Anda di halaman 1dari 8

Vol. 6 – No.

1, year (2022), page 1178-1184


| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |

Penerapan Metode CIRC untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca


Pemahaman Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Putri Rahmadhani1, Yenni Fitra Surya2, 3*


1
(PGSD, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Indonesia).
2,3
(Dosen PGSD, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Indonesia).

* Corresponding Author. E-mail: 1putrirahmadhani20@gmail.com

Receive: 05/08/2021 Accepted: 21/12/2021 Published: 01/03/2022

Abstrak
Penelitian dilatar belakangi oleh rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN 013 Muara Jalai Kec.
Kampar Utara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan
metode CIRC (Cooperative Integreted Reading and Composotion) dalam pembelajaran bahasa indonesia di kelas V SDN 013
Muara Jalai. Jenis penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dan setiap siklus
dilaksanakan dua kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 013 Muara Jalai yang berjumlah 14 orang
siswa dengan jumlah siswa laki-laki 8 orang dan siswa perempuan 6 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian adalah teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan
pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus, dimana hasil persentase pada siklus I pertemuan I
mencapai (57,14%), pertemuan II meningkat menjadi (71,43%) sedangkan pada siklus II pertemuan I (78,57%), dan pertemuan II
meningkat mencapai (85,71%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode CIRC (Cooperative
Integreted Reading and Composotion) dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa pada kelas V SDN 013
Muara Jalai.

Kata Kunci: Keterampilan Membaca Pemahaman, Metode Cooperative Integreted Reading And Composotion.

Application of the CIRC Method to Improve Reading Comprehension of Grade V Elementary School Students

Abstract
The background of the research was the low reading comprehension ability of fifth grade students at SDN 013 Muara Jalai Kec.
North Kampar. This study aims to improve students' reading comprehension skills by using the CIRC method (Cooperative
Integrated Reading and Composotion) in learning Indonesian in class V SDN 013 Muara Jalai. This type of research is
Classroom Action Research (CAR). This research was carried out in 2 cycles and each cycle was carried out in two meetings.
The subjects of this study were the fifth grade students of SDN 013 Muara Jalai, totaling 14 students with 8 male students and 6
female students. Data collection techniques used in the study were observation, test, and documentation techniques. Based on the
results of the study, it can be concluded that the problem solving ability of students has increased in each cycle, where the
percentage results in the first cycle of the first meeting reached (57.14%), the second meeting increased to (71.43%) while in the
second cycle of the first meeting (78 .57%), and the second meeting increased to (85.71%). Thus it can be concluded that by
applying the CIRC method (Cooperative Integrated Reading and Composotion) can improve students' reading comprehension
skills in class V SDN 013 Muara Jalai.

Keywords: Reading Comprehension Skills, Cooperative Integrated Reading and Composition Methods.

Pendahuluan digunakan untuk berfikir, mengekspresikan


Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (dalam perasaan dan melalui bahasa dapat menerima
Pebriana, 2017) Bahasa merupakan peran pikiran perasaan orang lain. Pembelajaran
sentral dalam perkembangan intelektual, sosial Bahasa Indonesia mencangkup empat aspek
dan emosional siswa dan penunjang keterampilan yaitu mendengar, berbicara,
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang membaca dan menulis. Keterampilan membaca
studi terutama Bahasa Indonesia. Pahrul & mempunyai peran yang sangat penting dalam
Amalia (2019) menyebutkan bahwa bahasa proses belajar mengajar di sekolah maupun
merupakan alat untuk berkomunikasi, dapat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kurikulum

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 1178
(Putri Rahmadhani, Yenni Fitra Surya, Nurhaswinda)

