a
J urn
sis
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
wa
FISIP
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Syiah Kuala
Email: naillul8@gmail.com
ABSTRACT, Social media is a place to share information which is powerful enough to build
a brand image, whether it is personal, group, company or formal institution. Some people
use social media as a permanent place to maintain their personal branding or business
branding to the public, specifically for their priority customers. One of the user who used
Instagram as a medium to build a brand image is Qnoy Ibrahim. He is one of the
photographer in Banda Aceh who works for any kind of photography agenda. This study
aims to analyze how Qnoy Ibrahim's strategy in building a brand image on social media. In
an effort to find out the branding strategy that Qnoy Ibrahim did on Instagram in order to
build a brand image, this study is using the Branding concept according to Van Gelder,
which are brand positioning, brand identity, and brand personality. This study used a
qualitative method with a descriptive approach. The informants in this study were 4
informants as 1 person is the main subject, 2 pairs of informants which are the customers
who have used the services and who will use the services of Qnoy Ibrahim and the last
informant is the photographer who follows Qnoy Ibrahim on Instagram. The results of this
study indicate that Qnoy Ibrahim used the branding concept according to Van Gelder order
to build a brand image on his Instagram social media properly and appropriately. He puts
his brand position as a brand that has different supremacy from other photography services.
In the brand identity element, Qnoy Ibrahim used his personal name with the aim of making
it easy for people to remember. In the element of brand personality, Qnoy Ibrahim has
unique and different characteristics from the angle of taking photos, so that each work he
owns has moments and stories that are different from one another.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi di zaman ini telah memberikan dampak yang
sangat krusial terhadap kemajuan pola komunikasi masyarakat, hal tersebut
ditandai dengan lahirnya interconnection network atau internet yang telah membuka
jalan baru sebagai media pengaksesan dunia informasi oleh masyarakat
(Widyastuti, 2017: 1). Pemakaian internet di Indonesia mempunyai respon yang
sangat positif dan terus meningkat, hal ini selaras dengan data yang dirilis dari
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa dari total populasi
sebanyak 274,9 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 202,6 juta jiwa atau
73,7% yang sudah terhubung ke internet, angka ini meningkat 15,5% dari tahun
2020 saat angka penetrasi internet di Indonesia tercatat sebanyak 58,02% (Kompas,
2021).
Media sosial menjadi tempat untuk berbagi informasi yang cukup ampuh
untuk membangun brand image atau citra merek, baik itu personal, kelompok,
perusahaan dan juga institusi lembaga. Tak jarang banyak yang menggunakan
media sosial sebagai tempat yang tetap untuk mempertahankan posisi brand
miliknya di mata konsumen. Dengan memanfaatkan media sosial, sebuah
organisasi atau lembaga dapat berubah melalui komunikasi dan hubungan yang
baik dengan publiknya serta memungkinkan untuk lebih bergerak bebas mencari
peluang baru yang belum tergali (Paramitha, 2016: 1).
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Soraya (2017), Yunitasari &
Edwin (2013), dan Elissa & Yugih (2017) menunjukkan bahwa instagram
merupakan media sosial yang sudah sangat lekat pada masyarakat dan mampu
memperkuat personal branding yang ada melalui berbagai faktor yang ada pada
masing-masing individual. Pengguna media sosial memilih Instagram sebagai
media untuk berkomunikasi karena instagram memiliki kelebihan yang tidak
dimiliki oleh media sosial yang lain. Kelebihan tersebut menurut Qadri (2017: 3)
adalah Instagram sebagai media sosial yang tidak berbayar, banyak digunakan,
mudah digunakan, memiliki promosi yang mudah serta koneksi yang cepat
dengan sosial media yang lain. Inilah yang membuat Instagram juga memiliki daya
tarik yang kuat sehingga diminati banyak masyarakat Indonesia. Media ini
menawarkanifitur bagi penggunanyaiuntuk saling berbagiigambar atau foto yang
dilengkapi dengan caption danipenunjuk lokasi. Selain itu, instagram juga
dilengkapi dengan fituriuntuk mengunggah video pendek, ihal inilah yang dapat
dimanfaatkan oleh para pengguna untuk sarana komunikasi visual antara satu
dengan lainnya.
Melalui instagramnya, Qnoy juga berbagi cerita melalui caption yang ditulis
pada setiap unggahan foto-fotonya. Hingga saat ini sudah terdapat 420 postingan
foto dengan karakter unik yang dimilikinya. Setiap foto memiliki konsep tertentu
dengan objek yang berbeda-beda, ciri khas dari hasil karyanya sangatlah berbeda
dari fotografer lainnya, Setiap moment yang direkam melalui lensa kameranya
menunjukkan karakteristik dari objek yang difoto dengan penekanan makna yang
begitu tegas.
menjadi inspirasi untukknya. Setelah bisnis fotografi yang dirintisnya dari 2015 ini
berkembang, Qnoy juga menyediakan preset (tema) khasnya untuk dijual agar bisa
dinikmati atau digunakan oleh orang lain.
Jasa yang diberikan oleh Qnoy Ibrahim adalah jasa fotografi, khususnya
fotografi pribadi atau pasangan. Biasanya, pelanggan Qnoy Ibrahim datang dari
berbagai latar belakang, terutama dari pasangan yang hendak mengabadikan
momen sebelum atau sesudah pernikahan. Produk-produk fotografi yang
dihasilkan oleh Qnoy pun bukan hanya foto biasa, namun pengambilan foto yang
berbeda dan memiliki makna tersendiri. Angle atau sudut pandang yang unik
menghasilkan foto yang berbeda dari foto yang diambil oleh fotografer lainnya. Ia
juga memiliki preset atau tone warna yang ia racik sendiri pada saat proses editing,
sehingga foto menjadi lebih khas.
Kotler (2002, dalam Marisah, 2019: 33) menyebutkan brand image atau merek
adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut,
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Mulitawati
(2020: 24) menambahkan citra merek (brand image) merupakan salah satu jalan
untuk meraih keunggulan kompetisi dalam mempertahankan loyalitas konsumen.
Brand image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Konsumen
yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian. Dengan branding melalui media sosial, produsen
dapat menunjukkan produknya memiliki kualitas yang terpercaya serta
meningkatkan loyalitas brand dan bisa mempengaruhi pelanggan menjadi
pelanggan yang setia pada satu produk.
Brand Image atau citra merek yang dibangun oleh Qnoy Ibrahim melalui
strategi branding yang ia lakukan dapat dicari tahu lebih dalam menggunakan
konsep strategi branding yang dikemukakan oleh Van Gelder. Van Gelder
menyebutkan ada tiga elemen yang memenuhi strategy branding, yaitu brand
positioning, brand identity, dan brand personality. Melalui ketiga konsep ini, maka
peneliti akan mengetahui bagaimana strategi branding yang dilakukan oleh Qnoy
Ibrahim. Dengan demikian, berdasarkan image (citra) dan respon positif yang
dimiliki masyarakat terhadap hasil karya Qnoy Ibrahim hingga ia mampu meraih
kesuksesan dibidang ini, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana “Strategi
Branding Qnoy Ibrahim dalam Membangun Brand Image di Media Sosial
Instagram”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tiga jalur analisis data kualitatif menurut Miles
dan Huberman (1992, dalam Silalahi, 2012: 339), yaitu sebagai berikut:
a. Reduksi Data, merupakanibentuk analisis yang menggolongkanidan
menyaring data serta membuang yang tidak penting hingga meninggalkan
kesimpulan-kesimpulaniyang dapat ditarik dan diverifikasi.
b. Penyajian Data, merupakan pengumpulan informasi tersusun yang dapat
melahirkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui tahapan
ini, peneliti dapat melihat dan memahami apa yang terjadi dalam penelitian.
c. Penarikan Kesimpulan, merupakan kegiatan analisis terakhir yang dilakukan
untuk menemukan arti benda atau memahami pola dan penjelasan mengenai
data yang ada dalam sebuah penelitian. Tahapan ini akan membuat peneliti
lebih mengetahui kesimpulan yang awalnya belum jelas menjadi lebih
terperinci.
Strategi yang dilakukan oleh Qnoy dalam membangun brand image melalui
beberapa cara. Ia menggunakan sosial media sebagai alat utama untuk melakukan
pemasaran, meskipun ia tidak memiliki strategi khusus dalam memasarkan jasa
yang dimiliki. Ia hanya menyeleraskan passion yang dimiliki ke dalam karya-karya
fotografi yang dimiliki, dengan menghubungkan objek manusia dengan alam,
sebagai salah satu prinsip yang dianut. Qnoy memanfaatkan beberapa jenis media
sosial, terutama Instagram dan menggunakan keseluruhan fitur yang ada di
Instagram untuk memaksimalkan postingan karya yang dimiliki.
Qnoy selalu memiliki cerita dalam setiap konsep fotografi yang dilakukan. Ia
berusaha mengenal klien dengan baik dan memahami konsep apa yang tepat dan
diinginkan oleh klien, sehingga pelanggan yang menggunakan jasa Qnoy Ibrahim
merasa nyaman dan percaya dengan kinerja Qnoy, meski harga yang ditawarkan
cukup berbeda dengan fotografer lainnya di kota Banda Aceh. Para pelanggan
percaya hasil karya foto Qnoy Ibrahim berkualitas dan berbeda sehingga harga
bukanlah masalah besar.
juga kenangan. Pemilihan nama brand yang menggunakan nama Qnoy Ibrahim
secara pribadi juga bertujuan agar publik mengenal jasa fotografi berkualitas yang
dimiliki oleh Qnoy Ibrahim.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan telah dibahas pada bab
IV, maka diperoleh kesimpulan penelitian strategi branding Qnoy Ibrahim dalam
membangun brand image di media sosial Instagram yaitu sebagai berikut :
1. Strategi brand image yang dibangun selama ini oleh Qnoy Ibrahim sudah
baik, dimana beliau merupakan fotographer unik yang memiliki
karakteristik tersendiri di Aceh dan Qnoy memiliki hasil karya yang mudah
di kenal orang dengan konsep natural dan apa adanya.
2. Strategi branding Qnoy Ibrahim sebagai fotografer profesional dalam
membangun brand image di media sosial Instagram menggunakan tiga
elemen strategi branding menurut Van Gelder, yakni brand positioning, brand
identity, dan brand personality diantaranya : (1) Strategi brand positioning yang
dilakukan Qnoy Ibrahim untuk membangun brand image meliputi tiga cara
yakni mengidentifikasi keunggulan, memilih keunggulan bersaing yang
tepat, serta mengkomunikasikan dan menyampaikan posisi yang telah
dipilih. (2) Strategi brand identity yang dijalankan oleh Qnoy Ibrahim untuk
membangun brand image dilakukan dengan cara pemilihan nama brand
menggunakan nama pribadi Qnoy Ibrahim sendiri yang bertujuan agar
brand ini mudah diingat oleh konsumen. (3) Dalam hal ini startegi brand
personality untuk membangun brand image Qnoy Ibrahim dapat dilihat dari
konsep foto yang dihasilkan, dimana konsep ini memiliki daya tarik yang
cukup kuat dengan karakteristik yang dimiliki Qnoy Ibrahim.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A. (2018). iAnalisis Personal Branding pada Program Talkshow Santai Sore Anies-
Sandi di Situs Youtube.com. Skripsi. iUniversitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Ashfiya, M. Z. i (2018). Perbandingan Tingkat EngagementiAntara Post Foto dan
Video Instagrami (Studi pada Akun Instagram Perusahaan berbasis Aplikasi
Smartphone). Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia 7(2), 182-194.
Aska, iD. A. dan Ali, D. S. F. (2019). AnalisisiKriteria Personal Branding Selebgram
(Studi DeskriptifiKualitatif Akun Instagram @ilyasmhmmd). Jurnal e-
proceeding of Management 6 (1), i1412-1427.
Ayudha, N. (2014). iStrategi Komunikasi Pemasaran AmeliProduction dalam Menarik
Minat Konsumen di Kota BandaiAceh. Skripsi. Universitas Syiah Kuala.
Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.
Clement. J. (2018). iNumber of Monthly Active Instagram Users from January 2013 to
September 2018 (inimillions). Diakses pada 10 Mei 2020 dari
https://www.statista.com/statistics/253577/number-of-monthly-active-
instagram-users/
Elissa, Y. S. i (2017). Pembentukan personal branding melalui media sosial (studi
akun Instagram @bangpen). Jurnal UniversitasiTarumanagara 1(2), 1-10.
Elmayani, M. (2017). iStrategi Humas Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen dalam
MemperbaikiiCitra Pemandian Air Panas Bayanan. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Surakarta.
Febriyan, F. (2018). iPengaruh Pemasaran Media SosialiTerhadap Brand Awareness
pada Produk Internasional. iJurnal Administrasi Bisnis 61 (1), 74-79.
Fikri, H. (2019). iManfaat Instagram sebagai Media Percepatan Informasi dan Media
Pemasaran. iDiakses pada 09 Mei 2020 dari
https://www.kompasiana.com/hafidfikri/5deddb4ad541df783340ea82/manfa
atinstagram-sebagai-media-percepatan-informasi-dan-media-pemasaran
Hamdan, N. (2019). Pengguna Instagram di Indonesia Terbesar ke-4 Dunia. Tagar.id
(online). Diaksesipada 11 Meii2020 dari https://www.tagar.id/pengguna-
instagram-di-indonesia-terbesar-ke4-dunia
Hidayat, P. R. (2018). iStrategi Pemasaran Brothers Café dalam Membangun Brand Image
Pengunjung di Kota Medan. Skripsi. Universitas Medan Area.
Idrus, S. N. A. (2013). Strategi Komunikasi Pemasaran yang Dilakukan Perusahaan
“Dendeng Aceh Gunun Seulawah” dalam Memenuhi Kebutuhan Konsumen di