SKRIPSI
Oleh:
WINDRIA TRUNISWORO
NIM. 1501100077
PENDAHULUAN
menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik serta jauh dari kebodohan,
seperti yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Semua
elemen bangsa wajib ikut serta dalam meningkatkan kecerdasan bangsa, yang
tersebut dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu,
(BSNP, 2007:1).
bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi
peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional
2006:317) antara lain: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (4) menggunakan bahasa Indonesia
dan sosial; (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
menulis merupakan salah satu dari aspek berbahasa dapat diartikan sebagai
yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam menulis lanjut pada kelas
2005:406).
dengan benar. Salah satu keterampilan menulis yang harus dimiliki siswa
sekolah dasar adalah menulis deskripsi, yaitu menulis dengan
secara rinci dengan pilihan kata dan kalimat yang runtut. Untuk itu
ide yang muncul pada diri siswa. Selain itu, guru juga belum maksimal dalam
menerapkan model-model pembelajaran inovatif, sehingga hasil belajar siswa
dari tahun ajaran 2018/2019 sampai dengan 2021/2022 yang masih rendah.
Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM dan tidak memenuhi KKM
deskripsi adalah sebesar 68. Dari tabel di atas dapat diketahui pada tahun
ajaran 2018/2019 dari 29 siswa hanya 14 siswa (48%) yang memenuhi KKM.
Tahun ajaran 2019/2020 dari 27 siswa hanya 13 siswa (48%) yang memenuhi
KKM. Tahun ajaran 2020/2021 dari 19 siswa hanya 10 siswa (53%) yang
memenuhi KKM. Tahun ajaran 2021/2022 dari 11 siswa hanya 5 siswa (45%)
yang efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis dan suatu cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Prosedur yang
digunakan dalam TPS dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir,
kelompok membagi hasil diskusi di depan kelas agar gagasan atau ide yang
dengan media gambar seri. Gambar seri merupakan salah satu jenis dari
beberapa jenis media gambar atau foto. Menurut Ismawati (2011:145), media
gambar seri disebut juga flow chart atau gambar susun. Gambar-gambar
cerita. Dengan menggunakan media gambar, siswa akan lebih tertarik dengan
pembelajaran dan kegiatan menulis deskripsi akan terasa lebih mudah karena
B. Identifikasi masalah
karangan dekripsi.
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dibatasi hanya pada
penggunaan media gambar seri sebagai alat bantu berpikir siswa dalam
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
E. Tujuan Penelitian
Ajaran 2022/2023.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dan variasi metode mengajar bagi para guru. Metode menggunakan media
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
karangan deskripsi.
kreatif.
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut. Oleh karena itu menulis perlu diajarkan dengan baik sejak anak
usia dini.
efektif.
sebagai alat atau medianya”. (Suparno dan Yunus, 2006:13). Menulis pada
dasarnya bukan hanya menggali pikiran dan perasaan saja, tetapi juga
jelas”.
ilmu baru, kita tidak dapat memisahkan bentuk dari konten, menulis dari
dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta
melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri
menulis. Menurut Semi (2007:46) ada tiga tahap dalam menulis, yaitu (a)
tahap pratulis, (b) tahap penulisan, dan (c) tahap penyuntingan. Berikut
penjelasannya:
a) menentukan topik;
b) menetapkan tujuan;
d) merancang tulisan.
tahap ini semua persiapan yang telah dilakukan pada tahap pratulis
3. Manfaat menulis
sebagai berikut.
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menulis pun sangat diperlukan oleh semua orang, baik dalam kehidupan di
menulis untuk menyampaikan ide dan gagasan dalam berbagai bentuk dan
2008:169).
kemampuan menulis.
yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam kegiatan menulis
media tulis dengan menggunakan tanda baca, struktur, ejaan yang benar,
dapat menyampaikan gagasan dan fakta secara lincah dan kuat, seseorang
katakata menjadi beraneka kalimat yang jelas, dan mahir memakai bahasa
secara efektif”. Karangan adalah suatu bentuk sistem komunikasi lambang
pembaca”.
Melalui penggambaran tersebut diharapkan pembaca dapat seolah-
pembaca.
menggugah.
kesan indera,
sendiri.
sebagai berikut:
objek.
pembaca.
sendiri.
menggugah.
Menurut Semi (2007:67) karya tulis deskripsi dapat dibagi atas dua
jenis, yaitu (1) deskripsi artistik, dan (2) deskripsi ekspositorik. Berbeda
dengan pendapat tersebut, Marahimin (2004:46) membedakan karangan
deskripsi secara garis besar yaitu (1) deskripsi ekspositori, dan (2)
penjelasannya.
b. Tentukan tujuan.
dideskripsikan.
d. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun
kerangka karangan).
ini penting untuk melatih anak agar mampu menyampaikan pesan yang
1. Metode Pembelajaran
ingin dicapai.
Metode tipe think pair share (TPS) Merupakan metode pembelajaran yang
think pair share (TPS) ini di kembangkan oleh Frang Lymsan dan
metode think pair share (TPS) merupakan cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas yang aktif, inovatif, kreatif,
digunakan dalam metode think pair share (TPS) dapat memberi peserta
merespon dan saling membantu. Metode think pair share (TPS) kepada
materi-materi pelajaran sekolah yang sulit. Dengan cara ini siswa dapat
dalam mengingat suatu informasi serta seseorang siswa dapat belajar dari
memperbaiki rasa percaya diri dan semua peserta didik diberi kesempatan
terdiri dari tiga tahapan, yaitu thinking, pairing, sharing. Guru tidak lagi
juga peserta didik dapat menjadi patner belajar mengajar. Metode think
pair share (TPS) ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu
yang dipelajarinya.
mengajar bukan hanya kepada guru, tetapi juga membuat peserta didik
ikut andil dalam proses belajar mengajar, peserta didik juga dapat menjadi
patner belajar peserta didik lainya, dengan demikian metode think pair
seara eksplisit yang dilakukan dengan cara bertukar pendapat antar peserta
didik, dan saling membantu satu sama lain. Metode think pair share (TPS)
sebagai ganti dari tanya jawab seluruh kelas, sebagai salah satu
kelompok berempat.
Menurut Huda (2014:202), metode think pair share (TPS) terdiri
dari lima langkah, yaitu tahap pendahuluan, Think, pair, dan Share,
penghargaan.
persepsi sekaligus memotivasi siswa agar terlibat pada tahap ini, guru
menggali konsep dasar siswa. Pada tahap ini siswa diberi tahap waktu
jawaban pada tahap pair dan share, terutama pada saat presentasi
sebelanjutnya.
maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan
proses belajar mengajarkan, metode think pair share (TPS) akan lebih
konvensional, siswa yang aktif dalam kelas hanya berpusat pada siswa
yang disampaikan oleh guru. Dengan metode think pair share (TPS),
hal ini dapat diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan
sama yang diterapkan dalam metode think pair share (TPS) menuntut
untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk
(Hamdayana 2014:205):
anggotaangotanya.
menonjol.
d. Tidak semua topik dapat di jadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
atau verbal.
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi”. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa media itu
siswa untuk belajar. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu
dapat terwakili dengan kehadiran media. Sedangkan Gerlach & Ely (dalam
keterampilan, atau sikap”. Dalam hal ini manusia, materi, atau kejadian
adalah media.
menyatakan bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
film, kaset, dan CD. Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu
waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-
lapse recording.
menjadi 3 yaitu:
a. Media Grafis Media yang termasuk media visual, yakni pesan yang
verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.
agar dapat dilihat oleh sasaran. Media proyeksi diam meliputi : film
e. Kondisi setempat
kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,
dapat belajar dengan media visual dari siswa yang tergolong visual dan
pelajaran TIK, namun hal itu menjadi tidak berfungsi dengan baik,
ekonomi, jika sekolah tidak memiliki biaya untuk membeli suatu media
kelompok besar. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu
dan sebaliknya.
5. Manfaat Media
hasil belajar.
minatnya.
waktu.
yang sama.
memperhatikan.
diperlukan.
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Beban guru untuk
dan kemampuannya
dkk (1996:82) yaitu media yang termasuk media visual yakni pesan yang
papan flannel, papan bulletin. Media ini juga disebut dengan flow chart
atau gambar susun. Media gambar seri dapat dibuat dari kertas manila
lebar yang berisi beberapa buah gambar atau dibuat dari kertas biasa yang
rangkaian cerita. Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan jalan
(orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg dibuat dengan coretan pensil dsb pada
dsb) yg dibuat dengan coretan pensil dsb pada kertas dsb yang berturut-
berurutan.
berseri adalah sejumlah gambar di mana antara gambar yang satu dengan
gambar yang lain saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Artinya,
dengan gambar seri adalah kumpulan gambar yang berbeda antara yang
satu dengan yang lain tetapi saling berurutan dan berkaitan satu sama lain
suatu karangan;
b. mudah didapat;
c. mudah dipergunakan;
e. lebih realistis;
besar;
Ada beberapa langkah untuk membuat gambar seri yang baik. Langkah-
materi pembelajarannya.
seperti majalah, koran, brosur, dan juga artikel yang sesuai dengan
tema.
untuk digunakan.
D. Penelitian Terdahulu
lain:
deskripsi.
Kubu Raya. Hasil penelitian ini adalah hasil belajar siswa dala menulis
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 siswa. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah keaktifan dan kemampuan siswa dalam
tersebut dilakukan pada tahun 2018 dengan sampel 24 siswa kelas VSD
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 7 siswa kelas VI. Hasil
E. Kerangka Berpikir
tersebut dapat dipengaruhi oleh kualitas proses dan hasil yang dilakukan
dalam pembelajaran.
media yang sesuai dengan pembelajaran menulis karangan dan dapat menarik
minat siswa, serta bekerja sama dengan guru untuk mencari metode yang
Pemilihan media ini dengan pertimbangan bahwa media ini harganya murah,
Kemampuan menulis
Pembelajaran yang
Kondisi awal karangan deskripsi siswa
dilaksanakan guru
rendah
bersifat konvensional,
yaitu hanya
menggunakan metode
ceramah dan penugasan
Menggunakan media Siklus I
gambar seri dalam
Diadakan tindakan
pembelajaran menulis
karangan Siklus II
F. Hipotesis
2022/2023”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Jenis penelitian
kelas yang dilaksanakan dengan dua siklus tindakan, apabila dalam dua
Subyek yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
a. Teknik Tes
berupa tes tertulis yang dibuat oleh peneliti dengan arahan dari guru
Penilaian yang dilakukan dengan teknik non tes dapat digunakan jika
diperoleh data berupa tingkah laku afektif, psikomotor, serta yang lain
Alat pengumpulan data yang dipakai pada penelitian data ini adalah
sebagai berikut:
a. Lembar Evaluasi
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data yang
proses pembelajaran.
pembelajaran.
c. Dokumentasi
D. Analisis Data
1. Kuantitatif
melalui tes tertulis untuk setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II
B
N= x 100 %
St
Keterangan:
N = Nilai
Keterangan:
∑X
x=
∑N
Keterangan:
x = Nilai rata-rata
∑N = Jumlah siswa
2. Kualitatif
c. Mencari median
d. Mencari rentang nilai menjadi 4 kategori yaitu sangat baik, baik,
R = skor terendah
T = skor tertinggi
n = banyak skor = (R – T) + 1
Skala Kriteria
28 ≤ skor ≤ 36 Sangat Baik (A)
18 ≤ skor < 28 Baik (B)
9 ≤ skor < 18 Cukup (C)
0 ≤ skor < 9 Kurang (D)
Skala Kriteria
25 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik (A)
16 ≤ skor < 25 Baik (B)
8 ≤ skor < 16 Cukup (C)
0 ≤ skor < 8 Kurang (D)
Tabel di atas diperoleh dari skor tiap indikator aktivitas siswa dalam
E. Indikator keberhasilan
Pencapaian
Indikator Cara Mengukur
Siklus I Siklus II
Kemampuan Nilai rata-rata Nilai rata-rata Diukur dari nilai
siswa dalam untuk kemampuan untuk kemampuan rata-rata
menulis karangan menulis karangan menulis karangan kemampuan
deskripsi deskripsi deskripsi menulis karangan
mencapai 60% mencapai 80% deskripsi
Ketuntasan hasil Minimal 60% Minimal 80% Dihitung dari
belajar menulis siswa telah siswa telah jumlah siswa yang
karangan mencapai batas mencapai batas telah mencapai nilai
deskripsi siswa kriteria ketuntasan kriteria ketuntasan batas kriteria
minimal (KKM) minimal (KKM) ketuntasan minimal
(KKM) menulis,
yaitu 68.
F. Prosedur Penelitian
siklus yang dikembangkan oleh David Hopkins. Pada model siklus ini,
seterusnya.
siklus tindakan (daur ulang). Daur ulang dalam penelitian ini yaitu :
1. Perencanaan (planning),
2. Tindakan (action),
4. Refleksi (reflecting).
pula setelah dilakukan siklus II jika diketahui hasil belum mencapai yang
diharapkan, maka siklus akan kembali diulang atau dilanjutkan ke siklus III.
Pengulangan siklus tersebut akan terus dilakukan sampai tercapai hasil sesuai
yang diharapkan.
berikut:
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
sebagai berikut:
1. Rancangan Siklus I
a. Siklus I Pertemuan I
a) Tahap Perencanaan
indikator.
gambar seri.
pembelajaran.
deskripsi.
c) Tahap Observasi
Hasil refleksi pada tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk
pertemuan 1.
pertemuan.
b. Siklus I Pertemuan II
a) Tahap Perencanaan
indikator.
gambar seri.
pembelajaran.
b) Tahap Pelaksanaan/Tindakan
RPP, yaitu:
menulis deskripsi.
diskusi.
c) Tahap Observasi
pertemuan II.
pertemuan 1.
2. Rancangan Siklus II
a. Siklus II Pertemuan I
a) Tahap Perencanaan
sebagai berikut:
indikator.
2) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan
gambar seri.
pembelajaran.
b) Tahap Pelaksanaan/Tindakan
sebelumnya.
menulis deskripsi.
diskusi.
c) Tahap Observasi
dari;
1) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 1.
pertemuan 1.
pertemuan 2
b. Siklus II Pertemuan II
a) Tahap Perencanaan
gambar seri.
pembelajaran.
b) Tahap Pelaksanaan/Tindakan
pertemuan sebelumnya.
deskripsi.
siswa (LKS).
diskusi.
runtut.
c) Tahap Observasi
d) Tahap Analisis
pertemuan 2.
3) Membuat kesimpulan.
4) Merencanakan tindak lanjut siklus berikutnya apabila
diperlukan.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari masing-
masing dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari empat tahap, yaitu:
Berikut akan dijabarkan hasil penelitian yang terdiri atas keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis deskripsi
a. Siklus I Pertemuan I
1. Perencanaan
hari Selasa pada tanggal 7 Juni 2022 pada jam 07.00 WIB sampai
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan ini terdiri atas pra
pembelajaran.
kelinci, dan lain sebagainya. Dan yang kita bahas hari ini adalah
1. Eksplorasi
Pada kegiatan ini diawali dengan guru memberikan
2. Elaborasi
berdiskusi.
3. Konfirmasi
diapaparkan berikut
1. Melaksanakan prapembelajaran
pembelajaran.
2. Membuka pembelajaran
yaitu tanda smile yang ditempel dibaju siswa. Namun guru belum
berkaitan dan sesuai dengan apa yang kita temui dalam kehidupan
sehari-hari.
Selain itu komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa juga
9. Menutup pembelajaran
bentuk motivasi
1,47.
3. Mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru
adalah 1,89.
adalah 1,74.
adalah 1,89.
3. Paparan Hasil Menulis Deskripsi Siswa Siklus I Pertemuan 1
data berikut:
terendah 25, nilai tertinggi 90, ketuntasan 52,63% (10 siswa) dan
berikutnya.
4. Refleksi
yang ramai sendiri. Siswa juga kurang aktif ketika guru mengajak
5. Revisi
b. Siklus I Pertemuan 2
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dilakukan pelaksanaan tindakan
hari Kamis tanggal 9 Juni 2022 pada jam 07.00 WIB sampai jam
08.10 WIB.
tema hewan dan tumbuhan telah disesuaikan dengan SK, KD, dan
paket bahasa Indonesia, alat tulis, serta media gambar seri yang
2. Pelaksanaan Tindakan
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Adapun uraian dari
alat tulis.
bunga mawar, bunga melati dan lain sebagainya. Dan yang ibu
1. Eksplorasi
secara acak.
2. Elaborasi
3. Konfirmasi
dimengerti.
diapaparkan berikut:
1. Melaksanakan prapembelajaran
belajar.
2. Membuka pembelajaran
Indikator kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
dipahami oleh siswa dan dengan suara yang jelas. Selain itu
dengan guru.
9. Menutup pembelajaran
1,95.
pertemuan 1 adalah 60, dengan nilai terendah 25, nilai tertinggi 90,
terendah 35, nilai tertinggi 95, ketuntasan 63,16% (12 siswa) dan
4. Refleksi
ditingkatkan.
ditingkatkan.
5. Revisi
a. Siklus II Pertemuan I
1. Perencanaan
pada hari Selasa tanggal 14 Juni 2022 pada jam 07.00 WIB
paket bahasa Indonesia, alat tulis, serta media gambar seri yang
2. Pelaksanaan Tindakan
kelinci, kambing dan kucing. Dan hari ini yang akan kita bahas
dipelajari.
1. Eksplorasi
2. Elaborasi
Melalui gambar seri, guru memberikan suatu
3. Konfirmasi
diapaparkan berikut:
1. Melaksanakan prapembelajaran
siswa.
2. Membuka pembelajaran
gambar kucing secara 113 logis, jelas, saling berkaitan dan sesuai
Selain itu komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa juga
9. Menutup pembelajaran
sebagai berikut:
95, ketuntasan 63,16% (12 siswa) dan juga 36,84% (7 siswa) belum
berikutnya.
4. Refleksi
ditingkatkan.
adalah 22,21 yang tergolong dalam kategori baik. Hasil ini sudah
memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan, akan tetapi
5. Revisi
b. Siklus II Pertemuan 2
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk pelaksanaan
pada hari Kamis tanggal 16 Juni 2022 jam 07.00 WIB sampai jam
08.10 WIB.
tema hewan dan tumbuhan telah disesuaikan dengan SK, KD, dan
2. Pelaksanaan Tindakan
ibu sudah pernah bertanya tanaman apa saja yang kalian miliki
rambutan, pohon nangka dan lain sebagainya. Dan hari ini yang
hari itu.
1. Eksplorasi
2. Elaborasi
3. Konfirmasi
berikut:
1. Melaksanakan prapembelajaran
siswa.
2. Membuka pembelajaran
dipahami oleh siswa dan dengan suara yang jelas. Selain itu
mudah bosan.
sehari-hari.
9. Menutup pembelajaran
Indikator keterampilan menutup pembelajaran memperoleh
adalah 3,37.
3,68.
3. Hasil Menulis Deskripsi Siswa pada Siklus II Pertemuan 2
terendah 50, nilai tertinggi 100, ketuntasan 84,21% (16 siswa) dan
klasikal siswa.
4. Refleksi
pertanyaan dari guru dan adanya kerja sama yang lebih baik antar
kurangnya baik.
kurangnya baik.
II pertemuan 2.
2. Uji Hipotesis
yang optimal.
a. Implikasi Teoritis
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam setiap
siklus pembelajarannya
b. Implikasi Praktis
c. Implikasi Pedagogis
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
skor 22 yang termasuk dalam kategori baik dan pada siklus I pertemuan 2
rinci, koherensi kalimat, pemilihan kata, penggunaan ejaan dan tanda baca
yang tepat, dan kerapian bentuk tulisan. Hal ini dapat terlihat dari
B. Saran
pendekatan dan metode apa yang digunakan; 4) media apa saja yang akan
digunakan.
perlu diadakan suatu pelatihan yang berulang-ulang bagi guru untuk dapat
deskripsi karena dapat membantu siswa dapat memahami materi dan dapat
Liang Gie, (1992), Administrasi Perkantoran Modern, Cetakan ke-4, Penerbit Nur
Cahya, Yogyakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Dinas
Pendidikan Nasional.
Dokumentasi Penelitian