bahasa dan sastra Indonesia dicantumkan tujuan Peneliti memilih menggunakan metode CIRC
pembelajaran dan pengajaran, salah satunya (Cooperative Integreted Reading and
adalah agar siswa mengetahui apa yang Composition) karena diyakini mampu
dipelajarinya. Sehingga siswa mampu meningkatan keterampilan membaca
berkomunikasi baik secara lisan maupun tuisan pemahaman siswa sekolah dasar. Menurut
dan untuk hal itu perlu bagi siswa membaca. Shoimin (2014) CIRC (Cooperative Integreted
International association for evalucation Reading and Composotion) adalah komposisi
education achievement (IEA) (dalam Harsanti, terpadu membaca dan menulis secara
2017) mengungkapkan bahwa kebiasaan kelompok. Metode CIRC merupakan metode
membaca siswa Indonesia berada pada pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa
peringkat ke 26 dari 27 Negara yang diteliti. dalam rangka membaca dan menemukan ide
Rendahnya minat dan keterampilan membaca pokok, pokok pikiran, atau tema sebuah
antara lain tampak pada rendahnya keterampilan wacana. Selanjutnya Abidin (2016)
mereka membaca. Hal ini merupakan salah satu mengemukakan bahwa tujuan metode CIRC
indikator bahwa pembelajaran membaca di (Cooperative Integreted Reading and
sekolah belum maksimal. Composotion) adalah untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil observasi dan hasil keterampilan siswa dalam memahami isi bacaan
wawancara terhadap pelaksanaan pembelajaran sekaligus membina keterampilan menulis
membaca pemahaman yang peneliti lakukan reproduksi atas bahan bacaan yang dibacanya.
pada hari Senin tanggal 22 Maret ditemukan Tujuan inilah yang dapat membantu siswa
fakta bahwa terdapat proses pembelajaran yang dalam meningkatkan keterampilan membaca
masih berpusat pada guru, siswa masih pemahaman siswa.
kesulitan dalam menyebutkan ide pokok dalam Berdasarkan latar belakang yang telah
teks bacaan, siswa masih kesulitan dalam dijelaskan, tujuan penelitian ini adalah untuk
menjawab pertanyaan, selanjutnya siswa masih mengetahui bagaimana perencanaan,
kesulitan dalam membuat kesimpulan dan pelaksanaan, dan peningkatan metode CIRC
menceritakan kembali isi teks bacaan, pada saat (Cooperative Integreted Reading and
siswa diberi pertanyaan mengenai isi bacaan Composition) dapat meningkatkan keterampilan
yang dibaca, siswa tidak dapat menjawab membaca pemahaman pada siswa kelas V SD
dengan cepat dan harus membuka kembali Negeri 013 Muara Jalai.
bahan bacaan dan menunjukkan bahwa
keterampilan siswa kelas V SDN 013 Muara Metode
Jalai dalam membaca, khusunya membaca Metode Penelitian dilakukan oleh peneliti
pemahaman masih kurang optimal. ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
Permasalahan-permasalahan tersebut atau Classroom Action Research (CAR).
harus segera dicarikan solusi karena sangat Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap
mempengaruhi banyak sedikitnya informasi dan yaitu pada bulan Juli-Agustus 2021 di SD
pengetahuan yang diterima siswa dari berbagai Negeri 013 Muara Jalai Kecamatan Kampar
sumber tertulis, dengan kata lain permasalahan Utara Kabupaten Kampar.
yang paling utama untuk segera diatasi adalah Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini
permasalahan rendahnya keterampilan adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 013
membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara
013 Muara Jalai. Kabupaten Kampar yang berjumlah 13 siswa.
Pembelajaran adalah perubahan tingkah Dengan rincian 7 siswa laki-laki dan 6 siswa
laku yang melibatkan ketrampilan kognitif perempuan.
berupa penguasaan ilmu dan perkembangan Dalam penelitian ini, peneliti
kemahiran intelektual. Proses pembelajaran menggunakan desain model penelitian tindakan
lebih bermakna jika guru dalam membelajarkan kelas dari (Arikunto, 2014) dimana pada model
siswa dengan menggunakan model ini terdapat empat komponen penelitian dalam
pembelajaran yang bervariasi (Surya, 2017). setiap langkah yaitu, perencanaan, pelaksanaan,

