sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
PENDAHULUAN
Penyusunan skripsi oleh mahasiswa dalam rangka penyelesaian
tugas akhir adalah salah satu kewajiban dalam menyelesaikan studi. Hal
ini termasuk dalam salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi. Tri Darma
perguruan tinggi sebagaimana yang dikemukakan oleh Haryanto (2009:
76) terdiri atas tiga aspek, yaitu: (1).pendidikan dan pengajaran, (2)
penelitian dan pengembangan, (3) pengabdian pada masyarakat. Dengan
demikian penyusunan skripsi termasuk dalam penelitian dan
pengembangan
Skripsi merupakan salah satu tugas akhir mahasiswa untuk
memperoleh gelar sarjana. Dalam penyusunan skripsi, mahasiswa
dikatakan berhasil saat mereka mengerti dan memahami tujuan dan
manfaat dari dilakukannya penelitian. Skripsi dikerjakan bukan hanya
untuk mendapatkan nilai yang maksimal pada mata kuliah skripsi, bukan
pula sekedar memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana seperti
yang selalu tertera pada sampul depan skripsi.
Melalui bimbingan skripsi, dosen pembimbing skripsi bertanggung
jawab untuk membimbing mahasiswa sehingga mahasiswa mengerti etika
penelitian ilmiah, tidak mengalami tekanan mental dalam proses
penelitian dan penyelesaian skripsi, serta menghasilkan skripsi yang
berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan standar
penulisan yang diatur oleh pihak Universitas.
Namun fenomena yang ditemukan berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan oleh penulis pada awal bulan Januari 2020 di FISIP
Universitas Syiah Kuala dengan beberapa orang mahasiswa semester
akhir yang sedang menyusun skripsi, ditemukan fakta bahwa mahasiswa
tidak mengenal dosen secara pribadi ataupun lebih dekat dengan dosen
yang akan membimbing mereka. Kecemasan yang dialami mahasiswa
berpengaruh terhadap interaksi komunikasi antarpribadi mahasiswa
dengan dosen pembimbing dalam bimbingan skripsi. Sehingga, mereka
sering menghadapi kendala dalam berkomunikasi dengan dosen
pembimbing. Bahkan beberapa orang mahasiswa merasa cemas dan
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
LANDASAN TEORI
Penelitian ini menggunakan Model Komunikasi Sirkuler yang
dikemukakan oleh Wilbur Schram (1954) seperti yang dikutip oleh
Mulyana, (2011:148-153). Model komunikasi sirkuler secara harfiah berarti
bulat, bundar atau keliling. Dalam proses sirkuler terjadi umpan balik dari
komunikan ke komunikator, sebagai penentu keberhasilan komunikasi
(Mulyana, 2011:153).
LANDASAN KONSEPTUAL
A. Persepsi
Menurut Jalaludin Rakhmat (2007:51) persepsi adalah pengalaman
tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dan disimpulkan menjadi sebuah informasi serta penafsiran pesan.
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
B. Komunikasi
Devito (1978, dalam Onong, 2006:65) telah memaparkan betapa
luasnya aktivitas komunikasi. Komunikasi adalah aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang atau lebih, berupa aktivitas menyampaikan
dan menerima pesan, yang mengalami distorsi karena adanya
gangguan, dalam suatu konteks, yang menimbulkan efek dan
kesempatan untuk arus balik.
C. Komunikasi Antarpribadi
Menurut Joseph A. Devito (Devito, 1989:4), komunikasi antarpribadi
adalah proses pengiriman pesan-pesan antara dua orang atau diantara
sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik seketika.
D. Gaya-gaya yang digunakan dalam Komunikasi
Gaya komunikasi merupakan cara khas seseorang dalam
berkomunikasi, baik dalam mengungkapkan sikapnya dengan bahasa
maupun dalam bentuk perilaku atau tindakan (Effendy, 2003:348).
Dominasi gaya komunikasi seseorang tergantung pada keadaan
komunikasinya yang berasal dari pola sikap, yaitu:
1. Gaya Pasif, yaitu gaya komunikasi yang lebih memilih untuk
menuruti apapun respon orang lain demi menghindari konflik
terbuka.
2. Gaya Agresif, yaitu gaya komunikasi yang berusaha mendominasi
dalam interaksi dengan orang lain dan bertindak menyerang orang
lain, baik secara fisik atau verbal.
3. Gaya Asertif
Gaya asertif adalah gaya komunikasi yang mengembangkan
hubungan interpersonal yang bersifat memberi dan sekaligus
menerima.
E. Kendala-kendala dalam berkomunikasi
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu,
Teori, dan Filsafat Komunikasi. Ada 4 jenis kendala dalam
berkomunikasi, yaitu:
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
1. Gangguan
Ada 2 jenis gangguan dalam berkomunikasi. Gangguan mekanik,
yaitu gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau
kegaduhan yang bersifat fisik. Gangguan semantik, yaitu
gangguan yang bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak.
2. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati suatu pesan.
3. Motivasi Terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai
benar dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat
bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang
mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan
menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.
F. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Mahasiswa
Kendala yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan
skripsi diantaranya kesulitan dalam mencari literature, dana yang
terbatas, tidak terbiasa menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan
system kerja terjadwal, dan masalah dengan dosen pembimbing
skripsi (Darmono dan Hasan, 2005).
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dalam Penulisan
Skripsi
Junita (2009) menyebutkan beberapa faktor yang menentukan
keberhasilan dalam menyusun skripsi, yaitu penguasaan judul oleh
peneliti, ketersediaan kajian teoritis, alat dan fasilitas yang memadai,
dan terjalinnya komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing.
H. Peran Dosen Pembimbing dalam Membimbing Skripsi Mahasiswa
Hayati (2012) mengemukakan tugas dosen pembimbing, sebagai
berikut:
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan fakta-fakta
secara komprehensif tentang pola komunikasi antara dosen pembimbing
dan mahasiswa dalam bimbingan skripsi.
Subjek penelitian atau informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi (Moleong, 2010:132). Teknik yang
digunakan dalam menentukan informan yaitu purposive sampling.
Informan penelitian ini adalah lima orang mahasiswa yang sedang dalam
bimbingan skripsi dan tiga orang dosen di Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification”
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
mendengar. Efendi (1989: 41) meyatakan bahwa Gaya agresif adalah gaya
komunikasi yang berusaha mendominasi dalam interaksi dengan orong
lain dan bertindak menyerang orang lain, baik secara fisik atau verbal.
Pada proses bimbingan skrispi, dosen menggunakan komunikasi agresif
dikarenakan mahasiswa memerlukan banyak bimbingan dari dosen
pembimbing. Selain itu, beberapa mahasiswa tidak mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh dosen pembimbing. Sehingga pada saat
proses bimbingan berlangsung, dosen pembimbing lebih mendominasi
proses bimbingan. Dosen pembimbing juga menjelaskan hal-hal penting
yang harus dituliskan oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi, sehingga
karya tulis yang dihasilkan benar-benar ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan pada saat sidang sarjana. Karakteristik dari
komunikasi agresif adalah a) dosen lebih banyak berbicara atau berperan
sebagai sumber dalam proses komunikasi, b) mahasiswa lebih banyak
mendengarkan arahan dari dosen, c) mahasiswa kurang memberikan
pendapat atau ide.
Komunikasi ketiga adalah komunikasi asertif. Komunikasi ini sangat
banyak dijumpai dalam proses komunikasi antara mahasiswa dan dosen
pembimbing pada FISIP Prodi Ilmu Komunikasi USK. Efendi (1989: 43)
meyantakan bahwa komunikasi asertif adalah gaya komunikasi yang
menggembangkan hubungan interpersonal yang bersifat memberi
(menyatakan kebutuhan, perasaan dan pikiran secara langsung, jujur, dan
dalam kesempatan yang tepat), dan sekaligus menerima (mendengarkan
secara aktif apa yang menjadi kebutuhan, pikiran, dan perasaan orang
lain). Tujuan dari perilaku asertif adalah: (a) membuat proses komunikasi
berjalan dengan efektif; dan (b) membangun hubungan yang setara, saling
menghormati. Perilaku asertif juga merupakan bentuk pemecahan
masalah (problem solving). Ciri khas dari pemecahan masalah yang asertif
adalah negosiasi. Dosen pembimbing menggunakan komunikasi asertif
agar mahasiswa dapat mengemukakan pendapat dan menjelaskan
maksud penulisannya kepada dosen pembimbing. Sehingga terjadi proses
diskusi antara dosen pembimbing dan mahasiswa. Komunikasi ini sangat
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
KESIMPULAN
Komunikasi antarpribadi yang terjadi antara dosen pembimbing
dan mahasiswa bimbingan skripsi pada FISIP Prodi Komunikasi USK
Universitas Syiah Kuala adalah komunikasi pasif, agresif dan asertif.
Komunikasi pasif lebih banyak dilakukan oleh mahasiswa. Sedangkan
komunikasi agresif dan asertif lebih banyak dilakukan oleh dosen
pembimbing. Hal ini mendukung mahasiswa agar dapat menyelesaikan
tugas akhir penyusunan skripsi.
Dosen dan mahasiswa mengalami berbagai kendala dalam proses
bimbingan skripsi, diantaranya proses komunikasi yang hanya
didominasi oleh dosen (satu arah), mahasiswa tidak aktif dalam
menyampaikan pendapat atau ide dan intensitas pertemuan yang tidak
maksimal.
Bagi mahasiswa, agar dapat menjalin komunikasi dengan baik
terhadap dosen pembimbing, yaitu komunikasi asertif. Sehingga dapat
sis
a
Volume 7, Nomor1, Februari 2022
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
DAFTAR RUJUKAN
Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Devito, J. 1989. The Interpersonal Communication Book. Fifth Edition.
New York: Harper and Row Publisher.
Haryanto. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Prenada Media Group.
Junita. 2009. Komunikasi Konseling. Bandung: Nuansa.
Moleong, L. J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hayati, Z. 2012. Buku Panduan Penulisan Proposal Penelitian. Banda Aceh:
FK Unsyiah