Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/361208707

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca Intensif Siswa

Article · May 2022


DOI: 10.56248/educativo.v1i1.14

CITATIONS READS

10 257

5 authors, including:

Trisman Harefa Educativo Jurnal Pendidikan


UNIVERSITAS NIAS PT. Marosk Zada Cemerlang
10 PUBLICATIONS 18 CITATIONS 20 PUBLICATIONS 153 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Educativo Jurnal Pendidikan on 10 June 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


EDUCATIVO: JURNAL PENDIDIKAN
Vol. 1, No. 1, Mei (2022),IPage 96-105
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca Intensif Siswa
Mastawati Ndruru1, Trisman Harefa2, Noveri Amal Jaya Harefa3
123
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Nias, Indonesia
* Corresponding-Author. Email: mastawatindruru@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca intensif dengan
menerapkan model Cooperative Script. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
dengan prosedur pelaksanaannya adalah (1). perencanaan, (2). tindakan, (3). observasi, dan (4).
refleksi. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus dengan menggunakan teknik
pengumpulan data, lembar observasi dan lembar penilaian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VIII-D yang berjumlah 33 orang dengan jumlah laki-laki 18 orang dan jumlah perempuan 15 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan hasil kemampuan siswa membaca intensif dengan
menggunakan model cooperative script pada siklus I dengan nilai terendah 49 dan nilai tertinggi 75,69
dengan nilai rata-rata 59,03. Sedangkan, siklus II nilai terendah 76,69 dan nilai tertinggi 90 dengan
nilai rata-rata 81,74. Hasil observasi peneliti siklus I pertemuan pertama 56,94% dan pertemuan kedua
sebesar 70,83%. Sedangkan hasil observasi peneliti siklus II pertemuan pertama sebesar 77,33% dan
pertemuan kedua sebesar 90,27%. Hasil observasi siswa siklus I pertemuan pertama sebesar 51,51%
dan pertemuan kedua 70,83% sedangkan pada siklus II pertemuan pertama sebesar 91,28% dan
pertemuan kedua 94,69%.

Kata kunci: model pembelajaran, cooperative script, kemampuan membaca, intensif

Abstract
The purpose of this research is to improve students' ability to read intensively by applying the
Cooperative Script model. This study uses the Classroom Action Research method with the
implementation procedures are (1). planning, (2). action, (3). observation, and (4). reflection. This
Classroom Action Research activity was carried out in two cycles using data collection techniques,
observation sheets and assessment sheets. The subjects of this study were students of class VIII-D,
totaling 33 people, with 18 males and 15 females. Based on the results of the study, the increase in the
results of students' intensive reading skills using the cooperative script model in the first cycle with the
lowest score of 49 and the highest score of 75.69 with an average value of 59.03. Meanwhile, in the
second cycle the lowest score was 76.69 and the highest score was 90 with an average value of 81.74.
The results of the researcher's observations in the first cycle of the first meeting were 56.94% and the
second meeting was 70.83%. While the results of the observations of researchers in the second cycle
of the first meeting were 77.33% and the second meeting was 90.27%. The results of student
observations in the first cycle of the first meeting were 51.51% and the second meeting was 70.83%,
while in the second cycle the first meeting was 91.28% and the second meeting was 94.69%.

Keywords: cooperative script learning model, reading ability, intensive

PENDAHULUAN memperoleh pesan yang disampaikan oleh


Membaca merupakan suatu proses penulis melalui kata-kata berupa tulisan
penafsiran lambang-lambang bahasa untuk (Widyastuti, 2017). Membaca bukan hanya