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 1179
(Putri Rahmadhani, Yenni Fitra Surya, Nurhaswinda)

pengamatan dan refleksi yang dibentuk dalam berhubungan dengan data yang dibutuhkan
rangkaian yang saling terkait antara langkah mengenai pembelajaran tersebut. Tahap
satu dengan yang lain. Adapun gambar 1. siklus Analisis dan Refleksi berupa Hasil yang didapat
tindakan berikut ini : dalam tahap observasi dikumpulkan dan
dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan. Untuk
memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah
dilakukan, digunakan data yang berasal dari
data observasi. Kelemahan dan kekurangan
yang muncul pada siklus I akan disempurnakan
pada siklus berikutnya. Selain itu, hasil analisis
data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
digunakan sebagai acuan untuk merencanakan
siklus berikutnya. Selanjutnya siklus II
merupakan perbaikan dari siklus I yang terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Adapun hal tersebut mengacu pada
rekomendasi hasil refleksi pada siklus
sebelumnya.
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi,
tes keterampilan membaca pemahaman dan
dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitian
Gambar 1. Siklus Tindakan PTK berupa lembar observasi yang terdiri dari
lembar observasi aktivitas guru dan siswa, soal
Prosedur-prosedur dalam tindakan ini keterampilan membaca pemahaman dan
diawali dengan persiapan dan diakhiri dengan dokumentasi.
refleksi. Pada tahap perencanaan ini terdiri dari Teknik analisis data peneltian ini
kegiatan menyiapkan lembar observasi, dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data
menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan kualitatif dilakukan pada data non tes yakni
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada hasil data pengamatan (observasi) terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan aktivitas guru dan siswa saat proses
menggunakan metode CIRC, mengembangkan pembelajaran dan data hasil dokumentasi.
tujuan pembelajaran/ Indikator pembelajaran., Sedangkan data kuantitatif (nilai hasil belajar
menyiapkan materi pembelajaran, membuat siswa) berupa mencari ketuntasan individu, dan
lembar kerja siswa sesuai dengan metode presentase keberhasilan belajar.
pembelajaran yang diterapkan, membuat alat Rumus untuk menentukan ketuntasan
evaluasi (tes) dan Menyiapkan kamera untuk yang dicapai secara individu peneliti
dokumentasi. Pada tahap pelaksanaan menggunakan rumus menurut (Purwanto,
merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan 2012). Adapun rumus penelitian sebagai
pembelajaran yang telah disusun dengan berikut:
menggunakan metode CIRC. Pada tahap 𝑅𝑅
NP = 𝑋𝑋 100
pengamatan yakni pelaksanaan observasi 𝑆𝑆𝑆𝑆
dilakukan secara bersamaan dengan Keterangan :
pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan observasi NP = Nilai persen yang dicari atau
dilakukan oleh pendidik sebagai peneliti dan diharapkan
observer sebagai kolaborator dengan R = Skor mentah yang diperoleh
menggunakan alat bantu berupa lembar siswa
observasi tentang aktivitas guru dan siswa guna SM = Skor maksimum ideal dari tes
mencatat segala informasi penting yang yang bersangkutan

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 1180
(Putri Rahmadhani, Yenni Fitra Surya, Nurhaswinda)

100 = Bilangan tetap memutuskan untuk mengadakan penelitian


dengan menggunakan metode pembelajaran
Hasil nilai yang diperoleh dari CIRC (Cooperative Integreted Reading and
perhitungan kemudian di kualifikasikan sesuai Composition) untuk meningkatkan
tabel kategori keterampilan membaca keterampilan membaca pemahaman siswa kelas
permahaman sebagai berikut: V. Selanjutnya hasil observasi yang telah
Tabel 1. Kategori Keterampilan Membaca dilaksanakan terkait keterampilan membaca
Permulaan pemahaman peserta didik, ditemukan masih
banyak siswa kesulitan dalam menentukan ide
pokok pada teks bacaan, beberapa siswa masih
kesulitan dalam menjawab pertanyaan,
selanjutnya peneliti menemukan banyak siswa
kesulitan dalam membuat kesimpulan dan
menceritakan kembali isi teks bacaan.
Sumber: (Zani, 2018) Permasalahan lain juga disebabkan karena
kurangnya antusias siswa dalam proses
Perhitungan Persentase Ketuntasan Siswa pembelajaran. Selain itu ditemukan pula
menurut Depdikbud dalam (Trianto, 2010) rendahnya minat siswa dalam belajar membaca
menyatakan bahwa suatu kelas dinyatakan khususnya membaca pemahaman, sehingga
tuntas belajar jika dalam kelas tersebut terdapat siswa mudah lupa dengan materi yang diberikan
≥ 85% siswa yang tuntas. Adapun rumus maupun dengan bahan bacaan yang mereka
menghitung persentase ketuntasan belajar (KB) baca.
adalah sebagai berikut: Siklus I
𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻
KB= x 100% Hasil tes keterampilan membaca
𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱𝑱 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲
pemahaman siklus I pada pertemuan I dan II
sebagai berikut:
Hasil dan Pembahasan
Tabel 3. Hasil Tes Ketrampilan Membaca
Sebelum melakukan tindakan, peneliti
Permulaan Siklus I
memberikan sebuah tes untuk mengetahui
keterampilan membaca pemahaman awal siswa.
Adapun hasil nilai pratindakan siswa dapat
dilihat pada tabel 2. di bawah ini:
Tabel 2. Hasil Tes Ketrampilan Membaca
Permulaan Pratindakan

