase sebesar 78 %, disusul Jika ditinjau dari jenis
stambuk 2012 dengan persentase kelaminnya, maka mahasiswi
sebesar 73 % dan stambuk 2011 mengungguli literasi digital dibandingkan
sebesar 70 %. Peneliti mencoba mahasiswa, stambuk 2011 mengungguli
mengaitkan temuan ini dengan penelitian literasi digital pada “kategori tinggi”
yang dilakukan oleh Hartato (2016) yang Sedangkan pada variabel SDL, stambuk
meneliti faktor-faktor yang 2013 mengungguli self- directed learning
mempengaruhi penyelesaian tugas akhir pada “kategori tinggi”.
skripsi. Dalam penelitian tersebut, bahwa Melalui hasil penelitian ini
faktor yang paling besar mendorong diharapkan dapat menambah referensi
mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi ilmiah dalam bidang kajian psikologi,
adalah motivasi untuk lulus tepat waktu. khususnya Psikologi Pendidikan.
Penelitian ini dilakukan pada saat Dengan melihat adanya hubungan yang
mahasiswa stambuk 2013 berada pada signifikan diharapkan agar mahasiswa
semester delapan. Artinya, kesempatan mempelajari lebih dalam mengenai
untuk lulus tepat waktu berpeluang besar kompetensi-kompetensi pada literasi
dimiliki oleh mahasiswa stambuk 2013. digital sehingga dapat berguna bagi
Jumlah subjek yang didominasi oleh peningkatan berbagai aspek kehidupan.
mahasiswa stambuk 2013 menjadi salah Bagi instansi pendidikan baik sekolah
satu alasan mengapa penyebaran SDL maupun universitas, diharapkan agar
pada subjek penelitian mayoritas berada dapat menerapkan kompetensi-
pada kategori tinggi. kompetensi literasi digital dalam
SIMPULAN kurikulum pembelajaran, mengingat
Berdasarkan hasil penelitian, banyaknya manfaat yang didapatkan
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa melalui literasi digital.

DAFTAR PUSTAKA
36
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

A’yuni, Q. Q. (2015). Literasi digital remaja di kota Surabaya. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya. Diakses Pada tanggal 23 April
2017 dari : repository.unair.ac.id/17685/

Andra, M. (2012). Gambaran persepsi mahasiswa tentang kualitas e-learning di fakultas


psikologi Universitas Sumatera Utara. Jurnal fakultas psikologi USU Volume 7.
Diakses pada tanggal 17 November 2016dari :
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/33750

Argentin, G et al. (2014). The Impact of Digital Literacy on Educational Outcomes:


Evidence from Performance Tests. Diakses pada tanggal 20 November 2016dari :
www.aiel.it/Old/bacheca/Pisa/papers/pagani.pdf

Arianti, N. (2014). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Penyelesaian


Skripsi. Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Volume
3. Diakses pada tanggal 7 Januari 2017dari : repository.upi.edu/16117/

Biggs, J. (2003). Teaching for Quality Learning at University Second edition. Buckingham:
The Society for Research into Higher Education and Open University Press.

Bracey, P. (2010). Self-directed learning vs. Self-regulated learning : twins or just


friends. Departemen of learning technologies, college of information University of
North Texas, e-learn world conference. Diaksespada tanggal 4 Januari 2017 dari :
www.learntechlib.org/d/35780

Feinstein, S. (2011). The Teenage Brain And Technology. Journal of LEARning


Landscapes Vol. 5 No, 1. Diakses Pada tanggal 23 April 2017. Dari :
http://www.learninglandscapes.ca/images/documents/ll-no9/sfeinstein.pdf.

Gibbons, M. (2002). The self‐directed learning handbook: Challenging adolescent


students to excel. San Francisco, CA: Jossey‐Bass.

