Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU KATA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN


SISWA KELAS 2 SDK MANGULEWA

PROPOSAL SKRIPSI

ANASTASIA ZEMBANG
202002004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP CITRA BAKTI
2024
Isian Substansi
PROPOSAL SKRIPSI STKIP CITRA BAKTI
Petunjuk: Silahkan mengisi tempat yang sudah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau menghapus
disetiap bagian

JUDUL
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 2 SDK MANGULEWA

RINGKASAN
Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan tentang peserta didik yang kesulitan dalam
kemampuan membaca permulaan. Yang menyebabkan anak sulit dalam membaca karena
kurannya minat siswa untuk berlatih kosa kata. Dengan masalah yang ada peneliti mencoba
memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik belajar siswa. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
media kartu kata pada kegiatan membaca permulaan siswa kelas 2 SDK Mangulewa. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan dan kelayakan pengembangan media kartu kata.
Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu model pengembangan 4D yang
terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) define, (2) design, (3) develop, (4) dessiminate. Subjek penelitian
adalah ahli media, ahli materi guru dan peserta didik. Instrumen penelitian berupa observasi,
wawancara, dokumentasi dan angket.
KATA KUNCI
Kata_kunci_1; kata_kunci2; media kartu kata, membaca permulaan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mendefinisikan pendidikan sebagai: Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.
Pendididikan yang mampu mendukung pembangunan yang akan datang adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan peserta didik , sehingga yang bersangkutan mampu
menghadapi dan memecahkan berbagai macam problem dalam kehidupan yang dihadapinya.
Oleh karena itu, maka pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi
peserta didik. Konsep pendidikan terasa sangat penting ketika kita sudah ketika sudah memasuki
dunia masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus menerapkan ilmu yang di
pelajari untuk menghadapi berbagai problem yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari
maupun yang akan datang.
Dalam proses pembangunan nasional, pendidikan menjadi salah satu hal penting yang
menetapkan perbaikan dalam kualitas kehidupan bermasyarakat pada beraneka aspek kehidupan.
Melalui pendidikan, keterampilan, dan keahlian bisa jadi meningkat dalam menghadapi
kehidupan. Sebagai lembaga pendidikan, yakni sekolah memainkan peran penting dalam
menciptakan kualitas generasi berikutnya, salah satu yang dikembangkan di sekolah itu adalah
keterampilan berbahasa yang ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Tujuannya agar siswa
memiliki kemampuan yang baik dan tepat dalam bahasa Indonesia, baik itu lisan atau secara
tertulis. Ada empat keterampilan dalam berbahasa, yakni mendengarkan, membaca, berbicara,
dan menulis. Keempat keterampilan tersebut sebagai modal interaksi siswa dalam kehidupan
sehari-hari (Alma diliana et al., 2021).
Pengetahuan bisa didapatkan dari berbagai kegiatan, salah satunya melalui membaca.
Oleh sebab itu, kecakapan dalam membaca sudah semestinya dikembangkan pada diri siswa.
Keterampilan dalam membaca sangat penting karena berperan banyak dalam kehidupan, salah
satunya yakni untuk terciptanya pembiasaan siswa dalam membaca (Anjani et al., 2019).
Kemampuan membaca adalah keterampilan dasar yang semestinya siswa miliki untuk mampu
berpatisipasi pada segala proses pembelajaran. Kemampuan membaca begitu penting untuk
siswa, sebab banyak kegiatan pembelajaran yang melibatkan membaca (Fahrurrozi et al., 2020).
Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, menurut Rosyid
(2019.10) yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri
siswa, seperti kesehatan, keadaan tubuh minat bakat, intelegensi, kelelahan cara belajar. Faktor
eksternal yaitu faktor yang dating dari luar siswa, seperti lingkungan-lingkungan yang
bersangkutan dengan siswa. Hasil wawancara dengan guru kelas 2 ada beberapa faktor yang
mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa pada kemampuan membaca yakni; faktor pertama,
kurangnya minat pada diri siswa misalnya siswa malas belajar kosa kata di kelas maupun
dirumah. faktor kedua, kurangnya kesadaran pada diri siswa misalnya dengan belajar kosa kata
secara terus menerus setiap harinya kan dengan dengan cepat memahami pembelajaran dalam
kemampuan membaca permulaan. Faktor ketiga, kurangnya kreativitas pada guru. Hal ini
disebabkan karena guru kurangnya menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam proses
pembelajaran berlangsung.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya penggunaan media pembelajaran
yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Diharapkan dengan menggunakan media
pembelajaran dapat membantu memecahkan permasalahan dalam kemampuan membaca
permulaan. Dalam proses pembelajaran perlu adanya penggunaan media pembelajaran sebagai
alat bantu untuk tercapainya pembelajaran yang efektif. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan media kartu kata pada kegiatan membaca yang dapat membantu siswa untuk lebih
memahami materi yang di sampaikan.
Media kartu kata adalah sebuah media pembelajaran yang dirancang dengan tujuan
memudahkan anak dalam memahami serta meningkatkan kemampuan membaca siswa. Media
pembelajaran kartu kata yang di buat peneliti dengan sistematis agar memudahkan siswa dalam
memahami pembelajaran pada siswa kelas 2. Secara tidak langsung media pembelajaran ini akan
menuntunn siswa dalam pemahaman materi pembelajaran menjadi lebih baik, dan proses
pembelajaran akan menjadi lebih efektif, dan siswa akan memiliki pengelaman belajar karena
siswa akan menggunakan media tersebut untuk belajar.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai
berikut: 1) bagaimana cara mendesain pengembangan media kartu kata pada siswa kelas 2 SD?
2) bagaimana mengembangkan media kartu kata yang layak untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada kemampuan membaca permulaan siswa kelas 2 SD?
B. Pendekatan Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalah diatas peneliti menemukan cara dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut. Peneliti akan mengembangkan media pembelajaran kartu kata pada
kegiatan membaca pada siswa kelas 2. Alasan peneliti memilih media kartu kata tersebut agar
dapat membantu siswa ikut serta langsung dengan menggunakan media pembelajaran tersebut.
Maka siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan siswa akan mendapatkan
pengelaman belajar yang baik sehingga dapat membantu dalam proses pembelajaran
berlangsung.
Media kartu kata ini dapat membawa anak pada lingkungan belajar yang
menyenangkan dalam pembelajaran membaca permulaan, karena guru menggunakan
strategi bermain dan teknik yang digunakan adalah permainan kata yang dapat
memberikan situasi yang aktif dan menyenangkan(Gading et al., 2019). Media kartu kata
berwarna membuatsiswa dapat memahami dan mengenal huruf dengan mudah dan
menyenangkan, sehingga membuat siswa mengerti kata yang diucapkan dan pada ahirnya
dapat memudahkan siswa dalam membaca permulaan(Hartati, 2017).
Peran media pembelajaran terutama adalah untuk membantu penyampaian materi kepada
siswa. Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan
pengaruh yang signiikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan pemilihan dan
perancanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran ektif digunankan tidak sia-sia saja
diterapkan.
Berdasarkan masalah yang diapaparkan di atas, maka peneliti tertarik melakaukan
penelitian yang komprehesif dengan judul “Pengembangan Media Kartu Kata Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas 2 SDK Mangulewa”.

C. State Of The Art dan Kebaruan


Sebelum membahas kebaruan pada artikel ini berikut dijelaskan penelitian serupa,
Penelitian dengan judul “Pengembangan Media Kartu Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 Sdn 30 Ampenan Tahun Pelajaran 2021/2022”. Penelitian
ini diteliti oleh Mehmet Akbar Wibowo (2022). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih
rendahnya kemampuan membaca permulaan siswa seperti ketepatan dalam menyuarakan dalam
menyuarakan tulisan, kewajaran lafal, kewajaran intonasi, kelancaran, dan kejelasan suara.
Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan kelayakan, kepraktisan, dan
keefektifan media kartu kata untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas
1 SD Negeri 30 Ampenan Tahun Pelajaran 2021/2022. Tahap pengembangan pada Define,
Desain, dan Develop.
penelitian dengan judul “Pengembangan Media Kartu Kata Bergambar Untuk
Keterampilan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas I SD”. Penelitian ini diteliti oleh Melisya
Putri, dkk (2023). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak peserta didik yang belum
hafal huruf, dan membedakan huruf yang bentuknya sama, peserta didik masih mengalami
kesulitan mengeja huruf menjadi suku kata, media yang digunakan dalam melatih
kemampuan membaca permulaan kurang bervariatif akibatnya peserta didik merasa bosan
dan tidak tertarik dengan pelatihan membaca. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
media pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca permulaan untuk kelas I SD yang
valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan ini menggunakan metode Reserch &
Development (R&D) dengan mengacu pada model 4D yaitu pendefinisian (Define),
desain (Design), pengembangan (Development), dan penyebaran (Dessiminate).
Pengumpulan data yang digunakan berupa angket, lembar validasi, angket siswa, dan
tes.
Kebaruan dari penelitian ini, peneliti temukan penggunaan “Media Pembelajaran kartu
kata Kelas 2 SDK Mangulewa”.
D. Sitasi

TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pasan Arsyad (2019: 3). Menurut Daryanto (2016: 5) media yaitu
kumpulan komunikasi yang dijadikan sebagai pembawa pesan komunikasi menuju komunikan.
Sedangkan menurut Rohani (2019: 7) Media pembelajaran merupakan suatu alat untuk
dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam kegiatan pembelajaran,agar pesan dapat lebih
mudah dipahami dan dimengerti, oleh siswa. Bila media belajar secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Sari (2019: 27) mengemukakan Media
Pembelajaran merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran di sekolah.
Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan
pengelaman yang dapat membelajarkan siswa.
Menurut Daryanto (Maghfi, dan suyadi 2020) media pembelajaran adalah alat perantara
dalam proses pembelajaran.Manfaat menggunakan media pembelajaran dikutip dari Maghfi dan
Suyadi(2020) yaitu:
1. Materi pembelajaran yang disampaikan akan lebih jelas maknanya, sehingga
mempermudah anak untuk memahaminya.
2. Metode yang digunakan akan lebih berfariasi
3. Aktifitasanak lebih terintegrasi melalui pengamatan dan mendemonstrasikan
4. Materi pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian dan konkrit
Pendapat lain dikemukakan oleh Daryanto, yaitu sebagai berikut:
1. Memperjelas pesan-pesan yang disampaikan
2. Mampu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indra, dan tenaga
3. Menarik perhatian, berinterksi secara langsung (antara anak dan sumber belajar)
4. Memungkinkan anak untuk belajar mandiri

Berdasarkan poin-poin diatas, peneliti dapat menyimpulkan media pembelajaran adalah


alat atau bahan yang digunakan dalam pembelajaran agar siswa dapat dengan mudah memahami
pembelajaran.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (2014)media dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran sebagai
berikut. 1)Menarik perhatian. Sebuah gambar dilayar, pertanyaan di papan tulis, atau
musik yang mengalun ketika siswa masuk ke ruang kelas dapat digunakan untuk
menarik perhatian siswa. 2)Mengingat kembali. Gunakan media untuk membantu siswa
mengingat apa yangtelah mereka pelajari, sehingga materi baru dapat dikaitkan

dan ditambahkan pada materi lama. 3)Menyampaikan tujuan kepada siswa. 4)Menyampaikan
isi/materi pelajaran baru. Media tidak hanya dapat membantu membuat materi baru mudah
diingat, tetapi juga membantu menyampaikan materi baru. 5)Mendukung pembelajaran melalui
contoh dan perluasan pandangan. Salah satu keuntungan dari media adalah membawa
dunia ke dalam kelas, jika memungkinkan membawa siswa ke dalam dunia itu.
6)Mendapatkan respon siswa. Menyampaikan informasidan memberi pertanyaan menciptakan
keterlibatan dalam menjawab pertanyaan. 7)Memberikan umpan balik/feedback.
8)Meningkatkan ingatan dan transfer. Gambar meningkatkan ingatan, media membantu
memvisualisasikan pelajaran dan mentransfer konsep-konsep abstrak menjadi konkret
sehingga lebih mudah mengingat objek. 9)Menilai kinerja. Media adalah cara yang luar biasa
untuk mengadakan penilaian.
Menurut (M. Fathurrohman dan Sulistyorini, 2019:67), adapun tujuan dari penggunaan
media pembelajaran adalah sebagai berikut; 1)Agar proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung dapat berjalan dengan tepat dan berdaya guna. 2)Untuk mempermudah guru dalam
menyampikan informasi materi kepada anak. 3)Untuk mempermudah peserta didik dalam
menyerap atau menerima materi yang disampaikan oleh guru. 4)Untuk mendorong keinginan
anak mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru. 5)Untuk menghindari salah pengertian atau salah paham yang disampikan oleh guru.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka disimpulkan manfaat media adalah
menyampaikan isi materi atau pembelajaran baru mudah dipahami siswa dan siswa lebih mudah
mengingat materi pembelajaran.

3. Media Kartu Kata


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi
panjang. Sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Kartu kata adalah kartu yang berisi huruf, suku kata, atau kata yang digunakan untuk
membantu peserta didik agar lebih mudah dalam mengenal huruf dan belajar membaca. Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia kartu kata ini dapat memberikan pengalaman konkrit,
meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempertinggi daya serap serta siswa dapat
memusatkan perhatiannya dalam belajar.
Menurut Ismiyati (2018: 3), menyatakan bahwa media kartu kata adalah kartu belajar
yang efektif untuk mengingat danmenghafal lebih cepat karena pada dasarnya untuk membantu
siswa belajar mengingat dan menghafal. Karena tujuan ini melatih kemampuan kognitif untuk
mengingat gambar dan kata, sehingga kemampuan berbahasa dapat
ditingkatkansejakusiadini.Kartu katakartuyangdilengkapi oleh kata-kata dan memiliki banyak
seri antara lain buah-buahan, binatang, benda-benda, pakaian, warna dan sebagainya.
Menurut Halimatonsakdiah (2016: 116) kartu kata adalah media yang dapat meransang
siswa agar lebih cepat mengenal huruf, membuat minatt siswa semakin kuat dalam pengenalan
huruf abjad kepada siswa serta dapat meransang kecerdasan dan ingatan siswa.
Menurut Siti (2018: 18) media kartu kata dapat digunakan untuk melatih mengeja atau
memperkaya kosa kata. Kartu-kartu tersebut menjadi petunjuk dan rangsangan bagi siswa didik
untuk memberikan respon yang diinginkan melalui media pembelajaran'. Kartu adalah kertas
tebal yang berbentuk segi empat.
Menurut Eka (2017: 65), media kartu kata adalah media yang digunakan untuk
membantu meningkatkan daya ingat siswa, karena media ini memberikan pengaruh yang lebih
besar dalam mengingat dan memahami kosa kata dan gambar. Menurut Suhrianati (2016: 53),
media kartu kata merupakan salah satu ide untuk menyampaikan pendapat konsep dalam bentuk
tertulis dan merupakan alat visual yang penting dan mudah didapat serta konkrit dengan masalah
yang digambarkannya.
4. Manfaat Media Kartu Kata
Kartu kata dapat berupa kardus yang berlapisi kertasyang terdiri dari sebuah kata (Vika,
dkk, 2017: 46). Manfaat penggunaan kartu kata dapat mengembangkan kemampuan berbahasa
siswa menurut maimunah hasan adalah yaitu dapat membaca permulaan dengan mudah,
membantu siswa dalam mengenal huruf, kosa kata dan gambar, mengembangkan daya ingat otak
kanan, dan memperbanyak perbendaharaan kata pada siswa (Yasbiati, 2017: 54).
5. Kemampuan Membaca Permulaan
Menurut Ismiyati (2018:5) kemampuan membaca adalah satu dari empat kemampuan
bahasa pokok, dan merupakan suatu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan, lambang-
lambang bunyi, bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf alphabet latin.
Menurut Salmiati (2018: 13), dijelaskan, kegiatan membaca di sekolah dasar ada dua
tahapan. Pertama, belajar membaca yang diberikan pada tahun-tahun pertama sekolah dasar
(kelas 1, 2, dan 3) yang dikenal dengan sebutan membaca permulaan.Kedua adalah membaca
untuk pemahaman atau membaca lanjut yang perlu dikuasai oleh anak-anak di kelas atas (kelas
4, 5, dan 6). Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar bagi siswa sekolah dasar
kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca
dan menangkap isi bacaan dengan baik.
Menurut Lathipah (2016:7), siswa dikategorikan mampu membaca permulaan jika;
a)Siswa mampu membedakan bentuk-bentuk huruf. b)Siswa bisa mengenali suatu gambar dan
huruf, suku kata, dan kata yang merangkai nama dari gambar tersebut. c)Siswa tidak merasa
kesulitan untuk belajar membaca permulaan. d) Kemampuan membaca permulaan siswa makin
meningkat.
6. Bahan-Bahan Pembuatan Media Kartu Kata
Media kartu kata terbuat dari; tripleks, kain flannel, lem tembak

METODE
A. Jenis dan Model Penelitian Pengembangan

Metode pengembangan pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan


perangkat pembelajaran model 4D (Four D). Ratuna & Rosmiati (2019: 61) model Four D
terdiri atas 4 tahap, yakni define, design, develop, dan disseminate. Define, design, develop,
dan disseminatemerupakan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran papan
pintar. Dalam penelitian Rizka Afiya Zsalshabilla (2022) ada empat kegiatan yang dilakukan
pada setiap tahap pengembangan media pembelajaran model 4D sebagai berikut:

1. Tahap Pendefenisian

Pendefenisian (define)merupakan tahap untuk menentukan segala bentuk persyaratan


yang dibutuhkan dalam pengembangan pembelajaran. Dengan cara menganalisis kompetensi
dasar, tujuan pembelajaran dan batasan dari materi yang ingin dikembangkan. Hal ini sesuai
dengan pernyataan dari ( Falahudin, 2017) bahwa media yang valid yaitu media yang selaras
dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Setelah mengetahui syarat-syarat
pembelajaran maka akan didapatkan hasil analisis mengenai kebutuhan guru dan siswa yang
dapat menunjang proses evaluasi dan pembelajaran. Pada tahap ini juga peneliti menentukan
mengenai produk yang akan dikembangkan.

2. Tahap Perancangan (Design)

Perancangan (Design) adalah salah satu tahap yang bertujuan untuk bisa menyiapkan
media kartu kata pada kegiatan membaca pernulaan sebagai media evaluasi hasil belajar
siswa. Kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahap ini seperti: perancangan media.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Pengembangan (Development) adalah tahap yang bertujuan untuk membuat media


menjadi suatu produk dengan menguji validitasnya kepada para ahli dibidangnya. Setelah
mengembangkan media kartu kata pada kegiatan membaca permulaan sesuai dengan tahap
desain selanjutnya produk yang telah dihasilkan tersebut dilakukan validasi kepada para ahli,
seperti: ahli materi, ahli media, dan ahli desain untuk diberikan saran mengenai produk yang
telah dihasilkan untuk dilakukan perbaikan atau revisi agar produk yang dihasilkan lebih
baik lagi. Sehingga pada tahap pengembangan ini menghasilkan media kartu kata sebagai
media evaluasi hasil belajar yang layak untuk diuji coba pada siswa kelas 2 SDK
Mangulewa.

4. Tahap Penyebaran (Disseminate)

Penyebaran (Disseminate) yaitu tahap yang bertujuan untuk menyebarluaskan hasil


dari produk yang telah dikembangkan dalam jangkauan yang lebih luas dengan tujuan untuk
menguji keefektifan penggunaan hasil produk yang dikembangkan. Tahap diseminasi
digunakann untuk mengiklankan produk pengembangan sehingga pengguna, baik individu,
kelompok, atau sistem, akan menerimanya. Pada tahap ini dilakukan dengan cara
menggunakann produk yang dikembangkan yaitu media papan pintar dalam proses
pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan membaca permulaan di SD.

B. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi metode observasi, wawancara,
dokumentasi dan angket. 1) Metode Observasi. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Yang menjadi pengamat dalam penelitian
ini adalah peneliti sendiri. Melalui observasi ini peneliti dapat mempelajari tentang perilaku dan
makna dari perilaku tersebut. Subjek yang diamati peneliti adalah siswa kelas 2 SDK
Mangulewa. 2) Metode Wawancara. Wawancara merupakan percakapan tanya jawab yang
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Setelah melakukan observasi kepada siswa, peneliti
melanjutkan pengumpulan data dengan melakukan wawancara guna mendapatkan hasil yang
lebih spesifik kepada guru kelas tentang hasil belajar siswa. Peneliti melakukan wawancara
berdasarkan pedoman wawancara. 3) Metode Dokumentasi. Digunakan oleh peneliti untuk
menganalisis aktivitas berdasarkan foto-foto biasanya lebih akurat dan menarik dan dapat
menyimpulkan semua kegiatan yang sudah dilaksanakan. 4) Metode Angket/Kuesioner. Angket
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang peneliti ketahui.

2. Instrumen Penelitian
Instrumen disusun dan disesuaikan dengan produk yang dikembangkan dan evaluasi
produk yang dilakukan tepat sasaran. Instrumen yang dikembangkan sendiri terdiri dari beberapa
instrumen yang disesuaikan dengan tujuannya masing-masing. Berikut instrumen-instrumen
yang dikembangkan: 1) Instrumen untuk penilaian untuk ahli konten/isi. Berfungsi untuk menilai
isi dari materi-materi yang terdapat pada media papan pintaryang dikembangkan. Selain itu
penilaian ahli konten juga berfungsi untuk merevisi media sehingga dapat menghasilkan media
papan pintar yang berkualitas. Penilaian ahli konten ini dengan melibatkan guru kelas 2 SD. 2)
Instrumen Ahli Media. Berfungsi untuk mengetahui apakah media papan pintar yang
dikembangkan sudah sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar atau tidak. Penilaian oleh
ahli media ini juga digunakan sebagai bahan revisi terhadap media pembelajaran kartu kata yang
dikembangkan, sehingga dapat menghasilkan media pembelajaran yang baik dan berkualitas.
Penilaian ahli media ini dengan melibatkan salah satu dosen STIKP Citra Bakti Ngada yang
dipercayakan sebagai desainer terhadap produk pengembangan media pembelajaran. 3)
Instrumen Untuk Pengguna Produk. Difokuskan pada aspek kelayakan penggunaan media
pembelajaran kartu kata yang dikembangkan. Penilaian ini berfungsi untuk menghasilkan media
pembelajaran kartu kata yang berkualitas. Selain itu komentar dan saran yang diberikan oleh
guru dan siswa sebagai pengguna produk dapat menjadi bahan revisi atau perbaikan terhadap
media pembelajaran kartu kata. Uji coba pengguna produk ini melibatkan 15 orang siswa SD
kelas 2 dan satu orang guru kelas 2.

3. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini dianalisis menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. 1)Teknik Analisis
DeskriptifKualitatif. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan proses ppengembangan. Dasar
revisi ini adalah dari masukan, saran dari beberapa ahli isi, ahli media, ahli desain pembelajaran.
2)Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif. Teknik ini digunakan untuk mengolah data yang
berasal dari angket dalam bentuk deskriptif persentase.

Rumus yang digunakan adalah:

(1) Rumus untuk mengolah data per item


∑X
P= x 100%
∑ xi

Keterangan: P = Persentase

∑X = jawaban responden dalam satu item

∑Xi = jumlah nilai ideal dalam satu item

100%

(2) Rumus untuk mengolah data per kelompok dan keseluruhan


∑X
P= x 100%
∑ xi

Keterangan: P = Persentase

∑X = jawaban responden dalam satu item


∑Xi = jumlah nilai ideal dalam satu item
100%

(3) Tabel tingkat validitas


Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan kriteria sesuai tabel
tingkat validitas, sebagai berikut.

Tabel. Tingkat Validitas Kelayakan Media Papan Pintar

Persentase Kriteria

86% - 100% A. Sangat Layak

71% - 85% B. Layak

56%-70% C. Cukup Layak

<55% D. Kurang Layak

(Sumber. Panduan Penulisan Skripsi STKIP Citra Bakti)

Media pembelajaran papan pintar berbasis kearifan local Ngada yang dikembangkan

dikatakan memiliki derajat validitas atau kualitas yang baik, jika minimal kriteria atau kategori

validitas yang dicapai adalah kriteria Layak.

JADWAL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, M. (2021). Pendidikan holistik menurut para ahli.
Indonesia, R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik
Indonesia. Jakarta.
Diliana, A., Saputra, H. H., & Setiawan, H. (2021). Hubungan Antara Kemampuan Membaca
Pemahaman Dengan Kemampuan Memahami Soal Cerita Matematika Siswa Kelas V
Sekolah Dasar. Pendagogia: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(2), 57-65.
Alpian, V. S., & Yatri, I. (2022). Analisis Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa
Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5573-5581.
Wijaya, R. P. (2021). Efektivitas model quatum learning berbantuan media kartu kata untuk
meningkatkan keterampilan membaca permulaan. Journal of Education Action
Research, 5(1), 26-32.
Munisah, E. (2020). Artikel Pengelolaan Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Edukasi Lingua
Sastra, 18(1), 23-32.
Mawarni, E. Y. (2021). Pengembangan Media Kartu Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Siswa,(R&D) di Kelas I SDN Blukbuk I Kabupaten Tangerang (Doctoral
dissertation, UIN SMH BANTEN).
Mehmed, A. W. (2022). Pengembangan Media Kartu Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 SDN 30 Ampenan Tahun Pelajaran
2021/2022 (Doctoral dissertation, Universitas_Muhammadiyah_Mataram).
Melisya, M. P., & Praseihammi, M. (2023). PENGEMBANGAN MEDIA KARTU KATA
BERGAMBAR UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN PADA
SISWA KELAS I SD. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan
Hasil Penelitian, 9(1), 1-8.

Anda mungkin juga menyukai