Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KELOMPOK

METODE PENELITIAN TENTANG STUDI KASUS

KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
Kelompok 3 : Metode Penelitian Tentang Studi Kasus

1) Rina Syafiddini Harahap 6) Fahrul Afandi


2) Nurul Salsabila 7) Muhammad Rizki Madani
3) Lailatul Husna Aulia 8) Fajar Azhari
4) Fadhilah Ramadhani Nst 9) Reza Al Thoriq
5) Dara Taqa Assajidah Jusli 10) Agung Firmansyah

Dalam tugas kelompok ini, kami akan membahas tentang topik Metode
Penelitian tentang Studi Kasus dengan tujuan untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah
Metode Penelitian. Kami berharap dapat memberikan pemahaman dan penjelasan
yang lebih dalam terkait hal tersebutyang menjadi fokus dari pembahasan kami.
Tugas Tersebut kami rangkum menjadi beberapa Kerangka tugas seperti yang ada
dibawah ini :

1. SUMBER
 Jurnal Sosial
Judul Artikel : Studi Kasus Perilaku Agresif Remaja Di Pondok Pesantren
Penulis : Elvia Netrasari

 Buku Metodologi Penelitian


Judul Buku : Metode Penelitian studi kasus (Konsep,Teori Pendekatan
Psikologi Komunikasi dan Contoh Penelitiannya)
Penulis :Sri Wahyuningsih

2. BIDANG ILMU
Dari judul jurnal "Studi Kasus Perilaku Agresif Remaja di Pondok
Pesantren" yang disusun oleh Elvia Netrasari, dapat disimpulkan bahwa bidang
ilmu yang terkait adalah psikologi, khususnya psikologi remaja. Penelitian ini
lebih spesifik lagi membahas mengenai perilaku agresif pada remaja yang tinggal
di lingkungan pondok pesantren, sehingga dapat dikaitkan juga dengan studi
agama atau studi keislaman. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji faktor-faktor
yang memengaruhi perilaku agresif pada remaja, seperti faktor lingkungan, faktor
personal, dan faktor sosial. Oleh karena itu, bidang ilmu yang terkait juga dapat
meliputi sosiologi, antropologi, dan kriminologi. Selain itu, dalam penelitian ini
juga digunakan pendekatan studi kasus, sehingga bidang ilmu yang terkait dengan
metode penelitian ini dapat mencakup ilmu sosial, ilmu pendidikan, dan ilmu
kesehatan mental.

3. KALIMAT IDENTIFIKASI MASALAH


Dalam jurnal "Studi Kasus Perilaku Agresif Remaja di Pondok Pesantren"
yang disusun oleh Elvia Netrasari, kalimat yang terdapat identifikasi masalah
adalah "Perilaku agresif yang sering dilakukan oleh remaja di pondok pesantren
dapat berdampak buruk bagi diri mereka sendiri, lingkungan sekitar, dan juga
pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan."Selain itu, dalam jurnal tersebut
juga terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi, antara lain:
 Kurangnya pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
agresif pada remaja di pondok pesantren.
 Kurangnya pengembangan program atau intervensi yang efektif untuk
mengurangi perilaku agresif pada remaja di pondok pesantren.
 Kurangnya penelitian yang memfokuskan pada perilaku agresif pada remaja di
lingkungan pondok pesantren, sehingga penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

4. KALIMAT TUJUAN PENELITIAN


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku agresif remaja di pondok pesantren, baik dari faktor
internal maupun eksternal.Memahami pola perilaku agresif yang ditunjukkan oleh
remaja di pondok pesantren, termasuk jenis dan frekuensi perilaku
tersebut.Menganalisis dampak perilaku agresif remaja terhadap lingkungan
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.Menyusun program intervensi yang
tepat untuk mengatasi perilaku agresif remaja di pondok pesantren.Meningkatkan
pemahaman dan kesadaran para pengasuh, pendidik, dan orangtua tentang
pentingnya pencegahan dan penanganan perilaku agresif pada remaja di pondok
pesantren.
5. TAHAPAN PENELITIAN (Buku dan Jurnal)
1. Buku
Buku "Metode Penelitian Studi Kasus" karya Sri Wahyuningsih membahas
secara lengkap mengenai penggunaan metode studi kasus dalam melakukan
penelitian. Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang
digunakan untuk memahami kasus atau peristiwa tertentu secara mendalam, baik
itu pada tingkat individu, kelompok, atau organisasi. Dalam buku tersebut, Sri
Wahyuningsih menjelaskan bahwa penelitian studi kasus melibatkan beberapa
tahapan, antara lain:
 Perencanaan penelitian: tahap ini meliputi perumusan masalah, pemilihan
kasus yang akan diteliti, pengumpulan data, serta pemilihan metode analisis
yang akan digunakan.
 Pengumpulan data: tahap ini meliputi pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
 Analisis data: tahap ini meliputi pengolahan dan interpretasi data, serta
pembuatan laporan hasil penelitian.
 Pelaporan hasil penelitian: tahap ini meliputi penyusunan laporan hasil
penelitian dan diseminasi hasil penelitian kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Dalam buku tersebut telah dijelaskan bahwa penelitian studi kasus dapat
dilakukan dalam berbagai bidang, seperti organisasi, produk, proses bisnis,
pemasaran, SDM, komunikasi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Penelitian
studi kasus ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mendalam
mengenai suatu permasalahan atau kasus tertentu, sehingga dapat memberikan
rekomendasi yang lebih tepat dan relevan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Selain itu, juga menjelaskan bahwa penelitian studi kasus memiliki kelebihan, di
antaranya adalah fleksibilitas dalam pengumpulan data, memungkinkan untuk
memahami permasalahan secara mendalam, serta dapat memberikan hasil yang
relevan dan bermanfaat bagi praktisi dan peneliti di bidang terkait. Namun,
penelitian studi kasus juga memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat digeneralisasi
ke populasi yang lebih luas dan memerlukan waktu yang relatif lama dalam
pengumpulan data dan analisis. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penggunaan
metode studi kasus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian. Sri
Wahyuningsih juga memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah dalam melakukan
penelitian studi kasus. Beberapa langkah yang dijelaskan adalah:
1. Memilih kasus yang akan diteliti: Peneliti harus memilih kasus yang tepat dan
relevan dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
2. Menganalisis data: Peneliti harus mengumpulkan dan menganalisis data dari
berbagai sumber, seperti wawancara, observasi, dan dokumen.
3. Membuat hipotesis: Berdasarkan hasil analisis data, peneliti harus membuat
hipotesis yang berkaitan dengan kasus yang diteliti.
4. Melakukan pengujian hipotesis: Peneliti harus melakukan pengujian hipotesis
dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan.
5. Menarik kesimpulan: Setelah melakukan pengujian hipotesis, peneliti harus
menarik kesimpulan yang sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
6. Membuat rekomendasi: Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang
telah ditarik, peneliti harus memberikan rekomendasi untuk perbaikan atau
pengembangan kasus yang diteliti.
Selain itu, Sri Wahyuningsih juga memberikan tips dan strategi dalam
melakukan penelitian studi kasus yang efektif, seperti menentukan fokus
penelitian yang jelas, mengembangkan instrumen penelitian yang baik, dan
memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi hasil penelitian. Secara
keseluruhan, buku "Metode Penelitian Studi Kasus" karya Sri Wahyuningsih
memberikan penjelasan yang komprehensif dan praktis mengenai langkah-
langkah dalam melakukan penelitian studi kasus. Buku ini sangat berguna bagi
para peneliti dan mahasiswa yang ingin memperdalam pemahaman mereka
tentang metode penelitian ini, serta memberikan penjelasan yang komprehensif
dan contoh-contoh yang relevan dalam berbagai bidang, sehingga dapat
membantu para peneliti dalam menjalankan penelitiannya dengan baik dan efektif.
2. Jurnal
Jurnal dengan judul "Studi Kasus Perilaku Agresif Remaja di Pondok
Pesantren" yang disusun oleh Elvia Netrasari memiliki beberapa tahapan
penelitian, yaitu :
1. Memilih kasus yang akan diteliti, yaitu peneliti harus memilih kasus yang
tepat dan relevan dengan tujuan penelitian dan metode penelitian yang akan
dilakukan.
2. Menentukan waktu dan tempat penelitian
3. Menentukan subyek penelitian
4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data, yaitu melakukan penelitian dengan
cara observasi (wawancara dan dokumentasi) untuk memperoleh informasi
dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
5. Teknik analisis data, pada jurnal menganalisis data dengan menggunakan
proses :
- Reduksi data(Data reduction), Reduksi data yaitu suatu proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi
data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
- Penyajian data(Display Data), Penyajian data ini dilakukan dengan
menyusun sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun penyajian data
yang lazim digunakan pada data kualitatif adalah dalam bentuk teks naratif.
- Penarikan kesimpulan(Verifikasi), Kegiatan analisis data yang terakhir
adalah menarik kesimpulan dan verifikasi.
6. Menentukan hasil dan pembahasan pada jurnal "Studi Kasus Perilaku Agresif
Remaja di Pondok Pesantren".

6. PEMBAHASAN
Studi kasuss yang dilakukan oleh Neviasari Netrasari pada tahun 2015
bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku agresif pada remaja di pondok pesantren. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara mendalam dan observasi partisipatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku agresif pada remaja di pondok pesantren terdiri dari faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari kebutuhan untuk mengekspresikan
diri, rasa frustrasi, ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik secara
konstruktif, dan pengaruh teman sebaya. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari
lingkungan sosial, budaya agresif, pengaruh media, dan lingkungan keluarga yang
kurang harmonis.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pola perilaku agresif
pada remaja di pondok pesantren lebih banyak terjadi dalam bentuk verbal
daripada fisik, dan umumnya dilakukan oleh remaja laki-laki. Dampak dari
perilaku agresif tersebut antara lain memicu timbulnya konflik antarindividu dan
berpotensi merusak harmoni dan stabilitas lingkungan pesantren.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Neviasari Netrasari
merekomendasikan perlunya pengembangan program pencegahan dan intervensi
yang terintegrasi, melibatkan para pengasuh, pendidik, dan orangtua dalam
mengatasi perilaku agresif pada remaja di pondok pesantren. Selain itu, perlu juga
dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pihak
terkait tentang pentingnya pencegahan dan penanganan perilaku agresif pada
remaja di pondok pesantren.

Anda mungkin juga menyukai