Submitted Accepted Published


: https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.14
15-05-2022 22-05-2022 26-05-2022
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 97
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

kegiatan memandangi lambang-lambang telah di baca, siswa kurang mampu


bahasa tertulis semata, tetapi berupaya agar menemukan kalimat utama pada teks
lambang-lambang yang dilihatnya tersebut bacaan, siswa kurang mampu membuat
dapat bermakna baginya. Searah dengan kesimpulan pada teks bacaan sehingga hasil
pendapat Yandryati, Gumono & Purwadi kemampuan siswa dalam membaca intensif
(2016), mengatakan: Membaca adalah masih belum mencapai target KKM 65
aktivitas yang kompleks dengan pada Indikator membaca intensif di SMP
menggerakkan sejumlah besar tindakan Negeri 1 Bawolato.
yang terpisah-pisah meliputi orang yang Selain dari masalah tersebut di atas,
mendengarkan pengertian dan khayalan, maka ada dua faktor penyebab
mengamati dan mengingat-ingat. Selain itu, ketidakmampuan siswa dalam disebabkan
Harefa (2018); Harefa (2021) dan Nurhadi oleh beberapa faktor yaitu 1). faktor
(2016) mengatakan membaca adalah suatu internal (dalam diri siswa) yaitu (a).
proses yang dilakukan dan dipergunakan kurangnya minat dan motivasi siswa
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, membaca intensif di kelas VIII-D SMP
dan mengingat-ingat. Negeri 1 Bawolato, kurangnya pengetahuan
Dari pendapat tersebut di atas, dapat siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Bawolato
disimpulkan bahwa membaca adalah salah terhadap materi membaca intensif; 2).
satu kegiatan manusia untuk memahami faktor eksternal (dari guru) yaitu (a).
dan memaknai lambang-lambang tulisan kurangnya sarana dan prasarana yang
sehingga dapat dimengerti makna yang terdapat di SMP Negeri 1 Bawolato
tersurat maupun tersirat dalam teks bacaan contohnya perpustakaan sehingga sumber
tersebut. Salah satu materi pembelajaran belajar tentang buku kurang dimiliki oleh
yang tercantum pada Kurikulum Tingkat peserta didik, (b). kurangnya peranan orang
Satuan Pendidikan (K13) di SMP kelas VIII tua untuk memotivasi siswa dalam belajar
adalah membaca intensif, dengan Standar membaca intensif, (c). kurangnya
Kompetensi yakni memahami ragam kemampuan guru dalam merancang
wacana tulis dengan membaca ekstensif, pembelajaran yang dapat merangsang siswa
membaca intensif, dan membaca nyaring, untuk mampu membaca, misalnya
dengan Kompetensi Dasar yakni penerapan model pembelajaran cooperative
menemukan informasi untuk bahan diskusi script. Di mana motivasi itu sangat penting
melalui membaca intensif, dan indikatornya dalam melakukan suatu dorongan positif
adalah mampu menentukan tema teks untuk memberikan kekuatan terhadap
bacaan yang telah di baca, mampu peserta didik (Laoli et al., 2022; Lase &
menemukan kalimat utama pada teks Ndruru, 2022). Sedangkan Model
bacaan, dan mampu membuat kesimpulan pembelajaran adalah pedoman berupa
pada teks bacaan (Masril et al., 2020). program atau petunjuk strategi mengajar
Syamsidar, Puspita dan Sum (2022) guru yang di rancang untuk mencapai sutu
mengatakan membaca intensif merupakan pembelajaran (Novalinda et al., 2020;
salah satu kegiatan membaca yang Riyadi & Adilah, 2022; Telaumbanua et al.,
bertujuan untuk memahami isi bacaan 2019; Timor et al., 2021; Zebua et al.,
secara mendalam. 2021; Zagoto et al., 2019; Zagoto, 2022).
Berdasarkan hasil observasi dari guru Supaya masalah di atas tidak terus
mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP menerus berkelanjutan di masa yang akan
Negeri 1 Bawolato menunjukkan datang, maka salah satu model
kemampuan siswa membaca intensif masih pembelajaran yang bisa memberi solusi
kurang. Hal ini dapat di lihat dari kesulitan adalah model pembelajaran cooperative
siswa memahami teks bacaan, siswa kurang script. Puryanti & Maryamah (2016);
mampu menentukan tema teks bacaan yang Rusydiana (2021); dan Hanafi, &
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca
Intensif Siswa 98
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