Sumber: Data Olahan 2021


Berdasarkan tabel 3. dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata siklus I pertemuan I
sebesar 64,32 dengan ketuntasan belajar
Sumber: Data Olahan 2021 mencapai 57,14%. Sedangkan pada siklus I
pertemuan II nilai rata-rata sebesar 71,57
Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui, nilai
dengan ketuntasan belajar mencapai 71,43%.
rata – rata siswa pada tes awal sebesar 59.93
Jika dilihat dari ketuntasan belajar pada siklus I
dan persantase ketuntasan belajar 50%.
pertemuan I dan II masih belum mencapai
Sehingga hasil dari pretest sangat jauh dengan
ketuntasan belajar yang ditentukan yakni 85%
ketuntasan kelas yang diinginkan oleh peneliti
sehingga penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.
yaitu 85%. Dengan hasil pretest itu, peneliti

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 1181
(Putri Rahmadhani, Yenni Fitra Surya, Nurhaswinda)

Adapun hasil observasi pada siklus I dengan ketuntasan belajar mencapai 85,71%.
ditemukan beberapa masalah yang masih perlu Jika dilihat dari ketuntasan belajar pada siklus II
diperbaiki. Masalah tersebut antara lain, guru pertemuan II sudah mencapai ketuntasan belajar
masih sulit mengkondisikan siswa agar yang ditentukan yakni 85% sehingga penelitian
mengikuti pembelajaran dengan baik, dan guru ini dapat dihentikan.
tidak menggunakan media pembelajaran untuk Adapun hasil observasi pada siklus II
menyampaikan materi pembelajaran. Adapun sebagai berikut Kegiatan pembelajaran
masalah yang terdapat dari siswa yaitu masih keterampilan membaca pemahaman siswa kelas
banyak siswa yang tidak aktif dalam proses V SDN 013 Muara Jalai pada menentukan ide
pembelajaran, siswa masih mengalami kesulitan pokok, menjawab pertanyaan, menyimpulkan
dalam menentukan ide pokok pada teks bacaan dan menceritakan kembali isi teks bacaan
dengan benar. Masih banyaknya hasil jawaban dengan menggunakan metode CIRC
siswa yang kurang tepat dalam menyimpulkan (Cooperative Integreted Reading and
serta menceritakan kembali sehingga nilai Composition) sudah baik dilakukan oleh
mereka masih banyak yang kurang dari KKM. peneliti.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah Untuk mengetahui secara jelas
disebutkan sebelumnya, maka perlu dilakukan peningkatan setiap tindakan dapat dilihat pada
beberapa tindakan untuk mengatasinya yaitu grafik 1 berikut ini:
peneliti harus menggunakan media
pembelajaran atau pun menambah bahan bacaan
saat proses pembelajaran berlangsung untuk
memperkaya pemahaman siswa, peneliti harus
mendorong siswa agar percaya diri dalam
mengemukakan hasil jawaban. Guru
memberikan siswa motivasi agar kepercayaan
diri mereka terhadap membaca pemahaman
dapat meningkat dan tidak malu dan ragu untuk
mengemukakan pendapat.
Siklus II Grafik 1. Peningkatan Ketrampilan Membaca
Pemahaman
Hasil tes keterampilan membaca
pemahaman siklus I pada pertemuan I dan II
pada tabel 4 berikut ini: Setelah melihat rekapitulasi
keterampilan membaca pemahaman siswa kelas
Tabel 4. Hasil Tes Ketrampilan Membaca V SDN 013 Muara Jalai pada grafik 1 dapat
Permulaan Siklus II dilihat adanya peningkatan dari sebelum
tindakan hingga siklus 2. Dapat diketahui
bahwa keterampilan membaca pemahaman
siswa pada siklus 2 yaitu 85,71% telah
mencapai atau melebihi indikator ketuntasan
yang ditetapkan yaitu 85% atau berada pada
kriteria baik, untuk itu peneliti tidak perlu
melakukan siklus berikutnya karena sudah jelas.
Sumber: Data Olahan 2021
Pembahasan
Berdasarkan tabel 4. dapat disimpulkan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
bahwa nilai rata-rata siklus II pertemuan I dipaparkan, maka terdapat beberapa hal yang
sebesar 77,32 dengan ketuntasan belajar akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:
mencapai 78,57%. Sedangkan pada siklus II Perencanaan Metode CIRS
pertemuan II nilai rata-rata sebesar 81,68 (Cooperative Integreted Reading and

