Anda di halaman 1dari 12

h M ah

lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah


lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI


ANTARPRIBADI DOSEN PEMBIMBING DAN MAHASISWA
DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman


Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Syiah Kuala
Darussalam, Banda Aceh
Email: nadhiratulfadhilah@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini membahas tentang bagaimana persepsi


mahasiswa terhadap komunikasi antarpribadi dosen dan mahasiswa
dalam proses bimbingan skripsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
komunikasi antarpribadi dosen dan mahasiswa dalam bimbingan skripsi
dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala bagi
mahasiswa dalam berkomunikasi dengan dosen pembimbing skripsi pada
Prodi Ilmu Komunikasi di USK. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Analisis dilakukan berdasarkan Model Komunikasi Sirkuler
oleh Wilbur Schram yang mengacu pada umpan balik yang terjadi antara
mahasiswa maupun dosen sehingga proses komunikasi berjalan terus
menerus dalam jangka waktu tertentu. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa komunikasi antarpribadi dosen dan mahasiswa terjalin dengan
berbagai bentuk gaya komunikasi, yaitu gaya pasif, agresif, dan asertif.
Dosen dan mahasiswa juga mengalami kendala dalam proses bimbingan
skripsi, yaitu proses komunikasi yang hanya didominasi oleh dosen (satu
arah) dan intensitas pertemuan yang tidak maksimal. Penelitian ini
diharapkan berguna bagi mahasiswa, agar dapat menjalin komunikasi
dengan baik terhadap dosen pembimbing sehingga dapat menyelesaikan
tugas penyusunan skripsi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kata Kunci: Komunikasi Antarpribadi, Gaya-gaya Komunikasi,
Bimbingan Skripsi

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

ABSTRACT: This study discusses how students’ perceptions of


interpersonal communication between lecturers and students in the thesis
guidance process. The purpose of this study was to determine the
interpersonal communication of lecturers and students in thesis guidance
and to find out the factors that became obstacles for students in
communicating with the thesis supervisor in the Communication Studies
Study Program at USK. This study uses a qualitative approach. The
analysis was carried out based on the Circular Communication Model by
Wilbur Schram which refers to feedback than occurs between students and
lecturers so that the communication process runs continuously within a
certain period of time. Data collection techniques in this study using
interviews. The results showed that interpersonal communication between
lecturers and students is intertwined with various forms of
communication styles, namely passive, aggressive, and assertive styles.
Lecturers and students also experience obstacles in the thesis guidance
process, namely the communication process which is only dominated by
the lecturer (one way) and the intensity of the meeting is not optimal. This
research is expected to be useful for students, so that they can establish
good communication with their supervisors so that they can complete the
task of preparing the thesis according to a predetermined schedule.
Keywords: Interpersonal Communication, Communication Styles, Thesis
Guidance

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

PENDAHULUAN
Penyusunan skripsi oleh mahasiswa dalam rangka penyelesaian
tugas akhir adalah salah satu kewajiban dalam menyelesaikan studi. Hal
ini termasuk dalam salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi. Tri Darma
perguruan tinggi sebagaimana yang dikemukakan oleh Haryanto (2009:
76) terdiri atas tiga aspek, yaitu: (1).pendidikan dan pengajaran, (2)
penelitian dan pengembangan, (3) pengabdian pada masyarakat. Dengan
demikian penyusunan skripsi termasuk dalam penelitian dan
pengembangan
Skripsi merupakan salah satu tugas akhir mahasiswa untuk
memperoleh gelar sarjana. Dalam penyusunan skripsi, mahasiswa
dikatakan berhasil saat mereka mengerti dan memahami tujuan dan
manfaat dari dilakukannya penelitian. Skripsi dikerjakan bukan hanya
untuk mendapatkan nilai yang maksimal pada mata kuliah skripsi, bukan
pula sekedar memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana seperti
yang selalu tertera pada sampul depan skripsi.
Melalui bimbingan skripsi, dosen pembimbing skripsi bertanggung
jawab untuk membimbing mahasiswa sehingga mahasiswa mengerti etika
penelitian ilmiah, tidak mengalami tekanan mental dalam proses
penelitian dan penyelesaian skripsi, serta menghasilkan skripsi yang
berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan standar
penulisan yang diatur oleh pihak Universitas.
Namun fenomena yang ditemukan berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan oleh penulis pada awal bulan Januari 2020 di FISIP
Universitas Syiah Kuala dengan beberapa orang mahasiswa semester
akhir yang sedang menyusun skripsi, ditemukan fakta bahwa mahasiswa
tidak mengenal dosen secara pribadi ataupun lebih dekat dengan dosen
yang akan membimbing mereka. Kecemasan yang dialami mahasiswa
berpengaruh terhadap interaksi komunikasi antarpribadi mahasiswa
dengan dosen pembimbing dalam bimbingan skripsi. Sehingga, mereka
sering menghadapi kendala dalam berkomunikasi dengan dosen
pembimbing. Bahkan beberapa orang mahasiswa merasa cemas dan