Gunansyah (2014) mengatakan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran cooperative script adalah lembar observasi guru dan siswa, tes esay,
model pembelajaran di mana cooperative dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik
script merupakan penyampaian materi ajar analisis data dalam penelitian ini ada dua,
kepada siswa yang kemudian diberikan yakni analisis data kuantitatif dan analisis
kesempatan kepada siswa untuk data kualitatif (Sugiyono, 2018).
membacanya sejenak dan memberikan atau Penentuan nilai siswa membaca
memasukkan ide-ide atau gagasan baru ke intensif dalam dengan menggunakan model
dalam materi ajar yang diberikan bagian- pembelajaran cooperative script sedangkan
bagian dari materi yang penting. indikator yang digunakan untuk
Jadi, model pembelajaran cooperative menentukan keberhasilan siswa dalam
script merupakan penyampaian materi ajar membaca intensif berdasarkan KKM yang
kepada siswa yang kemudian diberikan telah ditentukan di SMP Negeri 1 Bawolato
kesempatan kepada siswa untuk adalah 65. Siswa yang mendapat nilai >
membacanya sejenak dan memberikan atau KKM dikategorikan berhasil, sedangkan
memasukkan ide-ide atau gagasan baru siswa yang mendapat nilai < KKM tidak
kedalam materi ajar yang diberikan guru, berhasil. Penerapan data pada kualitatif
lalu siswa diarahkan untuk menunjukkan terhadap lembar observasi, maka dijumlah
ide-ide pokok yang kurang lengkap dalam keseluruhan frekuensi aktivitas yang
materi yang ada secara bergantian sesama dilakukan di depan kelas di bagi dengan
pasangannya masing-masing (Harefa, Gee, jumlah total aktivitas peneliti di kali 100%.
Ndruru, Sarumaha, Ndraha, Ndruru,
Telaumbanua, 2020). HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pendapat tersebut di atas peneliti
Hasil
menyimpulkan bahwa metode pembelajaran
a. Pembelajaran Siklus I
cooperative script adalah salah satu model Pelaksanaan siklus I sebanyak 2 kali
pembelajaran yang kepada siswa untuk pertemuan pembelajaran dan 1kali
memberikan memasukkan, ide-ide atau
pemberian tes. Kegiatan yang dilakukan
gagasan baru ke dalam materi ajar yang sebelum tindakan adalah perencanaan yang
diberikan guru lalu kemudian diarahkan
terdiri dari menyusun kembali satuan
untuk menujukkan ide-ide pokok yang pembelajaran, menyiapkan bahan ajar
kurang lengkap dalam materi yang ada tentang materi membaca intensif dan
secara bergantian sesama pasangannya menyiapkan lembar observasi siswa, guru,
masing-masing. Oleh sebab itu, dengan dan daftar hadir siswa.
adanya kesempatan untuk bekerja Tabel 1. Hasil Observasi Siklus I
berpasangan dan bergantian maka proses
Siklus I
pembelajaran menjadi lebih aktif dan lebih Pertemuan
No Aktivitas siswa
bermakna. Kedua
Jumlah Persen
METODE Masing-masing siswa
bergabung pada
Penelitian ini dilaksanakan dengan 1 pasangan yang telah 33 100%
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek ditentukan oleh peneliti.
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Masing-masing siswa
SMP Negeri 1 Bawolato yang berjumlah 33 menerima wacana
orang siswa dengan jumlah laki-laki 18 dan 2 dalam bentuk teks 33 100%
perempuan 15 orang siswa. Prosedur bacaan yang dibagikan
pelaksanaan tindakan meliputi perencanaan, peneliti.
tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 99
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