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 1182
(Putri Rahmadhani, Yenni Fitra Surya, Nurhaswinda)

Composition) untuk meningkatkan proses pembelajaran berlangsung, banyak siswa


keterampilan membaca pemahaman. yang tidak mendengarkan guru pada saat
Pelaksanaan siklus I dan siklus II dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada saat
penelitian ini tidak terlepas dari perencanaan diskusi berlangsung, peneliti masih banyak
yang matang oleh peneliti. Tujuan dilakukan menemukan siswa yang masih mengerjakan
perencanaan ini agar proses pembelajaran dapat tugas secara individu, banyaknya siswa yang
berjalan dengan lancar. Adapun perencanaan tidak mendengarkan penjelasan dari guru,
yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian membuat banyak siswa yang mengerjakan tugas
ini yaitu: menyusun instrumen penelitian berupa tidak sesuai dengan petunjuk yang ada pada
silabus, menyusun RPP berdasarkan tahapan soal. pada saat siklus I pertemuan II
pada metode CIRS (Cooperative Integreted berlangsung ada satu aktivitas guru yang tidak
Reading and Composition), menyiapkan lembar terlaksana yakni guru tidak melakukan
tes peserta didik, lembar aktivitas guru dan apersepsi sedangkan aktivitas siswa yang tidak
peserta didik. Meminta guru wali kelas V yakni terlaksana adalah tidak mengumpulkan tugas ke
ibu Wirdatul Jannah, S.Pd untuk menjadi depan meja guru hal ini dikarenakan beberapa
observer I mengamati aktivitas guru dan siswa yang telat mengumpulkan tugas tersebut
meminta ketersediaan teman sejawat yakni Nur sedangkan waktu telah habis.
Fadila sebagai observer II untuk mengamati Keterampilan membaca pemahaman
aktifitas siswa. siswa kelas V di SDN 013 Muara Jalai masih
Secara umum, penilaian perencanaan ini berada pada kategori rendah pada pertemuan I
sudah lumayan baik meskipun masih perlu dan cukup pada pertemuan II. Hal ini terjadi
diperbaiki. Sedangkan pada siklus II penilaian karena masih banyak siswa yang belum paham
yang diberi oleh guru wali kelas terhadap dalam menganalisis ide pokok dalam suatu
perencanaan yang telah dilakukan adalah cerita. Selain itu keterampilan siswa dalam
kesesuaian antara indikator dengan SK dan KD membuat kesimpulan terhadap suatu teks
telah sesuai, pemilihan materi ajar telah sesuai bacaan juga masih rendah. Siswa membuat
dengan tujuan, pemilihan materi ajar telah kesimpulan berdasarkan apa yang ditulis dIbuu
sesuai dengan karakteristik siswa dan alokasi Buan menggunakan bahasa sendiri. Begitu juga
waktu yang ditetapkan sudah sesuai. dengan keterampilan dalam menceritakan
Berdasarkan penilaian tersebut dapat kembali.
disimpulkan bahwa perencanaan yang Pelaksanaan proses pembelajaran siklus II
dilakukan oleh peneliti pada siklus II ini sudah baik pertemuan I dan pertemuan dua mengalami
jauh lebih baik dari pada siklus sebelumnya. peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari
keterlaksanaan setiap kegiatan baik aktivitas
guru maupun peserta didik. Hal ini dikarenakan
guru benar-benar melaksankan perbaikan-
Pelaksanaan metode CIRS (Cooperative perbaikan berdasarkan refleksi yang ada pada
Integreted Reading and Composition) untuk siklus I. Guru mampu mengkondisikan kelas
meningkatkan keterampilan membaca dengan baik, sehingga siswa lebih aktif dan
pemahaman. Berdasarkan hasil pelaksanaan antusias dalam belajar. Banyak siswa yang
pada siklus I, pembelajaran dengan metode berani mengemukakan pendapatnya dan mau
CIRS (Cooperative Integreted Reading and mempresentasikan hasil jawaban diskusi.
Composition) masih belum berjalan maksimal, Peningkatan pelaksanaan tersebut tidak
beberapa kegiatan pembelajaran yang telah terlepas dari peran guru yang telah berhasil
direncanakan kurang sesuai dengan yang menerapkan metode CIRS (Cooperative
direncanakan. Guru tidak melakukan Integreted Reading and Composition) untuk
pengondisian kelas, tidak mempersiapkan siswa meningkatkan keterampilan membaca
untuk memulai pembelajaran Hal inilah pemahaman peserta didik. Pemilihan metode
membuat siswa juga kurang antusias dalam yang tepat dalam pelaksanaan proses
memulai pembelajaran. Selain itu pada saat pembelajaran ini salah satu aspek penunjang

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 1183
(Putri Rahmadhani, Yenni Fitra Surya, Nurhaswinda)

dalam kelancaran proses pembelajaran. dikarenakan sudah melebihi 85% maka


Penggunaan metode ini mampu membantu penelitian ini dapat diberhentikan.
siswa bersama kelompok dalam meningkatkan Peneliti menyimpulkan bahwa
keterampilan membaca pemahaman. Hal ini pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah
sejalan dengan pendapat Slavin dalam (Rahim, dikatakan berhasil. Oleh karena itu, peneliti
2011) mengemukakan tujuan khususnya dalam menyudahi pelaksanaan tindakan hanya sampai
menggunakan tim kooperatif ialah membantu pada siklus II. Secara keseluruhaan penerapan
siswa belajar membaca pemahaman yang luas metode pembelajaran CIRC (Cooperative
untuk kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar. Integreted Reading and Composition) untuk
Sehingga dari penggunan metode tersebut meningkatkan keterampilan membaca
merupakan langkah yang tepat dilakukan pemahaman siswa kelas V SDN 013 Muara
peneliti untuk mengatasi masalah yang ada. Jalai telah mencapai titik keberhasilan.
Peningkatan metode CIRS (Cooperative Keberhasilan pembelajaran membaca
Integreted Reading and Composition) untuk pemahaman siswa kelas V SDN 013 Muara
meningkatkan keterampilan membaca Jalai ditandai dengan adanya peningkatan dan
pemahaman. Berdasarkan hasil penelitian perubahan pada setiap siklus.
sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa Simpulan
dengan menggunakan metode pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dapat
CIRC (Cooperative Integreted Reading and disimpulkan bahwa Metode pembelajaran CIRC
Composition) secara benar maka keterampilan (Cooperative Integreted Reading and
membaca pemahaman siswa menjadi lebih baik Composition) dapat meningkatkan keterampilan
dan meningkat. Diperolehnya hasil di atas membaca pemahaman siswa kelas V SDN 013
dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan Muara Jalai hal ini dapat dilihat dari hasil tes.
metode CIRC (Cooperative Integreted Reading Berdasarkan hasil tes evaluasi keterampilan
and Composition) siswa menjadi aktif dalam membaca pemahaman siswa kelas V SDN 013
proses pembelajaran. Selain itu siswa saling Muara Jalai pada pembelajaran menentukan ide
berinteraksi dengan teman maupun guru, saling pokok, menjawab pertanyaan, menyimpullkan
bertukar pikiran, sehingga mampu bacaan dan menceritakan kembali isi bacaan
mengembangkan daya pikir peserta didik. Hal menunjukkan adanya peningkatan pada setiap
ini akan banyak membantu siswa dalam siklusnya. Pada kegiatan pra siklus diperoleh
meningkatkan keterampilan membaca nilai rata-rata kelas sebesar 59,93 dengan
pemahaman secara optimal. ketuntasan klasikal sebesar 50%, meningkat
Hasil keterampilan membaca pemahaman pada siklus 1 pertemuan 1 menjadi 64,32
pada siklus I pertemuan 1 mengalami dengan ketuntasan klasikal sebesar 57,14%,
peningkatan, hal ini terlihat dari rata-rata pada meningkat pada siklus 1 pertemuan 2 menjadi
pertemuan 1 yakni 64,32 dengan ketuntasan 71,57 dengan ketuntasan klasikal sebesar
klaksikal sebesar 57,14%, dan naik pada 71,43%. Nilai rata-rata kelas pada siklus 2
pertemuan 2 sebesar rata-rata 71,57 dengan pertemuan 1 yaitu 77,32 dengan ketuntasan
ketuntasan klaksikal sebesar 71,43%. Walaupun klasikal sebesar 78,57%, dan meningkat pada
mengalami peningkatan, namun ketuntasan siklus 2 pertemuan 2 yaitu sebesar 81,68 dengan
klaksikal yang ada belum mencukupi standar ketuntasan klasikal sebesar 85,71%.
yang peneliti tetapkan sehingga perlu
dilanjutkan pada siklua II. Pada siklus II
pertemuan 1 ini diperoleh nilai rata-rata Daftar Pustaka
keterampilan membaca pemahaman sebesar [1] Abidin, Y. (2016). Desain Sistem
77,32 dengan ketuntasan klasikal sebesar
Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
78,57%, sedangkan pada siklus 2 pertemuan 2
ini diperoleh nilai rata-rata keterampilan 2013. PT Refika Aditama.
membaca pemahaman sebesar 81,68 dengan [2] Arikunto. (2014). Penelitian Tindakan
ketuntasan klasikal sebesar 85,71%, Kelas. PT. Bumi Aksara.

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 1184
(Putri Rahmadhani, Yenni Fitra Surya, Nurhaswinda)

[3] Harsanti, A. G. (2017). Pendidikan 21$\$pada Anak Usia Dini. Jurnal


karakter melalui pembelajaran sastra. Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
FKIP e-PROCEEDING, 623–636. Dini, 1(1), 52–61.
[4] Pahrul, Y., & Amalia, R. (2019). [10] Trianto. (2010). Model Pembelajaran
Peningkatan Keterampilan Berbicara Terpadu, Konsep, Strategi dan
melalui Kegiatan Menggambar pada Implementasinya dalam KTSP. Bumi
Anak Kelompok B PAUD Terpadu Al- Aksara.
Ikhlas Kec. Bangkinang Kota. Jurnal [11] Zani, P. (2018). Pengaruh Metode
Pendidikan Tambusai, 3(1), 605–612. Scramble Terhadap Keterampilan
[5] Pebriana, P. H. (2017). Peningkatan Membaca Pemahaman Pada Mata
Keterampilan Menulis Puisi Bebas Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
dengan Menggunakan Pendekatan Sekolah Dasar. Universitas Pahlawan
Kontekstual Siswa Sekolah Dasar. Tuanku Tambusai.
Publikasi Pendidikan, 7(2), 95–101.
[6] Purwanto. (2012). Metodolgi Profil Penulis
Pengajaran Bahasa Indonesia di Putri Rahmadhani lahir di Muara Jalai 20
Sekolah Dasar. Rineka Cipta. Desember 1998. Anak ke lima dari lima
[7] Rahim, F. (2011). Pengajaran Membaca bersaudara pasangan bapak Darusman dan ibu
di Sekolah Dasar. Bumi Aksara. Ruminis. Penelitian melakukan studi dengan
[8] Shoimin, A. (2014). 68 Model Jurusan Program Studi Pendidikan Guru
Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum Sekolah Dasar (S1 PGSD) di Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang.
2013. Ar-Ruzz Media.
Bekerja di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
[9] Surya, Y. F. (2017). Penggunaan Model Kabupaten Kampar.
Pembelajaran Pendidikan Karakter Abad

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Anda mungkin juga menyukai