Anda di halaman 1dari 10

SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


© 2019 ISSN 123-4567

PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA (STUDI PADA


MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR)

Mochammad Nur Ikram Burhan1, Dr. Herman, S.Pd., M.Si2


1
Prodi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar
2
Universitas Negeri Makassar, Jl.AP Pettarani< Gunungsari, Makassar
1
Email : Muhammad.reski079@gmail.com

ABSTRAK

Mochammad Nur Ikram Burhan. 2019. Perilaku Prokrastinasi Akademik Mahasiswa


Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Herman dan Muhammad Zulfadli
Penelitian ini bertujuan, 1) Untuk mengetahui gambaran perilaku prokrastinasi
akademik mahasiswa Prodi Pendidikan IPS, 2) Untuk mengetahui faktor determinan
perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa Prodi Pendidikan IPS, dan 3) Untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif maka dalam penelitian ini peneliti
mengamati dan berinteraksi dengan mahasiswa Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Negeri Makassar.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa, 1) Mahasiswa menunda mengerjakan dan
menyelesaikan terhadap tugas yang dihadapi, 2) Faktor determinan yang mempengaruhi
perilaku prokrastinasi akademik adalah buruknya pengelolaan waktu, dan 3) Dampak
yang ditumbulkan dari Perilaku Prokrastinasi Akademik Mahasiswa adalah dampak
positif dan dampak negatif. Adapun dampak positif yaitu, meningkatnya motivasi dalam
mengerjakan tugas. Sedangkan dampak negatifnya yaitu, munculnya perasaan bersalah
maupun menyesal dalam diri mahasiswa, kurang optimalnya tugas yang dikerjakan, dan
mendapat hukuman atau sanksi dari dosen.

PENDAHULUAN yang berkualitas tinggi, mandiri,


Latar Belakang bermartabat, individu yang tangguh,
Pada era persaingan global, dituntut serta individu yang kreatif.
adanya Sumber Daya Manusia (SDM) Mewujudkan diri menjadi individu
yang memiliki kualitas tinggi untuk dapat yang mandiri, kreatif, tangguh dan
bersaing dan berkompetisi dalam bermartabat tidaklah mudah, banyak
berbagai bidang. Manurut Indrayani dan proses pembelajaran yang harus dilalui.
Milwardani, seseorang dikatakan Djamarah mengatakan bahwa selama
mempunyai kualitas SDM yang tinggi menuntut ilmu di lembaga pendidikan
jika dapat menunjukkan perilaku yang formal baik pelajar atau mahasiswa, tidak
mencerminkan adanya kedisipinan dalam akan lepas dari keharusan mengerjakan
pengelolaan waktu dalam mengerjakan tugas-tugas studi. Demikian pula, pada
tugasnya. Pendidikan secara formal mahasiswa sebagai subjek yang belajar di
seperti di perguruan tinggi memiliki perguruan tinggi tentunya akan
peran penting untuk menghasilkan SDM berhadapan dengan rutinitas kegiatan

