Anda di halaman 1dari 11

Identitas Buku

Judul Buku : Metodologi Penelitian

Penulis : Dr. Sudaryono

Penerbit : PT Raja GrafindoPersada Jakarta

Cetakan : Ke-1

Jumlah Halaman : 496 hlm

Terbit : Maret 2017

ISBN : 978- 602- 425- 098- 0

Bagian Buku

Pada buku ini terdiri dari 21 BAB yaitu :

BAB 1 : ILMU PENGETAHUAN DAN KEBENARAN ILMIAH

BAB 2 : MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH


BAB 3 : MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN

BAB 4 : KONSEP PENELITIAN DAN STUDI PENDAHULUAN

BAB 5 : BERBAGAI RAGAM PENELITIAN

BAB 6 : MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

BAB 7 : BACAAN, REFERENSI, DAN MANEJEMEN INFORMASI

BAB 8 : TEORI DAN VARIABEL PENELITIAN

BAB 9 : POPULASI DAN TEKNIK SAMPLING

BAB 10 : SKALA PENGUKURAN

BAB 11 : PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

BAB 12 : PENYEBARAN KUESIONER DAN PEDOMAN WAWANCARA

BAB 13 : PENYUSUNAN INSTRUMEN TES

BAB 14 : PENYUSUNAN INSTRUMEN NONTES

BAB 15 : VALIDITAS INSTRUMEN TES

BAB 16 : RELIBILITAS INSTRUMEN TES

BAB 17 : ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB 18 : PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR

BAB 19 : STRUCTURAL EQUATION MODELING

BAB 20 : ETIKA PENELITIAN DAN PLAGIARISME

BAB 21 : LAPORAN PENELITIAN DAN PRESENTASI

Rangkuman Buku

Menurut buku yang di tulis Dr. Sudaryono dalam melakukan sebuah penelitian harus
menggunakan ilmu pengetahuan yang hakikat kebenaran ilmiahnya dapat dibuktikan dengan teori atau
pun pengetahuan yang diperoleh. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan, dimana setiap
pengetahuan yang dimiliki ditilik secara jelas. Ada empat cara memperoleh pengetahuan, yaitu:
pengalaman pribadi, modus otorita, penalaran deduktif dan penalaran induktif. Sedangkan teori
kebenaran saat ini antara lain: Teori kebenaran saling berhubungan, Teori kebenaran saling
berkesesuaian, Teori kebenaran inherensi, Teori kebenaran berdasarkan arti, Teori kebenaran sintaksis,
Teori kebenaran nondeskripsi, Teori kebenaran logikmyang berlebihan.

Karya ilmiah merupakan hasil dari sebuah penelitian yang biasanya ditulis dalam bentuk tulisan seperti:
skripsi, tesis, disertasi, makalah, artikel ilmiah, artikel ilmiah populer, ketas kerja ( working paper ),
laporan penelitian lapangan, resensi, textbook dan hanbook, dan laporan. Para penulis karangan ilmiah
sudah sepatutnya memiliki sikap-sikap ilmiah agar karyanya dapat dipertanggung jawabkan, baik kepada
masyarakat maupun diri sendiri. Sikap tersebut seperti: sikap ingin tau, sikap kritis, sikap terbuka, sikap
objektif, sikap rela menghargai karya orang lain, sikap berani mempertahankan kebenaran, dan sikap
menjangkau kedepan.

Sebelum seseorang memulai dengan kegiatan penelitian maka ia harus membuat sebuah perencanaan
tertulis yang biasa disebut dengan proposal penelitian. Ada pun maksud proposan penelitian adalah
untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan mengapa masalah tersebut penting, untuk
mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan penelitian dalam masalah serupa, dan
untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah serta bagaimana metode
pengumpulan data, pengolahan data, dan menganalisanya. Sistematika proposal penelitian terdiri dari:
halaman judul, ringkasan eksekutif, daftar isi, pengantar, abstrak, latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, literature review,
tinjauan penelitian yang relevan, hipotesis, metode penelitian, pengambilan sampel dan populasi,
instrumen penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, bentuk laporan,
kualifikasi peneliti, anggaran peneliti, jadwal, daftar pustaka, dan lampiran serta evaluasi proposal
penelitian.