Grant, L. (2010). Connecting digital literacy between home and school. Bristol: FutureLab

Hague, C & Payton, S. (2010). Digital Literacy Across the Curriculum. Bristol : Futurelab.
Diaksespada tanggal 13November 2016.
Dari : https://www.nfer.ac.uk/publications/FUTL06

Hanum, A. (2014). Pengaruh Informasi Publikasi Tesis Terhadap Citra Portal Repositori di
Kalangan Mahasiswa Yogyakarta Studi Survey Eksplanatori Mahasiswa
Pascasarjana UGM dan UNY Mengenai Informasi Publikasi Tesis
Terhadap Citra Portal Repositori UNDIP.Jurnal Fakultas Psikologi UGM
Yogyakarta. Diakses pada tanggal 2 Januari 2017 dari :
etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod

Hartato, U. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyelesaian Tugas Akhir


Skripsi (TAS) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi
37
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan 2011. Jurnal Fakultas Ekonomi


Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses Pada tangal 23 April 2017dari
:eprints.uny.ac.id/30748/

Herd, S. et al. (2010). Dopamine and Self-directed learning. Journal of Department


Psychology and Neurosciene University of Colorado. Diakses Pada tanggal : 23
April 2017dari :
https://grey.colorado.edu/mediawiki/sites/mingus/images/c/c0/HerdMingusOReilly1
0. pdf.

Hiemstra, R. (1994). Self Directed learning. Diakses pada tanggal 10 Desember 2016 dari
: ccnmtl.columbia.edu/projects/pl3p/Self-Directed%20Learning.pdf

Higgins, S. Et al. (2012). The Impact of Digital Technology on Learning: A Summary for
the Education Endowment Foundation. Journal School of Education, Durham
University. Diakses pada 23 April 2017 dari :
https://v1.educationendowmentfoundation.org.uk/uploads/pdf/The_Impact_of_Digit
alTechnologies_on_Learning_FULL_REPORT_(2012).pdf

Hyland, N & Kranzow, J. (2011). Faculty And Student Views Of Using Digital Tools To
Enhance Self-Directed Learning And Critical Thinking.International Journal of Self-
Directed Learning Volume 8, Number 2, Diakses pada tanggal 4 Januari 2017 dari
: sdlglobal.com/IJSDL/IJSDL8.2.pdf

Jossberger, et al. (2010). The Challenge of Self-Directed and Self-Regulated Learning in


Vocational Education : A Theoretical Analysis and Synthesis of
Requirements.Journal of Vocational Education and Training, Faculty of
Psychology, Maastricht University. Diakses pada tanggal 4 Januari 2017.
Dari :
www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/13636820.2010.523479
Knowles, M. (2005). The Adult Learner 6th edition. California : Elsevier

Nistanto, R. (2015). Kebiasaan orang Indonesia, pelototi “smartphone” 5,5 jam


sehari.Harian Kompas terbitan bulan September. Diakses pada tanggal 7 Januari
2017 Dari : http://tekno.kompas.com/read/2015/09/04/11301837/

Patak, A & Akib, E. (2012). Hindari Plagiat dengan Mendeley. diakses Pada tanggal 8
Januari 2017 dari :
https://www.researchgate.net/publication/273759251_Hindari_Plagiat_
dengan_Mendeley

Payton, S & Hague, C. (2010). Digital Literacy professional development resource. Bristol
: Futurelab. Diaksespada tanggal 17 November 2016
dari : https://www.nfer.ac.uk/publications/FUTL07/FUTL07.pdf

Radovan, V. (2014). Digital Literacy as a Prerequisite for Achieving Good Academic


Performance. Croatia : Ecil
38
e-ISSN :2541450X Jurnal Indigenous Vol. 2 No. 1 2017

Setiyani, R. (2010). Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar. Jurnal Pendidikan


Ekonomi Dinamika Pendidikan Fakultas Ekonomi UNNES.Diakses pada tanggal 6
Januari 2017dari : journal.unnes.ac.id

Sholihah, K. (2016). Analisis literasi digital : studi pemanfaatan jurnal elektronik oleh
mahasiswa magister manajemen di perpustakaan UKSW Salatiga. Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga. DiaksesPada tanggal 23 April
2017 dari :digilib.uin-suska.ac.id/23912

Ushfuriyah. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Optimisme Mahasiswa


Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dalam Menyelesaikan
Skripsi.Jurnal Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Volume 12.
Diakses pada tanggal 6 Januari 2017
dari : etheses.uinmalang.ac.id/1226/2/11410073_Indonesia.pdf

Anda mungkin juga menyukai