1
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

belajar, mengerjakan tugas-tugas dari Pendekatan yang digunakan dalam


dosen, dan lain sebagainya. Banyaknya penelitian ini adalah pendekatan
tugas dan kegiatan yang dilakukan oleh kualitatif yang ditujukan untuk
mahasiswa inilah, maka diperlukan memahami fenomena-fenomena sosial
adanya kemampuan pengaturan waktu dengan menganalisis gambaran
yang baik agar semua kegiatan- menyeluruh dan kompleks yang
kegiatannya dapat berjalan dengan baik. disajikan dengan kata-kata, melaporkan
Namun, tidak semua mahasiswa pandangan terperinci yang diperoleh dari
memiliki kemampuan mengatur waktu sumber informasi mengenai faktor-faktor
dengan baik. Sehingga, Masalah determinan yang mempengaruhi perilaku
pengaturan waktu inilah yang menjadi prokrastinasi akademik mahasiswa dan
persoalan bagi sebagian mahasiswa dampak yang ditimbulkan dari perilaku
dalam menghadapi tugas perkuliahan. prokrastinasi akademik. Pendekatan
Mahasiswa seringkali menghadapi tugas- Kualitatif menekankan pada analisis
tugasnya tersebut muncul rasa enggan proses dari proses berpikir secara
atau malas untuk mengerjakannya. Rasa induktif yang berkaitan dengan dinamika
enggan tersebut berasal dari kondisi hubungan antarfenomena yang diamati,
psikologis yang dialaminya dan dan senantiasa menggunakan logika
mendorongnya untuk menghindari tugas- ilmiah
tugas yang seharusnya dikerjakan. Gejala B. Lokasi Penelitian
dari perilaku tersebut menunjukkan Penelitian ini dilakukan di Prodi
adanya kecenderungan untuk tidak Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
segera memulai ketika menghadapi suatu Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
tugas, hal ini merupakan indikasi dari Makassar. Alasan calon peneliti memilih
perilaku menunda dalam melakukan dan lokasi tersebut karena dari hasil observasi
menyelesaikan tugas. Rumusan awal calon peneliti menemukan adanya
Masalah Berdasarkan latar belakang gejala prokrastinasi akademik yang
yang telah diuraikan sebelumnya maka dilakukan oleh mahasiswa Prodi
penelitian ini memproleh rumusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial..
masalah yaitu: bagaimana gambaran C. Jenis dan Sumber Data
perilaku prokrastinasi akademik Penelitian ini menggunakan dua
mahasiswa Prodi Pendidikan IPS ?, sumber data yaitu sebagai berikut:
faktor determinan perilaku prokrastinasi 1. Data primer
akademik mahasiswa Prodi Pendidikan Data primer adalah data yang
IPS ?, dampak yang ditimbulkan dari diperoleh peneliti secara langsung.
perilaku prokrastinasi akademik Dalam menyusun penelitian ini, data
mahasiswa ?. Tujuan Penelitian Dengan primer yang diperoleh yaitu dari hasil
mengacu pada permasalahan yang telah observasi dan wawancara dengan
dijelaskan sebelumnya, maka tujuan mahasiswa Prodi Pendidikan Ilmu
penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui Pengetahuan Sosial. Pengambilan data
gambaran perilaku prokrastinasi melalui catatan tertulis, rekaman
akademik mahasiswa Prodi Pendidikan video/audio, dan pengambilan foto..
IPS, untuk mengetahui faktor determinan 2. Data sekunder
perilaku prokrastinasi akademik Data sekunder merupakan sumber
mahasiswa Prodi Pendidikan IPS, untuk data penelitian yang diperoleh peneliti
mengetahui dampak yang ditimbulkan secara tidak langsung melalui media
dari perilaku prokrastinasi akademik perantara (diperoleh dan dicatat oleh
mahasiswa pihak lain). Data sekundar umumnya
METODE berupa bukti, catatan atau laporan historis
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan

2
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

yang tidak dipublikasikan . Data E. Analisis Data


sekunder yang diperoleh peneliti yaitu (Sugiyono) mengemukakan bahwa
jurnal, buku dan dokumen yang berasal analisis data adalah proses mencari dan
dari mahasiswa Prodi Pendidikan Ilmu menyusun secara sistematis data yang
Pengetahuan Sosial.. diperoleh dari hasil wawancara,
D. Prosedur pengumpulan Data observasi dan catatan lapangan sehingga
Teknik pengumpulan data yang mudah dipahami dan temuannya dapat di
akan digunakan pada penelitian ini informasikan kepada orang lain. Analisis
adalah wawancara, dan observasi. data dilakukan dengan
1. Observasi mengorganisasikan data dan
Observasi atau pengamatan menjabarkan ke dalam unit-unit,
merupakan suatu teknik atau cara melakukan sintensa menyusun kedalam
mengumpulkan data dengan jalan pola, memilih mana yang penting dan
mengadakan pengamatan terhadap yang akan dipelajari dan membuat
kegiatan yang sedang berlangsung. kesimpulan yang dapat diceritakan
adalah instrumen lain yang sering kepada orang lain.
dijumpai dalam penelitian. Observasi Teknik analisis data yang digunakan
akan lebih efektif jika informasi yang dalam penelitian ini adalah teknik
hendak diambil berupa kondisi atau fakta analisis data di lapangan model Miles dan
alami, tingkah laku dan hasil Huberman, yang disebut pula dengan
kerjaresponden dalam situasi alami. istilah teknik analisis data interaktif
Sebaliknya, observasi mempunyai dimana analisis data dilakukan secara
keterbatasan dalam menggali informasi interaktif dan berlangsung secara terus
yang berupa pendapat atau persepsi dari menerus sampai tuntas, sehingga datanya
subjek yang diteliti. Untuk sudah jenuh. Proses analisis data menurut
memaksimalkan hasil observasi, model Miles dan Huberman (Sugiyono)
biasanya peneliti akan menggunakan alat yaitu meliputi aktivitas pengumpulan
bantu yang sesuai dengan kondisi data, data reduction (reduksi data), data
lapangan . Dalam penelitian ini, calon display (penyajian data), dan conclusion
peneliti menggunakan teknik observasi drawing atau penarikan kesimpulan/
nonpartisipatif, yakni calon peneliti tidak verifikasi. Adapun penjelasannya yaitu
ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan sebagai berikut:
mengamati kegiatan, tidak ikut dalam 1. Pengumpulan data
kegiatan. Pada tahap ini peneliti melakukan
2. Wawancara proses pengumpulan data dengan
Wawancara yaitu metode menggunakan teknik pengumpulan data
pengumpulan data dengan cara bertanya yang ditentukan sejak awal. Proses
langsung kepada responden mengenai pengumpulan data sebagaimana
objek dan tujuan penelitian yang akan diungkap di muka harus melibatkan sisi
diteliti. Adapun teknik wawancara yang informan, aktivitas, latar, atau konteks
digunakan calon peneliti adalah teknik terjadinya peristiwa. Data yang didapat
wawancara terstruktur yakni dilakukan dari hasil wawancara, observasi, dan
melalui pertanyaan-pertanyaan yang dokumentasi dicatat pada catatan
telah disiapkan sesuai dengan lapangan.
permasalahan yang diteliti. 2. Reduksi data
3. Dokumentasi Reduksi data merupakan proses
Dokumentasi merupakan suatu pemfokusan, penyederhanaan dan
teknik pengumpulan data dengan abstraksi data besar dari kegiatan
menghimpun dan menganalisis penelitian. Reduksi data dapat
dokumen-dokumen, baik dokumen menggunakan bentuk singkatan, koding,
tertulis, gambarr maupun elektronik. perumusan tema, serta membuat batasan

3
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

persoalan. Reduksi data juga merupakan mengerjakan tugas ketika deadline yaitu
suatu bentuk analisis yang mempertegas, malam sebelum pengumpulan tugas yang
memperpendek, meneliti hal-hal yang diberikan oleh dosen.
penting dan mengatur data yang Dari hasil observasi dapat
kemudian diambil kesimpulan. diamati bahwa mahasiswa melakukan
3. Penyajian Data penundaan terhadap tugas yang diberikan
Penyajian data merupakan suatu oleh dosen mata kuliah dan
informasi yang memungkinkan mengerjakannya menjelang batas akhir
kesimpulan penelitian dapat dilakukan. pengumpulan tugas di kos-an atau di
Penyajian data bisa berbentuk tulisan, kelas sebelum proses perkuliahan
gambar, tabel, dan grafik. Tujuan dari dimulai.
penyajian data untuk menggabungkan Jadi dapat disimpulkan bahwa,
informasi sehingga bisa memberikan secara umum kebiasaan perilaku
gambaran terhadap keadaan yang terjadi. prokrastinasi akademik dilakukan oleh
4. Verifikasi dan Penarikan semua informan yang diajukan
Kesimpulan pertanyaan oleh peneliti. Perilaku
Tahap akhir proses pengumpulan prokrastinasi akademik dilakukan oleh
data adalah adalah penarikan kesimpulan mahasiswa dalam kondisi sadar dan
dan verifikasi. Peneliti berusaha menarik memang disengaja dilakukan karena
kesimpulan dan melakukan verifikasi adanya beberapa faktor-faktor yang
dengan mencari makna setiap gejala yang mempengaruhi.
diperolehnya dari lapangan.
Faktor Determinan Perilaku
HASIL DAN PEMBAHASAN Prokrastinasi Akademik
Dari hasil observasi di lapangan,
Gambaran Perilaku Prokrastinasi dapat diketahui bahwa mahasiswa tidak
Akademik Mahasiswa menganggap tugas yang diberikan oleh
Prokrastinasi akademik dapat dosen itu sulit, hal itu dapat dilihat dari
dirumuskan sebagai suatu penundaan cara mereka mengerjakan tugas yang
dalam memulai atau menyelesaikan berpatokan dengan catatan-catatan
suatu tugas secara sengaja dan berulang harian, referensi dari internet dan
dengan melakukan aktivitas lain perpustakaan.
sehingga mengakibatkan terhambatnya Dari hasil wawancara dan observasi
penyelesaian tugas kuliah. Seseorang dengan beberapa informan di atas dapat
dikatakan melakukan perilaku diketahui bahwa mahasiswa tidak merasa
prokrastinasi akademik ketika tugas yang diberikan oleh dosen terlalu
mahasiswa melakukan penundaan untuk banyak. Tugas-tugas yang diberikan oleh
memulai dan menyelesaikan kerja pada dosen tidak datang dalam waktu yang
tugas yang diberikan oleh dosen secara bersamaan dan tidak pula sama waktu
sengaja dan dilakukan secara berulang- pengumpulannya. Selain itu tingkat
ulang. kesulitan dari tugas yang diberikan oleh
Dari hasil wawancara dengan dosen, yaitu tidaklah terlalu sulit karena
informan, dapat diketahui bahwa referensi mengenai materi dari tugas-
kebiasaan menunda-nunda dalam tugas tersebut banyak ditemui di
mengerjakan tugas dilakukan oleh perpustakaan dan di internet.
mahasiswa dengan kondisi sadar dan Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor
sengaja. Perilaku prokrastinasi ini determinan yang mempengaruhi perilaku
dilakukan berulang-ulang dan terus- prokrastinasi akademik mahasiswa
menerus dilakukan walaupun mereka adalah buruknya mahasiswa dalam
tahu dampak yang akan ditumbulkan dari pengelolaan waktu. Hal itu dapat dilhat
kebiasaan tersebut. Mahasiswa memilih dari adanya kesenjangan antara

4
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

perencanaan dan kinerja aktual, dari hasil mengerjakan tugas, kurang optimalnya
wawancara ada beberapa informan yang tugas yang dikerjakan karena sedikitnya
membuat dan menyusun jadwal akan waktu untuk melakukan revisi atau
tetapi dalam pelaksanaannya mahasiswa perbaikan terhadap tugas yang
tidak konsisten terhadap jadwal yang dikerjakan, dan terakhir adanya sanksi
telah dibuat. Selain itu, mayoritas atau hukuman dari dosen mata kuliah
infornan tidak membuat perencanaan ketika mahasiswa gagal mengerjakan dan
dalam mengerjakan tugas, mahasiswa memenuhi deadline yang telah
lebih memilih waktu pengerjaan tugas ditentukan oleh dosen.
kuliah tersebut pada deadline
pengumpulan tugas. PEMBAHASAN
Gambaran Perilaku Prokrastinasi
Dampak Yang Ditimbulkan Dari Akademik Mahasiswa
Perilaku Prokrastinasi Akademik Menurut Ferrari, dkk. mengatakan
Mahasiswa bahwa sebagai suatu perilaku penundaan,
Dampak adalah suatu perubahan prokrastinasi akademik dapat
yang terjadi akibat dari suatu aktifitas termanifestasikan dalam satu aspek yaitu,
yang dilakukan sebelumnya yang adanya penundaan untuk memulai
merupakan konsekuensi dari maupun menyelesaikan kerja pada tugas
dilaksanakannya perilaku tersebut yang dihadapi. Seseorang yang
sehingga akan membawa perubahan baik melakukan prokrastinasi tahu bahwa
itu positif maupun negatif. Kebiasaan tugas yang dihadapinya harus segera
menunda-nunda mengerjakan tugas diselesaikan dan berguna bagi dirinya,
tentunya akan berdampak pada diri akan tetapi dia menunda-nunda untuk
mahasiswa itu sendiri. Dampak terebut mulai mengerjakannya atau menunda-
terbagi menjadi dua, yaitu ada yang nunda untuk menyelesaikan sampai
berdampak negatif bagi mahasiswa dan tuntas jika dia sudah mulai mengerjakan
juga ada yang berdampak positif bagi sebelumnya.
mahasiswa. Seorang prokratinator
Dari hasil wawancara di atas dapat menghabiskan waktu yang dimilikinya
disimpulkan bahwa mahasiswa ketika untuk mempersiapkan diri secara
mengisi waktu luangnya tidak berlebihan, maupun melakukan hal-hal
melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang tidak dibutuhkan dalam
mencari referensi tugas kuliah dan hanya penyelesaian suatu tugas, tanpa
melakukan aktivitas-aktivitas lain yang memperhitungkan keterbatasan waktu
lebih menyenangkan. Namun dampak yang dimilikinya. Kadang-kadang
positif yang dirasakan mahasiswa adalah tindakan tersebut mengakibatkan
mereka lebih bersemangat dan seseorang tidak berhasil menyelesaikan
termotivasi ketika mengerjakan tugas tugasnya secara memadai. Kelambanan,
kuliah pada detik-detik akhir dalam arti lambannya kerja seseorang
pengumpulan tugas karena mahasiswa dalam melakukan suatu tugas dapat
lebih merasa tertantang ketika menjadi ciri yang utama dalam
mengerjakan tugas pada saat deadline prokrastinasi akademik.
pengumpulan tugas. Pendapat dari Ferrari sesuai dengan
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang terjadi di lapangan. Mahasiswa
dampak yang ditimbulkan dari perilaku dalam kegiatan kesehariannya ketika
prokrastinasi akademik mahasiswa yaitu diberikan tugas oleh dosen, mereka lebih
dampak negatif dan dampak positif. memilih untuk tidak langsung
Dampak negatifnya berupa munculnya mengerjakan dan menyelesaikan tugas
perasaan menyesal dan bersalah pada diri tersebut. Mahasiwa lebih memilih untuk
sendiri karena kebiasaan menunda mengerjakan tugas yang diberikan oleh

5
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

dosen ketika malam sebelum dirinya sendiri. Hal itu terjadi karena
pengumpulan tugas. Artinya bahwa, buruknya pengelolaan waktu yang
mahasiswa melakukan perilaku dilakukan oleh mahasiswa.
prokrastinasi akademik ini secara sadar Hal ini sesuai dengan yang terjadi di
dan tidak melakukan perencanaan yang lapangan, dari hasil wawancara dengan
matang sehingga kebiasaan menunda- beberapa mahasiswa dapat diketahui
nunda mengerjakan tugas tersebut akan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan
berdampak negatif pada diri mahasiswa. dalam mengelola waktu dengan baik. Hal
Faktor Determinan Perilaku tersebut tercermin melalui mahasiswa
Prokrastinasi Akademik yang beranggapan bahwa membuat dan
Prokrastinasi akademik dapat menyusun jadwal dalam mengerjekan
didefinisikan sebagai perilaku penundaan tugas kuliah itu tidaklah penting.
memulai mengerjakan atau Meskipun begitu masih terdapat
menyelesaikan tugas dalam konteks informan yang menganggap penting
akademik yang telah menjadi kebiasaan pembuatan jadwal dalam mengerjakan
yang selalu dilakukan individu karena tugas kuliah agar mereka lebih mudah
terdapat pikiran irasional atau mengatur waktu antara tugas kuliah dan
ketidaknyamanan pada individu tersebut aktivitas-aktivitas non akademik lainnya.
sehingga individu lebih memilih Berdasarkan wawancara di atas juga
melakukan kegiatan yang menurutnya dapat diketahui bahwa mayoritas
lebih menyenangkan, meskipun kegiatan mahasiswa yang menganggap pembuatan
tersebut kurang penting. jadwal dalam mengerjakan tugas kuliah
Perilaku prokrastinasi akademik itu tidaklah penting secara otomatis
tentunya tidak muncul dengan tentunya mereka tidak membuat dan
sendirinya. Menurut teori yang mengatur rencana dalam mengerjakan
simpaikan oleh ahli yaitu Knaus, ada tugas kuliah tersebut. Akan tetapi, masih
beberapa faktor-faktor yang ada informan yang mengatur jadwal
menyebabkan mahasiswa melakukan dengan mendahulukan tugas-tugas yang
perilaku prokrastinasi akademik, yaitu: mendekati deadline kemudian
a. Buruknya Pengelolaan Waktu mengerjakan tugas yang level
Keterlambatan dalam mengerjakan kesulitannya itu mudah baru kemudian
tugas, orang yang melakukan mengerjakan tugas yang sulit.
prokrastinasi akademik membutuhkan Dari hasil observasi di lapangan,
waktu yang lebih lama untuk dapat diketahui bahwa mahasiswa dalam
mengerjakan suatu tugas daripada waktu mengerjakan tugas lebih memilih waktu
yang dibutuhkan pada umumnya. pengerjaannya pada malam sebelum
Prokrastinator menggunakan banyak pengumpulan tugas atau pada deadline
waktu untuk mempersiapkan dirinya pengumpulan tugas, baik mahasiswa
secara berlebihan. Selain itu melakukan yang mengatur jadwal maupun yang
hal-hal yang tidak berkaitan dengan tugas tidak mengatur jadwal, mayoritas
tanpa memperhitungkan keterbatasan informan kompak menyebut waktu
waktu yang dimilikinya. pengerjaan tugas yaitu pada deadline
Kesenjangan waktu antara rencana pengumpulan tugas. Artinya ada
dengan kesenjangan kinerja aktual, kesenjangan antra perencanaan dan
seorang prokrastinator kesulitan untuk kinerja aktual di lapangan.
menyelsaikan suatu tugas dengan batas Seorang prokrastinator mempunyai
waktu yang telah ditentukan sebelumnya, kesulitan untuk melakukan sesuatu
ia juga sering mengalami keterlambatan sesuai dengan batas waktu yang telah
dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang
ditentukan, baik oleh dosen maupun procrastinator sering mengalami
rencana yang telah ditentukan oleh keterlambatan dalam memenuhi deadline

6
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

yang telah ditentukan, baik oleh orang Takut gagal adalah suatu keadaan
lain maupun rencana-rencana yang telah sementara pada diri seseorang yang
dia tentukan sendiri. Seseorang mungkin ditandai dengan perasaan tegang dan
telah merencanakan untuk mulai kehawatiran yang diahayati secara sadar
mengerjakan tugas pada waktu yang serta bersifat subjektif. Biasanya
telah ditentukan sendiri. akan tetapi berhubungan dengan situasi-situasi
ketika saatnya tiba dia tidak juga lingkungan yang khusus, misalnya situasi
melakukannya sesuai dengan apa yang ujian atau sedang dalam mengerjakan
telah direncanakan, sehingga tugas.
menyebabkan keterlambatan maupun Takut mengalami kegagalan dapat
kegagalan untuk menyelesaikan tugas membuat seseorang berhenti dalam
secara memadai. mengerjakan tugas, seperti merasa tidak
b. Kesulitan dalam berkonsentrasi sukses di bidang apapun atau tidak puas
Konsentrasi merupakan pemusatan dengan kemampuan untuk
perhatian atau pikiran pada suatu hal. menyelesaikan tugas. Adapun beberapa
Konsentrasi belajar itu maksudnya faktor yang mempengaruhi diantarnya
pemusatan daya pikiran dan perbuatan yaitu ; rasa khawatir, adanya tekanan, dan
pada suatu objek yang dipelajari dengan gangguan kepanikan. Sesuai dengan hasi
menghalau atau menyisihkan segala hal wawancara yaitu :
yang tidak ada hubungannya dengan Hal tersebut tidak terjadi di
objek yang dipelajari. lapangan, dari hasil wawancara dan
Ketika dihadapkan pada suatu tugas observasi di lapangan dapat diketahui
kuliah, prokrastinator sering mengalami bahwa mahasiswa sangat percaya diri
kesulitan dalam berkonsentrasi. Gejala- akan kemampuan yang dimilikinya dan
gejala yang nampak pada seseorang yang sama sekali tidak memiliki ke khawatiran
mengalami kesulitan dalam ketika mengerjakan tugasnya
berkonsentrasi yaitu ; Kesulitan dalam menggunakan kemampuannya sendiri.
memusatkan pikiran terhadap tugas yang Selain itu, mahasiswa juga tidak
sedang dikerjakan, dan mudah terkena mendapatkan tekanan dari keluarga
rangasangan lingkungannya. maupun orang terdekat, hal itu
Hal tersebut tidak terjadi di menunjukkan bahwa mahasiswa tidak
lapangan, dari hasil wawancara dan mengalami ketakutan akan kegagalan
observasi di lapangan dapat diketahui ketika mengerjakan tugas kuliah. Maka
bahwa mahasiswa tidak mengalami dapat diambil kesimpulan bahwa
kesulitan dalam berkonsentrasi saat mahasiswa tidak mengalami ketakutan
mengerjakan tugas kuliah. Mahasiswa akan kegagalan ketika mengerjakan
ketika mengerjakan tugas tidak tergoda tugas kuliah.
atau terpengaruh dengan gangguan- d. Kebosanan terhadap Tugas
gangguan dari luar baik itu ajakan teman Kebosanan belajar adalah suatu
untuk berkumpul di warung kopi, kondisi seseorang saat mengalami rasa
bermain gadget, menonton tv, dan bosan dan lelah yang amat sangat
berbagai aktivitas lainnya. Mereka mau sehingga mengakibatkan timbulnya rasa
tidak mau harus menyisihkan aktivitas lesu tidak bersemangat atau hidup tidak
menyenangkan tersebut dan fokus bergairah untuk melakukan aktivitas
mengerjakan tugas karena deadline belajar. Bosan dengan tugas yang sedang
semakin dekat dan sudah di depan mata. dikerjakan dapat membuat seseorang
Maka dapat disimpulkan bahwa menunda pengerjaan tugasnya. Menurut
mahasiswa tidak mengalami kesulitan Niko Demusol, ada beberapa alasan
dalam berkonsentrasi ketika mengapa kebosanan melanda
mengerjakan tugas kuliah. mahasiswa, antara lain : tugas kuliah
c. Ketakutkan akan kegagalan yang menumpuk hampir tanpa jeda, dan

7
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

tugas perkuliahan yang berat dan tidak mereka lakukan sendiri. Dampak terebut
menarik. berupa munculnya penyesalan karena
Hal tersebut tidak terjadi di menunda mengerjakan tugas, munculnya
lapangan, dari hasil wawancara dan penyesalan ini didasari karena kebiasaan
observasi di lapangan dapat diketahui menunda mengerjakan tugas dilakukan
bahwa tugas yang diberikan dosen dengan sadar dan sengaja oleh
tidaklah terlalu banyak karena tugas- mahasiswa itu sendiri. Penyesalan juga
tugas tersebut tidak datang dalam waktu muncul karena terlalu banyak waktu
yang bersamaan begitu pula dengan luang atau waktu kosong yang tidak
waktu pengumpulannya yang berbeda digunakan sebaik-baiknya. Perasaan
dan tidak bersamaan pula. Selain itu menyesal ini selalu dialami oleh
materi tugas perkuliahan yang diberikan mahasiswa ketika selesai mengerjakan
tidaklah terlalu berat dan sulit dikerjakan tugas pada saat deadline, akan tetapi
mahasiswa karena referensi tugas tidak ada bentuk introspek diri dari
tersebut banyak didapatkan melalui mahasiswa sehingga kebiasaan
perpustakaan dan bantuan mesin menunda-nunda mengerjakan tugas terus
pencarian cepat atau google. menerus dilakukan walaupun sudah
Dampak Yang Ditimbulkan Dari diketahui dampak negatif yang
Perilaku Prokrastinasi Akademik. ditimbulkan pada diri mahasiswa
Dampak adalah akibat, imbas atau tersebut.
pengaruh yang terjadi dari sebuah Ketidakpuasan atas tugas yang
tindakan yang dilakukan oleh satu/ dikerjakan pada saat deadline
sekolompok orang yang melakukan dikarenakan sedikitnya waktu untuk
kegiatan tertentu. Dalam kehidupan kita memperbaiki dan menambahkan hal-hal
sehari-hari, kata dampak lazim yang kurang dari tugas yang dikerjakan
digunakan dalam, dalam masyarakat luas membuat tugas-tugas yang dikerjakan
dan hampir familiar di semua tataran tersebut menjadi kurang optimal. Tugas
usia. Penggunaan kata dampak biasanya yang kurang optimal tentunya akan
dibarengi dengan imbas akhir yang membuat penilaian dari dosen juga tidak
disampaikan di dalam kalimat. maksimal, tugas yang dikerjakan dengan
Perilaku prokrastinasi akademik terburu-buru dan tidak terencana dengan
akan menimbulkan dampak bagi baik pastinya berefek pada hasil tugas
pelakunya. Menurut Burka & Yuen, yang telah dikerjakan. Selain itu
dampak dampak prokrastinasi dibagi mahasiswa juga mendapat hukuman dan
menjadi dua yaitu dampak positif dan peringatan dari dosen karena terlambat
negatif . mengerjakan dan mengumpul tugas,
A. Dampak Negatif hukumannya berupa tugas ditambah
Dampak negatif adalah pengaruh menjadi dua kali lipat, mendapatkan
kuat yang mendatangkan akibat negatif teguran, dan dikeluarkan dari kelas.
pada seseorang maupun kelompok B. Dampak Positif
tertentu. Perilaku prokrastinasi akademik Dampak adalah keinginan untuk
memiliki dampak negatif bagi para membujuk, meyakinkan, mempengaruhi
prokrastinator seperti merasa bersalah atau memberi kesan kepada orang lain.
atau menyesal, tugas yang dikerjakan Sedangkan positif adalah pasti atau tegas
menjadi kurang optimal, dan mendapat dan nyata dari suatu pikiran terutama
peringatan serta hukuman dari dosen. memperhatikan hal-hal yang baik.
Hal tersebut terjadi di lapangan, dari Perilaku Prokrastinasi akademik
hasil wawancara dan pengamatan di meskipun berkonotasi negatif juga
lapangan, mahasiswa mengalami memiliki dampak positif bagi pelakunya
dampak negatif terhadap kebiasaan seperti bertambahnya informasi
menunda-nunda mengerjakan tugas yang mengenai materi tugas kuliah dan

8
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

meningkatkan motivasi dalam pembuatan prioritas utama, dan dalam


mengerjakan tugas kuliah. mengerjakan tugas kuliah mahasiswa
Hal tersebut tidak sepenuhnya lebih memilih mengerjakannya pada saat
terjadi di lapangan, dari hasil wawancara deadline pengumpulan tugas.
dan observasi di lapangan dapat Dampak yang ditimbulkan
diketahui bahwa dari dua tampak positif perilaku prokrastinasi akademik ada dua
perilaku prokrastinasi akademik hanya yaitu dampak positif dan dampak negatif.
satu yang relevan dan sesuai dengan Dampak positif perilaku prokrastinasi
realita yang dialami oleh mahasiswa. akdemik yaitu meningkatnya motivasi
Dampak tersebut yaitu meningkatnya dan gairah dalam mengerjakan tugas saat
motivasi dalam mengerjakan tugas pada mendekati deadline. Sedangkan dampak
saat mendekati deadline pengumpulan negatifnya yaitu munculnya perasaan
tugas, dapat dilihat dari jawaban bersalah maupun menyesal dalam diri
mahasiswa yang seragam bahwa mereka mahasiswa, kurang optimalnya tugas
lebih bersemangat dan termotivasi yang dikerjakan, dan mendapat hukuman
mengerjakan tugas saat deadline atau sanksi dari dosen.
pengumpulan tugas. Itu dikarenakan
mahasiswa dikerjar oleh deadline tugas DAFTAR PUSTAKA
yang semakin dekat sehingga memicu
semangat dalam diri mahasiswa ketika Afrizal. 2015. Metode Penelitian
mengerjakan tugas kuliah. Kualitatif. Jakarta: Rajawali pers.
Sedangkan dampak bertambahnya
informasi mengenai materi tugas kuliah,
sama sekali tidak dialami oleh Ahmaini, Dini. 2010. Perbedaan
mahasiswa. Mahasiswa dalam mengisi Prokrastinasi Akademik Antara
waktu luangnya mereka tidak Mahasiswa yang Aktif dengan yang
menggunakannya untuk mencari lebih Tidak Aktif Dalam Organisasi
banyak informasi dan referensi mengenai Kemahasiswaan PEMA USU.
tugas yang dosen berikan, melainkan Skripsi. Sumatera Utara: Universitas
mahasiswa mengisi waktu luang dengan Sumatera Utara
aktivitas-aktivitas lain yang lebih
mengasyikkan
Amiruddin. 2016. Metode Penelitian
KESIMPULAN Sosial. Yogyakarta: Dua Satria offset.

Mahasiswa dalam kegiatan Davis, Keith. 1985. Perilaku Dalam


kesehariannya ketika diberikan tugas Organisasi. Jakarta: Penerbit
oleh dosen, mereka lebih memilih untuk Erlangga. Edisi ketujuh
tidak langsung mengerjakan dan
menyelesaikan tugas tersebut. Mahasiwa
melakukan kebiasaan menunda-nunda
Ervinawati, E. (2000). Harga Diri dan
mengerjakan tugas ini dalam kondisi Prokrastinasi Akademik pada
sadar dan sengaja, dan dilakukan Mahasiswa UII. Skripsi (tidak
berulang-ulang pada semua tugas mata diterbitkan). Yogyakarta: Universitas
kuliah. Islam Indonesia.
Faktor determinan yang
mempengaruhi perilaku prokrastinasi
akademik mahasiswa yaitu buruknya Ferrari, J.R., Johnson, J.L & Mc.
pengelolaan waktu, dapat dilihat melalui Cown, W.G., (1995). Procrastination
tidak adanya perencanaan dalam And Task Viodance. New York :
mengerjakan tugas, tidak adanya Plenum Press.

9
SOCIAL LANDSCAPE JOURNAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
© 2019 ISSN 123-4567

Santrock, John. 2010. Psikologi


Ferrari, J.R., & Tice, D. (2000). Pendidikan. University of Texas
Procrastination As A Self-Handicap Dallas. Edisi kedua
For Men & Women: A Task-
Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian
Avoidance Strategy In A Laboratory : Pendekatan Praktis dalam
Setting. Journal of research in Penelitian. Yogyakarta: Penerbit
Personality, Vol.34. Andi.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian


Green, L. (1992). Minority Student’s
Pendidikan. Bandung; Alfabeta.
Self-Control of Procrastination.
Cetakan ke 23
Journal of Counseling Psychology,
Vol.29.
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi
Harriott K. (2002). A Correlational Sosial (Suatu Pengantar).
Pilot Study Examining Affect and Yogyakarta: Andi. Cetakan ke 4.
Procrastination. Diakses tanggal 17
Januari 2019 dari
http://www.carleton.cartpychyl/inter Yusuf, Muri. 2014. Metode
net.html Penelitian Kuantitatif, Kualitati &
Peneltian Gabungan. Jakarta:
Husnia, Dina. 2015. Hubungan Prenada Media Grup. Cetakan 1. \
Prokrastinasi Akademik Terhadap
Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa
Psikologi Angakatan 2011. Skripsi Zuriah, Nurul. 2006. Metododologi
(tidak diterbitkan). Malang: Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Universitas Islam Negeri Maulana Jakarta: Bumi Aksara. Cetakan
Malik Ibrahim. ketiga. Halaman 116

Indrawan, Rully. 2014. Metodologi Walgito, Bimo. 1978. Psikilogi Sosial


Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, (Suatu Pengantar). Yogyakarta:
dan Campuran. Bandung: Reflika ANDI
ADITAMA. Cetakan kedua.

Jurnal BK UNESA. Volume 04


Nomor 03 Tahun 2014, 1-8
Prokrastinasi Akademik (Penundaan
Akademik) Mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan UNESA

Morissan. 2012. Metode Penelitian


Survei. Tangerang; Prenadamedia
Group. Cetakan ke 3

10

Anda mungkin juga menyukai