Penelitian merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa langkah yang harus diikuti secara kaku.
Adapun langkah - langkah tersebut yaitu: mengidentifikasi masalah, merumuskan dan membatasi
masalah, melakukan studi kepustakaan, merumuskan hipotesis dan pertanyaan penelitian, menentukan
desain dan metode penelitian, menyusun instrumen dan mengumpulkan data, menganalisis data dan
menyajikan hasil, dan membahas dan menginterpresentasikan temuan, serta membuat kesimpulan dan
saran. Langkah awal suatu kegiatan penelitian adalah memilih masalah dimana sebelum itu peneliti
perlu mengadakan studi pendahuluan yang bertujuan mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti
agar masalahnya lebih jelas kemudian baru dijadikan laporan hasil studi pendahuluan.

Ada berbagai ragam penelitian yang dapat digunakan seperti:

1. Ragam penelitian berdasarkan pendekatan yang secara garis besar dibedakan dua macam
penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Perbedaan

Kuantitatif

Kualitatif

Asumsi tentang realita


Konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari
kepercayaan dan perasaan - perasaan individu.

Konsep konstruktuvisme, bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa di pisah – pisah.

Tujuan Penelitian

Mencari hubungan dan menjelaskan sebab- sebab perubahan dalam fakta – fakta sosial yang terukur.

Untuk memahami fenomena – fenomena sosial dari perspektif partisipan.

Metode dan Proses Penelitian

Memliki serangkaian langkah – langkah atau prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti.

Menggunakan strategi dan prosedur yang fleksibel.

Kajian Khas

Menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional sebagai kajian khasnya untuk
mengurangi kekeliruan, bias, variabel –variabel ekstraneus.

Menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti,
sebagai ciri khasnya.

Peranan Peneliti

Peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari
peneliti.

Peneliti lebur dengan situasi yang diteliti.

Pentingnya Konteks dalam Penelitian

Meyakini pengaruh situasiterhadap hal yang dicermati.

Mengembangkan generalisasi dalam kesatuan konteks.

2. Ragam penelitian berdasarkan fungsinya memiliki dua fungsi utama yaitu megembangkan ilmu
pengetahuan dan memperbaiki praktik. Secara umumdan mendasar dapat dibedakan tiga macam
penelitian yaitu, penelitian dasar, penelitian terapan dan penelitian evaluasi.

Perbedaan

Penelitian Dasar
Penelitian Terapan

Penelitian Evaluasi

Bidang Penelitian

Penelitian bidang fisik, perilaku, dan sosial.

Bidang aplikasi : kedokteran, rekayasa, pendidikan.

Pelaksanaan berbagai kegiatan, program pada berbagai tempat dan lembaga.

Tujuan

Menguji teori, dalil, prinsip dasar. Menentukan hubungan empiris antarfenomena dan mengadakan
generalisasi analisis.

Menguji kegunaan teori dalam bidang tertentu. Menetukan hubungan empiris dengan generalisasi
analitis dalam bidang tertentu.

Mengukur manfaat, sumbangan dan kelayakan program atau kegiatan tertentu.

Tingkat Generalisasi

Abstrak, umum.

Umum tetapi dalam bidang tertentu.

Konkret, spesifik dalam aspek tertentu. Diterapkan dalam praktik aspek tertentu.

Penggunaan hasil

Menambah pengetahuan ilmiah dari prinsip – prinsip dasar dan hukum tertentu. Meningkatkan
metodologi dan cara – cara pencarian.

Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian dalam bidang tertentu. Meningkatkan penelitian
metodologi dalam bidang tertentu.

Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian tentang praktik tertentu. Meningkatkan penelitian
dan metodologi tentang praktik tertentu. Membantu dalam penentuan keputusan dalam bidang
tertentu.

3. Berdasarkan sifat dan jenis data, ada tiga jenis penelitian ditinjau dari jenis data seperti dibawah ini
:
Penelitian Opini

Penelitian Empiris

Penelitian Arsip

Pengertian

Penelitian terhadap fakta opini atau pendapat orang.

Penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman.

Penelitian terhadap fakta tertulis berupa dokumen atau berupa arsip data.

Yang diteliti

Pendapat responden secara individu atau kelompok.

Menekankan pada penyelidikan aspek perilaku terhadap opini.

Sumbernya dapat berasal dari internal maupun eksternal.

4. Ragam penelitian berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, aksplanatif,
penelitian eksperimen, penelitian ex post facto, penelitian partisipasi, dan penelitian pengembangan.

5. Ragam penelitian berdasarkan karakteristik masalah dapat ditinjau dari karakteristik masalah yang
diteliti seperti, penelitian historis, penelitian studi kasus lapangan, penelitian korelasional, dan
penelitian kausal komparatif.

6. Ragam penelitian berdasarkan cara penelitian dapat berupa penelitian tindakan, dan penelitian
survei.

7. Berdasarkan pengukuran dan analisis data terdapat penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif dan
metode penelitian kombinasi.

Dalam merumuskan masalah penelitian terlebih dahulu kita melakukan beberapa tahap penulisan guna
memperjelas masalah apa yang akan kita bahas seperti pemilihan sebuah topik sebelum melakukan
penelitian, membuat latar belakang masalah sesuai dengan topik penelitian, menjelaskan dan membuat
identifikasi masalah berdasarkan topik penelitian yang telah dipilih, menentukan batasan dan rumusan
masalah, menentukan tujuan, manfaat, kegunaan penelitian pendidikan, pertanyaan penelitian serta
menentukan permasalahan yang layak diteliti. Nah masalah yang layak diteliti atau tidak harus
memenuhi kriteria dibawah ini seperti :

· Masalah yang hendak diteliti benar-benar memiliki nilai tersendiri.


· Masalah yang dirumuskan hendaknya up to date, memiliki nilai keaslian dan sejauh mungkin
menghidari duplikasi.

· Masalah yang dirumuskan hendaknya diuji secara empiris melalui aktivitas penelitian dilapangan

Membuat sebuah karya penulisan ilmiah tentunya kita membutuhkan bahan bacaan, referensi dan
manajemen informasi guna menguatkan hasil penelitian kita. Ada sepuluh alasan membaca untuk riset :
1. Karena membaca memberi ide-ide, 2. Karena anda perlu, 3. Untuk memperluas perspektif anda dqan
meletakkan kerja anda dalam konteks, 4. Karena pengalaman pribadi yang langsung tidak akan pernah
cukup, 5. Untuk melegitimasi argumen-argumen anda, 6. Karena membaca menyebabkan anda berubah
pikiran, 7. Karena para penulis memerlukan membaca, 8. Anda akan secara efektif mengkritik apa yang
telah dilakukan oleh orang lain, 9. Belajar lebih banyak tentang metode-metode riset dan aplikasi
mereka dalam praktik, 10. Dalam rangka menandai bidang-bidang yang belum pernah dirisetkan.
Referensi yang kita dapatkan pun menunujukan bahwa tidak semua gagasan adalah hasil pemikiran kita
sendiri namun juga salah satu bukti dari orang lain.

Setelah mempunyai bacaan tentunya kita akan mencari teori-teori yang berkaitan dengan apa yang kita
teliti, teori itu sendiri berarti alur logika, atau penalaran yang merupakan seperaangkap konsep, definisi,
dan proposisi yang disusun secara sistematis. Teori berguna untuk sebagai suatu orientasi dan
membatasi jumlah fakta yang perlu dipelajari, teori menyediakan sistem mana yang hendaknya dipakai
periset, dan teori juga meringkas apa yang perlu diketahui menegnai objek yang dikaji. Jika ada yang
yang bertanya apa yang anda teliti maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Variabel
dapat dikatakan segala sesuatu yang memiliki variasi nilai, misalnya nilai ujian bervariasi bisa memiliki
nilai dari 0-100. Berdasarkan fungsinya variabel dikelompokkan ke dalam: variabel bebas, variabel
terikat, variabel moderating, variabel intervening, serta variabel kontrol.

Melakukan penelitian juga harus melihat pupulasi yang dikenakan apabaila subjek yang akan diteliti
jumlahnya terbatas.populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa atau benda yang
menjadi pusat perhatian penelitian untuk diteliti. Tujuan utama penarikan sampel adalah untuk
memperoleh informasi tentang populasi. Terdapat dua metode dasar penarikan sampel: penarikan
sampel probabilitas dan penarikan sampel nonprobabilitas.

Dalam sebuah penelitian juga diperlukannya skala alat yang disusun dan digunakan oleh peneliti untuk
mengubah respons tentang suatu variabel yang kualitatif menjadi data kuantitatif.maksud dari skala
pengukuran ini untuk mengklarifikasi variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam
menetukan analisis data dan langkah penelitian berikutnya. Jenis- jenis skala pengukuran ada empat
yaitu, skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio. Selain keempat jenis skal pengukuran
tersebut, ternyata skala interval yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial.
Tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu :

1. Skala pengukuran untuk perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah skala sikap,
sakala moral, tes karakter, skala partisipasi sosial.
2. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dana lingkungan sosial. Termasuk
tipe ini adalah skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (sosial),
kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain sebagainya.

Metode pengumpulan merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini
merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan
dalam penelitiannya. Untuk memeproleh data yang diinginkan peneliti dapat menggunakan berbagai
macam metode diantaranya dengan angket ( angket terbuka dan tertutup ), checklist, wawancara,
pengamatan ( observation ), tes ( kepribadian, bakat, prestasi, inteligensi, dan sikap ), dokumentasi. Dan
dari semua metode tersebut tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing tinggal
bagaimana kita bisa memilih mana yang lebih cocok digunakan dalam penelitian kita.

Kita akan sampai pada tahap pmeb uatan kuesioner setelah kita melakukan semua pekerjaan
pendahuluan, yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan dan konsultasi, serta memutuskan
secra tepat apa yang perlu kita temukan. Ketepatan penyusunan kata-kata pertanyaan memang sangat
penting dilakukan, dan karena kita sebagai peneliti menginginkan jawaban untuk semua pertanyaan jika
memungkinkan bisa dilakukan dengan mencoba menghindari pertanyaan yang membingungkan dan
memperhatikan asumsi yang akan ditimbulkan. Perumusan kata kata pertanyaan bisa seperti, kenangan-
kenangan, pengetahuan, pertanyaan ganda, pertanyaan yang mengarahkan, perttanyaan praasumsi,
pertanyaan hipotesis, dan membuang pertanyataan yang menyakiti dan menutuipi masalaah sensivitas.
Selain kuesioner dapat pula dilakukan dnegan wawancara. Satu keuntungan utama wawancara adalah
kemampuan adaptasinya. Pewawancara yang terampil dapat menindaklanjuti pemikiran, membuktikan
jawaban dan menginvestigasi motif serta perasaan, yang tidak dapat dilakukan oleh kuesioner.

Dalam penyusunan instrumen tes kita harus memperhatikan berbagai hal karena tes merupakan
himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh
orang yang harus di tes. Tes pada umumnya dilakukan untuk mengukur aspek-aspek perilaku manusia,
seperti aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), maupun aspek keterampilan (psikomotor).
Tes umumnya bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan sebagai alat evaluasi. Bentuk tes dapat
berupa tes pilihan ganda, soal menjodohkan (matching test), tes isian (completion test), dan soal
jawaban singkat.

Selain insturumen tes adapula instumen nontes.instrumen nontes adalah instrumen selain tes prestasi
belajar, Alat penilaian yang dapat dilakukan antara lain adalah lembar pengamatan/observasi (seperti
catatan harian, portofolio, life skill) dan instrument tes sikap, minat, dan sebagainya. Dalam
pengembagna instrumen nontes yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah pengembangan
instrumen, penyusunan kisi-kisi instrumen nontes, dan kaidah penulisan butir-butir instrumen.
Contohnya tes skala sikap, tes minat belajar, tes motivasi berprestasi, tes kreativitas, tes stres belajar
menghadapi ujian. Dalam penskoran dapat menggunakan skala sosiometri.

Dua prinsip dasar permasalahan dalam penelitian dalam penilaian adalah menentukan apakah sebuah
tes telah mengukur apa yang hendak diukur dan apakah sebuah tes telah dapat digunakan untuk
membuat suatu keputusan tentang pengambilan tes. Validitas atau keshihan berasal dari kata validity
yang berarti sejumlah mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melkukan fungsi ukurnya,
dengan kata lain validitas adalah suatu konsep yang baerkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur
apa yang seharusnya diukur. Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebgai totalitas dapat dilakukan
dengan dua cara, pertama penganalisisan yang dilakukan dengan jalan berpikir secara rasional atau
dengan menggunakan logika ( logical analysis ), kedua penganalisisan yang dilakukan dengan
mndasarkan diri kepada kenyataan empiris ( empirical analysis ).

Suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaanpengukuran
terhadap kelompok subjek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, oleh sebab itu
diperlukan reliabilitas instrumen tes dalam arti realibilitas aklat ukur yang berkaitan erat dengan
masalah kesalahan pengukuran. Reabilitas dibedakan atas dua macam, yaitu : reabilitas konsisten
tanggapan dan reabilitas konsisten gabungan item. Ada tiga mekanisme untuk memeriksa reabilitas
tanggapan responden terhadap tes atau instrumen , yaitu : teknik test retest, teknik belah dua, dan
bentuk ekuivalen atau momen. Terdapat dua aspek penting dalam reabilitas, yaitu reabilitas harga
tengah dan reabilitas ukuran individual.

Teknik analisis data dan matematik berperan sentral dalam pemrosesan data kuantitatif.peneliti
kuantitatif mendeskripsikan karakteristik sampel dalam proporsi, persen, atau mean (rata-rata). Peneliti
kuantitatif melakukan estimasi (penaksiran) tentang kekuatan hubungan variabel, dan menguji hipotesis
secara statistik. Dalam analisis data kita memiliki tiga tujuan : pertama mendapatkan perasaan terhadap
data, menguji kualitas data, dan menguji hipotesis penelitian, kedua menguji ketepatan data, dapat
dilakukan dengan memasukkan data untuk analisis faktor, memperroleh alfa cronbach atau keandalan
belah dua pengukuran dan seterusnya, ketiga pengujiaj hipotesis dicapai dengan memilih menu program
peranti lunak yang sesuai, untuk menguji setiap hipotesis dengan menggunakan uji statistik yang
relevan. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun
kerangka berpikir. Dengan kerangka berpikir ini selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementaraatas pernyataan penelitian. Terdapat tiga macam bentuk
pengujian hipotesis, yaitu : uji dua pihak, pihak kanan, dan pihak kiri.

Peranan seorang dosen terhadap mahasiswa tidaklah hanya sebagai pengajar di kelas, melainkan juga
sebgai seorang pembimbing tugas akhir apabila sudah memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh
pemerintah. Sebagai seorang konselor dan motivator, seorang pembimbang TA tidaklah sekadar
mengarahkan mahassiswa dalam pengajaran TA, namun pembimbing adakalanya juga menjadi teman
berbagi mahasiswa ketika mendapatkan permasalahan tertentu yang secra tidak langsung akan
mempengaruhi proses penyelesaian TA, pembimbing harus siap menjadi pendengar yang baik,
mendengarkan keluh-kesah mahasiswa. Dan bersedia memotivasi manakala mahsiswa dlam kondisi
yang kurang baik. Beberapa kendala mahasiswa dalam memulai tugas akhir antar lain, mahasiswa belum
mampu memahami sepenuhnya minat dan kemampuannya, kesulitan menemukan ide, tidak semua
mahasiswa memiliki kemampuan meneliti, dan kurangnya rasa percaya diri. Untuk menjamin kelancaran
poses bimbingan adalah memilih dosen pembimbing, yang harus diperhatikan adalah pembimbing harus
menguasai bidang yang sesuai dengan tugas akhir anda, mencari pembimbing yang mempunyai cukup
waktu untuk membimbing anda dan pembimbing yang kooperatif dan komunikatif.
Model persamaan struktual (structural equation modeling) merupakan suatu teknik analisis multivariate
generasi kedua yang menggabungkan anatara analisis faktor dan analisis jalur sehingga memungkinkan
peneliti untuk menguji dan mengestimasi secara simultan hubungan antara multiple exogenous dan
endogenous variable dengan banyak indikator.jadi SEM adalah evolusi dari model persamaan berganda
yang dikembangkan dari prinsip ekonometri dan digabungkan dengan prinsip pengaturan dari psikologi
dan sosiologi. LISREL adalah software statistik untuk analisis SEM yang paling banyak digunakan. Dasar
pengolahannya dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, prelis project, simplis project, LISREL project,
ataupun path diagram.

Dalam melakukan penelitian bidang ilmu alam atau ilmu sosial, baik peneliti maupun manajer proyek
penelitian terlibat dalam masalah etika penelitian. Etika adalah norma atau standar perilaku yang
memandu pilihan moral mengenai perilaku kita dana hubungan kita dengan orang lain. Tujuannya
adalah untuk menjamin bahwa tidak seorang pun yang dirugikan atau menanggung konsekuensi yang
merugikan dari kegiatan penelitian. Apabila masyarakat menangkap kesan buruk terhadap suatu
perusahaan, perusahaan tersebut dapat kehilangan pasar bagi produknya. Pengabaian terhadap etika
penelitian juga dapat mendorong turunnya kualitas data yang diperoleh, dan pada ujungnya akan
menurunkan kualitas keputusan yang diambil oleh manajemen. Dengan demikian jelas bahwa etika
perlu diperhatikan ketika melakukan penelitian. Bila etika dipertimbangkan dalam desain riset, priorotas
perlu diberikan kepada bagaiman melindungi hak-hak para stakeholder dari penelitian yang akan
dijalankan.setidaknya ada empat pihak yang memiliki hak ats pelaksanaan penelitian, yaitu: masyarakat,
subjek, klien, dan peneliti.

Selain susunan penelitian harus sesuai kaidah ilmiah, tanggung jawab seorang peneliti tidak lepas
kepada kode etik akademik dalam penyusunan penelitiannya. Banyak kasus pelanggaran hak cipta dalam
praktik penelitian tentu berlawanan dengan etika penelitian. Plagiarisme menjadi salah satu isu penting
dalam dunia akademik yang tidak hanya dia laami di Indonesia namun juga dinegara maju. Plagiarisme
adalah aksi menyalin atau meminjam hasil kerja atau ide tanpa memeberikan pengakuan kepada penulis
asli.

Setelah semua kegiatan penelitian selesai dilakukan, tantangan selanjutnya adalah menuangkan hasil
penelitian dalam sebuha laporan. Laporan bisa memiliki tujuan yang berbeda-beda dan karena itu
bentuk laporan tertulis akan bervariasi, bergantung pada situasinya. Pilihan kata yang cocok, dan
kekhususan merupakan ciri penting laporan yang baik. Perhatian harus diberikan untuk menghindari
kesalahan ejaan dan kosakata. Kesalahn kesalahan yang sering dibuat dalam membuat laporan
penelitian adalah menyalin kalimat dari buku teks, meniru tugas akhir teman yang sudah lulus, kata atau
kalimat tidak mengikuti sintaks bahasa indonesia yang baik dan benar, memperpanjang pendahuluan
dan teori, isi tulisan sulit dibaca dan penggunaan grafik atau tabel yang tidak pada tempatnya sehingga
saat nanti dipresentasikan akan memakan waktu yang cukup panjang yang akhirnya membuat audiens
kadang tidak mengerti atau pesan yang kita ingin sampaikan tidak tersampaikan dengan baik. Ketaatan
penuh pada jangka waktu dan konsentrasi pada poin yang diminati audiens merupakan aspek penting
dalam presentasi.

Kelebihan
Buku yang ditulis oleh Dr. Sudaryono ini sangat bagus dan cocok digunakan oleh mahasiswa yang
sedang dalam penyusunan skripsi atau kalangan peneliti umum lainnya yang sedang atau akan
melakukan sebuah penelitian yang dapat dijadikan pedoman dalam penelitian karena buku ini secara
lengkap membahas tentang bebagai ragam penelitian dari mulaim menyusun proposal hingga etika
penelitian dan plagiarisme. Bahasa dan kata yang digunakan cukup mudah dimengerti dan yang lebih
memudahkan lagi buku ini dilengkapi dengan daftar tabel, daftar gambar, dan dibagian belakang buku
terdapat glosarium serta indeks yang memudahkan pembaca mengenal istilah - istilah dalam buku ini.
Sangat baik bagi para pemula.

Kekurangan

Hampir tidak terdapat kekurangan dalam buku ini hanya saja halamannya yang cukup tebal akan mudah
bosan membacanya bagi para pemula yang sedang melakukan penelitian dan tidak banyak contoh yang
diberikan dalam penjelasan - penjelasan tertentu.

Kesimpulan

Dengan hadirnya buku ini diharapkan pembaca dapat dengan mudah memahami metode-metode
dalam penelitian sehingga dapat meemilih metode mana yang cocok digunakan untuk penelitian serta
dapat dijadikan pedoman mahasiswa khususnya dalam membuat skripsi.

Anda mungkin juga menyukai