Siswa membaca secara pembelajaran cooperative script pada siklus


intensif teks bacaan 63,64 I di bawah ini.
3 yang telah dibagikan 21
% 60%
peneliti. 51,51%
50%
Setiap siswa membuat 39,40%
40%
ringkasan atau
30%
kesimpulan terhadap 81,82
4 27 20%
teks bacaan yang telah % 9,09%
dibaca. 10%
Siswa membacakan 0%
hasil ringkasannya atau 33,33 BaikSekali Baik Cukup Kurang Sangat
5 11 Kurang
kesimpulannya. %
Siswa bertukar peran
Gambar 1. Kemampuan Membaca Intensif
semula sebagai Siklus I
pembicara ditukar Berdasarkan hasil yang diperoleh
6 33 100% pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar
menjadi pendengar dan
sebaliknya. 59,03, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
Siswa menyampaikan kemampuan kelas VIII-D dalam membaca
pertanyaan terhadap 15,15 intensif belum mencapai KKM 65 yang
7 5
materi pembelajaran % telah ditentukan di SMP Negeri 1 Bawalato.
Siswa mendengarkan Oleh sebab itu, peneliti perlu melanjutkan
kesimpulan terhadap 72,72 pada siklus II.
8 Materi pembelajaran 24
%
dari peneliti. b. Pembelajaran Siklus II
Jumlah 187 Pelaksanaan siklus II juga sebanyak 2
Hasil Pengamatan Siswa kali pertemuan pembelajaran dan 1kali
70,83% pemberian tes. Kegiatan yang dilakukan
Yang Aktif
sebelum tindakan adalah perencanaan yang
Hasil Pengamatan Siswa
29,17% terdiri dari menyusun kembali satuan
Yang Tidak Aktif
pembelajaran, menyiapkan bahan ajar
Hasil Observasi
70,83% tentang materi membaca intensif dan
Peneliti Atau Guru
menyiapkan lembar observasi siswa, guru,
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan
dan daftar hadir siswa.
langkah-langkah model pembelajaran
Tabel 3. Hasil Observasi Siklus II
Cooperative Script pada pembelajaran
Siklus I
membaca intensif.
No Aktivitas siswa Pertemuan Kedua
Tabel 2. Tingkat Persentase Kemampuan
Membaca Intensif Siswa Pada Siklus I Jumlah Persen
Klasifikasi Jumlah Masing-masing
No Kategori %
Nilai Siswa
siswa bergabung
1 80 % -100 % Baik Sekali - - pada pasangan
2 70 % - 79 % Baik 3 9,09 1 yang telah 33 100%
3 60 % - 69 % Cukup 13 39,40 ditentukan oleh
4 45 % - 59 % Kurang 17 51,51 peneliti
5 < 44 % Sangat
Masing-masing
Jumlah Kurang 33 100
siswa menerima
Rata-Rata Nilai 61,09
wacana dalam
Dari tabel 2 di atas, maka dapat 2 bentuk teks bacaan 33 100%
dibuat grafik peningkatan kemampuan yang dibagikan
siswa membaca intensif melalui model peneliti
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca
Intensif Siswa 100
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

Siswa membaca Tabel 4. Tingkat Persentase Kemampuan


secara intensif teks Membaca Intensif Siswa Pada Siklus II
93,94 Klasifikasi Jumlah
3 bacaan yang telah 31 No Kategori %
% Nilai Siswa
dibagikan peneliti.
1 80 % - 100 % Baik Sekali 22 66,66
Setiap siswa 2 70 % - 79 % Baik 11 33,34
membuat 3 60 % - 69 % Cukup - -
ringkasan atau
4 45 % - 59 % Kurang - -
kesimpulan
4 33 100% Sangat
terhadap teks 5 < 44 % -
bacaan yang telah Kurang
di baca. Jumlah 33 100
Rata-Rata Nilai 81,74
Siswa
membacakan hasil Dari tabel 4, di atas, maka dapat
5 ringkasannya atau 33 100% dibuat grafik peningkatan kemampuan
kesimpulannya. siswa membaca intensif melalui model
pembelajaran cooperative script pada siklus
Siswa bertukar
II di bawah ini.
peran semula
sebagai pembicara
6 ditukar menjadi 33 100% 70% 66,66%
pendengar dan 60%
sebaliknya. 50%
Siswa 40% 33,34%
menyampaikan 30%
pertanyaan 72,72 20%
7 24
terhadap materi % 10%
pembelajaran.
0%
Siswa Baik Baik Cukup Kurang Sangat
mendengarkan Sekali Kurang
kesimpulan
90,91 Gambar 2. Kemampuan Membaca Intensif
8 terhadap materi 30
% Siklus II
pembelajaran dari
peneliti. Berdasarkan hasil yang diperoleh
Jumlah 250 pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar
Hasil Pengamatan Siswa 81,74, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
94,69% kemampuan kelas VIII-D dalam membaca
Yang Aktif
Hasil Pengamatan Siswa intensif sudah mencapai KKM atau ≥65
5,31% yang telah ditentukan di SMP Negeri 1
Yang Tidak Aktif
Hasil Observasi Peneliti Bawalato.
90,27% Berdasarkan hasil kemampuan
Atau Guru
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan siswa membaca intensif dengan
langkah-langkah model pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script pada pembelajaran cooperative script pada siklus I dan II,
membaca intensif. maka dapat dibuat profil temuan penelitian.
Untuk lebih jelasnya perhatian grafik di
bawah ini.

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 101
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

100% membaca intensif serta pemahaman siswa


81,74 dalam menemukan kalimat utama pada teks
80% bacaan masih belum seoptimal mungkin.
59,03 Selain itu, peserta didik selama proses
60%
pembelajaran di kelas masih banyak siswa
40% yang tidak serius memperhatikan dan
20%
memahami pembelajaran yang disampaikan
oleh peneliti di depan kelas. Sehingga pada
0% akhirnya peneliti bersama dengan guru
Rerata Nilai Rerata Nilai pengamat melanjutkan tindakan
Siklus I Siklus II pembelajaran pada siklus berikutnya yaitu
Gambar 3. Peningkatan Kemampuan siklus II; 2). hasil belajar siswa pada siklus
Membaca Intensif Siswa pada Siklus I dan II, nilai terendah 76,67 dan nilai tertinggi
Siklus II 90 dengan nilai rata-rata 81,74. Tingkat
kemampuan siswa baik sekali 22 orang
Pembahasan dengan persentase 66,66%, tingkat
Berdasarkan model pembelajaran kemampuan siswa baik berjumlah 11 orang
yang diterapkan oleh guru pada proses dengan persentase 33,34%; 3). hasil
pembelajaran membaca intensif maka observasi peneliti siklus I pertemuan
jawaban umum yang dapat diberikan adalah pertama 56,94% dan pertemuan kedua
dengan menggunakan model pembelajaran sebesar 70,83%. Sedangkan hasil observasi
cooperative script dapat meningkatkan peneliti siklus II pertemuan pertama sebesar
kemampuan siswa membaca intensif. 77,33% dan pertemuan kedua sebesar
Jawaban umum yang dapat diberikan 90,27%; 4). hasil observasi siswa yang aktif
terhadap kemampuan siswa membaca siklus I pertemuan pertama 51,51% dan
intensif adalah secara umum tingkat siswa yang tidak aktif sebesar 48,49%
kemampuan siswa pada awalnya masih sedangkan pada pertemuan kedua siswa
tergolong kurang karena selama ini materi yang aktif sebesar 70,83% dan siswa yang
membaca intensif bagi siswa tidak sesuai tidak aktif sebesar 29,17%. sedangkan hasil
dengan kenyataan dan permasalahan yang observasi siswa yang siklus II yaitu
diterapkan di kelas VIII-D SMP Negeri 1 pertemuan pertama sebesar 91,28% dan
Bawalato. Setelah model pembelajaran siswa yang tidak aktif 8,72%. Selanjutnya,
cooperative script maka adanya pada pertemuan kedua siswa yang aktif
peningkatan dalam membaca intensif bagi 94,69% dan yang tidak aktif 5,31%.
siswa. Penafsiran temuan penelitian yakni
Analisis yang dilakukan pada temuan meliputi seluruh objek tindakan yang
penelitian ini adalah 1). hasil belajar siswa dilakukan peneliti di kelas VIII-D SMP
pada siklus I, nilai terendah 49 dan nilai Negeri 1 Bawalato dengan
tertinggi 75,69 dengan nilai rata-rata 59,03. menggunakan model pembelajaran
Tingkat kemampuan siswa baik 3 orang cooperative script. Berdasarkan hasil
dengan persentase 9,09%, tingkat observasi pada saat pembelajaran membaca
kemampuan cukup berjumlah 13 orang intensif di kelas VIII-D SMP Negeri 1
dengan persentase 39,40%, dan tingkat Bawalato, masih terdapat siswa yang
kemampuan siswa kurang 17 orang dengan kurang mampu menemukan tema, ide
persentase 51,51%. Berdasarkan hasil pokok dan kuran mampu meringkas teks
analisis pada siklus I terhadap hasil bacaan, kurang antusias dalam mengikuti
kemampuan siswa membaca intensif belum langkah-langkah pembelajaran model
memenuhi target yang telah diharapkan pembelajaran cooperative script hal ini
karena siswa masih belum terbiasa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca
Intensif Siswa 102
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