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

khawatir jika akan berkonsultasi dengan dosen pembimbing mereka.


Sehingga mereka menunda proses penyelesaian skripsi. Hal ini yang
menjadi salah satu penyebab keterlambatan mahasiswa menyelesaikan
pendidikannya. Banyak mahasiswa yang mengeluh di akhir studi dan
mengalami berbagai persoalan berkaitan dengan skripsi.
Hasil observasi awal pada bulan Januari 2020 menunjukkan bahwa
mahasiswa angkatan 2013 yang belum menyelesaikan tugas akhir atau
skripsi sebanyak 9 mahasiswa. Angkatan 2014 yang sedang
menyelesaikan penulisan skripsi sebanyak 16 mahasiswa, angkatan 2015
sebanyak 30 mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
mengalami kesulitan dalam proses penyelesaian skripsi. Salah satunya
adalah proses komunikasi yang berjalan kurang lancar. Mahasiswa
merasa cemas jika meghubungi dosen, sehingga tidak memiliki
keberanian untuk menghubungi dosen melalui pesan singkat atau pesan
pada WhatsApp. Selain itu, saat proses konsultasi, mahasiswa juga
merasakan kekhawatiran dalam menjawab pertanyaan dosen dikarenakan
keraguan dalam menjawab pertanyaan. Hal inilah yang menjadi salah
satu hambatan mahasiswa dalam berkomunikasi.

LANDASAN TEORI
Penelitian ini menggunakan Model Komunikasi Sirkuler yang
dikemukakan oleh Wilbur Schram (1954) seperti yang dikutip oleh
Mulyana, (2011:148-153). Model komunikasi sirkuler secara harfiah berarti
bulat, bundar atau keliling. Dalam proses sirkuler terjadi umpan balik dari
komunikan ke komunikator, sebagai penentu keberhasilan komunikasi
(Mulyana, 2011:153).

LANDASAN KONSEPTUAL
A. Persepsi
Menurut Jalaludin Rakhmat (2007:51) persepsi adalah pengalaman
tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dan disimpulkan menjadi sebuah informasi serta penafsiran pesan.

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

B. Komunikasi
Devito (1978, dalam Onong, 2006:65) telah memaparkan betapa
luasnya aktivitas komunikasi. Komunikasi adalah aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang atau lebih, berupa aktivitas menyampaikan
dan menerima pesan, yang mengalami distorsi karena adanya
gangguan, dalam suatu konteks, yang menimbulkan efek dan
kesempatan untuk arus balik.
C. Komunikasi Antarpribadi
Menurut Joseph A. Devito (Devito, 1989:4), komunikasi antarpribadi
adalah proses pengiriman pesan-pesan antara dua orang atau diantara
sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik seketika.
D. Gaya-gaya yang digunakan dalam Komunikasi
Gaya komunikasi merupakan cara khas seseorang dalam
berkomunikasi, baik dalam mengungkapkan sikapnya dengan bahasa
maupun dalam bentuk perilaku atau tindakan (Effendy, 2003:348).
Dominasi gaya komunikasi seseorang tergantung pada keadaan
komunikasinya yang berasal dari pola sikap, yaitu:
1. Gaya Pasif, yaitu gaya komunikasi yang lebih memilih untuk
menuruti apapun respon orang lain demi menghindari konflik
terbuka.
2. Gaya Agresif, yaitu gaya komunikasi yang berusaha mendominasi
dalam interaksi dengan orang lain dan bertindak menyerang orang
lain, baik secara fisik atau verbal.
3. Gaya Asertif
Gaya asertif adalah gaya komunikasi yang mengembangkan
hubungan interpersonal yang bersifat memberi dan sekaligus
menerima.
E. Kendala-kendala dalam berkomunikasi
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu,
Teori, dan Filsafat Komunikasi. Ada 4 jenis kendala dalam
berkomunikasi, yaitu:

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

1. Gangguan
Ada 2 jenis gangguan dalam berkomunikasi. Gangguan mekanik,
yaitu gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau
kegaduhan yang bersifat fisik. Gangguan semantik, yaitu
gangguan yang bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak.
2. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati suatu pesan.
3. Motivasi Terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai
benar dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat
bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang
mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan
menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.
F. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Mahasiswa
Kendala yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan
skripsi diantaranya kesulitan dalam mencari literature, dana yang
terbatas, tidak terbiasa menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan
system kerja terjadwal, dan masalah dengan dosen pembimbing
skripsi (Darmono dan Hasan, 2005).
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dalam Penulisan
Skripsi
Junita (2009) menyebutkan beberapa faktor yang menentukan
keberhasilan dalam menyusun skripsi, yaitu penguasaan judul oleh
peneliti, ketersediaan kajian teoritis, alat dan fasilitas yang memadai,
dan terjalinnya komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing.
H. Peran Dosen Pembimbing dalam Membimbing Skripsi Mahasiswa
Hayati (2012) mengemukakan tugas dosen pembimbing, sebagai
berikut:

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

1. Mengarahkan mahasiswa dalam penentuan topik yang telah


diusulkan.
2. Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan penelitian,
pembimbing secara berkala mengisi formulir pembimbingan
skripsi minimal 5 kali.
3. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan dan perbaikan
penulisan skripsi.
4. Mengarahkan mahasiswa agar dapat memenuhi ketentuan batas
waktu yang ditetapkan.
5. Memberi penilaian secara objektif kepada mahasiswa dengan
berpedoman kepada tata cara penilaian proposal penelitian dan
skripsi.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan fakta-fakta
secara komprehensif tentang pola komunikasi antara dosen pembimbing
dan mahasiswa dalam bimbingan skripsi.
Subjek penelitian atau informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi (Moleong, 2010:132). Teknik yang
digunakan dalam menentukan informan yaitu purposive sampling.
Informan penelitian ini adalah lima orang mahasiswa yang sedang dalam
bimbingan skripsi dan tiga orang dosen di Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification”

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka komunikasi
antarpribadi yang terjalin antara dosen pembimbing dan mahasiswa
bimbingan terjalin dengan berbagai bentuk gaya komunikasi.

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Pertama, merupakan komunikasi pasif dimana mahasiswa lebih


banyak diam. Sedangkan dosen lebih banyak berkomunikasi secara non
verbal. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Efendi (1989: 39)
bahwa komunikasi pasif adalah komunikasi yang lebih memilih untuk
menuruti apapun respon orang lain demi menghindari konflik terbuka.
Komunikasi ini biasa digunakan untuk menghadapi situasi yang sulit atau
tidak menyenangkan dengan orang lain (perbedaan pendapat, tidak
senang terhadap perilaku orang lain, membutuhkan bantuan, dan
sebagainya). Pada penelitian ini, dosen pembimbing menggunakan pola
komunikasi pasif tidak bertujuan untuk tidak memberikan arahan apapun
kepada mahasiswa bimbingannya, akan tetapi komunikasi ini dilakukan
karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh dosen, sehingga dosen
menyampaikan koreksi dan perubahan yang harus dilakukan oleh
mahasiswa. Dosen menuliskan dengan bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti oleh mahasiswa. Akan tetapi, mahasiswa yang memiliki
komunikasi pasif menunjukkan ketidakmampuan mahasiswa dalam
menguasai hal-hal yang berkaitan dengan penulisan skripsinya. Hal ini
dikarenakan mahasiswa memiliki keterbatasan ilmu mengenai penulisan
skripsi. Selain itu, penulisan skripsi merupakan pengalaman baru yang
dimiliki oleh mahasiswa. Pada saat mengikuti perkuliahan, mahasiswa
belum memiliki pengalaman yang memadai mengenai penulisan skripsi.
Sehingga banyak pertanyaan yang diajukn oleh dosen pembimbing tidak
dapat dijawab dan dijelaskan secara rinci. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa komunikasi pasif terjadi berdasarkan beberapa karakteristik, yaitu
a) kurangnya tanggapan dari lawan bicara (mahasiswa) terhadap materi
pembicaraan, b) tidak ada bantahan maupun sanggahan dari pendengar
(mahasiswa) terhadap pembicara (dosen pembimbing), c) mahasiswa
tidak banyak bertanya meskipun belum dapat memahami maksud dan
tujuan yang disampaikan oleh dosen pembimbing.
Komunikasi yang kedua adalah komunikasi agresif dimana dosen
pembimbing sangat mendominasi proses komunikasi. Dosen memberikan
banyak masukan dan pendapat sedangkan mahasiswa hanya diam dan

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

mendengar. Efendi (1989: 41) meyatakan bahwa Gaya agresif adalah gaya
komunikasi yang berusaha mendominasi dalam interaksi dengan orong
lain dan bertindak menyerang orang lain, baik secara fisik atau verbal.
Pada proses bimbingan skrispi, dosen menggunakan komunikasi agresif
dikarenakan mahasiswa memerlukan banyak bimbingan dari dosen
pembimbing. Selain itu, beberapa mahasiswa tidak mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh dosen pembimbing. Sehingga pada saat
proses bimbingan berlangsung, dosen pembimbing lebih mendominasi
proses bimbingan. Dosen pembimbing juga menjelaskan hal-hal penting
yang harus dituliskan oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi, sehingga
karya tulis yang dihasilkan benar-benar ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan pada saat sidang sarjana. Karakteristik dari
komunikasi agresif adalah a) dosen lebih banyak berbicara atau berperan
sebagai sumber dalam proses komunikasi, b) mahasiswa lebih banyak
mendengarkan arahan dari dosen, c) mahasiswa kurang memberikan
pendapat atau ide.
Komunikasi ketiga adalah komunikasi asertif. Komunikasi ini sangat
banyak dijumpai dalam proses komunikasi antara mahasiswa dan dosen
pembimbing pada FISIP Prodi Ilmu Komunikasi USK. Efendi (1989: 43)
meyantakan bahwa komunikasi asertif adalah gaya komunikasi yang
menggembangkan hubungan interpersonal yang bersifat memberi
(menyatakan kebutuhan, perasaan dan pikiran secara langsung, jujur, dan
dalam kesempatan yang tepat), dan sekaligus menerima (mendengarkan
secara aktif apa yang menjadi kebutuhan, pikiran, dan perasaan orang
lain). Tujuan dari perilaku asertif adalah: (a) membuat proses komunikasi
berjalan dengan efektif; dan (b) membangun hubungan yang setara, saling
menghormati. Perilaku asertif juga merupakan bentuk pemecahan
masalah (problem solving). Ciri khas dari pemecahan masalah yang asertif
adalah negosiasi. Dosen pembimbing menggunakan komunikasi asertif
agar mahasiswa dapat mengemukakan pendapat dan menjelaskan
maksud penulisannya kepada dosen pembimbing. Sehingga terjadi proses
diskusi antara dosen pembimbing dan mahasiswa. Komunikasi ini sangat

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

membantu mahasiswa menyelesaikan penulisan skripsi. Sehingga


mahasiswa mengerti dengan baik hal-hal yang harus dipaparkan dengan
jelas dan yang tidak harus disampaikan.
Hasil penelitian yang peneliti peroleh dalam penelitian ini adalah
diperoleh hasil bahwa gaya komunikasi antarpribadi dosen dan
mahasiswa dalam bimbingan skripsi pada Prodi Ilmu Komunikasi USK
terjalin secara pasif, agresif, dan asertif. Gaya komunikasi yang lebih
dominan digunakan mahasiswa adalah gaya komunikasi pasif pada saat
proses bimbingan skripsi. Sedangkan dosen lebih dominan menggunakan
gaya komunikasi asertif pada saat proses bimbingan skripsi.
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian ini, adapun faktor-faktor
yang menjadi kendala bagi mahasiswa dalam berkomunikasi dengan
dosen pembimbing skripsi pada Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah
Kuala diantaranya proses komunikasi yang hanya didominasi oleh dosen
(satu arah), yaitu mahasiswa tidak aktif dalam menyampaikan pendapat
atau ide dan intensitas pertemuan yang tidak maksimal dikarenakan
adanya kegiatan selain proses bimbingan skripsi yang dilakukan oleh
dosen dan mahasiswa, sehingga proses bimbingan skripsi menjadi
terhambat.
Dari hasil penelitian ini, peneliti melakukan analisa mengenai
persepsi mahasiswa dan dosen sebagai informan penelitian. Mahasiswa
menyadari bahwa pada saat proses bimbingan skripsi tidak aktif dalam
mengemukakan pendapat dan lebih menuruti arahan dari dosen.
Mahasiswa juga berpendapat bahwa intensitas pertemuan yang tidak
maksimal untuk bimbingan skripsi tidak sepenuhnya disebabkan adanya
kegiatan di luar bimbingan oleh dosen saja, tetapi juga disebabkan oleh
kegiatan lain mahasiswa di luar proses bimbingan skripsi. Sedangkan
dosen berpendapat bahwa proses komunikasi yang hanya didominasi
oleh dosen saja sangat tidak efektif dalam proses bimbingan skripsi.
Dosen juga memiliki pendapat yang sama dengan mahasiswa mengenai
intensitas pertemuan yang tidak maksimal dikarenakan adanya kegiatan
selain proses bimbingan skripsi yang dilakukan oleh dosen dan

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

mahasiswa yang tentu saja tidak dapat dihindari oleh masing-masing


pihak.
Dalam menjelaskan fokus penelitian ini, peneliti akan mengkaji
melalui model komunikasi sirkuler, dimana seperti yang dikutip oleh
Mulyana, (2011:148-153) bahwa model komunikasi sirkuler secara harfiah
bundar, bulat atau keliling. Dalam proses komunikasi sirkuler terjadi
umpan balik dari komunikan ke komunikator sebagai penentu
keberhasilan komunikasi. Pada komunikasi sirkuler ini mahasiswa
menjadi komunikator, namun diwaktu lain juga mahasiswa menjadi
komunikan dan begitu juga dosen menjadi komunikator, namun diwaktu
lain dosen menjadi komunikan. Media dan pesan dalam komunikasi
sirkuler menyangkut proses bimbingan skripsi. Dalam komunikasi
sirkuler terjadi feedback (umpan balik) di antara mahasiswa dan dosen
sehingga proses komunikasi berjalan terus menerus dalam jangka waktu
tertentu. Dalam proses komunikasi sirkuler ada elemen noise (gangguan),
baik gangguan yang berasal dari mahasiswa maupun dari dosen.

KESIMPULAN
Komunikasi antarpribadi yang terjadi antara dosen pembimbing
dan mahasiswa bimbingan skripsi pada FISIP Prodi Komunikasi USK
Universitas Syiah Kuala adalah komunikasi pasif, agresif dan asertif.
Komunikasi pasif lebih banyak dilakukan oleh mahasiswa. Sedangkan
komunikasi agresif dan asertif lebih banyak dilakukan oleh dosen
pembimbing. Hal ini mendukung mahasiswa agar dapat menyelesaikan
tugas akhir penyusunan skripsi.
Dosen dan mahasiswa mengalami berbagai kendala dalam proses
bimbingan skripsi, diantaranya proses komunikasi yang hanya
didominasi oleh dosen (satu arah), mahasiswa tidak aktif dalam
menyampaikan pendapat atau ide dan intensitas pertemuan yang tidak
maksimal.
Bagi mahasiswa, agar dapat menjalin komunikasi dengan baik
terhadap dosen pembimbing, yaitu komunikasi asertif. Sehingga dapat

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022
h M ah
lmia Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lI a

sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

menyelesai-kan tugas penyusunan skripsi sesuai dengan jadwal yang


telah ditentukan.
Bagi dosen pembimbing agar membimbing mahasiswa dalam
menyusun skripsi dengan komunikasi yang tepat. Sehingga saran dan
kritik yang disampaikan dapat dipahami oleh mahasiswa.
Bagi peneliti lainnya agar melakukan analisis mengenai komunikasi
dengan menggunakan pendekatan penelitian lainya, yaitu kuantitatif.
Sehingga dapat diketahui dengan jelas pengaruh dari setiap komunikasi
dengan keberhasilan dalam menyusun skripsi.

DAFTAR RUJUKAN
Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Devito, J. 1989. The Interpersonal Communication Book. Fifth Edition.
New York: Harper and Row Publisher.
Haryanto. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Prenada Media Group.
Junita. 2009. Komunikasi Konseling. Bandung: Nuansa.
Moleong, L. J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hayati, Z. 2012. Buku Panduan Penulisan Proposal Penelitian. Banda Aceh:
FK Unsyiah

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DOSEN


PEMBIMBING DAN MAHASISWA DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (STUDI PADA
MAHASISWA FISIP PRODI ILMU KOMUNIKASI USK)
(Nadhiratul Fadhilah, Rahmat Saleh, Zakirah Azman.)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 7, No 1. Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai