php/lensapendas/article/view/1660/842
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/
26465/15595
2. Model pembelajaran Quantum Learning adalah model yang membiasakan
belajar nyaman dan menyenangkan. Model ini di rancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dengan membangun motivasi dan
memberikan pembelajaran dengan cara yang bervariasi sehingga siswa merasa
selalu penasaran saat mengikuti kegiatan pembelajaran (Deporter, 2015)
Model Pembelajaran “Quantum Learning” ini adalah kiat, petunjuk, strategi
untuk guru dalam melakukan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat. Model Quantum Learning, yaitu suatu model
pembelajaran yang seluruh proses belajarnya dapat mempertajam pemahaman
dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat, sehingga pembelajaran menjadi lebih
termotivasi. Model Quantum Learning terdiri dari 6 komponen pembelajaran
yaitu : (1) Tumbuhkan, (2) Alami, (3) Namai, (4) Demonstrasikan, (5) Ulangi, (6)
Rayakan (Sultan & Hajerina, 2020).
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v15i1.65
https://kompetensi.fkip.uniba-bpn.ac.id/index.php/jurnal-kompetensi/
article/view/65
4. . Teks eksplanasi adalah teks yang menekankan pada proses atau sebab
akibat terjadinya sebuah bencana alam, proses sosial, dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Isi teks eksplanasi mampu menjawab pertanyaan “mengapa‟
dan “bagaimana‟ suatu fenomena terjadi (Priyatni dalam Oktarina, 2015).
Berbagai temuan yang telah diperoleh seperti yang dikemukakan sebelumnya,
baik kesulitan siswa dalam menulis teks eksplanasi maupun motivasi belajar
siswa yang baik sehingga masalah ini perlu dicarikan solusinya. Dengan
mengedepankan kelebihan siswa, yakni memiliki kemauan kuat untuk
menyelesaikan masalah, permasalahan ini diasumsikan dapat diatasi dengan
penerapan suatu model pembelajarn. Model pembelajaran berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar (Sariada, 2014). Model pembelajaran
digunakan guru sebagai acuan untuk menciptakan suasana pembelajaran
yang aktif, kreatif, edukatif, dan menyenangkan (PAKEM) (Saadah, 2017).
Model pembelajaran ada bermacam-macam jenisnya salah satunya adalah
model pembelajaran berbasis masalah. Dalam kurikulum 2013, pembelajaran
berbasis masalah merupakan salah satu model yang disarankan untuk dapat
diterapkan oleh guru pada saat pembelajaran. Penerapan model pembelajaran
berbasis masalah dalam pembelajaran dapat mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran, dimana siswa terlibat secara langsung dalam proses penemuan
pemahaman materi yang diajarkan, sehingga siswa dapat lebih memahami
materi yang diajarkan guru (Andriani, 2015).
Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning disingkat PBL)
adalah model pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa untuk
memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang
disajikan pada awal pembelajaran dengan tujuan untuk melatih siswa
menyelesaikan masalah dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah (Utomo,dkk, 2014).
Pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu model pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan
integrasi pengetahuan baru (Primiani, 2012). PBL merupakan model
pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada
siswa. Dimana siswa dapat secara aktif berfikir dalam menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan kehidupan sosial mereka. Model pembelajaran PBL
bermanfaat untuk membantu siswa belajar secara mandiri dan memberikan
pengalaman dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang mendorong
berkembangnya pola pikir dan pola kerja seseorang dalam membelajarkan
dirinya. Selain penerapan model PBL, solusi yang ditawarkan adalah
penerapan media video. Jadi, model PBL akan dipadukan dengan media video
untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa. Media video
dinyatakan tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplansi
berpadu dengan model pembelajaran PBL karena video memiliki keunggulan
dibandingkan media lain. Media video mampu memperjelas sajian ide dan
mengilustrasikannya sehingga siswa tidak cepat lupa. Sajian ide yang jelas
dan terilustrasi dengan baik inilah yang sangat berguna bagi siswa dalam
menuliskan teks eksplanasi. Selain itu, media video dapat menarik minat dan
perhatian siswa. Yang tidak kalah penting adalah video termasuk media yang
relatif murah saat ini, baik harga maupun pengoperasiannya, serta alatnya
tersedia di sekolah.
PBL merupakan model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi
belajar aktif kepada siswa. Dimana siswa dapat secara aktif berfikir dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial mereka.
Model pembelajaran PBL bermanfaat untuk membantu siswa belajar secara
mandiri dan memberikan pengalaman dalam menyelesaikan masalah sehari-
hari yang mendorong berkembangnya pola pikir dan pola kerja seseorang
dalam membelajarkan dirinya.
Selain penerapan model PBL, solusi yang ditawarkan adalah penerapan media
video
file:///C:/Users/ADM/Downloads/jearmanager,+5.+Justianus+Tarigan+123-
133.pdf
Guru Bahasa Indonesia hendaknya dapat menerapkan model dan media yang
tepat dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menyajikan teks
eksplanasi secara tertulis menggunakan model problem based learning dan
model think talk write berbantuan media video animasi bertema fenomena
alam; (2) Guru Bahasa Indonesia hendaknya menerapkan model Think Talk
Write sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran menyajikan teks
eksplanasi karena telah teruji keefektifannya; (3) Guru Bahasa Indonesia
hendaknya menerapkan media pembelajaran, khususnya media video animasi
bertema fenomena alam sebagai alternatif dalam menyajikan teks eksplanasi
secara tulis; (4) Peneliti lain dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai
bahan referensi dan dapat dikaji lebih lanjut untuk mengetahui kebaruan
dalam pembelajaran menyajikan teks eksplanasi.
OPTIMALISASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “PBL” PADA MATERI AJAR TEKS EKSPLANASI
BAHASA INDONESIA
Menurut Priyatni (2017, hlm. 82) teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan
tentang proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan, budaya, dan lainnya. Misalnya, artikel tentang dampak global warming,
peristiwa meletusnya Gunung Merapi, dan lain sebagainya. Materi teks inilah yang
dijadikan bahan pelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia agar siswa mampu
mengidentifikasi dan mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian)
yang tertuang dalam teks eksplanasi secara lisan dan tertulis. Namun tujuan tersebut
tidak akan tercapai apabila pemahaman siswa mengenai teks tersebut masih rendah.
https://i-rpp.com/index.php/dinamika/article/view/1175/371371666
https://www.researchgate.net/publication/
343244373_Penerapan_Model_PJBL_Untuk_Meningkatkan_Keterampilan_Pros
es_dan_Hasil_Belajar_Matematika_Materi_Bangun_Ruang_Sisi_Datar_Kelas_VII
I_C_SMP_Negeri_4_Sumbang_Semester_2_Tahun_Pelajaran_20162017
Model PjBL menurut Trianto (2014:42) adalah pendekatan pembelajaran yang inovatif,
yang
menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Menurut Wena
(2014:144) model pembelajaran PjBL adalah model pembelajaran yang
memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan
melibatkan kerja
proyek yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan permasalahan yang
sangat
menantang dan menuntun siswa untuk merancang, memecahkan masalah,
membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa
untuk
bekerja secara mandiri. Hasil penelitian yang dilakukan Ekaputri (2012) menunjukan
bahwa
pembelajaran dengan metode PjBL dengan strategi team teaching mampu
meningkatkan
motivasi, keaktifan, dan hasil belajar siswa.
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/950
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/950/883