terlihat pada hasil siklus I sebesar 59,03 dan dengan menggunakan metode
hanya pada klasifikasi cukup. Penelitian Tindakan Kelas.
Berdasarkan hasil tersebut peneliti Penelitian ini diperoleh beberapa
mengkaji ulang pembelajaran dengan cara temuan antara lain: adanya peningkatan
mengadakan refleksi terhadap materi kemampuan membaca intensif dengan
membaca intensif dan model pembelajaran menggunakan model pembelajaran
cooperative script sehingga pada siklus II cooperative script siswa kelas VIII-D SMP
peneliti mengoptimalkan kegiatan Negeri 1 Bawalato. Searah dengan
pembelajaran, melakukan bimbingan pendapat Afidah (2021); Harefa (2018); dan
kepada siswa, dan mengadakan komunikasi Salamiah (2018) mengatakan bahwa terjadi
antar siswa sehingga memperoleh hasil peningkatan pelaksanaan pembelajaran
sebesar 81,74% pada kategori baik yang dilakukan guru dalam peningkatan
sehingga model pembelajaran cooperative kemampuan membaca melalui metode
script dapat dikatakan berhasil. Maka dapat cooperative script dalam proses
disimpulkan bahwa hasil temuan penelitian pembelajaran baik dalam perencanaan,
yang diperoleh berdasarkan hasil analisis pelaksanaan, dan hasil menunjukan
dan temuan penelitian adalah dengan peningkatan. Oleh sebab itu, berdasarkan
menggunakan model pembelajaran penelitian yang dilakukan dapat diharapkan
cooperative script dapat meningkatkan guru mengetahui permasalahan yang terjadi
kemampuan siswa membaca intensif dalam proses pembelajaran di kelas dan
dengan menggunakan model pembelajaran mencari jalan keluar pemecahannya dengan
cooperative script siswa kelas VIII-D SMP cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas
Negeri 1 Bawalato. karena dengan penelitian tindakan kelas ini
Setelah melakukan analisis dari hasil sangat bermanfaat bagi guru dan siswa.
kemampuan siswa membaca intensif Model ini tidak hanya diterapkan pada mata
berdasarkan model pembelajaran pelajaran bahasa Indonesia saja tetapi pada
cooperative script maupun dari lembar mata pelajaran yang lain juga, serta
observasi siswa dan peneliti maka temuan diharapkan ke depannya sekolah
penelitian ini adalah adanya peningkatan bersangkutan bisa lebih baik dengan
kemampuan siswa membaca intensif dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas.
dengan nilai rata-rata pada siklus 59,03 dan Berdasarkan hasil analisis yang
pada siklus II sebesar 81,74. ditemukan pada siklus I dan II pada
Selanjutnya, penelitian yang relevan dasarnya keterbatasan maksimal yang di
yang dilakukan oleh Kustiningsih, Suryani capai adalah 100% tetapi berdasarkan hasil
& Heryana (2013) tentang peningkatan yang diperoleh adalah siklus I sebesar 59,03
kemampuan membaca bahasa Indonesia dab siklus II sebesar 81,74.
melalui metode cooperative script kelas IV
SD. Di mana hasil penelitiannya adalah KESIMPULAN
pada siklus I nilai rata-rata sebesar adalah Hasil belajar siswa pada siklus I,
58,46 dan pada siklus II adalah 87,82. Dari diperoleh nilai terendah 49 dan nilai
uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa
tertinggi 75,69 dengan nilai rata-rata 59,03.
penelitian ini dengan penelitian terdahulu Hasil observasi peneliti siklus I pertemuan
memiliki perbedaan yaitu hasil yang pertama 56,94% dan pertemuan kedua
diperoleh berbeda, lokasi penelitian sebesar 70,83%. Hasil observasi siswa yang
berbeda, dan tahun penelitian berbeda. aktif siklus I pertemuan pertama 51,51%
Sedangkan, persamaan penelitian ini dan siswa yang tidak aktif sebesar 48,49%
dengan penelitian terdahulu adalah sama- sedangkan pada pertemuan kedua siswa
sama pada keterampilan membaca Intensif yang aktif sebesar 70,83% dan siswa yang
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 103
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

tidak aktif sebesar 29,17%. Hasil belajar Pembelajaran 2017/2018. DIDAKTIK:


siswa pada siklus II, diperoleh nilai Jurnal Ilmiah Pendidikan, Humaniora,
terendah 76,67 dan nilai tertinggi 90 dengan Sains dan Pembelajarannya. 12 (1),
nilai rata-rata 81,74. Sedangkan hasil 2085-2092.
observasi peneliti siklus II pertemuan Harefa, T. (2021). Peningkatan
pertama sebesar 77,33% dan pertemuan Keterampilan Membaca Teks
kedua sebesar 90,27%. Selanjutnya, Klasifikasi Menggunakan Metode
sedangkan hasil observasi siswa yang siklus SQ3R dengan Media Gambar.
II yaitu pertemuan pertama sebesar 91,28%
Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1),
dan siswa yang tidak aktif 8,72%. 658-664.
Selanjutnya, pada pertemuan kedua siswa https://doi.org/10.33487/edumaspul.v5
yang aktif 94,69% dan yang tidak aktif i1.2125
5,31%. Oleh sebab itu, maka dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan Hanafi, T., & Gunansyah, G. (2014).
model pembelajaran cooperative script Penerapan Model Pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan siswa Kooperatif Script Untuk
membaca intensif di kelas VIII-D SMP Meningkatkatkan Motivasi Dan Hasil
Negeri 1 Bawalato. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips
Di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2),
1-15.
Afidah, Siti. (2021). Pembelajaran
pengenalan tumbuhan melalui Kemendikbud. (2013). Permendikbud
Cooperative Script Pada Peserta Didik No.81A Tentang Implementasi
Kelas IV di SDN 37 Sui Ambawang Kurikulum. Jakarta: Kementerian
Kabupaten Kuburaya. Foundasia, Pendidikan dan Kebudayaan
12(2), 75-80. Kustiningsih, Sri Ponti., Suryani, S.,
Dakhi, O. (2022). Implementasi Model Heryana, Nanang. (2013). Peningkatan
Pembelajaran Cooperative Problem Kemampuan Membaca Bahasa
Solving Untuk Meningkatkan Indonesia Melalui Metode Cooperative
Kreativitas Dan Prestasi Belajar. Script Kelas IV SD. Journal of
Educativo: Jurnal Pendidikan, 1(1), Equatorial Education and Learning,
8–15. 2(3),1-7.
Harefa, D., Gee, E., Ndruru, M., Sarumaha, Laoli, J. Kristian., Dakhi, O., Zagoto, M.
M., Ndraha, L. D. M., Ndruru, K., M. (2022). Implementasi Model
Telaumbanua. T. (2020). Pembelajaran Jigsaw untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Harefa, N. A Jaya. (2021). Aktivitas Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan BK
Belajar Membaca Pemahaman Melalui pada Perkuliahan Filsafat Pendidikan.
Metode Jigsaw di SMP Kristen BNKP Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan,
Gunungsitoli. Jurnal Penelitian 4(3), 4408-4414.
Pendidikan Bahasa dan Sastra. 3(2),
374-379. Lase, A., & Ndruru, F. I. . (2022).
Penerapan Model Pembelajaran
Harefa, N. A Jaya. (2018). Peningkatan Discovery Inquiry Dalam
Kemampuan Menulis Teks Berita Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Dengan Menggunakan Model Educativo: Jurnal Pendidikan, 1(1),
Pembelajaran Cooperative Script 35–44.
Siswa Kelas Vii SMP Negeri 2
Gunungsitoli Utara Tahun
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca
Intensif Siswa 104
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

Masril, M., Jalinus, N., Jama, J., & Dakhi, Salamiah, S. (2018). Penerapan Model
O. (2020). Implementasi Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe Script
Berbasis Masalah Pada Kurikulum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
2013 Di SMK Negeri 2 Padang. Bahasa Indonesia Pada Materi
Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan Menyimak Cerita Siswa Kelas VI SD
Dan Pembelajaran, 12 (1), 12-25. Negeri 020 Tembilahan Hilir. Jurnal
Pajar (Pendidikan dan Pengajaran),
Novalinda, R., Dakhi, O., Fajra, M.,
2(1), 1-10.
Azman, A., Masril, M., Ambiyar, A.,
& Verawadina, U. (2020). Learning Syamsidar, Raja., Puspita, Alvi., Sum, TM.
Model Team Assisted (2022). Peningkatan Kemampuan
Individualization Assisted Module to Membaca Intensif Bagi Siswa SMAN 2
Improve Social Interaction and Rumbio Jaya. Bidik: Jurnal
Student Learning Achievement. Pengabdian kepada Masyarakat, 2 (2),
Universal Journal of Educational 34-38.
Research, 8(12A), 7974–7980. https://doi.org/10.31849/bidik.v2i2.984
https://doi.org/10.13189/ujer.2020.08 0
2585. Telaumbanua, A., Dakhi, O., & Zagoto, M.
M. (2019). Penerapan Model
Nurhadi. (2016). Teknik Membaca. Jakarta:
Pembelajaran Group Investigation
Bumi Aksara.
Berbantuan Modul Pada Mata Kuliah
Puryanti, E., & Maryamah, M. (2016). Praktek Kayu. Edumaspul: Jurnal
Penerapan Metode Cooperative Script Pendidikan, 5(2), 839–847.
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
Pada Mata Pelajaran Ski Di Madrasah Timor, A. R., Ambiyar, Dakhi, O.,
Ibtidaiyah Nurul Huda Kabupaten Oku Verawadina, U., & Zagoto, M. M.
Timur. JIP (Jurnal Ilmiah PGMI), (2021). Effectiveness of Problem-
1(2), 303-330. Based Model Learning on Learning
Outcomes and Student Learning
Riyadi, S., & Adilah, N. (2022).
Motivation In Basic Electronic
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Subects. International Journal of
Agama Islam Siswa Kelas XI Di SMA
Multi Science, 1(10), 1–8.
Ekasakti Padang Dengan Metode
Pembelajaran Demonstration Berbasis Widyastut, Ana. (2017). Peningkatan
Discussion Process. Educativo: Jurnal Literasi Anak Usia 4-6 Tahun Melalui
Pendidikan, 1(1), 84–95. Bahan Ajar Membaca, Menulis, Dan
https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1 Berhitung Untuk Guru TK Di
.13 Kecamatan Cinere Dan Limo Depok.
Rusydiana, Diyan. (2021). Penerapan Abdimas Talenta, 2(2), 100-108.
Model Cooperative Script Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Yandryati, Jenny., Gumono, G., & Purwadi,
Matematika. Indonesian Journal of Agus Joko. (2016). Kemampuan
Educational Development, 1 (4), 683- Membacakan Teks Berita Pada Siswa
691. Kelas VIII 1 SMP Negeri 3 Kota
Bengkulu Tahun Ajaran 2016/2017.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Jurnal Korpus, I(I), 68-72.
Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: CV Alfabeta. Zebua, Y., Zagoto, M. M., & Dakhi, O.
(2021). Implementasi Model
Pembelajaran Predict Observe
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 105
Mastawati Ndruru, Trisman Harefa, Noveri Amal Jaya Harefa

Explain Berbasis Drill and Practice


Untuk Meningkatkan Keaktifan dan
Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah
Pemindahan Tanah Mekanis.
Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2),
872–881.

Zagoto, M. M. (2022). Peningkatan Hasil


Belajar Mahasiswa Melalui
Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Word Square. Educativo:
Jurnal Pendidikan, 1(1), 1–7.
https://doi.org/10.56248/educativo.v1i
1.1
Zagoto, Maria M. & Nevi Yarni (2019).
Perbedaan Individu dari Gaya
Belajarnya Serta Implikasinya Dalam
Pembelajaran. Jurnal Review
Pendidikan dan Pengajaran, 2(2), 259-
265.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai