Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/365786307

PKM PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA LITERASI BIG BOOK

Article · February 2022

CITATIONS READS

0 52

17 authors, including:

Rohana Syamsuddin
Universitas Negeri Makassar
157 PUBLICATIONS   103 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

SHEAR STRENGTHENING OF REINFORCED CONCRETE DEEP BEAM USING NEAR SURFACE MOUNTED STEEL REBARS View project

Public Policies - New Smart Settings in Public Management View project

All content following this page was uploaded by Rohana Syamsuddin on 28 November 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.



Jurnal Publikasi Pendidikan Submitted : 30/10/2021
http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Reviewed : 15/11/2021
Volume 12 Nomor 1, 2022 Accepted : 08/12/2021
p-ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548-6721 Published : 28/02/2022

PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Literasi Di Kelas Awal Bagi Guru SD

Muh. Faisal1), Nurhaedah2), Rohana3), Bahar4), Latri5)


1, 2, 3,5
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Makassar
4
Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
sawerigading Makassar
1
muhfaisal77@gmail.com
2
edha200573@gmail.com
3
rohana@gmail.com
4
baharbethatwins@gmail.com
4
unmlatri2014@gmail.com

ABSTRAK
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta tentang macam-macam
media literasi untuk kelas awal dan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada peserta untuk
mengembangkan media literasi yang dapat dimanfaatkan di kelas awal. Pelatihan ini menggunakan
metode in house training dan workshop. Adapun yang menjadi sasaran dalam pelatihan adalah guru-
guru kelas awal yang ada di SDN No. 73 Bontorita I, SDN No. 74 Bontorita II, dan SDN No. 191
Inpres Paku. Pelatihan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap
persiapan mempersiapkan bahan dan alat, tahap pelaksanaan membuat alat media literasi Big Book,
presentasi dan demonstrasi baik secara mandiri maupun berkelompok. Dalam pelatihan, mahasiswa
akan dibantu mulai dari merancang pembuatan media sampai cara penggunaanya. Evaluasi dari
kegiatan pengabdian yang dilakukan nantinya adalah simulasi media literasi Big Book. Kegiatan
pengabdian pada masyarakat ini telah berjalan efektif, hasil pengamatan selama pelatihan berlangsung
nampak bahwa, sekitar 85% peserta pelatihan memperlihatkan keseriusan dan antusias mengikuti
selama pelatihan berlangsung. Hal tersebut terlihat bahwa peserta pelatihan sudah memahami
pembuatan media literasi walaupun dengan cara yang sederhana. Kemudian peserta pelatiahan sudah
memahami bagaimana memilih bahan atau materi yang dapat dijadikan sebagai media literasi yang
sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah.

Kata Kunci: Media Pembelajaran Literasi, Big Book

ABSTRACT
This training aims to provide knowledge to participants about various types of media literacy
for early grades and provide training and assistance to participants to develop literacy media that can
be used in early grades. This training uses in-house training and workshop methods. The targets in the
training are the early grade teachers at SDN No. 73 Bontorita I, SDN No. 74 Bontorita II, and SDN
No. 191 Paku Presidential Instruction. The training was carried out in two stages, namely the
preparation stage and the implementation stage. The preparation stage is preparing materials and
tools, the implementation stage is making Big Book literacy media tools, presentations and
demonstrations both independently and in groups. In the training, students will be assisted from
designing the manufacture of media to how to use it. The evaluation of the service activities carried
out later is a Big Book literacy media simulation. This community service activity has been running
effectively, the results of observations during the training show that around 85% of the training
participants showed seriousness and enthusiasm during the training. It can be seen that the training
participants have understood the making of media literacy even in a simple way. Then the training
participants have understood how to choose materials or materials that can be used as literacy media
in accordance with the conditions of the school environment.

Keywords: Literacy Learning Media, Big Book

22
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 1, 2022| 23

PENDAHULUAN Organization for Economic Cooperation and


Bahasa merupakan alat yang sangat Development) dalam Programme for
penting bagi manusia dalam berkomunikasi. International Student Assessment (PISA)
Manusia berkomunikasi agar dapat saling menunjukkan fakta bahwa budaya literasi di
belajar, berbagi pengalaman, dan dapat Indonesia masih sangat rendah. Hasil
meningkatkan kemampuan intelektualnya. penelitian PISA mengenai tingkat literasi siswa
Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi ada Indonesia pada tahun 2009 berada pada urutan
dua macam yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. ke 62 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD
Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi 493) dari 72 negara yang diteliti. Dan pada
baik secara lisan maupun tulis tersebut tahun 2012, Indonesia berada pada urutan 64
digunakan dalam segala aktivitas seperti dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 496)
pendidikan, keagamaan, perdagangan, politik, dari 65 negara yang diteliti (OECD, 2012).
dan sebagainya. Sedangkan pada tahun 2015, rata-rata skor
Pembelajaran bahasa Indonesia kemampuan literasi siswa Indonesia hanya
khususnya keterampilan berbahasa pada semua naik satu poin dari tahun 2012 (397), masih
jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian jauh di bawah rata-rata skor 72 negara yang
yang sungguh-sungguh. Keterampilan disurvei yaitu 493. Indonesia masih di bawah
berbahasa dalam kurikulum di Sekolah Dasar negara ASEAN lain seperti Singapura (535),
(SD) mencakup empat aspek, yaitu: (1) Vietnam (487), dan Thailand (409) (OECD,
keterampilan menyimak, (2) keterampilan 2016).
berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) Empat tahun setelah penelitian PISA,
keterampilan menulis. Keempat keterampilan ternyata posisi budaya literasi bangsa ini
berbahasa itu tidak dapat dipisahkan. Dari belum mengalami perubahan signifikan.
keempat keterampilan berbahasa tersebut, Berdasarkan penelitian The World’s Most
menurut Askarullah (2013) membaca dan Literate Nations (WMLN) yang dilakukan oleh
menulis merupakan keterampilan yang Jhon W. Miller, Presiden Central Connecticut
memegang peranan penting dalam pengajaran State University, New Britain pada tahun 2016,
bahasa Indonesia. Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-
Walaupun keterampilan membaca dan 60 dari 61 negara. Indonesia berada di bawah
menulis (yang merupakan literasi awal) sangat Thailand dan satu tingkat lebih tinggi dari
penting untuk dikuasai siswa, tetapi realita di Bostwana (CCSU, 2016).
lapangan juga menunjukkan bahwa Salah satu penyebab hal tersebut
keterampilan membaca dan menulis pada adalah masih rendahnya motivasi membaca
siswa SD masih sangat rendah. Hal ini dan menulis siswa di SD. Rendahnya motivasi
ditunjukan dengan kegiatan pembelajaran siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa
membaca siswa yang kurang aktif. Sebagian dalam pembelajaran. Selama kegiatan
besar siswa belum berani membaca secara pembelajaran membaca dan menulis sebagian
individu di depan teman-temannya atas besar siswa lebih sering sibuk sendiri dengan
kemauan sendiri. Di samping itu ketika guru bermain atau berbicara dengan temannya dan
memberikan pertanyaan terkait dengan bacaan kurang memperhatikan. Motivasi membaca
yang dibaca siswa, sebagian besar siswa belum dan menulis siswa salah satunya dapat
mampu memberikan jawaban yang tepat. dipengaruhi oleh suasana pembelajaran. Guru
Dalam hal menulis, siswa masih sangat kurang lagi-lagi ditunjuk sebagai orang yang
dalam menyeleksi topik, menata, dan bertanggung jawab untuk menciptakan suasana
mengorganisasikan gagasan, serta belajar yang kondusif dan menyenangkan,
mempertimbangkan bentuk tulisan sesuai sehingga dapat membangkitkan semangat dan
dengan calon pembacanya. Pada saat konsentrasi siswa untuk membaca dan
penuangan gagasan, siswa belum mampu menulis.
menyajikannya secara teratur. Begitu juga Oleh karena itu, sudah sangat jelas
penggunaan aspek kebahasaan seperti bahwa pembelajaran literasi di SD sangat
bentukan kata, diksi, dan kalimat belum penting untuk menunjang keberhasilan
tersusun secara efektif. Selain itu, siswa juga pencapaian akademik siswa. Pembelajaran
cenderung belum mampu menggunakan ejaan literasi yang efektif perlu memperhatikan
dan tanda baca secara tepat dan fungsional. kebutuhan, minat, usia, latar belakang, dan
Berdasarkan hasil lembaga survei lingkungan belajar siswa. Guru yang responsif
internasional Organisasi untuk Kerja Sama dan terhadap kebutuhan siswa, penggunaan strategi
Pembangunan Ekonomi (OECD— mengajar yang tepat serta pemilihan bahan ajar

Muh. Faisal dkk. PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran … , halaman 22-29
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 1, 2022| 24

yang sesuai dengan latar belakang siswa, serta melakukan keterampilan sesuai dengan tujuan
media pembelajaran yang menarik akan pembelajaran.
berdampak terhadap pencapaian kompetensi Kenyataan di lapangan menunjukkan
siswa (USAID, 2015). bahwa media pembelajaran literasi yang
Mengingat begitu pentingnya diberikan guru kepada siswa masih kurang
kemampuan literasi, maka mulai tahun 2016 bervariasi. Media pembelajaran yang tersedia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan di sekolah dan yang digunakan guru masih
mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah. terbatas dan guru cenderung menggunakan
Secara umum, tujuan gerakan ini adalah buku pelajaran sebagai media untuk
menumbuhkembangkan budi pekerti peserta mengajarkan membaca dan menulis.
didik melalui pembudayaan ekosistem literasi Akibatnya, siswa tidak tertarik untuk
sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan mengikuti pembelajaran membaca dan
Literasi Sekolah agar mereka menjadi menulis. Padahal, guru seharusnya memiliki
pembelajar sepanjang hayat. Kemampuan kompetensi profesional dan pedagogis dalam
literasi ditumbuhkan secara berkesinambungan mengajar di kelasnya. Sumardi (2016)
pada satuan pendidikan SD, SMP, dan menjelaskan bahwa keprofesionalan guru
SMA/SMK, dan SLB. Perkembangan dapat dilihat paling tidak dari segi penguasaan
teknologi dan media menuntut kemampuan materi ajar (kompetensi profesional) dan
literasi peserta didik yang terintegrasi, dengan kemampuan dalam merencanakan dan
fokus kepada aspek kreativitas, kemampuan melaksanakan proses pembelajaran serta
komunikasi, kemampuan berpikir kritis, dan mengevaluasi hasil belajar peserta didik
satu hal yang penting adalah kemampuan (kompetensi pedagogis).
untuk menggunakan media secara aman Berdasarkan paparan di atas, maka
(Kemendikbud, 2016). guru SD perlu diberikan pelatihan yang
Untuk menciptakan kondisi belajar intensif untuk membuat media pembelajaran
yang kondusif dan menyenangkan, dapat literasi khususnya di kelas awal. Penguasan
dilakukan dengan bantuan penggunaan media guru untuk membuat media pembelajaran
pembelajaran literasi. Susilana dan Riyana literasi tentu akan memberikan maafaat yang
(2009) mengatakan bahwa media pembelajaran sangat besar dalam proses pembelajaran.
merupakan wadah dari materi yang ingin Bukan hanya akan membuat pembelajaran
disampaikan. Bagi kajian komunikasi, media lebih menarik dan variatif tetapi juga akan
mempunyai peran sebagai penghantar pesan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan
dari komunikator kepada komunikan, sehingga siswa dalam penguasaan literasi awal
pesan yang ada dapat diterima dengan baik (membaca dan menulis)
(Arsyad, 2016; Latuheru, 1993). Sementara itu,
dalam dunia pendidikan dan aktivitas METODE KEGIATAN
pedagogis, media lebih berperan sebagai Pelatihan ini menggunakan metode in
teknologi pembawa pesan untuk menunjang house training dan workshop. Sasaran dalam
pembelajaran, atau materi dari guru kepada penelitian pelatihan masyarakat ini adalah
siswanya (Heinich, Molenda, Russel, & guru-guru yang ada di SDN No. 73 Bontorita I,
Smaldino, 2002). SDN No. 74 Bontorita II, dan SDN No. 191
Sebagai salah satu kegiatan yang Inpres Paku. Kegiatan pelatihan dan
masih tergolong aktivitas komunikasi (Munadi, implementasi media literasi akan dilaksanakan
2013), praktik pembelajaran untuk siswa juga melalui beberapa tahapan pelaksanaan yang
membutuhkan media, yang dapat mengubah dapat dijelaskan sebagai berikut:
(decoding) materi berbentuk abstrak ke dalam 1. Tahap Persiapan
berbentuk kongkret. Utamanya dalam materi a. Penyiapan lokasi Pengabdian
literasi, yang mempunyai tingkat abstraksi pelatihan.
tinggi, kebutuhan atas media tergolong sangat b. Koordinasi dengan kepala setiap
mendesak. Sebab, dalam literasi akan berkaitan kepala sekolah SD yang ada
dengan pesan-pesan verbal maupun non verbal Kecamatan Galesong Kabupaten
yang harus dapat divisualisasikan agar mudah Takalar.
dipahami siswa selama pembelajaran di kelas. c. Persiapkan materi, alat dan bahan yang
Penggunaan media pembelajaran secara kreatif dibutuhkan dalam pelatihan.
menjadikan siswa untuk belajar lebih banyak, 2. Tahap Pelaksanaan
menerapkan apa yang dipelajarinya lebih baik,
dan meningkatkan penampilan dalam

Muh. Faisal dkk. PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran … , halaman 22-29
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 1, 2022| 25

Pada tahap ini akan dilakukan berkualitas. Kegiatan dilaksanakan sehari


pelatihan bagaimana pembuatan dan penuh Pukul 08.00 sampai Pukul 16.30 Wita.
implementasi media literasi dengan cara Kemudian pelatihan dilanjutkan dengan
mandiri dan kelompok. Adapun tahapan penyajian materi tentang pembuatan dan
pelaksanaan digambarkan seperti berikut implementasi media pembelajaran literasi,
ini: media literasi merupakan alat bantu yang
a. Diawali dengan tahap observasi. digunakan guru untuk membantu mengajarkan
b. Kemudian ditemukan permasalahan literasi, khususnya pada siswa SD kelas awal.
awal yaitu tentang kendala Berbagai media menjadi tawaran penting untuk
penggunaan media literasi. membantu siswa dalam mempelajari dan
c. Kemudian penetapan jadwal dan meningkatkan kemampuan membaca dan
materi pelatihan. menulis. Hasil penelitian menyatakan bahwa
d. Selanjutntya dilaksanakan workshop kita akan lebih mudah memahami konsep yang
(pelatihan) diberikan lewat visual atau verbal (Salomon
Kemudian dilakukan penyusunan dalam USAID, 2014). Sejalan dengan
laporan yang memuat pengenalan materi media Suryantoro (2015) menyatakan bahwa media
literasi, pembuatan media, alat evaluasi audio visual yang digunakan adalah animasi
kemudian melakukan simulasi, untuk pembelajaran menyimak dongeng.
mengimplementasikan lalu merefleksikan. Literasi merupakan kemampuan berbahasa
seseorang (menyimak, membaca, dan menulis)
HASIL & PEMBAHASAN untuk berkomunikasi dengan cara yang
Kegiatan pengabdian pada masyarakat berbeda sesuai dengan tujuannya. Kemampuan
yang dikemas dalam bentuk pelatihan ini literasi membaca merupakan kemampuan
dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2021. dasar yang harus dikuasai peserta didik karena
Banyaknya peserta yang ikut pada kegiatan merupakan penentu keberhasilan dalam
tersebut adalah 27 orang. Peserta yang ikut kegiatan belajar.
adalah guru-guru dari tiga Sekolah Dasar yaitu Adapun fungsi media pembelajaran
(1) SDN No. 73 Bontorita I, (2) SDN No. 74 visual Levie dan Lentz (Azhar Arsyad, 2016)
Bontorita II, dan (3) SDN No. 191 Inpres mengemukakan empat fungsi media
Paku. Kegiatan dilaksanakan di SDN No.73 pembelajaran visual, yaitu 1) Fungsi atensi
Bontorita I Kecamatan Galesong Kabupaten merupakan inti yaitu menarik dan
Takalar secara luring dengan prosedur Covid- mengarahkan perhatian siswa untuk
19. Pelatihan diawali dengan pembukaan oleh berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
Ketua Program Pendidikan Sekolah Dasar berkaitan dengan makna visual yang
(PGSD) FIP UNM. ditampilkan atau menyertai teks materi
pengajaran, 2) Fungsi afektif terlihat dari
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(membaca) teks yang bergambar. Gambar atau
lambang visual dapat menggugah emosi dan
sikap siswa, 3) Fungsi kognitif terlihat dari
temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual dapat
memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau
Gambar 1 Pembukaan PKM pesan yang terkandung dalam gambar, 4)
Fungsi kompensatoris terlihat dari hasil
Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi penelitian bahwa media visual yang
guru-guru nantinya ketika mengajarkan suatu memberikan konteks untuk memahami teks
materi kepada siswa karena media merupakan membantu siswa yang lemah dalam membaca
alat bantu yang dapat digunakan sebagai untuk mengorganisasikan informasi dalam teks
penyalur pesan untuk mencapai tujuan dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain,
pembelajaran, sehingga harapan media pembelajaran berfungsi untuk
dilaksanakannya pengabdian tersebut adalah mengakomodasikan siswa yang lambat
guru-guru dapat mengikuti dengan baik agar menerima dan memahami isi pelajaran yang
bisa membuat berbagai media yang dapat disajikan dengan teks atau secara verbal.
menyajikan informasi yang baik dan Karakteristik siswa kelas awal memiliki
rentang konsentrasi pendek sehingga

Muh. Faisal dkk. PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran … , halaman 22-29
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 1, 2022| 26

memerlukan media yang dapat membantu (Oktaviana NF dan Wuri W 2019) menyatakan
dalam mengoptimalkan keterampilan membaca kegiatan bercerita sangat memotivasi belajar,
dan menulis. Media pembelajaran seperti cerita membuat anak senang, sehingga
gambar, grafik atau objek yang menarik bercerita merupakan metode yang efektif
perhatian siswa dapat membantu dalam mengembangkan bahasa dan bicara
mengoptimalkan proses belajar membaca dan anak. Dengan bercerita maka akan
menulis siswa. Dalam pengembangan memberikan pengetahuan baru pada anak.
keterampilan membaca dan menulis siswa
kelas awal, guru dapat membuat visualisasi
pesan, informasi, atau konsep yang ingin
disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam bentuk foto, grafik atau
ilustralisasi, dan bentuk lainnya. Foto
menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang
hampir menyamai kenyataan dari sesuatu
objek atau situasi. Sementara itu, grafik
merupakan representasi simbolis atau artistik
sesuatu objek atau situasi. Gambar 2 Penyajian materi Media Literasi
Oleh karena itu, kegiatan pengabdian
masyarakat pada pembuatan media literasi Penyajian materi dilakukan dengan
perlu dibatasi yaitu: (1) Big Book, (2) kalender menggunakan kombinasi metode ceramah dan
cerita, (3) mini book, (4) media gambar, (5) tanya jawab. Visualisasi kegiatan penyajian
grafik organizer. Kelima media literasi di atas materi dalam kegiatan pengabdian pada
yang akan dilatihkan dalam pengabdian ini masyarakat ini disajikan seperti Gambar 2.
adalah Big Book. Media Big Book diperlukan Tim pengabdian pada masayarakat memulai
untuk menjembatani pola berpikir siswa yang penyajian materi dengan memberikan petunjuk
dapat memberikan kesempatan kepada anak cara pembuatan media literasi dan
untuk terlibat dalam situasi nyata. Hal ini mempersiapkan bahan-bahan yang akan
mengikuti pendapat Piaget & Inhelder (Ivonne digunakan dalam pelatihan, bahan yang
H dan Puji Y.F, 2016) Gambar merupakan digunakan adalah buku atau kertas gambar
suatu bentuk fungsi semiotic yang dapat polos yang bersar yang mana nantinya tulisan
dianggap sebagai separuh jalan antara dan gambar akan muat media literasi tersebut.
permainan simbolik dan citra mental. Dengan Adapun beberapa alat dan bahan yang
menggunakan buku bergambar, dapat digunakan dalam pembuatan media literasi Big
dikatakan anak telah melakukan permainan Book diantaranya adalah: Kertas hvs dengan
simbolik, yang memiliki fungsi untuk ukuran A4, Crayon, Plastik, Spiral dari binder,
memberikan kesenangan dan autotelisme dan Pensil, Penghapus, Spidol, Pembolong kertas,
seperti citra mental dalam upayanya yang Lem kertas. Proses kegiatan pengabdian
meniru kenyataan. masyarakat bagi guru diberi kesempatan untuk
Media Big Book juga merupakan salah bertanya atau menyampaikan pendapat
satu media yang dapat meningkatkan sehingga terjadi diskusi multiarah yang
kemampuan membaca siswa. Penggunaan menjadikan kegiatan lebih efektif sehingga
media Big Book dalam pembelajaran membaca tujuan yang diharapkan tercapai. Adapun
dan menulis adalah penggunaan media yang diskusi yang terjadi yaitu terjadi peningkatan
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pengetahuan dan pemahaman peserta tentang
siswa karena media tersebut memiliki pembuatan dan penggunaan media literasi.
karakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks Hasil dari kegiatan ini diperoleh hasil yang
maupun gambarnya, serta memiliki memuaskan dimana dari setiap kelompok kelas
karakteristik khusus dalam segi bentuk dapat memahami bagaimana cara pembuatan
gambar dan warna. Buku bergambar media literasi yang dapat digunakan dalam
merupakan media yang sangat baik untuk pembelajaran membaca dan menulis dengan
membantu mengembangkan sosial emosional berdasar dari bahan yang sangat sederhana.
anak, melatih anak untuk mengekspresikan
perasaan yang terdapat pada cerita tersebut.
Melalui pembacaan cerita, anak-anak dapat
belajar lebih banyak tentang pengetahuan dan
ketrampilan emosional dengan mudah. Mart

Muh. Faisal dkk. PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran … , halaman 22-29
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 1, 2022| 27

Gambar 3 Pembuatan media literasi

Aktivitas peserta kegiatan pengabdian


dalam pembuatan media literasi seperti pada
Gambar 3 terlihat sangat antusias. Peserta Gambar 4b Desain Produk Media literasi Big
dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing Book (Jari Tanganku)
kelompok beranggotakan 5-6 orang lalu
dibagikan alat dan bahan yang dibutuhkan Berdasarkan Gambar 4a dan Gambar 4b
untuk membuat media literasi. kemudian peserta kegiatan pengabdian masyarakat dari
masing-masing kelompok diberikan tugas setiap kelompok membuat produk media
untuk membuat media literasi Big Book, literasi Big Book, salah satu bagian produk
pertama yang dilakukan dari setiap kelompok media literasi Big Book yang sudah
adalah menggabungkan kertas A4 dengan ditempelkan dalam bentuk gambar dengan
menggunakan lem menjadi seukuran kertas A3 naskah cerita yang dibuat secara sederhana.
dan didoble, jadi 1 gambar membutuhkan 4 Selain itu, dengan adanya media literasi
kertas. Kemudian setelah menggabungkan Big Book, para guru dan siswa dapat
kertas peserta menentukan konsep dari pada isi menerapkan literasi dasar yaitu literasi baca
Big Book, lalu peserta dari setiap kelompok dan tulis. Literasi baca dan tulis merupakan
membuat gambar sesuai cerita dengan bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN)
menggunakan pensil dan ditebalkan dengan adalah salah satu program Kementerian
menggunakan spidol hitam, dan setelah semua Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mulai
gambar selesai barulah gambar di warnai digiatkan sejak 2016 lalu. Gerakan ini
dengan warna yang menarik, yang tujuannya merupakan implementasi dari Peraturan
menarik minat baca siswa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
Selanjutnya peserta dari setiap 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
kelompok bekerja sama menempelkan semua Pekerti.
cerita dengan naskah cerita yang dibuat secara
sederhana, setelah ditempelkan peserta dari
masing-masing kelompok mengggabungkan
semua gambar dengan urut dengan
menggunakan spiral dari binder untuk jadi
media literasi Big Book sederhana.

Gambar 5 Menyatukan semua isi Media


literasi Big Book

Gambar 6 Presentasi hasil pembuatan media


Gambar 4a Desain Produk Media literasi Big literasi
Book (Anggota Bandanku)
Muh. Faisal dkk. PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran … , halaman 22-29
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 1, 2022| 28

Bagian gambar 5 menunjukkan akhir bahwa peserta pelatihan sudah memahami


dari pembuatan media literasi Big Book yaitu pembuatan media literasi walaupun dengan
menggabungkan semua gambar dengan cara yang sederhana. Kemudian peserta
menggunakan spiral dari binder, setiap anggota pelatiahan sudah memahami bagaimana
kelompok mengereksi hasil dari pembuatan memilih bahan atau materi yang dapat
media literasi Big Book yang telah dibuat. dijadikan sebagai media literasi yang sesuai
Selanjutnya setelah pembuatan media literasi dengan kondisi lingkungan sekolah.
Big Book selesai, salah satu dari peserta
kelompok tampil mempersentasikan cara KESIMPULAN & SARAN
menggunakan media literasi big book seperti Pelaksanaan pelatihan pembuatan
pada Gambar 6 yaitu membuka media literasi media literasi dalam kegiatan pengabdian pada
Big Book dan membacakan terlebih dahulu masyarakat diikuti 27 orang peserta
pada peserta pelatihan lainnya yang berfungsi berlangsung sangat antusias, dapat
sebagai siswa. Kemudian siswa diberikan memberikan pemahaman dan keterampilan
waktu untuk melihat dan memahami isi dari bagi peserta pelatihan dalam membuat media
media literasi Big Book tersebut. Memberikan literasi Big Book dengan alat bahan yang
kesempatan waktu pada siswa untuk membaca sederhana untuk meningkatkan kemampuan
dan memahami isi media literasi Big Book membaca dan menulis siswa. Serta menambah
berarti memberikan kepercayaan pada siswa wawasan dan pengetahuan bagi peserta atau
untuk menceritakan kembali cerita yang ada guru dalam penggunaan media literasi Big
pada medialiterasi Big Book. Book. Media literasi Big Book yang dihasilkan
Penggunaan media Big Book dalam dalam pelatihan pada kegiatan pengabdian
pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa tersebut menjadikan nilai kepraktisan yang
agar gemar membaca, membantu siswa untuk tinggi untuk diimplementasikan dalam
dapat memahami isi kandungan dari buku pembelajaran di kelas awal.
tersebut, turut mengenalkan pada siswa tentang Sedangkan saran dari kegiatan
berbagai bahan bacaan. Dalam hal ini media pengabdian pada masyarakat ini yaitu:
Big Book memiliki keistimewaan tersendiri 1. Pembuatan media literasi Big Book
yaitu; 1) Memberikan kesempatan peserta dapat meningkatkan kompetensi
didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan peserta pelatiahan dengan memahami
membaca yang tidak menakutkan, 2) cara menggunakannya.
Memberikan kesempatan pada peserta didik 2. Pelatihan pembuatan media literasi
untuk memberikan makna pada setiap tulisan Big Book masih perlu ditingkatkan
yang terdapat pada media big book, 3) kuantitas pelaksanaannya, terutama
Membatu mengembangkan pada aspek bahasa untuk desain gambar dan teks yang
anak, dan 4) Memberikan kesempatan pada akan dicantumkan, terutama terkait
anak untuk memunculkan percakapan yang dengan materi yang akan diajarkan
relevan tentang isi kandungan cerita pada pada setiap jenjang kelas..
media big book, hal ini juga bertujuan untuk
menumbuhkan imajinasi pada anak. DAFTAR PUSTAKA
Adapun suasana yang menyenangkan Adijaya, N., & Santosa, L. P. (2018). Persepsi
dapat dihadirkan selama kegiatan berlangsung Mahasiswa dalam Pembelajaran Online.
pada pelatihan pembuatan dan implementasi Jurnal Wanastra, 10(2), 105–110.
dalam media literasi Big Book. Selama https://doi.org/2579-3438
pelatihan berlangsung peserta/guru secara aktif Azwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian.
melibatkan diri terjadi suasana rileks, penuh Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
canda dan tawa karena gambar dan teks media Benny. A Pribadi, (2018). Model Desain
Big Book yang lucu, desain dari media Big Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian
Book lebih bersifat menyenangkan dari segi Rakyat
bahasa bagi anak yang menjadikannya anak https://www.academia.edu/37787350/Ben
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi ny_A_pribadi_Fix
nantinya. Bilfaqih Y., & Qomarudin N.M (2015) Esensi
Oleh karena itu, hasil pengamatan Pengembangan Pembelajaran Daring.
selama pelatihan berlangsung nampak bahwa, Edisi. 1, Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish
sekitar 85% peserta pelatihan memperlihatkan
keseriusan dan antusias mengikuti selama
pelatihan berlangsung. Hal tersebut terlihat

Muh. Faisal dkk. PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran … , halaman 22-29
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 1, 2022| 29

Direktorat Pembelajaran. (2019). Panduan Pohan, Albert Efendi. 2020. Konsep


Proses pembelajaran daring SPADA Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan
2019. Jakarta: Kemenentrian Riset Ilmiah. Purwodadi: CV Sarnu Untung
Direktur Pendidikan dan Pembelajaran (2014). Rusdiana, E., & Nugroho, A. (2020). Respon
Pedoman Penjaminan Mutu Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring
Penyelenggaraan Pembelajaran Daring Bagi Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar
Indonesia Terbuka dan Terpadu. Jakarta: Hukum Indonesia UNESA. Integralistik,
Direktur Pembelajaran dan 31(1), 1-12.
Kemahasiswaan https://doi.org/10.15294/integralistik.v31i
Georgopolous dan Tannenbaum. (2016). 1.21834
Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga. Rohmawati, A. (2015). Efektivitas
Hamalik, Oemar. (2010) Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Dini, 9(1), 15-32.
Algensindo, 2010 Kamus Besar Bahasa https://core.ac.uk/download/pdf/29697326
Indonesia Edisi Baru. Jakarta: Pustaka 5.pdf
Pheonix Saidah. (2020). Efektivitas Pembelajaran Ppkn
Handayani, Suci. 2019. Buku Model Berbasis Daring Terhadap Partisipasi
Pembelajaran Speaking Tipe STAD yang Belajar Peserta Didik Di Sman 11 Garut.
Interaktif Fun Game Berbasis Karakter Journal Civics and Sosial Studies. Vol 4,
Cooperative Learning. Ponorogo: Uwais No.1.
Inspirasi Indonesia https://journal.institutpendidikan.ac.id/ind
Hikmat. Dkk (2020) Efektivitas Pembalajaran ex.php/journalcss/article/view/872
Daring Selama Masa Pandemi Covid-19: Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Sebuah Survey Online. Karya Tulis Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Ilmiah (KTI) Masa Work From Home Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
(WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Sukidin., dkk. (2010). Manajemen Penelitian
Djati Bandung. Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
http://digilib.uinsgd.ac.id/30625/1/FISIP Cindekia
%20Kelompok%207.pdf Supardi. (2013) Sekolah Efektif, Konsep Dasar
Hilman F dan L. Nailah HH. 2014. dan Praktiknya. Jakarta: Rajawali Pers.
PARTISIPASI PUSTAKAWAN Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan
DALAM MENCERDASKAN Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
MASYARAKAT. Jurnal Pustakawan Prenadamedia Group
Indonesia Volume 13 No. 2. Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpi/artic Mengajar di Sekolah. Edisi Revisi.
le/view/9503 Jakarta: PT Rineka Cipta.
Laelasari, Apipudin, dkk. (2016). Model Sobron, A. ., Bayu, Rani, & Meidawati.
Pembelajaran Paket C Daring (2019). Persepsi Siswa Dalam Studi
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Pengaruh Daring Learning Terhadap
Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Choi, C. Minat Belajar IPA. SCAFFOLDING:
H., & Putri, R. S. (2020). Studi Jurnal Pendidikan Islam Dan
Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Multikulturalisme, Vol. 1 No.2, 30–38 .
Terhadap Proses Pembelajaran Online di Ttps://Www.Researchgate.Net/Publicatio
Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of n/338739013_Persepsi_Siswa_
Dalam_Studi_Pengaruh_Daring_Learning_Ter
Education, Psychology and Counseling,
hadap_Minat_Belajar_Ipa
2(1), 1–12. Wahyuningsih, Dian. (2017). E-Learning Teori
https://ummaspul.ejournal.id/Edupsycoun dan Aplikasi. Bandung: Informatika.
s/article/view/397

Muh. Faisal dkk. PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran … , halaman 22-29

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai