Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NADIA YULIA LESTARI

NIM : 1901113626

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK

Contoh Perspektif/Paradigma/Pendekatan Dalam Penelitian Sosial

Paradigma membantu seseorang dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari,
persoalan apa yang harus dijawab dan aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan
jawaban yang diperoleh.Secara singkat pradigma dapat diartikan sebagai keseluruhan konstelasi
kepercayaan, nilai dan teknik yang dimiliki suatu komunitas ilmiah dalam memandang sesuatu
(fenomena).

1. Contoh studi kasus pendekatan Positivis/kuantitatif


Proposal mengenai “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Adroid Offline Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X Di Sman 5 Banjarmasin” oleh
Jamaludin, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin.
Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk belajar mengajar yang melibatkan
siswa dan guru dengan menggunakan sumber belajar baik di dalam kelas ataupun di luar
kelas. Penggunaan media dalam proses pembelajaran tidak harus dihadiri oleh seorang
guru, karena tanpa seorang guru proses pembelajaran dapat berlangsung atau dengan kata
lain siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara individual dengan materi
pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan kesiapan siswa sehingga mampu
mempertunjukkan perilaku kesiapan siswa sesuai yang diharapkan. Dalam situasi seperti
ini guru dapat berdiri di belakang layar dan dapat lepas tangan dari tugas-tugasnya sebagai
pemberi informasi karena tugasnya telah digantikan oleh media pembelajaran yang ada.
Jadi, dengan adanya media pembelajaran diharapkan siswa dapat interaktif, berfikir
kritis, dan tidak mengalami kebosanan saat proses pembelajaran berlangsung sehingga
pembelajaran yang ada akan tersampaikan dengan baik dan sesuai dengan tujuan awal.
Perkembangan teknologi yang pesat memberikan kemudahan pengguna dalam
berinteraksi satu sama lain. Jika pengguna tidak mengikuti perkembangan teknologi yang
ada, maka pengguna akan tertinggal dengan pengguna lain yang mengikuti perkembangan
teknologi. Kemajuan teknologi memberikan manfaat bagi pengguna namun juga memberikan
kerugian bagi pengguna. Hal itu dapat terjadi karena tidak adanya kontrol dalam mengikuti
perkembangan teknologi yang ada. Oleh karena itu, guna meningkatkan hasil belajar siswa
pada Pembelajaran Sejarah, Berangkat dari asumsi tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh minat belajar sejarah menggunakan media
pembelajaran interaktif berbasis aplikasi android offline terhadap keaktifan siswa pada
Pembelajaran Berbasis Aplikasi Adroid Offline Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa
Kelas X Di SMAN 5 Banjarmasin”
Ditinjau dari permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang hasilnya disajikan dalam bentuk
deskripsi dengan menggunakan angka-angka. Pendekatan ini dipilih karena penelitian
kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur sejak awal mulai dari pembuatan desain penelitian,
baik itu tentang tujuan penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sampel data,
sumber data, maupun metodologinya. Variable penelitian terukur dengan berbagai
bentuk skala pengukuran, yaitu skala nominal, ordinal, interval, maupun rasio. Dalam
pendekatan ini peneliti banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran data tersebut, serta penampilan hasil akhir. Oleh karena itu data yang
terkumpul harus diolah secara statistik, agar dapat ditafsir dengan baik. Data yang diolah
tersebut diperoleh melalui nilai hasil pre test dan post test untuk mengetahui pengaruh
dari media yang digunakan terhadap hasil belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas X
di SMAN 5 Banjarmasin.

2. Contoh studi kasus pendekatan Post Positivis/Kualitatif


Secara umum, dalam kegiatan penelitian ilmiah, ada dua pendekatan yang kerap
digunakan yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, riset
menggunakan data mentah berupa angka yang kemudian diolah menggunakan statistika, dan
kemudian diambil kesimpulan dari hipotesis. Salah satu contoh teknik pengumpulan data
untuk riset kuantitatif adalah kuesioner. Sedangkan penelitian kualitatif menekankan pada
sisi kualitas pada entitas yang diteliti. Mengutip keterangan di laman Kemdikbud,
pendekatan kualitatif berperspektif emik. Maksud dari perspektif emik ialah, pendekatan
penelitian kualitatif memanfaatkan data berbentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan bahasa
asli hasil konstruksi dari responden atau informan. Data itu dapat diperoleh dari teknik
pengumpulan data berupa: wawancara mendalam dan observasi. Pengertian Penelitian
Kualitatif Berdasarkan Modul Rancangan Penelitian (2019) yang diterbitkan Ristekdikti,
penelitian kualitatif bisa dipahami sebagai prosedur riset yang memanfaatkan data deskriptif,
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
dinamika sosial, sikap kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu.
Maka, proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir
yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam riset kemudian
ditafsirkan. Di penelitian kualitatif, seperti halnya penelitian bidang sosiologi, akan
mengungkap makna sosial dari fenomena yang didapatkan melalui subjek penelitian. Subjek
ini biasanya didapatkan dari para partisipan atau responden. Dengan begitu, nantinya peneliti
bakal berusaha menjawab bagaimana pengalaman sosio-kultural manusia dibentuk lalu
memberinya makna. Objek penelitian kualitatif meliputi seluruh aspek atau bidang
kehidupan manusia, yaitu manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi olehnya. Penelitian
kualitatif tidak secepat riset kuantitatif dalam penganalisisan data. Pada riset kuantitatif, data
mentahnya langsung siap diolah. Tapi, data di riset kualitatif, memerlukan proses sistematis
yang lebih mendalam.
Contoh riset kuantitatif, misalnya, penelitian guna menjawab masalah kenapa sebagian
masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi, enggan diungsikan saat gunung meletus.
Riset kualitatif akan menjawab persoalan tersebut serta mendalami makna "gunung,"
"bencana," hingga "kehidupan" dan aspek lainnya dari warga yang memilih tidak mengungsi.
Secara berurutan, analisis data dalam riset kualitatif dimulai dari tahap pengumpulan
data, reduksi dan kategorisasi data, displai data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data
kualitatif menyatu di aktivitas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penyimpulan hasil penelitian.

Pembelajaran Sejarah, dan mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Media

Anda mungkin juga menyukai